Anda di halaman 1dari 7

Makalah

Runtuhnya Vietnam Selatan

Guru Pembimbing :
Dra. Susilowati

Disusun oleh :
Ferry Pratama
Hanna Sajidah

SMAN 110 JAKARTA


2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayahNya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “Runtuhnya Vietnam Selatan” ini kami selesaikan dalam
rangka memenuhi tugas remedial mata pelajaran sejarah peminatan.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari Bapak/Ibu demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 13 Desember 2019


Penyusun
DAFTAR ISI
1. KATA
PENGANTAR..............................................................................................................................
.....................ii
2. DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
3. BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG............................................................................................................................1
B. RUMUSAN
MASALAH......................................................................................................................2
4. BAB II PEMBAHASAN
A. TERJADINYA PERANG
VIETNAM..................................................................................................3
A.1. PENGARUH PERANG VIETNAM TERHADAP SITUASI POLITIK DI ASIA
TENGGARA………………………………………………………………………………..
......…..….6
A.2. KEKALAHAN
VIETNAM……………………………………………………..….....….….….9
A.3. TOKOH PERANG
VIETNAM...................................................................................................13
B. DAMPAK PERANG VIETNAM TERHADAP KEHIDUPAN
MASYARAKAT……................20
B.1 PERAN INDONESIA DALAM
PENYELESAIAN MASALAH VIETNAM……..….……22
5. BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN........................................................................................................................
.............32
B. SARAN……………………………………..……….……………………..............................
……….32
6. DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................................
................33
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Vietnam merupakan satu dari sedikit negara di Asia Tenggara yang berideologi
komunis. Dalam politik dalam negeri hal ini ditandai dengan adanya sistem satu
partai yang dianut oleh Vietnam yaitu VCP (communist party of Vietnam) yang
mengklaim diri mereka sebagai barisan terdepan para kelas pekerja Vietnam
dan representasi yang loyal dari kepentingan para kelas pekerja dari seluruh
negeri sesuai dengan ajaran Marxis-lenin, Sistem satu partai ini membuat tidak
adanya pemisahan antara partai politik, pembuat kebijakan dan pemerintah
sehingga VCP mampu untuk mendominasi presiden, perdana menteri serta
dewan nasional. Ideologi komunis ini juga tercermin dalam kebijakan luar negeri
Vietnam. Vietnam mengejar komitmen internasional dibawah aturan Marxis-lenin
seperti gerakan komunis internasional serta aksi melawan kapitalis dan
imperialis. Berdasarkan hal ini Vietnam memilih kebijakan luar negeri yang
tertutup bagi negara-negara kapitalis barat terutama Amerika Serikat dan lebih
mendekatkan diri pada negara-negara komunis seperti Uni Soviet. Tahun 1975
terjadi perang sipil di Vietnam yang dikenal dengan perang Vietnam. Perang ini
menjadi salah satu perang penting dalam sejarah Vietnam dan bagi kedua blok
yang sedang bersiteru saat perang dingin yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Bagi Vietnam perang ini merupakan salah satu jalan untuk kembali menyatukan
Vietnam yang telah lama terbelah dua menjadi Vietnam Utara dan Vietnam
Selatan dengan menggunakan ideologi yang berbeda pula. Perbedaan ideologi
ini juga kemudian menentukan sekutu dari masing-masing kubu. Disinilah peran
dari Amerika Serikat dan Uni Soviet terlihat sebagai aliansi dari kedua kubu. Uni
Soviet dan negara komunis lainnya seperti Korea Utara dan China membantu
Vietnam Utara yang berideologi sama yaitu komunis. Sedangkan Vietnam
Selatan dibantu oleh Amerika Serikat, Australia dan Thailand.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa latar belakang terjadinya Perang Vietnam?
1.Apa latar belakang berdirinya Vietnam Selatan?
2.Apa penyebab runtuhnya Vietnam Selatan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab runtuhnya vietnam
selatan
BAB II

PEMBAHASAN

a. Latar Belakang Perang Vietnam

Vietnam, sebuah negara di Asia Tenggara di ujung timur semenanjung Indochina.


Wilayah ini telah berada di bawah kekuasaan kolonial Perancis sejak abad ke-19.
Selama Perang Dunia II, pasukan Jepang menyerbu Vietnam. Untuk melawan
penjajah Jepang dan pemerintahan kolonial Prancis, pemimpin politik Ho Chi Minh –
yang terinspirasi oleh komunisme China dan Soviet – membentuk Viet Minh (Liga
untuk Kemerdekaan Vietnam). Setelah kekalahan dalam Perang Dunia II, Jepang
menarik pasukannya dari Vietnam. Penarikan ini menyebabkan Kaisar Bao Dai
yang berpendidikan Perancis naik ke puncak kekuasaan. Melihat peluang untuk
merebut kendali, pasukan Ho Viet Minh segera bergerak. Sebagai langkah konkret
mereka mengambil alih kota utara Hanoi dan mendeklarasikan Republik Demokratik
Vietnam (DRV) dengan Ho sebagai presiden. Sebagai usaha untuk mendapatkan
kembali kendali atas wilayah itu, Prancis mendukung Kaisar Bao dan mendirikan
negara Vietnam pada bulan Juli 1949, dengan kota Saigon sebagai ibukotanya.
Kedua pihak menginginkan hal yang sama: Vietnam yang bersatu. Namun keduanya
juga menganut konsep ideologi yang berbeda. Ho dan para pendukungnya
menginginkan sebuah bangsa yang meniru model negara-negara komunis lainnya.
Sementara Bao dan pendukungnya menginginkan sebuah Vietnam dengan
hubungan ekonomi dan budaya yang erat dengan Barat.

Dimulainya Perang Vietnam

Setelah pasukan komunis Ho mengambil alih kekuasaan di utara, konflik bersenjata


antara tentara utara dan selatan yang dibantu Prancis berlanjut sampai pertempuran
yang menentukan di Dien Bien Phu pada Mei 1954 berakhir dengan kemenangan
bagi pasukan Viet Minh utara. Kekalahan Prancis pada pertempuran itu sekaligus
menandai berakhirnya pemerintahan kolonial Prancis di Indo-Cina yang telah
berlangsung hampir satu abad.

Perjanjian berikutnya ditandatangani pada Juli 1954 pada konferensi Jenewa yang
memisahkan Vietnam di sepanjang garis lintang yang dikenal sebagai Parallel ke-17
(17 derajat lintang utara), dengan Ho memegang kendali di Utara dan Bao di
Selatan. Perjanjian itu juga mewajibkan pemilihan nasional untuk reunifikasi yang
rencananya diadakan pada tahun 1956. Namun, pada tahun 1955, politisi yang
sangat anti-komunis Ngo Dinh Diem menyingkirkan Kaisar Bao dan menjadi
Presiden Pemerintah Republik Vietnam Selatan. Dengan semakin meluasnya
Perang Dingin di seluruh dunia, Amerika Serikat mengeluarkan kebijakan keras
terhadap sekutu Uni Soviet. Pada tahun 1955 Presiden Dwight D. Eisenhower
menjanjikan dukungan kuatnya kepada Diem dan Vietnam Selatan. Dengan
pelatihan dan peralatan dari militer Amerika dan CIA, pasukan keamanan Diem
menindak para simpatisan Viet Minh di selatan. Ia menyebut mereka dengan
sebutan Viet Cong (atau Komunis Vietnam) dan menangkap sekitar 100.000 orang.
Banyak di antaranya disiksa dan dieksekusi secara brutal. Pada tahun 1957, Viet
Cong dan lawan-lawan lain rezim Diem yang represif mulai melawan dan menyerang
pejabat pemerintah dan tokoh penting Vietnam Selatan. Dua tahun berikutnya
mereka mulai terlibat baku tembak dengan tentara Vietnam Selatan. Pada bulan
Desember 1960, banyak musuh Diem di Vietnam Selatan — baik komunis maupun
nonkomunis — membentuk Front Pembebasan Nasional (NLF) untuk
mengorganisasi perlawanan terhadap rezim itu. Meskipun NLF mengklaim sebagai
otonom dan bahwa sebagian besar anggotanya bukan komunis, banyak orang di
Washington menganggap organisasi itu adalah boneka Hanoi, Vietnam Utara.

b. Latar belakang berdirinya Vietnam Selatan

Awal berdirinya Vietnam Selatan itu ketika Perancis berusahan mendirikan negara-
negara boneka di kawasan Indocina di akhir Perang Dunia ke II. Dengan hadirnya
Vietnam Selatan, otomatis membuat Vietnam terpecah. Hal itu membuat Ho Chi
Minh sangat marah, karena ia menginginkan Vietnam menjadi negara yang merdeka
dan utuh. Kemudian terjadilah perang Indocina I pada tahun 1946-1954, yaitu antara
Vietnam Utara yang didukung oleh Tiongkok dan Vietnam Selatan didukung oleh
Perancis. Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh mendapat pengakuan dari
Rusia dan Tiongkok pada tanggal 31 Januari 1950. Kemudian Vietnam Selatan yang
dipimpin oleh Bao Dai juga mendapat pengakuan dari Amerika Serikat dan Inggris
pada 7 Februari 1950, namun di satu sisi sebagian besar rakyat tidak mau
mengakuinya.

c. Runtuhnya Vietnam Selatan dan berakhirnya perang

pada 18 April 1975 Vietnam Utara kembali mengancam wilayah Vietnam Selatan,
dan wilayah yang dituju adalah Saigon, ibu kota Vietnam Selatan. Masyarakat
Vietnam Selatan pun panik dan mulai mengungsi ke wilayah AS menggunakan lima
kapal induk Armada yang dikirimkan AS. Presiden Vietnam sempat berganti 2 kali,
pertama yaitu bergantinya Nguyen Van Thieu ke Tran Van Huong. Nguyen Van
Thieu adalah presiden yang menandatangani Persetujuan Paris karena AS berjanji
mengirim pesawat B-52 yang akan mengebom Vietnam Utara jika melakukan
pelanggaran. Namun hal itu tidak dilakukan oleh AS, dan Vietnam Selatan
kekurangan kekuatan militernya. Saat bantuan dari AS tidak datang, Vietnam Utara
semakin di atas angin. Kemudian pada 28 April 1975, Tran Van Houng digantikan
oleh Duong Van Minh sebagai Presiden Vietnam Selatan. Namun, baru sehari
memimpin, wilayahnya langsung diserang oleh pasukan gerilya Vietnam Utara yaitu
Vietcong. Wilayah yang menjadi tujuan serangan Vietcong adalah Saigon. Pada
akhirnya pasukan Vietnam Selatan kalah akibat hujan tembakan artileri yang
dilakukan oleh Vietcong. Akhirnya pasukan Vietnam Utara mulai menduduki posisi-
posisi penting di Saigon dan mengibarkan bendera mereka di istana kepresidenan
Vietnam Selatan pada 30 April 1975. Hal itu menandakan menyerahnya
pemerintahan Vietnam Selatan tanpa syarat kepada Vietcong, dan kejatuhan Saigon
pun menandakan berakhirnya Perang Vietnam dengan kemenangan Vietnam Utara.
Hal ini menjadi periode awal transisi Vietnam menjadi satu negara yang utuh.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Terjadinya Perang Vietnam dipelopori atau disebabkan dengan adanya konflik


dengan negara-negara diluar kawasan Asia Tenggara seperti: Jepang, Prancis,
Inggris, dan Uni Soviet.

2. Dari beberapa tokoh Perang vetnam yang paling berperan dalam perang tersebut
adalah Ho Chi Minh yang di kenal sebagai bapak Nasionalisme Vietnam.

Anda mungkin juga menyukai