Anda di halaman 1dari 36

SEJARAH PEMERINTAHAN DAN POLITIK LOKAL DI INDONESIA

DR. Suhardiman Syamsu, S. Sos., M. Si.


Dept. Ilmu Pemerintahan Fisip UNHAS
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari Materi ini mahasiswa


diharapkan mampu memahami dan menjelaskan
perkembangan pelaksanaan pemerintahan dan
politik Lokal yang pernah dilaksanakan di Indonesia
yang dimulai dari masa Penjajahan Belanda,
Jepang, dan perkembangan pemerintahan dan
Politik Lokal pasca kemerdekaan hingga saat ini.
SUB BAHASAN MELIPUTI

Masa Masa Pasca


Penjajahan Kemerdekaan
SEJARAH PERKEMBANGAN
PEMERINTAHAN LOKAL

MASA PENJAJAHAN MASA KEMERDEKAAN

• Pemerintahan VOC • Sejak UU No 1 Tahun


• Pemerintahan Belanda 1 1948 – sekarang.
• Pemerintahan Inggris
• Pemerintahan Belanda 2
• Pemerintahan Jepang
MASA PEMERINTAHAN VOC
• VOC mengangkat seorg Gubernur Jendral sbg pimpinan
umum pemerintahan dan perdagangan VOC di Indonesia.

• Tujuan VOC berdagang, namun krn mau berdagang tanpa


persaingan dgn pihak asing lainnya maka keuntungannya
digunakan utk menyusun organisasi pemerintahan di
Indonesia.

• Kekuasaan terbatas di Kota Batavia dan sekitarnya dan


dikuasai secara langsung.
1608
• Strategi dagang VOC; membeli barang di pasar, menyusun
organisasi pemerintahan menurut hukum utk
memerintahkan rakyat menananm tanaman yg dibutuhkan
& menyerahkan hasilnya kpd VOC dgn atau tanpa bayar.
• Utk memperoleh keuntungan besar, VOC melanjutkan
pemerintahan lokal setempat sebelum dikuasainya.

• Bupati ditetapkan sebagai jabatan bagi bumiputera. Di atas


Bupati, VOC mengadakan Kepala-Kepala Administratif Lokal yg
lebih tinggi, yaitu Residen-Residen dan gubernur-gubernur.

• VOC mengangkat Gubernur-gubernur di Pantai Jawa Timur


Laut, Makasar, Maluku, Ambon dan Aceh.

• Residen-Residen diangkat utk mengepalai daerah-daerah


MASA PEMERINTAHAN Administratif Karesidenan dgn tugas mengawasi penjabat-
VOC penjabat bumiputra. Selain itu diangkat Residen-residen yg
bertugas dan berkedudukan di kerajaan-kerajaan yg setengah
merdeka sbg wakil VOC.
• Gubernur, Residen didampingi Dewan Kepolisian, yg juga diserahi
tugas menjabat dlm Dewan Pengadilan. Dewan ini terdiri atas
pegawai-pegawai tinggi dan diketuai oleh penjabat pemerintahan
tertinggi.

• Utk menghadapi persaingan dagang dgn Portugis, Spanyol, Inggris


dan Prancis, VOC mengadakan traktat-traktat (Perjanjian Hukum)
dgn kerajaan-kerajaan Indonesia.

• Isi perjanjian antara lain; VOC diizinkan mendirikan faktori-faktori,


benteng-benteng utk melindungi faktori-faktori tsb. Dan monopoli
MASA PEMERINTAHAN dagang di daerah kerajaan. Bahkan terkadang ikut campur tangan
VOC dlm pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian pejabat-
pejabat penting kerajaan..

• Hakikatnya; perjanjian ini telah menjad perjanjian politik


menjadikan kerajaan sbg wilayah prefektor VOC.
• Umumnya penjabat-penjabat tinggi dr Kerajaan-kerajaan tsb
tetap dipertahankan sbg REGENT (BUPATI) . Bupati-bupati ini tdk
berdaulat, seperti halnya pegawai-pegawai lainnya yg dpt
diangkat, diberhentikan, dan dihukum.

• Bupati pada masa VOC tidak berdaulat krn meskipun Kerajaan


beserta rakyatnya adalah miliknya namun semuanya diatur oleh
VOC dan harus selalu mendapat persetujuan VOC.

• Kebijakan VOC yakni menempatkan Kekuasaan di atas susunan


Feodal utk mengontrol seluruh aktivitas pemerintah feodal
MASA PEMERINTAHAN (kerajaan). Residen yg mengawasi penjabat pemerintahan
VOC bumiputera.

• Bupati tidak digaji oleh VOC namun diberikan kebebasan


memungut dan menetapkan pajak di wilayahnya utk mengaji
pegawai-pegawainya.
• Demikian gambaran singkat hilangnya kekuasaan pemerintahan
Feodal selama 2 abad pemerintahan VOC.

• 1790; Pemerintah Kerajaan Belanda membetuk Komisi utk


menyelidiki VOC. Hasilnya utang VOC yg meningkat dan
penindasan rakyat daerah jajahan.

• 1798; Republik Federal diubah menjadi Republik Kesatuan dan


MASA PEMERINTAHAN VOC turut dibubarkan baik secara de facto maupun secara de jure
VOC
SUSUNAN PEMERINTAHAN MASA VOC

Provinsi (Gewest)_ Gubernur

Keresidenan - Residen

Kabupaten (Regenshap) – Ass.Residen

Kewedanan ( District) - Wedana


MASA PEMERINTAHAN
VOC
Kecamatan (Onder District) – Ass.Wedana

Desa - Kepala Desa


PEMERINTAHAN BELANDA 1

De Heren Zeventien 1 Januari 1800 Juli 1806

• Pimpinan VOC di • Indonesia • Atas desakan


Negeri Belanda. diwariskan kepada Napoleon, Negeri
• Dewan dibawah negeri Belanda. Belanda diubah dari
pengawasan Staten • Kekuasaan Republik menjadi
General yang mengurus daerah Kerajaan dgn adik
beranggotakan 17 jajahan di Asia Napoleon (
Anggota yg dipilih termasuk Indonesia Lodewick
dr Dewan-dewan dipegang oleh Raad Napoleon) sbg
Kaisar.
1800 - 1811 Pimpinan
Compagni Dagang
Van Aziatische
Besittingen en • Raad Van Aziatsche
yg turut serta dlm Establissementen dihapuskan dan
VOC yg diserahkan ke
bertanggungjawab Minister van
kepada Dewan Marine en Kolonien
Eksekutif Republik.
PEMERINTAHAN BELANDA 1

Agustus 1806 1807 Pemikiran Deandels

• Konstitusi Negeri • Jenderal Mr. • Kekuasaan


Belanda diumumkan Herman Willem penjabat-penjabat
Daendels diangkat warisan VOC terlalu
sebagai Gubernur besar, shg mudah
Jenderal di utk menguntungkan
Indonesia. dirinya dan sahabat-
• Deandels berusaha sahabatnya.
Memusatkan • Penjabat-penjabat
Kekuasaan (sentral yg terlalu besar
Gezag). kekuasaannya yakni;
1800 - 1811 • Gubernur Pantai
Jawa Timur Laut.
• Residen-residen
yang bertempat
kedudukan di
Keraton-keraton
Yogyakarta dan
Solo.
Tindakan-Tindakan Deandels di Indonesia

Residen-residen yang Pulau jawa di luar daerah-


bertempat kedudukan di daerah Kerajaan dibagi-bagi
kerajaan-kerajaan yg dahulu atas 9 daerah administrative
Gubernemen Jawa Timur dibawah perintah Gubernur yang disebut Prefektur. Yg kelak
Laut dihapuskan diubah menjadi berpusat pd pemerintahan Raffles
langsung pada Pemerintah diubah menjadi Keresidenan,
Pusat di Batavia. yg kemudian terkenal dgn
sebutan Gewest.

1800 - 1811
Bupati diturunkan dgn Pada Zaman VOC bupati
menjadikan mereka sebagai sangat berperan penting.
pegawai negeri walaupun Deandels mengurangi Tiap-tiap Prefektur dipimpin
tanpa menerima gaji. Mereka kukuasaan para Bupati. oleh seorang prefec, yg
ditempatkan di bawah Bupati dan bawahannya dibawah langsung
Prefect, sedangkan gaji-gaji hanyalah seperti Pemungut Pemerintah Pusat di Batavia.
bawahannya menjadi hasil-hasil bumi bagi
tanggungjawab Bupati. pemerintah
Tindakan-Tindakan Deandels di Indonesia

Bupati menurut Deandels


Deandels menghapuskan Stelsel Priangan bentukan
masih dibutuhkan.Olehnya
juga perbedaan kedudukan VOC dipertahankan.Bahkan
itu Bupati difungsikan sbg
para Bupati di Priangan dgn dilanjutkan kemudian oleh
penghubung antara
di Pantai Jawa Timur Laut.. Pemerintah Inggris.
pemerintah dengan rakyat.

1800 - 1811 Deandels membuat


Peraturan-peraturan Baru
ttg “Hubungan antara
Bupati dengan Pemerintah Para Bupati mendapat
Jumlah pengadilan
Belanda. Olehnya itu rakyat kedudukan militer di bawah
diperbanyak utk mengadili
banyak yg tidak mengetahui kekuasaan Prefect.
orang-orang Eropa dan
bahwa ada perubahan. Dilakukan para Bupati
orang-orang pribumi
Namun perbaikan yg secara turun-temurun
dilakukan justru
menimbulkan banyak lawan
di kalangan mereka sendiri.
Akhir Kekuasaan Deandels di Indonesia

1814 1810 Pebruari 1811


• Deandels • Dekrit Kaisar • Berita itu sampai ke
mengeluarkan buku Napoleon; Kerajaan Indonesia dan
yang ditujukan Belanda dimasukkan disambut baik oleh
membuat pembelaan sbg bagian dari Deandels
diri dari Dakwaan. imperium Perancis • Namun di tahun ini
Namun buku tsb • Mulai saat itu bagi juga Deandels
mendpt celaan dari negeri Belanda diberhentikan oleh
lawan politiknya, berlaku Konstitusi Kaisar Napoleon
Sultan, bangsawan Imperium Prancis bukan karena
Indonesia krn selalu 1799 ditambah dgn kesalahan Deandels,
merugikan mereka Senatus Consultes tp krn desakan pihak
1800 - 1811 1802 dan 1804.
• Jajahan Belanda di
lawan yg keras.
• 15 Mei 1811;
Asia menjadi jajahan Deandels diganti oleh
Prancis Gubernur Jenderal
Janssen yg kemudian
menyerah kpd
Pemerintah Inggris
dgn Perjanjian yg di
ttd tgl 17 sept.1811 di
Tuntang
PEMERINTAHAN INGGRIS

Gubernemen-
gubernemen Malaka,
Sumatera Barat,
Pasca Jenderal Jawa beserta
Janssen Menyerah, bawahannya
Seluruh bekas (Palembang,Sunda
jajahan Belanda di Kecil, Banjarmasin,
Asia diambil alih oleh Makasar), dan
Prancis. Maluku

1811 - 1816 Imperium Prancis Keempat Gubernemen


membagi daerah dipimpin oleh Gubernur
jajahan menjadi 4 Jendral Minto di Calcutta.
daerah Administratif Gubernemen Jawa dan
bawahannya dipimpin oleh
Raffles yg bekerja dibawah
pengawasan Lord Minto
PEMERINTAHAN INGGRIS
Tahun 1811 Raffles menambah
Jumlah Prefectoral dgn
menggabungkan daerah-daerah
pemerintahan yg ada yg
Di Jawa dlm Bidang Pembagian Jawa atas daerah-
sifatnya masih semi Feodal
Pemerintahan banyak dilakukan daerah Administratif
menjadi 16 Prefectuur, dan
perubahan.di Luar jawa tidak Prefektural warisan Deandels
namanya diganti Keresidenan
banyak perubahan. dilanjutkan.
(untuk seluruh wilayah di Jawa
dan Madura) kecuali Batavia yg
sampai tahun 1819
merup.enclave sendiri

RAFFLES Dimasa VOC jabatan Residen


sudah ada. Namun jabatan
(1811 – 1816) Daerah-daerah Administratif
Menurut Raffles, Kekuasaan
Residen harus bersifat
Asisten Residen baru ada
dimasa pemerintahan Raffles.
Keresidenan dikepalai oleh autokratis. Karenanya Dimasa ini Asisten Residen lm
Residen-Residen. Kekuasaannya diperintahkan kpd residen- punya wilayah jabatan. Nanti
meliputi; Bid.Pemerintahan, residen utk melakukan dikemudian hari barulah
Bid. Peradilan, dan menerima perjalanan Dinas yang teratur mempunyai wilayah jabatan.
penghasilan negara. agar dpt langsung bertemu Jabatan Asisten Residen
rakyat. berlangsung terus hingga
dihapus saat pemerintahan
Jepang.
Penghapusan Jabatan Bupati Menurut Raffles

Tujuan Pokok Raffles


mengadakan Kekuasaan 2. Seluruh Pejabat Pemerintah Desa merup.kesatuan
Residen dan asisten Residen; Lokal administratif merup.suatu masyarakat yg hidup. Bupati
susunan hirarkhi kepegawaian dan bawahannya hanyalah
1. untuk menghapus lembaga
yg wajar, dgn tdk ditambah hak- perantara (ingin dihapus), agar
Bupati yang semi Feodal dan
hak yg tradisional atau semua persoalan dpt langsung
tidak Liberal.
kekuasaan-kekuasaan politik. dibicarakan dgn Kepala Desa

RAFFLES Pendapat Raffles; Jiwa demokrasi pada masa itu


mendasari Raffles mengurangi
(1811 – 1816) 1. Bupati dan bawahannya
penghisap rakyat secara turun- peran Bupati.
temurun.
Bupati dibantu oleh Kepala
2. Menghapus Apanage (Hak Kejaksaan yang bertugas Bupati dibebastugaskan dari
memiliki tanah dgn semua mengawasi kepolisian memungut pajak. Akibatnya
isinya termasuk rakyat yg hilanglah fungsi yg sangat
tinggal di atas tanah tsb, penting dr Bupati yg selama ini
Pancen dan menggantinya dgn mendapat keuntungan besar
gaji yg tetap. dari bidang tsb.
Karesidenan Dikepalai oleh Residen

Daerah.Adm.Afdeeling Ass. Residen

Daerah Adm.Districk Kepala Districk

SUSUNAN
Daerah Adm.Divisie
PEMERINTAHAN Kepala divisie
LOKAL (Kelak menjadi Onder Districk)
ADMINISTRATIF
MASA
PEMERINTAHAN Desa Kepala Desa
INGGRIS (RAFFLES)
Konvensi London 1814 Maret 1816; Raffles
menetapkan Belanda dibebastugaskan
Raffles berupaya keras diganti oleh Fendall yg
akan memperoleh
supaya pulau jawa tetap menyerahkan
kembali wilayah
dimiliki Inggris. kekuasaan kpd
jajahannya kecuali Ceylon
Belanda 19 Agustus
dan Afrika Selatan 1816
SUSUNAN
PEMERINTAHAN
LOKAL
ADMINISTRATIF
MASA
PEMERINTAHAN
INGGRIS (RAFFLES)
PEMERINTAHAN BELANDA 2

Implikasinya;1816;
1816; Seluruh wilayah koloni
Imperium Perancis di Belanda Perancis yang awalnya milik 1816; Van Der Capellen
diambil alih kembali oleh Belanda diserahkan kembali ke diangkat sbg Gubernur
Belanda. Sekaligus melantik Belanda. Jenderal di Indonesia.
Willem I sbg Raja Belanda. Indonesia diantaranya dikuasai
kembali oleh penjajah belanda.

1816 - 1942 Pemerintah Belanda tetap Di awal pemerintahannya,


mengakui Kekuasaan masih mengadopsi sistem
Pemerintah pemerintahan yang disusun
Pemerintah Belanda membuat setempat/Kerajaan-kerajaan oleh Raffles. Sejalan dengan
Struktur Pemerintahan yang Lokal, namun Pihak Belanda waktu dan niat ingin
berbeda antara Jawa - Madura membuat struktur menguasai wil.jajahan dlm
dengan di luar Jawa - Madura. Pemerintahan yang waktu yang lama, maka
mengintegrasikan disusun sistem baru yang
pemerintahan Kerajaan dgn bertujuan mengurangi Peran
Pemerintah Belanda. dari Bupati (Bumi Putera).
PEMERINTAHAN BELANDA 2

Pemerintahan Masa Pemerintahan


Kolonial Belanda

Pemerintahan Pemerintahan Daerah


Daerah Langsung Tidak Langsung
1816 - 1942
(direct Gebied) (Indirect Gebied)
PEMERINTAHAN BELANDA 2

Pemerintahan Daerah Pemerintahan Daerah Tidak


langsung (Direct Gebied) Langsung (Indirect Gebied)
Daerah yang tidak langsung diperintah oleh
Pemerintah Hindia Belanda
Daerah yang langsung diperintah oleh Pemerintah
Hindia Belanda secara terpusat dari Batavia
(Jakarta) Daerah-Daerah ini berbentuk Pemerintah
Kerajaan/Kesultanan yang sudah ada, misalnya:
K.Yogyakarta, Kasunanan Surakarta, Kesultanan
Palembang, Deli, Aceh, Pontianak, dll.

