Anda di halaman 1dari 2

INISIASI 1

Proses penerjemahan memerlukan beberapa persiapan yang tidak boleh dilewatkan, terutama
bagi seseorang yang berada pada tahap belajar. Ada beberapa hal yang harus dilakukan agar
terjemahan yang dihasilkan itu wajar, akurat, dan berterima dengan BSa.

Terjemahan yang wajar adalah terjemahan yang tidak terbaca sebagai hasil terjemahan. Dengan
kata lain, terjemahannya tidak kaku. Selain itu, terjemahan yang wajar adalah terjemahan yang
sesuai dengan pembaca sasaran. Perhatikan contoh di bawah ini.

TSu:
Can I kiss you?

TSa:
 Bolehkah saya menciummu?
 Bolehkah aku mencium dirimu?
 Bolehkah hamba mencium engkau?
 Boleh gak gue cium lo?
 Gue cium lo ya?

Contoh di atas menunjukkan bahwa tingkat kewajaran terjemahan akan ditentukan oleh dua hal.
Pertama konteks. Konteks akan sangat perpengaruh terhadap pilihan kata. Kedua, pembaca
sasaran. Pembaca sasaran akan menentukan apakah terjemahan itu berterima dengan pembaca
sasaran. Selain itu, memastikan makna TSu disampaikan dengan kalimat yang tepat juga menjadi
bagian penting dalam proses penerjemahan. Makna dapat dipahami melalui kalimat yang benar.
Perhatikan contoh selanjutnya.

TSu:
As the German army advances through northern France during the early days of World War II,
it cuts off British troops from their French allies, forcing an enormous evacuation of soldiers
across the North Sea from the town of Dunkirk to England.

The Allied armies, trapped by the sea, were quickly being encircled on all sides by the
Germans. By May 19, 1940, British commanders were already considering the withdrawal of
the entire British Expeditionary Force (BEF) by sea.
TSa:
Ketika tentara Jerman bergerak maju ke Perancis bagian utara pada masa awal-awal Perang
Dunia II menyebabkan pasukan Inggris terpotong dari pasukan Perancis, sekutu mereka,
evakuasi besar-besaran pasukan terpaksa dilakukan di Laut Utara dari kota Dunkirk ke Inggris.

Tentara sekutu ini, yang terjebak oleh laut, dengan cepat dikepung dari segala penjuru oleh
pasukan Jerman. Pada tanggal 19 Mei 1940, para komandan pasukan Inggris mempertimbangkan
penarikan seluruh Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expedition Force, BEF) melalui laut.

Komentar:
Perhatikan terjemahan paragraf pertama. Terjemahan di atas sepintas sudah bagus. Tetapi, jika
dibaca dengan seksama, ada terjemahan yang tidak tepat karena secara gramatika tidak tepat.
Coba saudara analisis SPOK-nya. Tidak ada subjek kalimatnya bukan?

Sekarang bandingkan denga terjemahan yang berikut ini.

Ketika tentara Jerman bergerak maju ke Perancis utara pada masa awal-awal Perang Dunia II,
pasukan Inggris terpisah dari sekutu mereka, Perancis sehingga evakuasi pasukan besar-besaran
terpaksa dilakukan di Laut Utara dari kota Dunkirk ke Inggris.

Tentara sekutu ini, yang terjebak oleh laut, dengan cepat dikepung dari segala penjuru oleh
tentara Jerman. Pada tanggal 19 Mei 1940, para komandan pasukan Inggris mempertimbangkan
penarikan seluruh Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expedition Force, BEF) melalui laut.

Anda mungkin juga menyukai