Anda di halaman 1dari 7

Tokoh-tokoh Martir dalam Alkitab

Anggota Kelompok 5 : Chryssa, Albert, Glen, Naomi, Vania


Yakobus
Yakobus anak Zebedeus dan
Salome merupakan kakak rasul
Yohanes, dan juga rasul pertama
yang menjadi martir di antara 12
rasul (Kisah Para Rasul 12:2). Ia
dihukum mati sekitar tahun 44
M oleh perintah Raja Herodes
Agrippa I dari Yudea.
Kemartirannya menjadi
penggenapan dari hal yang
diramalkan Yesus tentang ia dan
saudaranya Yohanes (Markus
10:39). Penulis terkenal,
Clemens Alexandrinus, menulis
bahwa ketika Yakobus dibawa
menuju tempat eksekusinya,
keberaniannya yang luar biasa
menimbulkan kesan mendalam
pada salah satu orang yang
menangkapnya sehingga ia
bertelut di depan rasul itu,
meminta ampun kepadanya, dan
mengaku bahwa ia juga
merupakan orang Kristen. Ia
berkata bahwa Yakobus
janganlah mati sendiri,
akibatnya mereka berdua
dipenggal kepalanya.
Petrus
Kisah kemartiran Rasul Petrus
mencakup penampakan Kristus
yang ajaib yang ditulis penulis
Kristen awal, Hegesippus.
Ketika Petrus sudah tua
(Yohanes 21:18 ), Nero
merencanakan untuk
menghukum mati Petrus. Ketika
murid-muridnya mendengar itu,
mereka memohon kepada Petrus
untuk melarikan diri dari kota
itu, (yang diyakini kota Roma)
dan ia melakukannya. Namun,
ketika ia sampai di pintu
gerbang kota, ia melihat Kristus
yang berjalan ke arahnya,
sehingga Petrus pun
menjatuhkan diri bertelut dan
berkata, "Tuhan, Engkau mau
pergi ke mana?" Kristus
menjawab, "Saya datang untuk
disalibkan lagi." Melaluinya,
Petrus tahu ini waktu untuk
menderita dan mati bagi Yesus
dan memuliakan Allah
(Yohanes 21:19), sehingga ia
pun kembali ke kota. Menurut
St. Jerome, setelah Petrus
ditangkap dan dibawa ke tempat
kemartiran, ia meminta agar
disalibkan dengan posisi terbalik
karena ia memandang dirinya
tidak layak untuk disalibkan
dalam posisi yang sama dengan
Tuhannya.
Ahimelekh (1 Samuel 22:
1-23)
Daud sudah diurapi oleh Tuhan
sebagai raja, namun belum bisa
menduduki tahta kerajaan sebab
Saul, raja Israel yg ditolak oleh
Tuhan, masih bertindak sebagai
raja. Saul malah ingin
membunuh Daud. Suatu waktu,
Daud pergi menemui Ahimelekh
untuk meminta petunjuk Tuhan.
Ketika hal ini didengar oleh
Saul, maka ia sangat marah. Ia
berpikir bahwa Ahimelekh lebih
berpihak kepada Daud daripada
kepadanya. Akhirnya Saul
memerintahkan untuk
membunuh Ahimelekh dan
seluruh keluarganya, termasuk
para imam beserta keluarga
mereka dan seluruh penduduk
kota Nob.
Uria (Yeremia 26: 21-24)
Uria menubuatkan bahwa jika
raja dan rakyat Yehuda tidak
berbalik kepada Tuhan dari
dosa- dosa mereka, maka Tuhan
akan membuat rumah Tuhan dan
kota Yerusalem menjadi kutuk
bagi segala bangsa di bumi.
Ketika Yoyakim, raja Yehuda,
beserta para pemuka Yehuda,
mendengar hal itu, maka ia
menjadi marah dan berikhtiar
untuk membunuh nabi Uria.
Mendengar rencana raja
Yoyakim yang akan
membunuhnya, maka nabi Uria
menjadi takut. la melarikan diri
dari Yerusalem dan tiba di
Mesir. Tetapi raja Yoyakim
menyuruh bawahannya untuk
menjemputnya dari Mesir dan
membawanya kepada Yoyakim
di Yerusalem. Lalu raja
menyuruh untuk membunuh
Uria.
Petrus
Satu-satunya kisah yang kita
miliki tentang kemartiran Rasul
Petrus berasal dari penulis
Kristen awal, Hegesippus.
Ketika Petrus sudah tua
(Yohanes 21:18 ), Nero
merencanakan untuk
menghukum mati Petrus. Ketika
murid-murid mendengarnya,
mereka memohon kepada Petrus
untuk melarikan diri dari kota
itu [yang diyakini Roma] dan ia
melakukannya. Namun, ketika
ia sampai di pintu gerbang kota,
ia melihat Kristus yang berjalan
ke arahnya. Petrus menjatuhkan
diri bertelut dan berkata,
"Tuhan, Engkau mau pergi ke
mana?" Kristus menjawab,
"Saya datang untuk disalibkan
lagi." Melaluinya, Petrus tahu
ini waktu untuk menderita dan
mati bagi Yesus dan
memuliakan Allah (Yohanes
21:19).
Andreas
Andreas merupakan
saudara Petrus (Matius 4,:18 ).
Tradisi mengatakan bahwa ia
memberitakan Injil kepada
banyak bangsa di Asia. Ia juga
menjadi martir di Edessa dengan
disalibkan pada kayu salib
berbentuk X. Salib ini kemudian
dikenal sebagai Salib Santo
Andreas.
Lukas
Penulis Injil Lukas dan kitab
Kisah Para Rasul dalam
Perjanjian Baru serta rekan
misionaris Paulus. Dia lahir dari
orangtua Yunani dan
mempraktikkan ketabiban (Kol.
4:14). Lukas berpendidikan
tinggi. Dia mengidentifikasi
dirinya sebagai rekan Rasul
Paulus ketika dia bergabung
dengan Paulus di Troas (Kis.
16:10–11). Lukas juga berada
bersama Paulus di Filipi pada
perjalanan terakhir Paulus ke
Yerusalem (Kis. 20:6), dan
keduanya berada bersama
sampai tibanya mereka di Roma.
Lukas juga berada bersama
Paulus selama penahanan
keduanya di Roma (2 Tim.
4:11). Keyakinan tradisi
mengatakan dia mati sebagai
martir.
Habel (kejadian 1:4:16)
Suatu waktu Kain dan Habel
mempersembahkan korban
kepada Tuhan. Kain
mempersembahkan hasil
pertaniannya, sedangkan Habel
mempersembahkan hasil
peternakannya. Alasan mengapa
persembahan Kain di tolak oleh
Tuhan adalah karena
perbuatannya kain yang jahat
dan lebih sikap hati kain yang
tidak berkenan kepada Tuhan (1
Yohanes 3:12). Karena
persembahannya di tolak oleh
Tuhan, maka kain menjadi iri
hati kepada Habel. Lalu Kain
mengajak habel untuk pergi ke
ladang, tiba tiba kain memukul
dan membunuh adiknya
tersebut.
Stefanus (kisah para
rasul 6 – 8)
Karena betapa Rahmat Tuhan
nampak dalam diri Stefanus,
banyak dari musuh Gereja
Kristus merasa tidak senang dan
bersekongkol untuk melawan
Stefanus, namun mereka tak
dapat membantahnya. Stefanus
memamaparkan riwayat bangsa
Israel. Pernyataan seperti itu
membuat para pemuka agama
marah besar.
Mereka lalu menyeret
Stefanus keluar kota, dan
mereka melmparinya dengan
batu-batu ke arah Stefanus yang
membuat tubuhnya tak berdaya,
bahkan hingga ia meninggal
dunia. Sebelum ajalnya
menjemput, Stefanus
menengadah kelangit dan
berdoa:“Tuhan Yesus, terimalah
rohku!”.
Matius
Hanya sedikit yang diketahui
tentang akhir hidup Rasul
Matius, kapan dan bagaimana
cara kematiannya, tetapi
menurut cerita ia pergi ke
Ethiopia dan bertemu dengan
Kandake (lihat Kisah
Para .Rasul 8:27). Beberapa
tulisan mengatakan bahwa ia
direbahkan di tanah dan
dipancung kepalanya dengan
halberd (atau halbert, senjata
abad ke 15 atau ke-16 yang
memiliki mata pisau seperti
kapak dan ujung logam yang
runcing pada ujung batangnya
yang panjang) di kota Nadabah
(atau Naddayar), Ethiopia,
sekitar tahun 60 M.

Anda mungkin juga menyukai