NIM : 20118052
KELAS : 2 B
1. Dua proses utama pada hemostasis yaitu Primary hemostasis dan Secondary
hemostasis. Jelaskan hasil dari masing-masing proses tersebut?
Jawab:
a. Primary hemostasis
Hasil dari proses ini adalah mengacu pada agregasi trombosit dan
pembentukan sumbat trombosit yang bersifat lemah. Adhesi platelet diawali oleh
ikatan GPIbα pada ikatan vwf dan GPVI yang terimobilisasi pada kolagen yang
terpapar darah karena cedera endotel. Trombosit kemudian diaktifkan dan adhesi
dan agregasi diperkuat dan diperluas melalui platelet antara αIIbβ3 yang terikat
pada fibrinogen, vwf, fibronectin atau vitronectin serta antara αvβ3 yang terikat
dengan vitronectin atau trombospondin dengan α5β1-fibronectin dan interaksi
α6β1-laminin. Selain itu kolagen subendotel diperkuat melalui interaksi α2β1 dan
kolagen. Sumbat trombosit juga distabilkan oleh pengendapan fibrin tak larut
yang dihasilkan oleh kaskade koagulasi.
b. Secondary hemostasis
Hasil dari proses ini adalah fibrin yang tidak dapat larut yang berikatan di
lokasi cedera. Ketika pembuluh darah terluka, jaringan ekstravaskuler akan
terpapar darah dimana dijaringan tersebut kaya akan tissue factor (TF), suatu
kofaktor untuk faktor protease serin VIIa. Kompleks TF dan faktor VIIa akan
mengaktifkan faktor X dan faktor IX. Jalur aktivasi ini disebut jalur koagulasi
ekstrinsik. Faktor IXa juga mengaktifkan faktor X dengan adanya faktor kofaktor
VIIIa. Faktor Xa, kofaktor Va kemudian mengaktifkan protrombin untuk
menghasilkan trombin. Trombin secara kritis akan membelah fibrinogen untuk
menghasilkan fibrin yang tidak larut.
2. Jelaskan mekanisme molekuler dari gambar dibawah ini dan apa yang akan terjadi
jika terdapat gangguan proses fibrinolisis didalam tubuh?
Jawab:
Peran dari sistem fibrinolisis adalah melarutkan gumpalan darah selama
proses luka dan mencegah gumpalan darah di pembuluh darah yang sehat.
Fibrinolisis diatur oleh komponen dari sistem plasminogen. Plasmin akan
membelah dan memecah fibrin. Plasmin dihasilkan dari zymogen plasminogen
oleh proteases tissue-type plasminogen activator (tPA) dan urokinase-type
plasminogen activator (uPA). TPA dan plasminogen bergabung pada permukaan
bekuan fibrin dan diikat. TPA akan mengaktifkan plasminogen yang kemudian
membelah fibrin.
Mengacu pada peran dari fibrinolisis yaitu mencegah gumpalan darah
dibantu oleh plasmin yang berfungsi untuk memecah fibrin, maka akibat dari
gangguan proses fibrinolisis adalah pembentukan fibrin yang berlebihan dan
menumpuknya fibrin pada pembuluh darah. Untuk menghindari terjadinya
aktivitas fibrinolysis yang berlebihan, tubuh mempunyai mekanisme control
berupa inhibitor activator-plasminogen (PAI-1) yang akan menginaktivasi tPA
maupun uPA, dan alfa 2 antiplasmin yang akan menetralkan aktivitas plasmin
yang masuk ke sirkulasi (Mehta & Hoffbrand, 2007).
4. Jelaskan kenapa keadaan patologi hemostasis thrombosis dan bleeding itu terjadi?
sertakan contohnya!
Jawab: Terjadi karena hemostasis yang tidak seimbang karena cacat pada salah satu
sistem.
Contoh: Penyakit Von Willebrand (VWB) adalah gangguan pendarahan akibat
kekurangan atau cacat pada faktor von Willebrand (vWf) dimana vwf sendiri terlibat
dalam agregasi platelet dan juga pembawa faktor VIII. Yang berarti kekurangan VWF
dapat menyebabkan cacat pada agregasi platelet dan menyebabkan defisiensi faktor VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew J. Gale. 2011. Current Understanding of Hemostasis. Toxicol Pathol . 39(1): 273–
280.
Mehta, A.B & Hoffbrand, A.V. 2007. At a Glance Hematology. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sudoyo A. W, dkk. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Yoshua, V. dan Angliadi, E. 2013. Rehabilitasi Medik pada Hemofilia. Jurnal Biomedik.
5(2): 67-73.