Anda di halaman 1dari 3

Urutan Penampakan Tuhan Yesus

1.Penampakan Kepada Maria Magdalena


2.Penampakan Kepada Perempuan – Perempuan
3.Penampakan Kepada Dua Orang Yang Berjalan Ke Emaus
4.Penampakan Kepada Simon Petrus
5.Penampakan Kepada Semua Murid Kecuali Thomas
6.Penampakan Kepada Thomas Bersama Murid Yang Lainnya
7.Penampakan Kepada Murid – Murid Di Danau Tiberias, Galilea
8.Penampakan Kepada Lebih Dari 500 Saudara
9.Penampakan Kepada Yakobus
10. Penampakan Kepada Murid – Murid Sewaktu Yesus Terangkat Ke Surga

1. Maria Magdalena (=Maria dari Magdala) di dekat kubur (Markus 16:9; Yohanes


20:11-18)
2. Perempuan-perempuan lain yang ke kubur (Matius 28:8-10)
3. Dua murid yang berjalan ke Emaus (Markus 16:12-13; Lukas 24:13-35)
4. Simon Petrus (=Kefas) (Lukas 24:34; 1 Korintus 15:5)
5. Sepuluh murid (tanpa Tomas) (Lukas 24:36-43; Yohanes 20:19-25)
6. Sebelas murid, termasuk Tomas (Markus 16:14; Yohanes 20:26-29)
7. Sejumlah murid di tepi Danau Tiberias, Galilea (Yohanes 21:1-24)
8. Sejumlah murid di Galilea (Matius 28:16-20)
9. Lima ratus orang sekaligus (1 Korintus 15:6)
10. Yakobus (saudara Yesus) dan semua rasul (1 Korintus 15:7)
11. Sejumlah murid pada waktu Yesus akan terangkat naik ke sorga di dekat Betania,
Bukit Zaitun (Markus 16:19-20; Lukas 24:50-53; Kisah Para Rasul 1:4-12)
12. Saulus, yang kemudian bernama Paulus, dalam perjalanan ke Damaskus (Kisah Para
Rasul 9:1-6; Kisah Para Rasul 22:1-10; Kisah Para Rasul 26:12-`8; 1 Korintus 15:8). Ini
terjadi setelah Yesus sudah terangkat naik ke sorga.
Alasan mengapa Tuhan tidak mengizinkan Musa masuk ke Tanah Perjanjian adalah karena
Musa tidak taat kepadaNya. Ketidaktaatan Musa ini dimulai pada saat bangsa Israel
kehausan di padang gurun dan bersungut-sungut meminta air kepada Musa dan Harun.
Ia justru melakukan dua kesalahan: Pertama, ia marah kepada orang Israel seraya berkata,
"Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air
bagimu dari bukit batu ini?" Dengan berkata kami, bukan Tuhan, Musa dan Harun telah
mengambil alih wewenang Tuhan. Hal itu dianggap telah menghujat Tuhan, sebab memberi
bangsa Israel minum itu wewenang Tuhan. Kedua, Musa memukul bukit batu itu sebanyak
dua kali. Padahal Tuhan hanya menyuruhnya untuk berbicara kepada bukit batu tersebut,
bukan memukulnya. Hal ini berarti bahwa Musa tidak taat pada perintah Tuhan. Itulah
sebabnya Tuhan murka kepada Musa dan Harun. Tuhan berkata bahwa Musa dan Harun
tidak percaya kepadaNya dan tidak menghormati kekudusanNya (Bil 20:2-13).
Di mata Tuhan, kesalahan Musa dan Harun jelas bukanlah kesalahan yang kecil
atau sepele, tetapi sudah termasuk pada dosa pemberontakan (Bil 27:14). Itulah
sebabnya Tuhan menghukum Musa dan Harun dengan tidak memperbolehkan
mereka memasuki Tanah Perjanjian.

Sebelum Yosua memimpin bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, Musa adalah orang
pertama yang dipanggil oleh Allah untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir.
Mereka melewati Laut Teberau dan padang gurun. Setelah sampai di dataran Moab, Musa
tidak diperkenankan oleh Allah untuk memasuki tanah Kanaan dan menyeberangi Sungai
Yordan. Allah memerintahkan Musa naik ke puncak Pisga. Ia hanya dapat melihat tanah
Kanaan dari atas puncak gunung dan ia meninggal di sana.
Dari kisah tersebut, ada tiga hal yang menarik untuk kita bahas.

● Pertama, Yosua memerintahkan para imam pengangkat tabut untuk berjalan di depan
rombongan orang Israel menyeberangi sungai Yordan. Sebagai manusia, secara psikologis,
para imam pengangkat tabut tentu memiliki perasaan takut. Akan tetapi, pada saat imam
pengangkat tabut melangkahkan langkah pertama mereka di tepi sungai Yordan, sungai itu
langsung berhenti mengalir. Ketika para imam taat kepada perintah Yosua walaupun itu
mengandung resiko dan tidak masuk akal, Allah menyatakan mujizat-Nya: Air sungai
Yordan berhenti mengalir; Aliran sungai Yordan pun terputus. Pada saat Allah menyatakan
mujizat-Nya, hukum alam tidak berfungsi. Air tidak mengalir. 

● Kedua, pada saat bangsa Israel melewati sungai Yordan, imam pengangkut tabut tetap
berada di tengah sungai Yordan dan Yosua memerintahkan masing-masing satu orang dari
12 suku orang Israel untuk mengambil batu di tengah dasar sungai Yordan dan
membawanya ke tepi di mana mereka akan bermalam.
Kita dapat berimajinasi bagaimana keadaan bangsa Israel pada saat menyeberangi sungai
Yordan. Jumlah orang Israel yang keluar dari tanah Mesir menurut para ahli kurang lebih 3
juta orang. Memang ada yang meninggal pada saat perjalanan di padang gurun, tetapi ada
juga anak cucu mereka yang dilahirkan dalam perjalanan. Kemungkinan jumlah orang
Israel yang melewati sungai Yordan ini juga tidak sedikit jumlahnya. Tentu mereka sangat
sibuk dan sangat repot. Mereka harus menyeberangkan isteri mereka, anak mereka, barang-
barang mereka, hewan ternak mereka, tenda-tenda mereka, dan lain-lain. Apalagi mereka
menyeberang sungai Yordan secara bersama-sama atau bergerombolan, ini yang membuat
lebih repot lagi, mereka mungkin berdesak-desakan. Akan tetapi, di tengah-tengah
kesibukan mereka, mereka tetap bersedia untuk mengambil dan membawa batu dari dasar
sungai Yordan ke tepi.

● Ketiga, ke-12 batu yang dibawa ke tepi akan menjadi tanda peringatan bagi orang Israel
dan anak-anak mereka. Apabila anak-anak mereka bertanya tentang batu-batu itu, hal itu
akan menjadi tanda peringatan bahwa Allah telah membuat aliran sungai Yordan terputus
pada waktu mereka menyeberanginya.

Anda mungkin juga menyukai