Anda di halaman 1dari 2

Sejarah dan Perkembangan

Industri Otomotif Honda


Sejarah Panjang Astra Motor di Indonesia

Pada industri sepeda motor, Honda hadir di Indonesia pada 11 Juni 1971 melalui PT Federal Motor,
yang saat ini dikenal sebagai PT Astra Honda Motor (AHM). Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit
sepeda motor Honda, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (Completely
Knock Down). Sepeda motor pertama yang diproduksi Honda untuk pasar Indonesia adalah S90Z,
sebuah motor bertipe bisnis yang merupakan generasi penerus dari Honda type S90. Motor ini
memiliki mesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Pada saat itu, jumlah produksi Honda di tahun pertama
selama satu tahun hanya 1.500 unit, namun jumlah tersebut terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun hingga saat ini.

Kemudian pada 1973, Hoda mencoba menghadirkan sepeda motor dengan kapasitas yang lebih
tinggi dari model S90Z. Motor tersebut adalah Honda Benly S110, yang didatangkan langsung secara
built up dari Jepang. Kehadirannya banyak menarik minat para pengguna motor di Tanah Air, apalagi
itu merupakan motor 100cc pertama Honda di Indonesia.

Memasuki tahun 1982 sampai dengan 1984, Honda mengeluarkan CB100 dan CB125 dengan
tampilan yang lebih menarik dari Benly S100. Bentuk tangki yang bulat serta mesin yang mengalami
peningkatan performa, membuat kedua motor ini menjadi favorit pengguna motor Tanah Air.
Walaupun kedua motor ini terbilang kendaraan lawas, tapi sampai saat ini masih banyak orang yang
memanfaatkannya untuk koleksi dan sebagai bahan utama custom motor, terlebih bagi para
penggemar motor klasik.

Memasuki tahun 2001, perkembangan kondisi ekonomi dan pasar sepeda motor Honda terus
mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan komposisi kepemilikian saham pabarikan motor
ini mengalami perubahan. PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaannya dimerger menjadi
satu dengan nama PT Astra Honda Motor, dengan komposisi kepemilikan saham 50 persen dipegang
oleh PT Astra International Tbk dan 50 persen milik Honda Motor Co. Japan.

Pada 2014, PT AHM terhitung sudah memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan yang berlokasi di Sunter,
Jakarta Utara (kantor pusat), Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, kawasan MM 2100 Cikarang Barat,
Bekasi dan Karawang.

Kapasitas produksi dari ke-empat pbarik tersebut mencapai 5,8 juta unit sepeda motor per
tahunnya, dan akan terus meningkat seiring dengan jumlah permintaan pasar sepeda motor tanah
air yang terus meningkat. Bahkan, pada 2015, PT AHM berhasil mengukir prestasi dengan
pencapaian produksi ke 50 juta, dan merupakan prestasi pertama yang berhasil diraih industri
sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.

Beberapa jenis sepeda motor Honda di Indonesia hingga saat ini, diantaranya, dari lini matic atau
skuter diisi oleh Beat, Spacy, Scoopy, Vario, dan PCX. Untuk lini motor bebek diisi oleh Blade, New
Supra X, Supra GTR, Revo, Sonic, dan CS1. Pada varian motor sport andalan Honda diantaranya
Sonic, New CBR dengan kapasitas 150 dan 250 cc, dan RC214V-S.
Berikut ini 5 motor legendaris Honda yang masih banyak dicari:

1. Honda C70

Di Indonesia sendiri, motor bebek Honda paling populer adalah C70, yang mulai diproduksi tahun
1971. Di Jakarta, C70 diberi julukan Honda "Pitung". Julukan tersebut bukan tanpa alasan, beberapa
sumber menyebutkan bahwa nama tersebut merupakan sebuah plesetan dari bahasa Jawa "pitung
puluh" yang artinya tujuh puluh. Sebenarnya, ada banyak varian dari Honda C series lainnya, seperti
C50, C80, C90, C100, C100EX, C125, dan masih banyak lagi lainnya. Tapi yang paling populer di
Indonesia adalah C70. Dengan meningkatnya tren motor bebek lawas, dengan tampilan orisinal
seperti yang terjadi belakangan ini, banyak juga yang mengincar C70 untuk direstorasi. Meski sudah
melewati beberapa dekade, tapi suku cadangnya masih cukup mudah ditemukan di pasaran.

2. Honda CB100

Honda CB100 bisa dibilang sebagai motor sport naked Honda terlaris pada masanya. Ada beberapa
generasi CB100 yang menjadi incaran banyak orang. Salah satunya CB100 K2 atau yang biasa disebut
CB Gelatik. Di zamannya, CB Gelatik atau CB100 pada umumnya termasuk mahal. Meski demikian,
motor ini dapat bertahan sejak era '70-an hingga masuk era '80-an. Tapi, walaupun disebut motor
legendaris, populasi CB100 yang banyak tak membuat harga pasarannya lantas tinggi. Hanya motor
dengan kondisi yang sangat baik dan orisinal saja yang mungkin harganya mencapai puluhan juta
rupiah.

3. Honda Astrea Grand

Motor bebek 4-tak ini disebut legendaris karena mesinnya yang terbukti tangguh dan irit. Astrea
Grand terdiri dari dua tipe, pertama model tahun 1991 dengan buritan yang rata. Sedangkan yang
kedua, di atas lampu belakang sudah ada tambahan lampu kecil. Model yang banyak dicari atau
mulai tren adalah generasi awal yang biasa disebut dengan "Astrea Bulus". Untuk pasarannya
sendiri, ada di kisaran Rp 8 jutaan, tergantung kondisinya.

4. Honda Tiger

Honda Tiger merupakan salah satu model tersukses Honda di Indonesia. Hadir dengan gaya cruiser di
awal 90'an, Tiger menjadi pembeda dengan model lain di zamannya yang mayoritas mengusung
mesin 2-tak. Dengan kapasitas mesin 200 cc, Tiger merupakan motor mahal di zamannya. Tapi justru
itu daya tariknya, sebab Tiger menjadi produk papan atas Honda atau istilahnya flagship dari
saudaranya yaitu Honda GL Pro. Motor berjenis sport cruiser ini berjaya sejak 1993 hingga 2013.
Selama 2 dekade masa produksi, Honda menghadirkan 5 generasi dari Tiger.

5. Honda NSR 150 Series

NSR 150 ada beberapa seri, mulai dari NSR 150 R, NSR 150 RR Astra, NSR 150 RR, dan NSR 150 SP.
Motor sport 2-tak 150 cc ini bisa dibilang sebagai motor hobi. Dahulu, sebagian tipenya berstatus
motor impor alias Completely Built Up (CBU) dan sebagian lagi rakitan lokal. Maka itu, harga motor
sport 150 cc 2-tak ini cukup mahal. Motor sport ini memiliki reputasi besar karena masuk dalam
keluarga NSR. Kala itu, pamor NSR meningkat berkat digunakan di ajang balap GP500. NSR500 kerap
menang di tangan Mick Doohan dan dilanjutkan oleh Valentino Rossi.

Anda mungkin juga menyukai