Diberi kelonggaran mengurus Daerahnya sendiri


dengan Perjanjian Politik (jangka Panjang dan
Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan Jangka Pendek).
struktur pemerintahan di Jawa dan Madura
dengan di luar Jawa dan Madura
Tetap diawasi oleh Pemerintah Hindia Belanda lewat
Pejabat Pengawas (Ass.Residen – Gubernur)
PEMERINTAHAN BELANDA 2

Perbedaan Kedua Kontrak/Perjanjian Politik terletak


pada Pengakuan dari Kerajaan Setempat
Lange Contract (Kontrak
Panjang) : Kekuasaan Korte Contract ( Kontrak Pendek) :
Pemerintah Kolonial ditetapkan Kerajaan mengakui kekuasaan
satu persatu dalam kontrak pemerintah kolonial terhadap
tersebut, dan di luar itu kerajaan tersebut serta berjanji
merupakan wewenang untuk menaati semua aturan yang
sepenuhnya kerajaan setempat. ditetapkan. Misalnya ; Kerajaan
Misalnya ; Kasunanan Surakarta Gowa di Sulsel
Pemerintahan Administratif Daerah Langsung

• Jawa + Madura • Luar Jawa + Madura

Provinsi (Gewest)_ Gubernur Provinsi (Gewest) - Gubernur

Keresidenan - Residen
Keresidenan - Residen
Afdeling – Ass. Residen
Kabupaten (Regenshap) – Ass.Residen

Onder Afdeling - Controleur


Kewedanan ( District) - Wedana
Kewedanan (District) - Wedana

Kecamatan (Onder District) – Ass.Wedana


Kecamatan (Onder District) - Camat

Desa - Kepala Desa Desa – Kepala Desa


Masyarakat berhadapan dengan 2 (dua)
administrasi pemerintahan

Pemerintah Kolonial Pemerintah Setempat

Gubernur Jendral Kasunanan/Kesultanan

Gubernur
Bupati

Resident
Wedana
Controiler

Ass. Controiler Ass. Wedana


Lingkungan wilayah pemerintahan yang diperintah oleh pegawai pamong praja pribumi
(INDONESIA)

Di Jawa + Madura Di Luar Jawa + Madura


Bupati (Regent)
Demang
Patih

Wedana Asisten Demang

Asisten Wedana
PEMERINTAHAN JEPANG
• Tentara Jepang • Belanda menyerah tanpa • UU dikeluarkan
Mendarat di Indonesia syarat kepada Jepang. Pemerintah militer
Jepang.
• Isinya menghukum
mati/berat bagi
pelanggar UU tsb.

1 Maret 9 Maret 5 Maret


1942 1942 1942

• Dikeluarkan UU No.1 ttg


Menjalankan Pemerintahan
Balatentara.
• Isinya Pokok-pokok peraturan
1942 - 1945 pemerintahan masa pendudukan
Jepang.
• Melangsungkan Pemerintahan
Militer.

7 Maret 1942
– Maret 1943
PEMERINTAHAN JEPANG

• Di bawah kekuasaan Komandan Pasukan Angkatan


Darat Jepang yang ke-25
Sumatera
• Berkedudukan di Bukittinggi

• Di bawah Kekuasaan Komandan Pasukan Angkatan


Darat Jepang yang ke - 16
Jawa • Berkedudukan di Jakarta

1942 - 1945 • Di bawah Kekuasaan Komandan Pasukan Angkatan


Laut Jepang
Wilayah
Lainnya • Berkedudukan di Makassar
MASA PENDUDUKAN BALA
TENTARA JEPANG

Agustus 1942
Syuu = Karesidenan

• Ditetapkan UU 1942/27 Ken = Regentschap dan Si =


Stadgemeente
oleh Gunsireikan (Panglima Besar Dibentuk pula Tokubetsu Si
Bala Tentara Jepang). (Staatgemeente); Kota yg istimewa;
Jakarta.
• Isinya ; Perubahan Tata Gun (Distrik)
Pemerintahan Daerah
• Provinsi dan Gubernurnya Son (Onder Distrik)

di hapus. Ku (Desa)
• Struktur Pemerintahannya;
Osamu Seirei 1943/12 Implikasinya September 1943

•Kentyoo diwajibkan •Kekuasaan dalam •Pemerintahan bala •Dibentuk UU yg


mengganti & daerah yang mengurus tentara Jepang hanya membentuk Dewan-
memegang kekuasaan Rumah Tangga sendiri menyelenggarakan Dewan baik di Pust
yg dahulu dipegang dan Kabupaten dan bidang dekonsentrasi maupun di Daerah.
oleh Kota diserahkan •Syuutyookan •Tugas dewan; memberi
Regentschaapsraad. kepada seorang saja. kekuasaannya lebih nasihat-nasihat pada
•Sityoo diwajibkan •Dewan-dewan besar dari Residen pd penjabat-penjabat
mengganti & dibekukan. Sehingga masa Kolonial Belanda, tunggal tersebut.
memegang kekuasaan terjadi sistem sebab mengerjakan •Tugasnya hanya
yg dahulu dipegang pemerintahan tunggal. tugas tugas memberi nasihat
oleh Gemeenteraad. pemerintahan militer namun tidak
sehari-hari dibawah mempengaruhi
pengawasan dan atas Syuutyookan.
nama Gunseikan.
•Syuutyookan
diwajibkan membuat
UU di wilayahnya ttg;
bestuur/keprajaan,
kemiliteran, kepolisian,
ekonomi, dsb.
•Sityoo beralih sbg
aparat pusat.
•Ini berlangsung hingga
tahun 1943
SUSUNAN DAN KEPALA PEMERINTAHAN
MASA PENDUDUKAN BALA TENTARA JEPANG SUSUNAN WILAYAH DIKEPALAI

Syuu; wilayah teratas, yg memiliki


pemerintahan sendiri sbg suatu Syuutyookan
kesatuan

Ken Kentyoo
Syuu = Karesidenan
Si Sityoo
Ken = Regentschap dan Si Tokubetsu Si Tokubetsu Sityoo
= Stadgemeente
Dibentuk pula Tokubetsu
Si (Staatgemeente); Kota Gun Guntyoo
yg istimewa; Jakarta.
Gun (Distrik)
Son Sontyoo
Son (Onder Distrik)

Ku (Desa) Ku Kutyoo

Koti Kootyoo
STRUKTUR WILAYAH
ADMINISTRATIF MASA
PENDUDUKAN JEPANG

Osamu Seirei 1943/12


Implikasinya
Kentyoo diwajibkan mengganti &
memegang kekuasaan yg dahulu
dipegang oleh Regentschaapsraad.
Sityoo diwajibkan mengganti & Kekuasaan dalam daerah yang mengurus
memegang kekuasaan yg dahulu Rumah Tangga sendiri dan Kabupaten
dipegang oleh Gemeenteraad. dan Kota diserahkan kepada seorang
saja. Pemerintahan bala tentara Jepang hanya September 1943
Dewan-dewan dibekukan. Sehingga menyelenggarakan bidang dekonsentrasi
terjadi sistem pemerintahan tunggal. Syuutyookan kekuasaannya lebih besar
dari Residen pd masa Kolonial Belanda, Dibentuk UU yg membentuk Dewan-
sebab mengerjakan tugas tugas Dewan baik di Pust maupun di Daerah.
pemerintahan militer sehari-hari Tugas dewan; memberi nasihat-nasihat
dibawah pengawasan dan atas nama pada penjabat-penjabat tunggal
Gunseikan. tersebut.

1942 - 1945 Syuutyookan diwajibkan membuat UU di Tugasnya hanya memberi nasihat namun
wilayahnya ttg; bestuur/keprajaan,
kemiliteran, kepolisian, ekonomi, dsb.
tidak mempengaruhi Syuutyookan.

Sityoo beralih sbg aparat pusat.


Ini berlangsung hingga tahun 1943
Sentralisasi kekuasaan
pada pusat
pemerintahan

Pola penyelenggaraan
SIMPULAN
pemerintahan Daerah
yang bertingkat
Ciri warisan Pemerintahan Kolonial

Kecenderungan
sentralisasi kekuasaan
pada pusat pemerintahan

Pola penyelenggaraan
pemerintahan Daerah
yang bertingkat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai