Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, berkat bimbingannya kami
mampu menyusun makalah ini.

Makalah yang kami susun ini merupakan kutipan dari beberapa sumber dari internet
yang saya rangkum menjadi sebuah bentuk tulisan yang sistematis, semoga pembaca dapat
memahami bahwa perlunya kita mengetahui konflik-konflik yang pernah terjadi di dunia
khususnya "Runtuhnya Vietnam Selatan " yang kini telah menjadi sebuah sejarah dunia.

Akhir kata kami berharap makalah ini menjadi inspirasi yang baru untuk karya-karya
selanjutnya dan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan informasi tentang
masalah "Runtuhnya Vietnam Selatan" mohon maaf bila terdapat kekurangan dalam makalah
ini, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Muaragembong, 31 Januari 2023

Penyusun.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Vietnam Selatan.................................................................................................................2
B. Berdirinya Vietnam Selatan...............................................................................................2
C. Perang Vietnam..................................................................................................................3
D. Runtuhnya Vietnam Selatan..............................................................................................3
E. Dampak Keruntuhan Vietnam Selatan...............................................................................5
BAB III PENUTUP....................................................................................................................6
A. Kesimpulan........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perang Vietnam pecah setelah ditandatanganinya Persetujuan Jenewa tanggal 21 Juli


1954, yang membagi Vietnam menjadi dua negara yaitu, Vietnam Utara dan Vietnam
Selatan dengan dengan batas garis demarkasi 17° Lintang Utara. Pihak Vietnam Utara
menamakan negaranya Republik Demokrasi Vietnam (RDV) yang beraliran komunis dan
Vietnam Selatan bernama Republik Vietnam (RV) yang beraliran nasionalis. Menurut
persetujuan tersebut, pembagian Vietnam hanya bersifat sementara, karena akan disusul
dengan pemilihan umum guna penyatuan kembali wilayah negara yang direncanakan
pada bulan Juli 1956. Namun Pemilihan Umum tersebut tidak pernah bisa dilaksanakan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah adalah : “Bagaimana pelaksanaan Operasi Komando Tugas (Kogas)

Kemanusiaan Galang 96 dalam rangka pemulangan Pencari Suaka asal Vietnam Tahun

1996 di Pulau Galang ditinjau dari Surat Edaran Direktur Jenderal Imigrasi Nomor : F-

IL.01.10-1297 perihal Penanganan Terhadap Orang Asing yang Menyatakan Diri

Sebagai Pencari Suaka atau Pengungsi?”

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Vietnam Selatan

Vietnam Selatan atau Republik Vietnam adalah negara berideologi antikomunis yang
berdiri pada 1954. Garis paralel ke-17 menjadi batas antara Vietnam Selatan dan Utara.
Kedua kubu Vietnam mengalahkan dominasi Perancis yang menancap kembali di
Vietnam setelah Perang Dunia II. Di mana Vietnam Utara mengalahkan Perancis di
Pertempuran Dien Bien Phu, sementara Vietnam Selatan menggulingkan Kaisar Bao Di
yang dilindungi Perancis. Kedua negara memproklamasikan kemerdekaan dengan
dukungan negara adikuasa, membuat konflik langsung menjadi tidak terhindarkan.
Konflik antara Vietnam Utara dan Selatan berlangsung selama hampir dua dekade,
menghasilkan runtuhnya Vietnam Selatan dan kemenangan komunisme di Indocina.

B. Berdirinya Vietnam Selatan


Vietnam Selatan merupakan rezim yang didukung oleh Perancis untuk melawan
munculnya negara merdeka Vietnam Utara yang dipimpin oleh Ho Chi Minh. Perancis
meletakkan Kaisar Bao Di dari Dinasti Nguyen sebagai raja Vietnam Selatan. Vietnam
Utara mendapatkan dukungan dari Uni Soviet dan Tiongkok pada tahun 1950, mengancam
posisi Perancis di selatan. Pertempuran pecah di Provinsi Dien Bien pada 1954, yang
berakhir dengan kekalahan Perancis. Konferensi Jenewa dilaksanakan untuk mengakhiri
konflik tersebut, poin utamanya adalah Perancis mengakhiri aktivitas politiknya di
Indocina serta membagi kekuasaan Vietnam menjadi dua bagian. Meninggalkan Vietnam
Utara untuk menyelesaikan konfliknya dengan Vietnam Selatan.

Namun kalangan republikan di selatan berpikir lain, 22 Oktober 1955 Kaisar Bao Di
dikudeta oleh Ngo Dinh Diem dan mendirikan Republik Vietnam. Dalam waktu singkat
Ngo Dinh Diem mengamankan kepercayaan dari Amerika Serikat dan SEATO atas
komitmennya terhadap antikomunisme. Vietnam Selatan beribukota di Saigon dan terbagi
menjad 44 propinsi. Ngo Dinh Diem mendirikan sebuah pemerintahan otokratik yang
tidak disukai oleh para pendukungnya maupun sekutu dari luar negeri. Kudeta terhadap
Dien terjadi pada 1960 dan 1963, di mana ia terbunuh pada percobaan kedua tersebut.

2
Meski Amerika Serikat diduga turut berperan dalam kudeta tersebut, dukungan terhadap
Vietnam Selatan terus berlanjut semata untuk mencegah meluasnya komunisme di Asia
Tenggara

C. Perang Vietnam
Ho Chi Minh berpegang pada pendapatnya ketika memproklamasikan kemerdekaan
Vietnam Utara pada 1945. Bahwa Vietnam adalah satu kesatuan, dan terbagi menjadi dua
bagian yang berdampingan bukanlah opsi. Ho Chi Minh melanggar hasil Perjanjian
Jenewa dan memulai penyerangan terhadap Vietnam Selatan pada 1957. Dukungan dari
Tiongkok, Korea Utara, dan Uni Soviet diamankan, sementara Vietnam Selatan
memperoleh jaminan bantuan dari AS, Filipina, Korea Selatan, dan beberapa anggota
SEATO lainnya.

Peperangan berlangsung sengit meskipun Vietnam Utara di atas kertas lebih unggul.
Jalur Ho Chi Minh diciptakan dengan jalur melingkar melalui Laos dan Kamboja langsung
menuju Saigon. Hal ini juga mengakibatkan tercaploknya kedua negara tersebut ke dalam
wilayah Vietnam setelah konflik berakhir. Pada tahun 1963, Presiden Ngo Dinh Diem
terbunuh dalam kudeta, diikuti dengan kudeta militer pada tahun 1964 yang dipimpin oleh
Nguyen Kanh. Pemerintah Vietnam Selatan praktis runtuh membuat peluang Vietnam
Utara memenangkan pertempuran dengan mudah terbuka lebar. Presiden AS Lyndon B.
Johnson menerjunkan tentara untuk pertama kalinya dalam Perang Indochina II ini,
mendukung kudeta kembali di Vietnam Selatan pada 1965, untuk memastikan rezim yang
berkuasa di Vietnam Selatan berkomitmen terhadap antikomunisme.

Peperangan berlangsung selama lima belas tahun (1955-1970) sebelum AS dan


Vietnam Selatan mempertimbangkan penyelesaian konflik secara damai. Dikarenakan
korban jiwa berjatuhan amat banyak, yang meski begitu peperangan tidak terlihat
menunjukkan akhir. Alasan lainnya adalah meningkatnya sentimen anti perang di Amerika
Serikat. Presiden Richard Nixon mulai menarik pasukannya dari Vietnam mulai tahun
1971, sementara Vietnam Selatan berkomitmen untuk menjaga perdamaian secara
mandiri.

D. Runtuhnya Vietnam Selatan


Ho Chi Minh tetap pada pendiriannya, ia tidak bermaksud memilih opsi lain selain
unifikasi Vietnam. Tentara Vietnam Utara menganeksasi zona demiliterisasi di daerah

3
Quang Tri pada Maret 1972. Menunjukkan bahwa rezim komunis tidak berniat untuk
menyerahkan niat penyatuan Vietnam. Amerika Serikat membalas tindakan tersebut
dengan membombardir lalu lintas laut, jalur komunikasi, dan transportasi Vietnam Utara.
27 Januari 1973, Amerika Serikat dan Vietnam Selatan berhasil memaksa Vietnam Utara
untuk menandatangani The Paris Accords. Poin utama yang dapat diambil dari perjanjian
tersebut adalah sebagai berikut :

 Amerika Serikat menarik pasukannya secara menyeluruh dari Vietnam dan mengurangi
intervensi dalam konflik melalui Vietnam Selatan;
 Pengembalian tahanan perang masing-masing sebagai syarat implementasi perdamaian
antara kedua negara;
 Didatangkannya pasukan perdamaian internasional ICCS (International Comission of
Control and Supervision) yang berasal dari berbagai negara atas dukungan PBB.
 Pasukan Vietnam Selatan berhak atas wilayah yang diduduki, namun dilarang melakukan
tindakan koersif atau aneksasi lebih jauh;
Pasukan Vietnam Utara berada di atas angin dengan mundurnya pasukan Amerika Serikat.
Pasukan Viet Cong bahkan menyerbu propinsi Phuoc Long pada tahun yang sama.
Presiden Nguyen Van Thieu yang tidak dapat lagi menggantungkan bantuan pada AS,
mengundurkan diri ke Taiwan dan digantikan oleh Tran Van Huong kemudian Duong Van
Minh. Keduanya gagal mempertahankan Vietnam Selatan karena pada 29 April 1975,
tentara utara telah memasuki Saigon dan membombardir objek-objek vital. Sehari
setelahnya, Presiden Duong menyerah tanpa syarat kepada Vietnam Utara. Mengakhiri
konflik yang telah berlangsung selama hampir dua puluh tahun, menghapuskan eksistensi
antikomunisme untuk selamanya dari Vietnam.

Unifikasi Vietnam sendiri baru diumumkan setahun kemudian pada 2 Juli 1976.
Mempergunakan nama Republik Sosialis Vietnam, meniadakan unsur utara dan selatan.

4
E. Dampak Keruntuhan Vietnam Selatan
Runtuhnya Vietnam Selatan tentunya berdampak besar bagi rakyat Vietnam sendiri
maupun dunia internasional. Kesimpulan dari peperangan selama hampir dua dekade ini
menjadi penting untuk menjadi pertimbangan kebijakan oleh para pemimpin pada
masanya. Beberapa dampak tersebut antaran lain:

1. Berakhirnya perang saudara berkepanjangan. Perang ini menewaskan sekitar lebih dari
empat juta jiwa rakyat Vietnam mapun negara lain yang dipaksa berkorban nyawa untuk
kepentingan politik.
2. Pengubahan nama Saigon menjadi Ho Chi Minh, bukan hanya sekedar penggantian
nama. Saigon merupakan bekas kekuasaan Perancis dan Vietnam Selatan, simbol
imperialisme dan antikomunisme. Pengubahan ini adalah sikap intoleransi terhadap
keduanya oleh Republik Sosialis Vietnam.
3. Tumbuhnya proxy komunis di Asia Tenggara. Tidak hanya Vietnam, Laos dan Kamboja
pun berkembang menjadi pengusung komunisme. Pathet Lao di Laos, dan Pol Pot di
Kamboja adalah figur yang berkuasa dengan dukungan komunisme (efek domino
komunisme).
4. Kerugian besar Amerika Serikat baik secara personil maupun anggaran. Hal ini
diperburuk dengan menguatnya sentimen anti perang di AS, berpotensi merugikan
mereka dalam konteks Perang Dingin.
5. Runtuhnya Vietnam Selatan menjadi sumbu berlanjutnya konflik di Indocina. Perang
Saudara Laos, Perang Saudara Kamboja, dan Konflik Tiongkok-Soviet merupakan
persengketaan yang terjadi di antara negara-negara komunis. Konflik di Indocina baru
mereda pada 1990-an, bersamaan dengan runtuhnya Uni Soviet.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan berisi tentang jawaban dari rumusan masalah yang didapat dari hasil
pembahasan atar belakang awal berdirinya Vietnam Selatan adalah akibat Perjanjian Jenewa
tahun 1954, yang membagi Vietnam menjadi Vietnam Utara (yang dikuasai komunis) dan
Vietnam Selatan (yang dikuasai nasionalis) setelah upaya Perancis mennjajah kembali
Vietnam dan untuk mengalahkan pasukan Komunis Vietnam tidak berhasil

Invasi Vietnam Utara atas Vietnam Selatan menyebabkan Saigon, Ibu kota Vietnam
Selatan dikuasai seluruhnya oleh Vietnam Utara. Hal ini mengakibatkan Presiden Nguyen
Van Thieu mengundurkan diri dan Vietnam kemudian di proklamirkan sebagai Republik
Sosialis Vietnam dengan Ibu kota Hanoi

Dampak runtuhnya Vietnam Selatan terhadap kondisi politik dan perkembangan


ideologi dikawasan Asia Tenggara adalah Vietnam menjadi salah satu poros komunisme
yang disegani oleh Amerika di kawasan Asia

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/runtuhnya-vietnam-selatan/
https://inigresik.com/sejarah-kontemporer-runtuhnya-vietnam-selatan-30-april-1975/
https://www.donisetyawan.com/dampak-runtuhnya-vietnam-selatan/
https://www.liveworksheets.com/ol1258410in

Anda mungkin juga menyukai