Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH GEOGRAFI

"JERMAN SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG DI


BENUA EROPA"

SMA NEGERI 1 SINDANGBARANG


Tahun ajaran 2021/2022
Jl. Raya timur no.123 TLP(0263)365027
Sindangbarang-Cianjur 43272
2022
DIBUAT OLEH:
1.RAMDAN MAULANA
2.serly
3.ILHAM
4.IBRAHIM
5.TRIO
6.RIPAN
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL..............
KATA PENGANTAR..........
BAB I PENDAHULUAN.......
1.1.Latar belakang..............
1.2.Rumusan masalah...........
1.3.Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sistem ekonomi ................
2.2.Sistem politik.................
2.3.sosial...........
a.Pendidikan
b.Kebudayaan
BAB III PENUTUP
Kesimpulan............
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa
masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG NEGARA JERMAN
Peta negara Jerman
Jerman merupakan negara Republik Federal dan
menganut sistem pemerintahan Demokrasi
Parlementer. Jerman dipimpin oleh 603 anggota
Bundestag (Dewan Perwakilan Rakyat), 69 anggota
Bundestrat (Majelis Permusyawarah Rakyat) dan
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dipimpin
oleh seorang Kanselir (Presiden). Negara ini terdiri
atas 16 negara bagian sejak reunifikasi 3 Oktober
1990 dengan ibukota negaranya yaitu Berlin.
Negara yang memiliki luas wilayah 357.023
Km² dan 82,44 Juta jiwa sebagian besar
penduduknya beragama Khatolik 33%, Protestan
33%, Islam 3%, Yahudi 0,1 %. Dengan batas
wilayahnya pada bagian utara berbatasan dengan
negara Denmark, bagian Timur berbatasan dengan
negara Polandia dan Ceko, Selatan berbatasan
dengan Austria dan Swiss, dan terakhir bagian
Baratnya berbatasan dengan Perancis, Belgia,
Belanda dan Luxemburg. Sebagai negara yang
terletak di daerah Sub-Tropis dan suhu mencapai
9°-33°C, negara ini memiliki latar belakang sejarah
yang begitu panjang dan cukup berpengaruh besar
bagi peradaban dunia.
Setelah berakhirnya perang Perancis
melawan Prusia 1871, negara Jerman modern
terbentuk. Kekuatan politik yang dimiliki Jerman
telah lama bermain dalam percaturan
internasional dimulai dari era monarki di Eropa
masa pemerintahan Kekaisaran Romawi hingga
lahirnya Eropa modern dan berakhirnya
kepemimpinan Napeleon, patut diakui karena
mampu terus mempertahankan eksistensinya
dalam dunia Internasional.
Jerman adalah negara pendiri Uni Eropa.
Negara ini juga menjadi anggota zona Schengen
dan pengguna mata uang Euro sejak 2002. Sebagai
negara penting, Jerman adalah anggota G8, G20,
menduduki urutan keempat dalam Produk
Domestik Bruto dan urutan kelima dalam
Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (2009),
urutan kedua negara pengekspor dan urutan
kedua negara pengimpor barang (2009) dan
menduduki urutan kedua di dunia dalam nilai
bantuan pembangunan dalam anggaran
tahunannya (2008).
Jerman juga dikenal sebagai negara dengan
sistem jaringan pengaman sosial yang baik dan
memiliki standar hidup yang sangat tinggi.
Penguasaan ilmu dan teknologi maju di berbagai
bidang, baik ilmu-ilmu alamiah maupun sosial dan
kemanusiaan, selain sebagai negara yang banyak
mencetak prestasi di bidang keolahragaan, seperti
Formula 1, Sepak bola, dan lain - lain. Jerman
dianggap sebagai negara yang sangat
menghidupkan dunia karena kemampuannnya
mengunggulkan dirinya di segala bidang seperti
ekonomi, politik, sosial budaya, dll. Dengan kata
lain, Jerman juga merupakan negara yang cukup
berpengaruh di dunia.
Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan di atas maka tim penulis tertarik untuk
mengkaji lebih dalam seputar negara Jerman
terutama dalam bidang ekonomi, politik, sosial,
budaya, dll. Dari sebelum terbentuknya Jerman
modern hingga Jerman saat ini. Guna penambah
wawasan dan informasi sehingga kita dapat
mengetahui apa saja yang menjadi perbedaan
sistem-sistem yang diterapkan Jerman pada
sebelum dan setelah modern hingga mampu
menjadi negara yang cukup maju pada saat ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Perbedaan apasajakah yang terdapat pada
sistem-sistem (ekonomi, politik, sosial, dll.) yang
diterapkan oleh Jerman pada masa sebelum dan
setelah modern?
2. Langkah apa saja yang menjadikan negara
Jerman sebagai Negara maju?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui perbedaan-perbedaan yang
terlihat antara sistem-sistem sebelum dan setelah
negara Jerman modern.
2. Mencari tahu langkah-langkah negara Jerman
sehingga mampu mempertahankan eksistensinya
di dunia internasional dari dahulu hingga saat ini.
3. Mengetahui secara ringkas bentuk dan
sejarah negara Jerman.

BAB II
PEMBAHASAN
Perlu kita ketahui bahwa kemajuan negara Jerman
didukung oleh sistem-sistem pentingnya yaitu
ekonomi, politik, sosial, budaya, dll. Keseluruhan
elemen-elemen ini mampu dikembangkan oleh
negara tersebut secara baik meskipun telah
melalui berbagai perubahan-perubahan ke arah
yang lebih baik. Maka pada bab pembahasan ini
kita akan mengulas bagaimana bentuk sistem-
sistem tersebut serta perubahan-perubahannya
dari masa sebelum modern hingga saat ini,
sehingga mampu mengangkat negara tersebut ke
arah kemajuan.

2.1 SISTEM EKONOMI


Setelah menyerahnya Jerman oleh Rusia dan
sekutu (Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni
Soviet) 32 April 1945. Hasil dari peperangan
menghasilkan perjanjian Yalta dan Postdam, 2
Agustus 1945, yang menyebabkan bentuk negara
tersebut terbagi atas dua wilayah yaitu Jerman
Barat (Bundes Republic Deutchland) dengan
ibukotanya Bonn dan dikuasai oleh Amerika
Serikat, Inggris, Perancis dan Jerman Timur
(Deutch Demokratische Republic) dibawah
kekuasaan Uni Soviet. Keadaan kedua wilayah
Jerman Barat maupun Timur dalam keadaan porak
poranda baik dalam keadaan militer, politik,
maupun moral bangsanya dengan tembok Berlin
sebagai pemisahnya.

Surya, Aelina (2009). Hubungan Internasional di


Kawasan Eropa. Bandung : PT Kibar Internasional.

Pasca PD II para negara-negara sekutu telah


mempercayakan untuk melepas Jerman Barat
1955, melihat dari aspek sosial-politik Jerman
Barat yang telah berkembang. Bahkan tercatat
setelah dibangunnya Tembok Berlin, sekitar
185.000 penduduk Jerman Timur melakukan
migrasi ke Jerman Barat mengingat situasi sosial,
ekonomi dan politik di Jerman Barat yang jauh
lebih berkembang di bandingkan Jerman Timur.
Hal tersebut dikarenakan penerapan sistem
perekonomian di Jerman Timur mengalami krisis
1989. Ideologi Sosialis-Komunis dari Uni Soviet
dinggap telah mencuci otak para rakyat Jerman
Timur sehingga rakyat tidak mendapat kebebasan
untuk berfikir, menghasilkan karya cipta yang
bernilai jual, menjalankan perekonomian secara
leluasa karena selalu dibayang-bayangi aturan
para pemerintahnya sehingga menimbulkan krisis
perekonomian yang berkepanjangan. Penerapan
sistem sentralisasi politik maupun ekonomi di
Jerman Timur juga memicu terjadinya
kemerosotan dan kemunduran perekonomian di
negara tersebut. Hal tersebut sangat bertolak
belakang dengan kemajuan yang dirasakan negara
Jerman bagian Barat yang semakin maju
diberbagai bidang terutama di bidang ekonomi,
politik, sosial, budaya, dll. Dengan program
Marshall, Amerika Serikat mengucurkan dana
sebesar 1,5 miliar dollar kepada Jerman Barat.
Dalam jangka waktu 15 tahun pemerintah Jerman
Barat sudah bisa membangun 3 Juta bangunan
apartemen untuk negaranya. Tahun 1950 prestasi
perekonomian Jerman Barat meningkat dengan
menjalankan teori Ludwig Erhard (Menteri
perekonomian pertama Jerman) berupa
kenyamanan untuk semua dalam peningkatan
pasar sosialis. Kemajuan perekonomian terlihat
dalam peningkatan produksi industri
pertambangan, logam, mesin, kimia, dan elektro.
Hasilnya diekspor keluar negri serta berhasil
menjaring minat para investor asing ke Jerman
Barat.
Dalam waktu yang tak begitu lama setelah PD II,
Jerman Barat mampu membangun kembali
negaranya ke arah yang lebih baik. Hal ini memicu
sentimen rakyat Jerman Timur dimana keadaan
negaranya yang semakin terpuruk. Munculnya
kebijaksanaan Glasnot (keterbukaan) dan
Perestroika (restrukturisasi), persetujuan Mikhail
Gorbachev atas Jerman Bersatu, membuka pikiran
rakyat Jerman Timur untuk melakukan penyatuan
dengan Jerman Barat dan ditandai dengan
penghancuran Tembok Berlin 9 November 1989
dan Jerman Bersatu di resmikan 3 Oktober 1990 di
Gedung Philharmoni Berlin dengan Berlin sebagai
ibukotanya. Sejak saat itu bentuk sistem
pemerintahan Jerman berubah menjadi
Demokrasi, membawa perubahan yang besar di
berbagai bidang politik, sosial, budaya dan
khususnya perekonomian di negara Jerman
bersatu hingga saat ini.
Langkah yang pertama kali ditempuh negara
Jerman bersatu di bidang perekonomian adalah
“Melakukan Perjanjian Mata Uang, Ekonomi,
Kesejahteraan Pasca Reunifikasi” yang ditanda
tangani oleh kedua pemerintah 18 Mei 1990. Inti
dari perjanjian tersebut menggantikan mata uang
Mark, mengubah jalur perekonomian dari Jerman
Timur ke Barat dan berlaku sejak 1 Juli 1990.
Pada tanggal 1 Juli 1990 mata uang Jerman Barat
D-Mark mulai diberlakukan di Jerman Timur. D-
Mark disambut dengan gembira oleh warga
Jerman Timur, akan tetapi dengan
diberlakukannya mata uang Jerman Barat yakni D-
Mark di Jerman Timur berakibat fatal bagi
perekonomian Jerman Timur. Uang pensiun dan
tabungan mencapai nilai 6000 DDR Mark (mata
uang Jerman Timur) hanya dapat ditukar satu
banding satu dengan D-Mark. Demikian juga
dengan gaji para karyawan harus dibayar dalam D-
Mark.
Hanya dalam waktu semalam, perusahaan Jerman
Timur tiba-tiba harus bersaing dengan perusahaan
Jerman Barat. Persaingan dagang dan
keuanganpun tidak mungkin dapat dimenangkan
oleh Jerman Timur. Warga Jerman Timur sendiri
tidak diperbolehkan membeli barang – barang
untuk produk dalam negeri, baik itu bahan
makanan atau minuman, peralatan teknis atau
kendaraan, semuanya harus produk dari Barat.
Kekacauan perekonomian ini sangat berdampak
pada pertumbuhan perekonomian Jerman setelah
adanya penyatuan antara Jerman Barat dan
Jerman Timur. Para pakar sebelumnya telah
memperkirakan, bahwa penyatuan mata uang
akan meruntuhkan ekonomi Jerman Timur. Akan
tetapi, Theo Waigel yang kala itu menjabat
menteri keuangan Jerman, baru-baru ini
menyatakan, tidak ada alternatif lain pada tahun
1990, “Jika D-Mark tidak datang kepada kita, kita
lah yang akan datang ke sana,” begitu diserukan
orang di Jerman Timur. “Di Departemen Keuangan,
juga dengan dewan pakar, kami telah
mendiskusikan semua kemungkinanan teoritis,
rencana bertahap, kemungkinan yang lebih
efektif”, kenang Theo Waigel, yang menjabat
menteri keuangan dari tahun 1989 sampai 1998.
“Seluruh rencana tidak mungkin dilaksanakan,
kecuali jika kita kembali membangun perbatasan
antara Jerman.
Pertumbuhan perekonomian pada Jerman yang
pada saat itu baru bersatu belum merata,
perusahaan-perusahaan Jerman Barat
memasarkan hasil industri ke Jerman Timur akan
tetapi tetap melakukan produksi di Jeman Barat.
Juga dalam pemerataan lapangan pekerjaan di
daerah Jerman Timur tumbuh hanya dengan
perlahan, sekalipun kekuatan ekonomi per kapita
Jerman Timur juga hanya sebesar 71% dari Jerman
Barat. Sementara itu produk domestik brutto yang
dihasilkan dari sektor swasta hanya mencapai 66
persen dari jumlah produk domestik brutto di
Barat.
“Pembangunan wilayah timur Jerman merupakan
proyek solidaritas terbesar yang pernah dijalankan
di Jerman” lanjut Waigel. Proyek solidaritas yang
masih akan berjalan lama. Belum ada negara
bagian di timur Jerman yang mampu membiayai
diri sendiri. Semua pekerja di Barat harus
membayar iuran tambahan yang disebut iuran
solidaritas. Pakta Solidaritas ini masih akan
berjalan sampai tahun 2019. Artinya, sampai
waktu tersebut, Barat masih akan mengucurkan
dana yang besar ke wilayah Timur.
Laporan Departeman Dalam Negeri Jerman dalam
peringan 20 tahun Jerman bersatu pada tahun
2010 menyatakan bahwa pertumbuhan
perekonomian ekonomi dan pembangunan pada
wilayah bekas Jerman Timur “Sejak 1990 sampai
dengan sekarang telah tercapai banyak hasil
menggembirakan yang sulit dipercaya.” Ia
melimpahkan jasa ini pada rakyat, yang telah
menorehkan catatan sejarah reformasi yang belum
pernah ada ini dengan keyakinan dan tekad di hati.
“Selama 20 tahun terakhir, adalah prestasi dan
hasil sejarah yang tercipta berkat seluruh rakyat
Jerman”.
Laporan reunifikasi menyebutkan, rata-rata GNP
warga bekas Jerman Timur yang hanya 9.751 euro
pada 1991, telah meningkat menjadi 19.500 euro
pada 2009, atau mencapai 2 kali lipat dari
sebelumnya. Sementara indeks bersama Jerman
Barat pada 1991 sebesar 24.872 euro, sampai 2009
meningkat menjadi 27.929 euro, atau meningkat
sebesar 12%. (Rata - rata GNP China pada 2009
hanya 3.711 dolar AS, atau sekitar 2.855 euro). Jika
dibandingkan antara periode yang sama, pada
1991 rata-rata GNP warga Jerman Timur hanya 2/5
dari GNP Jerman Barat, sementara pada 2009
sudah mencapai lebih dari 2/3 dari GNP warga
Jerman Barat.
Jika dilihat dari struktur ekonominya, kemampuan
persaingan wilayah bekas Jerman Timur di ajang
internasional juga terus bertambah kuat sejak
1995, sehingga membentuk industri modern yang
bertumpu pada teknologi ramah lingkungan dan
pemanfaatan energi surya. Setelah dilakukan
swastanisasi, perusahaan negeri bekas Jerman
Timur berkembang hingga lebih dari 30.000 unit
perusahaan pertanian dengan kapasitas yang
berbeda.
Berikut sedikit pemaparan mengenai daftar bidang
usaha penting di negara Jerman Yaitu di bidang
jasa 70%, industry 29%, Pertanian 1%. Di samping
perusahaan besar yang beroperasi secara
internasional, perusahaan ukuran menengah
merupakan inti perekonomian Jerman. Dari
angkatan kerja seluruhnya, sekitar 70% bekerja di
perusahaan madya. Menjadi pengekspor dan
pengimpor barang dagangan terbesar nomor dua
didunia. Neraca perdagangannya surplus tiap
tahun 165 Triliun €. Menjadi pemroduksi otomotif
seperti Marcedes, BMW, Volkswagen, Audi,
Porckse. Menjadi rumah industry farmasi dan
pameran internasional. Pengangguran 7,5%
merupakan terendah tiap tahunnya. Jerman
menjadi negara tujuan menarik untuk investasi
modal asing. 500 perusahaan terbesar di dunia
mempunyai cabang di negara ini, total sekitar
45.000 perusahaan asing. Penanaman langsung
modal asing (status 2007): 630 miliar dolar AS. Di
Frankrut.
Bersatunya kembali Jerman Barat dan Jerman
Timur sangat dirasakan sebagai sebuah hadiah
bagi kehidupan masyarakat Jerman Timur karena
dapat terlepas dari sistem pemerintahan yang
sosialis pada saat itu dan memulai kehidupan yang
demokrasi bersama-sama dengan Jerman Barat.
Kehidupan masyarakat Jerman Timur dalam
bidang perekonomian mengalami peningkatan
tidak seperti pada saat Jerman Timur terpisah dari
Jerman Barat.

2.2 SISTEM POLITIK


Pasca PD II Jerman terbagi dua atas perjanjian
Postdam 2 Agustus 1945 dimana Jerman Barat
atau Republik Federasi Jerman (Bundes Republic
Deutchland) dengan ibukotanya Bonn di bawah
kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis,
sedangkan Jerman Timur atau Republik Demokrasi
Jerman (Deutche Demokratische Republik) dengan
ibukota Berlin di bawah kekuasaan Uni Soviet.
Setelah berakhirnya PD II dan terpisahnya kedua
wilayah tersebut Jerman Barat sudah mampu
membangun berbagai aspek negaranya di berbagai
bidang seperti sosial politik dan
perekonomian, sehingga 1955 sekutu melepaskan
negara Jerman Barat yang dianggap sudah mampu
berdiri sendiri ini. Akibatnya tercatat pada tahun
1949-1961 sekitar 120.000 orang penduduk Jerman
Timur berusaha menyebrangi perbatasan dan
masuk ke wilayah Jerman Barat. Pemerintah
Jerman Timur akhirnya mendirikan tembok yang
memanjang mengelilingi kota Berlin Barat
sepanjang 160 Km² dan kemudian tembok tersebut
diberi nama Tembok Berlin.
Hal tersebut terjadi karena ketidakmampuan
pemerintah Jerman Timur dalam membangun
negara dan mengayomi rakyatnya terbukti dnegan
penerapan ideologi sosialisme yang telah
mengunci pikiran rakyat sedemikian rupa sehingga
tidak dapat menyampaikan pemikiran lain selain
apa yang dikeluarkan apa yang dikemukakan
pemerintahnya. Ideologi ini dianggap gagal untuk
mengatur pemerintahan di negara Jerman Timur
ditambah lagi kekecewaan rakyat karena
terjadinya krisis ekonomi di negara tersebut,
sentralisasi politik dan ekonomi sleama 40 tahun
yang mengakibatkan berbagai kemrosotan dan
kemunduran perokonomian, 1980 rezim komunis
dan ekonomi Eropa yang semakin terpuruk,
Hongaria yang membuka akses menuju negara-
negara barat, munculnya pemikiran Glasnot dan
Perestroika oleh Gorbacev yang menyadarkan
rakyat Jerman Timur akan keburukan sistem
komunis dan membandingkannya dengan
kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Eropa Barat
terutama Jerman Barat, beberapa peristiwa
tersebut yang menyebabkan terjadinya imigrasi
besar besaran ke Jerman Barat dan tahun 1989
seperti presiden Eric Honeker yang mengundurkan
diri akibat krisis pemerintahan di Jerman Timur. 9
November 1948 awalnya pemerintah Jerman
Timur mengumumkan bahwa adanya larangan
beremigrasi ke Jerman Barat namun dalam
hitungan detik warga Jerman Barat dan Timur
bersatu dalam menghancurkan tembok pembatas
tersebut. Sehingga pada hari tersebut pemerintah
langsung mengumumkan bahwa Tembok Berlin
sudah tidak berfungsi lagi sebagai pembatas dan
jalur keluar masuk antara Jerman Barat dan Timur
dinyatakan terbuka.
Sejak tahun 1990 setelah Jerman bersatu
bentuk pemerintahannya mengadopsi sistem
sosialisme-demokrasi sebagai ideologi negaranya.
Berbentuk negara federasi dengan 16 negara
bagian. Pemerintahannya dipimpin oleh seorang
Kanselir, Bundestag sebagai Dewan Perwakilan
Rakyat, Bundestrat sebagai Dewan Perwakilan
Rakyat negara bagian, serta Mahkamah Konstitusi
Federal sebagai penyeimbang hak-hak rakyat.

2.3 SOSIAL
A. PENDIDIKAN
Politik pendidikan Jerman ditentukan di negara
bagian. Salah satunya mengenai biaya pendidikan
yaitu dibeberapa negara bagian diberlakukan
politik pendidikan gratis. Berlaku untuk semua
tingkat pendidikan. Dana tersebut didapat dari
pembebanan pajak yang tinggi kepada masyarakat
namun hasilnya dikembalikan kepada rakyat untuk
bidang pendidikan dan kesehatan masyarakat.
Kualitas pendidikan Jerman tidak diragukan karena
didukung oleh perkembangan teknologi yang
modern bersaing dengan Amerika Serikat dan
Jepang. Hal tersebut mendukung kualitas
pendidikan di Jerman termasuk fasilitas-fasilitas
yang tersedia pada setiap universitasnya. Di
Jerman, jenjang pendidikan Pra Perguruan Tinggi
itu hanya ada 2 macam, yaitu pendidikan dasar
(Grundschule) dan pendidikan lanjutan
(Gymnasium,Realschule, atau Berufschule). Kalau
di Indonesia, pendidikan Pra Perguruan Tinggi ada
3 macam, yaitu SD-SMP-SMA. Dari sisi waktu juga
berbeda, di Indonesia memerlukan waktu 12 tahun
(normal) sebelum ke jenjang Perguruan Tinggi,
sedangkan di Jerman butuh waktu 13 tahun.

B. KEBUDAYAAN
Kebudayaan Jerman muncul sebelum
terbentuknya negara Jerman itu sendiri. Berikut
nilai-nilai budaya yang mengakar kuat seperti
filosofi, literature, akademi, musiik ataupun seni
pertunjukan.

•Filosofi
Sejak zaman pertengahan (middle ages) Jerman
telah menjadi tanah air bagi beberapa filusuf yang
mempunyai pengaruh besar bagi perkembangan
dunia, diantaranya :
Albertus Magnus, Kant, Hegel, Karl Marx, Engels,
Hebermas, Horkheimer, Adorno, Martin Luther.

•Musisi
Tokoh-tokoh musisi yang terlahir di Jerman seperti
beberapa tokoh-tokoh music klasik dunia
: Bach, Beethoven, Brahms, dan masih banyak lagi
para musisi yang memperoleh inspirasi di negara
Jerman.
Jerman juga menjadi rumah bagi festival musik
modern seperti : The Rock Iam The Ring Festival,
Hurricane, dan lain-lain.

•Sastrawan
Bagi penggemar literature nama Goethe dan
Schiller sudah pasti tidak asing lagi. Para pujangga
ini berasal dari kota Weimar, Jerman. Patung
Goethe dan Schiller diabadikan di negara Jerman
sebagai penghargaan kepada kedua tokoh tersebut
yang dianggap telah mengharumkan negara
Jerman dengan puisi-puisinya yang begitu
menyentuh.
Selain itu Jerman menjadi tuan rumah bagi
pertunjukan seni para artis berupa teater dan
opera. Pemerintah Jerman juga sebagai pihak yang
menanggung seluruh biaya dalam setiap
penyelenggaraan pagelaran seni di negara
tersebut. Kerjasama yang baik antara pemerintah
dan warga negaranya dalam terselenggarnya
kegiatan seni di Jerman merupakan contoh nyata
dalam mempertahankan kebudayaan nilai-nilai
dari suatu negara yang ada.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Negara Jerman merupakan negara yang cukup
berpengaruh bagi peradaban dunia. Dimana
negara tersebut memiliki sejarah yang teramat
panjang. Terpisah menjadi dua negara pasca
Perang Dunia ke II dimana Jerman Barat atau
Republik Federasi Jerman (Bundes Republic
Deutchland) dengan ibukotanya Bonn di bawah
kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis,
sedangkan Jerman Timur atau Republik Demokrasi
Jerman (Deutche Demokratische Republik) dengan
ibukota Berlin di bawah kekuasaan Uni Soviet,
Hingga sekarang terbentuk menjadi Republik
Federasi Jerman sungguh perjaungan yang begitu
panjang berkat semanagt nasionalisme rakyat
Jerman akhirnya mereka mampu menyatukan
negaranya dan unggul diberbagai bidang
khususnya ekonomi dan bidang-bidang lainnya
seperti politik, sosial dan budaya. Merupakan
suatu nilai-nilai positif yang membanggakan dan
patut menjadi teladan bagi negara kita agar dalam
menuju kesuksesan layaknya negara Jerman.

3.2 DAFTAR PUSTAKA


NN. 2009. Negara Jerman. Melalui :
http://germansprache.wordpress.com/negara-
jerman/ [2009/10/31]
NN. 2011. Jerman. Melalui :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman [2011/06/05]

Surya, Aelina (2009). Hubungan Internasional di


Kawasan Eropa. Bandung : PT Kibar Internasional.

Anda mungkin juga menyukai