Negara Jerman merupakan salah satu negara yang berada di wilayah Eropa Barat. Wilayah Jerman
ini membentang mulai dari Laut Utara dan Laut Balthik sampai pada berbatasan dengan Swiss
dan Austria yang terletak di sebelah selatan.
Secara geografis, kondisi wilayah negara Jerman ini terletak antara 470 Lintang Utara (LU)
sampai 550 Lintang Selatan (LS) dan antara 60 Bujur Timur (BT) sampai 150 Bujur Timur (BT).
Sedangkan luas wilayah negara Jerman secara keseluruhan yaitu mencapai 356.910 km2.
Batas – batas geografis wilayah negara Jerman yaitu sebagai berikut.
1. Sebelah utara negara Jerman berbatasan dengan Laut Utara dan Laut Baltik.
2. Sebelah timur negara Jerman berbatasan dengan negara Polandia, Republik Ceko, dan
Slovakia.
3. Sebelah selatan negara Jerman berbatasan dengan Swiss dan Austria.
4. Sebelah barat negara Jerman berbatasan dengan negara Prancis, Luksemburg, Belgia, dan
Belanda.
Berdasarkan letak geografinya, nampak bahwa negara Jerman tidak seberuntung negara
tetangganya di wilayah Eropa Barat, antara lain Prancis, Belanda, dan Belgia. Di mana negara –
negara tersebut memiliki akses ke laut lepas.
Secara etnis, penduduk negara Jerman ini bersifat homogen yaitu ras kaukasoid. Meskipun
demikian, secara khusus dapat dibedakan menjadi di mana subras nordik umumnya menempati
wilayah di bagian utara. Kemudian, subras mediteran yang menempati wilayah di bagian selatan.
Agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk negara Jerman bagian selatan yaitu Kristen
Protestan. Sedangkan penduduk di negara Jerman bagian utara menganut agama Katolik. Agama
lainnya, seperti Islam dan Yahudi memiliki persentase yang sangat kecil.
Bahasa yang digunakan oleh penduduk negara Jerman yaitu bahasa Jerman. Negara Jerman
memiliki kebudayaan yang sangat maju, termasuk pula ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kebudayaan yang maju, ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi dan ditopang oleh kekayaan
sumber daya alam yang potensial menyebabkan pula negara Jerman di masa lalu terlibat dalam
dua kali perang dunia.
Italia memiliki luas wilayah sebesar 301.340 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 62.402.659
jiwa (2020). Italia merupakan negara dengan penduduk terbanyak keempat di Benua Eropa.
Mayoritas penduduk Italia adalah etnis Italia dan sebagian besar adalah pemeluk agama Kristen
(sekitar 83,3%). Bahasa Resminya adalah Bahasa Italia. Ibukota Italia adalah Kota Roma.
Di bidang Perekonomian, Italia merupakan negara dengan Ekonomi terbesar ke-12 di dunia atau
terbesar ke-4 di Benua Eropa. Pendapatan Domestik Bruto Italia berdasarkan Paritas Daya Beli
adalah sebesar US$2,317 trliun dengan Pendapatan Perkapita sebesar US$38.200,-. Industri-
industri penting bagi perekonomian Italia diantaranya adalah Pariwisata, permesinan, besi dan
baja, kimia, pengolahan makanan, tekstil, kendaraan bermotor, pakaian dan keramik. Italia juga
menghasilkan beberapa komoditas pertanian seperti anggur, kentang, kacang kedelai, ikan, produk
susu, zaitun dan biji-bijian.
Di Hubungan luar negari, Italia adalah salah satu negara pendiri Komunitas Eropa yang saat ini
menjadi Uni Eropa (European Union atau EU). Selain sebagai anggota Uni-Eropa, Italia juga
merupakan negara anggota PBB dan lembaga-lembaga di bawah PBB seperti FAO, IAEA, ICAO,
IFAD, ILO, IMF, IMO, ITU, UNCTAD, UNESCO, UNHCR, UNIDO, UNWTO, UPU, WHO,
WIPO, WMO dan WTO. Italia juga merupakan negara anggota organisasi internasional lainnya
seperti NATO, OECD, OPCW, G-7, G-8 dan G-20.
Penduduk Negara Italia
Jumlah populasi penduduk Italia mencapai sekitar 60 juta jiwa dan hampir sebagian besar
penduduk Italia merupakan suku Italia. Terdapat pula beberapa kelompok etnis minoritas lainnya
seperti Jerman, Yunani, Slovenia, Albania, Prancis dan lain sebagainya.
Negara ini termasuk negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Benua Eropa. Dalam
kehidupan sehari-hari penduduk Italia menggunakan bahasa Italia yang juga menjadi bahasa resmi
negara ini.
Di bidang agama, Katolik Roma menjadi agama yang paling banyak dianut oleh penduduk Italia.
Oleh karena itu terdapat pula Gerea Katolik Italia yang menjadi bagian dari Gereka Katolik Roma
global di bawah kepemimpinan Paus, kuria di Roma dan Konferensi Keuskupan Italia.
Sistem Perekonomian
Italia adalah negara yang menganut sistem ekonomi liberal (pasar). Kemajuan ekonomi Italia
terlihat pada GDP per kapita yang cukup tinggi (33.291 USD tahun 2019).
Italia merupakan ekonomi terbesar ke-8 di dunia berdasarkan besaran GDP dan ke-4 terbesar di
kawasan Eropa setelah Jerman, UK dan Perancis dengan nilai PDB (nominal) tercatat mencapai
2,01 Triliun USD1 (2019). Italia merupakan anggota dari berbagai organisasi kerja sama
internasional dan kelompok penting lainnya, seperti G-20, Uni Eropa (UE), OECD, G-7 dan G-8.
Struktur ekonomi Italia bergantung terutama pada sektor jasa dan industri. Sektor jasa
menyumbang hampir tiga perempat dari total GDP (66,3%) dan mempekerjakan sekitar 70% dari
total orang yang bekerja di Italia. Sub-sektor terpenting dari sektor jasa adalah transportasi dan
pariwisata, yang merupakan salah satu industri yang paling cepat berkembang dan paling
menguntungkan di Italia. Italia adalah negara yang paling banyak dikunjungi kelima secara
internasional dan negara yang paling banyak dikunjungi ketiga (62.15 juta) di Eropa setelah
Perancis (89.4 juta) dan Spanyol (82.77 juta) – (2018).
Sektor Industri menyumbang sekitar seperempat dari total GDP Italia (21,4%) dan
mempekerjakan sekitar 26% dari total tenaga kerja. Manufaktur merupakan sub-sektor terpenting
dalam sektor industri di negara ini, terutama dalam produk barang berkelas seperti industri fashion
dan produk dengan teknologi tinggi seperti mesin presisi dan kendaraan bermotor (mobil, motor).
Sedangkan sektor Pertanian menyumbang sebagian dari total GDP (1,9%) dan mempekerjakan
sekitar 4,0% dari total tenaga kerja. Walaupun tidak besar, namun Italia merupakan salah satu
pemain pertanian utama di UE dan menjadi produsen beras, gandum (sereal), jagung, buah-
buahan, sayuran dan anggur terbesar di Eropa.
Krisis keuangan global tahun 2008 berdampak buruk pada kondisi ekonomi Italia. Pada tahun
2009, ekonomi Italia mengalami kontraksi sebesar 5,5%, yang merupakan penurunan GDP
terburuk dalam beberapa dekade. Sejak saat itu, Italia belum menunjukkan tren pemulihan
perkembangan ekonomi yang signifikan. Dinamika politik dan kurangnya reformasi mendasar
dalam struktur kebijakan ekonomi mengakibatkan stagnasi perkembangan perekonomian
berkepanjangan. Perkembangan ekonomi Italia tampak mulai membaik sejak tahun 2015 dengan
pertumbuhan GDP mencapai 0,9%. Namun pada tahun 2018 pertumbuhan GDP Italia kembali
menurun menjadi 0,8% dari 1,6% pada 2017, yang sebagian besar disebabkan menurunnya
permintaan luar negeri.
Kondisi keuangan publik Italia secara umum masih mengkhawatirkan. Utang Publik mencapai
2,2% GDP dan Rasio Utang publik membengkak menjadi 134,8% dari GDP di akhir tahun 2018
dan termasuk yang tertinggi di dunia. Anggaran utama negara (yang tidak termasuk pembayaran
bunga) secara struktural positif, namun biaya bunga utang pemerintah sangat membebani rekening
Italia, sehingga Italia mencatat defisit anggaran sebesar 1,3% pada 2018. Melihat angka-angka ini,
lembaga-lembaga keuangan terkait Uni Eropa (UE) menekan pemerintah Italia untuk menurunkan
defisit anggaran, yang disebabkan kebijakan ekonomi dan langkah-langkah bagi kesejahteraan
masyarakat serta peningkatan investasi publik.
Tingkat pengangguran yang tinggi sejak krisis keuangan global, tercatat menurun dari 11,3% pada
2017 menjadi 9,9% pada 2018. Namun tingkat pengangguran pada kaum muda tetap tinggi di
37,1%. Perbedaan tingkat kesejahteraan ekonomi regional antara wilayah Italia bagian Utara dan
wilayah Selatan masih cukup tinggi, dimana bagian utara lebih dinamis dan maju secara industri
dibanding wilayah Italia bagian Selatan yang lebih miskin di pedesaan "Mezzogiorno".
Pada tahun 2019, situasi perekonomian global dan lambatnya perkembangan ekonomi global
mempengaruhi perkembangan ekonomi Italia. PDB Italia sampai dengan kuartal ketiga tercatat
hanya meningkat 0,1% dibanding kwartal sebelumnya sebesar 0,3% dibanding periode yang sama
dengan tahun sebelumnya. Sampai akhir tahun 2019 PDB Italia diproyeksikan akan berkembang
sebesar 0,2% dan nilai nominal GDP mencapai 2,01 Triliun. Di sektor keuangan, Utang Publik
Italia diperkirakan akan tetap bertahan sebesar 2,2% dari GDP dan Rasio Utang Publik akan
mencapai 135,7% sampai akhir tahun 20192. Di sektor ketenagakerjaan, tingkat pengangguran
Italia tercatat menurun menjadi 9,9% di akhir kwartal ketiga tahun 2019. Menurunnya
pengangguran ini terutama disebabkan meningkatnya serapan tenaga kerja, terutama di sektor
jasa, dengan banyaknya kontrak-kontrak baru.
ALBANIA
Albania adalah sebuah negara yang terletak di benua Eropa bagian Selatan. Negara yang secara
astronomis berada diantara 42°-39°LU dan 21°-19°BT ini berbatasan dengan Republik
Makedonia di sebelah timur dan Serbia (Kosovo) di sebelah timur laut. Sedangkan di sebelah
selatan berbatasan Yunani dan sebelah utaranya berbatasan dengan Montenegro. Disebelah barat
Albania adalah Laut Adriatik. Ibukota Albania adalah kota Tirana.
Pada tahun 1912, Albania mendeklarasikan kemerdekaannya dari Kesultanan Utsmaniyah
(Ottoman) yang menguasainya sekitar 527 tahun (1385-1912). Namun pada Perang Dunia II,
Albania ditaklukkan oleh Italia pada tahun 1939 dan diduduki oleh Jerman pada tahun 1943.
Partisan Albania kemudian mengambil alih Negara ini pada tahun 1944 dan bersekutu dengan Uni
Soviet hingga tahun 1960 dan bersekutu dengan Tiongkok hingga tahun 1978. Pada awal tahun
1990, Albania mengakhiri kekuasaan komunis Xenofobia yang berkuasa selama 46 tahun ini dan
mendirikan konsep konstitusi dengan demokrasi multipartai.
Luas wilayah Albania adalah sebesar 28.748 km2 dengan jumlah penduduk sebanyak 3.047.987
jiwa (2017). Mayoritas penduduk Albania adalah etnis Albania yaitu sebanyak 82,6%. Lebih dari
setengah populasi Albania adalah pemeluk agama Islam 56,7% dan sisanya adalah pemeluk
agama Katolik Roma 10% dan Ortodoks 6,8%. Bahasa resmi Albania adalah bahasa Albania
yang berasal dari dialek Tosk.
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Albania adalah sistem pemerintahan Republik Parlementer
dimana kepala negaranya adalah seorang Presiden yang dipilih oleh Majelis dengan masa jabatan
5 tahun. Sedangkan kepala pemerintahan Albania adalah Perdana Menteri ditunjuk oleh Presiden
atas usul dari Partai Mayoritas atau Koalisi Partai di Mejelis. Majelis Albania terdiri dari 140
kursi yang dipilih langsung untuk masa jabatan 4 tahun.
Perekonomian Albania sebelumnya adalah tertutup dan terpusat kini telah berubah menjadi
Negara berkembang dengan ekonomi pasar terbuka modern. Albania berhasil mengatasi
gelombang pertama krisis keuangan global, tetapi krisis keuangan global ini menyebabkan
perlambatan ekonomi yang signifikan. Ekonomi Albania terus membaik sejak tahun 2014 dan
menikmati pertumbuhan ekonomi sebesar 3,9% pada tahun 2017. Pendapatan Domestik Bruto
atau PDB Albania pada tahun 2017 adalah sebesar US$ 35,97 miliar dengan Pendapatan Perkapita
sebesar US$12.500,-. Industri-industri yang penting bagi perekonomian Albania adalah industri
makanan, pakaian, alas kaki, kayu, minyak, semen, bahan kimia, pertambangan, logam dasar dan
tenaga air.
Di hubungan luar negeri, Albania adalah Negara anggota PBB dan lembaga-lembaga internasional
dibawah PBB seperti UNESCO, WHO, FAO, ILO, IMO, UPU, UNWTO, UNIDO, ITU, IAEA,
IFAD, ICAO dan IMF. Albania bergabung sebagai anggota PBB pada tahun 1955. Albania juga
merupakan Negara anggota NATO, OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan OPCW. Meskipun
merupakan negara yang secara geografisnya terletak di Benua Eropa, Albania masih belum
menjadi negara anggota Uni Eropa hingga saat ini.