Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Peminatan

MAKALAH REUNIFIKASI JERMAN

XII 11 IPS

Disusun oleh:

CINDY SOFIANTI (6)

STEFANI NATALIA S

NOVIA ANGELI

MUHAMMAD RIZKY LAILAN

SMA NEGERI 2 CIREBON

Jl. Dr Cipto Mangunkusumo No.1 Kota Cirebon


KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-
Nya lah Makalah Reunifikasi Jerman ini dapat diselesaikan dan dikumpulkan tepat pada waktu
yang telah ditentukan. Tak lupa salawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW.
Ucapan terimakasih tak lupa kami sampaikan pada semua pihak yang telah memberikan
partisipasinya dalam proses penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran sejarah (peminatan), serta dalam rangka
memberikan informasi mengenai Reunifikasi Jerman.
Dalam proses penyusunan, kami menyadari bahwa hasil kerja kami jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik maupun saran yang membangun guna
peningkatan kualitas penyusunan tugas kami di masa yang akan datang.

Cirebon, Agustus 2019

Penulis

                          

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………..……ii
Daftar Isi………………………………………………………………………..….iii

BAB I PENDAHULUAN…........………………………………................…….....1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...................1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………......…2
1.3 Identifikasi Masalah...................................................................................................................2
1.4 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………................2
1.5 Manfaat Penulisan………………………………………………………...………………...…2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………...………3
2.1 Keadaan Jerman Barat dan Jerman Timur Sebelum Reunifikasi…………………...................3
2.2 Proses Bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur……………………............................4
2.3 Runtuhnya tembok berlin...........................................................................................................5
2.4 Dampak yang terjadi setelah bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur.………..............…5

BAB III PENUTUP…………………………………………………………...……7


3.1  Kesimpulan ………………………………………………………………………………...…7
3.2 Saran ………………………………………………………………………………………….8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selepas Perang Dunia II di Eropa Negara Jerman telah terbagi menjadi dua wilayah
pendudukan. Ibu Kota lama Jerman, Berlin, yang dijadikan sebagai pusat dewan kontrol
tentara sekutu, dibagi menjadi empat zona. Meskipun niat kuasa pendudukan adalah untuk
mengawal Jerman bersama-sama dari tahun 1947, kedatangan perang dingin menyebabkan
Perancis, Britania Raya, dan Amerika Serikat menggabungkan zona-zona mereka kedalam
Republik Faderal jerman ( Berlin Barat ) pada tahun 1947, tidak termasuk zona ini Soviet
yang kemudian menjadi Republik Demokratik Jerman ( Berlin Timur ) pada tahun yang
sama.
Selain itu, sejajar dengan syarat-syarat konferensi Volta pada Februari 1945, wilayah-
wilayah timur Pomerania dan Silesia, serta separuh dari pada selatan Prusia Timur, diberikan
kepada Polandia dan separuh dari pada utara Prusia Timur ( Kaliningrad Oblast ) diberikan
kepada Uni Sovyet. Jerman Barat dan Jerman Timur keduanya mengklaim sebagai pengganti
sah bagi penduduk kerajaan jerman yang lama ( Deutsches Reich ). Bagaimanapun juga,
Jerman Timur mengubah pendapatnya dan menyatakan bahwa Negara Jerman telah berhenti
pada 1945, kemudian Jerman Barat dan Jeman Timur menjadi negara baru.
Rencana pertama untuk menyatukan bagian-bagian wilayah Jerman diajukan oleh Josef
Stalin pada 1952 di bawah syarat-syarat sebagaimana yang kemudian diambil untuk Austria.
Ia memerlukan penciptaan satu Negara Jerman yang netral dengan sebuah perbatasan timur
yang disebut sebagai Perbatasan Oder-Neisse dan semua pasukan bersekutu dipindahkan
pada tahun yang sama. Pemerintahan Jerman Barat di bawah Kanselir Konrad Adenauer
lebih menyukai integrasi lebih dekat dengan Eropa Barat dan meminta Penyatuan kembali
dirundingkan dengan syarat pemilihan umum seluruh Jerman dan dipantau Dunia
Internasional. Syarat ini ditolak oleh Uni Soviet. Satu lagi rencana Stalin ialah melibatkan
Penyatuan kembali Negara Jerman dengan mengikuti perbatasan sesuai tanggal 31 Desember
1937 di bawah syarat bahwa Negara Jerman bergabung dengan Pakta Warsawa (Blok
Timur).

1
Dari uraian diatas kelompok kami tertarik untuk membuat makalah mengenai apa saja
yang menjadi “Proses Reunifikasi Jerman” karena sebuah Negara terpecah menjadi 2 bagian
untuk mendirikan Negara sendiri-sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam Reunifikasi Jerman terdapat permasalahan yang perlu di pecahkan,
diantaranya proses terjadinya Reunifikasi Jerman, faktor Reunifikasi Jerman, akibat
dari hasil reunifikasi Jerman. Hal ini juga untuk mengetahui keadaan Jerman sebelum
Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu.

1.3 Identifikasi Masalah


1. Bagaimanakah keadaan Jerman Barat dan Jerman Timur sebelum Reunifikasi?
2. Bagaimana faktor pendorong terjadinya Reunifikasi Jerman?
3.  Bagaimanakah Proses Bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur?

1.4  Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui Keadaan Jerman Barat dan Jerman Timur sebelum Reunifikasi.
2.    Untuk mengetahui Proses Bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur.
3. Untuk mengetahui Dampak yang terjadi setelah bersatunya Jerman Barat dengan
Jerman Timur.

1.5 Manfaat Penulisan


1. Menambah wawasan mengenai Keadaan Jerman Barat dan Jerman Timur sebelum
Reunifikasi.
2. Menambah wawasan dalam Proses Bersatunya Jerman Barat dan Jerman Timur.
3. Menambah wawasan mengenai Dampak yang terjadi setelah bersatunya Jerman Barat
dan Jerman Timur.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Keadaan Jerman Barat dan Jerman Timur sebelum Reunifikasi

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Jerman direbut dan diduduki oleh tentara sekutu.
Akibat dari kekalahan tersebut, setiap kota yang ada di Jerman mengalami kehancuran baik
dalam infrastruktur maupun yang lainnya. Negara Jerman telah terbagi menjadi dua wilayah
kependudukan yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Kota Berlin yang terletak di Jerman
Timur juga dibagi menjadi dua kekuasaan dimana bagian barat dikuasai Amerika Serikat,
sedangkan Berlin Timur di bawah Uni Soviet. Hal ini dimaksudkan untuk menghancurkan
atau meminimalkan kekuatan Jerman sebagai negara besar.

Kedua wilayah Jerman yang terbagi kemudian menjadi suatu negara. Setelah berdirinya
dua negara Jerman tersebut, Jerman Barat (Republik Federal Jerman) yang terdiri dari
gabungan tiga zona di wilayah barat digunakan oleh front barat (Inggris, Perancis dan
Amerika Serikat) untuk mendukung pertahanan Eropa Barat dari ancaman Front Timur (Uni
Soviet) di benua Eropa. Jerman Barat merupakan wilayah yang sangat penting bagi Front
Barat yaitu Republik Federal Jerman (yang jauh lebih besar dari pada rekan komunisnya di
timur dan paling padat dari semua negeri Eropa Barat) mulai membangun identitas politiknya
sendiri.

Pada bulan September 1949, wilayah Jerman Barat menjadi Republik Federasi Jerman
(RFJ) dengan ibukota Bonn. Selanjutnya, pada bulan Oktober 1949 wilayah Jerman Timur
menjadi Republik Demokrasi Jerman (RDJ) dengan Ibukota di Berlin. Jerman Barat
kemudian bergabung dengan NATO, sedangkan Jerman Timur bergabung dengan Pakta
Warsawa. Karena dikuasai oleh dua kutub yang berbeda, pemerintahan di kedua negara
tersebut juga bertolak belakang. Jika Jerman Barat menerapkan sistem kapitalis dengan
sebuah ekonomi pasar sosial, maka Jerman Timur menganut suatu pemerintahan otoriter
dengan gaya ekonomi khas Uni Soviet.

Meski dalam perjalanannya, Jerman Timur menjadi negara paling maju di Blok Timur,
namun banyak warganya yang masih melihat ke Barat untuk kebebasan politik dan
kemakmuran ekonomi. Karena itu, Republik Demokratik Jerman membangun Tembok
Berlin pada tahun 1961 untuk mencegah penduduknya lari ke pasar perdagangan Jerman
Barat. Langkah ini ternyata malah membuat perekonomian Jerman Timur mengalami krisis.
Namun karena saat itu terjadi Perang Dingin antara Amerika dan Uni Soviet, Uni Soviet
merasa tersinggung dengan adanya orang-orang pindah ke Jerman Barat. Oleh karena itu Uni
Soviet membiayai dan mendukung untuk membangun sebuah tembok yang berada di Kota
Berlin yang menyebabkan terbelahnya kota itu. Selain itu di tembok ini, Uni Soviet juga
menyiagakan tentaranya agar menembaki orang-orang yang masih berani untuk
menyeberang. Kemudian tembok ini sangat dikenal orang sebagai simbol bagi Perang
Dingin.

3
2.2 Proses Bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur

Keinginan rakyat Jerman Timur yang besar untuk pindah ke Jerman Barat karena pada
saat itu keadaan Jerman Barat lebih maju mendorong proses penyatuan antara Jerman Barat
dan Jerman Timur. Selain itu juga keinginan bersatu ini mencakup kedua belah pihak yaitu
Jerman Barat dan Jerman Timur yang memberikan peluang besar masyarakat Jerman untuk
bersatu kembali.

Pemilihan umum bebas pertama dan satu-satunya dalam sejarah jerman timur
dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 1990. Kemudian pemerintahan yang terbentuk setelah
pemilu itu, diberi mandate untuk berunding dengan jerman barat mengenai kesepakatan
penggabungan kedua Negara tersebut. Tidak lama kemudian disusul dengan bubarnya
cabinet jerman timur dan partai politbiro partai komunis sebagai lembaga tertinggi di jerman
timur. Selang lima hari kemudian tembok Berlin dan perbatasan lainya dinyatakan terbuka.
Sejak itu jutaan warga jerman timur mengunjungi Berlin timur. Meskipun tembok Berlin
telah dinyatakan terbuka. Pada awal tahun 1990, muncul ide penyatuan Jerman. Ide itu
muncul dari pertemuan di Ottawa, Kanada pada bulan Februari 1990 yang di ikuti oleh
keempat menteri luar negeri dari Negara-negara pemenang Perang Dunia II dan kedua
menteri luar negeri dari Jerman Barat dan Jerman Timur. Pertemuan itu dikenal dengan
rumusan “Dua Plus Empat” yang terdiri atas Jerman Barat dan Jerman Timur dengan
Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis.

Kemudian pada tanggal 24 April 1990 Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan
ekonomi dan moneter jerman, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan menetapkan Deutsche
Mark sebagai mata uang jerman. Penyatuan jerman tidak terbatas hanya pada persoalan
ekonomi, namun menyangkut pula bidang militer. Semula Menlu Uni Soviet Edward
Shevardnadze dalam pertemuan “ Dua plus Empat” pertama di Bonn mengajukan usulan agar
jerman bersatu dalam lima tahun pertama tetap dalam pakta Warsawa atau netral, namun usul
ini ditolak NATO. Akhirnya Moskow menyetujui jerman bersatu bergabung dalam NATO
dengan tidak menganggap lagi pakta Warsawa sebagai musuh

Ada 3 pertemuan yang dilakukan untuk menyatukan jerman, yakni :

1. Diselenggarakan dikota Bonn pada bulan mei 1990.

Edward Shevardnadze mengajukan usulan dalam pertemuan “Dua Plus Empat” pertama
di Bonn. Ia mengemukakan saran agar jerman bersatu dalam lima tahun pertama dan
tetap dalam pakta warsawa atau netral, namun usul tersebut ditolak oleh NATO.

2. Diselenggarakan pertemuan di Berlin Timur dan Paris pada bulan Juni 1990

3. Pertemuan babak akhir dilaksanakan di Moscow pada tanggal 12 September 1990, Pada
pertemuan ini Moscow menyetujui Jerman bersatu kembali, dengan tidak menganggap

4
lagi Pakta Warsawan sebagai musuh. Pertemuan ini menghasilkan ditandatangani nya
rumusan penyatuan Jerman.

Pada tanggal 13 Agustus 1990, parlemen Jerman sepakat menetapkan tanggal 23


Oktober 1990 sebagai hari penggabungan kembali kedua Jerman. Dalam sidang parlemen
tersebut, 294 suara mendukung, 62 suara melawan, serta 7 suara abstain. Reunifikasi
Jerman akhirnya dilakukan lebih cepat dari rencana semula, yaitu pada tanggal 3 Oktober
1990. Selanjutnya enam hari berikutnya tembok Berlin yang selama ini memisahkan
kedua Negara tersebut segera dirobohkan.

2.3 Runtuhnya Tembok Berlin

Gerakan penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur mulai tampak sejak 4
November 1989, saat lebih dari 500.000 warga Jerman Timur berdemonstrasi di Berlin
Timur. Peristiwa ini disusul dengan bubarnya Kabinet Jerman Timur dan Politbiro Partai
Komunis sebagai lembaga tertinggi di Jerman Timur. Setelah itu, warga Jerman
bergabung untuk meruntuhkan Tembok Berlin pada 9 November 1989. Warga Jerman
merasa bahwa keduanya berasal dari akar yang sama, sehingga tidak perlu dibeda-
bedakan. Pasca runtuhnya Tembok Berlin, banyak warga Jerman Timur yang datang ke
Jerman Barat.

Walaupun Tembok Berlin telah diruntuhkan, penyatuan Jerman secara resmi pertama kali
muncul pada Pertemuan Ottawa. Pertemuan ini diikuti oleh pejabat-pejabat tinggi Jerman
Barat, Jerman Timur, serta 4 negara pemenang Perang Dunia II (Amerika Serikat, Uni
Soviet, Inggris, dan Prancis), sehingga dikenal dengan Rumus Dua Plus Empat. Pada 14
Februari 1990, Kanselir Helmut Kohl dan rekannya dari Jerman Timur Hans Modrow
setuju untuk menyiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua negara. Akhirnya,
pada 24 April 1990 Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan ekonomi. Hal ini
berlanjut dengan menetapkan Deutsche Mark sebagai mata uang Jerman.

Kegigihan warga Jerman untuk “melawan” pemerintah kedua negara akhirnya


membuahkan hasil. Pada 3 Oktober 1990, parlemen Jerman setuju untuk menetapkan hari
itu sebagai hari penyatuan kembali Jerman. Usulan ini didukung 294 suara, menolak 62
suara, dan 7 suara abstain. Akhirnya, pada 3 Oktober 1990, kedua negara Jerman resmi
bersatu.

2.4 Dampak yang terjadi setelah bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur

Penyatuan Jerman juga tidak terbatas hanya pada persoalan politik, ekonomi, dan sosial,
akan tetapi juga menyangkut bidang militer. Berikut adalah dampak-dampak nya:

a. Di Bidang Politik dan Militer

5
Untuk membangun kembali Jerman, maka diperlukan kondisi politik yang stabil
untuk menjamin pembangunan ekonomi Jerman. Perubahan politik dari nasionalisme
sosialis menjadi demokrasi liberal merupakan langkah untuk mendukung percepatan
pembangunan ekonomi. Penyatuan Jerman mengakibatkan perubahan peta politik di
Eropa Timur yang semakin condong pada Amerika Serikat. Negara-negara Timur mulai
meninggalkan paham komunis dan beralih pada system liberal untuk meningkatkan
perekonomian. Dampak paling penting dari penyatuan Jerman adalah bergesernya
keunggulan kekuatan militer menjadi keunggulan ekonomi dalam tata hubungan
internasional. Menteri Luar Negeri Uni Soviet Edward Shevardnadze dalam pertemuan “
Dua plus Empat” di Bonn mengajukan usulan agar Jerman bersatu dalam lima tahun
pertama tetap dalam pakta Warsawa atau netral, namun usul ini ditolak NATO karena
pihak yang menang dalam pemilu adalah liberal kapitalis. Akhirnya Moskow menyetujui
Jerman bersatu bergabung dalam NATO dengan tidak menganggap lagi pakta Warsawa
sebagai musuh.
b. Dampak di Bidang Sosial
Sebelum Jerman Barat dan Jerman Timur bersatu, banyak masyarakat dari Jerman
Timur yang diam-diam mencoba untuk melarikan diri ke Jerman Barat, karena hancurnya
perekonomian di Jerman Timur dan tidak ada kebebasan bagi masyarakat Jerman Timur
untuk bebas dalam bersaing dan mengembangkan kemampuannya serta agar idak diatur
semua oleh negara. Hal ini juga diakibatkan dari lemahnya ekonomi Jerman Timur
sebelum bersatu dengan Jerman Barat. Kebanyakan industri-industri yang ada di bekas
wilayah Jerman Timur telah ditinggalkan karena kalah bersaing, sehingga banyak
menimbulkan pengangguran di beberapa daerah. Hal ini yang mendorong masyarakat
Jerman Timur untuk pergi ke Jerman Barat. Namun setelah bersatunya Jerman Barat dan
Jerman Timur, masyarakat Jerman dapat dengan mudah berinteraksi. Dalam Interkasinya
mereka belajar mengenai segala segi kehidupan yang tidak mereka alami sebelumnya,
dan mereka dapat memperbaiki keadaaan ekonomi mereka, dan juga negara membantu
dalam membangun ekonomi dibekas negara Jerman Timur.
c. Dampak di Bidang Ekonomi
Meskipun reunifikasi Jerman telah berlangsung dengan sukses, namun persoalan
perekonomian Jerman dalam tahun-tahun pertama setelah penyatuan sangat berat. Ini

6
disebabkan karena adanya kesenjangan perekonomian, di mana Jerman Timur harus
menyesuaikan perekonomiannya dengan Jerman Barat. Walaupun telah dilakukan
investasi besar-besaran oleh Jerman Barat, banyak perusahaan Jerman Timur hancur
ketika harus bersaing dengan Jerman Barat. Pemerintah Jerman memberikan lebih dari 10
milyar demi perkembangan negara-negara bagian yang terletak di bekas wilayah Jerman
Timur. Selama tahun 1980-an, ekonomi kapitalis Jerman Barat menjadi makmur,
sedangkan ekonomi komunis Jerman Timur merosot. Kebanyakan bekas wilayah Jerman
Timur telah kehilangan industrinya, menyebabkan banyaknya pengangguran di beberapa
daerah. Semenjak itu, ratusan ribu warga mantan Jerman Timur berpindah ke wilayah
barat untuk mencari pekerjaan. Hal ini menyebabkan wilayah timur kehilangan tenaga-
tenaga kerja profesional.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Jerman direbut dan diduduki oleh tentara
sekutu. Akibat dari kekalahan tersebut, setiap kota yang ada di Jerman mengalami
kehancuran baik dalam infrastruktur maupun yang lainnya. Saat diduduki tentara
sekutu dibagi menjadi empat zona kependudukan. Bahkan ibukota lama Jerman,
Berlin sebagai pusat kontrol dari tentara sekutu dibagi menjadi empat zona. Jerman
Barat berideologi liberal kapitalis dengan Amerika Serikat, Perancis dan Inggris.
Sedangkan Jerman Timur dengan ideologi Sosialis komunis Uni Soviet sebagai
negara yang menduduki.

Proses bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur. Pada awal tahun 1990,
muncul ide penyatuan Jerman dari pertemuan di Ottawa, Kanada pada bulan Februari
1990 yang di ikuti oleh keempat menteri luar negeri dari Negara-negara pemenang
Perang Dunia II dan kedua menteri luar negeri dari Jerman Barat dan Jerman Timur.
Pertemuan itu dikenal dengan rumusan “dua plus empat”. Kemudian diadakan
pertemuan-pertemuan berikutnya. Lalu pada tanggal 13 Agustus 1990, parlemen
Jerman sepakat menetapkan tanggal 23 Oktober 1990 sebagai hari penggabungan
kembali kedua Jerman

7
Dampak Bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur. Dalam bidang politik,
bersatunya Jerman Barat dengan Jerman Timur membuat hanya ada satu ideologi
resmi yaitu liberal kapitalis. Dalam bidang Politik, Jerman menjadi anggota NATO
dan arah kebijakan negara selalu kepada Amerika Serikat atau liberal, yang sebelum
terjadinya penyatuan Jerman Timur mengarah kepada Uni Soviet. Dalam bidang
Sosial terjadinya kesenjangan antara Jerman Barat yang lebih maju dibandingkan
dengan Jerman Timur yang lebih miskin. Hal itulah yang menyebabkan rakyat
Jerman Timur untuk pergi ke Jerman Barat. Dalam bidang Ekonomi, Jerman Barat
lebih maju dengan Jerman Timur memberikan bantuan dana untuk membangun
perekonomian bekas negara Jerman Timur.

3.2 Saran

Ketika kita membuat sebuah makalah tentang Penyatuan Jerman, sebaiknya kita
membaca beberapa referensi seperti buku dan internet. Hal ini bertujuan menghindari
adanya kekeliruan dan menghindari salah dari penafsiran. Mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan yang membacanya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mukti S. 2016. Bersatunya Jerman di


https://campusnancy.blogspot.com/2016/08/bersatunya-jerman.html

Ahmad S. 2015. Bersatunya jerman di


http://ahmadsyarifpurnama.blogspot.com/2015/02/bersatunya-jerman.html

Sawitri, I, Eko C. 2016. Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Surakarta: Mediatama

https://id.wikipedia.org/wiki/Penyatuan_kembali_Jerman

Anda mungkin juga menyukai