Anda di halaman 1dari 4

Nama : Syifa Fauzia

Kelas : 2B Keperawatan

NIM : P2.06.20.2.18.075

A. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan perkembangan berhubungan dengan kemampuan intelektual


2. Resiko cedera berhubungan dengan hiperaktif dan impulsive
3. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan tidak adekuatnya tingkat kepercayaan diri
terhadap kemampuan untuk melakukan koping

B. Intervensi Keperawatan

No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional


Dx
1. Tujuan : klien tidak 1. kaji pengetahuan 1. agar mempermudah
mengalami keterlambatan pengasuh, sumber-sumber, dalammenentukan rencana
pertumbuhan dan sistem pendukung, yang akan di lakukan.
perkembangan. keterampilan koping, dan 2. mengetahui interaksi social
Kriteria hasil : tingkat komitmen untuk dengan orang lain.
1. adanya kemajuan normal membuat rencana 3. agar mengetahui
perkembangan anak keperawatan . pentinggnya tahapan=tahapan
2. pantau komunikasi dan perkembangan yang normal.
interaksi orang tua/ anak. 4. agar mengetahui ciri-ciri
3. ajarkan pengasuh atau anak pada masa
orang tua tentang tahapan perkembangan.
penting perkembangan
normal dan perilaku yang
berhubungan
4. demonstrasikan aktivitas
yang meningkatkan
perkembangan kepada
pengasuh atau orang tua.
2. Tujuan : anak tidak akan 1. Observasi perilaku anak 1.Anak - anak pada resiko
melukai diri sendiri atau secara sering. tinggi untuk melakukan
orang lain 2. Observasi perilaku- pelanggaran memerlukan
Kriteria hasil : perilaku yang mengarah pengamatan yang seksama
1. anak mencari orang lain pada tindakan bunuh diri. untuk mencegah tindakan
untu mendiskusikan perasaan 3. Tentukan maksud dan yang membahayakan bagi diri
yang sebenarnya. alat-alat yang sendiri atau orang lain.
2. anak mengetahu, memungkinkan untuk
mengungkapkan dan bunuh diri. 2.Pernyataan - pernyataan

menerima kemungkinan 4.Dapatkan kontrak verbal verbal atau perilaku - perilaku

konsekuensi dari perilaku atau tertulis dari anak yang non verbal kebanyakan anak

maladaptive diri sendiri menyatakan persetujuannya yang mencoba untuk bunuh

untuk tidak mencelakakan diri telah menyampikan

diri sendiri dan menyetujui maksudnya baik secara verbal

untuk menemukan orang atau nonverbal.

lain pada kondisi dimana


3.Pertanyaan-pertanyaan
pemikiran kearah tersebut
yang langsung menyeluruh
muncul.
dan mendekati adalah cocok
5.Bantu anak mengenali
untuk hal seperti ini. Anak
kapan kemarahan terjadi
yang memiliki rencana yang
dan untuk menerima
dapat digunakan adalah
perasaan-perasaan tersebut
beresiko lebih tinggi dari
sebagai miliknya sendiri.
pada yang tidak.
6.Singkirkan semua benda -
benda yang berbahaya dari 4.Diskusi tentang perasaan-
lingkungan anak. perasaan untuk mencelakai
7.Usahakan untuk bisa tetap diri sendiri dengan seseorang
bersama anak jika tingkat yang dipercaya memberikan
kegelisahan dan tegangan suatu derajat perasaan lega
mulai meningkat. pada anak. Suatu perjanjian
membuat permasalahan
menjadi terbuka dan
menempatkan beberpa
tanggung jawab untuk
keamanan dengan anal. Suatu
sikap menerima anak sebagai
seseorang yang patut
diperhatikan telah
disampaikan.

5.Diskusikan apapun data


dengan anak anjurkan juga
respon - respon perilaku
alternatif yang diidentifikasi
sebagai maladaptive.

6.Keamanan fisik anak adalah


prioritas dari keperawatan,
dan juga untuk menhindari
anak melakukannya pada
orang lain.

7.Hadirnya seseorang yang


dapat dipercaya memberikan
rasa aman.

3. Tujuan : anak mampu 1. dorong anak untuk 1. untuk membentuk kembali


mengkomunikasikan peraaan menggunakan sistem keseimbangan psikologis dan
dan situasi saat ini pendukung ketika mencegah terjadi kritis
Kriteria hasil : anak melakukan koping 2.Untuk menghindari beban
menggunaka sistem 2. identifikasi dan turunkan sensori dan persepsi yang
pendukung seperti keuarga stimulus yang tidak perlu berlebihan pada anak.
orang tua dan teman untuk dalam lingkungan 3.untuk mengatasi rasa takut
membantu dalam melakukan 3. jelasakn kepada orang tua dan memungkinkan anak
koping semua terapi dan prosedur mendapatkan kembali rasa
4. rujuk anak untuk kontrol
melakukan konseling dapa 4. meningkatkan objektifivas
psikolog dan mengembangkan
pendekatan kolaboratif
terhadap perawatan anak

Anda mungkin juga menyukai