Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI TOLERANSI DI LINGKUNGAN KERJA DALAM

MENINGKATKAN KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Oleh : Resgi Rishandita

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat
merupakan salah satu prasyarat untuk mewujudkan kehidupan masyarakat
modern yang demokratis. Masyarakat majemuk memiliki kedudukan yang
setara tidak ada prioritas antar suku, ras, etnis, maupun agama walaupun
mereka memiliki budaya dan aspirasi yang berbeda-beda. Manusia
dikodratkan menjadi makhluk yang harmoni. Perbedaan-perbedaan dalam
masyarakat seharusnya menjadi alasan untuk menjalani kehidupan yang
menjunjung tinggi toleransi.
Seluruh ASN harus dapat bekerja sama dengan individu yang berbeda
latar belakang, juga terbuka dalam memahami dan menerima perbedaan.
Karena bagaimanapun juga ASN melakukan pelayanan publik yang akan
bertemu dengan banyak sekali khalayak dengan latar belakang yang berbeda-
beda pula.
Hal utama yang paling penting untuk bisa dilakukan yaitu dengan saling
menghargai. Dengan saling menghargai dan menerapkan toleransi di sekolah
dan masyarakat, maka akan memberikan manfaat yang baik. Serta, tidak
terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan. Tidak ada manfaat dari
permasalahan yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain
maka akan sangat bermanfaat.
Toleransi membuat kita hidup rukun. Walau setiap dilingkungan mereka
ada perberbedaan dalam hal pendapat, prinsip, ide, agama, suku, ras dan
budaya. Sehingga yang didapat dari hidup rukun ialah memberikan manfaat
kepada masyarakat untuk saling tolong menolong dan bahu membahu antar
sesama.
Dari uraian diatas, sangat beralasan untuk mengangkat tema makalah
tentang “Implementasi Toleransi di Lingkungan Kerja Dalam Meningkatkan
Kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN)”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi toleransi di lingkungan kerja dalam meningkatkan
kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN)?
2. Hambatan apa saja yang dihadapi terkait implementasi toleransi di
lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN)?
3. Solusi apa saja terkait hambatan yang dihadapi terkait implementasi
toleransi di lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja Aparatur Sipil
Negara (ASN)?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulisan ini
memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan sikap toleransi antar ASN di lingkungan
kerja.
2. Untuk mengetahui hambatan apa saja terkait implementasi di lingkungan
kerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
3. Untuk mengetahui solusi dari hambatan terkait implementasi di lingkungan
kerja Aparatur Sipil Negara (ASN).
BAB II
PEMBAHASAN

Menurut Tillman toleransi adalah saling menghargai, melalui pengertian


dengan tujuan kedamaian. Toleransi adalah metode menuju kedamaian.
Toleransi disebut sebagai faktor esensi untuk perdamaian. (Tillman, 2004:95).
Pada intinya toleransi berarti sifat dan sikap menghargai. Sifat dan sikap
menghargai harus ditunjukkan oleh siapapun terhadap bentuk pluralitas yang
ada di Indonesia. Sebab toleransi merupakan sikap yang paling
sederhana,akan tetapi mempunyai dampak positif bagi integritas bangsa pada
umumnya dan kerukunan masyarakat pada khususnya. Tidak adanya
toleransi dapat memicu konflik yang tidak diharapkan.

Implementasi toleransi di lingkungan kerja dalam meningkatkan kinerja


Aparatur Sipil Negara (ASN) diantaranya :
1. Tidak hanya pandai dan cakap yang dibutuhkan dalam menjadi ASN, tapi
kemampuan untuk memahami dan menerima perbedaan latar belakang di
tempatnya bekerja juga membawa pengaruh signifikan. Menjadi toleran
bukan berarti menjadi liberal, tetapi menghormati sesama ASN jangan
sampai ada yang merasa menjadi mayoritas. Karena memang berbeda-
beda, namun jangan sampai terjadi diskriminasi. Seluruh ASN harus dapat
hidup dalam keberagaman dan menjadi kepanjangan pemerintah pusat
dalam merekatkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Aparatur Sipil Negara diharapkan memiliki kompetensi perekat bangsa,
dimana dapat mempromosikan sikap toleransi keterbukaan, peka terhadap
perbedaan individu/kelompok masyarakat dan dapat menjadi
perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan masyarakat dan
membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di tengah
kemajemukan Indonesia. ASN juga berperan penting dalam mewujudkan
rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Adapun hambatan terkait implementasi toleransi di lingkungan kerja
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu kurangnya komunikasi dapat menjadi
hambatan dalam menerapkan sikap toleransi. Hidup di negara yang sarat
akan keragaman ini, pegawainya harus bisa menghormati perbedaan dan
tidak serta merta mengecam kelompok lain hanya disebabkan karena sebuah
perbedaan. Toleransi berarti harus bisa menghargai pihak lain, baik pemikiran,
gagasan, maupun kepercayaannya.
Kurangnya sikap menghormati perbedaan, karena merasa dirinya yang
paling baik atau yang paling benar juga merupakan hambatan dalam
implementasi toleransi di lingkungan kerja ASN.

Solusi dalam implementasi toleransi di lingkungan kerja ASN yaitu


menghargai dan menerima perbedaan atas berbagai perilaku, budaya,
agama, dan ras. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dengan
komunikasi yang baik antar sesama ASN. Menghormati perbedaan, tidak
bergunjing, menjadi pendengar yang baik, berbicara dengan santun serta
tidak memaksakan kehendak merupakan sikap yang dapat diterapkan di
lingkungan kerja ASN sehingga suasana kerja akan kondusif dan
meningkatkan kinerja ASN.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aparatur Sipil Negara sebagai abdi negara dan abdi masyarakat dituntut
untuk mampu menjadi pioner disegala bidang, agar dapat menjadi pioner
diperlukan pegawai yang mempunyai kualitas, dedikasi dan etos kerja yang
tinggi yang tentunya membutuhkan faktor-faktor yang dapat menggugah,
mendorong, memotivasi semangat kerjanya sehingga pegawai tersebut dapat
menyelesaikan tugas dan kewajibannya secara efisien dan efektif serta dapat
tercapai rencana-rencana kerja yang telah disusun untuk mencapai good
governance.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dapat diberikan saran sebagai berikut :
1. Aparatur Sipil Negara diharapkan agar selalu memiliki sikap toleran di
lingkungan kerjanya agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif sehingga
dapat meningkatkan kinerja ASN.
2. Sikap toleransi diharapkan dapat diterapkan dalam setiap hubungan kerja
dilingkungan kerja ASN antar bagian-bagian atau individu-individu.

Anda mungkin juga menyukai