KEDUNG MACAN
Oleh :
M. RIZHA AGUSTIAN
(1605061020)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya Penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktik ini. Laporan Kerja
KEDUNG MACAN” adalah salah satu syarat memenuhi mata kuliah Kerja
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
Penulis menyadari bahwa Laporan Kerja Praktik ini masih banyak kekurangan,
besar harapan penulis untuk menerima tanggapan, saran dan kritik yang sifatnya
membangun. Semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Bandar Lampung, -
M.Rizha Agustian
BAB 1
PENDAHULUAN
alamiah aliran air dan material, yang dibawa dari bagian hulu ke bagian hilir dari
merupakan suatu kejadian alam yang dapat merugikan penduduk desa, baik
merugikan secara moral maupun merugikan secara materil. Bencana banjir dapat
terjadi karena suatu wadah yang menampung air sudah tidak dapat lagi
mengakibatkan meluapnya air. Hal tersebut dapat terjadi karena curah hujan yang
Pengukuran Situasi dan Cross Section Sungai Kedung Macan ini dapat
dimanfaatkan sebagai data awal untuk rencana study dalam analisa pengendalian
banjir, pengendalian aliran sungai, pengendalian tinggi muka air sungai, dan
penanggulangan banjir dengan tepat agar banjir tidak terulang lagi setiap tahunnya
1.2 Maksud, Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik
1. Agar tersedia peta Ditail Situasi dan Cross Section sungai Kedung Macan
2. Untuk mengetahui dan mengevaluasi kondisi fisik dan fungsi sungai serta
sungai klampis
1.2.3 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah menambah
untuk mengembangkan potensi diri, menjalin hubungan dan kerjasama yang baik
2. Pengolahan dan Analisa data hasil pengukuran Situasi, Cross Section dan
MULAI
PENYUSUNAN
RENCANA
ORIENTASI
LAPANGAN
PEMASANGAN BM
DAN PATOK
PENGOLAHAN
DATA LAPANGAN
PENGGAMBARAN
SELESAI
PT. Mettana adalah suatu perusahaan swasta Nasional yang bergerak di bidang
berkantor di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat namun pada beberapa provinsi
berkemampuan tinggi dari berbagai disiplin ilmu dan telah pula melengkapi
KOMISARIS
DIREKSI
S T R U K T U R O R G A N IS A S I P E R U S A H A A N
P T. M E T TA N A
B O A R D
D IR E K T U R U T A M A
D IR E K T U R T E K N IK D IR E K T U R K E U A N G A N
DAN UM UM
S TA FF A K H LI A D M IN IS T R A S I T E K N IK
S U B D IT S U B D IT S U B D IT S U B D IT S U B D IT
S U B D IT S U B D IT
PEM BEKALAN & I N V E S T I G A S I, S U R V E Y PERENCANAAN & P E N G A W A S A N T E K N IK L IN G K U N G H ID U P
D A N PE M E TA A N & Q U A L IT Y C O N T R O L KEUANG AN UM UM
P E R A LATA N P E R E K AYA S A A N DAN AM DAL
PT.METTANA
selama 40 (empat puluh) tahun dengan menyelesaikan lebih dari 1000 (Seribu)
1. Survey Teknik
3. Penginderaan jauh
b. Fotogrametri
2.5 Kedudukan peserta KP dalam pekerjaan di Sungai Kedung Macan
Direktur Utama
Direktur
Direktur Teknik Keuangan dan
Umum
SUB DIT SUB DIT SUP DIT SUP DIT SUP DIT
Investigasi Perencanaan Pengawasan Keuangan Umum
Surveyor Draftmen
Asisten
Surveyor
Gambar 2.5
Metodologi kedudukan peserta kerja
praktek di PT.METTANA
1. Kedudukan
Kedudukan penulis di PT. METTANA sebagai asisten surveyor dalam
Keradenan
BAB III
pengukuran horizontal dan pengukuran vertikal dan juga pengukuran long cross.
Kradenan, Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah, yaitu meliputi metologi yang
terbuka terikat sepihak poligon yang hanya terikat pada satu titik saja, Poligon ini
merupakan poligon utama yang nantinya akan digunakan sebagai titik ikat pada
poligon lainnya
2. Pemasangan patok
5. Pengukuran situasi
6. Pengukuran melintang
7. Pengolahan data
8. Penggambaran
Pada tahapan persiapan terdapat terdapat tahapan non teknis, tahapan non teknis
a. Persiapan Administrasi
Surat keterangan kerja praktek yang diberikan oleh fakultas teknik untuk
Mettana.
b. Persiapan Akomodasi
2. Persiapan Teknis
Pada tahapan persiapan terdapat tahapan teknis, tahapan teknis meliputi survey
a. Survey Lokasi
disekitarnya.
b. Persiapan Peralatan
berikut
3. Pemasangan Patok
dengan matang, sehingga hasil titik – titik yang akan dipatok tidak akan
dipasang ditempat yang aman dan dipasang kuat untuk menghindari patok hilang
akibat dicabut oleh orang atau hilang karena faktor lain. Usahakan antara patok
satu dengan yang lainnya saling terlihat agar memudahkan dalam proses
pengukuran.
pengukuran poligon dan situasi. Dengan cara seperti ini pemasangan patok akan
posisi horisontal (X,Y) antara satu titik relatif terhadap titik yang lain di
permukaan bumi pada bidang datar. Pada pengukuran kerangka kontrol
sepihak, yaitu poligon yang titik awal terikat oleh koordinat. Pengukuran
beda tinggi suatu titik. Metode yang digunakan dalam pengukuran kerangka
kontrol vertikal adalah metode sipat datar diantara titik. Metode sipat datar
diantara titik adalah suatu proses pengukuran beda atau selisih tinggi
diarahkan ke rambu ukur tegak di atas patok satu dan di atas patok lain.
Metode ini adalah metode yang paling teliti, karena bila waterpas diletakkan
tepat di tengah antara kedua titik (da = db), hasil hitungan beda tinggi dapat
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui letak atau posisi dari suatu obyek
di lapangan yang terbuat secara alami atau pun buatan seperti bangunan, jalan,
titik ikat dalam pengukuran situasi. Dalam pengukuran situasi di area sungai
melintang yaitu pengukuran penampang vertikal yang dibuat tegak lurus pada
bangunan atau hingga sejauh jarak tertentu di kanan dan kiri rute agar bentuk dan
kandungan elemen rupa bumi cukup tersajikan untuk informasi perencanaan data
bahwa sumbu sungai tidak selalu merupakan bagian terdalam sungai. Data
lain yang harus disajikan pada potongan melintang sungai adalah ketinggian
muka air terendah dan ketinggian muka air tertinggi atau banjir. kegunaan dari
pengukuran profil melintang untuk pekerjaan penggalian dan penimbunan
tanah.
dilakukan setiap hari setelah pengukuran pada hari itu selesai, supaya jika terdapat
cukup signifikan dari hasil pengu kuran, maka data yang diperoleh dari hasil
Dimana :
βi = Sudut Ukuran/Horizontal
Si = Jarak ukur
∑β = β1 + β2 + β3 + . .........+ βn+1
α akh – α awal
Excel :
Excel :
3.5 Penggambaran
1. Buka Software AutoCAD Civil 3D Land Desktop 2013, pilih File → New.
2. Beri nama pekerjaan pada “Name“, lalu pilih lokasi tempat penyimpanan
klik next
2. Maka akan muncul Format Manager – Import Point, kemudian ubah format
menjadi “PENZD (space delimited)”, Lalu cari file koordinat yang telah
Import point
software yaitu Microsoft Excell, PCPL (Plan, Cross and Longitudinal Profile)
2.
3. Setelah jarak dan elevasi diurutkan. Kemudian block jarak dan elevasi lalu
7. Kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar 3.5.5.6 dan pilih OK.
tersebut.
Peta Topografi
BAB IV
elevasi suatu titik detil topografi disungai kedung macan, untuk disajikan ke
dalam bentuk gambar atau peta yang sesuai letaknya dan kedudukan sebenarnya.
Adapun hasil dari pengukuran Topografi ini yaitu berupa Data Koordinat X Y Z
titik detail sebagian koordinat titik hasil pengukuran dapat dilihat pada table
berikut :
Crossection adalah penampang Vertikal yang dibuat tegak lurus pada garis sumbu
suatu kerja. Metode yang di gunakan yaitu; Posisi alat berdiri titik patok , lalu
00’00’’00’’ set kan ke patok sebelumnya . Jarak Melintang dari as saluran yaitu ±
ini berlangsung harus membuat sketsa pengukuran pada kertas kerja, dan jarak
yang ditetapkan bahwa jarak pengukuran ±3 kekiri dan kekanan, terkadang tidak
pada bagian sisi saluran muka tanahnya sedikit berbukit dan perpohonan.
(Longsection).
4.2 Pembahasan
suatu target pekerjaan yang sesuai dengan teknis pekerjaan yang ditentukan.
harus dimulai dan kapan pekerjaan harus selesai. Pada kenyataannya pelaksanaan
pekerjaan dilapangan tidak sesuai dengan rencana. Adanya factor yang membuat
Adapun factor teknis dan non teknis yang mempengaruhi dalam pelaksanaan
a. Manusia
pengumpulan data di lapangan guna tercapainya hasil kerja yang baik dan
b. Pendukung Pekerjaan
Untuk mendapatkan hasil yang baik maka perlu adanya penyediaan sarana
dan prasarana yang memadai seperti alat ukur yang baik beserta
seharusnya selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan menjadi tidak tepat
seperti yang telah direncanakan, ini salah satu faktor yang membuat pekerjaan
dilakukan.
1. Pemasangan patok
Pemasangan patok-patok yang akan digunakan, baik polygon utama sebagai titik
kerangka dasar dan polygon cabang. Pemasangan patok polygon utama meliputi
seluruh wilayah yang dilakukan pengukuran. Dalam hal ini pemberian nama
untuk patok cabang diberi tambahan inisial huruf sesuai dengan areal yang diukur
(misal BM1, CP1, CP2 dan CP3) dan begitu seterusnya sesuai area lokasi .
per-50 meter. Pada saat pemasangan patok perlu di beri tanda berupa pita merah
sepihak dan bacaan sudut yang dipergunakan dalam pengukuran ini adalah
bacaan sudut biasa, Pada poligon jenis ini kurang baik untuk kerangka dasar
sebab cara perhitungannya sangat sederhana karena tidak ada hitungan koreksi
baik koreksi sudut maupun jarak, hanya kordinat titik ikat atau kordinat yang di
mendapatkan akurasi yang sempurna, dalam pengukuran sifat datar ini harus
Adapun kendala pada saat pelaksanaan kerja praktik ini baik pada saat
pengukuran dilapangan ataupun pada saat pengolahan data hingga penggambaran
PENUTUP
Dengan mengucap syukur kepada tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia yang telah di berikan Nya, penulis dapaat menyelesaikan kerja praktik
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulisan
Penulis berharap laporan yang telah di susun ini bisa memberikan manfaat untuk
menambah pengetahuan para pembaca, dan akhir kata, dalam rangka perbaikan
selanjutnya, penulis akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak
karena penulisan menyadari laporan yang telah disusun ini masih memiliki
banyak kekurangan
DAFTAR PUSTAKA
http://erikadwic.blogspot.com/2014/01/trigonometrical-
leveling.html#:~:text=Metode%20trigonometris%20adalah%20suatu
%20proses,geodetis%20(Basuki%2C%202006).