Anda di halaman 1dari 2

Nur Sazaro Tudhur

20611011057
Manajemen Keuangan

Konflik antar pemegang saham dan manajer, dan Konflik antara pemegang saham dan pemegang
obligasi

Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan laba atau pengembalian
yang tinggi, disamping itu tujuan perusahaan juga untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui
peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Namun, pihak manajer sering
memunyai tujuan yang berbeda dengan tujuan perusahaan, sehingga menimbulkan adanya
konflik kepentingan antara manajer dan pemegang saham.
Yang dimaksud dengan konflik antar kelompok atau agency theory merupakan konflik yang
timbul antara pemilik dan manajer perusahaan dimana ada kecenderungan manajer lebih
mementingkan tujuan individu daripada tujuan perusahaan. Pemegang saham memberikan
kepercayaan kepada manajer dalam pengelolaan dan menjalankan kegiatan perusahaan, manajer
memerlukan dana untuk kegiatan ekspansi bisnisnya. Dana tersebut dapat dipenuhi melalui utang
baik utang kepada bank maupun kepada perusahaan lain. Akan tetapi, kebijakan utang rentan
terhadap konflik antar pemegang saham, manajemen dan kreditur (bondholder).
Akibat adanya masalah keagenan yaitu konflik kepentingan antara pemegang saham (principal)
dengan manajemen atau pengelola (agent) menyebabkan manajer melakukan manajemen laba.
Konflik kepentingan timbul karena manajemen memiliki informasi tentang perusahaan lebih
banyak daripada pemegang saham sehingga terjadi asimetri informasi yang memungkinkan
manajemen melakukan praktik akuntansi dengan orientasi pada laba untuk mencapai suatu
kinerja tertentu.
Munculnya konflik keagenan ini memaksa pihak prinsipal untuk melakukan pengawasan
terhadap manajemen dengan tujuan untuk mengurangi kecurangan-kecurangan (moral hazard)
yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang
dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh investor (pemegang saham,
kreditor), sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham
yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan
Untuk mengurangi agency cost dapat dilakukan dengan meningkatkan kepemilikan saham
perusahaan oleh manajemen (kepemilikan manajerial), selain itu manajer dapat merasakan
langsung manfaat dari keputusan yang diambil. Kepemilikan ini akan mensejajarkan kepentingan
manajemen dengan pemegang saham. Disamping kepemilikan oleh pihak manajemen,
kepemilikan oleh pihak institusional sebagai monitoring agent juga dapat menurunkan agency
cost. Adanya kepemilikan oleh institusional seperti perusahaan asuransi, perusahaan investasi
dan kepemilikan oleh institusi lain akan mendorong pengawasan yang lebih optimal terhadap
kinerja manajemen perusahaan.
Corporate governance sendiri adalah sebuah konsep yang didasarkan pada teori keagenan, yang
diharapkan dapat berfungsi sebagai suatu alat untuk memberikan keyakinan kepada para investor
bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah mereka investasikan. Corporate
governance berkaitan dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan memberikan
keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri atau menggelapkan atau
menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan dana
(capital) yang telah ditanamkan oleh investor, dan berkaitan dengan bagaimana para investor
mengontrol para manajer.

Anda mungkin juga menyukai