Anda di halaman 1dari 4

Motivasi Belajar Siswa Selama Pembelajaran Daring di era Covid-19

Pendahuluan

Penyebaran virus corona (COVID-19) yang terjadi saat ini menimbulkan dampak pada
sektor pendidikan di Indonesia. Penyebaran virus corona yang begitu cepat menciptakan
kekhawatiran bagi Pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
kalangan orang tua, peserta didik, dan para tenaga pengajar. Untuk mencegah penyebaran
virus corona pemerintah mengambil kebijakan untuk menghentikan proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) secara tatap muka di dalam kelas dan menggantinya dengan pembelajaran
daring (Sintema, 2020), hal ini jelas mengubah pola pembelajaran yang mengharuskan guru
dan pengembang pendidikan untuk menyediakan bahan pembelajaran dan mengajar siswa
secara langsung melalui alat digital jarak jauh (United Nations, 2020). Pembelajaran secara
daring dianggap menjadi solusi terbaik terhadap kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi
COVID-19. Pembelajaran dengan cara ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan
keselamatan peserta didik.
Pembelajaran secara daring (dalam jaringan) merupakan penerapan dari pendidikan
jarak jauh. Pembelajaran daring merupakan sebuah inovasi pendidikan yang melibatkan
unsur teknologi informasi dalam pembelajaran. Menurut Mustofa et al (2019) bahwa
Pembelajaran daring merupakan sistem pendidikan jarak jauh dengan sekumpulan metoda
pengajaran dimana terdapat aktivitas pengajaran yang dilaksanakan secara terpisah dari
aktivitas belajar. Pembelajaran daring diselenggarakan melalui jejaring internet dan web 2.0
(Alessandro, 2018), artinya bahwa penggunaan pembelajaran daring melibatkan unsur
teknologi sebagai sarana dan jaringan internet sebagai sistem. Oleh karena itu, pembelajaran
daring akan memberikan kesempatan peserta didik untuk tetap dapat mengikuti pelajaran
tanpa adanya batasan jarak dan waktu.
Meski telah disepakati, pembelajaran daring memiliki beberapa kendala ketika
diterapkan di sekolah. Bagi tenaga pengajar, pembelajaran daring hanya efektif untuk
penugasan, sedangkan untuk membuat peserta didik memahami materi pembelajaran secara
daring dinilai sulit. Bagi peserta didik tidak semua memiliki fasilitas yang menunjang untuk
pembelajaran daring. Koneksi internet yang tidak memadai, perangkat yang tidak
mendukung, dan kuota internet yang mahal menjadi penghambat pembelajaran daring. Selain
itu, tidak sedikit jumlah tenaga pengajar dan peserta didik yang masih kesulitan
menggunakan teknologi pembelajaran daring baik itu menggunakan e-learning atau pun
platform lain dari pihak ketiga seperti Zoom, Google Classroom, Google Meet dan CloudX.
Hal ini membuat pembelajaran daring berlangsung hanya memberikan tugas secara jarak jauh
tanpa ada umpan balik maupun interaksi dengan peserta didik. Sehingga jika dilakukan
secara terus-menerus dapat mengakibatkan menurunnya motivasi belajar siswa karena merasa
bosan dan jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan..
Keberhasilan dari suatu model ataupun media pembelajaran tergantung dari
karakteristik peserta didiknya. Hal ini diungkapkan oleh Nakayama et al (2014) bahwa dari
semua literatur mengindikasikan bahwa tidak semua peserta didik akan sukses dalam
pembelajaran online, hal itu disebabkan karena perbedaan faktor lingkungan belajar dan
karakteristik peserta didik. Salah satu keberhasilan dalam pembelajaran adalah terkait dengan
motivasi yang dimiliki siswa (Schunk et al., 2014). Menurut Brophy (2010) bahwa motivasi
adalah sebuah konstruksi teoretis untuk menjelaskan inisiasi, arah, intensitas, ketekunan, dan
kualitas perilaku, terutama perilaku yang diarahkan pada tujuan. Motivasi memberikan
dorongan untuk tindakan yang bertujuan dengan arah yang diinginkan Baik fisik maupun
mental, sehingga aktivitas menjadi bagian yang sangat penting dalam motivasi (Lee &
Martin, 2017). Motivasi dapat memengaruhi apa yang kita pelajari, bagaimana kita belajar,
dan kapan kita memilih untuk belajar (Schunk & Usher, 2012). Hal ini juga ditunjukan dari
penelitian yang menjelaskan bahwa peserta didik yang termotivasi lebih cenderung
melakukan kegiatan yang menantang, terlibat aktif, menikmati proses kegiatan untuk belajar
dan menunjukkan peningkatan hasil belajar, ketekunan dan kreativitas (Samir Abou El-Seoud
et al., 2014), selain itu, merancang lingkungan belajar yang memotivasi siswa akan menarik
perhatian peserta didik (Keller, 2010).
Beberapa penelitian terkait dengan pembelajaran daring. Penelitian tentang Penerimaan
dan tantangan pendidikan tinggi online di era COVID-19 bagi siswa (Bisht et al., 2020)
kesimpulan dari penelitian ini mode online cukup dapat diterima di kalangan siswa dengan
beberapa kekhawatiran dan memberikan dampak positif bagi siswa dalam menggunakan
banyak aplikasi online untuk pembelajaran. Penelitian tentang Persepsi Siswa pada
Pembelajaran Online selama Pandemi COVID (Agarwal & Kaushik, 2020) kesimpulan dari
penelitian ini dampak pembelajaran online pada moral siswa dapat mengalihkan
kekhawatiran siswa terhadap situasi pandemi yang sedang berlangsung tetapi pembelajaran
online dapat dilakukan. Penelitian tentang Pandemi, jarak sosial, dan pendidikan ilmu sosial
terhadap kepuasan siswa dengan pendidikan online di Vietnam (Dinh & Nguyen, 2020)
kesimpulan dari penelitian ini Tingkat kepuasan siswa terhadap pembelajaran tatap muka
secara signifikan lebih tinggi daripada pembelajaran online pada semua kriteria. Strategi
jangka panjang diperlukan untuk meningkatkan aktivitas dan praktik interaktif saat
pembelajaran secara online.
Penelitian terdahulu semuanya berfokus pada dampak pembelajaran daring terhadap
efektivitas pembelajaran, sedangkan penelitian terkait dampak pembelajaran daring terhadap
psikologis peserta didik masih belum dilakukan. Kemudian di masa pandemi COVID-19,
tidak hanya satu atau dua mata pelajaran yang dilaksanakan secara daring, tetapi semua mata
pelajaran harus dilaksanakan secara daring. Sehingga jika tidak dilaksanakan dengan baik
akan mengakibatkan peserta didik menjadi cepat jenuh yang mengakibatkan turunnya
motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran daring. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui motivasi peserta didik terhadap pembelajaran daring pada masa pandemi
COVID-19. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi
tenaga pengajar dalam merancang pembelajaran daring yang dapat meningkatkan motivasi
peserta didik.
Daftar Pustaka

Agarwal, S., & Kaushik, J. S. (2020). Student’s Perception of Online Learning during
COVID Pandemic. Indian Journal of Pediatrics, 87(7), 554.
https://doi.org/10.1007/s12098-020-03327-7

Alessandro, B. (2018). Digital Skills and Competence, and Digital and Online Learning.
Turin: European Training Foundation.

Bisht, R. K., Jasola, S., & Bisht, I. P. (2020). Acceptability and challenges of online higher
education in the era of COVID-19: a study of students’ perspective. Asian Education
and Development Studies. https://doi.org/10.1108/AEDS-05-2020-0119

Dinh, L. P., & Nguyen, T. T. (2020). Pandemic, social distancing, and social work education:
students’ satisfaction with online education in Vietnam. Social Work Education, 00(00),
1–10. https://doi.org/10.1080/02615479.2020.1823365

Kusnayat, A., Sumarni, N., Mansyur, A. S., Zaqiah, Q. Y. (2020). Pengaruh Teknologi
Pembelajaran Kuliah Online Di Era Covid-19 Dan Dampaknya. Jurnal Edukasi Dan
Teknologi Pembelajaran, 1(2)(Juni 2020), 153–165.
http://ejurnal.umri.ac.id/index.php/eduteach/article/view/1987

Mustofa, M. I., Chodzirin, M., Sayekti, L., & Fauzan, R. (2019). Formulasi Model
Perkuliahan Daring sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi.
Walisongo Journal of Information Technology, 1(2), 151.
https://doi.org/10.21580/wjit.2019.1.2.4067.

Sintema, E. J. (2020). Effect of COVID-19 on the Performance of Grade 12 Students:


Implications for STEM Education. Eurasia Journal of Mathematics, Science and
Technology Education, 16(7), 1–6. https://doi.org/10.29333/ejmste/7893.
United Nations. (2020). Policy Brief : The Impact of on children. USA: United Nations.

Anda mungkin juga menyukai