Anda di halaman 1dari 17

BERSATUNYA JEMAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Kontemporer

Eropa yang diampu oleh Oka Agus Kurniawa.,S.Pd.,M.Pd

Oleh :
Kelompok 10

Acep Diki K 162171021


Fera Afrilia 162171018
Mitha Setiana 162171036
Ravika Rahma 162171019
Ratu Nurrul F 162171027
Rizky Agung P 162171030

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, Maret 2017

Penulis

i2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………... 2

1.3 Tujuan Penyusunan ……………………………………………..... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Jerman Barat dan Jerman Timur Terpecah………….. 3


2.2 Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur ………………….. 5
2.3 Dampak dari bersatunya Jerman………………………..………. 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan …………………………………….………………... 12
DAFTAR PUSTAKA

3 ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasca Perang Dunia II 1945 setelah kekalahan Jerman. Jerman terpecah
menjadi dua yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur di mana Jerman dikuasai
oleh Britania Raya, Perancis dan Amerika Serikat di sebelah barat dan Uni
Soviet di bagian timur sesuai dengan perjanjian Postdam. Kedua belah pihak
kemudian sepakat membentuk Jerman Barat dan Jerman Timur sebagai
negara terpisah yang merdeka pada tahun 1949. Simbol perpisahan kedua
Negara ini adalah Tembok Berlin. Tembok ini mulai dibangun pada tanggal
13 Agustus 1961 oleh pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah
pimpinan Walter Ulbricht. Berlin Barat dikelilingi oleh Jerman Timur, dan
Jerman Timur sendiri memilih Berlin Timur sebagai ibukota negara.
Meskipun penduduk dan luas Berlin Timur hanya setengah dari Berlin Barat,
namun Berlin Timur banyak memuat bangunan bersejarah kota ini. Jerman
Barat pun memilih Bonn sebagai ibukota. Pada tahun 1989, negara tetangga,
Hungaria, yang saat itu juga berhaluan komunis, membuka perbatasan dengan
Austria, sekaligus membuka jalan lebar bagi warga Jerman Timur melarikan
diri ke Jerman Barat. Kemudian, pada November 1989, pemimpin Uni Soviet,
Mikhail Gorbachev, mengubah haluan Jerman Timur untuk berdamai dan
bersatu dengan Jerman Barat. Ditambah dengan hasrat penduduknya menuju
Barat yang semakin besar, Pemerintah Jerman Timur pun mulai
melonggarkan aturan bepergian ke Barat melewati perbatasan. Hingga pada
akhirnya, sedikit demi sedikit warga Jerman Timur mulai menghancurkan
Tembok Berlin. Alih-alih mencegah, Pemerintah Jerman Timur memutuskan
membuka perbatasan tersebut dengan ikut menghancurkan tembok
menggunakan buldozer. Jatuhnya Tembok Berlin kemudian menjadi awal
dari reunifikasi (penyatuan kembali) Jerman, yang ditandatangani oleh
perwakilan dua pemerintahan pada tanggal 3 Oktober 1990.

41
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa penyebab Jerman Barat dan Jerman timur terpecah?
2. Bagaimana proses penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman Timur?
3. Apa dampak dari bersatunya kembali Jerman?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui penyebab Jerman barat dan Jerman timur terpecah
2. Untuk mengetahui proses penyatuan kembali Jerman Barat dan Jerman
Timur
3. Untuk mengetahui dampak dari setelah bersatunya Jerman

25
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyebab Jerman Barat dan Jerman Timur Terpecah


Sebelum Jerman menjadi negara kesatuan seperti saat ini, salah satu
negara besar di Benua Eropa tersebut pernah terpecah menjadi dua bagian,
Jerman Barat dan Jerman Timur. Bahkan terpecahnya Jerman sudah terjadi
pada saat Perang Dunia I. Ketika itu, berakhirnya Perang Dunia I ditandai
dengan pelaksanaan Perjanjian Versailes. Berdasarkan perjanjian tersebut,
Jerman harus menerima tanggung jawab sebagai penyebab peperangan, salah
satunya menyerahkan sebagian wilayahnya kepada negara tetangga atau
memerdekakan negara jajahan, seperti Ceko dan Polandia. Kemudian, pada
tahun 1933, Adolf Hitler diangkat menjadi kanselir Jerman usai
menggulingkan Republik Wiemar yang dianggap sudah mempermalukan
bangsa usai kalah pada Perang Dunia I. Pada masa kepemimpinan Hitler,
kekuatan militer Jerman menguat dan ia pun membentuk kelompok yang
disebut Nazi. Tetapi pada saat Jerman dipimpin oleh Hitler sekali lagi Jerman
harus mengalami kekalahan saat berlangsungnya Perang Dunia II.
Berdasarkan Konferensi Potsdam pada tanggal 2 Agustus 1945, Jerman
dibagi menjadi dua bagian, wilayah barat (Republik Federal Jerman) dikuasai
Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, sementara wilayah timur (Republik
Demokratik Jerman) dikuasai Uni Soviet.
Lalu setelah itu kedua belah pihak kemudian sepakat membentuk Jerman
Barat dan Jerman Timur sebagai negara terpisah yang merdeka pada tahun
1949. Republik Demokratik Jerman sebutan untuk Jerman Timur yang
dideklarasikan 7 Oktober 1949. Presiden pertamanya adalah Walter Uricht
sedangkan Republik Federal Jerman sebutan untuk Jerman Barat
dideklarasikan 23 Mei 1949. Kanselir pertamanya adalah Konrad Aedenauer.
Kedua negara ini menganut politik dan ekonomi yang berbeda. Jerman Barat
menganut politik dan Ekonomi. Liberal yang berkiblat ke Negara-negara
barat, sedangkan Jerman Timur menganut Politik dan Ekonomi Sosialis yang

36
berkiblat pada Uni Soviet. Simbol perpisahan kedua Negara ini adalah
Tembok Berlin. Tembok ini didirikan pada tanggal 13 Agustus 1961 oleh
pemerintahan komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht
karena Berlin Barat adalah sebuah 'lubang' di negara mereka. Antara tahun
1949 sampai tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman Timur
melarikan diri lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur menjadi
kedodoran, karena kebanyakan orang-orang yang masih muda yang melarikan
diri. Maka secara rahasia dan tiba-tiba tembok ini dibangun. Tembok Berlin
yang mengurung Berlin Barat dan memotong kota ini persis di tengahnya,
menjadi simbol Perang Dingin yang paling terkenal. Banyak pembesar barat,
terutama presiden Amerika Serikat yang mengunjungi tembok ini untuk
mengutuknya. Selama Tembok Berlin berdiri, ada sekitar 5.000 orang yang
berhasil melarikan diri. Jumlah orang yang tewas akibat mencoba kabur,
sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Menurut Alexandra Hildebrandt,
Direktur Museum Pos Pemeriksaan Charlie, diperkirakan jumlah orang yang
tewas adalah lebih dari 200 orang. Sebuah kelomok bersejarah di Center for
Contemporary Historical Research (ZZF) di Potsdam mengkonfirmasikan
bahwa ada 136 jumlah orang tewas. Sebelumnya, yang tercatat resmi adalah
98 orang yang dibunuh. Tembok pembatas ini juga dibarengi dengan
pendirian menara penjaga yang dibangun sepanjang tembok ini, juga
pendirian sebuah daerah terlarang, yang diisi dengan ranjau. Jerman Timur
menyatakan bahwa tembok ini dibangun untuk melindungi para warganya
dari elemen-elemen fasis, sehingga mereka dapat membentuk pemerintahan
komunis di Jerman Timur. Meski begitu ternyata tembok ini digunakan untuk
mencegah semakin besar larinya penduduk Berlin Timur ke wilayah Berlin
Barat, yang berada dalam wilayah Jerman Barat. Jerman Timur mulai
membangun Tembok Berlin antara Berlin Timur dan Barat dan beberapa
penghalang lainnya di sekitar Berlin Barat. Jerman Timur juga meletakkan
sebuah tank di Checkpoint Charlie tanggal 27 Oktober 1961. Berlin Barat dan
Berlin Timur saat ini benar-benar terpisah. Presiden J.F Kennedy pada tahun
1963 datang dan berpidato di sisi tembok ini dengan kalimatnya yang
ternama: "Ich bin ein Berliner . Ketegangan antara keduanya memuncak

74
ketika Konselir Jerman Barat yang pertama "Konrad Adeneur" mengklaim
bahwa Jerman adalah satu bangsa dan ia lebih mengakui partai politiknya
daripada pemerintahannya.
2.2 Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur
Setelah Jerman terpecah keduanya memilik corak perkembangan yang
berbeda, Jerman Barat dibawah pengaruh Amerika berhaluan kapitalis
sedangan untuk Jerman Timur sendiri berhaluan sosialis-komunis. Meskipun
keduanya bertetangga hanya dipisahkan oleh tembok Berlin tetapi hubungan
keduanya selalu disertai ketegangan sebab penduduk yang tinggal di Berlin
Timur tidak dapat berhubungan dengan saudaranya yang tinggal di Berlin
Barat karena dipisahkan oleh tembok Berlin.
Rencana untuk menyatukan kembali wilayah Jerman pertama kali
diajukan oleh Josef Stalin pada tahun 1952. Stalin mengusulkan agar Negara
Jerman yang satu itu bersifat netral dengan sebuah perbatasan timur yang
disebut sebagai Perbatasan Oder-Neisse, dan pasukan Sekutu dipindahkan
pada tahun itu juga. Selain itu, diusulkan pula olehnya bahwa nantinya
Negara Jerman itu bergabung dengan Pakta Warsawa. Sebaliknya,
Pemerintahan Jerman Barat di bawah Kanselir Konrad Adenauer,
menghendaki integrasi lebih dekat dengan Eropa Barat, dan memintan
penyatuan kembali dirundingkan dengan syarat pemilihan umum seluruh
Jerman serta dipantau Dunia Internasional. Karena tiada titik temu, maka
usulan itu akhirnya tidak menjadi kenyataan.
Harapan untuk penyatuan kembali Jerman muncul ketika program
keterbukaan politik digelindingkan oleh pemimpin Uni Soviet, Michael
Gorbachev, pada tahun 1985. Reformasi politik itu, mulai berhembus ke Blok
Timur, diantaranya ke Jerman Timur serta memunculkan harapan baru di
sana.
Seiring dengan itu, pada bulan Agustus 1989, pemerintahan reformis
Hungaria melonggarkan peraturan ketat di perbatasannya dengan Austria, dan
ribuan warga Jerman Timur bisa melarikan diri ke Barat melalui Hongaria.
Selanjutnya perpindahan warga Jerman Timur ke Jerman Barat terus
berlanjut, antara lain lewat Polandia. Sementara itu, demonstrasi menentang

58
rezim Jerman Timur berawal di tanah air sendiri, terutama demonstrasi-
demonstrasi di Leipzig.
Kemudian Jerman Timur dan Barat pada tahun 1972 menandatangani
hubungan kedua negara. Keadaan semakin memanas saat tanggal 6–7
Oktober 1989, Gorbachev melewat Jerman Timur untuk memperingati hari
ulang tahun Jerman Timur yang ke-40 dan mendorong para pemimpin Jerman
Timur untuk menerima perubahan. Berhadapan dengan huru-hara, pemimpin
Jerman Timur Erich Honecker telah dipaksa untuk meletakkan jabatan
pada 18 Oktober 1989 oleh anggota Politburonya sendiri dan digantikan
oleh Egon Krenz. Hal ini diikuti dengan pengunduran diri besar-besaran
anggota kabinet Jerman Timur yang akhirnya jatuh pada tanggal 7 November.
Pada tanggal 18 Maret 1990 pemilihan umum bebas pertama dan satu-
satunya dalam sejarah Jerman Timur telah dilaksanakan. Pemerintahan yang
dipilih diberi mandat utama untuk berunding dengan Jerman Barat masalah
persatuan dan membubarkan dirinya sendiri. Di bawah Perdana Menteri
Lothar de Maizière, Jerman Timur berunding dengan Jerman Barat, Britania
Raya, Perancis, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengenai syarat-syarat
untuk Penyatuan kembali Jerman. Karena keberatan Uni Soviet bahwa
Jerman Timur ditarik menjadi anggota NATO, maka sebuah perjanjian dibuat
bahwa Jerman yang bersatu boleh tetap menjadi anggota NATO, namun
tentara NATO tidak boleh ditaruh di Jerman Timur. Paralel dengan
perundingan multilateral, rundingan bilateral antara pemerintahan Timur dan
Barat berlangsung dan menuju pada penanda tangan perjanjian pada tanggal
18 Mei 1990 untuk Uni Ekonomi, Sosial dan Moneter yang berlaku mulai
tanggal 1 Juli 1990.
Tanggal ketika tembok berlin mulai dihancurkan adalah 9 November
1989, tapi saat itu tembok ini tidak langsung dihancurkan saat itu juga. Di
sore itu dan beberapa minggu setelahnya, orang-orang datang membawa palu
godam dan sejenisnya untuk menghacurkan beberapa bagian tembok dan juga
menciptakan beberapa lubang perbatasan yang tak resmi. Orang-orang ini
disebut sebagai "Mauerspechte" (pelatuk tembok).

69
Rezim Jerman Timur kembali mengumumkan bahwa mereka akan
membuka 10 pintu perbatasan baru, termasuk di beberapa tempat bersejarah
seperti Potsdamer Platz, Glienicker Brücke, dan Bernauer Straße. Massa dari
2 sisi menunggu berjam-jam, bersorak-sorai ketika buldoser menghancurkan
tembok ini. Pintu perbatasan baru terus dibuka sepanjang tahun 1990,
termasuk di Gerbang Brandenburg tanggal 22 Desember 1989.
Penduduk Jerman Barat dan Berlin Barat diperbolehkan masuk Jerman
Timur tanpa visa mulai 23 Desember 1989. Sampai tanggal itu, mereka hanya
diperbolehkan masuk dengan berbagai persyaratan dan diharuskan membuat
aplikasi untuk pembuatan visa. Selain itu, mereka diharuskan membayar
minimal 25 DM per harinya. Maka, sebenarnya pada tanggal 9 November dan
23 Desember ini, penduduk Jerman Timur lebih bebas daripada Jerman Barat.
Hampir semua bagian tembok ini telah diruntuhkan. Foto Desember 1990.
Pemberitaan di televisi tentang banyaknya penduduk yang menghancurkan
banyak bagian tembok tanggal 9 November membuat banyak orang di luar
negeri berpikir bahwa tembok ini akan dihancurkan secepatnya. Sebenarnya,
tembok ini tetap dijagai sampai beberapa hari kemudian, meskipun intensitas
penjagaan semakin kecil. Di bulan pertama itu, militer Jerman Timur
berusaha untuk memperbaiki kembali tembok yang dihancurkan oleh para
"pelatuk tembok". Lalu, seiring berjalannya waktu, tindakan ini dihentikan,
dan para penjaga semakin toleran dengan aksi penghancuran tembok dan
perginya penduduk melalui tembok yang lubang.
Meskipun Tembok Berlin telah dinyatakan terbuka, namun proses
reunifikasi kedua Jerman baru terjadi pada Pertemuan Ottawa. Pertemuan itu
diadakan tanggal 20 November 1989 dan diadakan di Ottawa. Pertemuan itu
menggrariskan formula ”Dua Plus Empat” bagi proses reunifikasi Jerman.
Rumus “Dua Plus Empat” itu sendiri artinya konferensi itu diikuti oleh dua
Jerman yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur, ditambah empat negara Sekutu
yang sebelumnya menguasai Jerman, yang meliputi Amerika Serikat, Uni
Soviet, Inggris, serta Perancis. Selanjutnya pada tanggal 13 Januari 1990,
tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman Timur, dimulai di Bernauer
Straße. Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah Reunifikasi

710
Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991. Hanya sedikit bagian
tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial. Pada
tanggal 14 februari 1990 Kanselir Helmut Kohl dan rekannya dari Jerman
Timur Hans Modrow setuju untuk mempersiapkan penyatuan mata uang dan
ekonomi kedua Negara.
Kemudian pada tanggal 24 April 1990 Kohl dan de Maiziere menetapkan
penyatuan ekonomi dan moneter Jerman, yang selanjutnya ditindaklanjuti
dengan menetapkan Deutsche Mark sebagai mata uang Jerman.
Penyatuan Jerman tidak terbatas hanya pada persoalan ekonomi, namun
menyangkut pula bidang militer. Semula Menlu Uni Soviet Edward
Shevardnadze dalam pertemuan “Dua Plus Empat” pertama di Bonn
mengajukan usulan agar Jerman Bersatu dalam lima tahun pertama tetap
dalam Pakta Warsawa atau netral, namun usul ini ditolak NATO. Akhirnya
Moskow menyetujui Jerman Bersatu
bergabung dalam NATO dengan tidak menganggap lagi Pakta Warsawa
sebagai musuh. Pada tanggal 13 Agustus 1990 parlemen Jerman sepakat
menetapkan tanggal 23 Oktober 1990 sebagai hari penggabungan kembali
kedua Jerman. Dalam sidang parlemen tersebut, 294 suara mendukung, 62
suaru melawan, serta 7 suara abstain. Reunifikasi Jerman akhirnya dilakukan
lebih cepat dari rencana semula, yaitu pada tanggal 3 Oktober 1990.
Selanjutnya enam hari berikutnya Tembok Berlin yang selama ini
memisahkan kedua Negara tersebut segera dirobohkan.
Pada tanggal 23 Agustus, Volkskammer (Parlemen Jerman Timur)
mengesahkan tanggal 3 Oktober 1990 sebagai tanggal bergabungnya Jerman
Timur dengan Jerman Barat. Einigungsvertrag ("Perjanjian Persatuan") telah
ditanda tangani pada tanggal 31 Agustus 1990 oleh wakil-wakil Jerman Barat
dan Jerman Timur. Pada tanggal 12 September 1990 Perjanjian Penyelesaian
Akhir yang Berkenaan dengan Negara Jerman ("Perjanjian Dua tambah
Empat") pertama di Bonn mengajukan usulan agar Jerman Bersatu dalam
lima tahun pertama tetap dalam Pakta Warsawa atau netral, namun usul ini
ditolak NATO. Akhirnya Moskow menyetujui Jerman Bersatu bergabung
dalam NATO dengan tidak menganggap lagi Pakta Warsawa sebagai musuh.

811
Setelah itu, pada tanggal 2 Desember 1990 diadakan pemilu pertama dan
koalisi Partai Demokrat (CDU/FDP) yang dipimpin Konselir Helmut Kohl
berhasil memenangkan pemilu. Dengan demikian Helmut Kohl menjadi
konselir pertama setelah Jerman bersatu.
Meskipun reunifikasi Jerman telah berlangsung dengan sukses, namun
persoalan perekonomian Jerman dalam tahun-tahun pertama setelah
penyatuan itu sangat berat. Ini disebabkan karena adanya kesenjangan
perekonomian kedua negara itu, dimana Jerman Barat harus menyesuaikan
perekonomiannya dengan Jerman Timur.
2.3 Dampak dari bersatunya Jerman
Biaya persatuan ulang telah menimbul suatu beban yang berat kepada
ekonomi Jerman dan telah mengakibatkan pertumbuhan ekonomi Jerman
menjadi tersendat-sendat dalam tahun-tahun terakhir ini. Biaya persatuan
ulang diperkirakan berjumlah lebih dari € 15 trilyun (pernyataan Freie
Universität Berlin) . Jumlah ini lebih besar daripada hutang negara Jerman.
Sebab utama untuk biaya yang sangat besar ini adalah lemahnya ekonomi
Jerman Timur, khususnya jika diperbandingkan dengan Jerman Barat; lalu
nilai tukar di antara mata uang Jerman Timur dan Jerman Barat yang secara
artifisial ditinggikan demi alasan politik, dengan hasil Jerman Barat harus
melunasi rekening ini.
Walaupun dilakukan investasi besar-besaran oleh Jerman Barat, banyak
perusahaan Jerman Timur hancur ketika harus bersaing dengan Jerman Barat.
Malah sampai sekarang, pemerintah Jerman memberikan lebih dari € 10
miliar demi perkembangan negara-negara bagian yang terletak di mantan
Jerman Timur.
Selama tahun 1980-an, ekonomi kapitalis Jerman Barat menjadi makmur,
sedangkan ekonomi komunis Jerman Timur merosot; sesudah itu, suplai
barang-barang dan jasa ke Jerman Timur menegangkan sumber penghasilan
Barat.
Industri yang dulu tidak perlu bersaing karena didukung oleh pemerintah
Jerman Timur harus diswastanisasikan, seringkali hal ini menghasilkan
kebangkrutan mereka.

12
9
Sebagai akibat daripada persatuan ulang, kebanyakan mantan daerah
Jerman Timur telah kehilangan industrinya, menyebabkan suatu
pengangguran yang bisa sebesar kira-kira 25 % di beberapa bagian daerah.
Semenjak itu, ratusan ribu warga mantan Jerman Timur secara
berkesinambung berhijrah ke wilayah barat untuk mencari pekerjaan. Hal ini
menyebabkan wilayah timur kehilangan tenaga-tenaga kerja profesional.
Menurut Bank Sentral Jerman (Bundesbank) sebab dari banyak masalah di
ekonomi Jerman sejatinya berakar pada persatuan ulang ini dan bukannya
introduksi mata uang Europada tahun 2002 seperti dinyatakan oleh banyak
ekonom.
Setelah Jerman bersatu ternyata tidak sepenuhnya membuat Jerman
terlepas dari masalah tetapi malah semakin banyak permasalahan yang timbul
dari bersatunya kembali kedua negara ini. Akibat yang di timbulkan dari
bersatunya Jerman yaitu kesenjangan ekonomi sehingga menimbulkan suatu
beban ekonomi yang berat terhadap Jerman yang membuat pertumbuhan
ekonomi di Jerman semakin terhambat. Sebab utama dari biaya yang besar ini
adalah lemahnya ekonomi Jerman Timur terutama jika di bandingkan dengan
Jerman Barat yang saat itu kondisi ekonominya lebih stabil. Walaupun
dilakukan investasi besar-besaran oleh Jerman Barat, banyak perusahaan
Jerman Timur hancur ketika harus bersaing dengan Jerman Barat. Malah
sampai sekarang, pemerintah Jerman memberikan lebih dari € 10 miliar demi
perkembangan negara-negara bagian yang terletak di mantan Jerman Timur.
Sebagai akibat daripada persatuan ulang, kebanyakan mantan daerah Jerman
Timur telah kehilangan industrinya, menyebabkan suatu pengangguran yang
bisa sebesar kira-kira 25 % di beberapa bagian daerah. Semenjak itu, ratusan
ribu warga mantan Jerman Timur secara berkesinambung berhijrah ke
wilayah barat untuk mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan wilayah timur
kehilangan tenaga-tenaga kerja profesional. Karena selama tahun 1980-an,
ekonomi kapitalis Jerman Barat menjadi makmur, sedangkan ekonomi
komunis Jerman Timur merosot; sesudah itu, suplai barang-barang dan jasa
ke Jerman Timur menegangkan sumber penghasilan Barat.

13
10
Cara pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan Jerman yang baru
bersatu adalah “Perjanjian Mata Uang, Ekonomi, dan Kesejahteraan Setelah
Reunifikasi” yang ditanda tangani oleh kedua pemerintahan pada 18 Mei
1990, yang intinya adalah menggantikan mata uang Mark Jerman Timur
dengan Mark Jerman Barat, mengembalikan perekonomian Jerman Timur ke
dalam jalur perekonomian Jerman Barat, dan mulai berlaku pada 1 Juli 1990.
Pada tanggal 1 Juli 1990 mata uang Jerman Barat D-Mark mulai diberlakukan
di Jerman Timur. D-Mark disambut dengan gembira oleh warga Jerman
Timur, akan tetapi dengan diberlakukannya mata uang Jerman Barat yakni D-
Mark di Jerman Timur berakibat fatal bagi perekonomian Jerman Timur.
Uang pensiun dan tabungan mencapai nilai 6000 DDR Mark (mata uang
Jerman Timur) hanya dapat ditukar satu banding satu dengan D-Mark.
Demikian juga dengan gaji para karyawan harus dibayar dalam D-Mark.
Hanya dalam waktu semalam, perusahaan Jerman Timur tiba-tiba harus
bersaing dengan perusahaan Jerman Barat. Persaingan dagang dan
keuanganpun tidak mungkin dapat dimenangkan oleh Jerman Timur. Warga
Jerman Timur sendiri tidak diperbolehkan membeli barang – barang untuk
produk dalam negeri, baik itu bahan makanan atau minuman, peralatan teknis
atau kendaraan, semuanya harus produk dari Barat.
Selain berdampak pada masalah di bidang ekonomi muncul juga masalah
lain di bidang keamanan yaitu timbulnya rasa kekhawatiran yang di rasakan
oleh negara-negara lain dengan bayang-bayang bangkitnya kembali kekuatan
Hilter dengan tentara NAZI. Untuk itu, perlu dilakukan pembatasan dalam hal
senjata nuklir, biologi dan kimia. Selain itu, disepakati Jerman harus masuk
NATO agar mudah diawasi.

11
14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada saat Perang Dunia II Jerman harus mengalami kekalahan lagi.
Berdasarkan Konferensi Potsdam pada tanggal 2 Agustus 1945, Jerman
dibagi menjadi dua bagian, wilayah barat (Republik Federal Jerman) dikuasai
Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis, sementara wilayah timur (Republik
Demokratik Jerman) dikuasai Uni Soviet. Lalu setelah itu kedua belah pihak
kemudian sepakat membentuk Jerman Barat dan Jerman Timur sebagai
negara terpisah yang merdeka pada tahun 1949. Republik Demokratik Jerman
sebutan untuk Jerman Timur yang dideklarasikan 7 Oktober 1949, simbol
perpisahan kedua Negara ini adalah Tembok Berlin.
Tembok Berlin didirikan pada tanggal 13 Agustus 1961 oleh pemerintahan
komunis Jerman Timur di bawah pimpinan Walter Ulbricht karena Berlin
Barat adalah sebuah 'lubang' di negara mereka. Antara tahun 1949 sampai
tahun 1961 sudah lebih dari 2 juta penduduk Jerman Timur melarikan diri
lewat Berlin. Hal ini membuat ekonomi Jerman Timur menjadi kedodoran,
karena kebanyakan orang-orang yang masih muda yang melarikan diri. Maka
secara rahasia dan tiba-tiba tembok ini dibangun. Tanggal 13 Januari 1990,
tembok ini resmi dihancurkan oleh militer Jerman Timur, dimulai di Bernauer
Straße. Penghancuran tembok ini kembali diteruskan setelah Reunifikasi
Jerman sampai akhirnya selesai bulan November 1991. Hanya sedikit bagian
tembok dan menara tetap dipertahankan, sebagai tempat memorial
Banyak hambatan untuk menyatukan kembali Jerman dan perlu melalui
beberapa tahap di mulai pada tanggal 23 Agustus, Volkskammer (Parlemen
Jerman Timur) mengesahkan tanggal 3 Oktober 1990 sebagai tanggal
bergabungnya Jerman Timur dengan Jerman Barat.
Einigungsvertrag ("Perjanjian Persatuan") telah ditanda tangani pada tanggal
31 Agustus 1990 oleh wakil-wakil Jerman Barat dan Jerman Timur. Pada
tanggal 12 September 1990 Perjanjian Penyelesaian Akhir yang Berkenaan

12 15
dengan Negara Jerman ("Perjanjian Dua tambah Empat") lalu pada akhirnya
secara resmi Jerman bersatu pada tanggal 3 Oktober 1990.
Setelah Jerman bersatu ternyata tidak sepenuhnya membuat Jerman
terlepas dari masalah tetapi malah semakin banyak permasalahan yang timbul
dari bersatunya kembali kedua negara ini. Akibat yang di timbulkan dari
bersatunya Jerman yaitu kesenjangan ekonomi sehingga menimbulkan suatu
beban ekonomi yang berat terhadap Jerman yang membuat pertumbuhan
ekonomi di Jerman semakin terhambat. Sebab utama dari biaya yang besar ini
adalah lemahnya ekonomi Jerman Timur terutama jika di bandingkan dengan
Jerman Barat yang saat itu kondisi ekonominya lebih stabil.

13
16
DAFTAR PUSTAKA

Internet :

http://www.gurusejarah.com/2013/03/sejarah-penyatuan-jerman-barat-
dengan.html
http://ahmadsyarifpurnama.bloghspot.co.id/2015/02/bersatunya-jerman.html

http://deutschland.education/sejarah-reunifikasi-jerman-barat-dan-jerman-
timur.info
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyatuan.Kembali.jerman

https://nurulauliarandhani.wordpress.com/2014/12/31/runtuhnya-tembok-berlin-
dan-reunifikasi/

http://pendidikansejarahoffc2014.blogspot.co.id/2015/02/reunifikasi-jerman-
baratjerman-timur.html
http://www.gurusejarah.com/2013/03/sejarah-penyatuan-jerman-barat-
dengan.html
http://www.sejarah-negara.com/2014/04/proses-bersatunya-jerman.html

17

Anda mungkin juga menyukai