Anda di halaman 1dari 3

Gerakan Pramuka dalam Pandangan Islam

Pertama; Tujuan diadakannya Pramuka di lingkungan sekolah adalah untuk


melatih santri-santrinya agar memiliki disiplin tinggi, cekatan, berani, bermental
baja, tertanamnya nilai kesederhanaan dan kebersamaan. Di sini Di Lingkungan
Pendidikan mengadopsi pramuka sebagai sebuah metode dalam mendidik anak.

Pramuka adalah sebuah metode pendidikan, untuk mendidik generasi muda


dengan menggunakan pendekatan yang menyenangkan. Metode yang dipakai
bukan pendidikan klasikal, tetapi beregu dan dilaksanakan di luar kelas. Bahkan
pendidikan ini dilaksanakan sambil bermain. Dengan metode pendidikan
demikian, diharapkan agar beberapa nilai di atas bisa tertanam ke dalam diri para
santri.

Kedua; Memang benar, pencipta pramuka adalah orang kafir, yaitu Lord Boden
Powell. Namun dalam masalah keduniaan, termasuk sebuah sistem pendidikan,
mengambil cara orang kafir itu boleh kalau cara itu bermanfaat. Pendidikan
sistem kelas seperti yang sekarang diterapkan di Di Lingkungan Pendidikan juga
diambil dari orang kafir. Bahkan sistem pesantren juga bukan berasal dari
warisan Rasulullah saw, tetapi tradisi kaum Hindhu dan Budha yang diadopsi oleh
para da’i jawa dalam membina kader pejuang Islam.

Memang seharusnya kita tidak mengambil sebuah sistem dari orang kafir dengan
utuh dan mentah-mentah. Kita mengambil sebuah metode yang baik dari orang
kafir dan disesuaikan dengan nilai-nilai ajaran islam. Sebaga contoh, dalam
sistem pendidikan di Assalaam kita mengambil metode klasikal tetapi dengan
memisahkan antara kelas santriwan dan santriwati. Demikian juga waktu-waktu
belajar kita pun juga memperhatikan nilai-nilai keislaman.

Dalam masalah Pramuka di Assalaam, dulu kita programkan agar kegiatan


pramuka ini menjadi sebuah gugus depan khusus Islam. Artinya, sebagai gugus
depan pramuka yang memiliki ciri khusus keislaman. Maka seharusnya semua
program kepramukaan disesuaikan dengan ajaran Islam. Tradisi-tradisi di dalam
kegiatan pramuka di sekolah-sekolah luar pondok yang tidak islami harus
ditinggalkan. Seperti gojlogan yang berlebihan, membakar kemenyan, mencuci
muka dengan air bunga setaman, dan lain-lainnya. Sebaliknya, di dalam pramuka
Islam hendaknya dipekuat aspek ruhiah dan ukhuwahnya, sehingga antara
pembina dengan anggota yang dibina tidak timbul jarak.

Ketiga; Satya artinya adalah kesetiaan. Tri Satya artinya adalah tiga kesetiaan.
Dinamakan dengan tri sayta karena di dalam pernyataannya ada tiga hal yang
disnyatakan akan dipegang teguh dengan penuh kesetiaan.

Yang paling inti dari pertanyaan di atas, adalah di dalam Tri Satya ada sumpah
dengan selain nama Allah. Memang benar, bersumpah tidak dengan nama Allah
itu syirik. Rasulullah bersabda;

َِْ ْ‫َوأَش َركَْ َكفَ َْر فَقَد‬


َْ َ‫ّللا بِغَي ِْر َحل‬
ْ‫ف َمن‬

Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah, maka ia telah kufur atau syirik(HR
Abu dawud, at-Tirmidzi dan Ahmad)

Meskipun para ulama’ menjelaskan bahwa syirik itu syirik kecil, bagaimana pun
kita harus berusaha membersihkan diri kita dari dosa syirik. Syirik kecil adalah
syirik yang tidak membatalkan islam, tetapi tetap dalam kategori dosa besar.
Sabda Rasulullah;

ْ ِ َ‫ن أَن‬
ْ‫س عَن‬ ْ ‫صلَى النَ ِب‬
ِْ ‫ي ِ عَنْ َمالِكْ ب‬ َْ ‫علَي ِْه‬
َ ‫ّللاه‬ َ ‫اْلش َراكهْ ال َكبَائ ِِْر أَكب هَْر قَا َْل َو‬
َ ‫سلَ َْم‬ َِْ ‫س َوقَت هْل ِب‬
ِ ‫اّلل‬ ْ‫عقهو ه‬
ْ ِ ‫ق النَف‬ ِْ ‫ور َوقَو هْل ال َوا ِلدَي‬
‫ن َو ه‬ ُّ ْ‫قَا َْل أَو‬
ِْ ‫الز‬
ْ‫ور‬ ُّ ‫شهَا َدةه‬
ِ ‫الز‬ َ ‫َو‬

Dari Anas bin Malik, dari Nabi saw, beliau bersabda; sesungguhnya sebesar-besar
dosa besar itu adalah menyekutukan Allah (syirik), membunuh jiwa, durhakan
kepada kedua orang tua, dan berkata dusta atau beliau berkata bersaksi dusta (HR
al-Bukhari)

Maka kalau di dalam tri satya ada sumpah dengan nama selain Allah pun harus
diubah. Di sinilah pramuka Assalaam harus berani melakukan perubahan agar
sesuai dengan ajaran Islam.

Adapun suci pikiran, perkataan, dan perbuatan di dalam dasa darma tidak apa-
apa. Darma artinya adalah kebaikan. Dasa darma artinya adalah sepuluh kebaikan
yang harus dijiwai oleh seorang anggota Pramuka. Kebaikan ini bisa ditransfer
oleh setiap muslim.dengan nilai-nilai Islam den semangat keislaman.
Suci sama dengan bersih, sehingga maksudnya adalah berpikiran, berkata, dan
berbuat yang bersih dari hal-hal yang kotor dan jorok. Dalam istilah Islam bisa
diartikan bertindak, berbicara dan berfikir yang sesuai dengan syari’at dan
dengan niat yang ikhlas.

Yang perlu diketengahkan di sini,sesuatu yang ada kekurangannya jangan dibuang


begitu saja.Dalam kaidah ushul fiqh

‫هجلُّ ْهه يهت َركْ ْلَ هكلُّ ْهه يهد َركْ ْلَ َما‬

Sesuatu yang tidak didapatkan seluruhnya jangan ditinggalkan seluruhnya.

Tetapi kekurangan-kekurangan yang ada harus diperbaiki. Tetapi kalau tidak bisa
diperbaiki, harus difikirkan ada penggantinya atau tidak. Dengan demikian kita
harus dinamis, tidak jumud memegang tradisi tanpa melakukan perbaikan sama
sekali.

By : Alisyahbana Fenetiruma,S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai