Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

Asuhan keperawatan jiwa Ny M


dengan masalah utama halusinasi
dengar di panti gramesia Cirebon

Oleh :
Syifa fauzia
P2.06.20.2.18.075
Tujuan
Latar belakang

Panti gramesia Penulis mampu memberikan


Pada tahun 2020 terdapat 731 asuhan keperawatan pada klien
pasien. Dengan Halusinasi 497 dengan masalah utama
pasien (68%), RPK 80 pasien halusinasi dengar di Panti
Gramesia Kota Cirebon.
(11%), Isolasi Sosial 66 pasien
(9%), Harga Diri Rendah 51 BAB I
pasien (7%), dan Waham 37
pasien (5%).
Manfaat
Dampak yang di timbulkan dari
klien halusinasi yaitu klien dapat
bunuh diri, membunuh orang Hasil dari studi kasus ini
lain/merusaklingkungan. Sehingga diharapkan dapat memberikan
harus memerlukan penanganan pengetahuan, wawasan yang
Rumusan Masalah nyata untuk penuli dan
yang tepat.
pengalaman, serta dapat
Bagaimana pelaksanaan mengembangakan
Asuhan keperawatan pada keterlampilan dalam
klien dengan masalah utama melakukan asuhan
halusinasi dengar di Panti keperawatan
Gramesia Kota Cirebon.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Halusinasi
gangguan persepsi sensori dari suatu obyek rangsangan dari luar, gangguan
Definisi persepsi sensori ini meliputi seluruh pancaindra.
Halusinasi dengar
yaitu seperti mendengar suara yang membicarakan, mengejek, menertawakan,
mengancam, memerintahkan untuk melakukan sesuatu

Faktor predisposisi Faktor prepitasi

etologi • Faktor perkembangan • Stresor sosial budaya


• Faktor sosial budaya • Faktor biokimia
• Faktor psikologis • Faktor psikologis
• Faktor biologis • Faktor prilaku
• Faktor genetik
Dimensi

Dimensi fisik Dimensi emosional Dimensi intelektual Dimensi sosial Dimensi spiritual

Rentang rentang respons halusinasi mengikuti kaidah rentang


respon respons neorobiologi. Rentang respons neorobiologi
yang paling adaptif adalah adanya pikiran logis dan
terciptanya hubungan sosial yang harmonis. Rentang
respons yang paling maladaptif adalah adanya waham,
halusinasi, termasuk isolasi sosial menarik diri.
Fase-fase
halusinasi

Fase I : Fase II :
comforting condemning
ansietas sedang ansietas berat.
Halusinasi”meny Halusinasi menjadi
enangkan “ “menjijikan”

Fase III : Fase IV :


Controllling Conquering
Ansietas berat. panik umumnya
Halusinasi menjadi melebur
menjadi dalam
“mengendalikan” halusinasinya
Jenis
halusinasi Penataaksanaan

0
Halusinasi
dengar
1 Kinestetik &
kenestetik 4 Parmakologis

Halusinasi
Halusinasi
penglihatan
peraba 0
Kejang listrik
5
Halusinasi
Halusinasi pengecap
pengindu TAK
0
6
konsep Asuhan Keperawatan

Implementasi yaitu pelaksanaan


1. Perubahan persepsi tindakan keperawatan sesuai
sensori: halusinasi dengan rencana keperawatan
2. Resiko prilaku yaitu melakukan SP Halusinasi
kekerasan 1 – 4, SP Isolasi Sosial 1-3, dan
3. Isolasi sosial SP RPK 1-5

Pengkajian diagnosa Intervensi Implementasi Evaluasi


Identitas, keluhan utama,
faktor predisposisi, Rencana tindakan keperawatan Evaluasi yaitu proses yang
pemeriksaan fisik,psikososial, merupakan serangkaian berkelanjutan untuk menilai efek
status mental, persiapan tindakan yang dapat dari tindakan keperawatan pada
pulang, analisa data dan dilaksanakan untuk mencapai pasien. Terdapat 2 evaluasi
pohon masalah setiap tujuan khusus. keperawatan yaitu formatif dan
sumatif.
BAB III
METODE KTI

Karya tulis ilmiah ini menggunakan desain deskriptif


dalam menggali masalah keperawatan dan penyelesaian
masalah dalam bentuk studi kasus kepada Ny.M dengan
masalah utama Halusinasi dengar, yang telah dilakukan
pengkajian sampai evaluasi dengan teknik pengumpulan
data melalui wawancara pada klien dan perawat panti,
observasi dan studi dokumentasi pada tanggal 26 April -
29 April 2021 di Panti Gramesia, Cirebon.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Implementas
1
Pengkajian
4 i

ASUHAN
KEPERAWATAN
JIWA NY M
Diagnosa
2 5
DENGAN
MASALAH
Evaluasi
UTAMA
HALUSINASI
DENGAR

3
IntervensI
6 Pembahasan
Pengkajian

Alasan masuk :
Identitas klien: klien mengatakan di
bawa ke panti karena
Nama : Ny M klien mengeluh jika
Umur : 52 tahun suka mendengarkan
Jenis kelamin : Perempuan Faktor predisposisi
bisikan yang ada di -
Alamat : Tuparev, cirebon Kaka kandung
telinganya dan
Pekerjaan : Tidak bekerja klien memiliki
berdasarkan data dari
Pendidikan : SMA gangguan jiwa
perawat klien di bawa
Suku : Jawa namun masih bisa
ke panti karena sering
Diagnosa Medis : Skizofrenia di kontrol.
berbicara sendiri, -
Tanggal pengkajian : 26 april 2021 Klien memiliki
marah-marah dan
keinginan yang
mondar-mandir ketika
tidak tercapai
di rumah.
Kebutuhan
Status mental
psikososial persiapan pulang Aspek medik

• Penampilan • Makan • Stelosi 5mg


• Genogram
• Pembicaraan • BAB/BAK • Helymer 2mg
• Konsep diri • Aktivitas motorik • Mandi • Clonilex 25 mg
• Alam erasaan • Berpakaian
• Hubungan
• Afek • Istirahat dan
sosial • Interaksi selama tidur
• wawancara • Penggunaan obat
spiritual
• Persepsi • Pemelihataan
• Proses fikir kesehatan
• Isi fikir tingkat • Kegiatan
kesadaran persiapan pulang
• Memori • Kegiatan diluar
• Tingkat konsentrasi rumah
• Daya tilik
ANALISA DATA
RP
K
Halusinsi
dengar DS : klien mengatakan isi
bisikan selalu mengatakan
klien bodoh sehingga klien
DS : klien mengatakan kesal dan marah
sering mendengar bisikan- DO : - mata klien melotot
bisikan ang menyuruhnya -ekpresi klien marah
untuk terus berbicara -terlihat mengoceh marah-
DO : klien berbicara, marah
tersenyum sendiri
1. Bina hubungan saling percaya
dengan klien
2. Bantu klien mengungkapkan rasa
1. Bina hubungan saling marah, tanda-tanda perilaku
percaya dengan klien kekerasan
Resiko perilaku 2. Bantu klien mengetahui 3. Diskusikan dengan klien perilaku
kekerasan jenis, isi, frekuensi waktu kekerasan yag dilakukan selama ini,
halsuinasi akibat negatif (kerugian), cara
1. Halusinasi 3. Diskusikan dengan klien mengoontrol marah dengan:
dengar mengoontrol halusinasi • Cara Fisik (Nafas dalam dan
Resiko 2. Resiko prilaku dengan: pukul bantal)
Halusinasi kekerasan • menghardik • Verbal (Mengungkapkan
• Minum obat perasaan bahwa dirinya sedang
• Bercakap-cakap kesal)
Harga Diri • Melakukan kegiatan • Spiritual (Sembahyang atau
Rendah sehari- hari doa, dzikir)

Intervensi
Pohon Diagnosa
Intervensi
Keperawatan
masalah Keperawatan
Halusinasi dengar Keperawatan
Resiko prilaku kekerasan
Pembahasan
1. Pengkajian : Hambatan yaitu klien
Implementasi yang mendominasi pembicaraan dan
halusinasi dengar Implementasi klien kadang berbicara sendiri.
• RPK Solusinya yaitu mempfokuskan
Senin: BHSP,
berdiskusi dan • Senin : membantu kembali pembicaraan
mengajarkan mengetahui Evaluasi 2. Diagnosa : hambatan di dalam masalah
menghardik penyebab, tanda dan 1. Halusinasi keperawatan terdapat 3 permasalahan
• Selasa: gejala, akibat dan cara dengar teratasi sedangkan penulis menegakan 2 dan
mengajarkan mengontrol RPK(nafas sebagian solusinya dengan memprioritaskan diagnosa
tentang obat dalam) 2. RPK teratasi yang ada yaitu halusinasi dengar dan RPK
• Rabu : mengontrol • Selasa : mengajarkan sebagian 3. Intervensi : hambatan yaitu tidak dapat
halusinasi dengan pukul bantal dan obat melakukan proses perencanaan dengan
bercakap-cakap • Rabu : meluapkan keluarga solusi tetap fokus pada intervnsi klien
• Kamis : marah dengan cara 4. Implementasi : hambatan penulis tidak
mengontrol verbal dapat melakukan askep kepada keluarga
halusinasi dengan • Kamis : mengontrol dan penulis hanya melaksanakan askep 2
melakukan marah dengan spiritual diagnosa solusi melakukan askep klien
kegiatan sehari- sesuai dengan tujuan khusus
hari 5. Evaluasi : hambatan klien klien tidak
mengingat sebagian tindakan yang sudah di
lakukan. solusinya yaitu dengan rangsangan
verbal
BAB V
Kesimpulan PENUTUP
Saran
Setelah dilakukan pengkajian klien
memiliki masalah utama
Halusinasi dengar dengan
memiliki 2 diagnosa keperawatan
yaitu Halusinasi dengar dan
RPK.. Intervensi dirancang sesuai 1. Bagi perawat
2 diagnosa yang sudah ditegakkan 2. Bagi Klien
dan implementasi dilakukan
sesuai dengan intervensi yang di
rencanakan. Evaluasi yang
didapatkan dari kedua diagnosa
sesudah dilakukan implementasi
adalah teratasi sebagian
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai