Anda di halaman 1dari 34

STUDI PEMBANGUNAN DI KAWASAN EROPA TIMUR

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi Pembangunan

Dosen Pengampu : Mariane Olivia Delonova K, S.Sos.,MA

Oleh :

Muhammad Carlen Almer (6211181260)

Kelas : B

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2021
2
DAFTAR ISI

Daftar Isi...............................................................................................................................i
Bab I Pendahuluan
1.2 Latar Belakang Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Peneletian .........................................................................................................1
Bab II Pembahasan
2.1 Sejarah Eropa Timur .....................................................................................................2
2.2 Pembangunan Regional di Eropa Timur .......................................................................3
2.3 Rusia .............................................................................................................................4
2.4 Belarus ..........................................................................................................................7
2.5 Estonia .........................................................................................................................10
2.6 Latvia ..........................................................................................................................13
2.7 Ukraina ........................................................................................................................17
2.8 Lithuania......................................................................................................................20
2.9 Moldova ......................................................................................................................22
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................26
3.2 Daftar Pustaka .............................................................................................................27

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang masalah

Eropa Timur merupakan salah satu kawasan yang berada di Eropa selain Eropa Barat,
Tengah, Utara dan Selatan. Rusia, Belarus, Estonia, Latvia, Ukraina, Lithuania dan Moldova
merupakan negara-negara yang berada di Kawasan tersebut. Dimana negara-negara ini
masing-masing menerapkan berbagai strategi dan model pembangunanya sendiri dalam
mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik, terutama bagi masa sekarang maupun masa
yang akan datang. Pembangunan merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh para
aktor (negara) dalam meningkatkan maupun mencapai kesejahteraan masyarakatnya. Dalam
hal ini pembangunan secara singkat bisa dipahami sebagai sebuah proses maupun upaya
dalam menciptakan perubahan terhadap masyarakat yang dilakukan secara bertahap atau
berkelanjutan agar lebih sejahtera maupun lebih baik, khususnya melalui penerapan model
maupun strategi pembangunan yang telah dipilih.  Dimana setiap strategi dan model-model
pembangunan yang diterapkan dan dipilih oleh setiap negara di Kawasan Eropa Timur akan
menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Hal ini penting karena, model pembangunan dan
strategi yang diambil akan menentukan tingkat keberhasilan dalam mencapai kesejahteraan
suatu negara maupun warga negaranya. Selain itu organisasi internasional juga cukup
berperan penting dalam menciptakan kesejahteraan bagi negara-negara di Kawasan Eropa
Timur, terutama Uni Eropa.

1.3 Tujuan Pembahasan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan gambaran terkait strategi
dan model-model apa saja yang di terapkan maupun di pilih oleh negara-negara yang berada
di Kawasan Eropa Timur. Sehingga pada akhirnya penelitian ini bertujuan menjelaskan
bagaimana strategi pembangunan setiap negara dan model pembangunan apa saja yang ambil.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Eropa Timur

Lahirnya wilayah Eropa Timur dalam hal ini dipandang sebagai sesuatu yang hadir
dari bagaimana proses tersebut didorong oleh faktor-faktor yang telah ada sejak lama. Dalam
hal ini, setidaknya terdapat dua poin inti. Pertama, terkait hubungannya dengan Perang
Dingin 1, sedangkan kedua, terkait dengan hal-hal yang terjadi setelah hal tersebut. Pada
akhirnya, pembahasan akan ditutup dilihat dari keseluruhan proses yang terjadi.

Masuk pada bagian pertama dari proses ini, yakni berkaitan dengan peristiwa Perang
Dunia 1. Pada poin ini, dapat dilihat bahwa wilayah Eropa Tengah memiliki setidaknya
empat kekuatan utama pada tahun 1900. Hal ini dapat dilihat dari empat entitas besar yang
ada pada waktu itu, yakni Kekaisaran Russia, Prussia, Kekaisaran Austria, dan Kekaisaran
Ottoman. Setelah kemudian terjadi perubahan besar melalui Perang Dunia I pada rentang
tahun 1914—1918, kekuatan yang ada di Eropa Tengah kemudian mulai mati dan runtuh.
Akibat dari hal tersebut adalah kemunculan dari negara-negara baru yang terbentuk dan pulih
secara nasional.

Lebih lanjut, dapat dilihat bahwa perubahan tersebut setelahnya membawa pandangan
baru dari bangsa Barat. Salah satu yang cukup mencolok dalam hal ini adalah bagaimana
sejak lama bangsa tersebut telah memandang kawasan Eropa Tengah sebagai kawasan yang
dikontrol penuh oleh para great powers. Poin yang kemudian dapat ditarik sebagai bentuk
nyata dari hal ini salah satunya adalah perwujudan nyata dari bagaimana sesaat kemudian
dikenali lah istilah yang disebut dengan Central-Eastern Europe. Istilah ini digagas pertama
kali oleh Jan Rutkowski pada tahun 1928 sebagai representasi dari hal tersebut yang telah
dilihatnya sejak lama.

Lebih lanjut, sebagai bagian dari wilayah Eropa Timur Tengah, terdapat lagi suatu
definisi yang hadir dalam perkembangannya. Kala itu, di definisikan oleh Oscar Halecki
bahwa Eropa Timur Tengah merupakan wilayah yang dipandangnya sebagai bagian yang
terdapat di antara Jerman dan Uni Soviet. Kawasan ini juga dilihat sebagai perpanjangan dari
wilayah yang dimiliki oleh Finlandia dan Greece untuk menjadi sesuatu yang dikenal

2
kemudian di dalam kawasan yang ada. Lebih lanjut, dipaparkan pula sebuah fakta yang
setelahnya menjadi poin inti dari pembahasan yang ada. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa
kemudian poin itulah yang dianggap untuk menjadi penanda bahwa setelahnya, Eropa Timur
merupakan sesuatu yang utuh. Dengan kata lain, setelahnya, istilah ini menjadi sesuatu yang
telah hadir di dalam lingkup dan sistem internasional.

Berangkat dari hal diatas, setelahnya terdapat upaya untuk menyatukan Eropa Tengah
dan Eropa Timur agar menjadi satu kawasan yang utuh seperti saat dahulu. Namun, usaha
yang dilakukan tersebut hanya berakhir kepada kegagalan setelahnya di dalam jangka waktu
tahun 1920-an—1930-an. Poin ini menjadi penanda akan hadirnya Eropa Timur yang masih
ada sampai sekarang sebagai suatu entitas yang berdiri sendiri. Paparan di atas menjadi suatu
hal yang kemudian dianggap sebagai suatu peristiwa penting dari lahirnya kawasan Eropa
Timur di dunia. Hal tersebut menjadi sesuatu yang dianggap sebagai sejarah penting
setelahnya ketika mengingat berbagai peristiwa yang hadir setelah poin-poin tersebut terjadi.

2.2 Pembangunan Regional Eropa Timur

Eropa Timur terletak di antara Laut Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Hitam. Seperti
Eropa Barat, daerah ini dulunya dikuasai oleh orang Romawi. Dari segi bahasa, Eropa Timur
lebih banyak dipengaruhi oleh unsur Yunani kuno, sedangkan sebagian Eropa Barat lebih
banyak dipengaruhi oleh unsur Latin. Dimulai pada Abad Pertengahan, Kekaisaran Romawi
kuno runtuh dan digantikan oleh Kekaisaran Frank di Eropa Barat dan Kekaisaran Bizantium
di Eropa Timur. Kekaisaran Bizantium adalah Kekaisaran Romawi yang masih selamat dari
reruntuhan dan sebagian diserang oleh bangsa Mongol. Pendudukan Ottoman Turki atas
Kekaisaran Bizantium menyebabkan runtuhnya pusat agama Kristen Ortodoks. 

Kejadian ini juga menyebabkan perubahan pandangan Katolik / Protestan dan


Ortodoks Timur. Perbedaan dengan negara-negara Eropa Timur yang mulai menggunakan
alfabet Latin (seperti Kroasia dan Polandia) menjadi perbedaan antara penggunaan huruf
akrilik di Eropa Timur. Eropa Barat juga mulai menyerap pengaruh budaya Yunani kuno
dalam bidang filsafat, ekonomi dan politik. Oleh karena itu, identitas Romawi pada masa itu
lebih dimiliki oleh Eropa Barat dan Eropa Selatan.

3
Setelah memasuki Perang Dunia Pertama, setelah penandatanganan Perjanjian
Versailles pada tahun 1919, Rusia, Kekaisaran Otto-Hongaria dan Kekaisaran Ottoman
terpecah menjadi beberapa negara kecil. Negara-negara yang terpecah ini sangat pedesaan
dan terdiri dari industri kecil. Secara budaya dan budaya, model bagian baru negara
menimbulkan ancaman besar bagi kelompok etnis minoritas, dan kelompok etnis minoritas
juga terancam oleh mayoritas penguasa negara. Pecahnya Perang Dunia Kedua dan invasi
Jerman ke beberapa bagian Eropa Timur menyebabkan miliaran agama dan genosida,
termasuk orang Yahudi Eropa. 

Negara-negara di Eropa Timur menderita penderitaan jangka panjang akibat perang,


tetapi negara-negara ini dibentuk setelah Uni Soviet menguasai semua negara baru di Eropa
Timur. Kendali penuh Uni Soviet atas Eropa Timur juga dikaitkan dengan banyaknya warga
yang mendukung kemenangan Soviet atas pasukan Nazi. Ketika Perang Dingin masuk,
politik Tirai Besi memisahkan Eropa Timur yang dikuasai oleh Traktat Warsawa. Wilayah
netral, tetapi diharapkan untuk bergabung dengan Pakta Warsawa, serta wilayah yang
dikuasai oleh sekutu Barat. Setelah pecahnya Perang Dingin, polisi rahasia "NKVD" Soviet
melakukan pembersihan politik atas wilayah Jerman. Polisi mengontrol dan memantau semua
institusi sosial dan mengusir agen politik Nazi Jerman. Kontrol Uni Soviet atas Jerman adalah
pencegah geopolitik untuk menghindari pengaruh sekutu di Eropa Timur yang dikuasai
Soviet. Akibatnya, terbentuklah negara Jerman Timur yang dikuasai oleh Uni Soviet. 

Setelah kebijakan Tirai Besi yang diterapkan oleh sekutu Barat berakhir, beberapa
negara Eropa Timur mengalami perubahan politik, oleh karena itu beberapa negara menjadi
anggota NATO, beberapa negara bukan bagian dari Perjanjian Warsawa dan NATO, tetapi
beberapa negara masih berada di Warsawa. protokol. Hawa dingin menghancurkan banyak
negara Eropa Timur, yang akhirnya bergabung dengan Uni Eropa. Eropa Timur juga
mempunyai grup negara yaitu EEG East European Group & juga yang bersifat kerjasama
ekonomi yaitu CEIT Countries with Economies in Transition. Grup atau blok tersebut sangat
berpengaruh dalam hal pengambilan voting & perumusan kebijakan dalam PBB. Grup ini
dikuti oleh negara – negara pendiri blok timur dan negara – negara Eropa Timur. Grup ini
sebelumnya diikuti oleh 23 negara anggota.

4
2.3 RUSIA
A. Strategi pembangunan Rusia
Rusia merupakan negara yang dapat disebut sebagai negara yang dapat menyaingi Amerika
Serikat (AS) dan China dalam aspek tertentu seperti militer. Hal ini berdasarkan pernyataan
mantan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Yurievich Galuzin (2015) yang menyatakan
bahwa negaranya adalah salah satu pemimpin dunia dalam produksi pesawat, energi, atom
hingga produksi alat militer (https://m.republika.co.id/amp/ntozf7368). Dalam
pembangunannya, Rusia menggunakan strategi pembangunan yang mengarah ke sektor
ekonomi dan militer mengingat lingkungan strategisnya atau situasi internal dan eksternal
negaranya yang sangat membutuhkan hal tersebut. Di regional Uni Eropa, Rusia
memanfaatkan kekayaan alam energinya yaitu gas untuk menopang perekonomiannya untuk
dijadikan modal penguatan alutsista militernya. Rusia merupakan suplier terbesar Uni Eropa
dengan menyuplai 39% gas UE pada tahun 2015 (Carnelian, 2017: 2).

Jika dilihat dalam aspek pembangunan, Rusia menerapkan model pembangunan Economic
growth (model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan). Hal ini dikarenakan model
pembangunan Basic needs (model pembangunan kebutuhan dasar/kesejahteraan) dan People
centered (model pembangunan yang berpusat pada manusia) sudah tidak terlalu diperlukan
mengingat Rusia sudah lama masuk atau menjadi negara dengan kategori maju. Model
pembangunan Economic growth yang diterapkan oleh Rusia bukan tanpa alasan, melainkan
karena dengan majunya perekonomian Rusia, akan ada banyak negara yang terus bergantung
pada Rusia. Hal ini juga berdasarkan tujuan Presiden Vladimir Putin yang selalu berusaha
untuk menjaga persatuan negara-negara ”near abroad” atau negara-negara post-Soviet
termasuk Baltik untuk mempertahankan pengaruhnya di daratan Eropa. Karena jika Baltik
100% jatuh pada penguasaan UE, maka Rusia akan berbatasan langsung dengan UE dan

5
NATO (karena negara Baltik juga menjadi anggota NATO) dan hal ini mengancam keamanan
Rusia karena akan terjadi western encirclement (Carnelian, 2017: 3).

B. Pembangunan ekonomi Rusia

Pembangunan ekonomi erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi.


Perkembangan ekonomi menurut Sadono Sukirno memiliki makna pertumbuhan kegiatan
dalam perekonomian yang berdampak barang serta jasa yang diproduksikan dalam penduduk
meningkat dan kemakmuran penduduk meninggi( Sukirno, 2002). Pembangunan ekonomi
pula digunakan untuk menyebut perkembangan ekonomi dalam negara yang tumbuh atau
yang tengah membangun( Witjaksono, 2009). Indeks atau tolok ukur untuk mengamati
pembangunan atau perkembangan perekonomian bersumber pada pada pendapatan nasional,
tingkatan inflasi, tingkatan pengangguran atau pemanfaatan tenaga kerja dan neraca
pembayaraan serta kurs valuta asing. Lewat indikator- indikator tersebut hingga laju
perkembangan ekonomi bisa diukur.

Rusia menggambarkan negara yang terkemuka di dunia dikala ini dan diakui kekuatan
ekonomi serta militernya, tetapi Rusia sempat hadapi krisis ekonomi yang begitu
mengenaskan, negara dengan angka kemiskinan yang cukup besar, perkembangan Produk
Domestic Bruto( PDB) yang sempat mencapai angka(- 19 persen) pada tahun 1992. Apalagi
tentara Rusia pernah menerima sayur mayur selaku pendapatan mereka. Sistem ekonomi
nasionalis ataupun sosialis ialah sistem ekonomi yeng terpusatke negara, sistem ini dijalankan
oleh Unisoviet dikala Stalin berkuasa di negara tersebut. Sistem ekonomi ini membagikan
kekuasaan penuh kepada Negara( pemerintahnya) dalam mengendalikan jalannya
perekonomian negeri. Pada masa Stalin sikap pemimpin yang otoriter mempertegas wujud
dari sistem ekonomi sosialis yang sangat ekstrim yaitu komunis.

Sistem ekonomi pasar mulai berlaku di Uni Soviet pada masa pemerintahan Mikhail
Gorbachev. Dikala Gorbachev memimpin Uni Soviet dia mencetuskan reformasi terhadap

6
sistem ekonomi politik Unisoviet sebelumnya. Terdapat 3 gagasan dasar yang dikemukakan
oleh Gorbachev: Perestroika (Restrukturisasi), ini merupakan konsep update warga Soviet,
untuk menanggulangi kekurangan- kekurangan yang sudah terjalin dibidang ekonomi, politik
dan Moral. Berikutnya untuk menggerakan Perestroika dicetuskan Demokratiya( Demokrasi)
dan Glasnost( Keterbukaan). Ketiga konsep itu membawa Rusia pada suatu pemerintahan
yang lebih terbuka serta leluasa. Kebijakan ini diperuntukan untuk memperbaiki sistem
ekonomi politik Uni Soviet yang sudah terpuruk dengan banyaknya gerakan- gerakan
separatism yang mengadakan perlawanan terhadap negara. Tetapi kebijakan Glasnots serta
Perestroika yang dijalankan oleh pemerintaha Gorbachev nyatanya membawa pengaruh
terhadap semakin menguatnya gerakan separatis, akibat dari keterbukaan serta demokrasi
yang jadi inti kebijakan tersebut. Seperti sudah dibahas sebelumnya jika sistem ekonomi
dunia terpolarisasi dalam 2 kutub ialah ekonomi nasional serta ekonomi pasar. Presiden
Vladimir V. Putin Menyatakan,“ Kita dapat mencapai masa depan bila kita mengelola negara
dengan kombinasi antara prinsip ekonomi pasar serta demokrasi yang cocok dengan realitas
di Rusia. Pada realitasnya dalam tiap kebijakan ekonomi yang dijalankan Oleh Presiden
Vladimir. V Putin sangat kentara kedudukan negara yang kokoh. Perihal itu disebabkan Rusia
masih menganut sistem paternalistik yang sangat kokoh. Sistem paternalistik merujuk pada
kedudukan negara yang lebih dominan dibandingkan dengan kedudukan sipil. Pakar Sosial
asal Belanda, Geertz Hofstede sempat mengadakan penelitian di Rusia serta merumuskan
kalau Rusia mempunyai indeks Power distance (jarak kekuasaan) yang relatif besar. Rakyat
di negara dengan indeks Power distance yang besar cenderung menerima otoritas yang
kurang Demokratis.

2.4 BELARUS

A. Strategi Pembangunan Berkelanjutan Republik Belarus

The National Strategy for Sustainable Development of the Republic Belarus, atau
NSDS, merupakan strategi pembangunan berkelanjutan nasional negara Belarus yang diharap
dapat rampung diakhir ahun 2020. NSDS 2020 ini diformulasikan berdasarkan Hukum
Republik Belarus mengenai “State forecasting and socio economic development programs”,
dimana program ini berfokus pada pembangunan nasional dan perkembangan sosio-ekonomi
negara Belarus. NSDS 2020 merupakan program lanjutan pembangunan Belarus yang dibuat
tahun 1997 (NSDS 1997). Dalam mencapai tujuannya, strategi NSDS ini selalu
mengedepankan nilai-nilai SDGs yang dibuat oleh UNDP, dengan pertimbangan

7
perkembangan domestic dan luar negeri, perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu,
juga dokumen yang diadopsi Belarus seperti perjanjian internasional terbaru, dan lainnya.
Nilai yang dihadirkan dalam rencana pembangunan Belarus sudah sebelumnya disetujui oleh
presiden, untuk selanjutnya dituangkan dalam program dan dokumen oleh dewan menteri.

NSDS 2020 secara utamanya berfokus pada pembangunan nasional berdasarkan periode
waktu, sehingga sering juga disebut ‘Agenda 21’, yang bertujuan untuk
mengharmonilisasikan perkembangan sosial, ekonomi, dan ekologi dalam system yang
seimbang. Secara structural, NSDS akan menempuh beberapa langkah berikut: pertama,
analisis kondisi awal didalam Belarus dalam konteks tren ekonomi global; kemudian analisis
kondisi tersebut dikembangkan dalam sebuah strategi untuk menjastifikasi rencana program,
tujuan dan scenario program; kemudian strategi tersebut diimplementasikan dan dibuatkan
laporan terkait mekanisme ekonomi, sosial, politik dan finansial; dan langkah terakhir ialah
pembuatan proposal untuk pembentukan system monitoring terhadap strategi yang dibuat.

B. New Global Development; trends and place of Belarus in the World.

Dalam hal ini, globalisasi mengambil alih dan mentransformasi seluruh proses di
dunia, dimana proses ekonomi individual diubah menjadi single world economy. Fenomena
ini membangun scenario untuk perkembangan NSDS 2020, yang dimana dilakukan untuk
mengidentifikasi key areas dan mekanisme dalam perkembangan berkelanjutan nasional
Belarus diabad ke 21 dengan orientasi export dan keterbukaan ekonomi. Hamper 60% GDP
negara Belarus berkaitan dengan marketplace eksternal, menandakan tingkat ketergantungan
yang tinggi akan trend ekonomi global.

C. System Modalities And Principle Of Sustainable Development.

System modalitas secara umum meliputi eksternal dan internal aspek dalam
pembangunan berkelanjutan. Dari sudut pandang keberadaban, perkembangan berkelanjutan
haruslah berdasarkan perkembangan yang dapat di-manage secara global diseluruh komunitas
dunia dengan tujuan untuk menjaga biosphere dan keberadaan manusia, juga meyakini
keberlanjutan dari perkembangan tersebut. Untuk menjamin hal tersebut, Belarus menempuh
strategi berikut:

1) Membentuk formasi dan pembangunan dalam kesatuan aturan demokrasi sosial


berdasarkan hukum negara.
2) Pembangunan kehidupan masyarakat modern.

8
3) Membentuk formasi yang berorientasi secara sosial dan system paras ekonomi.

Model system sosial yang berorintasi pada pasar ekonomi milik Belarus ini memiliki
bentuk utuh dengan efisiensi tinggi dalam ekonomi yang diiringi perkembangan sektor privat
dan market infrastructure, efisiensi regulasi pemerintah yang mengstimulus pelaku ekonomi
untuk mengembangkan produksinya dan pekerjanya dearah lebih baik. Mengambil
pengalaman dari implementasi NSDS 1997, agenda 21 dibangun berdasarkan prinsip
pembangunan berkelanjutan berikut:

a) Tujuan dari seluruh proses adalah manusia; dimana perkembangan manusia menunjukan
bagaimana dewasanya sebuah masyarakat, negara dan kebijakan sosio-ekonominya
b) Pertumbuhan kesejahteraan negara, penghapusan kemiskinan, dan perubahan dalam pola
konsumsi
c) Memprioritaskan perkembangan sarana kesehatan, edukasi, pengetahuan, dan budaya,
juga kehidupan spiritual masyarakat menjadi factor penentu kelanjutan dari produktivitas
dan kreativitas manusia, dan evolusi ekonomi nasional
d) Perbaikan situasi demografi dari komunitas pembangunan berkelanjutan
e) Transisi kearah ramah lingkungan, penghematan sumber daya, dan tipe ekonomi yang
inovasi
f) Menguatkan hubungan antara ekonomi dan ekologi, membangun system ekonomi yang
meliputi aspek ekologi, dan mengembangkannya dengan kapasitas ekosistem
g) Meningkatkan penggunaan alam dengan bijak, meningkatkan penggunaan sumber daya
terbarukan dan meminimalisir sumber daya tidak terbarukan
h) Perkembangan kerjasama internasional dan partnership untuk melindungi dan
memproteksi juga restroting ekosistem
i) Membawakan pemikiran yang meliputi aspek ekologi pada system pendidikan dan moral
dalam konteks nilai-nilai peradaban baru
j) Meningkatkan peran negara dalam mencapai tujuan dan objek dari pembangunan
berkelanjutan, peningkatan system management, pengambilan keputusan politik dan
pengimplementasiannya.

D. Model Pembangunan People Centered Belarus

Belarus merupakan sebuah negara di eropa timur dan memiliki ibukota yang bernama
Minsk dengan Luas wilayah total 207.595 km2 , perairan 1,4% dan   Jumlah penduduk sekita

9
9.475,2 juta jiwa pada 1 januari 2019 dengan kepadatan penduduk 45,8/km2 (Vega, 2020)
dari tiga negara Eropa Slavia yang termasuk kedalam unisoviet yaitu Rusia dan Ukraina dab
Belarus, Belarus merupakan yang terkecil (Ratriani,2020). Belarus merupakan negara yang
termasuk kedalam kategori negara berkembang,namun walaupun begitu perkembangan dan
pembangunan di Belarus relatif baik,walaupun perekonomian dan pemerintahan Belarus
masih dipengaruhi oleh cara-cara uni soviet dimana pemerintah masih mendominasi dalam
menguasai sektor industri dan pertanian ditambah sistem pemerintahan yang cukup otoriter
yang dijalankan selama puluhan tahun,namun perkembangan perekonomiannya justru sangat
stabil bahkan bank dunia mencatat angka kemiskinan yang turun drastis dari 60 menjadi
hanya 5 persen pada tahun 2000-2013 (Martin,2020) Angka ini sudah jauh lebih baik
dibandingkan dengan negara-negara lain dikawasan Eropa dan Asia Tengah,bahkan untuk
masalah ketimpangan ekonomi negara Belarus masih dikatakan lebih baik daripada
saudaranya yaitu Rusia dan Ukraina

Melihat dari keaktifan pemrintah dalam mengolah perekonomian Belarus serta


keaktifan dalam meyediakan fasilitas pokok penunjang perkembangan SDM Belarus dapat
dikategorikan menerapkan model pembangunan People Centered atau model peembangunan
yang berfokus pada manusia dan kesejahteraanya,dalam model ini pemerintah berperan
sebagai fasilitator dan menciptakan lingkungan sosial yang memungkinkan manusia untuk
berkembang dan pemberdayaan serta aktualisasi potensi manusia secara maksimal, Hal ini
dapat dilihat dari pemerintah yang walaupun penduduknya tersebar hingga pelosok namun
tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menghapus ketimpangan serta menyediakan
Lembaga Pendidikan dengan sistem dan fasilitas yang dimaksimalkan.

CONTOH : Belarus menyediakan lingkungan sekolah yang berkesan dan menarik


dengan memaksimalkan kenyamanan,kebersihan,kehidupan budaya yang tinggi dan yang
terpenting walaupun biaya perguruan tinggi tidak dibebaskan namun biayaya termasuk sangat
terjangkau dibandingan negara lain per siswanya,mereka cenderung menekankan ilmu
pengetahuan dan teknologi,Lembaga Pendidikan tinggi nya juga menyediakan pelatihan
berkualitas dengan metode dan teknologi modern untuk program penelitian, pasca
sarjana,studi doctoral dan lainnya,dengan harga yang terbilang murah pemerintah
menyediakan Pendidikan dengan sistem dan fasilitas yang maksimal menunjukan bahwa
Belarus ingin melakukan pembangunan yang berpusat pada manusianya dahulu.Belarus juga
memiliki angka kebebasan ekonomi sebesar 57,9 persen,Walaupun begitu ekonomi Belarus
juga mengalami kontraksi yang lumayan beresiko tinggi dikarenakan dampak dari pandemic

10
Covid-19 selain itu konflik mengenai minyak bumi dengan rusia dan gejolak politik juga
menjadi ancaman yang serius bagi negara ini.

2.5 ESTONIA

Estonia merupakan sebuah negara yang berbatasan diantara Rusia dan Latvia,
tepatnya berbatasan dengan Teluk Finlandia dan juga Laut Baltik. Estonia merupakan bentuk
negara republik yang mempunyai luas wilayah 45.226 km2. Estonia memiliki wilayah terdiri
dari pulau-pulau dengan daratan seluas 43.211 km2 dan danau 2.015 km2. Selain itu, 20%
dari wilayah Estonia terdiri dari rawa-rawa. Ibu kota Estonia berada di Kota Tallinn. Estonia
yang memiliki sistem pemerintahan demokrasi parlementer ini mempunyai penduduk
sebanyak 1.328.976 juta jiwa. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyatakan bahwa Estonia
merupakan negara yang maju dengan Indeks Pembangunan Manusia yang termasuk sangat
tinggi. Estonia sangat bergantung dengan kegiatan ekonominya terutama perdagangan.
Dengan sumber daya alam yang sedikit dengan cadangan berupa tambang batu serpih,
minyak serpih, dan uranium di Sillamae yang harganya semakin meningkat membuat
perekonomian Estonia semakin baik. GDP perkapita Estonia pada tahun 2019 sebesar €
21.219,8 setara dengan 25,73 Miliar USD. 

Pada saat Estonia mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1991, Estonia melakukan
reformasi dengan cepat untuk memodernisasi ekonomi. Pemerintahan Estonia pada saat itu
memfokuskan pada sektor publik, ingin membuat masyarakat mendapatkan layanan terbaik
dalam hal apapun maka di mulailah peningkatan teknologi, sehingga kegiatan apapun yang
dilakukan oleh masayarakatnya bersifat digital. Estonia merangkul internet dan teknologi,
bisnis maupun hal yang lainnya dijadikan berbasis digital. Maka dari itu, Estonia merupakan
salah satu negara yang memiliki fitur digital tercanggih.

A. Strategi Pembangunan Estonia

Kebijakan regional di Estonia berfokus pada lingkungan hidup dan bisnis di daerah
perkotaan dan pedesaan, pada penggunaan aset regional yang lebih baik, dan pada
mempromosikan kohesi yang lebih besar dan kapasitas pembangunan antar kawasan.
Kebijakan daerah dikelola oleh Kementerian Keuangan. Kebijakan regional nasional untuk
daerah pedesaan berupaya meningkatkan kegiatan pembangunan berbasis masyarakat lokal,

11
akses ke layanan (termasuk solusi elektronik), dan pekerjaan (termasuk solusi mobilitas /
teleworking). Pembangunan kapasitas kota, melalui reformasi administrasi negara bagian dan
teritorial (yaitu penggabungan kota madya baru-baru ini) dan pelatihan, juga sedang
berlangsung untuk lebih mengantisipasi tantangan mendesak untuk pembangunan teritorial.

Terjadi tiga perubahan kebijakan dalam strategi pembangunan Estonia (OECD Regional
Outlook, 2019) , yakni :

 Pada tahun 2014, Strategi Pembangunan Daerah yang baru mengalihkan fokus dari
infrastruktur dan layanan publik ke kewirausahaan dan lapangan kerja daerah. Ini
untuk memfasilitasi sektor-sektor pertumbuhan khusus wilayah, dan lebih
menekankan pada kapasitas lokal dan koordinasi kebijakan lintas sektor. Ada juga
penekanan yang lebih besar pada hubungan pedesaan-perkotaan, melalui kerja sama,
koneksi dan perencanaan bersama yang bertujuan untuk menjadikan pusat-pusat
negara sebagai mesin yang lebih kuat untuk daerah pedalaman yang lebih luas dalam
hal pekerjaan dan pemberian layanan.

 Perencanaan Tata Ruang Estonia, yang diberlakukan pada tahun 2012, bertujuan
untuk memperbaiki lingkungan di kota-kota dan daerah-daerah berpenduduk jarang,
mempromosikan transportasi multimoda, dan perpaduan antara penghematan energi
dan penggunaan energi terbarukan. 

 Reformasi administrasi negara bagian dan kota sedang berlangsung. Tujuannya adalah
untuk memperkuat efisiensi sektor publik dan kapasitas administrasi dan
pembangunan pemerintah daerah untuk menghadapi tantangan di masa depan.

B. Strategi Pembangunan Jangka Panjang, “ESTONIA 2035”.

Dalam kerangka perencanaan strategis dan pengelolaan keuangan negara, "Estonia


2035" sebagai alat untuk strategi pembangunan jangka panjang negara dan koordinasi lintas
sektor. Semua rencana pembangunan di lapangan yang disetujui oleh Pemerintah Republik
dan program yang disetujui oleh Menteri mengikuti tujuan dan perubahan yang diperlukan
yang disepakati dalam strategi “Estonia 2035”. Di masa depan, rencana dan program
pembangunan yang disusun berdasarkan “Estonia 2035” juga akan mencerminkan tujuan

12
kebijakan sektoral Estonia di Uni Eropa dan isu-isu yang terkait dengan implementasi tujuan
pembangunan berkelanjutan global. Dalam hal proses koordinasi ekonomi Semester Eropa,
strategi “Estonia 2035” adalah Program Reformasi Nasional Estonia. Pemerintah menyetujui
strategi pembangunan jangka panjang nasional “Estonia 2035” dan menyerahkannya ke
Riigikogu. Fokus utama dari strategi ini adalah pada kesehatan warga negara kita,
kesiapsiagaan untuk perubahan, dan hubungan kita dengan lingkungan hidup. Strategi
tersebut akan memimpin perkembangan dan perubahan besar masyarakat Estonia dalam
beberapa dekade berikutnya. Ini terkait erat dengan proses penganggaran nasional dan
bertindak sebagai dasar untuk perencanaan pendanaan Eropa untuk periode berikutnya.

Tujuan yang ditetapkan dalam strategi dan disetujui oleh Pemerintah akan menjamin
bahwa Estonia akan tetap bijaksana, aktif, dan sehat juga dalam lima belas tahun, masyarakat
Estonia akan tetap peduli, kooperatif, dan terbuka, dan ekonomi Estonia akan tetap kuat,
inovatif, dan bertanggung jawab. Fokusnya juga pada memastikan bahwa lingkungan Estonia
peduli, aman, dan berkualitas tinggi, dan bahwa bangsa Estonia inovatif, dapat dipercaya, dan
berpusat pada manusia. Selain lima arah strategis, strategi tersebut juga mempertimbangkan
kebutuhan Estonia untuk pembangunan dan perubahan utama yang diperlukan dalam dekade
mendatang. Tujuan dari perencanaan strategis adalah untuk membuat rencana jangka panjang
yang realistis untuk mengembangkan bidang-bidang tersebut di atas sehingga : Estonia akan
memiliki lingkungan yang mendukung untuk menciptakan, memperoleh, dan menggunakan
pengetahuan; agar orang-orang ingin dan dapat terlibat dalam pembelajaran seumur hidup;
bagi mereka untuk menjadi kreatif, memiliki kewirausahaan dan pikiran terbuka, dan
berkontribusi pada kemajuan masyarakat yang kohesif dan demokratis.

2.6 LATVIA

A. Pembangunan di Latvia

Latvia atau Republik Latvia adalah salah satu Negara berkembang dalam Eropa
Timur yang memiliki pembangunan ekonomi merata dengan nilai inklusif sebesar 4,52. Nilai
tersebut dipertimbangkan dengan melihat 12 indikator antara lain pendapatan per kapita,
tingkat kemiskinan, kesenjangan dalam utang hingga faktor lingkungan. (World Economic

13
Forum (WEF) dalam survey Inclusive Growth and Development Report) dengan penduduk
sejumlah 2.070.371 jiwa di Tenggara. Pada 1998-2006 Latvia membukukan pertumbuhan
PDB yang cukup tinggi di Eropa. Dan pada 2007-2012 Latvia mengalami krisis finansial,
salah satunya di 2009 Latvia mengalami resesi karena defisit arus kas, runtuhnya pasar lahan
dan memiliki utang besar. PDB tahun tersebut menurun sebesar 18% yang menyebabkan
beberapa sektor pembangunan terhambat. Pada tahun 2011, PDB Latvia tumbuh sebesar
5,5% dengan bantuan IMF dan Uni Eropa dalam membantu keterpurukan tersebut. Berlanjut
pada perkembangan di tahun 2020-2021 dengan naik-turunnya presentase yang diakibatkan
oleh pandemi Covid-19. 

Dampak COVID-19: Pada 1 Desember 2020, 210 kematian telah dikaitkan dengan
pandemi di Latvia, dan ekonomi diperkirakan akan berkontraksi sebesar 6,0 persen untuk
tahun 2021 ini. Meskipun ketidakpastian masih ada, ekonomi Latvia telah diuntungkan dari
tingkat ketahanannya yang tinggi yang dibangun selama 25 tahun terakhir. Ekonomi kecil
dan terbuka Latvia sangat bergantung pada ekspor. Layanan transit sangat berkembang,
seperti halnya pengolahan kayu dan kayu, produk pertanian dan makanan, serta industri
manufaktur mesin dan elektronik. Korupsi tetap menjadi perhatian serius sebagaimana
dibuktikan dengan serangkaian penyuapan dan skandal pencucian uang baru-baru ini. Latvia
memiliki tambahan empat penghalang nontarif khusus negara. Kerangka peraturan investasi
secara keseluruhan relatif efisien. Secara umum, aturan tentang penanaman modal asing tidak
memberatkan dan sektor keuangan telah kembali stabil.

B. Pembangunan Manusia melalui peningkatan pendidikan

Sumber daya manusia sangat penting dalam promosi daya saing - reformasi dalam
sistem pendidikan dan restrukturisasi pasar tenaga kerja untuk mempersiapkan dan
beradaptasi pada perubahan struktural. Oleh karena itu, berlangsungnya reformasi disistem
pendidikan harus diupayakan dengan menitikberatkan dengan memperkuat kualitas
pembelajaran yang tepat dan ilmu pengetahuan alam dalam pendidikan dasar dan pendidikan
menengah dan seterusnya hingga perkembangan pendidikan orang dewasa. Dalam
mewujudkan peningkatan sumber daya manusia tersebut salah satunya adalah pembangunan
pendidikan. LASE adalah satu-satunya institusi pendidikan tinggi di Latvia yang
mengkoordinasikan dan melakukan penelitian di bidang olah raga, serta mendidik spesialis
sains olahraga. Sejauh ini, kegiatan ilmiah sebagian besar telah dilakukan di Departemen
Akademi, namun sekarang beberapa lembaga penelitian ilmiah dengan laboratorium mereka

14
sendiri terbentuk, seperti Institut Ilmu Pengetahuan Olah Raga, Institusi Rekreasi dan
Lingkungan, Institut Pengembangan Pendidikan Guru, Institut Gerakan Ergonomi. Sebagai
tradisi selama bertahun-tahun adalah konferensi penelitian fakultas dan mahasiswa tahunan,
dalam rangka penyidikan dosen dan mahasiswa. Hasil logis dari konferensi ini adalah edisi
tahunan artikel ilmiah Ilmu Olah Raga – LASE. Olahraga untuk hampir setiap siswa LASE
telah menjadi bagian integral kehidupan. Gaya hidup aktif siswa menentukan kualitas hidup
dan kesiapan profesional mereka. Tujuan selanjutnya dari Akademi Pendidikan Olahraga
Latvia adalah untuk memberikan sebuah studi berkualitas tinggi yang diakui secara
internasional, mengembangkan penelitian inovatif mengenai sains olahraga dan
mengintegrasikannya dalam proses belajar, yang memastikan pelatihan spesialis olahraga
kompetitif dan kompeten untuk orang Latvia dan pasar kerja internasional. Misi dasar LASE
yakni mempromosikan perkembangan atau pembangunan negara dan masyarakat Latvia,
mendukung kemajuan teknologi untuk perekonomian nasional serta memastikan
perkembangan harmonis bangsa. Partisipasi angkatan kerja dan nilai tambah per pekerja
relatif terhadap upah minimum telah meningkat, meningkatkan kebebasan tenaga kerja.
Pemerintah memberikan subsidi untuk listrik, pemanas, pertanian, transportasi, dan sektor
lainnya.

C. Strategi Pembangunan 

1. Program dukungan dana Uni Eropa berhasil dilaksanakan dengan memberikan


kesempatan untuk berinvestasi 4,4 miliar euro dalam pengembangan Latvia. Investasi yang
signifikan juga direncanakan peningkatan informasi dan komunikasi teknologi dan
infrastruktur transportasi yang secara langsung mempengaruhi produktivitas ekonomi dan
merupakan dasar untuk menciptakan yang baru, pekerjaan bergaji tinggi dan meningkatkan
kualitas hidup.

Salah satu prioritas Kementerian Perekonomian adalah perbaikan lingkungan bisnis.


Bertarget pada reformasi dan kerjasama erat dengan komunitas bisnis telah memungkinkan
Latvia untuk mencapai hasil yang tinggi - Bank Dunia. Pada 22 Mei 2019, Kabinet Menteri
menyetujui Rencana Tindakan untuk Perbaikan Lingkungan Bisnis disusun oleh Kementerian
Ekonomi. Visi Rencana adalah menciptakan lingkungan bisnis yang sangat baik dan bergerak
menuju model ekonomi yang inovatif. Karena itu kami punya menetapkan lima baris

15
tindakan prioritas untuk perbaikan lebih lanjut lingkungan bisnis, seperti memperkuat aturan
hukum, mengembangkan administrasi publik yang berorientasi pada pelanggan, digitalisasi
layanan publik dan industri (Industri 4.0), keterbukaan lingkungan bisnis, dan peningkatan
daya saing sistem perpajakan. Ekonomi yang Inovatif dan Ramah Lingkungan Untuk
mentransformasikan intelektual dan kreatif potensi seseorang menjadi pertumbuhan inovatif
dan ekonomi kompetitif, inisiatif dan lingkungan mendukung kewirausahaan, mendukung
kreasi dan komersialisasi ide-ide baru, transfer pengetahuan dan penelitian yang diarahkan
pengguna diperlukan. Inovasi dan transisi ke produksi barang dan jasa dengan rendah emisi
karbon dan tingkat intensitas daya, penggunaan sumber daya energi terbarukan dan
pengembangan teknologi, makanan sehat dan jasa ekosistem menguraikan transisi ke
"ekonomi hijau".

2. Sustainable Development Strategy of Latvia until 2030 :

 Investasi pada Manusia Modal yakni dengan pengurangan jumlah penduduk dan
penuaan masyarakat, penting untuk tidak mengurangi nilai dasar modal manusia dan
untuk meningkatkan produktivitasnya. Oleh karena itu, investasi jangka panjang
dalam sumber daya manusia adalah diperlukan untuk memfasilitasi partisipasi semua
potensi sumber daya manusia di pasar tenaga kerja, termasuk kelompok penduduk
yang terkena risiko kemiskinan dan pengucilan sosial, untuk meningkatkan kesehatan,
layanan perawatan sosial dan jaminan sosial, serta layanan sistem pendidikan seumur
hidup.
 Perubahan Paradigma dalam pendidikan. Untuk melipatgandakan modal manusia
yang kami miliki dan menggunakan modal lain secara penuh, misalnya budaya, alam
dan modal ekonomi, perubahan paradigma dalam pendidikan diperlukan. Tersedia
pendidikan seumur hidup kualitas yang baik adalah kebutuhan abad ke-21, karena
hanya masyarakat terpelajar yang terbuka untuk kreatif aktivitas mampu bekerja
secara efisien. 
 Perspektif Tata Ruang Pengembangan,ibu kota lokasi Latvia masih kurang dihargai
dan digunakan secara efisien. Lokasi geografis yang menguntungkan dari Latvia
adalah keuntungan yang signifikan bagi pembangunan negara dan daya saing. Riga
menjadi budaya yang penting, pusat bisnis dan pariwisata di Eropa Utara, hubungan
perkotaan dan koneksi fungsional harus menjadi lebih dekat. Wilayah yang
menawarkan kualitatif dan lingkungan hidup yang menarik, serta berbagai macam

16
tersedia layanan publik dan infrastruktur transportasi,  akan menjadi kompetitif dan
menarik.

Enam prioritas pembangunan nasional termasuk dalam Latvia 2021-2027 (National


Development Plan) :

1. Keluarga yang kuat, warga negara yang sehat dan aktif;

2. Pengetahuan dan keterampilan untuk pertumbuhan pribadi dan negara;

3. Kompetensi bisnis dan kesejahteraan material;

4. Lingkungan hidup sehat dan pembangunan teritorial;

5. Budaya dan olahraga untuk kehidupan yang aktif dan memuaskan;

6. Masyarakat yang bersatu, aman, dan terbuka.

D. Model Pembangunan di Latvia

Model Pembangunan Latvia menekankan pada Economic Growth (berorientasi pada


pertumbuhan) Oleh karena itu proses pembangunan menjadi terpusat pada produksi antara
lain melalui, akumulasi modal termasuk semua investasi baru dalam peralatan fisik maupun
SDM. Kemudian peningkatan tenaga kerja melalui pembangunan manusia dengan
meningkatkan kualitas pendidikan, kuantitas para pekerja serta jaminan kualitas hidup agar
mampu bersaing dan bekerja dengan baik. Dan yang terakhir adalah menekankan kemajuan
teknologi yaitu menetapkan pola baru yang lebih modern. Teori ini menitikberatkan pada
kenaikan pendapatan nasional per tahun secara berkala. Salah satu faktor pertumbuhan
ekonomi adalah economic freedom dan investasi terdapat faktor pertumbuhan penduduk dan
angkatan kerja, serta kemajuan teknologi, dan akumulasi modal. Di samping itu, bagi negara
berkembang yang membutuhkan modal untuk pembangunan, selain investasi terdapat faktor
pinjaman atau utang luar negeri terhadap dukungan program-program pembangunan, seperti
pembangunan infrastruktur, pengembangan sarana publik dan lain sebagainya. Sehingga
terdapat peran institusi keuangan global dalam peningkatan pertumbuhan ini. Tetapi tidak
dapat dipungkiri, peran institusi keuangan global ini juga yang mendorong banyak negara
berkembang mereformasi struktur ekonominya dengan menerapkan asas economic freedom
atau liberalisasi ekonomi.

17
Ekonomi Latvia telah mempertahankan sebagian besar peringkat bebasnya selama
lima tahun berturut-turut. Untuk lebih memperluas kebebasan ekonomi, pemerintah perlu
memperkuat peradilan, mendedikasikan kembali dirinya untuk memberantas korupsi, dan
terus melakukan reformasi dalam pengawasan perbankan terkait dengan dampak dari
beberapa skandal utama pencucian uang di sektor keuangan. Untuk menjawab permasalahan
pembangunan di Latvia, pemerintahan beragenda untuk melakukan economy recovery
melalui pembentukan kerjasama dengan Negara lain untuk mendorong pemulihan
perekonomian demi terjaga dan terjaminnya pembangunan di Latvia. Karena pertumbuhan
ekonomi yang stabil adalah salah satu kunci utama yang mempengaruhi pembangunan
kehidupan bermasyarakat di Latvia.

2.7 UKRAINA

Ukraina merupakan negara yang terletak di Eropa Timur yang secara astronomisnya
berada di 44°-53°LU dan 22°-41°BT. Negara ini pernah menjadi bagian dari Uni Soviet dan
berbatasan dengan Rusia di sebelah Timur dan Timur Laut sedangkan di sebelah barat
dengan Polandia dan Slovakia. Di sebelah barat daya, Ukraina berbatasan dengan Hongaria,
Rumania dan Moldova. Kemudian di selatannya berbatasan dengan laut Hitam dan di
tenggaranya adalah Laut Azov. Dalam sejarahnya, Ukraina pernah ditaklukan dan dikuasai
oleh Uni Soviet setelah terjadinya Perang Dunia Ke-2 dan kemudian memperoleh
kemerdekaannya pada tanggal 24 Agustus 1991 setelah bubarnya Uni Soviet. Tanggal
tersebut diperingati sebagai hari Kemerdekaan Ukraina. Pada bulan Maret 2014 terjadi
pencaplokan wilayah Krimea Ukraina oleh Republik Rusia sehingga mengakibatkan
peperangan antara Ukraina dan Rusia di Donbass pada bulan yang sama hingga pada bulan
Mei 2016.

A. Strategi Pembangunan Di Ukraina

Dalam perkembangan pembangunannya diberbagai bidang, Ukraina diketahui telah


banyak menjalin berbagai macam hubungan diplomatik dengan negara lain dalam upaya
untuk meningkatkan kualitas pembangunan di berbagai sektor. Pada saat ini Negara Ukraina
mendapatkan klasifikasi sebagai negara yang memiliki penghasilan menengah ke bawah
dengan data PDB perkapita warga Ukraina adalah sebesar USD 2640 (Ministry for foreign
affairs, 2018 ). Negara ini mencatat bahwa jumlah bantuan pembangunan resmi mencapai
1,523 US Dollar. Adapun negara dengan sumbangsih terbanyak adalah Uni Eropa, Jepang,

18
Jerman serta Amerika Serikat. Peranan dari Bank Dunia dan Bank Eropa juga memiliki andil
yang besar dalam rekonstruksi dan pembangunan untuk Ukraina. Pasca terjadinya konflik di
Ukraina yang terjadi pada tahun 2014, membuat pendanaan untuk pembangunan Ukraina
menjadi meningkat dengan sangat pesat. Pendanaan ini meningkat hampir dua kali lipat dari
sebelumnya di tahun 2013. Tercatat pada tahun 2013 pemerintahan Ukraina menganggarkan
791 juta US Dollar dan di tahun 2014 menjadi 1404 juta US Dollar. Pada Tahun 2017
pemerintahan Ukraina menetapkan tujuan pembangunan mereka yaitu “ increased standards
of living and quality of life via sustainable economic development “. Tujuan ini menjadi dasar
bagi Negara Ukraina untuk menetapkan rencana anggaran dalam program jangka menengah
mereka. Pada Tahun 2006 Ukraina diklasifikasikan sebagai negara berkembang yang
membuat pemerintahan Ukraina mengalihkan pendanaan mereka menuju bidang kerjasama
pembangunan (Ministry for Foreign Affairs of Finland, 2018). Pemerintahan Ukraina
diketahui telah menyiapkan Strategi Pembangunan yang berkelanjutan sampai tahun 2030
beserta adanya Rencana Aksi Nasional untuk Pelaksanaan strategi di tahun 2020.  Sebagai
langkah nyata untuk meningkatkan pembangunan di Ukraina, pemerintah Ukraina menjalin
kerjasama bilateral dengan pemerintahan Finlandia guna memaksimalkan serta semakin
meningkatkan pembangunan Ukraina (Ministry for Foreign Affairs of Finland, 2018). Dalam
kerjasama dengan Finlandia, Pemerintah Ukraina memfokuskan kerjasamanya dibidang
pendidikan. Awal dari kerjasama dengan Finlandia ini berawal dari Finlandia yang memulai
untuk menjalin kerjasama kepada negara-negara tetangga dengan Ukraina.

Pada sektor Pendidikan, Finlandia membantu Ukraina untuk dapat mereformasi


sekolah-sekolah mereka melalui proyek dengan anggaran sampai 6 Juta Euro. Sistem
pendidikan di Ukraina diketahui masih mewarisi dari apa yang dahulu Soviet berikan, oleh
sebab itu kerjasama dengan Finlandia dilakukan guna memperbaiki sistem pendidikan
mereka. Hasil yang didapatkan oleh Ukraina dari kerjasama ini mampu menjadikan
pendidikan di Ukraina dapat memenuhi standar pendidikan Eropa.  Selain itu, pada tahun
2007 tepatnya pada 18 April, Komite Sepak Bola Eropa atau UEFA memutuskan Polandia
dan Ukraina menjadi tuan rumah dari Euro 2012, event sepak bola ini merupakan yang
terbesar kedua setelah piala dunia (Tempo, 2007). Terpilihnya Ukraina yang notabenenya
adalah negara berkembang di eropa menjadikan negara ini memiliki banyak keuntungan dari
segi ekonomi. Dengan terpilihnya mereka sebagai tuan rumah mampu membantu Ukraina

19
untuk memperbaiki dan banyak melakukan pembangunan di berbagai sektor. Adapun
keuntungan yang didapat dari event ini telah banyak mengundang investor untuk
menanamkan modalnya dan hal ini tentu sangat mempengaruhi income Ukraina. Dari
investasi ini, Ukraina mendapatkan banyak keuntungan, seperti dari pajak dan hal lainnya.
Hal lain yang menjadi keuntungan dari Ukraina adalah angka pengangguran di Negara ini
berkurang secara drastis, hal ini terjadi karena banyaknya pembangunan yang dilakukan
pemerintah sehingga membutuhkan banyak pekerja, termasuk para mahasiswa atau mereka
yang mampu berbahasa asing untuk bekerja paruh waktu di berbagai sektor.

B. Model Pembangunan Di Ukraina

Sehingga dalam pembahasan Ukraina kali ini, konteks event sepak bola dapat
membuka jalur pandangan baru terhadap kajian hubungan internasional secara kompleks.
Kehadiran sepak bola di berbagai dunia, dapat mengubah jalur kepentingan negara dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya suatu negara. Tentunya, kajian dalam hubungan
internasional yang semakin kompleks dapat membuat sepak bola ini menjadikan ambisi
nasional bagi suatu negara dalam mencapai kepentingan nasional. Khususnya dalam konteks
pembangunan Ukraina, menjadi hal yang sangat menjanjikan bahwa sepak bola ini dapat
menjadi pengimplentasian dari suatu model pembangunan  “Economic Growth”. Economic
Growth merupakan model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan (Kartono, dan
Nurcholis,  n.d). Sehingga dari terpilihnya Ukraina menjadi tuan rumah dari Euro 2012
mampu mengembangkan model pembangunan yang dalam aktivitasnya melalui event sepak
bola yang dapat memberikan keuntungan berupa hadirnya investor asing untuk menanamkan
modalnya di Ukraina. Keuntungan dari berkembangnya model pembangunan yang
dijalankan oleh Ukraina lewat Euro 2012 ini mampu menurunkan angka pengangguran
dalam negaranya dan lebih meningkatkan tenaga kerja untuk membantu mencapai proses
pembangunan Ukraina. Dengan keuntungan berupa pajak yang didapatkan oleh Pemerintah
Ukraina melalui terpilihnya mereka menjadi tuan rumah Euro 2012 mampu mencapai
pertumbuhan pembangunan ekonomi Ukraina. Kemudian terjalinnya kerjasama bilateral
antara Pemerintah Ukraina dengan Pemerintahan Finlandia dalam bidang pendidikan,
strategi ini dapat dikategorikan dalam pengaplikasian model pembangunan people centered
atau model pembangunan yang berfokus kepada manusia (Kartono dan Nurcholis, n,d).
Adanya perbaikan sistem pendidikan Ukraina dalam memenuhi standar pendidikan Eropa
mampu menjadi keberlanjutan strategi pembangunan Ukraina untuk meningkatkan kualitas

20
sumber daya alam (SDM) Ukraina. SDM ini tentunya dapat membantu menghasilkan tenaga
kerja ahli yang memiliki pendidikan yang mumpuni, sehingga mampu meningkatkan
pembangunan Ukraina dari segi sumber daya manusiannya. Lewat kerjasama dalam bidang
pendidikan, kesejahteraan yang dihasilkan juga dapat terasa oleh kedua belah pihak
khususnya Ukraina. Karena dengan pendidikan yang baik, dapat mendorong efektivitas
Ukraina dalam menghasilkan inovasi pembangunan dalam negeri Ukraina dan mendorong
perkembangan dan potensi manusia untuk lebih maju di berbagai macam bidang.

2.8 LITHUANIA 

Lituania memperoleh kembali kemerdekaannya, Pemerintah baru dibentuk pada


tanggal 22 Maret 1990, dan Kementerian Transportasi dan Komunikasi juga dibentuk
kembali. Sejak hari-hari pertama kegiatannya, tugas terpenting Kementerian termasuk
mengambil alih sektor transportasi dari subordinasi kementerian semua serikat, pembuatan
strategi transportasi baru dan sistem hukum, integrasi sektor transportasi Lituania ke dalam
transportasi Eropa jaringan.

A. Strategi Pembangunan di Lithuania

Meningkatnya pembangunan ekonomi di mancanegara berkontribusi pada ekspansi


ekonomi yang lebih kuat bagi perusahaan perusahaan di Eropa. Begitu pula bagi produsen
Lithuania untuk melakukan ekspansi ekonomi di negara-negara euro-zone yang umumnya
dipicu oleh pulihnya pasar tenaga kerja (labour market) dan pengeluaran/konsumsi rumah
tangga. Sementara itu, elemen-elemen seperti indikator tingkat kepercayaan yang meningkat,
tingkat pemanfaatan kapasitas produksi yang lebih tinggi dan permintaan yang meningkat
otomatis mendorong investasi. Perdagangan luar negeri yang lebih aktif juga menambah
aktivitas atau kegiatan yang lebih intensif di kawasan euro-zone.

Pembangunan infrastruktur Lithuania dinilai akan mampu memberikan kontribusi


terhadap pembangunan bagi negaranya yang meningkatkan kenaikan investasi dengan
harapan Seiring dengan membaiknya situasi ekonomi internasional, ekspor Lithuania
meningkat secara substansial. Peningkatan ekspornya tidak hanya karena permintaan yang
lebih tinggi tetapi juga disebabkan pemulihan pada sektor investasi, yang berkontribusi
terhadap potensi industri manufaktur. Industri yang meningkat ekspornya khususnya disektor
pangan, produk kimia, plastik, dan perabotan selain itu juga terdapat kemajuan pada industri
kertas, produk logam. Sedang sektor yang mencatat pertumbuhan yang cukup substansial

21
juga adalah di sektor Sektor ini terus meningkatkan ekspor layanannya dan memiliki basis
yang kuat di pasar Eropa.

Untuk memulai bisnis di Lithuania, memerlukan fokus yang jelas dan tetap. Untuk
itu, Lithuania telah menerapkan pendekatan strategis untuk mengembangkan bakat dan
berbagai kelebihan dinamis tenaga kerja profesional di Lithuania, yang nantinya juga
berfungsi sebagai fasilitas pendukung bagi para investor asing. Dengan lingkungan bisnis
yang kompetitif, saat ini Lithuania menduduki peringkat pertama di Uni Eropa sebagai
negara terpilih untuk memulai bisnis (Business Report World Bank), Lithuania memiliki para
ahli yang terampil dan sumber daya ahli dan terampil bagi investor asing.

B. Model Pembangunan di Lithuania

Lithuania juga memiliki keunggulan dalam bidang energi terbarukan, konservasi


energi, dan biomass. Lithuania memiliki system Biomass Exchange yang menjadikan pasar
biomassa menjadi transparan, efisien, mendorong kompetisi dan mengeliminasi perbedaan-
perbedaan harga biomassa. Penurunan harga rata-rata biomassa di Lithuania yang mencapai
40% pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2012, berdampak terhadap harga biaya
penggunaan pemanas yang turun sebesar 28%. Saat ini Lithuania memiliki teknologi
biomassa yang telah dikembangkan oleh 20 perusahaan yang beroperasi di bidang industry
biofuel (berupa design, manufacturing, dan ekspor barang jadi).

Lithuania juga sudah memiliki kawasan Zona Ekonomi di Klaipeda yang memiliki
sistem transportasi dan teknologi yang memudahkan akses ke Rusia dan Eropa, serta negara-
negara di kawasan Baltik lainnya. Untuk itu, diharapkan agar kerja sama yang bersinergi
antara Indonesia dan Lithuania juga dapat dikembangkan dan mencakup sektor pembangunan
kawasan dan pelabuhan, sebagai sarana penunjang dalam proses implementasi kerja sama
energi baru terbarukan antara kedua negara.

C. Program Pemerintah Lithuania dalam Aspek Kemanusiaan Negara Lithuania

 Rail Baltica (juga dikenal sebagai Rail Baltic di Estonia) adalah proyek infrastruktur kereta
api greenfield yang sedang berlangsunguntuk menghubungkan Finlandia (melalui feri atau
terowongan bawah laut), Estonia , Latvia , Lituania dengan Polandia dan melalui ini dengan
jalur rel standar Eropa jaringan. Tujuannya adalah untuk menyediakan layanan penumpang

22
dan barang antara negara-negara yang berpartisipasi dan meningkatkan koneksi kereta api
antara Eropa Tengah dan Utara .

Menurut sebuah studi yang diproduksi oleh Ernst & Young , manfaat sosial ekonomi yang
terukur diperkirakan mencapai 16,2 miliar euro. Efek pengganda PDB yang dinilai yang akan
dibuat oleh Proyek Global Rail Baltica adalah tambahan 2 miliar euro. Menurut penelitian
yang sama, Rail Baltic diperkirakan akan menyelamatkan sekitar 400 nyawa manusia dalam
rentang waktu 29 tahun. Mulai Januari 2020, koneksi kereta api berkecepatan tinggi dari
Tallinn ke perbatasan Lituania-Polandia diharapkan selesai pada tahun 2026.

2.9 MOLDOVA

A. Faktor Domestik
Kondisi domestik Moldova menjadi salah satu faktor pendorong Moldova untuk
menandatangani perjanjian Association Agreement dengan Uni Eropa tahun 2014. Pengaruh
dari faktor domestik, yaitu adanya kepentingan ekonomi Moldova, peran opini publik
Moldova, dan siklus pemilu tahun 2014 di Moldova.

B. Strategi Pembangunan di Moldova


Economic Interest and Foreign Policy Decision Moldova
Kebijakan Moldova menandatangani AA dengan Uni Eropa turut dipengaruhi oleh
kepentingan ekonomi dalam negeri. Ekonomi Moldova mengalami kerugian akibat embargo
ekonomi yang dijatuhkan oleh Rusia. Produsen wine Moldova telah bergantung sebagian
besar terhadap pasar Rusia. Dampak embargo tersebut cukup menghancurkan industri wine
Moldova. Pasar ekspor utama produksi wine Moldova ke Rusia sebesar 38% atau sekitar 13,4
juta decaliters (dal), dengan nilai total sebanyak US$ 156.1 juta.209 Untuk mengurangi
dampak kerugian produksi wine Moldova, Pemerintah mengalihkan pasar Rusia ke Uni
Eropa. Salah satu perusahaan anggur Moldova di Puhai bernama Asconi, mulai mencari pasar
baru ke Uni Eropa. Andrei Sarbu, pemilik Asconi, mengatakan bahwa perusahaan kecil
seperti Asconi telah menanggung risiko politik yang besar, sehingga keputusannya adalah
beralih ke pasar Eropa yang jauh lebih stabil.210 Pada 8 April 2014 Perdana Menteri
Moldova, Iurie Leanca mengatakan pengalihan penjualan wine ke Uni Eropa sebagai dampak
kerugian sanksi Rusia terhadap wine Moldova, kerugian besar yang diderita produsen

23
Moldova menyebabkan harus mengekspor wine ke pasar Uni Eropa. Iurie Leanca
menegaskan bahwa:

“Moldova’s government has been keen to futher increase thus by signing a trade and
association agreement with EU by June. A deal has already been reached to liberalise wine
exports and to allow Moldovans to gain visa-free access to the EU by end of April.Our
fundamental objective is to join the European Union.”

(Pemerintah Moldova telah tertarik untuk lebih meningkatkan hubungan dan


menandatangani perjanjian AA dengan Uni Eropa pada bulan Juni. Sebuah kesepakatan yang
telah dicapai untuk meliberalisasikan ekspor wine dan untuk mendapatkan akses bebas visa
ke Uni Eropa pada akhir bulan April. Tujuan mendasar Moldova adalah untuk bergabung
dengan Uni Eropa). Selain pernyataan dari Perdana Menteri Moldova dalam menanggapi
kerugian produsen wine Moldova. Vasile Bumacov, Menteri Pertanian Moldova, juga
menanggapi sanksi wine Rusia, mengatakan:

“The Russian wine ban has helped promote our wine elsewhere- it has helped us find
new markets in Europe.” (Larangan wine Rusia telah membantu mempromosikan anggur
kami di tempat lain- itu telah membantu kami menemukan pasar baru di Eropa)

Peralihan pasar Moldova ke Uni Eropa disebabkan oleh kerugian yang dialami
Moldova akibat embargo yang dijatuhkan oleh Rusia. Sehinggga untuk mengurangi kerugian
dan perdagangan yang tidak stabil dengan Rusia, Moldova mulai mengalihkan pasar ke Uni
Eropa dengan melihat peluang yang lebih besar yang ditawarkan oleh Uni Eropa.
Keuntungan ekonomi yang didapat Moldova dari perdagangan dengan Uni Eropa dapat
dilihat dari keuntungan perjanjian AA/DCFTA, yaitu dapat memodernisasi sektor pertanian
di dalam negeri Moldova, sehingga produk pertanian dapat bersaing dan menarik konsumen
negara-negara Uni Eropa. Selain itu, sektor pertanian dalam negeri Moldova mendapat
keuntungan dari standar produksi yang lebih tinggi, teknologi yang lebih modern,
mendapatkan dana dan investasi, serta meningkatkan keterampilan bagi tenaga kerja, yang
memiliki tujuan untuk menerapkan perubahan dan beradaptasi dengan standar Uni Eropa.

Kepentingan ekonomi Moldova untuk mengalihkan pasar dari Rusia ke Uni Eropa,
disebabkan keuntungan yang diperoleh Moldova dari AA dengan penerapan penghapusan bea
ekspor untuk beberapa produksi pertanian, seperti buah, sayur, dan daging. Selain pertanian,
produksi tekstil dan pakaian juga mendapat penghapusan bea ekspor ke Uni Eropa. Peluang

24
yang di dapat dari penghapusan bea ekspor tersebut, produk pertanian Moldova mendapat
peluang dan menarik konsumen di pasar Uni Eropa, semakin banyak konsumen produk
pertanian Moldova maka standar produksi di Moldova lebih tinggi dan akan memacu
investasi, modernisasi pertanian, dan lapangan pekerjaan.

Kesempatan tersebut juga diharapkan dapat mendapat peluang yang sama pada
industri Moldova di bidang lainnya. Selain itu, kepentingan dalam negeri Moldova, yaitu
untuk menjamin keamanan dan kebutuhan energi. Moldova tidak memiliki sumber daya alam
dan memiliki ketergantungan gas terhadap Rusia. Namun, sejak Rusia mengancam tidak akan
memperpanjang kontrak Gazprom. Moldova mulai mengurangi ketergantungannya terhadap
gas Rusia. Pada bulan Mei 2010, Moldova menjadi anggota penuh dalam European Energy
Community, akses ke EEC memberikan keuntungan bertahap bagi kebutuhan pasokan listrik
maupun membangun jaringan pipa gas dengan negara Uni Eropa.

Selain itu, peraturan standar Komisi Eropa dan Uni Eropa di bidang energi menjadi
wajib bagi produsen, eksportir, importir dan distributor listrik dan gas alam dari Moldova,
tidak termasuk dengan kepentingan Rusia dan orang-orang dari Gasprom di Moldova Pada
tahun 2014, Moldova mulai mengurangi ketergantungan gas dari Rusia, dengan membangun
pipa gas baru antara Rumania dan Moldova.221 Uni Eropa menyediakan dana bantuan
sebesar € 26 juta, untuk membangun pipa yang menghubungkan Lasi kota di Rumania ke
Ungheni daerah di Moldova. Pipeline tersebut sepajang 43 kilometer / 27 mil dan memiliki
kapasitas hingga 50 juta meter3 /tahun.

Rumania memproduksi sekitar 11 miliar meter3 /tahun dan mengimpor 2-3 miliar meter3 dari
Rusia. Menteri Energi Razvan Nicolescu mengatakan:

“The first phase of the poject will allow an exhange of gas between Romania to the
Republic of Moldova of approximately 14.000-15.000 cubic meters per hour, which means 1-
2% of the total production or Romania.”

(Tahap pertama dari proyek ini akan memungkinkan pertukaran gas antara Rumania
untuk Republik Moldova sekitar 14.000-15.000 m3 /jam, yang berarti 1-2% dari total

25
produksi Rumania). Untuk mengurangi ketergantungan gas terhadap Rusia, Moldova mulai
membangun pipeline Lasi-Ungheni. Isi perjanjian yang ada mencakup kerjasama energi,
mengembangkan infrastuktur yang dirancang untuk diversifikasi sumber energi, pamasok,
dan rute transportasi,peningkatan dan penguatan stabilitas, dan keamanan pasokan energi dan
perdagangan, non-diskriminatif pasar energi sesuai standar Uni Eropa.

Perjanjian AA yang terdapat kerjasama energi, menambah keuntungan bagi Moldova.


Selain dari sektor energi, terdapat juga keuntungan bagi sektor ekonomi dan energi dalam
negeri Moldova. Moldova merupakan negara kecil yang bertransformasi menuju keanggotaan
Uni Eropa. Dengan adanya tawaran dan bantuan yang diberikan Uni Eropa, Moldova
memperoleh banyak manfaat dan keuntungan dengan berintegrasi dengan Uni Eropa.
Sehingga kebijakan Moldova untuk menandatangani AA dengan Uni Eropa, karena adanya
kepentingan ekonomi dan energi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Serta adanya
dukungan dari pemerintah Moldova untuk membantu produsen beralih ke pasar Uni Eropa,
untuk mengurangi dampak kerugian embargo yang dijatuhkan Rusia.

26
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada akhirnya kita bisa melihat bahwa beberapa negara di Kawasan Eropa Timur
dalam strategi pembangunannya menerapkan berbagai cara dalam mencapai kesejahteraan
dan pembangunan yang berkelanjutan melalui perdagangan bebas, investasi, fokus terhadap
bisnis dan lingkungan hidup maupun melalui pemanfaatan organisasi internasional seperti,
Uni Eropa. Selain itu, beberapa negara terlihat menerapkan model pembangunan economic
growth seperti, negara Latvia yang berfokus pada produksi, SDM (sumber daya manusia) dan
investasi. Di sisi lain, negara Latvia menerapkan pembangunan manusia yang difokuskan
dalam peningkatan pendidikan. Dalam hal ini, economic growth juga dipilih dan di terapkan
oleh negara Rusia sebagai model pembangunanya sendiri, ketimbang basic needs(model yang
berfokus pada kejahteraan) maupun people centered ( model yang berfokus pada aspek
manusia). Selain Rusia dan Latvia, ada beberapa negara yang menerapkan dan memilih
model pembangunan people centered ketimbang economic growth yakni, negara Belarus
yang berfokus pada pemberian peluang kepada masyarakatnya agar bisa lebih berkembang,
terutama melalui terciptanya lingkungan sosial yang dapat mendorong potensi masyarakat
maupun penyediaan terhadap lembaga pendidikan. Negara Belarus, dalam strategi
pembangunanya menerapkan NSDS atau bisa disebut The National Strategy for Sustainable
Development of the Republic Belarus yang berfokus terhadap perkembangan sosio-ekonomi
maupun pembangunan nasional. Dalam mencapai pembangunan nasional, strategi ini selalu
mengedepankan pentingnya nilai-nilai SDGs yang dimana nilai-nilai tersebut dibuat dan di
hasilkan oleh UNDP. Sehingga kita bisa melihat bahwa penerapan strategi dan model
pembangunan setiap negara di Kawasan Eropa Timur ternyata berbeda-beda.

27
28
3.2 DAFTAR PUSTAKA

Carnelian, Chikitta, Daru Purnomo, dan Adrianus Bintang HN. 2017. Strategi Vladimir Putin
dalam Mempertahankan Dominasi Rusia di Negara-Negara Baltik. Cakrawala. 2-3.

Devina Theresia. 2018. PENGARUH IMF TERHADAP KEBANGKITAN EKONOMI


RUSIA PADA KEPEMIMPINAN VLADIMIR V. PUTIN TAHUN (2000-2008).
Universitas 17 Agustus 1945.

European Commission, “EU-Republic of Moldova Deep and Comprehensive Free Trade


Area, 11 Februari 2014, 2,
http://trade.ec.europa.eu/doclib/docs/2014/february/tradoc_152194.pdf (Diunduh pada 29
April 2021)

Financial Times,” Moldovan winemakers struggle as Russia vies with EU for influence.”

Foundation, T. H., 2021. 2021 Index of Economic Freedom. [Online] Available at:
https://www.heritage.org/index/country/latvia [Accessed 29 April 2021].

Foundation, T. H., 2020. The Heritage Foundation. [Online] Available at:


https://www.heritage.org/international-economies/commentary/how-latvia-has-become-
beacon-economic-freedom-northern-europe [Accessed 29 April 2021].

Fox News, A swirl in a Moldovan wine glass is the stuff of geopolitics in EU-Russia
relations, http://www.foxnews.com/world/2013/11/25/swirl-in-moldovan-wine-glass-is-
stuffgeopolitics-in-eu-russia-relations.html (Diakses 29 april 2021)

Gabrielle G. Bulgari, “Mapping the EU-Republic of Moldova Trajectory: Roadblocks on the


Way to Economic Integration with the EU,” Romanian Journal of European Affairs, 4
Desember 2015, Vol. 15 No 4, http://poseidon01.ssrn.com/delivery.php?
ID=206100072072112029085093084086101073116045
093077065045102115106100024121110001015118000017006006033051111097068021022
1110
950161050400680360920190830910760280020280500470631071171190950700721260931
1712 2108113072127099029087106095117125019079001065113&EXT=pdf (Diunduh pada
29 April 2021)

Gelsiz, G., 2014. DW. [Online] Available at: https://www.dw.com/id/tahun-baru-latvia-resmi-


berlakukan-euro/a-17335575 [Accessed 29 April 2021].

HARE, P. G. (1989). ECONOMIC DEVELOPMENT IN EASTERN EUROPE: A REVIEW


ARTICLE * . Oxford Economic Papers, 41(1), 672–697.

HARE, P. G. (1989). ECONOMIC DEVELOPMENT IN EASTERN EUROPE: A REVIEW


ARTICLE * . Oxford Economic Papers, 41(1), 672–697.

Kartono, D. T, dan Nurcholis, H. n.d. Konsep dan Teori Pembangunan. Pembangunan


Masyarakat Desa dan Kota.

29
Kementrian Luar Negeri. Sekilas Negara Lithuania. Diakses di
https://pasaramerop.kemlu.go.id/id/eropa/lithuania/sekilas (Diakses 29 April 2021).

Latvia, M. o. E. o. t. R. o., 2019. Economic Development of Latvia. 1st ed. Latvia: Ministry of
Economics of the Republic of Latvia.

LATVIA, S. O. T. R. O., 2010. Sustainable Development Strategy of Latvia until 2030.


Latvija 2030, pp. 1-8.

Laruelle, M. & Rivera, E. (2019).Imagined Geographiesof Central and Eastern Europe: The
Concept of Intermarium. IERES Occasional Papers.

Ministry For Foreign Affairs of Findland. 2018. Strategy for Development Cooperation -
Ukraine 2018-2022. 

Kementrian Luar Negeri. (n.d.). ESTONIA. Kedutaan Besar Republik Indonesia di Helsinki,
Republik Finlandia Merangkap Republik Estonia. Retrieved April 29, 2021, from
https://kemlu.go.id/helsinki/id/pages/estonia/2666/etc-menu

Martin, N., 2021. Tuntutan Demokrasi Meluas, Tapi Ekonomi Belarus Masih Sangat
Tergantung dari Rusia | DW | 26.08.2020. [online] DW.COM. Available at:
<https://www.dw.com/id/ekonomi-belarus-masih-sangat-tergantung-dari-rusia/a-54703716>
[Accessed 29 April 2021].

Miszewski, dkk. (2018). Central Europe After 1918. A Short Outline. Security and Defence
Quarterly, 19(2). DOI: 10.5604/01.3001.0012.1470.

OECD Regional Outlook 2019. (n.d.). Regional Development Policy in Estonia. : Leveraging
Megatrends for Cities and Rural Areas. https://www.oecd.org/cfe/_Estonia.pdf

Pramestiwi P Crystalia, Supriyadi, Prabhawati Adhiningasih. 2014. Pengaruh Demokratisasi


terhadap Pembangunan Ekonomi di Rusia pada Masa Pemerintahan Boris Yeltsin (The
Impact of Democratization on Russian Economic Development in Boris Yeltsin Era). Ilmu
Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Jember.

Provisions Key. NATIONAL STRATEGY FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT FOR THE


PERIOD TO 2020 OF THE REPUBLIC OF BELARUS .2020
Ratriani, V., 2021. Mengenal Belarusia, negara pecahan Uni Soviet yang dipimpin Diktator
selama 26 tahun - Page 2. [online] kontan.co.id. Available at:
<https://internasional.kontan.co.id/news/mengenal-belarusia-negara-pecahan-uni-soviet-
yang-dipimpin-diktator-selama-26-tahun?page=2> [Accessed 29 April 2021].

Solution, K. A., n.d. Keystone Bachelorstudies. [Online] Available at:


https://www.bachelorstudies.co.id/universitas/Latvia/LASE/ [Accessed 29 April 2021].

Solution, K. A., n.d. Keystone Bachelorstudies. [Online] Available at:


https://www.bachelorstudies.co.id/universitas/Latvia/LASE/ [Accessed 29 April 2021].

30
Tempo.co. 2021. Polandia – Ukraina tuan rumah Piala Eropa 2012 diakses melalui :
https://koran.tempo.co/read/olah-raga/99330/polandia-ukraina-tuan-rumah-euro-2012 pada
Kamis, 29 April 2021 pukul 15.00

Vabariigi Valistus. (2020, 10 8). The Government Approved National Long-term


Development Strategy "Estonia 2035". Retrieved 04 29, 2021, from
https://www.valitsus.ee/en/news/government-approved-national-long-term-development-
strategy-estonia-2035

Vega, B., 2021. Profil Negara Belarus. [online] Portal-ilmu.com. Available at:


<https://www.portal-ilmu.com/2020/02/profil-negara-belarus-negeri-rusia-putih_3.html>
[Accessed 29 April 2021].

VinExRegion in Fokus: Moldova. Diakses di


https://en.vinex.market/articles/2016/08/30/region_infocus_moldova (Diakses 29 april 2021)

31

Anda mungkin juga menyukai