Anda di halaman 1dari 6

MATA KULIAH

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Modul 2

Pendapatan Nasional

DISUSUN

1.ROHMAD KAFID(042098205)

2.SITI ALFIATUN MUNIROH(042097883)

3.VIDYALIA VERI VITANIA(042098316)

Tujuan pembelajaran

 Menjelaskan definisi produk domestik bruto (PDB)


 Menjelaskan komponen-komponen PDB
 Menjelaskan nilai tambah
 Menghitung PDB
 Menjelaskan PDB nominal
 Menjelaskan PDB riil
 Membedakan antara PDB nominal dan PDB riil
 Menunjukkan indikator pengukuran kinerja perekonomian selain PDB

#Kegiatan Belajar 1
Pengukuran Produk Domestik Bruto

Produk Domestik Bruto(PDB)merupakan salah satu indikator yg dapat digunakan untuk mengukur
kinerja perekonomian.

Secara sederhana,PDB adalah:

-Produk=yang dijumlahkan adalah produksi barang dan jasa

-Domestik=batasannya adalah wilayah suatu Negara ,termasuk orang dan perusahaan asing

-Bruto=yang dihitung termasuk penyusutan barang-barang modal

Secara formal PDB adalah nilai pasar dari seluruh barang/jasa akhir yg dihasilkan oleh suatu Negara
dalam periode waktu tertentu.

→Frase PDB
 Frase PDB adalah nilai pasar
 Frase” ..dari seluruh..”
 Frase”..barang/jasa..”
 Frase”..akhir..”
 Frase”..dihasilkan..”
 Frase “..oleh suatu Negara dalam periode wakyu tertentu..”

A.PERHITUNGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Dalam melakukan perhitungan PDB,terdapat tiga pendekatan yg dapat digunakan,yaitu pendekatan


pengeluaran,pendekatan pendapatan,dan pendekatan nilai tambah.

1. Perhitungan PDB dengan Pendekatan Pengeluaran

PDB=C+I+G+NX
Dimana,
C=pengeluaran konsumsi
I=pengeluaran investasi
G=pengeluaran pemerintah
NX=ekspor bersih

Karena persamaan diatas merupakan terjemahan matematis dari definisi PDB dengan
pendekatan pengeluaran,maka persamaan ini disebut juga dengan persamaan
identitas,yaitu persamaan identitas pendapatan nasional.

2. Perhitungan PDB dengan Pendekatan Pendapatan


Dilakukan dengan menjumlahkan seluruh komponen pendapatan yg terdapat dalam
perekonomian.
PDB=w+r+S+π
Dimana,
w=upah
r=bunga modal
S=sewa
π=laba usaha

3. Perhitungan PDB dengan Pendekatan Nilai Tambah/Pendekatan Produksi


PDB Dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah dari tahap-tahap produksi

KEGIATAN BELAJAR 2

A.PDB Nominal dan PDB Riil

Meningkatnya nilai PDB pada dasarnya menunjukkan dua hal,yaitu

 Terjadinya peningkatan produksi barang/jasa


 Meningkatnya harga barang dan jasa yg diproduksi

PDB Riil adalah produksi barang/jasa yang dihitung dengan menggunakan harga konstan.

PDB Nominal adalah produksi barang /jasa yg dihitung dengan menggunakan harga masa sekarang.

PDB deflator adalah nilai yang mencerminkan harga barang dan jasa.

Yang diukur dari perbandingan antara PDB nominal dan PDB Riil.

Deflator PDB dirumuskan sbb:

PDB Deflator=PDB Nominal x100

PDB Rill

B.PENERAPAN PERHITUNGAN PDB DI INDONESIA

Di banyak Negara dunia,termasuk Indonesia,perhitungan PDB umumnya hanya dilakukan dengan


menggunakan dua pendekatan,yaitu perhitungan PDB dengan pendekatan pengeluaran dan dengan
pendekatan nilai tambah.Dengan pendekatan pengeluaran ,komponen pengeluaran dikelompokkan atas
lima kelompok,yaitukonsumsi rumah tangga,konsumsi pemerintah,investasi dan ekspor
bersih.Sementara itu dengan pendekatan milai tambah,perekonomian dikelompokkan atas Sembilan
sector,seperti pada modul hal 2.20

C.KELEMAHAN PDB SEBAGAI PENGUKUR KINERJA PEREKONOMIAN

→Enam hal yang tidak dimasukkan dalam konsep perhitungan PDB,yaitu

1.Tidak memperhitungkan kerusakan lingkungan yang terjadi

2.Tidak memperhitungkan kegiatan jual beli yang dilakukan tanpa melalui pasar

3.Tidak memperhitungkan pendapatan warga Negara Indonesia di luar negeri

4.Menghitung pendapatan warga Negara asing yang bekerja di Indonesia

5.Tidak memperhitungkan kualitas kesehatan dan pendidikan

6.Tidak memperhitungkan adanya transfer payment yg dilakukan pemerintah

KEGIATAN BELAJAR 3

Indikator Lain Pengukur Kinerja Ekonomi Suatu Negara

A.INDIKATOR PENGHITUNGAN KINERJA

Indikator yang digunakan untuk menghitung kinerja suatu Negara ada empat,yaitu
1.Produk Nasional Bruto

Produk Nasional Bruto(PNB) merupakan produksi barang/jasa akhir yang dihasilkan oleh warga
suatu Negara dimana pun dia berada dalam periode tertentu.Termasuk didalamnya nilai
konsumsi,investasi,pembelian,barang dan jasa oleh pemerintah serta ekspor neto.

Definisi dari PNB adalah:

Produk = yang dijumlahkan adalah produksi barang dan jasa.

Nasional = batasnya adalah kewarganegaraan

Bruto = yang dihitung termasuk penyusutan barang-barang modal

PNB nominal dapat dikonversikan ke dalam PNB riil dengan menggunakan indeks harga.Jadi,jika PNB riil
mengukur kuantitas total dari output,maka PNB nominal mengukur nilai rupiah dari output.Rasio dari
PNB nominal ke PNB riil adalah harga dari PNB yang disebut dengan deflator PNB.

PNB rill = PNB Nominal

Deflator PNB

2.Poduk Nasional Neto(PNN)

Produk Nasional Neto(PNN) yaitu total pendapatan penduduk suatu Negara (PNB)dikurangi dengan
kerugian yang diakibatkan oleh depresiasi.

Yang dimaksud dengan depresiasi adalah usang dan rusaknya persediaan perlengkapan dan bangunan
dalam perekonomian.

PNB riil=PNB – depresiasi

3.Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional (National Income) untuk memperoleh gambaran tentang total penerimaan yang
diperoleh oleh faktor produksi dalam negeri,maka dikembangkan variable Pendapatan Nasional(PN).

Contoh nyata baru-baru ini diberikan pemerintah adalah dana BLT yg merupakan dana kompensasi
kenaikan harga BBM bagi keluarga miskin.Perbedaanya dengan PNN adalah bahwa pendapatan
nasional tidak menghitung pajak usaha tidak langsung dan menghitung subsidi usaha.Selain itu
ketidakcocokan statistika juga membedakan antara PNN dengan pendapatan nasional.

PN = PNB – Pajak tak langsung + subsidi – depresiasi

4.Pendapatan Perseorangan
Pendapatan perseorangan didefinisikan sebagai pendapatan yang diterima rumah tangga dan
usaha yang bukan perusahaan.pendapatan Perorangan tidak mengikutsertakan pendapatan tertahan
(retained earnings),yaitu pendapatan yg diperoleh perusahaan namun tidak dibagikan kepada para
pemiliknya.pendapatan Perorangan mengurangi pajak pendapatan perusahaan dan kontribusi terhadap
tunjangan social.Selain itu,pendapatan perorangan menghitung pendapatan bunga yg diterima rumah
tangga yg berasal dari kepemilikan atas utang Negara.

5.Pendapatan Perorangan

Pendapatan Perorangan yg dapat dibelanjakan (disposable personal income) adalah pendapatan


yg tersisa dalam rumah tangga dan usaha bukanperusahaan setelah semua kewajiban pada pemerintah
dibayar.pendapatan ini adalah alat ukur untuk mengamati berapa banyak nominal uang yg sebenarnya
dimiliki oleh individu dalam perekonomian yg dapat digunakan untuk membeli barang/jasayg
dibutuhkannya,dengan konsep perhitungan sbb

Adapun perhitungan masing-masing jenis pendapatan diatas adalah sbb

PDB = C + I + G + NX

+ Pendapatan Faktor Produksi Domestik yg terdapat di luar negeri

-Pendapatan Faktor Produksi asing yg terdapat di dalam negeri

=PNB (Produk Nasional Bruto)

= Penyusutan

= Pendapatan Nasional Neto (PNN)

-Pajak tidak langsung

+Subsidi

= Pendapatan Nasional

-Laba ditahan

-Pembayaran Asuransi

+ Pendapatan bunga personal dari pemerintah dan konsumen

+ Penerimaan bukan balas jasa


= Pendapatan Personal (PI)

-Pajak Langsung

=Pendapatan Disposable

B.CATATAN SEJARAH PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL DI INDONESIA

Perhitungan pendapatan nasional

 Tahun 1924 oleh J.W.Meire Ranneft dan W Huender


 Tahun 1928-1930 oleh F.De M. Van Ginkel
 Tahun 1926-1932 oleh L.Goetzen
 Tahun 1921-1939 oleh J.J. Polak
 Tahun 1951-1952 oleh Dr. S. D. Neumark
 Tahun 1953-1954 oleh Muljatno

Mulai tahun 1962 perhitungan pendapatan nasional dilakukan oleh BPS yg dibantu ahli statistic India
K.N.C.Pillai,penasihat teknis PBB.Hasil perhitungan BPS untuk tahun 1958-1962 terbit pada tahun
1966.Setahun kemudian terbit untuk tahun 1960-1964.Pada tahun 1970 BPS menerbitkan perhitungan
pendapatan nasional untuk tahun 1960-1968.

Anda mungkin juga menyukai