Anda di halaman 1dari 13

Name: Devi Triana Purba

Nim: 2223132012
Klasse: A
Mata Kuliah: Linguistik
Dosen Pengampu: Ahmad Bengar Harahap., S.Pd., M.Hum

 Definisi Jerman
Jerman adalah sebuah negara yang terletak di benua Eropa dengan bentuk pemerintahan
Republik Federal Parlementer. Jerman pernah terpecah menjadi dua negara karena kalah pada
Perang Dunia kedua, bagian barat Jerman yang dikuasai oleh sekutu Perancis, Inggris and
Amerika Serikat ini kemudian pada tanggal 23 Mei 1949 membentuk negara baru dengan
sebutan Republik Federal Jerman (Bundesrepublik Deutschland) dengan ibukotanya di Bonn
sedangkan bagian Timur Jerman yang dikuasai oleh Uni Soviet dan membentuk negara baru
pada tanggal 7 Oktober 1949 dengan sebutan Republik Demokratik Jerman (Deutsche
Demokratische Republik) dan beribukota di Berlin. Namun kedua negara tersebut berhasil
bersatu kembali menjadi satu negara dengan nama Republik Federal Jerman pada tanggal 3
Oktober 1990. Tanggal 3 Oktober ini kemudian diperingati sebagai Hari Persatuan Jerman.
Setelah penyatuan kembali, Ibukota Jerman ditetapkan di Kota Berlin.
Jerman merupakan negara yang menganut sistem pemerintahan Republik Federal
Parlementer yaitu negara yang kepala negaranya adalah seorang Presiden dan kepala
pemerintahannya adalah seorang Kanselir (setingkat Perdana Menteri). Presiden Jerman yang
hanya merupakan jabatan seremonial dipilih setiap 5 tahun oleh 630 anggota Federal
Convention Jerman. Sedangkan jabatan Kanselir diraih secara otomatis oleh kandidat utama
partai pemenang pemilihan umum federal Jerman yang diselenggarakan setiap 4 tahun.

 Geografi
Jerman terletak di Eropa bagian tengah dan berbatasan langsung dengan sembilan negara.
Di sebelah barat berbatasan dengan Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Prancis. Di sebelah
selatan berbatasan dengan Swiss dan Austria. Di sebelah timur berbatasan dengan Ceko dan
Polandia, dan di sebelah utara berbatasan dengan Denmark. Apabila tetangga di seberang laut
(Laut Baltik) juga dihitung, maka Jerman juga bertetangga dengan Swedia. Negara Jerman
mempunyai luas total 357.021 km2 (137.847 sq mi), terdiri dari luas daratan 349.223 km2
(134.836 sq mi) dan luas lautan 7.798 km2 (3.011 sq mi). Jerman merupakan negara terluas
ketujuh di Eropa dan ke-62 di dunia.
Secara umum, topografi Jerman adalah dataran rendah di utara dan wilayah berbukit-
bukit di bagian selatan. Puncak tertingginya adalah Zugspitze setinggi 2.962 meter dpl yang
merupakan bagian dari sistem Pegunungan Alpen di perbatasan dengan Austria. Titik
terendah Jerman adalah Wilstermarsch (Rawa Wilster), dekat Steinburg di bagian utara, yaitu
-3,54 meter dpl. Pegunungan di Jerman rata-rata berketinggian menengah sampai agak tinggi,
yaitu antara 500-1000 meter. Beberapa yang penting adalah Pegunungan Alpen,
Schwarzwald ("Rimba Hitam"), Pegunungan Erz, Rhoen, Rothaargebirge (Pegunungan
Rothaar), Pegunungan Rhein (mencakup wilayah Perbukitan Eifel, Bergisches Land,
Sauerland, Siegerland, Westerwald, dan Taunus), Thüringischer Wald, dan Pegunungan
Harz. Sungai-sungai yang mengalir cukup besar sehingga beberapa dapat dilayari oleh kapal
berukuran sedang hingga jauh ke hulu, seperti Sungai Rhein, Sungai Elbe, Sungai Donau,
Sungai Weser, dan Sungai Main. Danau terluas berada di selatan, yaitu Danau Konstanz
(Bodensee) dengan tiga pulau kecil: Mainau, Reichenau, dan Lindau. Selain itu terdapat
banyak danau lainnya, seperti Chiemsee dan Danau Mueritz.

Jerman memiliki pantai yang berhadapan dengan Laut Baltik di timur dan Laut Utara di
bagian barat. Di pantai bagian barat terdapat padang gumuk (sand dune) yang luas yang
terlindungi oleh Kepulauan Frisia Utara dan Kep. Frisia Timur; selain itu terdapat pulau
wisata Helgoland. Beberapa pulau kecil di lepas pantai timur menjadi tempat wisata, seperti
Pulau Ruegen, Pulau Fehmarn, dan Pulau Usedom. Sumber daya alam yang banyak
ditemukan adalah bijih besi, batu bara, kayu, lignit, uranium, tembaga, gas alam, nikel, dan
air.

 Demografi
Demografi di Jerman dipantau oleh Badan Statistik Federal Jerman (Statistisches
Bundesamt). Populasi Jerman per 31 Maret 2016 adalah 82.269.300. Jerman adalah negara
dengan populasi terbanyak di Eropa dan ke-19 terbanyak di dunia (CIA, 2017). Dengan
tingkat pertumbuhan populasi yang negatif, Jerman diproyeksikan akan mengalami
penurunan populasi secara bertahap hingga ke angka 70-75 juta penduduk pada tahun 2060
(Destatis, 2017).
Lebih dari 90% warga negaranya merupakan etnis Jerman dan hampir setengah
penduduknya adalah usia produktif 25-54 tahun. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB), Jerman adalah negara dengan jumlah imigran terbesar kedua di dunia setelah Amerika
Serikat.[1] Jerman juga memiliki salah satu standar tertinggi dunia di bidang pendidikan,
perkembangan teknologi, dan produktivitas ekonomi.
 Populsi:
Jerman terdiri dari 16 negara bagian dengan perbedaan kepadatan penduduk yang cukup
signifikan. Populasi di daerah urban Jerman mencakup 75,7% dari total penduduk
(estimasi 2017, CIA). Kota dengan berpenduduk terpadat di Jerman adalah Berlin,
Hamburg, Munich, dan Cologne.
Menurut Badan Statistik Federal Jerman (Destatis), populasi Jerman sejak 2012
mengalami tren kenaikan konsisten dikarenakan adanya gelombang masuk imigran di atas
rata-rata. Per akhir tahun 2016, Destatis mensinyalir populasi Jerman mencapai 82,8 juta.
[3] Dari total populasi tersebut, sekitar 10% adalah migran, dan 23% lainnya adalah
penduduk keturunan migran. Pada tahun 2015, terjadi surplus migrasi Jerman sebesar 1,1
juta orang. Kurang lebih terdapat 1,5 penduduk migran per 1.000 penduduk. Pada tahun
2016, pemerintah federal Jerman menghabiskan 21,7 miliar Euro untuk menangani
gelombang besar imigran yang masuk ke Jerman sejak tahun 2014.[4]
Menurut data CIA, 91,5% penduduk Jerman adalah etnis Jerman dan mayoritas
penduduk (40%) berada dalam usia produktif 25-54 tahun. Usia rata-rata populasi
dulunya selalu meningkat hingga pada tahun 2015, usia rata-rata penduduk mulai
menurun. Pada akhir tahun 2015, rata-rata tersebut berada pada usia 44 tahun 3 bulan,
walaupun masih menempatkan Jerman sebagai salah satu negara dengan rata-rata usia
penduduk tertua di dunia.[5] Estimasi CIA pada tahun 2017, tingkat pertumbuhan
penduduk Jerman adalah -0,16% dengan 8,6 kelahiran dan 11,7 kematian per seribu
penduduk.

 Bahasa:
Bahasa resmi Jerman adalah Bahasa Jerman, dan bahasa minoritas resmi di Jerman adalah
Bahasa Denmark, Bahasa Frisia, Bahasa Sorbia, dan Bahasa Romani. Selain itu,
Organisasi Eropa untuk Bahasa Daerah dan Bahasa Minoritas juga mengenali dialek-
dialek yang digunakan oleh sebagian penduduk Jerman: Plautdiesch (dialek Jerman
Dataran Rendah Timur), Frisia Timur, Sater Frisia, Sorbia Bawah, dan Sorbia Atas.

 Agama dan Kepercayaan


Menurut estimasi CIA pada tahun 2015, 29% penduduk Jerman menganut agama Katolik
Roma, 27% Kristen Protestan, 4,4% Islam, dan 1,9% Kristen Ortodoks. Mayoritas
penduduk (38-39%) merupakan anggota kepercayaan yang tidak terdaftar atau tidak
memiliki kepercayaan. Selain itu, terdapat juga penganut Yahudi ( 0.25% ) dan penganut
Buddha ( 0.3% ) dan Hindu ( 0.1% ).

 Ekonomi
Di bidang Ekonomi, negara yang memiliki nama lengkap Republik Federal Jerman ini
merupakan negara dengan ekonomi terkuat dan terbesar di benua Eropa. Tenaga Kerja
Jerman berkemampuan tinggi dan memiliki tingkat inovasi yang tinggi. Pendapatan
Domestik Bruto atau PDB berdasarkan Paritas Daya Beli Jerman pada tahun 2019 adalah
sebesar US$4,238 triliun dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 0,59%, nilai PDB yang tinggi
tersebut menjadikan Jerman sebagai Negara dengan Ekonomi Terbesar ke-5 di dunia.
Sedangkan Pendapatan Perkapita rakyat Jerman adalah US$ 50.900,-. Jerman merupakan
negara Industri yang berteknologi tinggi dalam memproduksi baja, besi, batu bara, bahan
makanan dan minuman, bahan kimia, produk otomotif, elektronik, perkapalan, tekstil, mesin
dan alat-alat industri. Komoditas Ekspor utama Jerman diantaranya adalah produk Otomotif,
mesin, bahan kimia, produk listrik, produk komputer dan elektronik, produk transportasi,
baja, tekstil, bahan-bahan makanan, karet dan plastik.
Di hubungan luar negeri, Jerman merupakan negara anggota PBB dan juga lembaga-
lembaga atau Organisasi-organisasi khusus dibawah PBB, OECD, G8, G20, Uni Eropa dan
NATO.
 Profil Negara Jerman (Germany)
Berikut ini adalah profil lengkap Jerman (Germany) :
Nama Lengkap : Republik Federal Jerman (Federal Republic of Germany)
Nama Lokal : Bundesrepublik Deutschland
Bentuk Pemerintahan : Republik Federal Parlementer
Kepala Negara : Presiden Frank-Walter STEINMEIER (sejak 19 Maret 2017)
Kepala Pemerintahan : Kanselir Olaf SCHOLZ (sejak 8 Desember 2021)
Ibukota : Berlin
Luas Wilayah : 357.022km2
Jumlah Penduduk : 79.903.481 jiwa (2021)
Pertumbuhan Penduduk : -0,21% (2021)
Angka Kelahiran : 9,08 bayi per 1000 penduduk (2020)
Etnis : Jerman 86.3%, Turki 1.8%, Polandia 1%, Suriah 1%, Romania 1%, etnis lainnya 8.9%
(estimasi tahun 2020)
Agama : Katolik Roma 26,7%, Protestan 24,3%, Islam 3,5%, agama lainnya 4,8%, tidak
beragama 40,7% (estimasi tahun 2020)
Bahasa Resmi : Jerman
Mata Uang : Euro (EUR)
Hari Nasional : 3 Oktober 1990 (Hari Persatuan)
Lagu Kebangsaan : “Das Lied der Deutschen” (Song of the Germans)
Kode Domain Internet : .de
Kode Telepon : 49
Pendapatan Domestik Bruto : US$ 4,238 triliun (2019)
Pendapatan Per Kapita : US$ 50.900,- (2019)
Lokasi : Benua Eropa (Eropa Barat)

 Pembagian wilayah Adminitrasi di Jerman


Secara Administratif, Jerman terbagi atas 16 negara bagian. Berikut di bawah ini adalah
daftar 16 negara bagian di Jerman beserta ibukotanya.
No Negara Bagian Ibukota Luas km2
1 Baden-Württemberg Stuttgart 35,752
2 Bavaria Munich 70.549
3 Berlin Berlin 892
4 Brandenburg Potsdam 29.477
5 Bremen Bremen 404
6 Hamburg Hamburg 755
7 Hesse Wiesbaden 21.115
8 Mecklenburg-Vorpommern Schwerin 23.174
9 Niedersachsen Hanover 47.618
10 Nordrhein-Westfalen Düsseldorf 34.043
11 Rhineland-Palatinate Mainz 19.847
12 Saarland Saarbrücken 2.569
13 Sachsen Dresden 18.416
14 Saxony-Anhalt Magdeburg 20.445
15 Schleswig-Holstein Kiel 15.763
16 Thuringia Erfurt 16.172

 Lambang Negara Jerman dan Bendera Jerman

 Lambang Negara Jerman


Lambang negara Jerman, menggambarkan elang hitam dengan paruh dan cakar berwarna
merah, di atas latar berbentuk perisai berwarna kuning emas. Warna-warna yang digunakan
dalam lambang ini sama dengan warna Bendera Jerman (hitam, merah, dan kuning emas).
Bersama dengan Lambang Austria yang memiliki sejarah yang sama, lambang ini merupakan
salah satu lambang negara tertua di Eropa yang telah ada sejak abad pertengahan.

 Sejarah:
Sejak zaman Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Byzantium lambang elang adalah makhluk
yang paling dihormati dan melambangkan sifat tak terkalahkan. Kemudian, lambang
kekaisarannya berupa(cf. adler), disebut di Jerman dengan nama Reichsadler, digunakan di
Jerman mungkin sejak zaman Charlemagne (742–814). Sekitar tahun 1200 lambang elang
hitam dengan latar emas digunakan sebagai lambang kekaisaran Jerman. Selain pada lambang
negara, lambang resmi elang hitam Jerman juga dapat diitemui pada lambang dan bendera
institusi federal Jerman, bendera Presiden Jerman, dan lencana resmi kenegaraan.

 Partai Nazi:
Lambang yang diadopsi pemerintahan Nazi
Partai Nazi menggunakan bentuk Elang Jerman tradisional yang diubah sedemikian rupa;
Berdiri di atas lambang swastika di dalam rangkaian daun ek. Ketika kepala elang tersebut
menghadap ke pundak kirinya, lambang itu menyimbolkan Partai Nazi, dan disebut dengan
Parteiadler. Sebaliknya, ketika menghadap ke pundak kanannya, elang itu menyimbolkan
negara (Reich), dan disebut dengan Reichsadler. Setelah partai Nazi berkuasa di Jerman,
mereka segera mengganti lambang Elang Jerman tradisional dengan Elang Jerman mereka di
seluruh negara dan institusinya.

 Simbolisme:
Elang: melambangkan kekuatan, keberanian, dan kebebasan.
Warna hitam: melambangkan kekuatan dan tekad.
Warna merah: melambangkan keberanian dan darah yang tertumpah untuk Jerman.
Warna kuning emas: melambangkan kekayaan dan kemakmuran.

 Bendera Jerman
Bendera Jerman pertama kali diperkenalkan pada tahun 1919. Pada tahun 1949
bendera ini dipakai untuk negara Jerman Barat. Pada 1991 setelah Jerman bersatu bendera ini
kembali digunakan. Bendera ini terdiri dari tiga warna yaitu hitam di atas, merah di tengah,
dan kuning ("emas") di bawah.

 Asal-usul:
Terdapat dua teori mengenai asal usul warna-warna bendera ini. Teori pertama
mengatakan bahwa warna bendera diambil dari pakaian seragam yang digunakan oleh Kor
Bebas Lutzow yang dianggotai oleh para Mahasiswa, dengan tujuan untuk menentang
pendudukan Napoleon di negara Jerman. Teori kedua mengatakan bahwa warna tersebut
berasal dari lambang Kekaisaran Romawi Suci.

 Bendera Reich Jerman (1935-1945):


Partai NSDAP menggunakan lambang Salib Condong "Hakenkreuz" yang menghadap ke
kanan sebagai simbol mereka, nama resmi bendera ini, "Das Hakenkreuz im Weißenfeld auf
Feuerrotemgrunde" (Salib Condong di Ladang Putih, Berlatar Merah yang Ber-Api Api).
Warna merah dan hitam melambangkan darah dan tanah. Sebelumnya, warna hitam, putih,
dan merah digunakan sebagai warna bendera Konfederasi Jerman Utara (yang didirikan oleh
Otto von Bismarck, yang diilhami dari warna hitam putih bendera Prusia). Pada tahun 1871,
bendera Konfederasi Jerman Utara itu kemudian dijadikan sebagai Reichflagge (bendera
Reich). Warna hitam, putih, dan merah juga pernah dijadikan sebagai lambang negara, pada
masa Perang Dunia I dan pada masa Republik Weimar.

 Definisi Bahasa Jerman


Bahasa Jerman (Deutsch, die deutsche Sprache) adalah bahasa Jermanik Barat dalam
rumpun bahasa Indo-Eropa. Bahasa ini digunakan lebih dari 100 juta penutur asli di seluruh
dunia. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa pengantar utama di kawasan Eropa Tengah, dan
merupakan salah satu bahasa yang paling banyak dituturkan di Eropa.
Bahasa lain yang berada dalam rumpun yang sama adalah bahasa Inggris dan bahasa
Belanda. Maka dari itu, ada banyak kosakata yang mirip. Namun tata bahasa Jerman
cenderung lebih rumit karena memiliki sistem kasus, kata kerja pembantu, dan perubahan
kata kerja.
Dalam bahasa Jerman, setiap kata benda diawali dengan huruf kapital. Saat ini, bahasa
Jerman adalah satu-satunya yang masih mempertahankan sistem tersebut.
Bahasa Jerman diketahui sebagai bahasa dalam rumpun Jermanik yang paling sulit untuk
dipelajari penutur asing, terutama karena tata bahasanya. Artinya, berbagai kata benda, kata
kerja, dan kata sifat akan berubah sesuai penggunaannya dalam kalimat.

 Karakteristik Bahasa Jerman


 Kasus dalam Bahasa Jerman
Bahasa Jerman memiliki empat kasus:
1. Nominatif (Nominativ)
Kasus nominatif digunakan untuk subjek kalimat. Ini adalah kasus dasar untuk kata benda
dan kata ganti.
Contoh:
Der Mann ist groß. (Pria itu tinggi.)
Sie ist meine Freundin. (Dia adalah teman saya.)

2. Acusative (Akkusativ)
Kasus accusative digunakan untuk objek langsung dari kata kerja. Ini juga digunakan untuk
objek preposisi tertentu.
Contoh:
Ich sehe den Mann. (Saya melihat pria itu.)
Ich gehe mit ihr ins Kino. (Saya pergi ke bioskop dengan dia.)

3. Dative (Dativ)
Kasus dative digunakan untuk objek tidak langsung dari kata kerja. Ini juga digunakan untuk
objek preposisi tertentu.
Contoh:
Ich gebe dem Mann ein Buch. (Saya memberi pria itu sebuah buku.)
Ich helfe meiner Freundin. (Saya membantu teman saya.)

4. Genitive (Genitiv)
Kasus genitive digunakan untuk menunjukkan kepemilikan atau hubungan. Ini juga
digunakan untuk objek preposisi tertentu.
Contoh:
Das ist des Mannes Buch. (Ini adalah buku pria itu.)
Ich komme aus Deutschland. (Saya berasal dari Jerman.)

 Vokal dan Konsonan Bahasa Jerman


Bahasa Jerman memiliki 26 huruf alfabet dan 4 karakter khusus, yaitu ä, ö, ü, dan ß.
Huruf vokal dalam bahasa Jerman disebut Vokale, sedangkan huruf konsonan disebut
Konsonanten. Berikut adalah daftar vokal dan konsonan bahasa Jerman:
Vokal:
a: /aː/
e: /eː/
i: /iː/
o: /oː/
u: /uː/
ä: /ɛ/
ö: /ø/
ü: /y/
Konsonan:
b: /beː/
c: /t͡ seː/
d: /deː/
f: /ɛf/
g: /ɡeː/
h: /haː/
j: /jɔt/
k: /kaː/
l: /ɛl/
m: /ɛm/
n: /ɛn/
p: /peː/
q: /kuː/
r: /ɛʁ/
s: /ɛs/
t: /teː/
v: /faʊ̯ /
w: /veː/
x: /ɪks/
y: /ˈʏpsilɔn/
z: /t͡ sɛt/
Karakter khusus:
ä: /ɛ/
ö: /ø/
ü: /y/
ß: /ss/

 Bentuk Waktu Atau Tenses Dalam Bahasa Jerman


Dalam bahasa Jerman, ada beberapa tense yang digunakan untuk menggambarkan
kejadian dalam waktu yang berbeda. Berikut adalah beberapa tense yang umum digunakan:
1. Präsens (Present): Tense ini digunakan untuk menyatakan kegiatan yang sedang
berlangsung atau kejadian yang tidak tertimbang. Contoh: "Ich gehe ins Kino" (Saya
sedang ke bioskop).
2. Perfekt (Perfect): Tense ini digunakan untuk menyatakan kejadian yang sudah selesai
di masa lalu. Contoh: "Ich habe das Buch gelesen" (Saya sudah membaca buku
tersebut).
3. Präteritum (Past): Tense ini digunakan untuk menyatakan kejadian yang telah berlalu.
Contoh: "Ich ging ins Kino" (Saya ke bioskop tadi).
4. Futur I (Future I): Tense ini digunakan untuk menyatakan kejadian yang akan datang.
Contoh: "Ich werde ins Kino gehen" (Saya akan ke bioskop).
5. Futur II (Future II): Tense ini digunakan untuk menyatakan kejadian yang akan dan
telah terjadi di masa depan. Contoh: "Ich werde das Buch gelesen haben" (Saya akan
membaca buku tersebut dan sudah membaca).
6. Plusquamperfekt (Pluperfect): Tense ini digunakan untuk menyatakan kejadian yang
telah lalu dan telah selesai. Contoh: "Ich hatte das Buch gelesen" (Saya telah
membaca buku tersebut).

 Konjugasi Kalimat dalam Bahasa Jerman


Konjugasi adalah perubahan kata kerja mengikuti Subjeknya “
Sebagai contoh: kata kerja "kommen", ich komme, du kommst, er/sie/es kommt, wir
kommen, ihr kommt, Sie/sie kommen.
Contoh kalimat:
Ich komme aus Indonesien
Du kommst aus Indonesien
Peter kommt aus Indonesien
Wir kommen aus Indonesie

Macam Konjugasi dalam Kalimat Bahasa Jerman


Macam konjugasi kata kerja dalam membuat sebuah Kalimat dalam Bahasa Jerman :
1.) Kata Kerja Beraturan (Regelmäßige Verben) : Perubahan konjugasinya mengikuti aturan
yang berlaku / sesuai dengan aturan Stamm, contohnya : “kommen”&”wohnen”
– kommen : ich komme, du kommst, er/sie/es kommt, wir kommen, ihr kommt, Sie/sie(pl)
kommen
– wohnen : ich wohne, du wohnst, er/sie/es wohnt, wir wohnen, ihr wohnt, Sie/sie(pl)
wohnen

2. Kata Kerja Pengecualian : Perubahan konjugasinya wajib dan harus dihafal, karena tidak
mengikuti aturan manapun, yakni untuk kata kerja : “sein & haben”. Konjugasinya adalah
sebagai berikut :
– sein : ich bin, du bist, er/sie/es ist, wir sind, ihr seid, Sie/sie(pl) sind
– haben : ich habe, du hast, er/sie/es hat, wir haben, ihr habt, SIe/sie(pl) haben

3. Kata Kerja Tidak Beraturan (Unregelmäßige Verben) : Perubahan / konjugasi kata kerja
tidak beraturannya hanya terjadi pada kata kerja ” du & er/sie/es”, sedangkan yang lainnya
mengikuti aturan konjugasi, sebagai contoh kata kerja essen ( du isst, er/sie/es isst ), nehmen (
du nimmst, er/sie/es nimmt ), sehen (du siehst, er/sie/es sieht), lesen (du liest, er/sie/es liest)
dan masih banyak contoh kata kerja lainnya yang tergolong tidak beraturan misalnya :
“schlafen & fahren”
– schlafen : ich schlafe, du schlaefst, er/sie/es schlaeft, wir schlafen, ihr schlaft, Sie/sie(pl)
schlafen
– fahren : ich fahre, du faehrst, er/sie/es faehrt, wir fahren, ihr fahrt, Sie/sie(pl) fahren

4. Modalverben (Kata Kerja Bantu) : Pada kasus Modalverben yang dikenakan kasus
konjugasinya adalah Modalverbennya bukan kata kerjanya, contohnya : “muessen, koennen,
duerfen, sollen, wollen, moechten”
– muessen : ich muss, du musst, er/sie/es muss, wir muessen, ihr muesst, Sie/sie(pl) muessen
– koennen : ich kann, du kannst, er/sie/es kann, wir koennen, ihr koennt, Sie/sie(pl) koennen
-duerfen : ich darf, du darfst, er/sie/es darf, wir duerfen, ihr duerft, Sie/sie(pl) duerfen
– sollen : ich soll, du sollst, er/sie/es soll, wir sollen, ihr sollt, Sie/sie(pl) sollen
– wollen : ich will, du willst, er/sie/es will, wir wollen, ihr wollt, Sie/sie(pl) wollen
– moechten : ich moechte, du moechtest, er/sie/es moechte, wir moechten, ihr moechtet,
Sie/sie(pl) moechten
Note : Konjugasi “ich & er/sie/es” adalah sama untuk Modalverben

5. Trennbare Verben (Kata Kerja Yang dapat Dipisah)


Contohnya “einkaufen & aufstehen”
– einkaufen : ich kaufe ___ein, du kaufst ___ ein, er/sie/es kauft ___ein, wir kaufen ___ein,
ihr kauft ___ ein, Sie/sie(pl) kaufen ___ ein
– aufstehen : ich stehe ___ auf, du stehst ___ auf, er/sie/es steht ___ auf, wir stehen ___ auf,
ihr steht ___ auf, Sie/sie(pl) stehen ___ auf

5. Perfekt (Lampau) : Dalam kasus Perfekt konjugasi dikenakan kepada kata kerja bantu
“haben / sein” dan bukan pada Partizip Perfekt nya. Sebagai contoh : Gestern habe ich einen
Computer gekauft. Pada kalimat ini kata bantu ” haben” yang dikenakan konjugasi sedangkan
untuk Partizip Perfekt ” gekauft ” tidak mengalami perubahan.
– kaufen : Anita hat ein Auto letztes Jahr gekauft
– gehen : Ich bin gestern Abend ins Kino mit den Freunden gegangen

6. Praeteritum (Lampau) : contohnya : (sein -waren, haben – hatten)


– sein : ich war, du warst, er/sie/es war, wir waren, ihr wart, Sie/sie(pl) waren
– haben : ich hatte, du hattest, er/sie/es hatte, wir hatten, ihr hattet, Sie/sie (pl) hatten

 Artikel dalam bahasa Jerman


Atikel adalah penunjuk gender dari kata benda. Dalam basaha Jerman, kata benda memiliki
tiga jenis artikel yaitu der, die, das.
Artikel bentuk singular:
 der : Menunjukkan sebuah benda disebut maskulin jika dikenakan Artikel “der”,
sebagai contoh : der Tisch, der Kugelschreiber, der Stecker, der Computer, der
Wasserhahn, der Kopf
 die : Menunjukkan sebuah benda disebut feminim jika dikenakan Artikel “die”,
sebagai contoh : die Lampe, die Waschmaschine, die Mikrowelle, die Univeritat
 das : Menunjukkan sebuah benda disebut neutral jika dikenakan Artikel “das”,
sebagai contoh : das Hotel, das Auto, das Radio, das Waschbecken, das Fenster.
Sebuah benda yang lebih dari satu/ minimal 2 buah maka sudah disebut jamak dalam
bahassa Jerman. Pada artikel singular ketika dia berubah jadi plural (lebih dari satu), maka
dia akan dikenakan Artikel Plural “die”.
Sebagai contoh: Artikel definite (der, die, das) berubah menjadi “die” untuk bentuk jamak,
tanpa memandang jenis kelamin kata benda. Contoh: der Tisch (meja) menjadi die Tische
(meja-meja).

Berikut adalah tips untuk menetahui artikel pada kata benda:


 Artikel “der” biasanya digunakan untuk menyebutkan sebuah benda yang berakhiran -
er (Kugelschreiber, Stecker, Computer)
 Artikel “die” biasanya diguanakan untuk menyebutkan sebuah benda yang berakhiran
-e, -eit, -ion, -ung, -thek (Lampe, Freiheit, Religion, Bibliothek)
 Artikel “das” biasanya diguanakan untuk menyebutkan sebuah benda yang berasal
dari kata-kata internasional (Radio, Hotel)

Daftar Pustaka:
https://www.ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-jerman-germany/
https://www.kemlu.go.id/berlin/id/read/jerman/1294/etc-menu
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Lambang_Jerman
https://id.wikipedia.org/wiki/Demografi_Jerman
https://belajar-jerman.com/konjugasi-kalimat-dalam-bahasa-jerman/
https://belajar-jerman.com/macam-konjugasi-dalam-kalimat-bahasa-jerman/
https://lister.co.id/blog/perfect-tense-perfekt-bahasa-jerman-rumus-dan-contoh/

Anda mungkin juga menyukai