Anda di halaman 1dari 14

PENYERANGAN JEPANG DI PEARL HARBOUR PADA TAHUN 1941

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Bahasa Indonesia

Oleh,

OCTAVIO PRATAMA
NPM 152171043

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2016
LEMBAR PENERIMAAN

Makalah ini diterima pada hari……………….tanggal……………………………

Oleh

Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia,

Agi Ahmad Ginanjar, M.Pd


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T,

yang telah memberikan nikmat dan karunianya. Makalah ini disusun untuk

menambah khazanah ilmu pengetahuan khususnya sejarah, dengan judul

“Penyerangan Jepang di Pearl Harbour Pada Tahun 1941”. Makalah ini dilatar

belakangi atas dasar kemampuan untuk tahu terhadap penyerangan yang

dilakukan oleh Jepang terhadap armada laut tentara Amerika Serikat yang terletak

di Pearl Harbour.

Penulis juga menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini khususnya

kepada :

1. Bapak Agi Ahmad Ginanjar, M.Pd selaku Dosen pada mata kuliah Bahasa

Indonesia yang telah membimbing, memberi dukungan dan mengarahkan

dalam penyusunan makalah ini;

2. Secara khusus penulis sampaikan kepada keluarga tercinta yang telah

memberikan dorongan semangat yang tinggi sehingga dapat menelesaikan

makalah ini;

3. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Sejarah 2015 yang telah memberikan

rasa nyaman sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan

lancar;

4. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

bantuan, dukungan, dan arahan.

i
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya

membangun penulis harapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca

umumnya.

Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT membalas dengan imbalan

yang setimpal, kepada mereka yang telah memberikan bantuan, dorongan dan

arahan. Dan semoga semua ini bisa menjadi ibadah, amiin yaa robbal ‘alamiin.

Tasikmalaya, Mei 2016

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENERIMAAN

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2

C. Tujuan Makalah ........................................................................... 2

D. Kegunaan Penyusunan Makalah................................................... 2

E. Prosedur Penulisan. ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Teoretis............................................................................... 3

B. Pembahasan ................................................................................. 4

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................. 8

B. Saran .......................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bisa dipahami dari sisi

keberaniannya sebagai bangsa Timur dalam menghadapi dominasi Barat.

Jepang seperti ingin menegaskan sikapnya untuk meruntuhkan mitos

keunggulan Barat dan menyadarkan potensi bangsa-bangsa Timur.

Sayangnya, Jepang tidak sepenuhnya membela bangsa-bangsa Timur karena

lebih mementingkan diri sendiri. Buktinya, sejak peristiwa Pearl Harbour,

Jepang justru lebih banyak berperang dengan sesama bangsa Timur.

Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II dampak ketika negara

ini berkongsi dengan Jerman dan Polandia yang sama-sama meyakini

ideologi fasisme. Pada pertengahan September 1940, ketiga negara itu

menandatangani fakta kesepakatan yang mewajibkan masing-masing pihak

untuk saling membantu jika salah satu diantara mereka mendapat serangan

dari musuh. Inilah titik picu kekuatan fasisme pada masa Perang Dunia II.

Jepang berada dalam sisi non-Eropa dalam perang dahsyat tersebut. Jepang

adalah satu-satunya negara di Asia yang bergabung dengan poros(Fasis).

Itulah sebabnya Perang Dunia II di kawasan Asia yang melibatkan

Jepang kemudian disebut sebagai Perang Pasifik. Sementara pihak Jepang

sendiri menyebutnya sebagai Perang Asia Timur Raya, suatu usaha untuk

mempersatukan bangsa-bangsa di Asia di bawah pimpinan Jepang. Perang di

Asia ini bahkan sebenarnya sudah dimulai ketika Jepang menyerang China

1
2

pada tahun 1937. Bandingkan dengan Perang Dunia II di kawasan Eropa yang

bermula ketika Jerman menyerang Polandia pada tahun 1939.

B. Rumusan Masalah

Penulis membahas makalah dengan rumusan masalaha sebagai berikut:

1. Apa penyebab Jepang menyerang Pearl Harbour?;

2. Bagaimana strategi perang yang digunakan oleh Jepang?.

C. Tujuan Makalah

Penulis bertujuan untuk mengetahui sebagaimana dalam rumusan masalah dan

inilah diantaranya:

1. Untuk mengetahui penyebab Jepang menyerang Pearl Harbour;

2. Untuk mengetahui strategi perang yang digunakan oleh Jepang.

D. Kegunaan Makalah

Sebagai satu upaya untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan,

khususnya sejarah. Selain itu pula, denagn melakukan penulisan karya ilmiah

ini dimaksudkan penulis untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang

Penyerang Jepang di Pearl Harbour.

Sebagai media baca untuk menambah ilmu dan wawasan yang

lebih luas tentang Penyerangan Jepang ini terhadap Pearl Harbour.

E. Prosedur penulisan

Metode yang digunakan oleh penulis dalam membuat makalah ini

menggunakan metode buku sebagai media atau sumber dalam pembuatan

makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teoretis

1. Letak Geografis Negara Jepang

Jepang merupakan Negara yang berbentuk kepulauan yang

dinamakan oleh orang Jepang adalah Nippon dan mempunyai julukan Negara

Matahari Terbit dan negeri Sakura. Jepang yang beribukoa di Tokyo

merupakan Negara Industri terbesar ke-2 setelah Amerika Serikat. Jepang

mempunyai luas wilayah sekitar 370.370 KM2, letak astronomis Jepang

merupakan Negara yang berbentuk kepulauan yang dinamakan oleh orang

Jepang adalah Nippon dan mempunyai julukan Negara Matahari Terbit dan

negeri Sakura. Jepang yang beribukoa di Tokyo merupakan Negara Industri

terbesar ke-2 setelah Amerika Serikat. 30° LU-47° LU dan 128° BT - 146°

BT, kepala negaranya adalah Kaisar/tenno dan kepala pemerintahan Jepang

adalah perdana mentri, agama resmi yang di anut oleh Jepang adalah agama

Sinto dan Budha.

2. Letak geografis Pearl Harbour

Pearl Harbour merupakan sebuah wilayah pesisir kecil yang berada

di hamparan Samudera Pasifik yang termasuk kedalam wilayah Amerika

Serikat. Letak Pearl Harbour ini berada di Kepulauan ternama di dunia yaitu

Hawaii, yang mempunyai luas area 28.311 KM2, mempunyai populasi

3
4

1.283.383, kepadatan penduduk(per KM2) nya mencapai 72,8, serta

mempunyai ibukota yang bernama Honolulu.

B. Pembahasan

1. Penyerangan Jepang ke Pearl Harbour

Hingga tahun 1941, Amerika Serikat (AS) masih berusaha untuk

bersikap netral dalam menghadapi peristiwa perang dunia II. Namun sikap

netral iu berubah ketika Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut AS di

Pearl Harbour, Hawaii, pada 8 Desember 1941. Dengan kata lain serangan

Jepang tersebut merupakan kejadian luar biasa yang kemudian mengubah

wajah peperangan di Eropa dan Asia Timur. Serangan itu juga menyeret

Amerika Serikat ke kancah Perang Dunia II dan menandai letusan Perang

Dunia II dikawasan Pasifik. Serangan Jepang terhadap Pearl Harbour juga

menjadipuncak dari buruknya hubungan AS dan Jepang. AS menilai Jepang

telah menunjukan prilaku agresif seperti tampak dalam peristiwa serangan

Jepang ke Cina (1937) dan Indocina, juga persekutuan Jepang dengan Jerman

dan Italia. Pihak AS sempat membalasnya dengan membekukan aset Jepang

di AS dan memberlakukan embargo minyak serta bahan-bahan kebutuhan

perang lainnya. Bahkan pada bulan Juli 1941 AS memutuskan semua

huubungan perniagaan dan keuangan dengan Jepang. Pada saat yang sama,

kemenangan beruntun Jerman di Eropa, dan melihat keadaan Inggris yang

hancur diserang oleh Jerman, telah membulatkan Jepang untuk menantang


5

AS untuk berperang. Padahal perundingan antara kedua belah pihak masih

juga berlangsung sampai serangan tersebut dilakukan.

Pada waktu itu Jepang memang merasa dirinya sebagai negara

yang besar dan berambisi untuk menguasai dunia. Jepang ingin

mengawalinya dengan menjadi penguasa Asia Timur Raya. Hari penyerangan

terhadap Pearl Harbour itu menjadi momentum yang tak terlupakan lagi bagi

rakyat Amerika Serikat. Bahkan Presiden Roosevelt menyebutnya “a day that

will live in infamy” (sebuah hari yang benar-benar memalukan).

Letak geografis Jepang yang sangat jauh dari Hawaii menjadi dasar

asumsi para petinggi militer AS bahwa Jepang tak mungkin berani

menyebrang lautan pasifik yang luas, menyebrang Pearl Harbour, dan

bertempur jauh diluar pusat pertahanan. Pada tahun 1941, pemerintah AS

sebenarnya sudah melakukan provokasi terhadap Jepang. Caranya dengan

memunculkan kapal-kapal perang AS didekat perairan Jepang. Dalam rapat

rahasia yang dipimpin Roosevelt, sang presiden menyebutnya operasi pop-up.

Rosevelt berkata bahwa:

“cukup muncul satu dua kali disana-sini, hanya untuk membuat Jepang
penasaran. Tak apa-apa kita kehilangan satu dua kapal, tapi jangan ambil
risiko kehilangan sampai lima atau enam kapal”.

Antara tanggal 1 dan 6 Desember 1941, sudah ada indikasi bahwa Pearl

Harbour akan diserang. Anehnya kedua sadapan berita yang fatal itu baru

sampai ke meja Panglima Armada Pasifik Laksamana Kimmel dan Panglima

AD di Hawaii Letjen Walter Short ketika semuanya sudah terlambat.


6

2. Strategi Perang Jepang

Suatu serangan yang menjadi tanda dimulainya peperangan Asia

Timur Raya itu sangat menarik untuk diulas dari segi strategi maritim yang

berhubungan dengan sea power. Untuk memuluskan usaha Jepang dalam

menguasai Asia. Hal ini juga akan menurunkan moral Amerika dan bisa

memaksa mereka melakukan perundingan lagi. Ini sesuai dengan ajaran

Clausewitz yang mengatakan, “mass, concentrated formations of troops and

guns is the key victory, a military power must be mass it forces at the enemies

centre of gravity”. Dari prinsip itu, Jepang harus membangun kekuatan

tempurnya untuk menguasai center of gravity atau dalam hal ini adalah Pearl

Harbour. Perencanaan itu dilakukan dari April 1941 dengan mengorganisasi

kekuatan Angkatan Laut Jepang yang terkonsentrasi dibawah kapal induk AL

Jepang, pimpinan laksamana Madya Chuichi Nagumo. Bulan Mei 1941,

penerbang AL Jepang mulai mempersiapkan dengan latihan untuk menyerang

Pearl Harbou. Tanggal 12-16 September 1941 dilakukan permainan perang,

latihan manuver strategis bagi rencana Jepang memerangi kekuatan barat, di

“Japanese Naval Staff College”. Hari terakhir betul-betul dikhususkan untuk

serangan Pearl Harbour. Memasuki 6 Desember 1941, dilakukan pengisian

bahan bakar terakhir Armada Udara Pertama sebelum penyerangan. Jepang

akhirnya membuat keputusan yang menentukan dengan melakukan serangan

ke Pearl Habour pada 7 Desember 1941.

Pagi hari, 7 Desember 1941, penyerangan besar-besaran dimulai.

Pengebom Jepang menyerang landasan Kaneohe, Ford Island, Hickam,


7

Bellows, Wheeler, dan Ewa. Penyerangan Jepang terhadap Pearl Harbour

yang sudah berlangsung selama lebih dari 6 jam itu membuat teori Baron

Antoine de Jomini yang menekankan pentingnya garis kordinasi, konsentrasi

kekuatan, dan daya serang untuk menghancurkan kekuatan armada musuh

berjalan dalam peristiwa ini. Jepang berassil melakukan blokade medan

tempur di Perairan Pasifik, sehingga memutus suplai logistik dan bantuan

terhadap pangkalan Pearl Harbour terkurung akibat serangan yang sporadis

dari laut dan udara.

Tujuan dari perang laut adalah dalam bentk pengendalian laut,

dengan metode pertempuaran yang menentukan, blokade laut, armada siaga,

serangan balas, pertahanan melawan invasi, penyerangan, pertahanan, dan

bantuan ekspedisi militer. Atas penerapan strategi itu, Jepang akhirnya

menjadi penguasa di Pasifik.


BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Jepang adalah sebuah negara yang mempunyai strategi atau taktik

penyerangan yang hebat bahkan Amerika pun terkelabui oleh serangan yang

mendadak yang dilakukan oleh Jepang terhadap Pearl Harbour. Strategi yang

digunakan Jepang adalah strategi Maritim karena ada teori yang menyebutkan

bahwa

“Siapa yang menguasai lautan akan menguasai perdagangan dunia, dan


akhirya akan menguasai dunia”.

Dalam kurun waktu 3,5 tahun, Jepang telah menjadi penguasa dua samudera,

sebelum akhirnya hancur lebur melalui pengeboman Hiroshima dan

Nagasaki.

B. Saran

Semoga pembaca dapat memahami isi dari makalah ini, dan

penulis memberi saran agar pembaca dapat memahami isi dari keseluruhan

makalah ini. Terutama dapat memahami sejarah tentang penyerangan Jepang

Terhadap Pearl Habour yang mengakibatkan kehancuran dan kerugian besar

bagi pihak yang berperang.

Penulis juga memberi saran dengan segenap harapan semoga

makalah ini dapat dibaca dan bermanfaat sebagai media pembelajaran serta

pengetahuan untuk seluruh lapisan kalangan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Baskara, N (2008). Kamikaze aksi bunuh diri terhormat para pilot Jepang.

Jakarta: PT. BUKU KITA

Anda mungkin juga menyukai