1. Gangguan perkembangan berhubungan dengan kemampuan intelektual
2. Resiko cedera berhubungan dengan hiperaktif dan impulsive 3. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan tidak adekuatnya tingkat kepercayaan diri terhadap kemampuan untuk melakukan koping
B. Intervensi Keperawatan
No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
Dx 1. Tujuan : klien tidak 1. kaji pengetahuan 1. agar mempermudah mengalami keterlambatan pengasuh, sumber-sumber, dalammenentukan rencana pertumbuhan dan sistem pendukung, yang akan di lakukan. perkembangan. keterampilan koping, dan 2. mengetahui interaksi social Kriteria hasil : tingkat komitmen untuk dengan orang lain. 1. adanya kemajuan normal membuat rencana 3. agar mengetahui perkembangan anak keperawatan . pentinggnya tahapan=tahapan 2. pantau komunikasi dan perkembangan yang normal. interaksi orang tua/ anak. 4. agar mengetahui ciri-ciri 3. ajarkan pengasuh atau anak pada masa orang tua tentang tahapan perkembangan. penting perkembangan normal dan perilaku yang berhubungan 4. demonstrasikan aktivitas yang meningkatkan perkembangan kepada pengasuh atau orang tua. 2. Tujuan : anak tidak akan 1. Observasi perilaku anak 1.Anak - anak pada resiko melukai diri sendiri atau secara sering. tinggi untuk melakukan orang lain 2. Observasi perilaku- pelanggaran memerlukan Kriteria hasil : perilaku yang mengarah pengamatan yang seksama 1. anak mencari orang lain pada tindakan bunuh diri. untuk mencegah tindakan untu mendiskusikan perasaan 3. Tentukan maksud dan yang membahayakan bagi diri yang sebenarnya. alat-alat yang sendiri atau orang lain. 2. anak mengetahu, memungkinkan untuk mengungkapkan dan bunuh diri. 2.Pernyataan - pernyataan
menerima kemungkinan 4.Dapatkan kontrak verbal verbal atau perilaku - perilaku
konsekuensi dari perilaku atau tertulis dari anak yang non verbal kebanyakan anak
maladaptive diri sendiri menyatakan persetujuannya yang mencoba untuk bunuh
untuk tidak mencelakakan diri telah menyampikan
diri sendiri dan menyetujui maksudnya baik secara verbal
untuk menemukan orang atau nonverbal.
lain pada kondisi dimana
3.Pertanyaan-pertanyaan pemikiran kearah tersebut yang langsung menyeluruh muncul. dan mendekati adalah cocok 5.Bantu anak mengenali untuk hal seperti ini. Anak kapan kemarahan terjadi yang memiliki rencana yang dan untuk menerima dapat digunakan adalah perasaan-perasaan tersebut beresiko lebih tinggi dari sebagai miliknya sendiri. pada yang tidak. 6.Singkirkan semua benda - benda yang berbahaya dari 4.Diskusi tentang perasaan- lingkungan anak. perasaan untuk mencelakai 7.Usahakan untuk bisa tetap diri sendiri dengan seseorang bersama anak jika tingkat yang dipercaya memberikan kegelisahan dan tegangan suatu derajat perasaan lega mulai meningkat. pada anak. Suatu perjanjian membuat permasalahan menjadi terbuka dan menempatkan beberpa tanggung jawab untuk keamanan dengan anal. Suatu sikap menerima anak sebagai seseorang yang patut diperhatikan telah disampaikan.
5.Diskusikan apapun data
dengan anak anjurkan juga respon - respon perilaku alternatif yang diidentifikasi sebagai maladaptive.
6.Keamanan fisik anak adalah
prioritas dari keperawatan, dan juga untuk menhindari anak melakukannya pada orang lain.
7.Hadirnya seseorang yang
dapat dipercaya memberikan rasa aman.
3. Tujuan : anak mampu 1. dorong anak untuk 1. untuk membentuk kembali
mengkomunikasikan peraaan menggunakan sistem keseimbangan psikologis dan dan situasi saat ini pendukung ketika mencegah terjadi kritis Kriteria hasil : anak melakukan koping 2.Untuk menghindari beban menggunaka sistem 2. identifikasi dan turunkan sensori dan persepsi yang pendukung seperti keuarga stimulus yang tidak perlu berlebihan pada anak. orang tua dan teman untuk dalam lingkungan 3.untuk mengatasi rasa takut membantu dalam melakukan 3. jelasakn kepada orang tua dan memungkinkan anak koping semua terapi dan prosedur mendapatkan kembali rasa 4. rujuk anak untuk kontrol melakukan konseling dapa 4. meningkatkan objektifivas psikolog dan mengembangkan pendekatan kolaboratif terhadap perawatan anak