Anda di halaman 1dari 50

TERJEMAH KITAB FATHUL MU'IN: BAB.

MAQADIMAH

‫بسم ا الرحمن الرحيم‬

‫ المﻌين ﻋﻠﻰ الﺘﻔﻘﻪ ﻓﻲ الﺪﻳن ﻣن اﺧﺘﺎﺭﻩ ﻣن الﻌﺒﺎﺩ‬،‫الﺤمﺪ ﻟ الﻔﺘﺎﺡ الﺠﻮاﺩ‬،

‫ ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﺳيﺪﻧﺎ ﻣﺤمﺪا‬،‫ ﺷﻬﺎﺩﺓ ﺗﺪﺧﻠﻨﺎ ﺩاﺭ الﺨﻠﻮﺩ‬،‫ﻭﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ ﺇلﻪ ا‬

‫ ﺻﻠﻰ ا ﻭﺳﻠم ﻋﻠيﻪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁلﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎبﻪ اﻻﻣﺠﺎﺩ‬،‫ ﺻﺎحﺐ المﻘﺎﻡ المﺤمﻮﺩ‬،‫ﻭﺭﺳﻮلﻪ‬

‫ﺻﻼﺓ ﻭﺳﻼﻣﺎ ﺃﻓﻮﺯ بﻬمﺎ ﻳﻮﻡ المﻌﺎﺩ‬.

---------------------------------------------------------------

Segala puji bagi Allah SWT yang maha pembuka dan maha pemberi lagi maha

penolong untuk pemahaman agama bagi orang yang dipilihnya dari sebahagian hamba- hambanya yang
shalih. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dengan kesaksian yg memasukan kami kepada negri
yang kekal

abadi. Dan aku berrsaksi bahwa pemimpin kami yaitu Nabi Muhammad SAW adalah rasulnya sebagai
pemilik maqam yang terpuji. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan salam kepada
keharibaan nya dan atas keluarga serta para shahabatnya yang mulia. Dengan rahmat dan salam, semoga
aku berbahagia karena pahala kedua kalimat tersebutnya pada hari akhirat kelak

==============================

‫ ﻳﺒين المراﺩ‬،‫ﻭبﻌﺪ ﻓﻬﺬا ﺷرﺡ ﻣﻔيﺪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎبﻲ المسمﻰ بﻘرﺓ الﻌين بمﻬمﺎﺕ الﺪﻳن‬

‫ بﻔﺘﺢ بﺸرﺡ ﻗرﺓ الﻌين‬:‫ ﻭﺳميﺘﻪ‬.‫ ﻭﻳﺤﺼﻞ المﻘﺎﺻﺪ ﻭﻳﺒرﺯ الﻔﻮاﺋﺪ‬،‫ﻭﻳﺘمم المﻔﺎﺩ‬

‫ ﻭﺃﻧﺎ ﺃﺳﺄﻝ ا الﻜرﻳم المﻨﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﻌم اﻻﻧﺘﻔﺎﻉ بﻪ لﻠﺨﺎﺻﺔ‬.‫بمﻬمﺎﺕ الﺪﻳن‬


‫ ﺇﻧﻪ ﺃﻛرﻡ ﻛرﻳم‬،‫ ﻭﺃﻥ ﻳسﻜﻨﻨﻲ بﻪ الﻔرﻭﺩﺱ ﻓﻲ ﺩاﺭ اﻻﻣﺎﻣﺎﻥ‬،‫ﻭالﻌﺎﻣﺔ ﻣن اﻻﺧﻮاﻥ‬

‫ﻭﺃﺭحم ﺭحيم‬.

---------------------------------------------------------------

Adapun selanjutnya, kitab ini adalah sebuah syarah yang berfaedah yang tertuang dari sebuah kitab
karanganku yang bernama "Qurratul-'ain bimuhimatid-diin" (padangan mata bersama dengan perihal
penting dalam

agama). yang meng-explain tentang intents and purposes agama, dan menyempurnakan avail (faedah)
yang memberikan neraca pada tiap tujuan, serta mencerahkan warna kemanfaatan sebuah faedah. Yang
aku namai dengan nama "Qurratul-'ain bimuhimatid-diin". Aku memohon kepada Allah SWT yang maha
mulia lagi maha pemberi nikmat, semoga kitab ini bermanfaat secara universal, baik untuk orang yang
khusus maupun orang yang awam dari kalangan saudara- saudara kami. Dan semoga Allah SWT
menempatkanku kedalam surga firdaus dengan wasilah kitab ini, yaitu dinegeri yang penuh dengan
kenyamanan. Sesungguhnya dia (Allah) adalah zat yang maha belas kasihan.

==============================

‫ ﻻ ﻣن الﻮﺳم‬،‫ ﻭاﻻﺳم ﻣﺸﺘﻖ ﻣن السمﻮ ﻭﻫﻮ الﻌﻠﻮ‬:‫بسم ا الرحمن الرحيم ﺃﻭلﻒ‬

‫ ﺛم ﻋرﻑ‬،‫ ﻭﻫﻮ اﺳم ﺟﻨﺲ لﻜﻞ ﻣﻌﺒﻮﺩ‬،‫ﻭﻫﻮ الﻌﻼﻣﺔ ﻭا ﻋﻠم لﻠﺬاﺕ الﻮاﺟﺐ الﻮﺟﻮﺩ‬

‫ ﻭﻫﻮ اﻻﺳم اﻻﻋﻈم ﻋﻨﺪ اﻻﻛﺜر‬،‫ ﺛم اﺳﺘﻌمﻞ ﻓﻲ المﻌﺒﻮﺩ بﺤﻖ‬،‫بﺄﻝ ﻭحﺬﻓﺖ الﻬمﺰﺓ‬،

‫ ﻭالرحمن الرحيم ﺻﻔﺘﺎﻥ بﻨيﺘﺎ لﻠمﺒﺎلﻐﺔ ﻣن ﺭحم‬.‫ﻭلم ﻳسم بﻪ ﻏيرﻩ ﻭلﻮ ﺗﻌﻨﺘﺎ‬،

‫ ﻭلﻘﻮلﻬم‬،‫ ﻷﻥ ﺯﻳﺎﺩﺓ الﺒﻨﺎﺀ ﺗﺪﻝ ﻋﻠﻰ ﺯﻳﺎﺩﺓ المﻌﻨﻰ‬،‫ﻭالرحمن ﺃبﻠﻎ ﻣن الرحيم‬:

‫ ﻭﺭحيم اﻻﺧرﺓ‬،‫ﺭحمن الﺪﻧيﺎ ﻭاﻻﺧرﺓ‬:

---------------------------------------------------------------

Bismillahirrahmanirrahiim, Aku menyusun kitab ini dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang. lapadz (‫ )اﻻﺳم‬dibentuk dari kata(‫ )السمﻮ‬yang berarti tinggi, bukan di ambil dari kata (‫ )الﻮﺳم‬yang
berarti tanda atau alamat. Sedangkan lapaz (‫ )ا‬adalah sebangsa Alam (nama) bagi zat yang wajib wujud,
yaitu isim jinis bagi tiap-tiap yang disembah. kemudian di ma'rifatkan dengan alif-lam lalu dibuang
hamzahnya, kemudian digunakan pada sesuatu yang disembah. lapazd (‫ )ا‬adalah sebuah nama yang
agung menurut mayoritas. dan tidak boleh dinamai dengan nama tersebut selain Allah, sekalipun ia
adalah orang yang durhaka. Lapadz (‫ )الرحمن الرحيم‬adalah dua sifat yang di bentuk sebagai mubalaghah
dari asal (‫)ﺭحم‬. lapadz (‫ )الرحمن‬maknanya lebih unggul dari

lapaz (‫)الرحيم‬, sebab bertambahnya bentuk menunjukan bertambahnya makna.

karena ada sebuah ucapan para ulama


‫"ﺭحمن الﺪﻧيﺎ ﻭاﻻﺧرﺓ‪ ،‬ﻭﺭحيم اﻻﺧرﺓ" ‪:‬‬

‫‪(Makna Ar-rahman : Allah maha pengasih didunia dan akhirat, dan makna‬‬

‫)‪Ar-rahim: Allah maha pengasih diakherat‬‬

‫==============================‬

‫الﺤمﺪ ا الﺬﻯ ﻫﺪاﻧﺎ ﺃﻱ ﺩلﻨﺎ لﻬﺬا الﺘﺄليﻒ ﻭﻣﺎ ﻛﻨﺎ لﻨﻬﺘﺪﻱ لﻮﻻﺃﻥ ﻫﺪاﻧﺎ‬

‫ا ﺇليﻪ ﻭالﺤمﺪ ﻫﻮ الﻮﺻﻒ بﺎلﺠميﻞ ﻭالﺼﻼﺓ ﻭﻫﻲ ﻣن ا الرحمﺔ المﻘرﻭﻧﺔ‬

‫(بﺎلﺘﻌﻈيم ﻭالسﻼﻡ ﺃﻱ الﺘسﻠيم ﻣن ﻛﻞ ﺁﻓﺔ ﻭﻧﻘﺾ (ﻋﻠﻰ ﺳيﺪﻧﺎ ﻣﺤمﺪ ﺭﺳﻮﻝ ا‬

‫‪.‬لﻜﺎﻓﺔ الﺜﻘﻠين‪ ،‬الﺠن ﻭاﻻﻧﺲ ﺇﺟمﺎﻋﺎ ‪ -‬ﻭﻛﺬا المﻼﺋﻜﺔ‪ ،‬ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻗﺎلﻪ ﺟمﻊ ﻣﺤﻘﻘﻮﻥ‬

‫ﻭﻣﺤمﺪ‪ ،‬ﻋﻠم ﻣﻨﻘﻮﻝ ﻣن اﺳم المﻔﻌﻮﻝ المﻀﻌﻒ ﻣﻮﺿﻮﻉ لمن ﻛﺜرﺕ ﺧﺼﺎلﻪ الﺤميﺪﺓ‪ ،‬ﺳمﻰ‬

‫بﻪ ﻧﺒيﻨﺎ ﺻﻠﻰ ا ﻋﻠيﻪ ﻭالﻪ ﻭﺳﻠم بﺈلﻬﺎﻡ ﻣن ا لﺠﺪﻩ‪ .‬ﻭالرﺳﻮﻝ ﻣن الﺒﺸر‬

‫ﺫﻛر حر‪ ،‬ﺃﻭحﻰ ﺇليﻪ بﺸرﻉ ﻭﺃﻣر بﺘﺒﻠيﻐﻪ‪ ،‬ﻭﺇﻥ لم ﻳﻜن لﻪ ﻛﺘﺎﺏ ﻭﻻ ﻧسﺦ ﻛيﻮﺷﻊ‬

‫ﻋﻠيﻪ السﻼﻡ‪ ،‬ﻓﺈﻥ لم ﻳﺆﻣر بﺎلﺘﺒﻠيﻎ ﻓﻨﺒﻲ‪ .‬ﻭالرﺳﻮﻝ ﺃﻓﻀﻞ ﻣن الﻨﺒﻲ ﺇﺟمﺎﻋﺎ‪ .‬ﻭﺻﺢ‬

‫ﺧﺒر ﺃﻥ ﻋﺪﺩ اﻻﻧﺒيﺎﺀ ﻋﻠيﻬم الﺼﻼﺓ ﻭالسﻼﻡ ﻣﺎﺋﺔ ﺃلﻒ ﻭﺃﺭبﻌﺔ ﻭﻋﺸرﻭﻥ ﺃلﻔﺎ‪ ،‬ﻭﺃﻥ‬

‫ﻋﺪﺩ الرﺳﻞ ﺛﻠﺜمﺎﺋﺔ ﻭﺧمسﺔ ﻋﺸر‪ .‬ﻭﻋﻠﻰ ﺁلﻪ ﺃﻱ ﺃﻗﺎﺭبﻪ المﺆﻣﻨين ﻣن بﻨﻲ ﻫﺎﺷم‬

‫‪،‬ﻭالمﻄﻠﺐ‪ .‬ﻭﻗيﻞ ﻫم ﻛﻞ ﻣﺆﻣن‪ ،‬ﺃﻱ ﻓﻲ ﻣﻘﺎﻡ الﺪﻋﺎﺀ ﻭﻧﺤﻮ‪ ،‬ﻭاﺧﺘير لﺨﺒر ﺿﻌيﻒ ﻓيﻪ‬

‫ﻭﺟﺰﻡ بﻪ الﻨﻮﻭﻱ ﻓﻲ ﺷرﺡ ﻣسﻠم‪ .‬ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﻫﻮ اﺳم ﺟمﻊ لﺼﺎحﺐ بمﻌﻨﻰ الﺼﺤﺎبﻲ‪ ،‬ﻭﻫﻮ‬

‫‪.‬ﻣن اﺟﺘمﻊ ﻣﺆﻣﻨﺎﺕ بﻨﺒيﻨﺎ ﺻﻠﻰ ا ﻋﻠيﻪ ﻭالﻪ ﻭﺳﻠم ﻭلﻮ ﺃﻋمﻰ ﻭﻏير ﻣميﺰ‬

‫الﻔﺎﺋﺰﻳن برﺿﺎ ا ﺗﻌﺎلﻰ‪ ،‬ﺻﻔﺔ لمن ﺫﻛر‬

‫‪--------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayahnya kepada kita,yaitu didalam penyusunan kitab‬‬
‫‪ini. maka tiadalah kita akan mendapatkan petunjuknya jika Allah tidak memberikan hidayah-nya.‬‬

‫‪) dari Allah merupakan rahmatnya yang‬الﺼﻼﺓ( ‪), ber-makna sifat yang indah. Adapun Makna‬الﺤمﺪ( ‪Lafadz‬‬
‫‪) adalah keselamatan dari setiap kerusakan‬السﻼﻡ(‪berhubungan dengan pengagungan. sedangkan makna‬‬
‫‪dan kekurangan.‬‬
( ‫ )ﻋﻠﻰ ﺳيﺪﻧﺎ ﻣﺤمﺪ ﺭﺳﻮﻝ ا‬Atas pemimpin kami, "Muhammad SAW sebagai rasul-Allah". Baik bagi kalangan
jin maupun manusia secara ijma ulama.Begitu juga bagi kalangan malaikat. Ini menurut keterangan
ulama muhaqqikun

Lapadz (‫ )ﻣﺤمﺪ‬adalah ( ‫( )ﻋﻠم ﻣﻨﻘﻮﻝ‬Yaitu, nama yang dipindah) dari isim maful yang mudha'af (yaitu,isim
maful yang ain fiilnya ganda)

ditempatkan untuk seseorang yang memiliki perkara terpuji. beliau dinamakan demikian, karena datang
ilham dari Allah kepada kakeknya.

Rasul itu berasal dari golongan manusia yang berjenis kelamin laki-laki merdeka, yang di wahyukan untuk
membawa syareat, dan perintah melakukan tabligh, sekalipun ia tidak membawa kitab suci atau sebuah
salinan kitab

dari Allah, seperti nabi yusya' AS walaupun ia tidak di perintahkan untuk melaksanakan dakwah. Maka
yang demikian itu adalah nabi.

Menurut ijma ulama, bahwa seorang Rasul lebih afdhal dari pada seorang nabi. Dan menurut kaul yang
shahih bahwa jumlah bilangan nabi sebanyak 124.000. sedangkan jumlah bilangan rasul sebanyak 315.

( ‫ )ﻭﻋﻠﻰ ﺁلﻪ‬yaitu kerabat-nya kaum mu'minin dari golongan Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Ada juga yang
mengatakan, "mereka adalah kaum

muslimin yang terdapat dalam maqom doa atau seumpamanya." Keterangan ini diseleksi oleh para
ulama ahli hadits karena ada hadist dhaif, lalu Imam Nawawi menguatkan hal tersebut didalam kitab
syarah muslim. (‫)ﻭﺻﺤﺒﻪ‬

Lapadz (‫ )ﻭﺻﺤﺒﻪ‬adalah isim jamak dari (‫ )ﺻﺎحﺐ‬yang bermakna (‫)الﺼﺤﺎبﻲ‬, yaitu, "orang beriman yang
berkumpul bersama nabi, walaupun ia buta dan belum aqil baliqh. ( ‫)الﻔﺎﺋﺰﻳن برﺿﺎ ا‬mereka bahagia
dengan ridha Allah yang maha tinggi.Keterangan tadi, adalah shifat bagi orang yang telah di sebutkan

==============================

‫ (ﻓﻬﺬا‬،‫(ﻭبﻌﺪ) ﺃﻱ بﻌﺪﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣن الﺒسمﻠﺔ ﻭالﺤمﺪلﺔ ﻭالﺼﻼﺓ ﻭالسﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻣن ﺫﻛر‬

‫المﺆلﻒ الﺤﺎﺿر ﺫﻫﻨﺎ (ﻣﺨﺘﺼر) ﻗﻞ لﻔﻈﻪ ﻭﻛﺜر ﻣﻌﻨﺎﻩ ﻣن اﻻﺧﺘﺼﺎﺭ (ﻓﻲ الﻔﻘﻪ) ﻫﻮ‬

‫ الﻌﻠم بﺎﻻحﻜﺎﻡ الﺸرﻋيﺔ الﻌمﻠيﺔ المﻜﺘسﺐ ﻣن ﺃﺩلﺘﻬﺎ‬:‫ ﻭاﺻﻄﻼحﺎ‬.‫ الﻔﻬم‬:‫لﻐﺔ‬


‫الﺘﻔﺼيﻠيﺔ‪ .‬ﻭاﺳﺘمﺪاﺩﻩ ﻣن الﻜﺘﺎﺏ ﻭالسﻨﺔ ﻭاﻻﺟمﺎﻉ ﻭالﻘيﺎﺱ‪ .‬ﻭﻓﺎﺋﺪﺗﻪ اﻣﺘﺜﺎﻝ‬

‫ﺃﻭاﻣر ا ﺗﻌﺎلﻰ ﻭاﺟﺘﻨﺎﺏ ﻧﻮاﻫيﻪ‪( .‬ﻋﻠﻰ ﻣﺬﻫﺐ اﻻﻣﺎﻡ) المﺠﺘﻬﺪ ﺃبﻲ ﻋﺒﺪ ا‬

‫ﻣﺤمﺪ بن ﺇﺩﺭﻳﺲ (الﺸﺎﻓﻌﻲ ﺭحمﻪ ا ﺗﻌﺎلﻰ) ﻭﺭﺿﻰ ﻋﻨﻪ ﺃﻱ ﻣﺎ ﺫﻫﺐ ﺇليﻪ ﻣن‬

‫اﻻحﻜﺎﻡ ﻓﻲ المسﺎﺋﻞ‪ .‬ﺇﺩﺭﻳﺲ ﻭالﺪﻩ‪ ،‬ﻫﻮ ابن ﻋﺒﺎﺱ بن ﻋﺜمﺎﻥ بن ﺷﺎﻓﻊ بن السﺎﺋﺐ‬

‫بن ﻋﺒيﺪ بن ﻋﺒﺪ بن ﻳﺰﻳﺪ بن ﻫﺎﺷم بن ﻋﺒﺪ المﻄﻠﺐ بن ﻋﺒﺪ ﻣﻨﺎﻑ‪ .‬ﻭﺷﺎﻓﻊ‪ ،‬ﻭﻫﻮ‬

‫الﺬﻱ ﻳﻨسﺐ ﺇليﻪ اﻻﻣﺎﻡ‪ .‬ﻭﺃﺳﻠم ﻫﻮ ﻭﺃبﻮﻩ السﺎﺋﺐ ﻳﻮﻡ بﺪﺭ‪ .‬ﻭﻭلﺪ ﺇﻣﺎﻣﻨﺎ ﺭﺿﻰ‬

‫‪.‬ا ﻋﻨﻪ ﺳﻨﺔ ﺧمسين ﻭﻣﺎﺋﺔ‪ ،‬ﻭﺗﻮﻓﻲ ﻳﻮﻡ الﺠمﻌﺔ ﺳﻠﺦ ﺭﺟﺐ ﺳﻨﺔ ﺃﺭبﻊ ﻭﻣﺎﺋﺘين‬

‫ﻭﺳميﺘﻪ بﻘرﺓ الﻌين) بﺒيﺎﻥ (ﻣﻬمﺎﺕ) ﺃحﻜﺎﻡ (الﺪﻳن) اﻧﺘﺨﺒﺘﻪ‪ .‬ﻭﻫﺬا الﺸرﺡ ﻣن)‬

‫‪،‬الﻜﺘﺐ المﻌﺘمﺪﺓ لﺸيﺨﻨﺎ‪ ،‬ﺧﺎﺗمﺔ المﺤﻘﻘين‪ ،‬ﺷﻬﺎﺏ الﺪﻳن ﺃحمﺪ بن حﺠر الﻬيﺘمﻰ‬

‫ﻭبﻘيﺔ المﺠﺘﻬﺪﻳن ﻣﺜﻞ ﻭﺟيﻪ الﺪﻳن ﻋﺒﺪ الرحمن بن ﺯﻳﺎﺩ الﺰبيﺪﻯ ﺭﺿﻰ ا‬

‫ﻋﻨﻬمﺎ‪ ،‬ﻭﺷيﺨﻲ ﻣﺸﺎﻳﺨﻨﺎ‪ :‬ﺷيﺦ اﻻﺳﻼﻡ المﺠﺪﺩ ﺯﻛرﻳﺎ اﻻﻧﺼﺎﺭﻱ‪ ،‬اﻻﻣﺎﻡ اﻻﻣﺠﺪ ﺃحمﺪ‬

‫المﺰﺟﺪ الﺰبيﺪﻯ ﺭحمﻬمﺎ ا ﺗﻌﺎلﻰ‪ .‬ﻭﻏير ﻫم ﻣن ﻣﺤﻘﻘﻲ المﺘﺄﺧرﻳن ﻣﻌﺘمﺪا ﻋﻠﻰ‬

‫ﻣﺎ ﺟﺰﻡ بﻪ ﺷيﺨﺎ المﺬﻫﺐ‪ :‬الﻨﻮﻭﻱ ﻭالراﻓﻌﻲ ﻓﺎلﻨﻮﻭﻱ ﻓمﺤﻘﻘﻮ المﺘﺄﺧرﻳن‪ .‬ﺭﺿﻰ‬

‫ا ﻋﻨﻬم‪( ،‬ﺭاﺟيﺎ ﻣن) ﺭبﻨﺎ (الرحمن ﺃﻥ ﻳﻨﺘﻔﻊ بﻪ اﻻﺫﻛيﺎﺀ) ﺃﻱ الﻌﻼﺀ‪( ،‬ﻭﺃﻥ‬

‫ﺗﻘر بﻪ) بسﺒﺒﻪ (ﻋيﻨﻲ ﻏﺪا) ﺃﻱ اليﻮﻡ اﻻﺧر (بﺎلﻨﻈر ﺇلﻰ ﻭﺟﻬﻪ الﻜرﻳم بﻜرﺓ‬

‫‪.‬ﻭﻋﺸيﺎ) ﺁﻣين‬

‫‪---------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Adapun selanjutnya, Setelah melewati penjelasan tentang Basmalah dan Hamdalah serta pengucapan‬‬
‫‪shalawat dan salam atas siapa yang disebutkan.Penyusun menghadirkan sebuah konsiderasi (sebagai‬‬
‫‪ringkasan kecil) yang mencakup sedikit lapadz dan banyak makna terurai didalamnya, sebagai Sebuah‬‬
‫‪summary atau ringkasan (dalam pengenalan ilmu fiqih).‬‬

‫‪Fiqih secara etimologi adalah “pemahaman” . Dan menurut istilah adalah ilmu yang mengetahui warna‬‬
‫‪"hukum syareat-amaliah" yang dikaji dari directory yang akurat, yang pengambilan-nya Melalui otoritas‬‬
‫‪Al- Quran,‬‬

‫‪As-sunnah, ijma para ulama dan qiasy.‬‬


Adapun faedah mempelajari ilmu tersebut adalah untuk merealisasikan segala perintah- perintah Allah
SWT dan menjauhi segala

larangan-nya.(melalui madzhab Imam Syafii) pen. Beliau adalah Al mujtahid abi Abdillah Muhammad bin
Idris bin Syafii (semoga Allah SWT senantiasa merahmati dan meridhoinya)pen. yaitu primary-hukum
yang

bermadzhab Imam Syafie dalam mengurai masalah masalah agama .

Nama Idris adalah nama orang tua beliau(Imam Syafei), dia (idris) adalah

anak dari Ibnu abas bin Utsman bin Syaafii bin Saaib bin Ubed bin Abdun bin Yajid bin Haasyim bin Abdul
Muthalib bin Manaf.

Nama As-syafii adalah nama yang di hubungkan kepada imam syafii, yang masuk islam pada waktu
terjadi perang badar, dan bapak beliau bernama Saaib. Imam kita dilahirkan pada tahun 150 Hijriayyah
dan wafat hari jumat pada akhir bulan rajab tahun 204 hijriyyah.

Saya namakan kitab ini dengan "Qurratul'ain" yang disertai dengan penjelasan penting untuk
mengetahui basic hukum-hukum (agama).

Syarah kitab ini di-ambil dari sumber kitab-kitab yang akurat milik guru kami. Beliau adalah khatimah
(penutup)ulama Muhaqqiqin (yaitu ulama ahli hakekat dari para wali- wali Allah) yakni, Syihabudin
Ahmad bin Hajar Al

haitami. Baqiyatul mujtahidin seumpama Syekh Wajihudin Abbdurahman bin jayadi Aj-jubaidi (semoga
Allah SWT Meridhoinya) dan dua guru besar kami, yaitu Syekh islam Al mujadid Zakariya Al-anshari Al-
imam Al-amjad ahmad Aj-jubaidi (Semoga Allah SWT senantiasa merahmatinya). Dan selain

mereka ada dua orang muhaqqiq Mutaakhir yang mu'tamad, yaitu Imam Nawawi dan Imam Rafii.
Adapun Imam Nawawi adalah muhaqiq mutaakhir (semoga Allah meridhoinya).

Berharap dari tuhan kami yang maha

pengasih, semoga kitab ini bermanfaat bagi para adzkiya (orang yang cerdas) yaitu orang yang tinggi
derajatnya, dan semoga dengan kitab ini pula berlinang air mata- bahagiaku pada hari kiamat kelak,
karena dapat melihat wajah tuhanku yang maha mulia dari pagi hingga petang..... Aaamiin...!
‫‪Bab Shalat Fathul Muin (Terjemah Indonesia),‬‬

‫بسم ا الرحمن الرحيم‬

‫‪Bab Shalat kitab Fathul muin‬‬

‫‪---------------------------------------------------------------‬‬

‫ﻣن ﻣر )بﻔﺎﺋﺖ( ﻭﺟﻮبﺎ‪ ،‬ﺇﻥ ﻓﺎﺕ بﻼ ﻋﺬﺭ‪ ،‬ﻓيﻠﺰﻣﻪ الﻘﻀﺎء ﻓﻮﺭا‪ .‬ﻗﺎﻝ )ﻭﻳﺒﺎﺩﺭ( ‪.‬‬

‫ﺷيﺨﻨﺎ ﺃحمﺪ بن حﺠر ﺭحمﻪ ا ﺗﻌﺎلﻰ‪ :‬ﻭالﺬﻱ ﻳﻈﻬر ﺃﻧﻪ ﻳﻠﺰﻣﻪ ﺻرﻑ ﺟميﻊ ﺯﻣﻨﻪ‬

‫‪،‬لﻠﻘﻀﺎء ﻣﺎ ﻋﺪا ﻣﺎ ﻳﺤﺘﺎج لﺼرﻓﻪ ﻓيمﺎ ﻻ بﺪ ﻣﻨﻪ‪ ،‬ﻭﺃﻧﻪ ﻳﺤرﻡ ﻋﻠيﻪ الﺘﻄﻮﻉ‬

‫ﻭﻳﺒﺎﺩﺭ بﻪ ‪ -‬ﻧﺪبﺎ ‪ -‬ﺇﻥ ﻓﺎﺕ بﻌﺬﺭ ﻛﻨﻮﻡ لم ﻳﺘﻌﺪ بﻪ ﻭﻧسيﺎﻥ ﻛﺬلك‪) .‬ﻭﻳسن‬

‫‪.‬ﺗرﺗيﺒﻪ( ﺃﻱ الﻔﺎﺋﺖ‪ ،‬ﻓيﻘﻀﻲ الﺼﺒﺢ ﻗﺒﻞ الﻈﻬر‪ ،‬ﻭﻫﻜﺬا‬

‫‪---------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Kewajiban Mempercepat Shalat Yang Rusak‬‬


Dan hendaknya ia (orang yang meninggalkan shalat) mempercepat untuk mengganti shalat yang rusak
sebagai (kewajiban), apabila kerusakan shalat tersebut tanpa adanya udzur (alasan). Bahkan, wajib
baginya untuk

mengganti Shalat sesegera mungkin. Guru kami, Syekh Ahmad bin Hajar telah berkata: ”Tampaknya ia
(orang yang meninggalkan shalat) harus menghabiskan seluruh waktunya untuk mengqadha shalatnya
kecuali apa yang

ia butuhkan untuk menggunakan waktu pada perkara yang wajib”.

Sebab Keharaman Shalat Sunah (‫ )الﺘﻄﻮﻉ‬Tambahan

Sesungguhnya, implementasi ritual shalat(‫ )الﺘﻄﻮﻉ‬atau shalat tambahan

itu diharamkan secara primary hukum.(jika masih ada shalat fardhu yang belum di-qadha), dan
hendaknya ia mempercepat untuk menganti shalat tersebut sebagai " peri-hal sunah, apabila kerusakan
shalatnya

disebabkan udzur (dengan alasan). Seperti, "tidur yang tidak melampaui batas, lupa dan seumpamanya"

KETERANGAN:

Disunahkan"tertib" didalam meng-qadha shalat-shalat yang rusak, seperti meng-qadha shalatSubuh


sebelum shalat Zhuhur begitu seturusnya.pen

Catatan Kecil :

Shalat Qadha dibagi menjadi 2 Bagian :

* Bi-udzrin (Dengan alasan)

* Bighairi-udzrin (Tanpa alasan)

Yang di-maksud dengan Shalat Qadha-biudzin ialah "Shalat yang hilang dengan adanya alasan".Seperti
ketiduran, lupa dan seumpamanya.
Adapun shalatQadha bighairi-udzrin adalah "shalat yang hilang tanpa ada alasan. (Bukan karena
ketiduran, Lupa dan seumpamanya)

Jika seseorang telah menghilangkan shalatnya tanpa alasan, maka "wajib"hukumnya untuk mengganti
shalat tersebut sesegera mungkin. Dan jika sebaliknya, maka "sunah mempercepat "pengantian" shalat
tersebut.

(Allahu'alam bishawab)

---------------------------------------------------------------

(‫ ﻋﻠﻰ )ﻭﺗﻘﺪﻳمﻪ ﻋﻠﻰ حﺎﺿرﺓ ﻻ ﻳﺨﺎﻑ ﻓﻮﺗﻬﺎ‬- ‫ ﻭﺇﻥ ﺧﺸﻲ ﻓﻮﺕ ﺟمﺎﻋﺘﻬﺎ‬،‫ﺇﻥ ﻓﺎﺕ بﻌﺬﺭ‬

‫ ﺃﻣﺎ ﺇﺫا ﺧﺎﻑ ﻓﻮﺕ الﺤﺎﺿرﺓ‬.‫ ﻭﺇﺫا ﻓﺎﺕ بﻼ ﻋﺬﺭ ﻓيﺠﺐ ﺗﻘﺪﻳمﻪ ﻋﻠيﻬﺎ‬.- ‫المﻌﺘمﺪ‬

‫ ﻭﻳﺠﺐ ﺗﻘﺪﻳم ﻣﺎ ﻓﺎﺕ‬.‫ ﺧﺎﺭج الﻮﻗﺖ ﻓيﻠﺰﻣﻪ الﺒﺪء بﻬﺎ‬- ‫ ﻭﺇﻥ ﻗﻞ‬- ‫بﺄﻥ ﻳﻘﻊ بﻌﻀﻬﺎ‬

‫ ﻭﻳﻨﺪﺏ‬.‫ ﻭﺇﻥ ﻓﻘﺪ الﺘرﺗيﺐ ﻻﻧﻪ ﺳﻨﺔ ﻭالﺒﺪاﺭ ﻭاﺟﺐ‬.‫بﻐير ﻋﺬﺭ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻓﺎﺕ بﻌﺬﺭ‬

‫ ﻭﻳﺠﺐ ﺗﺄﺧيرﻫﺎ ﻋن الﻔﻮاﺋﺖ بﻐير ﻋﺬﺭ‬،‫ﺗﺄﺧير الرﻭاﺗﺐ ﻋن الﻔﻮاﺋﺖ بﻌﺬﺭ‬.

---------------------------------------------------------------

Hukum Shalat Qadha Dengan Udzur Dan Tanpa Udzur

diwajibkan untuk mendahulukan shalat “Qadha tanpa udzur dari shalat yang akan dilaksanakan (shalat
Hadir), meskipun ia khawatir kehilangan shalat yang akan ia laksanankan, dan meskipun ia merasa takut

kehilangan shalat berjamaah. (Ini menurut "Qaul" yang terpecaya )

Wajib Mendahulukan Shalat Qadha Yang Tanpa Udzur


"Dan ketika hilang-nya shalat "bila-uzrin, maka wajib baginya mendahulukan shalat "qadha" daripada
"shalat Hadir".yakni, shalat yang

akan ia laksanakan. apabila ia merasa takut merusak sebagian shalat tersebut sebab sedikit waktu yang
tersisa, maka wajib baginya untuk

mengutamakan shalat yang "hadir" ketimbang shalat qadha.

Dan wajib baginya untuk mendahulukan shalat yang rusak tanpa udzur ketimbang harus mendahulukan
shalat yang rusak di udzur (adanya alasan). sekalipun tidak tertib. karena itu semua adalah "pri-hal
sunah,sedangkan mempercepat shalat "qadha" adalah sebuah "mandatory" atau kewajiban.

KETERANGAN: Disunahkan untuk mengakhirkan "shalat sunah rawatib"

ketimbang shalat "qadha" yang beralasan (adanya udzur). Dan wajib mengakhirkan "shalat sunah
rawatib" ketimbang "shalat-qadha" yang tanpa alasan (tidak ada udzur)

BAB PERNIKAHAN

I.Defnisi Nikah

Kata nikah dalam bahasa arab berarti

menyatu dan bersetubuh, dan dalam arti

syari’ adalah sesuatu aqad yang memperbolehkan dengan aqad itu

bersetubuh dengan istri dengan lafadz nikah

atau kawin. Nikah sangat diperintahkan oleh

ALLAH SWT. Dan sangat dianjurkan oleh nabi


Muhammad s.a.w. (seperti yang tertera pada

ayat 32 surah An-Nur dan hadist-hadist

Rasulullah yang diriwayatkan oleh Bukhori

dan Muslim, Imam Ahmad dan Abu Ya’la)

berkata Ibnul Abbas rodliallahu’anh u : tidak

sempurna ibadah seseorang sampai dia kawin (menikah).

II. Faedah–faedah nikah

Faedah–faedah nikah sangat banyak sekali,

seperti yang disebutkan oleh Imam Ghozali

dalam kitab Ihya’ diantaranya:

a. Mendapatkan keturunan yang mana di

dalam kita mendapatkan keturunan tersebut

mempunyai 4 nilai dalam beribadah:

1. Untuk meneruskan kelangsungan hidup

jenis manusia dimuka bumi ini, seperti yang

tertera dalam hadist yang diriwayatkan oleh

Imam Ahmad, yang artinya nikahlah kalian

supaya kalian mempunyai keturunan.

2. Untuk mendapatkan cinta Rasulullah s.a.w.

dengan memperbanyak umatnya, karena nabi

Muhammad s.a.w. merasa bangga dengan


banyaknya umat beliau. Seperti yang

disabdakan nabi Muhammad s.a.w. (yang

artinya) nikahlah kalian sehingga kalian akan

menjadi banyak, karena sesungguhnya aku

akan membanggakan kalian kepada umat-

umat yang lain pada hari kiamat, walaupun

dengan bayi yang gugur (hadist diriwayatkan

oleh Imam Ahmad).

3. Mengharapkan do’a dari anaknya kelak

untuk kedua orang tuanya, karena semua

amal terputus kecuali 3 perkara, termasuk

anak yang sholeh yang selalu mendo’akan

kedua orang tuanya. (mutafaqun alaihi)

4. Mengharapkan syafa’at dari anaknya.

b. Dengan pernikahan tersebut kita

mendapatkan benteng yang bisa membentengi diri kita dari godaan syaiton dan hawa nafsu.

c. Mendapatkan kesenangan dalam

kehidupan dan kesemangatan dalam

melaksanakan ibadah.

d. Mendapatkan banyak pahala dll.

III. Berniat yang baik dalam menikah


Dianjurkan oleh Rasulullah s.a.w. bahwa

sesungguhnya amal kita tergantung pada niat

kita sendiri maka dalam mengerjakan suatu,

kita dianjurkan untuk memperbaiki niat kita.

Adapun niat seseorang yang akan menikah

seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ali Bin

Abibakar Assakran diantaranya:

a. Berniat untuk mendapatkan cinta dan ridho

dari ALLAH S.W.T. dan Rasulullah s.a.w.

b. Berniat memperbanyak keturunan yang

sholih dan sholihah.

c. Berniat menjaga dari godaan syaiton.

d. Berniat menjaga kemaluan dari pekerjaan

yang keji (ma’siat)

e. Berniat mencari kesenangan dengan istri

agar dapat giat dalam beribadah.

f. Berniat melawan hawa nafsu.

g. Berniat mencari rizki yang halal untuk

keluarga.

h. Berniat mendidik anak-anaknya agar

menjadi anak yang sholih dan sholihah dll.

IV. Hukum Menikah


a. Wajib. Hukumnya bagi orang yang tidak

mampu menahan nafsunya sehingga bisa

melakukan perzinahan.

b. Sunnah, bagi setiap orang yang

mempunyai keinginan untuk menikah dan

mempunyai uhbah (bekal kawin) yaitu berupa

mahar untuk istrinya, nafkah untuk istri di

hari perkawinannya dan malam harinya dan

juga mempunyai uang untuk beli baju satu

stel pada hari perkawinannya.

c. Khilafuaula, bagi orang yang ingin menikah

tapi tidak memiliki uhbah (bekal untuk kawin)

atau sebaliknya yaitu mempunyai uhbah

(bekal untuk kawin) tapi tidak mempunyai

keinginan untuk menikah.

d. Makruh, bagi seseorang yang tidak

memiliki keinginan untuk nikah dan tidak

memiliki uhbah (bekal untuk kawin).

e. Haram, bagi seseorang yang ingin menikah

tapi tidak ingin menafkahinya dhohir atau

batin.

V. Anjuran agama untuk melihat wanita yang

akan di kawini (dinikahi) sebelum nikah,


seperti yang disabdakan Nabi Muhammad

s.a.w. (yang artinya) ”Lihatlah kepadanya

karena itu akan menjadikan sebab

langgengnya kalian berdua”. Seperti yang

diriwayatkan Imam Turmudzi, tapi dengan

syarat-syarat tertentu diantaranya:

a. Dengan niatan ingin menikah (bukan main-

main)

b. Ada harapan untuk diterima pinangannya.

c. Melihatnya cukup di wajah dan kedua

telapak tangannya tidak yang lain (karena

wajah dan kedua telapak tangan sudah

menggambarkan keseluruhan tubuhnya).

d. Perempuan yang belum bertunangan.

e. Perempuan yang boleh dinikahi.

# Peringatan, berpacaran hukumnya haram

mutlak, dan bisa menimbulkan fitnah dan

malapetaka.

VI. Rukun-rukunnya nikah diantaranya

1. Wali nikah.

Wali nikah dibagi dua :

1) Wali nikah khusus yaitu semua laki-laki


kerabatnya yang berhak menjadi wali.

2) Wali nikah umum yaitu wali hakim atau

petugas KUA.

a. Orang yang berhak menjadi wali nikah

yaitu :

1) Ayah kandung

2) Kakek, atau bapaknya kakek dan

seterusnya

3) Saudara laki-laki kandung

4) Saudara laki-laki seayah, adapun saudara

laki-laki seibu tidak berhak.

5) Anak saudara laki-laki kandung

(keponakan)

6) Anak saudara laki-laki seayah dan

seterusnya, adapun saudara laki-laki seibu

tidak berhak

7) Paman atau saudara laki-laki ayah kandung

8)Paman atau saudara laki-laki ayah seayah

adapun paman saudara laki-laki seibu tidak

berhak

9) Anak paman saudara laki-laki ayah

kandung (misanan)

10) Anak paman saudara laki-laki ayah seayah


dan seterusnya.

11) Paman ayah

12) Anak paman ayah (misanan ayah)

13) Paman kakek kemudian anaknya

14) Paman ayah kakek kemudian anaknya

b. Adapun cara perwalianya harus berurutan yaitu

dari 1 kalau tidak ada dan tidak

memenuhi syarat maka baru yang ke 2, kalau

tidak ada yang ke 2 baru yang ke 3 dan

seterusnya.

c. Syarat-syarat menjadi wali nikah di

antaranya :

1) Wali nikah harus mencapai batas baligh

2) Harus berakal sehat tidak gila.

3) Bukan orang yang fasik (yang selalu

berbuat dosa besar)

4) Tidak sedang menjalankan ibadah haji atau

umroh

5) Bukan karena paksaan

2. Istri

a. Ciri-ciri yang sunnah dipilih pada calon istri

diantaranya :

1) Wanita yang sholihah

2) Wanita yang cerdas


3) Wanita yang sudah mencapai batas baligh

4) Wanita yang subur

5) Wanita dari keturunan keluarga yang baik-

baik

6) Wanita yang cantik dhohir dan batinya.

Yaitu fisiknya sehat dhohir dan batin.

b. Wanita yang haram dinikahi diantaranya :

1) Wanita yang masih berstatus istri orang

2) Wanita yang sedang menjalankan iddah

3) Wanita yang murtad (yang keluar dari

agama Islam)

4) Wanita yang kafir kalau belum masuk Islam

5) Wanita yang menjadi mahromnya dari

nasab.

6) Wanita yang menjadi mahromnya dari

susuan

7) Wanita yang menjadi mahromnya dari

periparan

Wanita yang menjadi bibi istrinya atau

saudari istrinya, kalau belum diceraikan atau

meninggal dunia.

c. Sifat-sifat wanita yang menjadi idaman

semua pria :
1) Wanita yang sholehah yang taat beragama

2) Wanita yang selalu bergairah kepada

suaminya

3) Wanita yang sabar dan tabah

4) Wanita yang tidak suka mengeluh dan

mengadu kecuali hal-hal yang penting

5) Wanita yang tidak berdandan kecuali untuk

suaminya saja

6) Wanita yang selalu menyenangkan hati

suaminya

7) Wanita yang selalu taat kepada semua

perintah suaminya yang baik-baik saja

Wanita yang benar-benar menjaga

martabat dirinya dan harta suaminya

9) Wanita yang cerdas dan rajin

10) Wanita yang selalu sopan dan lembut

terhadap suaminya

11) Wanita yang selalu menjaga kebersihan di

badan, pakaian dan rumahnya dan memakai

wewangian

12) Wanita yang menjaga semua rahasia

suaminya

13) Wanita yang selalu meringankan beban

suaminya

14) Wanita yang menyiapkan makan dan


minum untuk suaminya

15) Wanita yang tidak menolak apabila diajak

bersenggama (jimak), kecuali jika ada udzur

(halangan)

16) Wanita yang selalu memperhatikan

suaminya

17) Wanita yang selalu menutupi auratnya

kecuali terhadap suaminya.

18) Wanita yang selalu rapi dalam

berpenampilan.

Apabila wanita mempunyai sifat-sifat yang

ada diatas maka akan menambah paras

kecantikannya, walaupun wajahnya kurang

mempesona, dan akan menimbulkan rasa

cinta dan sayang selalu dari suaminya.

3. Suami (rukun yang ketiga)

a. Syarat-syarat menjadi suami diantaranya :

1) Menikahi seorang wanita tanpa paksaan.

2) Suami tersebut adalah laki-laki tulen.

3) Calon suami tidak sedang melakukan ihrom

baik dengan haji atau umroh.

4) Suami yang diketahui identitas dirinya

dengan jelas

5) Calon suami harus mengetahui calon

istrinya baik, dengan mengetahui nama calon


istrinya atau melihatnya langsung atau

dengan cara ditunjuk.

6) Calon istri bukan termasuk mahromnya

suami baik nasab, susuan atau periparan

(musaharah).

7) Calon suami harus mengetahui bahwa

calon istrinya halal baginya (bukan masih istri

orang lain atau iddah atau mahrom).

Calon suami seseorang muslim.

b. Sifat-sifat suami yang dicintai istri

diantaranya :

1) Suami yang taat beragama

2) Suami selalu mencintai istrinya

3) Suami yang selalu menghargai kesetiaan

istrinya

4) Suami yang selalu setia terhadap istrinya

5) Suami yang sabar dan tabah dalam

menghadapi segala hal cobaan

6) Suami yang bisa menyenangkan hati

istrinya

7) Suami yang selalu menjaga martabatnya

dan martabat istrinya

Suami yang cerdas dan rajin

9) Suami yang bisa memuaskan istrinya dalam

hal bersenggama (jimak)


10) Suami yang menutupi aurotnya terhadap

wanita lain

11) Suami yang menjaga rahasia istrinya

12) Suami yang lembut terhadap istrinya

13) Suami yang menjaga kebersihan dirinya

dan pakaiannya dan memakai wewangian

14) Suami yang selalu meringankan beban

istrinya

15) Suami yang selalu rapi dalam

berpenampilan

16) Suami yang selalu bertanggung jawab

# Itulah sifat-sifat suami yang sholeh dan

akan menyempurnakan kekurangan yang ada

pada dirinya.

4. Termasuk rukunnya yaitu : dua orang saksi

a. Dua orang saksi adalah termasuk rukunnya

nikah adapun syaratnya diantaranya:

1) Keduanya harus sudah mencapai batas

baligh

2) Keduanya adalah orang yang berakal

3) Keduanya dari kaum pria tulen

4) Keduanya beragama Islam

5) Keduanya termasuk orang yang adil

6) Keduanya bukan orang yang idiot

7) Keduanya bukan orang yang tuli (kalau


tulinya ringan sekiranya dari dekat maka akan

terdengar maka diperbolehkan)

Keduanya bukan orang buta

9) Keduanya tidak bisu

10) Keduanya harus memahami bahasa yang

dipakai dalam pernikahan tersebut

11) Keduanya memiliki ingatan yang kuat

12) Diantara kedua saksi, bukan termasuk

wali dari calon istrinya

b. Disunnahkan yang menjadi saksi dalam

pernikahan yaitu orang sholeh yang taat

dalam agama dan taat dalam beribadah. Dan

yang paling utama lagi apabila saksi tersebut

sudah melakukan ibadah haji.

5. Termasuk rukunnya yaitu Aqad Ijab qobul

Aqad ijab qobul merupakan rukun yang

paling utama dan yang menentukan. Adapun

aqad ijab diucapkan si wali nikah dan qobul

di ucapkan calon suami. Adapun syarat-

syaratny a:

1) Aqad ijab qobul tersebut harus dengan

kalimat Nikah atau tazwij atau terjemahannya

yaitu nikah atau kawin saja maka tidak sah


dengan memakai kalimat yang lain.

2) Antara ijab dan qobul tidak diselingi oleh

kata-kata yang tidak ada hubungannya

dengan nikah

3) Antara ijab dan qobul tidak diselingi

dengan diam yang sangat lama.

4) Antara ijab dan qobul sesuai dengan arti

dan maksudnya

5) Aqad ijab qobul harus dilafadzkan

sekiranya terdengar oleh orang-orang yang

berada disekitarnya (tidak dengan cara

berbisik-bisik) .

a. Adapun cara wali menikahkan putrinya

dengan lafadz (ucapan) sebagai berikut :

Alhamdulillah wassolatu wassalamu ala

rosulillah sayidina muhammad bin abdillah

wa’ ala alihii wassohbihi ya fulan bin fulan

uzawijuka ala ma amaro allah bihi minimsaki

bima’ruf autasrihin bi ihsan. ya fulan bin fulan

zawajtuka wa ankahtuka binti fulanah

bimahril miiah alafin rubiyyah umlah

indonesia khalan.

(Kalau pakai bahasa Indonesia)

Alhamdulillah sholat dan salam hanya untuk


rosulillah Muhammad bin Abdillah dan untuk

para keluarga dan sahabatnya. Wahai fulan

bin fulan aku kawinkan kamu atas perintah

ALLAH dari pada menahannya dengan baik

atau melepasnya dengan baik pula, wahai

fulan bin fulan aku kawinkan kamu dengan

anakku fulanah dengan mahar 100 rb rupiah

uang indonesia dengan kontan.

b. Maka calon suami menjawab.

Qobiltu tazwijaha bilmahrih madzkur.

(Kalau dengan bahasa Indonesia)

Aku terima kawinnya dengan mahar yang

telah di tentukan.

c. Apabila wali nikah ingin mewakilkan

pernikahan anaknya maka wali nikah harus

mewakilkan pernikahan tersebut dengan

berlafadz sehingga terdengar oleh 2 orang

saksi dan dalam mewakilkan pernikahan, wali

nikah harus mengucapkan : contoh :

Wakaltuka fi tajwijiha ibnati fulanah binti

fulan li fulan bin fulan bimahril miiah alafin

rubiyah.

(Kalau memakai bahasa Indonesia)


Aku wakilkan kepada kamu pernikahan

anakku fulanah binti fulan dengan fulan bin

fulan dengan mahar 100 rb rupiah

Kemudian yang mewakili mengucapkan

qobiltu wakalah atau aku terima

perwakilannya.

VII. Bab Kafa’ah

Yang dimaksud dengan kafa’ah adalah : suatu

derajat / kemuliaan yang jika tidak ada pada

calon pria kemuliaan tersebut, maka akan

jatuh derajat si istri, dan setiap pernikahan

apabila ingin menimbulkan mawaddah dan

rohmah (kasih sayang) tersebut harus

sederajat.

Macam-macam kafa’ah:

1. Agama :

Maka orang muslim harus sederajat dengan

muslimah atau sebaliknya muslimah dengan

muslim tidak yang lain, karena kalau tidak

sederajat dengan agama akan menimbulkan

permusuhan yang sangat mendalam.


2. Nasab :

Seorang arab, akan sederajat dengan orang

arab, seorang keturunan raja akan sederajat

dengan keturunan raja yang lain, dan

seorang keturunan rasul atau disebut dengan

sayyid /syarifah sederajat dengan keturunan

rosul yang lain, memang seorang syarifah /

perempuan arab/ perempuan keturunan raja

boleh menikah dengan yang lain asalkan

walinya setuju menurut madzab Imam Syafi’i,

akan tetapi kenyataan yang ada yang terjadi

di masyarakat apabila itu terjadi akan banyak

perselisihan yang terjadi didalam keluarga

dan akan menimbulkan ketidakcocokan dan

keharmonisan dalam keluarga / rumah

tangga, maka sulit untuk menimbulkan

mawaddah warohmah (kasih sayang).

3. Iffah :

Artinya, seorang yang menjaga dari

perbuatan maksiat.

4. Pekerjaan :

Dalam rumah tangga, pekerjaan dijadikan

satu titik keharmonisan, maksudnya : suami


harus lebih tinggi derajatnya dalam pekerjaan

dibanding istrinya, karena jika sama atau

lebih rendah akan timbul perselisihan tentang

pekerjaan.

5. Kemerdekaan :

Yaitu budak tidak sederajat dengan orang

yang merdeka. Yang dimaksud budak, orang

yang menjadi tawanan dalam peperangan.

VIII. BAB WALIMAH

a. Walimah adalah jamuan berupa makan dan

minuman yang diadakan untuk syukuran

setelah akad nikah, adapun hukumnya

sunnah, seperti yang diriwayatkan oleh Imam

Bukhori, bahwasanya Rasulullah saw.

mengadakan walimah untuk sebagian istri-

istrinya, yaitu Ummu Salamah dengan

mengeluarkan gandum dan untuk istri beliau

bernama Sofiah, mengeluarkan kurma dan

keju. Rasulullah saw. juga memerintahkan

sahabatnya yang bernama Abdurrahman bin

Auf untuk menyembelih 1 ekor kambing

setelah menikah.
b. Menghadiri walimah nikah hukumnya

wajib.

c. Disunnahkan ketika mengadakan walimah

nikah dengan bacaan-bacaan dzikir atau

sholawat atau dengan membaca Maulid Nabi

Muhammad saw. dan juga menabuh gendang

atau rebana seperti yang dilakukan Rasul

saw. ketika menikahkan anaknya Sayyidatina

Fatimah Azzahra dengan Imam Ali ra dan juga

disunnahkan memanggil orang sholeh yang

ahli ibadah dan fakir miskin, dalam

mengadakan walimah, agar mendapatkan

keberkahan.

IX. BAB THALAK

a. Thalak adalah sesuatu perkara yang bisa

terjadi di suatu rumah tangga, dan sesuatu

yang paling dibenci oleh ALLAH S.W.T. dan

thalak bisa terjadi dalam semua keadaan,

ketika bergurau atau marah atau bercerita

bahkan ketika memberi arahan kepada

seseorang (mengajar) maka kita harus


berhati-hati menjaga lisannya dari ucapan

thalak.

b. Thalak dibagi menjadi 2 macam.

1. Kinayah : yaitu thalak yang diucapkan

dengan kata-kata yang tidak jelas dan

membutuhkan niat seperti : Zaid berkata

kepada Zainab, pulanglah kamu ke rumah

orang tuamu. Kalau Zaid dalam

mengucapkannya tidak ada niat untuk

bercerai maka tidak apa-apa, tapi kalau Zaid

dalam mengucapkan ada niat cerai, maka

akan menjadi thalak satu.

2. Sorikh : yaitu thalak yang diucapkan

dengan jelas dengan memakai kata thalak

atau cerai dalam semua keadaan.

c. Thalak dalam keseluruhan dibagi menjadi 3

hal :

1. Thalak satu : yaitu thalak yang diucapkan

dengan jelas atau tidak jelas dengan satu kali

ucapan dan dalam satu majlis.

2. Thalak dua : yaitu thalak yang diucapkan

dengan jelas atau tidak jelas dengan dua kali

ucapan dan dalam satu majlis contohnya :


Zaid mengucapkan kepada istrinya Zainab :

aku thalak (cerai) kamu 1 dan 1 atau aku

thalak (cerai) kamu 2 kali, maka terjadi thalak

2.

3. Thalak bain atau 3 : yaitu thalak yang

dicapkan 3 kali berturut-turut dan dengan

jelas didalam satu majlis. Seperti : Zaid

mengucapkan kepada istrinya Zainab : aku

thalak (cerai) kamu tiga kali atau aku thalak

(cerai) kamu 1 + 1 + 1 . Maka akan terjadi

thalak 3.

d. Thalak 1 dan 2 maka bagi suami bisa

kembali ke istrinya dengan menyebutkan :

aku kembali kepada kamu atau aku ruju’

kepada kamu. Tapi dengan syarat tidak

melebihi massa iddah, yaitu; kalau dalam

posisi hamil maka iddahnya sampai ia

melahirkan bayi tersebut, kalau tidak hamil

maka iddahnya 3 bulan, kalau melebihi

iddahnya, maka bagi yang thalak ruji’i (1 + 2)

harus memperbarui akad nikahnya.

e. Thalak bain / 3 : Bagi yang melakukannya

maka tidak boleh menyetubuhi istrinya


karena dia bukan istrinya lagi, kalau dia

(suami) ingin kembali kepada istrinya lagi

maka harus melakukan syarat-syarat tertentu,

yaitu:

1. Selesainya massa iddah yaitu selama 3

bulan

2. Harus menikah dengan orang lain (bagi

istrinya)

3. Harus suami yang ke-2 harus menyetubuhi

(memasukkan dzakar ke farji)

4. Suami ke-2 menthalak istrinya

5. Selesainya iddah yang ke-2 yaitu 3 bulan.

Maka baru boleh menikahi istrinya yang dulu

f. IDDAH bagi perempuan yang ditinggal mati

suaminya maka iddahnya : kalau dia hamil

sampai lahirnya si bayi, kalau dia tidak hamil,

maka iddahnya 3 bulan 10 hari.

Bab Puasa Kitab Fathul Mu'in

BAB PUASA

Allah berfirman yang artinya : Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(QS Al-Baqoroh 183)

Ditegaskan oleh Rasulullah Ss.a.w melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh Ahmad, An-Nasa’i dan Al-
Baihaqi dari Abu Huroiroh Ra yang artinya :

Sesungguhnya telah datang kepada kamu bulan Romadhon bulan yang penuh berkah. Allah telah
mewajibkan atas kamu berpuasa padaNya. Sepanjang bulan Ramadhan itu dibuka segala pintu syurga
dan ditutup segala pintu neraka serta dibelenggu segala syaitan.

Pengertian Puasa

Puasa artinya menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan
puasa, mulai terbit fajar sampai

terbenam matahari.

Waktu diwajibkannya berpuasa pada tahun ke-2 hijriyah yaitu pada bulan Sya’ban dan Rasulullah s.a.w
berpuasa selama 9 kali Ramadhan.

Puasa Wajib

Puasa bulan Ramadhan, puasa kifarat, puasa nadzar, puasa qodo’ dan puasa haji serta umroh untuk
menggantikan dari fidyah.

Puasa Sunnah

1. Puasa 6 hari ba’da bulan Syawal (harus urut, boleh di awal, tengah atau di akhir).

2. Puasa Hari Arafah (tanggal 8 atau 9 Dzulhijjah).

3. Puasa Hari Asyura pada 10 Muharam dan 9 Muharam.

4. Puasa bulan Sya’ban (afdolnya 1 bulan penuh atau beberapa hari saja).
5. Puasa Isnin dan Khomis (Senin dan Kamis).

6. Puasa tengah bulan yaitu 13, 14, 15 pada bulan qamariah (tahun

Hijriyah).

7. Puasa tanggal 1 – 9 bulan Dzulhijjah.

Puasa Makruh

1. Puasa yang terus-menerus sepanjang masa (kalau tidak ada amalan).

2. Puasa hari Sabtu tanpa dibarengi dengan hari Jum’at atau hari Ahad.

Puasa Haram

1. Dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha)

2. Hari tasyriq 11, 12, 13 Dzulhijjah.

3. Hari syak (Ragu) yaitu tanggal 30 akhir bulan Sya’ban.

Pekerjaan yang Makruh di Bulan Puasa

1. Sikat gigi setelah subuh sampai terbenam matahari (apabila dilakukan dan sampai masuk
tenggorokan, maka puasanya batal).

2. Buang air besar setelah subuh sampai terbenam matahari (apabila

dilakukan sewaktu membuang hajat sebelum tuntas keluar dan sisa kotoran

itu masuk lagi ke lubang dubur, maka puasanya batal).

Syarat Syahnya Berpuasa


1. Islam

2. Aqil (berakal)

3. Bersih dari haid dan Nifas (suci)

4. Mengetahui tentang waktunya berpuasa, waktunya dari terbitnya Fajar

Shodiq (awal waktu shubuh) sampai terbenamnya matahari (bulatannya)

secara menyeluruh (awal waktu maghrib).

Syarat Wajib Berpuasa

1. Islam (maka kafir tidak wajib berpuasa).

2. Taklif / baligh dan berakal (maka anak kecil dan orang gila tidak wajib berpuasa).

3. Mampu dhohir dan bathin (maka orang yang berumur tua kurang lebih 70 tahun atau orang yang sakit
yang kata dokter tidak bisa sembuh tidak wajib puasa).

4. Sehat jasmani.

5. Orang yang bermukim (kalau musafir / orang yang berpergian melebihi 82 km) maka tidak wajib
berpuasa asalkan dalam berpergian tidak niat maksiat.

Rukunnya Berpuasa

1. Niat berpuasa setiap hari waktunya dari habis maghrib sampai imsak (sebelum adzan shubuh) dan
niatnya: Nawaitu souma ghodin ‘an adai fardli syahri romadhona hadhihi sanati Lillahi ta’ala.

Menurut Madzhab Syafi’i:

Kita dianjurkan niat satu bulan penuh di tanggal satu Ramadhan untuk menghindari kalau kita lupa niat
puasa dihari-hari berikutnya, tapi kita diwajibkan berniat puasa di setiap hari kalau kita ingat. (satu bulan

penuh ghadin diganti syahrakulahaa).

2. Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa dalam keadaan sadar dan


mengetahui tentang yang membatalkan puasa.

3. Orang yang berpuasa (dirinya sendiri).

Yang Membatalkan Puasa

1. Makan dan minum dengan sengaja.

2. Jimak dengan disengaja dan sadar.

3. Murtad (keluar dari Islam).

4. Haid (darah yang keluar seteiap bulan untuk kaum wanita).

5. Nifas (darah yang keluar setelah melahirkan).

6. Melahirkan (walaupun segumpal darah atau daging / keguguran).

7. Gila (hilang ingatan) walaupun sebentar.

8. Pingsan dan ayan (kurang lebih 5 jam).

9. Mabuk (kurang lebih 5 jam).

10. Suntik / injeksi pada bagian tubuh di atas pusar.

Macam-macam Hukum untuk Membatalkan Puasa

Wajib :

Untuk wanita haid dan nifas dan melahirkan (wiladah).

Jaiz atau diperbolehkan :

Untuk orang yang berpergian luar kota dengan niat tidak untuk berbuat maksiat dan sakit dan jarak
berpergiannya 82 km.

Tidak wajib dan tidak jaiz :


Untuk orang gila.

Haram :

Seperti orang yang mempunyai hutang puasa di tahun yang telah lewat dan mampu untuk mengqodho
puasa tapi tidak berpuasa sampai datangnya bulan Ramadhan lagi.

Macam-macam Qodho dan Fidyah (denda) untuk Orang yang Berpuasa

Yang pertama.

Wajib mengqodho puasa dan membayar fidyah / denda (hanya berupa beras 1 mud (dua tangan
digabung) kurang lebih ¾ kg dan diberikan kepada fakir miskin:

1. Berbuka puasa karena takut / mengkhawatirkan keadaan orang lain

seperti menyelamatkan hewan / orang yang tenggelam dan wanita yang menyusui atau wanita hamil.
Jika karena takut / mengkhawatirkan diri sendiri maka hanya diwajibkan mengqodho saja, sedangkan
kalau takut keduanya (dirinya dan orang lain) maka wajib mengqodho dan bayar fidyah/ denda.

2. Orang yang mempunyai hutang puasa di tahun yang telah lewat dan mampu mengqodho puasa tapi
tidak berpuasa sampai datangnya bulan Ramadhon lagi.

Mabuk dengan cara bermaksiat.

Yang kedua:

Wajib mengqodho tanpa mengeluarkan fidyah:

1. Seperti orang pingsan dan ayan.

2. Meninggalkan niat puasa tanpa sengaja dan lupa niat 1 bulan penuh.
3. Yang sengaja membatalkan puasa (asalkan tidak melakukan maksiat)

Yang ketiga:

Diwajibkan mengeluarkan fidyah tanpa mengqodho puasa bagi orang tua yang

berumur kurang lebih 70 tahun ke atas dan tidak mampu berpuasa. Bagi orang sakit yang tidak bisa
diharapkan kesembuhannya.

Yang keempat:

Yang tidak diwajibkan mengqodho puasa dan mengeluarkan fidyah bagi orang

gila yang tidak bisa diharapkan sembuh.

Bab yang Tidak Membatalkan Puasa Apabila Masuk Dilubang Tubuh

1. Yang masuk dilubang tubuh dalam keadaan lupa (tanpa sengaja).

2. Bodoh (tidak mengetahui hukum tentang berpuasa dan jauh dari para

ulama’).

3. Dipaksa (apabila dia tidak mampu melawan, tidak ada yang membantu dan

tidak ada pilihan lain).

4. Ketelan sisa-sisa makanan yang ada disela-sela gigi dengan syarat dia

sudah membersihkannya.

5. Masuknya debu jalanan dan debu tepung ke dalam hidung dan mulut

walaupun banyak.

6. Membuka mulut sehingga kemasukkan lalat dan sejenisnya, tapi seukuran

lalat atau lebih kecil disengaja atau tidak disengaja walaupun banyak.

Bab yang Menghilangkan Pahala Puasa


1. Berbohong

2. Mengadu domba

3. Membicarakan aib orang lain

4. Semua perbuatan dosa kecil maupun besar

5. Jika seseorang mempunyai hutang puasa tapi belum ada kesempatan untuk

mengqodho (membayar) kemudian dia meninggal, maka walinya diperbolehkan

untuk mengqodho (membayar) atau menggantikan dengan mengeluarkan 1 mud

(2 tangan digabungkan) kira-kira ¾ kg. (Seperti yang tertera di kitab

taqrirot assadinah)

6. Tidak boleh makan atau minum tatkala adzan shubuh, maka puasanya

batal dan wajib mengqodho karena adzan shubuh yang ada disekitar kita

itu sendiri sudah melebihi waktu fajar.

Sunnah Berpuasa Ramadhan, diantaranya:

1. Mempercepat berbuka (yaitu ketika yakin terbenamnya matahari

/mendengar adzan langsung berbuka walaupun sekedarnya).

2. Sahur walaupun dengan seteguk air.

3. Mengakhirkan sahur (yaitu makan dan minum sebelum adzan shubuh kurang

lebih ½ jam).

4. Berbuka dengan sesuatu yang manis.

5. Berbuka dengan kurma dan jumlahnya ganjil.

6. Berdoa tatkala berbuka.

7. Memberi makanan / minuman untuk orang yang berpuasa.


8. Beramal sholeh.

Bab Zakat Dalam Kitab Fathul Mu'in

BAB ZAKAT

TENTANG PENGERTIAN ZAKAT

Menurut bahasa, zakat ialah pembersihan dan berkembang (bertambah kebaikan dan barokah).
Menurut syariat, zakat ialah pengeluaran harta tertentu dengan bagian tertentu dan niat tertentu dan
dibagikan kepada

orang-orang tertentu.

Awal dimulainya zakat:

1. Kalau menurut ahli Fiqih, tahun dimulainya zakat yaitu pada tahun ke

2 Hijriyah di bulan Sya' ban.

2. Kalau menurut ahli hadist, tahun dimulainya zakat yaitu pada tahun ke

2 Hijriyah di bulan Syawal.

3. Kalau zakat fitir (zakat fitrah), yakni 2 hari sebelum hari pada

bulan Romadlon tahun ke 2 Hijriyah.

PEMBAGIAN ZAKAT

A. Zakat Harta Kekayaan (Zakat Mal).


Ialah zakat dari harta yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

Adapun harta kekayaan tersebut antara lain :

A. 1. Hewan ternak (Na 'am) : yaitu kambing, sapi, kerbau dan unta.

Syarat wajib zakat Na'am :

1. Sampainya Nishob (keterangan nishob ada di bawah).

2. Memelihara dan memiliki selama 1 tahun penuh (kurang dari satu jam,

tidak wajib mengeluarkan zakat).

3. Digembala / diangon / diberi makan di padang rumput umum (tidak

bertuan), maksudnya diberi makan yang tanpa mengeluarkan biaya.

4. Tidak dibuat tunggangan (dibuat mencari penghasilan).

Nishob Hewan Ternak

A. Nishob Kambing

1. 40-120 ekor kambing mengeluarkan ekor anak kambing berumur 1 tahun (jantan / betina) kalau
domba berumur 1 tahun / kambing kacang berumur 2 tahun.

2. 121-200 ekor kambing mengeluarkan 2 ekor anak kambing berumur 1 tahun

(jantan / betina), kalau domba berumur 1 tahun / kambing kacang berumur 2 tahun.
3. 201 - 299 ekor kambing mengeluarkan 3 ekor anak kambing berumur 1tahun (jantan / betina) kalau
domba berumur 1 tahun/kambing kacang berumur 2 tahun.

4. 400 ekor kambing mengeluarkan 4 ekor anak kambing berumur 1 tahun(jantan / betina) kalau domba
berumur 1 tahun / kambing kacang berumur 2tahun.

5. Selebihnya setiap 100 ekor kambing mengeluarkan 1 ekor anak kambing berumur 1 tahun.

B. Nishob Sapi atau Kerbau (Banteng)

1. 30 ekor sapi mengeluarkan 1 ekor anak sapi yang berumur 1 tahun (jantan / betina).

2. 40 ekor sapi mengeluarkan 1 ekor anak sapi yang berumur 2 tahun (betina).

3. 60 ekor sapi mengeluarkan 2 ekor anak sapi yang berumur 1 tahun (jantan)

4. Selebihnya setiap 30 ekor sapi mengeluarkan 1 ekor sapi jantan yang

berumur 1 tahun.

5. Selebihnya setiap 40 ekor sapi mengeluarkan 1 ekor sapi betina yang

berumur 2 tahun.

Keterangan:

Mengeluarkan zakat harus sehat tanpa aib / penyakit (cacat, korengan,hilang mata satu / penyakit mata,
dan hilang tanduk satu dan juga hilangnya satu testis / sangklir) KHULTO (Join/bagi hasil) : dua
orang/lebih, maka wajib mengeluarkan zakat apabila semua setuju dan dengan adil dalam pengeluaran
zakatnya.

C. Nishob Unta

1. 5 ekor unta mengeluarkan 1 ekor kambing berumur 1 tahun atau


mengeluarkan 1 ekor kambing kacang yang berumur 2 tahun.

2. 10 ekor unta mengeluarkan 2 ekor kambing domba.

3. 15 ekor unta mengeluarkan 3 ekor kambing domba.

4. 20 ekor unta mengeluarkan 4 ekor kambing domba.

5. 25 ekor unta mengeluarkan 1 ekor anak unta yang berumur 1 tahun.

6. 36 ekor unta mengeluarkan 1 ekor anak unta yang berumur 2 tahun.

7. 46 ekor unta mengeluarkan 1 ekor anak unta yang berumur 3 tahun.

8. 61 ekor unta mengeluarkan 1 ekor anak unta yang berumur 4 tahun.

9. 76 ekor unta mengeluarkan 2 ekor anak unta yang berumur 2 tahun.

10. 91 ekor unta mengeluarkan 2 ekor anak unta yang berumur 3 tahun.

11. 121 ekor unta mengeluarkan 3 ekor anak unta yang berumur 2 tahun.

12. 130 ekor unta mengeluarkan 1 ekor anak unta yang berumur 3 tahun dan

1 ekor anak unta yang berumur 2 tahun.

13. Kelebihan dari 130 setelah itu setiap 40 ekor unta + mengeluarkan 1

ekor anak unta yang berumur 2 tahun.

14. Setiap 50 ekor unta + mengeluarkan 1 ekor anak unta yang ber umur 3

tahun.

Keterangan:

Dalam zakat unta yang dizakatkan adalah unta betina.

A. 2. Perhiasan (Waqdan), yaitu berupa emas dan perak

Syarat wajib zakat nakdan yaitu :


1. Tidak berupa sesuatu perhiasan yang dipakai, seperti kalung, gelang,cincin, anting-anting, gigi emas
walaupun jumlahnya banyak dan dipakai sebulan sekali.

2. Sampai ke nishob

Nishob emas yaitu 84 gram (mengeluarkan zakat 2.5 %)

Nishob perak yaitu 588 gram (mengeluarkan zakat 2.5 %)

3. Sampai ke khoul atau dimiliki selama 1 satu tahun penuh.

Keterangan:

1. Perhiasan di atas yang tidak diperjual-belikan tidak wajib mengeluarkan zakat.

2. Kalau diperjual-belikan atau disewakan wajib mengeluarkan zakat.

A. 3. Perdagangan (‘Urudud Tijaroh)

Makna dari berdagang yaitu suatu kegiatan yang menghasilkan keuntungan.

Syarat wajib zakat Berdagang :

1. Berupa barang (berwujud).

2. Mempunyai niat untuk berdagang.

3. Niat berdagang bersamaan dengan memiliki barang dagangannya.

4. Memiliki barang dengan timbal balik (Modal).

5. Tidak memutuskan niat untuk berdagang (menukar barang dagangan

sebelum 1 satu tahun penuh).

6. Berjalan 1 tahun penuh dan dihitung sejak awal yang dimiliki.

7. Sampai ke nishob
Nishob dagangan yaitu seharga emas 84 gram atau seharga perak 588 gram,

maka wajib mengeluarkan zakat 2.5 %.

Contoh keterangan:

Si A berdagang dimulai dari tanggal 1 Januari 2014 sampai tanggal 31 Desember 2014 (1 satu tahun
penuh dengan tidak memutuskan niat atau tidak berganti dagangan) , maka jumlah barang dan uang
yang ada pada tanggal 31 Desember 2014 dijumlah dan dikurskan emas atau perak, apabila masuk
nishob maka wajib mengeluarkan zakat 2.5 %.

A.4. Tanaman (Muasarot)

Jenis tanaman dibagi 2 dua yaitu :

1. Biji-bijian yaitu beras, sagu, gandum.

2. Buah-buahan yaitu anggur dan kurma.

Syarat wajib zakat yaitu :

Telah sampai nishob, nishobnya yaitu 825 kg hasil panen.

Keterangan:

1. Kalau tanaman tersebut disirami dengan mengeluarkan uang, maka

zakatnya 5 %.

2. Kalau disirami tanpa mengeluarkan uang, maka zakatnya 10 %.

3. Kalau ½ pengeluaran uang atau ½ tidak mengeluarkan uang, maka

zakatnya 7,5 %.
A.5. Harta temuan/harta karun (Rekaz)

Yaitu harta yang terpendam di dalam tanah (harta karun).

Syarat wajib zakat yaitu:

1. Terdiri dari emas dan perak.

2. Di tempat yang tidak dimiliki oleh seseorang (tak bertuan) dan bukan

pada zaman Islam.

3. Sampai ke nishobnya yaitu nishob emas atau perak. Nishobnya yaitu 5 %.

Keterangan:

Dimaksud zaman Islam adalah terdapat label yang tertera 559 M atau sebelumnya, maka masuk harta
jahiliyah, maka wajib mengeluarkan zakat 5%, tetapi setelah 559 M dan tertera bahasa Arab maka wajib
mengeluarkan zakat 20 %, diberikan untuk fakir miskin, muslimin yang ada ditempat

tersebut, atau yang lainnya akan tetapi kalau tidak tertera bahasa Arab mengeluarkan zakat 5% dan
apabila tidak ada label tahun maka

mengeluarkan zakat 5 %.

A. 6. Hasil tambang (Mad’an)

Yaitu hasil tambang yang di keluarkan dari tanah umum (emas, perak).

Syarat wajib zakat Ma'dan yaitu :

1. Berupa emas dan perak, maka selain itu tidak wajib dizakati.

2. Sampai ke nishob emas dan perak.

Wajib mengeluarkan zakat 2.5%.


B. Zakat Fitrah

Syarat wajib zakat

1. Islam: maka orang kafir dan murtad tidak wajib zakat

2. Khuriyah : merdeka / bukan budak (pesuruh yang tidak dibayar dan

dimiliki selamanya, didapatkan dalam peperangan orang Islam melawan

orang kafir).

3. Harta yang dimiliki : kalau harta orang lain tidak wajib di zakati.

4. Harta yang dimiliki dengan utuh (sempurna).

5. Yakin dalam memiliki zakat: wakof janin atau harta warisan tidak

wajib di keluarkan.

Waktu pelaksanaan zakat fitrah

Waktu wajib

Yaitu seseorang mengalami sebagian bulan Romadhon dan sebagian dari

bulan Syawal sampai terbenam matahari (kalau dia tidak mengalami bulan

Romadhon, maka tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah / apabila dia

mengalami di bulan Romadlon maka wajib zakat).

Waktu Fadhilah (utama) Yaitu setelah adzan subuh hari raya sampai sebelum, sholat 'ied, kalau tidak bisa
maka malam harinya.

Waktu diperbolehkan Yaitu dari awal Romadlon.


Waktu makruh Yaitu setelah sholat ied sampai terbenam matahari.

Waktu Haram Yaitu setelah terbenam matahari di hari raya, maka tidak dinamakan zakat

Fitrah tetapi sodakoh.

Wajib zakat / tata cara mengeluarkan zakat fitrah

Yang mengeluarkan Zakat yaitu :

1. Islam

2. Niat, supaya membedakan antara zakat wajib dan sodakoh.

Caranya : Sambil memegang beras zakat fitrah atau boleh tidak memegang

beras dan mengucap ini zakat fitrahku.

3. Yang memiliki pangan dari hari raya sampai malamnya.

4. Besar atau kecil laki-laki atau perempuan.

Yang ditanggung zakat fitrah yaitu :

1. Bagi orang tua, yaitu anaknya yang belum mampu.

2. Bagi suami, yaitu istri.

3. Kalau dari 2 dua orang yang diatas mempunyai pembantu, maka wajib

ditanggung kalau semua yang ada di atas mampu, kalau tidak maka tidak

wajib.

Keterangan:
Zakat fitrah dikeluarkan sebanyak 3 Kg, (kenapa 3 kg? karena wajib zakat

fitrah yaitu 4 Amdad nabawi, 1 Mud Nabawi ukurannya belum ada yang bisa memastikan (1 satu mud
yaitu 2 telapak tangan digabungkan jadi satu) dan Ulama' belum bisa memastikan, maka Al Imam Al
Habib Zein bin Smit

mengambil 3 kg untuk menjaga kekurangannya dan sesuatu yang lebih itu

lebih afdhol. (Jika ditimbang kurang lebih 2,75 kg dan ada yang menjumlah 2,80 kg).

Zakat Fitrah harus berupa beras (kalau zakat Mal boleh berupa uang).

Penerima Zakat Fitrah

1. Fakir

2. Miskin

3. Amil (kalau tidak dibayar atau tidak mengharap bayaran atau ikhlas)

4. Orang yang baru masuk Islam (kurang dari 5 bulan walaupun kaya)

5. Hamba sahaya

6. Orang yang mempunyai hutang (kalau hutang untuk sesuatu yang benar)

7. Orang yang mengikuti peperangan (fi sabilillah walaupun kaya)

8. Musafir (Ibnu Sabil) yaitu orang yang berdakwah ke luar kota yang

kehabisan bekal walaupun pada dasarnya dia kaya)

Keterangan :

Dalam pembagian boleh rata atau dibagikan menurut kebutuhan orang di sekelilingnya.

Bagi seorang yang mewakili, maka dia tidak boleh diwakilkan kepada orang lain lagi. Muktamat Madab
Safi'i.

Contoh :
Si A mengeluarkan zakat dan kemudian diwakilkan si B, dan si B tidak boleh diwakilkan kepada orang lain
dan si B harus menyebutkan bahwa ini Zakat si A.

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai