Anda di halaman 1dari 5

JERMAN

Negara Jerman merupakan salah satu negara yang berada di wilayah Eropa Barat. Wilayah Jerman
ini membentang mulai dari Laut Utara dan Laut Balthik sampai pada berbatasan dengan Swiss
dan Austria yang terletak di sebelah selatan.
Secara geografis, kondisi wilayah negara Jerman ini terletak antara 470 Lintang Utara (LU)
sampai 550 Lintang Selatan (LS) dan antara 60 Bujur Timur (BT) sampai 150 Bujur Timur (BT).
Sedangkan luas wilayah negara Jerman secara keseluruhan yaitu mencapai 356.910 km2.
Batas – batas geografis wilayah negara Jerman yaitu sebagai berikut.
1. Sebelah utara negara Jerman berbatasan dengan Laut Utara dan Laut Baltik.
2. Sebelah timur negara Jerman berbatasan dengan negara Polandia, Republik Ceko, dan
Slovakia.
3. Sebelah selatan negara Jerman berbatasan dengan Swiss dan Austria.
4. Sebelah barat negara Jerman berbatasan dengan negara Prancis, Luksemburg, Belgia, dan
Belanda.
Berdasarkan letak geografinya, nampak bahwa negara Jerman tidak seberuntung negara
tetangganya di wilayah Eropa Barat, antara lain Prancis, Belanda, dan Belgia. Di mana negara –
negara tersebut memiliki akses ke laut lepas.

Keadaan Penduduk Negara Jerman


Jumlah penduduk di negara Jerman, pada tahun 2005 berjumlah sekitar 82.431.390 jiwa. Sebagian
besar penduduk tinggal di daerah perkotaan dengan tingkat pertumbuhan penduduk mencapai 0, 1
% dan kepadatan penduduk di negara Jerman mencapai 235 jiwa/ km2. Negara Jerman sebagai
salah satu negara Eropa yang maju di dunia, memiliki indikator kemajuan sebagai berikut.
No Variabel Besarnya
1 Jumlah penduduk 82.600.000 jiwa
2 Tingkat pertumbuhan penduduk 0,1 %
3 Pertambahan dua kali lipat atau doubling time penduduk 700 tahun
4 Angka harapan hidup 78 tahun
5 Tingkat kematian bayi 4,3 %
6 GNP perkapita 25240 dolar AS

Secara etnis, penduduk negara Jerman ini bersifat homogen yaitu ras kaukasoid. Meskipun
demikian, secara khusus dapat dibedakan menjadi di mana subras nordik umumnya menempati
wilayah di bagian utara. Kemudian, subras mediteran yang menempati wilayah di bagian selatan.
Agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk negara Jerman bagian selatan yaitu Kristen
Protestan. Sedangkan penduduk di negara Jerman bagian utara menganut agama Katolik. Agama
lainnya, seperti Islam dan Yahudi memiliki persentase yang sangat kecil.
Bahasa yang digunakan oleh penduduk negara Jerman yaitu bahasa Jerman. Negara Jerman
memiliki kebudayaan yang sangat maju, termasuk pula ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kebudayaan yang maju, ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi dan ditopang oleh kekayaan
sumber daya alam yang potensial menyebabkan pula negara Jerman di masa lalu terlibat dalam
dua kali perang dunia.

Perekonomian Penduduk Negara Jerman


Pendapatan per kapita penduduk negara Jerman pada tahun 2005 mencapai US$ 29.110. Kegiatan
perekonomian penduduk Negara Jerman ditopang oleh beberapa sektor antara lain sektor
pertanian, sektor perindustrian, sektor pertambangan, sektor perdagangan, dan sektor pariwisata.
Meskipun demikian, sektor industri mendapatkan tempat yang utama. Hal ini juga yang
menyebabkan negara Jerman menempati posisi sebagai salah satu negara industri yang termaju di
dunia.
Sektor industri di negara Jerman menjadi tulang punggung ekonomi negara. Dari sektor industri
ini mampu menyumbang pendapatan negara sebesar kurang lebih 98 % dari pendapatan
keseluruhan negara Jerman.
Sektor pertanian. Sebanyak 85 % lahan di negara Jerman digunakan untuk usaha pertanian dan
kehutanan. Bidang pertanian dikerjakan oleh sebagian kecil dari penduduk negara Jerman. Daerah
yang paling subur untuk kegiatan pertanian terdapat di sekitar lembah Sungai Rhein.
Wilayah pertanian yang lain di negara Jerman adalah dataran rendah utara ddi sekitar Sungai
Salpater. Bagian selatan terdapat tanah loss yang subur bagi usaha tanaman anggur. Kemudian,
pada dataran tinggi diusahakan tanaman hop yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan
minuman bir.
Di daerah Bavaria petani telah menggunakan teknologi horsch. Horsch merupakan penanaman
tanpa menggunakan alat bajak. Cara ini dinilai sangat produktif. Metode yang digunakan
menggunakan mesin penabur benih yang ramah lingkungan.
Pengolahan atau penanaman dapat dilakukan tanpa perlu mengerosi tanah humus yang subur.
Tanaman pertanian yang utama yang diusahakan oleh penduduk negara Jerman, antara lain
gandum, kentang, dan bit gula.
Sektor peternakan. Kegiatan peternakan banyak dijumpai di dataran rendah negara Jerman bagian
utara. Usaha peternakan di negara Jerman cukup maju. Hewan yang diternakkan di negara
Jerman, terdiri dari babi, sapi, dan biri – biri.
Usaha peternakan penduduk negara Jerman dilakukan, namun produksinya tidak mampu
mencukupi kebutuhan dalam negeri. Untuk mengatasi hal tersebut, maka melakukan kegiatan
impor dari negara lain. Impor yang dilakukan antara lain daging, susu, keju, dan mentega.
Sektor kehutanan. Kehutanan di negara Jerman dikembangkan terutama untuk menutupi lahan –
lahan yang berada di pegunungan Jerman yang pada mulanya gersang. Luas hutan tersebut pada
saat ini mencapai 27 % dari seluruh wilayah Jerman.
Meskipun demikian, negara Jerman masih melakukan kegiatan impor kayu dan kertas selulosa
dari Swedia, Finlandia, dan Norwegia. Tujuannya untuk menutupi kebutuhan dalam negeri.
Sektor pertambangan dan industri. Hasil pertambangan yang utama yang diperoleh di wilayah
negara Jerman antara lain batu bara dan bijih besi. Selain itu, dihasilkan pula minyak bumi dan
mangan. Batu bara dapat diperoleh di daerah Ruhr, Saksen, Aken, dan Saat.
Kemudian, bijih besi dapat ditemukan di daerah Ruhr. Ruhr merupakan daerah penghasil batu
bara dan bijih besi yang terbesar di negara Jerman. Meskipun demikian, untuk mencukupi
kebutuhan dalam negeri, negara Jerman masih melakukan kegiatan impor besi di Swedia,
Spanyol, dan Aljazair. Daerah penambangan timah hitam dilakukan di daerah pegunungan Harz
dan Eifel.
Perkembangan industri di negara Jerman ditunjang oleh hasil tambang batu bara dan minyak bumi
sebagai bahan energi. Industri yang paling besar di negara Jerman yaitu industri besi baja.
Kawasan industri di negara Jerman banyak dibangun di wilayah Ruhr dan di sepanjang Sungai
Rhein. Hal ini dimaksudkan untuk menekan biaya produksi.
Industri paling besar di negara Jerman adalah industri besi baja. Beberapa kota besar yang
dijadikan sebagai pusat perindustrian antara lain kota Krupp yang manghasilkan mobil, lokomotif,
dan mesin – mesin.
Kota Assen merupakan pusat industri mesin –mesin alat pertanian. Sedangkan di solingen
Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008, tidak menyebabkan pasar kerja negara Jerman
menjadi melemah. Bahkan, jumlah orang yang memperoleh pekerjaan sebanyak 73,5 %. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi negara Jerman tergolong baik, ditengah –
tengah rendahnya ekonomi dunia.
Selain itu, tingkat pengangguran di negara Jerman, tergolong terendah. Hal tersebut dibandingkan
dengan negara UE yang lain. Pada tahun 2014, tingkat pengangguran rata – rata 6,7 %. Hasil itu
termasuk angka terendah sejak tahun 1991.
ITALIA

Italia memiliki luas wilayah sebesar 301.340 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 62.402.659
jiwa (2020). Italia merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat di Benua Eropa.
Mayoritas penduduk Italia adalah etnis Italia dan sebagian besar adalah pemeluk agama Kristen
(sekitar 83,3%). Bahasa Resminya adalah Bahasa Italia. Ibukota Italia adalah Kota Roma.
Di bidang Perekonomian, Italia merupakan negara dengan Ekonomi terbesar ke-12 di dunia atau
terbesar ke-4 di Benua Eropa. Pendapatan Domestik Bruto Italia berdasarkan Paritas Daya Beli
adalah sebesar US$2,317 trliun dengan Pendapatan Perkapita sebesar US$38.200,-. Industri-
industri penting bagi perekonomian Italia diantaranya adalah Pariwisata, permesinan, besi dan
baja, kimia, pengolahan makanan, tekstil, kendaraan bermotor, pakaian dan keramik. Italia juga
menghasilkan beberapa komoditas pertanian seperti anggur, kentang, kacang kedelai, ikan, produk
susu, zaitun dan biji-bijian.
Di Hubungan luar negari, Italia adalah salah satu negara pendiri Komunitas Eropa yang saat ini
menjadi Uni Eropa (European Union atau EU). Selain sebagai anggota Uni-Eropa, Italia juga
merupakan negara anggota PBB dan lembaga-lembaga di bawah PBB seperti FAO, IAEA, ICAO,
IFAD, ILO, IMF, IMO, ITU, UNCTAD, UNESCO, UNHCR, UNIDO, UNWTO, UPU, WHO,
WIPO, WMO dan WTO. Italia juga merupakan negara anggota organisasi internasional lainnya
seperti NATO, OECD, OPCW, G-7, G-8 dan G-20.
Penduduk Negara Italia
Jumlah populasi penduduk Italia mencapai sekitar 60 juta jiwa dan hampir sebagian besar
penduduk Italia merupakan suku Italia. Terdapat pula beberapa kelompok etnis minoritas lainnya
seperti Jerman, Yunani, Slovenia, Albania, Prancis dan lain sebagainya.
Negara ini termasuk negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Benua Eropa. Dalam
kehidupan sehari-hari penduduk Italia menggunakan bahasa Italia yang juga menjadi bahasa resmi
negara ini.
Di bidang agama, Katolik Roma menjadi agama yang paling banyak dianut oleh penduduk Italia.
Oleh karena itu terdapat pula Gerea Katolik Italia yang menjadi bagian dari Gereka Katolik Roma
global di bawah kepemimpinan Paus, kuria di Roma dan Konferensi Keuskupan Italia.

Sistem Perekonomian
Italia adalah negara yang menganut sistem ekonomi liberal (pasar). Kemajuan ekonomi Italia
terlihat pada GDP per kapita yang cukup tinggi (33.291 USD tahun 2019).
Italia merupakan ekonomi terbesar ke-8 di dunia berdasarkan besaran GDP dan ke-4 terbesar di
kawasan Eropa setelah Jerman, UK dan Perancis dengan nilai PDB (nominal) tercatat mencapai
2,01 Triliun USD1 (2019). Italia merupakan anggota dari berbagai organisasi kerja sama
internasional dan kelompok penting lainnya, seperti G-20, Uni Eropa (UE), OECD, G-7 dan G-8.

Struktur ekonomi Italia bergantung terutama pada sektor jasa dan industri. Sektor jasa
menyumbang hampir tiga perempat dari total GDP (66,3%) dan mempekerjakan sekitar 70% dari
total orang yang bekerja di Italia. Sub-sektor terpenting dari sektor jasa adalah transportasi dan
pariwisata, yang merupakan salah satu industri yang paling cepat berkembang dan paling
menguntungkan di Italia. Italia adalah negara yang paling banyak dikunjungi kelima secara
internasional dan negara yang paling banyak dikunjungi ketiga (62.15 juta) di Eropa setelah
Perancis (89.4 juta) dan Spanyol (82.77 juta) – (2018).
Sektor Industri menyumbang sekitar seperempat dari total GDP Italia (21,4%) dan
mempekerjakan sekitar 26% dari total tenaga kerja. Manufaktur merupakan sub-sektor terpenting
dalam sektor industri di negara ini, terutama dalam produk barang berkelas seperti industri fashion
dan produk dengan teknologi tinggi seperti mesin presisi dan kendaraan bermotor (mobil, motor).
Sedangkan sektor Pertanian menyumbang sebagian dari total GDP (1,9%) dan mempekerjakan
sekitar 4,0% dari total tenaga kerja. Walaupun tidak besar, namun Italia merupakan salah satu
pemain pertanian utama di UE dan menjadi produsen beras, gandum (sereal), jagung, buah-
buahan, sayuran dan anggur terbesar di Eropa.

Krisis keuangan global tahun 2008 berdampak buruk pada kondisi ekonomi Italia. Pada tahun
2009, ekonomi Italia mengalami kontraksi sebesar 5,5%, yang merupakan penurunan GDP
terburuk dalam beberapa dekade. Sejak saat itu, Italia belum menunjukkan tren pemulihan
perkembangan ekonomi yang signifikan. Dinamika politik dan kurangnya reformasi mendasar
dalam struktur kebijakan ekonomi mengakibatkan stagnasi perkembangan perekonomian
berkepanjangan. Perkembangan ekonomi Italia tampak mulai membaik sejak tahun 2015 dengan
pertumbuhan GDP mencapai 0,9%. Namun pada tahun 2018 pertumbuhan GDP Italia kembali
menurun menjadi 0,8% dari 1,6% pada 2017, yang sebagian besar disebabkan menurunnya
permintaan luar negeri.
Kondisi keuangan publik Italia secara umum masih mengkhawatirkan. Utang Publik mencapai
2,2% GDP dan Rasio Utang publik membengkak menjadi 134,8% dari GDP di akhir tahun 2018
dan termasuk yang tertinggi di dunia. Anggaran utama negara (yang tidak termasuk pembayaran
bunga) secara struktural positif, namun biaya bunga utang pemerintah sangat membebani rekening
Italia, sehingga Italia mencatat defisit anggaran sebesar 1,3% pada 2018. Melihat angka-angka ini,
lembaga-lembaga keuangan terkait Uni Eropa (UE) menekan pemerintah Italia untuk menurunkan
defisit anggaran, yang disebabkan kebijakan ekonomi dan langkah-langkah bagi kesejahteraan
masyarakat serta peningkatan investasi publik.

Tingkat pengangguran yang tinggi sejak krisis keuangan global, tercatat menurun dari 11,3% pada
2017 menjadi 9,9% pada 2018. Namun tingkat pengangguran pada kaum muda tetap tinggi di
37,1%. Perbedaan tingkat kesejahteraan ekonomi regional antara wilayah Italia bagian Utara dan
wilayah Selatan masih cukup tinggi, dimana bagian utara lebih dinamis dan maju secara industri
dibanding wilayah Italia bagian Selatan yang lebih miskin di pedesaan "Mezzogiorno".

Pada tahun 2019, situasi perekonomian global dan lambatnya perkembangan ekonomi global
mempengaruhi perkembangan ekonomi Italia. PDB Italia sampai dengan kuartal ketiga tercatat
hanya meningkat 0,1% dibanding kwartal sebelumnya sebesar 0,3% dibanding periode yang sama
dengan tahun sebelumnya. Sampai akhir tahun 2019 PDB Italia diproyeksikan akan berkembang
sebesar 0,2% dan nilai nominal GDP mencapai 2,01 Triliun. Di sektor keuangan, Utang Publik
Italia diperkirakan akan tetap bertahan sebesar 2,2% dari GDP dan Rasio Utang Publik akan
mencapai 135,7% sampai akhir tahun 20192. Di sektor ketenagakerjaan, tingkat pengangguran
Italia tercatat menurun menjadi 9,9% di akhir kwartal ketiga tahun 2019. Menurunnya
pengangguran ini terutama disebabkan meningkatnya serapan tenaga kerja, terutama di sektor
jasa, dengan banyaknya kontrak-kontrak baru.

Italia setidaknya menghadapi 4 (empat) tantangan di bidang ekonomi, yaitu 1) mandeknya


pertumbuhan ekonomi; 2) tingginya tingkat pengangguran; 3) kesenjangan tingkat kesejahteraan
utara dan selatan dan 4) besarnya hutang publik.
Kesenjangan tingkat kesejahteraan dan kemiskinan domestik masih besar antara Italia bagian
Utara dan bagian Selatan. 8,4% penduduk Italia masih hidup dalam kemiskinan dan di bagian
selatan, 10% keluarga hidup dalam kemiskinan dibandingkan dengan 5,8 persen di utara yang
lebih industri. Pemerintah baru harus meningkatkan upaya pembangunan di wilayah selatan, yang
semakin banyak ditinggalkan penduduknya karena kurangnya pekerjaan dan tertinggalnya
infrastruktur seperti jalan, sekolah dan layanan sosial.
Tingkat utang publik Italia yang termasuk tertinggi di zona Euro setelah Yunani membuat
ekonomi Italia tidak seimbang. UE terus menekan Italia untuk mengurangi defisit dan utangnya,
sehingga seringkali berselisih dengan pemerintah Italia, terutama terkait isu pengeluaran publik.
Berikut adalah data makroekonomi Italia yang digunakan pada Program Reformasi Nasional
berdasarkan Dokumen Ekonomi dan Keuangan (DEF) 2020 Italia.

ALBANIA

Albania adalah sebuah negara yang terletak di benua Eropa bagian Selatan. Negara yang secara
astronomis berada diantara  42°-39°LU dan 21°-19°BT ini berbatasan dengan Republik
Makedonia di sebelah timur dan Serbia (Kosovo) di sebelah timur laut. Sedangkan di sebelah
selatan berbatasan Yunani dan sebelah utaranya berbatasan dengan Montenegro. Disebelah barat
Albania adalah Laut Adriatik. Ibukota Albania adalah kota Tirana.
Pada tahun 1912, Albania mendeklarasikan kemerdekaannya dari Kesultanan Utsmaniyah
(Ottoman) yang menguasainya sekitar 527 tahun (1385-1912). Namun pada Perang Dunia II,
Albania ditaklukkan oleh Italia pada tahun 1939 dan diduduki oleh Jerman pada tahun 1943.
Partisan Albania kemudian mengambil alih Negara ini pada tahun 1944 dan bersekutu dengan Uni
Soviet hingga tahun 1960 dan bersekutu dengan Tiongkok hingga tahun 1978. Pada awal tahun
1990, Albania mengakhiri kekuasaan komunis Xenofobia yang berkuasa selama 46 tahun ini dan
mendirikan konsep konstitusi dengan demokrasi multipartai.
Luas wilayah Albania adalah sebesar 28.748 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 3.047.987
jiwa (2017). Mayoritas penduduk Albania adalah etnis Albania yaitu sebanyak 82,6%. Lebih dari
setengah populasi Albania adalah pemeluk agama Islam 56,7% dan sisanya adalah pemeluk
agama Katolik Roma  10% dan Ortodoks 6,8%. Bahasa resmi Albania adalah bahasa Albania
yang berasal dari dialek Tosk.
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Albania adalah sistem pemerintahan Republik Parlementer
dimana kepala negaranya adalah seorang Presiden yang dipilih oleh Majelis dengan masa jabatan
5 tahun. Sedangkan kepala pemerintahan Albania adalah Perdana Menteri ditunjuk oleh Presiden
atas usul dari Partai Mayoritas atau Koalisi Partai di Mejelis. Majelis Albania terdiri dari 140
kursi yang dipilih langsung untuk masa jabatan 4 tahun.
Perekonomian Albania sebelumnya adalah tertutup dan terpusat kini telah berubah menjadi
Negara berkembang dengan ekonomi pasar terbuka modern. Albania berhasil mengatasi
gelombang pertama krisis keuangan global, tetapi krisis keuangan global ini menyebabkan
perlambatan ekonomi yang signifikan. Ekonomi Albania terus membaik sejak tahun 2014 dan
menikmati pertumbuhan ekonomi sebesar 3,9% pada tahun 2017. Pendapatan Domestik Bruto
atau PDB Albania pada tahun 2017 adalah sebesar US$ 35,97 miliar dengan Pendapatan Perkapita
sebesar US$12.500,-. Industri-industri yang penting bagi perekonomian Albania adalah industri
makanan, pakaian, alas kaki, kayu, minyak, semen, bahan kimia, pertambangan, logam dasar dan
tenaga air.
Di hubungan luar negeri, Albania adalah Negara anggota PBB dan lembaga-lembaga internasional
dibawah PBB seperti UNESCO, WHO, FAO, ILO, IMO, UPU, UNWTO, UNIDO, ITU, IAEA,
IFAD, ICAO dan IMF. Albania bergabung sebagai anggota PBB pada tahun 1955. Albania juga
merupakan Negara anggota NATO, OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan OPCW. Meskipun
merupakan negara yang secara geografisnya terletak di Benua Eropa, Albania masih belum
menjadi negara anggota Uni Eropa hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai