Anda di halaman 1dari 4

KEJUJURAN NIAT DAN PERBUATAN

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan
doa keselamatanku terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para
sahabat-sahabat Nabi semuanya.

Pada kesempatan kali ini saya akan mengambil judul ceramah yaitu “KEJUJURAN DAN NIAT
PERBUATAN” .

Hadirin yang berbahagia………..

Tidak ada sesuatu yang paling bermanfaat bagi seorang hamba dari kejujuran dia kepada Allah dalam
seluruh perkara disertai dengan kejujuran niat dia. Sehingga jujurnya itu terlihat di dalam niat dan
perbuatannya. Allah Ta’ala berfirman:

َ ‫فَإ ِ َذا َعزَ َم اأْل َ ْم ُر فَلَ ْو‬


‫ص َدقُوا اللَّـهَ لَ َكانَ َخ ْي ًرا لَّ ُه ْم‬
“Apabila ia betul-betul telah berniat suatu perkara, maka kalaulah mereka jujur kepada Allah, tentu
itu lebih baik buat mereka.” (QS. Muhammad[47]: 21)

Apa maksudnya jujur kepada Allah?

Jujur kepada Allah artinya perbuatkan dan hati kita sinkron. Kita melakukan perbuatan yang tidak
berlawanan dengan hati kita. Jujur kepada Allah artinya kita betul-betul menjalankan perintah Allah
dengan penuh mengharapkan ridhaNya, dengan penuh berharap kepada Allah akan kasih sayang dan
pahalaNya. Itu adalah jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala artinya dia betul-betul semangat untuk mencari surga Allah,
dia betul-betul jujur dengan keimanannya. Ketika ia mengucapkan, “Ya Allah aku beriman kepada
Engkau.” Maka ia betul-betul realisasikan dengan ketaatan, dengan ketakwaan, dengan kesungguhan dia
didalam mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berusaha ia untuk mengenal penciptanya,
mencintainya, berharap kepadaNya, bertawakal kepadaNya, takut kepadaNya, dan senantiasa berusaha
untuk mencari jalan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Makanya orang-orang yang jujur kepada Allah akan terlihat dari tingkah lakunya. Orang-orang yang
jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan terlihat dari pandangan matanya. Bahkan dari air
wajahnya. Ia senantiasa berusaha untuk menapaki jalan kehidupannya dengan penuh kehati-hatian.
Jangan sampai ia dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Orang yang jujur kepada Allah akan terlihat semangatnya ia dalam berbagai macam ketaatan. Orang
yang jujur kepada Allah akan terlihat didalam ucapan-ucapan dia. Dia selalu ingin ucapannya diridhai
oleh Rabnya.

Itulah orang-orang yang jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Dahulu, di zaman Rasulullah ada seorang laki-laki yang ia masuk Islam. Kemudian setelah dia masuk
Islam, suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengirimkan harta kepada dia. Ketika harta itu
telah sampai ke tangannya dia berkata, “Subhanallah.. aku masuk Islam bukan untuk ini.” Kemudian ia
pergilah ke Rasulullah lalu diberikan harta itu kembali kepada Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah..
aku tidak masuk Islam karena ini, aku masuk Islam bukan karena mengharapkan harta Ya Rasulullah.”

Apa kata Rasulullah? “Lalu apa yang kau harapkan?”

Kata sahabat ini, “aku ingin ada panah menancap di tenggorokanku kemudian aku pun mati dijalan
Allah (mati syahid).”

Apa kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?

‫ص ُد ْق َك‬
ْ َ‫ُق هَّللا َ ي‬
ِ ‫َصد‬
ْ ‫إِنْ ت‬
“Jika kamu memang jujur kepada Allah, Allah akan jujur kepada kamu.”

Suatu ketika diumumkanlah peperangan. Maka sahabat ini pergi ke medan perang. Setelah selesai
peperangan, dicarinya sahabat ini ternyata tidak ada. Ternyata ia telah meninggal dunia dalam keadaan
panah itu telah menancap di tenggorokannya.

Dibawalah sahabat kepada Rasulullah.

Lalu kata Rasulullah:

َ َ‫ق هَّللا َ ف‬
ُ‫ص َدقَه‬ َ ‫ص َد‬
َ
“Ia memang telah jujur kepada Allah dan Allah akan jujur kepada dia.” (HR. An-Nasa’i)

Iya.. Apabila kita betul-betul jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah pun akan jujur kepada
kita, Allah akan membenarkan keinginan kita.

Makannya saudaraku……..

Kejujuran di dalam keimanan kepada AllAh sangat penting sekali dalam kehidupan kita. Berapa
banyak orang yang tidak jujur ketika berucap, “saya cinta kepada Allah.” Mulutnya berucap cinta tapi
tidak semangat untuk membaca firman-firman Allah, tapi tidak semangat untuk menjalankan perintah-
perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Lisannya berucap, “saya cinta kepada Allah, saya takut
kepada Allah.” Tapi tidak peduli dengan larangan-larangan Allah, tidak peduli dengan batasan-batasan
Allah. Mungkinkah orang seperti ini disebut jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?

Tidak! Demi Allah…..Ia belum jujur kepada Allah….

Maka kebahagiaan seorang hamba dalam kejujuran niat dan kejujuran amal. Dimana jujur dalam niat
artinya betul-betul mengumpulkan niatnya lalu menguatkan niatnya dan tidak ragu-ragu padanya. Tapi
ia adalah merupakan niat yang kuat yang tidak dikotori oleh keraguan. Apabila ternyata niatnya telah
kokoh/kuat/pasti, berarti tersisa padanya kejujuran perbuatan. Yaitu mengerahkan seluruh kemampuan
untuk mendapatkan keridhaan Allah.
Dzahiriyah dan batiniyahnya selalu sinkron atau tidak pernah bertentangan antara keduanya. Dimana
kekuatan niat itu mencegah dari semangat yang lemah. Sementara kejujuran perbuatan mencegah ia
dari sifat malas.

Subhanallah.. Ketika seseorang mempunyai niat yang kuat, semangat yang berkobar, ia tidak akan
malas. Dia akan mempunyai keinginan yang sangat tinggi dan cita-cita yang sangat mulia sekali. Dan
ketika perbuatannya pun juga disertai jujur dalam perbuatan dia, maka dia tidak akan malas. Seorang
mukmin itu selalu di dalam semangat untuk mencari ibadah mencari keridhaan Allah. Makanya kata
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:

‫ َوفِى ُك ٍّل َخ ْي ٌر‬،‫يف‬ َّ ‫ي َخ ْي ٌر َوأَ َح ُّب إِلَى هَّللا ِ ِمنَ ا ْل ُم ْؤ ِم ِن ال‬


ِ ‫ض ِع‬ ُّ ‫ا ْل ُم ْؤ ِمنُ ا ْلقَ ِو‬
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Dan semua
ada kebaikannya.”

Kemudian Rasulullah mengatakan:

‫َوالَ تَ ْع ِج ْز‬
“Jangan kamu malas, jangan kamu lemah.”

Kalau kamu menginginkan perkara sesuatu, minta kepada Allah.

ِ ‫ست َِعنْ بِاهَّلل‬


ْ ‫َوا‬
Seorang mukmin bukanlah orang yang pemalas. Seorang mukmin niat dia dalam kebaikan selalu
berkobar. Ia pun juga selalu berusaha merealisasikan dengan perbuatannya, bukan hanya sebatas
angan-angan, bukan hanya sebatas keinginan, tapi betul-betul ia semangat di dalam perbuatannya juga.

Maka siapa yang jujur kepada Allah dalam seluruh perkaranya, Allah akan berbuat untuknya melebihi
apa yang Allah berikan kepada selainnya. Subhanallah….

Dimana kejujuran ini akan selalu sinkron dengan keikhlasan dan tawakal seorang hamba. Berarti orang
yang paling jujur kepada Allah tandanya adalah yang paling ikhlas. Dalam seluruh perkara dia selalu
ikhlas mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak mengharapkan pujian manusia, tidak
mengharapkan sedikit dari kehidupan dunia. Demikian juga jujur tawakalnya kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Dia serahkan semuanya kepada Allah, ia pun menyandarkan hatinya kepada Allah sambil ia
terus berusaha mencari.

Maka orang yang kurang jujur kepada Allah, keikhlasannya pun juga akan berkurang. Demikian pula
tawakalnya kepada Allah pun juga akan berkurang. Betapa pentingnya kejujuran kita kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, bukan sebatas ucapan di lisan, bukan hanya sebatas pengakuan dengan lidah kita,
tapi ia adalah merupakan betul-betul berbentuk keinginan yang kuat dalam hati dan direalisasikan
dengan amal.

Hadirin yang di muliakan Allah…


Demikianlah ceramah singkat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan berbahagia kali ini,
terimakasih atas perhatiannya, apabila terdapat kesalahan maka itu merupakan kekurangan dari pribadi
saya sendiri, kebenaran hanya milik Allah.

Akhir kata saya ucapkan: Ihdinash Shiroothol Mustaqiim, Wabillaahit Taufiq Walhidayat
Wassalamu’alaikum Warohmatulloohi Wabarakaatuh

Anda mungkin juga menyukai