Anda di halaman 1dari 32

PEMERINTAHAN & POLITIK LOKAL

Oleh: Dr. Suhardiman Syamsu,S.Sos., M.Si.


Dept. Ilmu Pemerintahan Fisip Unhas
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari Materi ini Mahasiswa diharapkan mampu
memahami dan menjelaskan Latar Belakang lahirnya
Pemerintahan Lokal dan Politik Lokal, Konsep dan Teori
Pemerintahan Lokal, Varian – Varian Pemerintahan Lokal,
Pemerintahan Lokal di Indonesia serta bentuk-bentuk politik
Lokal di Indonesia.
PEMERINTAHAN LOKAL

ALASAN HADIRNYA VARIAN


PEMERINTAHAN
PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN
LOKAL DI INDONESIA
LOKAL LOKAL
Alasan Hadirnya Pemerintah Lokal
Wilayah Negara Besar Wilayah Negara Kecil

NASIONAL
NASIONAL (Monaco,
Vatican)
SUB
NASIONAL
ALASAN HADIRNYA PEMERINTAHAN LOKAL

Wilayah Negara Sempit Wilayah Negara Luas &


& Rakyat Sedikit Rakyat Banya

Pemerintahan dapat diurus dan dikerjakan Pemerintahan sulit diurus dan dikerjakan
Langsung oleh Pemerintah Pusat secara langsung oleh Pemerintah Pusat.

Agar urusan pemerintahan negara dpt


dilaksanakan secara baik efisien dan efektif
Contoh : Monaco, Vatican
dibentuklah Pemerintahan Setempat atau
Pemerintahan Lokal
PEMERINTAHAN LOKAL

DI NEGARA KESATUAN DI NEG.FEDERAL


• Pemerintahan Lokal dibentuk bertingkat-
tingkat mulai dari atas hingga terbawah.
Pemerintah Lokal Tingkat atas wilayahnya
meliputi Pemerintah Lokal di bawahnya, dst.
Provinsi Negara Federal
• Dibentuknya pemerintahan-pemerintahan
Lokal tsb sekaligus dibutuhkan pembagian Kab./Kota
wilayahnya dari wilayah yg paling rendah
hingga tertinggi. Negara Bagian
• Tanpa pembagian wilayah akan menimbulkan Kecamatan
kekacauan tentang batas-batas wewenang
pemerintah lokal yang satu dengan lainnya.
Kota
Kel./Desa
Prof. Jovan Djordjevic
(The Local Government, Institute of comparative law, belgrade, 1962.hal 3-12

• Bahwa istilah local self government , local government, local


autonomy, dan territorial collectivities, sering dianggap sama. Padahal
sesungguhnya tdk sama.

• Local Self government (di Yugoslavia) disebut Communal system


(system masyarakat).Dlm ajaran sosialis artinya kelompok sosial
ekonomi dlm masy. & pasti tdk akan sama dgn sistem pem.Lokal.

• Dari segi ketatanegaraan, pem.lokal termasuk bidang


KETATANEGARAAN (Pol.Pemerintahan) yg diatur didlm UUD dari satu
negara tertentu (Indonesia UUD 1945 Psl.18)
Dr. Solly Lubis Tentang Pemerintahan Lokal

• Masalah Pemerintahan Lokal merup. Masalah sosial politik, dan hukum


tata negara, tdk dpt dipisahkan dari pandangan hidup, nilai-nilai yg hidup
dlm masy. Yg menjadi pendukung konsepsi & struktur Pemerintah
tersebut.

• Namun dalam praktek penyelenggaraannya harus disesuaikan dgn azas-


azas, hakikat, dan tujuan serta sasaran pembangunan nasional yg telah
disepakati dlm RPJPN .

• Kaitan Teori Sistem, Pembangunan Nasional dan Pemerintahan Lokal ?


VARIAN-VARIAN
PEMERINTAHAN LOKAL
4 Varian Pemerintahan Lokal

1.Comprehensive
Local Governance
System
2. Partnership Local 3. Dual System
Government Of Local Government
System
4. Integrated
Administrative System
Dalam sistem ini, sebagian besar urusan
pemerintahan pada tingkat daerah
diserahkan dan dikelola sepenuhnya oleh
1.Comprehensive daerah.
Local Governance Pemda melaksanakan pelayanan langsung
kepada masyarakat, atas nama departemen
System atau pem.Pusat.

Cth: India, Pakistan, Sudan, Uni Arab


Republik
.
Dalam sistem ini, Beberapa fungsi tertentu
dalam pelayanan masyarakat dilakukan
oleh unit pelaksana kantor Pusat dan
2. Partnership urusan pelayanan lainnya dikelola oleh
Local Government PEMDA.
System Unsur-unsur pemerintah tertentu bisa
dilakukan oleh unit dari Pusat atau
Pemerintah Daerah.

Cth: SriLangka, kawasan negara-negara


yang berbahasa Inggris di Afrika,
Nigeria Barat, dll
.
Dalam sistem ini, Departemen-Departemen
di Pusat secara langsung melakukan tugas-
tugas pemerintah daerah, dan tidak
3. Dual System menunjuk atau membentuk unit pelaksana.
Of Local Government
Ironisnya Pemda mempunyai kewenangan
Otonom dalam melaksanakan tugas-tugas
otonominya.

Cth: Amerika Latin, dsb


.
Dalam sistem ini, Semua badan-badan
Pemerintah Pusat langsung melakukan
fungsi-fungsi pelayanan kepada
masyarakat, dimana central Government
area coordinator(Kepala Wilayah)
bertanggungjawab untuk bertindak sebagai
4. Integrated koordinator bagi unit pelaksana termasuk
Administrative technical agencies dari Pemerintah Daerah.
System
Sistem seperti ini sangat rawan untuk
munculnya Separatisme, karena rakyat
tidak berdaya dan kehilangan wibawa.

Cth: Negara-negara di Asia Tenggara dan


Timur Tengah
.
PEMERINTAHAN LOKAL DI INDONESIA
JENIS-JENIS PEMERINTAHAN LOKAL di INDONESIA

PEM.LOKAL

PEM.LOKAL YG
MENGATUR/MEN
PEM.LOK.ADM GURUS RT
SENDIRI

Pem.Khusus
DAERAH
Pusat di Daerah;
Pem.Umum OTONOM/DAERA
Dinas/jawatan
Pusat di Daerah H SWATANTRA =
pst di daerah
(Pamong Praja) PEMERINTAHAN
(Instansi
DAERAH
Vertikal)
PEMERINTAHAN LOKAL DAN PEMERINTAHAN DAERAH

Pemerintahan Pemerintahan
Lokal Daerah
 Pembentukan Pemerintahan Lokal Administratif (PLA) dilakukan
sebab segala urusan Pemerintah Pusat tidak dapat
diselenggarakan seluruhnya oleh Pemerintah Pusat.

 PLA hanya merupakan wakil dan bagian dari Pemerintah Pusat,


yang hanya bertugas menyelenggarakan saja petunjuk-petunjuk
dan instruksi-instruksi saja dari pemerintah Pusat. Dlm
PEMERINTAHAN menyelenggarakan itu tidak berarti tanpa boleh menggunakan
LOKAL kebijakan. Boleh menggunakan kebijakan dalam arti
penyelenggaraan instruksi-instruksi saja.
ADMINISTRATIF
(Asas Dekonsentrasi)  Pejabat-pejabat yang memimpin pemerintahan Lokal Administratif
diangkat dan diberhentikan oleh Pemerintah Pusat, bekerja
menurut aturan-aturan dan kehendak dari Pemerintah Pusat,
berdasarkan hirarkhi kepegawaian, ditempatkan di wilayah-wilayah
administratif yg bersangkutan dgn dengan dibantu pegawai-
pegawai yg juga diangkat dan diberhentikan oleh Pemerintah
Pusat.

 Segala Pembiayaan Pemerintahan Lokal Administratif dikeluarkan


oleh Pemerintah Pusat.
 Pemerintahan Umum Pusat di Daerah adalah Pemerintahan Lokal
yang dikendalikan oleh pegawai-pegawai yang diangkat,
dipindahkan, dan diberhentikan oleh Pemerintah Pusat.

 Pemerintahan Umum Pusat di Daerah dibentuk bertingkat-tingkat.


Pejabat-pejabat pada tiap-tiap tingkat menguasai wilayah-wilayah
administratif, sehingga seluruh wilayah negara dibagi atas
sejumlah wilayah administratif besar,sedang, dan kecil.
PEMERINTAHAN
UMUM PUSAT DI  Penyelenggaraan kesejahteraan umum ini diselenggarakan oleh
Dinas Kepamongprajaan, juga dilaksanakan oleh Jawatan-jawatan
DAERAH dari berbagai Departemen, juga dilaksanakan oleh Badan-Badan
Swasta.

 Karakter fungsinya selain mengkoordinasikan Jawatan-jawatan


Vertikal, adalah memperhatikan dan memelihara hubungan antar
berbagai sektor dari pergaulan setempat, menjadi wasit dari
berbagai kepentingan yg bertentangan, memelihara ketertiban dan
ketentraman umum.
 Pemerintahan Lokal Administratif yang menyelenggarakan tugas
pemerintahan untuk melayani kepentingan rakyat yang bersifat khusus.

 Pemerintah Pusat memberikan Pimpinan pd Pemerintahan Khusus Pusat di


Daerah atau Jawatan-Jawatan Pusat di daerah. Dengan demikian
Pemerintah Pusat juga menentukan organisasinya dan menyesuaikan tugas
jawatanpjawatan Pusat di daerah itu dengan kebutuhan masyarakat.

 Jawatan Vertikal yang sudah tidak dibutuhkan masyarakat dapat saja


PEMERINTAHAN dihapus dan digantikan dengan jawatan-jawatan baru.
KHUSUS PUSAT DI
DAERAH  Wujudnya bahwa pada saat ini Pemerintah Pusat terdiri atas berbagai
Departemen. Tiap Departemen memiliki beberapa Jawatan. Tiap-tiap
Jawatan disusun secara Verikal, sehingga mempunyai cabang-cabang
sampai ke daerah-daerah, dgn tugas dlm bidang tertentudan memiliki
perlengkapan tata usaha sendiri, dan kantor-kantor.

 Kantor Pusat Jawatan menjalankan pekerjaan pimpinan, sedangkan Kantor-


kantor daerah menjalankan operasi. Luas wilayah kantor-kantor daerah
biasanya ditentukan menurut pembagian wilayah umum Pusat di Daerah
dan dpt juga menurut luasnya proyek yg menjadi tugas pengurusan
jawatan-jawatan Pusat di Daerah.,
 Semakin meningkatnya kebutuhan-kebutuhan rakyat yang tinggal dalam
wilayah yg relatif begitu luas, tdk cukup hanya diadakan Pemerintahan
Umum Pusat di Daerah dan Pemerintahan Khusus Pusat di Daerah. Masih
sangat dibutuhkan Pemerintahan Lokal yang diserahi urusan-urusan
tertentu untuk diselenggarakan sebagai Mengurus Rumah Tangga Sendiri.

 Tujuannya adalah agar urusan-urusan pemerintahan yang dijalankan sesuai


PEMERINTAHAN dengan kebutuhan-kebutuhan daerah setempat yang disesuaikan dengan
LOKAL YANG karakteristik daerah setempat.
MENGURUS RUMAH
 Selain untuk menyelenggarakan kebutuhan rakyat, juga bertujuan
TANGGA SENDIRI menguksertakan rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan yang
demokratis baik ditingkat pusat hingga pelosok negeri.

 Penyerahan urusan-urusan pemerintahan kepada Pemerintah lokal yang


Mengurus Rumah Tangga sendiri harus diterapkan dgn Undang-Undang
dan Peraturan Pemerintah. Termasuk penyerahan Pegawai dan staus
kepegawaian mereka untuk diserahkan ke Pemerintah yang mengatur dan
mengurus Rumah Tangganya sendiri.
 Kepada Pemerintahan Lokal Yang Mengurus Rumah Tangga Sendiri, selain
diserahi urusan-urusan tertentu oleh Pemerintah Pusat untuk dijadikan
urusan rumah tangganya sendiri, dapat juga diserahi tugas-tugas
pembantuan dalam lapangan pemerintahan (Tugas Medebewind).

 Tugas ini adalah tugas untuk turut serta (mede) melaksanakan


PEMERINTAHAN pemerintahan (bewind), yaitu tugas untuk turut serta melaksanakan
LOKAL YANG peraturan-peraturan perundang-undangan, bukan hanya yang ditetapkan
MENGURUS RUMAH oleh Pemerintah Pusat saja, melainkan juga yang ditugaskan oleh
TANGGA SENDIRI Pemerintah Lokal yang Mengurus Rumah Tangganya Sendiri tingkat di
atasnya. Penyerahan ini dilakukan dengan peraturan perundang-undangan.
(Asas Desentralisasi)
 Dalam menyelenggarakan urusan-urusan Rumah Tangga Sendiri menurut
kebijakannya sendiri, menurut inisiatif sendiri. Pemerintah Lokal Yang
Mengurus Rumah Tangganya sendiri membutuhkan alat-alat perlengkapan,
seperti Penjabat-Penjabat daerah, BADAN LEGISLATIF, dan sumber-sumber
Keuangan.
AZAS TUGAS PEMBANTUAN

Tugas Pembantuan : penugasan dari


Pemerintah Pusat kepada daerah otonom Kewenangan yang diberikan
untuk melaksanakan sebagian Urusan Urusan yang diserahkan oleh kepada daerah adalah
Pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah kewenangan yang bersifat
pusat/pemerintah daerah mengurus. Sedangkan
Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah atasan tdk beralih menjadi kewenangan mengaturnya tetap
Daerah provinsi kepada Daerah urusan rumah tangga daerah menjadi kewenangan
kabupaten/kota untuk melaksanakan yang melaksanakan. pemerintah pusat/pemerintah
sebagian Urusan Pemerintahan yang atasnya.
menjadi kewenangan Daerah provinsi

Karena tugas pembantuan pada


Kewajiban pemerintah
hakekatnya adalah pelaksanaan Sumber biayanya bisa
Daerah yang menerima daerah adalah melaporkan
kewenangan pemerintah berasal dari APBN
tugas pembantuan pelaksanaan tugas
pusat/pemerintah daerah
tersebut melalui pembantuan yang diberikan
atasnya, maka sumber atau APBD
perangkat-perangkatnya oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah
pembiayaannya berasal dari
(Dinas-dinas daerah). pemerintahan daerah yang menugaskan
level pemerintah yang
atasan.
menugaskan.
TUGAS PEMBANTUAN

PEMERINTAH PUSAT

penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom


untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari
Contoh: PEMERINTAH PROVINSI Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah
1. Prgram PNP kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan
Mandiri Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah provinsi
2. Dana BOS
3.Program Kel.
Sehat PEMKAB/KOTA
dll

PEM.DESA Prinsip:
1. Identifikasi Program yang diberikan
2. Identifikasi Sumber Dananya
3. Identifikasi pihak pembuat program
 Ruang lingkup dekonsentrasi dan tugas pembantuan
mencakup aspek penyelenggaraan, pengelolaan
dana, pertanggungjawaban dan pelaporan,
pembinaan dan pengawasan, pemeriksaan, serta
sanksi.
Peraturan  Pertanggungjawaban dan pelaporan dekonsentrasi
Pemerintah No. 7
dan tugas pembantuan mencakup aspek manajerial
Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan
dan aspek akuntabilitas.
Tugas Pembantuan  Pemeriksaan atas dana dekonsentrasi dan tugas
pembantuan dilakukan oleh BPK dan dan
pemeriksaan meliputi pemeriksaan keuangan,
pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu.
SKEMA URUSAN PEMERINTAHAN
(Perppu No 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah)

URUSAN
PEMERINTAHAN

Urusan Urusan Urusan


Pemerintahan Pemerintahan Pemerintahan
Absolut Konkuren Umum

Urusan Urusan 7 jenis


6 Jenis Urusan; Pemerintahan Pemerintahan
Wajib Pilihan urusan

1. Dilaksanakan Terkait Pelayanan Tidak Terkait dilaksanakan oleh


sendiri Dasar Pelayanan Dasar 8 Jenis Urusan gubernur dan bupati/wali
2. Dilimpahkan ke (6 Jenis Urusan) (18 Jenis Urusan) kota di wilayah kerja
instansi vertikal atau masing-masing dan
gubernur dibantu instansi vertikal di
(Dekonsentrasi)
wilayahnya
Klasifikasi Urusan Pemerintahan (Pasal 9 UU NO.23 Tahun 2014)

• Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah


Urusan Pusat. Yakni a. politik luar negeri; b. pertahanan; c. keamanan; d. yustisi;e.
moneter dan fiskal nasional; dan f. agama.
Pemerintahan • a. melaksanakan sendiri; atau
• b. melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal yang ada di Daerah atau
Absolut gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat berdasarkan asas Dekonsentrasi.

Urusan • Urusan Pemerintahan yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan


Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.
Pemerintahan • Urusan pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi
dasar pelaksanaan Otonomi Daerah.
Konkuren

Urusan
• Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintahan Presiden sebagai kepala pemerintahan.
Umum
Klasifikasi Urusan Pemerintahan (Pasal 11 UU NO.23 Tahun 2014)

(1) Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah terdiri atas
Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan.

(2) Urusan Pemerintahan Wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan
Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

(3) Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah Urusan Pemerintahan Wajib yang
sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar.
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar (Pasal 12)
meliputi:

pendidikan sosial.

ketenteraman,
ketertiban
kesehatan umum, dan
pelindungan
masyarakat

perumahan
pekerjaan umum
rakyat dan
dan penataan
kawasan
ruang
permukiman
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
(Pasal 11) meliputi:
komunikasi koperasi,
tenaga kerja dan usaha kecil,
informatika dan menengah

pemberdayaan
perempuan dan penanaman
perhubungan
pelindungan modal
anak

pengendalian
penduduk dan kepemudaan
pangan keluarga dan olah raga kearsipan.
berencana

pemberdayaan
pertanahan; masyarakat statistik Perpustakaan
dan Desa

administrasi
kependudukan
lingkungan
dan persandian kebudayaan
hidup
pencatatan
sipil
Urusan Pemerintahan Pilihan dalam Pasal 11 meliputi:

1. kelautan 4.
2. Pariwisata 3. Pertanian
dan perikanan Kehutanan

5. Energi dan
6. 7. 8.
sumber daya
Perdagangan Perindustrian Transmigrasi.
mineral
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai