Anda di halaman 1dari 4

Suzuki A100 atau yang biasa dikenal dengan nama Suzuki A cepek adalah motor sport komuter 2 tak

pertama Suzuki Indonesia dibawah bendera PT.Indohero steel & engineering. Motor ini diperkenalkan

tahun 1973 bersamaan dengan motor bebek Suzuki FR70. Selain menjadi motor pertamanya, motor ini

juga menjadi motor Suzuki yang paling lama masa edarnya di Indonesia. Di Jepang sendiri, motor ini

sudah ada sejak 1966 atau 7 tahun sebelum masuk secara resmi ke Indonesia.

Suzuki A100 ini Memakai mesin berkapasitas 98cc 2 tak yang menghasilkan tenaga maksimum 9,3hp

pada 7500 rpm. Kecil? ingat motor ini hanya memiliki berat sebesar 83 kg dan diproduksi tahun 1970an.

Yang spesial dari mesin motor ini adalah adanya rotary valve dengan sistem pompa oli otomatis yang

disebut dengan Suzuki CCI. Sistem rotary valve sendiri adalah sistem dimana buka tutup saluran gas

baru yang diatur oleh sebuah rotary valve atau katup berputar. Katup rotary digerakkan oleh poros

engkol. Pembukaan dan penutupannya sesuai dengan proses yang berlangsung dalam silinder. Jika

piston bergerak dari TMB ke TMA katup rotary membuka saluran pemasukan gas baru sehingga gas

baru masuk ke ruang engkol. Gas tersebut akan dialirkan ke ruang bakar pada saat piston bergerak dari

TMA ke TMB. Sepeda motor dengan sistem ini memiliki karburator yang berada di dalam bak engkol

sehingga tidak kelihatan dari luar.

Tiap beberapa tahun sekali, Suzuki melakukan update kepada motor entry level ini. Tiap updatenya

akan diberi tambahan angka dibelakang namanya untuk menunjukkan update ke berapa. Pertama

masuk ke Indonesia pada tahun 1973, motor ini memiliki bentuk khas era 70an dengan tangki

membulat, lampu utama dan sein bulat, lampu belakang kotak oval dengan aksen bulat dibagian tengah

atasnya. Fiturnya tergolong sangat minim karena masih mengandalkan rem teromol dan tidak adanya

tachometer. Sekitar tahun 1983, Suzuki A100 berubah menjadi serba kotak. Tangki bensinnya

menyudut menjadikannya terlihat mengotak. Speedometer yang kini bersebelahan dengan tachometer

bentuknya sudah kotak begitu juga dengan lampu utama dan lampu sein. Memasuki tahun 1990, Suzuki

melakukan ubahan terhadap A100 dengan desain body yang lebih modern. Bentuk tangki dan bodi

samping kini dibuat seakan menyatu karena desainnya yang mengalir. Jok belakangnya juga dibuat
lebih memanjang yang membuat tampilan belakangnya berubah. Model generasi ke sepuluh ini dikenal

juga dengan nama Suzuki A100 Econos.

Sepeda motor ini diproduksi oleh Suzuki Motor Co. Ltd di Hamamatsu Jepang dan di impor oleh

PT.Indohero steel & engineering Co. Selain di produksi di Jepang, motor ini juga diproduksi di India

dengan nama yang sama (A100) dan di Tiongkok dengan beragam nama. Sebenarnya motor ini sudah

terlebih dahulu dipasarkan di Jepang pada tahun 1966 namun baru masuk ke pasar Indonesia tahun

1974. Tercatat motor ini dihentikan penjualannya pada tahun 1999 dengan harga 8.260.000 rupiah dan

dengan nama Suzuki A100 Econos XT.

Harga pasaran sepeda motor yang pernah menjadi kendaraan operasional Pos Indonesia dan beberapa

instansi pemerintahan ini beragam dan tergantung kondisi. Dalam kondisi standar harganya rata rata

terpantau kurang lebih 4 juta rupiah. Namun karena memang sudah jarang yang suka dengan mesin 2

tak, kadang harganya bisa jauh lebih turun lagi. Dijalanan umum, sudah mulai jarang ditemukan Suzuki

A100 ini. Banyak unit Suzuki A100 ini yang hanya teronggok di pojokan kantor instansi pemerintahan

karena sulitnya lelang ke masyarakat akibat birokrasi yang rumit.

Spesifikasi Suzuki A100 ini adalah sebagai berikut:

Tipe A100

Mesin 2 tak 98cc silinder tunggal

Bore X Stroke 50 X 50 mm

Sistem Bahan Bakar Karburator

Transmisi Manual 4 Speed

Wheelbase 1.160 mm

Panjang 1.820 mm

Lebar 680 mm
Tinggi 960 mm

Foto Terlampir

Suzuki A3 1971 Biru ( Kediri )

Suzuki Econos Pos Indonesia ( Jateng )

sayang ga dapat foto A100 Ex Tentara 😇

Semoga Bermanfaat

Re-post dari https://www.facebook.com/Anti.emooooo

Anda mungkin juga menyukai