Indonesia; (2). Mencerdarkan kehidupan bangsa Indonesia; (3).Mensejahterakan bangsa Indonesia; (4).Menciptakan perdamain dunia yang abadi hubungan hukum tata pemerintahan yang berlangsung dalam bentuk interaksi kegiatan Pemerintah dengan Rakyat dalam rangka pencapaian tujuan negara Indonesia dalam berbagai peran dan statusnya (warga Negara, penduduk, anggota masyarakat, kelompok kepentingan, kesatuan bangsa) dalam satu kesatuan kekuasaan 1. Hubungan hukum dalam melindungi bangsa dan tumpah dasar Indonesia 2. Hubungan hukum dalam mencerdaskan kehidupan bangsa 3. Hubungan hukum dalam mensejahterakan bangsa. 4. Hubungan hukum dalam penciptaan perdamain dunia yang abadi. Hubungan hukum dalam pelaksanaan tugas fungsi bidang kesejahteraan; (1). Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pengayoman dalam bidang kesejahteraan . (2). Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pelayanan dalam bidang kesejahteraan. (3).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pemberdayaan dalam bidang kesejahteraan. (1).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pengayoman dalam bidang perekonomian (2).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pelayanan dalam bidang perekonomian. (3).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pemberdayaan dalam bidang perekonomian. 1).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pengayoman dalam bidang politik (2).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pelayanan di bidang politik . (3).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pemberdayaan di bidang politik. Bidang hukum (1).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pengayoman. (2).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pelayanan. (3).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pemberdayaan Bidang keamanan (1).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pengayoman. (2).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pelayanan. (3).Hubungan hukum dalam pelaksanaan fungsi pemberdayaan. Sumber hukum formil: 1. Undang-undang 2. Praktek administrasi negara 3. Yurisprudensi 4. Pendapat para ahli hukum administrasi negara terkenal. (1). Undang-Undang Dasar sebagai aturan dasar yang tertinggi. (2).Undang-Undang . (3) Peraturan Pemerintah . (4).Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang. (5).Peraturan menteri isinya mengatur hal-hal yang bersifat tehnis atas perlakuan sesuatu peraturan pemerintah. (9).Peraturan Daerah sebagai aturan yang karena terjadinya dibentuk oleh Pemerintah Derah dan dari segi isinya mengatur penyelenggaraan pemerintahan daerah dari sesuatu daerah, hingga pada bentuk peraturan desa. (10).Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota sebagai aturan yang terjadinya dibentuk oleh Gubernur/Bupati/Walikota sebagai kepala Eksekutif ditingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, hingga pada bentuk peraturan kepala desa. Hukum Agraria Hukum Pertambangan Hukum Pajak Hukum Kepegawaian TERIMA KASIH