Anda di halaman 1dari 14

z Komunikasi EISSN 2549-4902, ISSN 1978-4597

https://journal.trunojoyo.ac.id/komunikasi Volume 14 No 2 September 2020 (135-148)

Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok Terhadap Kepercayaan


Diri Remaja di Kabupaten Sampang

Dwi Putri Robiatul Adawiyah


Pascasarjana Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Email : putrirad@gmail.com

DOI: https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.7504

ABSTRAK
Semakin banyaknya pengguna media sosial TikTok pada remaja di Indonesia tentu akan berpengaruh
terhadap salah satu tahap perkembangan remaja yakni mengenai kepercayaan diri. Memiliki kepercayaan
diri sangat penting hal ini dikarenakan seorang remaja akan mampu untuk menilai diri sendiri dan
melakukan suatu pekerjaan secara efektif di dalam kehidupannya. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan paradigma positivistik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran
kuesioner sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Sampel pada penelitian kali ini yakni remaja
dengan usia 15-19 tahun di Kabupaten Sampang. Tinjauan pustaka ini dimulai mengenai penggunaan media
sosial TikTok sampai pengaruhnya terhadap kepercayaan diri remaja yang kemudian berhubungan dengan
teori uses and gratification. Teori ini menjelaskan mengenai konsekuensi keterlibatan individu secara aktif
maupun kurang aktif dalam media. Setiap individu memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda dalam
menggunakan media. Salah satu kebutuhan yang ingin dipenuhi seseorang yakni mengenai peningkatan
kepercayaan diri. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media sosial TikTok terhadap
kepercayaan diri remaja sebesar 54,5 %.

Kata kunci : Media Sosial TikTok, Kepercayaan Diri, dan Teori Uses and Gratification.

ABSTRACT
The growing number of TikTok social media users in mid teens in Indonesia will certainly affect the task of
adolescent development regarding self-confidence. Having self-confidence is very important because a
teenager will be able to judge himself and do a job effectively. This study uses quantitative research methods
with a positivistic paradigm. Data collection was carried out by distributing questionnaires according to
the sample criteria that had been done. The sample in this study is adolescents aged 15-19 years in Sampang
Regency. This literature review starts with the use of TikTok social media to its influence on adolescent self-
confidence to the uses and gratification theory that provides an understanding of the consequences of active
and less active involvement of individuals in consuming media to the explanation of the need for increased
self-confidence. This research uses simple linear regression analysis. The results revealed that there was a
significant effect of the use of TikTok social media on adolescent self confidence of 54.5%.

Keywords: TikTok Social Media, Self Confidence, and Theory of Uses and Gratification.

Cite this as :
Adawiyah, Dwi Putri Robiatul (2020). Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap
Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Jurnal Komunikasi, 14(2), 135-148. Doi : Article History :
https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.7504 Received Juni, 11th 2020,
Acepted August, 03th 2020
© 2020 Dwi Putri Robiatul Adawiyah

135
136 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148

PENDAHULUAN berupa username yang membedakannya


dengan aplikasi lainnya.
Tik Tok merupakan salah satu aplikasi
yang paling terpopuler dan diminati di dunia. Aplikasi ini banyak digunakan oleh
Tik Tok memungkinkan penggunanya berbagai macam orang dari segala umur tidak
membuat video berdurasi 15 detik disertai menutup kemungkinan terdapat konten-
musik, filter, dan beberapa fitur kreatif konten yang mengandung unsur negatif di
lainnya. Aplikasi ini diluncurkan oleh dalamnya. Adanya konten-konten negatif
perusahaan asal Tiongkok, China, ByteDance tersebut tentunya dapat membahayakan untuk
pertama kali meluncurkan aplikasi yang perkembangan mental penggunanya yang
memiliki durasi pendek yang bernama rata-rata remaja yang berusia di bawah 18
Douyin. Hanya dalam waktu 1 tahun, Douyin tahun karena belum stabilnya dari segi
memiliki 100 juta pengguna dan 1 miliar pendirian maupun pemikiran. Masa remaja
tayangan video setiap hari. Popularitas merupakan masa peralihan dari anak-anak
Douyin yang tinggi membuatnya melakukan menuju dewasa dalam hal ini terdapat
perluasan ke luar China dengan nama Tik perkembangan baik itu secara fisik maupun
Tok. Menurut laporan dari Sensor Tower, mental. Terdapat batasan usia yang umunya
aplikasi ini diunduh 700 juta kali sepanjang digunakan oleh ahli antara 12 sampai 21
tahun 2019. Hal ini membuat Tik Tok dapat tahun, dapat dikelompokkan antara lain,
mengungguli sebagian aplikasi yang berada remaja awal memiliki rentang usia 12-15
dibawah naungan Facebook Inc. aplikasi ini tahun, remaja pertengahan 15-18 tahun dan
menempati peringkat ke dua setelah remaja akhir yang memiliki rentang usia 18-
Whatsapp yang memiliki 1,5 miliar 21 tahun (Desmita, 2010).
pengunduh (Kusuma, 2020). Masa remaja merupakan masa
perkembangan yang akan dilewati oleh
Di Indonesia Pada tahun 2018 aplikasi
individu. Sedangkan masa perkembangan
ini dinobatkan sebagai aplikasi terbaik di Play
remaja adalah masa ketika mencapai
store yang dimiliki oleh Google. Tidak hanya
kematangan mental, emosional, sosial, fisik,
itu, Tik Tok juga menjadi kategori aplikasi
yang merupakan periode perkembangan
paling menghibur (Imron, 2018). Pada Juli
individu pada masa peralihan dari masa anak-
lalu Aplikasi buatan China itu sempat diblokir
anak menuju dewasa. Hal ini mengakibatkan
oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika
perbedaan karakteristik antara satu dengan
(Kominfo) di pertengahan 2018, alasannya
yang lain. Perubahan baik secara fisik maupun
karena adanya konten-konten yang negatif,
psikis serta kehidupan sosial yang
terutama bagi anak-anak. Pemblokiran pada
mendatangkan berbagai persoalan dan
aplikasi ini hanya berlangung seminggu,
tantangan. (Fitri dkk, 2018).
mulai 3-10 Juli 2018. (Kusuma, 2020).
Dalam hal ini terdapat beberapa hal
Aplikasi ini banyak digemari oleh para tugas perkembangan remaja, yang salah
remaja, anak kecil, bahkan sampai pada orang satunya mengenai Kepercayaan Diri (Singgih,
dewasa yang merasa mmbutuhkan hiburan. 2008). Kepercayaan diri (self confidence)
Konon aplikasi ini memiliki nama lain merupakan percaya pada kemampuan dan
aplikasi “goblok”. Banyaknya anak muda penilaian diri sendiri untuk dapat melakukan
maupun dewasa yang membuat dan suatu pekerjaan serta mencari keefektifan
memposting video diberbagai platform media pendekatan yang diperlukan. Kepercayaan
sosialnya membuat tidak hanya aplikasi ini diri yang mengarah pada hal-hal positif,
semakin popular namun orang yang ketika seorang individu memiliki sifa
menggunakan aplikasi “goblok” ini ikut optimisme dan menerima kemampuan diri
popular (Hariansyah, 2018). Tik Tok sendiri dalam menghadapi segala hal baik
memiliki ciri khas sendiri. Video yang oleh dirinya maupun lingkungannya secara
diunggah oleh Tik Tok memiliki “watermark” bebas dan yakin.
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 137

Terdapat empat ahli (dalam Kartini, 2. Konsep Diri (Self Concept)


2019) memberikan penjabaran mengenai Konsep diri merupakan keyakinan,
pengertian dari Kepercayaan Diri antara lain, perasaan, cara pandang, dan pemikiran
yang pertama Menururt Hakim dalam Kartini, tentang segala sesuatu yang dimiliki oleh
2019) berpendapat Kepercayaan Diri dirinya. Terdapat sikap, perasaan, karakter
merupakan segala sesuatu dimana dapat diri, kemampuan, tujuan hidup, kebutuhan
mencapai tujuan dalam hidupnya disertai dan penampilan diri. Menurut Coleman
dengan keyakinan positif tentang kelebihan Kepercayaan Diri seseorang didapatkan dari
yang dimilikinya. Kedua Menururt Hambly mengetahui dan memahami diri sendiri secara
(dalam Kartini, 2019) menyatakan percaya penuh. Psikologis, aspirasi, prestasi,
diri adalah ketika seseorang dapat melakukan karakteristik fisik, dan tingkat emosional
sesuatu dengan tenang yang dipenuhi dapat mempengaruhi konsep diri. Maslow
keyakinan dirinya. Ketiga Menurut Fereira (dalam Kartini, 2019) mengungkapkan
(dalam Kartini, 2019) berpendapat percaya Kepercayaan Diri berawal dari konsep diri.
diri ialah ketika seseorang dapat menjaga dan
mengendalikan keyakinan dirinya. Dapat Sullivan berpendapat, konsep diri
mengubah sesuatu yang ada dalam memiliki makna menerima akan identitas diri
lingkungannya yang berarti bahwa seseorang yang merupakan salah satu bentuk kestabilan
tersebut memiliki Kepercayaan diri untuk konsep inti. Lingkungan dan individu dapat
dapat mempengaruhi, mengendalikan, dipengaruhi oleh konsep dirinya, seperti
motivasi, empati dan keterampilan sosial. halnya yang diungkapkan oleh Jiang (2000)
perkembangan sosial yang positif berasal dari
Terakhir Coleman (dalam Kartini, konsep diri dan Kepercayaan Diri yang baik.
2019) berpendapat bahwa percaya diri Ketika seseorang memiliki konsep diri yang
merupakan kemampuan dan harga diri disertai positif, dalam kehidupan pergaulan sehari-
dengan kesadaran diri yang kuat. Ketika hari maupun ketika menghadapi teman
seseorang percaya diri, ia berani menunjukkan sebayanya tidak akan memiliki rasa cemas,
diri dengan penuh keyakinan, berani takut, kesepian serta rasa gelisah yang
menunjukkan keberadaannya, berani untuk berlebihan, melainkan sebaliknya rasa bebas
menyatakan perbedaan pendapatnya dengan dan optimis yang ada dalam dirinya.
yang lainnya, serta dapat secara mandiri
membuat keputusan meskipun dalam kondisi 3. Harga Diri
yang sulit. Serta dengan berani melakukan
pengorbanan demi kebenaran. Robbinsun dan Shater (dalam
Ramdhani, 1991) mengungkapkan harga diri
Terlepas dari pengertian mengenai sebagai bentuk rasa menghargai dan
Kepercayaan Diri. Terdapat beberapa faktor- menguasai diri sendiri sesuai dengan hal-hal
faktor yang mempengaruhi Kepercayaan Diri yang realistis. Perasaan seperti ini
seseorang (Kartini, 2019) yakni: berpengaruh terhadap keinginan, perasaan,
nilai, tujuan, proses berpikir mengenai hidup
1. Keadaan Fisik seseorang. Kepercayaan Diri seseorang
Suryabrata mengemukakan ketika dipengaruhi oleh harga dirinya. Hal senada
seseorang memiliki keadaan fisik yang diungkapkan oleh Cohen (dalam Azwar,
berbeda dengan keadaan orang pada 2000) harga diri yang tinggi mempengaruhi
umumnya maka muncullah perasaan tidak Kepercayaan Diri seseorang. Semakin
berharga dan perasaan kurang nyaman akan seseorang memiliki harga diri yang tinggi
dirinya sendri dibandingkan dengan semakin tinggi pula Kepercayaan Diri nya
sesamanya yang memiliki fisik sempurna. dibandingkan dengan seseorang yang
Perasaan ini menyebabkan seseorang kurang mempunyai harga diri rendah.
percaya diri karena perasaan rendah diri akan Sedangkan Maslow (dalam Azwar,
kondisi fisiknya. 2000) mengungkapkan seseorang yang
138 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148

memiliki harga diri dapat mengembangkan menunjukkan kemampuannya. Terdapat


dan melakukan potensi diri yang dimilikinya penelitian yang mengungkapkan faktor yang
secara tepat. Terlebih jika yang ditunjukkan mempengaruhi Kepercayaan Diri perempuan
hal-hal yang positif tentu akan meningkatkan daeipada laki-laki salah satunya merupakan
Kepercayaan Diri nya. Sebaliknya, Thursan penampilan. Apabila perempuan merasa dapat
Hakim mengungkapkan ketika seseorang dengan baik kemampuan dalam melakukan
memiliki perasaan rendah diri akan sesuatu dengan percaya diri yang diterima
membuatnya menjadi cepat tersinggung. oleh kelompok maka ia dapat terhindar dari
Orang-orang yang demikian akan penilaian negatif sosial.
menghindari pergaulan. Seseorang akan susah
untuk mengungkapkan pendapat maupun Menurut Kartini (2019) terdapat
bertindak, jika berlangsung secara terus beberapa point dari pentingnya memiliki
menerus dan lama hal ini akan berakibat Kepercayaan Diri antara lain:
hilangnya Kepercayaan Diri. 1. Percaya diri berarti tahan terhadap
tekanan
4. Interaksi social Ketika seseorang memiliki
Kepercayaan Diri yang besar segala
Gerungan (2004) mengungkapkan
tekanan yang dihadapi akan mudah
interaksi sosial sebagai sesuatu adanya
dilaluinya. Kuatnya cara berpikir sebagai
perhatian dan tanggapan yang terjadi antara
tempay pijakan seseorang. Segala situasi
satu individu dengan yang lainnya. Dalam
baik yang menyangkut sosial, pribadi
kehidupan sehari-hari orang tua menjadi
ataupun bisnis yang sangat ketat
orang yang paling dekat dengan seseorang.
persaingannya. Orang yang tahan
Hubungan yang terjadi antarkeduanya akan
terhadap tekanan akan menganggap hal
saling mengubah, mempengaruhi satu dengan
ini biasa terjadi bahkan tidak hanya pada
yang lain, dan memperbaiki. Dengan adanya
dirinya melainkan orang lain juga.
interaksi sosial secara tidak langsung
memunculkan dukungan sosial. Dukungan 2. Percaya diri berarti mampu
sosial yakni dukungan yang diberikan oleh mengendalikan berbagai hal
orang-orang yang ada disekitar seseorang Semakin tinggi Kepercayaan Diri
seperti lingkungan keluarga, masyarakat seseorang, semakin mudah ia
maupun teman sebaya. mengendalikan segala sesuatu dengan
baik. Memiliki tujuan dapat
Berkenaan dengan percaya diri,
mengentarkannya untuk meraih
dukungan sosial dari orang tua ini sebagai
kesuksesan.
bentuk memberikan pemahaman, informasi
maupun semangat yang ditunjukkan kepada 3. Percaya diri berarti yakin akan fungsi diri
anak mengenai percaya diri. Dengan adanya Seseorang yang memiliki
hal tersebut besar harapan agar anak dapat Kepercayaan Diri akan memiliki
memiliki Kepercayaan Diri yang tinggi keyakinan yang besar agar dapat
melalui proses komunikasi yang dilakukan mandiri dan bebas melakukan segala
antara anak dengan orang tua. sesuatu sesuai keinginannya Karena
kesadarannya akan fungsi yang dimiliki
5. Jenis kelamin dirinya
Jenis kelamin seseorang dapat 4. Hidup akan lebih menyenangkan dan
mempengaruhi tingkat Kepercayaan Diri nya. nyaman dengan percaya diri.
Laki-laki cenderung menunjukkan Seseorang yang percaya diri
Kepercayaan Diri yang lebih tinggi hidupnya akan terlepas dari segala
dibandingkan dengan perempuan. Untuk itu kekhawatiran yang ada karena dapat
perempuan cenderung lebih memperhatikan menikmati hidupnya maupun kehidupan
keadaan dirinya dibandingkan untuk di luar dirinya tanpa perlu
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 139

mengkhawatirkan hal-hal lain. Dengan dilakukan dalam banyak hal baik itu membuat
hidup akan menjadi luar biasa dan sangat video yang dapat menambah kreativitas,
hidup. membuat lpsync maupun membuat video
5. Kemampuan dapat ditingkatkan dengan tantangan yang dapat menumbuhkan
percaya diri Kepercayaan Diri nya yang masuk pada tahap
Seseorang yang percaya diri dapat perkembangan diri remaja. Berdasarkan hasil
dengan mudah meningkatkan pengamatan fenomena-fenomena yang terjadi
kemampuannya, adanya proses saat ini dengan adanya media sosial dapat
pembentukan dan role model yang membuat seseorang untuk menghilangkan
menjadi panutannya. Tentu dengan lelah serta mengusir kebosanannya. Salah satu
adanya hal ini dapat mempermudah yang media sosial yang sedang diminati oleh
dirinya untuk berkembang dengan segala remaja saat ini adalah TikTok. Media sosial
aspek inovasi yang baru. TikTok ini merupakan media audio visual,
dapat didengarkan juga dapat dilihat. Banyak
6. Percaya diri dapat membuat seseorang
pengguna media sosial TikTok dari kalangan
menghindari perilaku rendah diri
remaja. Para remaja sangat menyukai media
Seseorang memiliki berbagai sosial ini karena dapat menghibur dan mengisi
hambatan dalam menjalani hidupnya. waktu luang mereka.
Tidak menutup kemungkinan rendah diri
dapat ada dalam pikiran seseorang Penelitian mengenai pengaruh media
dengan adanya Kepercayaan Diri ini sosial sudah pernah dilakukan oleh beberapa
dapat mengantipasi seseorang dari peneliti yang pertama penelitian yang
merendahkan dirinya sendiri dan dilakukan oleh Khattab Mona (2019) yang
melakukan segala sesuatu dengan baik. berjudul “Synching and performing: body (re)
presentation in the short video app Tik-Tok”
Monk sebagaimana yang dikutip di Filandia, menemukan hasil bahwa peran
dalam Surya menyatakan masa perkembangan citra tubuh dan masalah gender dan
remaja ini terdapat kecenderungan narsistik seksualitas. Keduanya dipandang sebagai
yang mana dalam narsistik terdiri dari dua produk dari kinerja tubuh representasi diri
faktor Kepercayaan Diri dan konsep diri. yang dapat diubah dan dibentuk untuk
Kurangnya rasa Kepercayaan Diri tentunya menyesuaikan diri dengan gagasan stereotip
merupakan sikap yang menunjukkan tentang kecantikan, kejantanan dan
ketidakcakapan serta paling merugikan. feminitas. Bahkan sambil menantang seperti
Perasaan takut mengalami kegagalan, takut itu norma, pengguna jelas mengakui
salah, takut ditolak dan dada berdebar-debar keberadaan mereka, menunjukkan kesadaran
yang diiringi oleh perasaan resah atau tak akan normatif yang diberlakukan gambar
tenang sebelum melakukan suatu tindakan, keseksian yang menentukan kecantikan dan
perbuatan atau kegiatan ternyata dapat biner gender yang masih membentuk
menyita energi yang dimilikinya. Cara dalam pergantian gender visual.
merespons segala ransangan dari luar yang
Kedua penelitian yang dilakukan oleh
menentukan konsep diri remaja. Jika
C. Blair Burnette, Melissa A. Kwitowski
seseorang dengan konsep diri positif, ia akan
(2017), Suzanne E. Mazzeo yang berjudul “I
menanggapi suatu rangsangan dengan positif
don’t need people to tell me I’m pretty on
juga. Ia akan terdorong untuk bertindak positif
social media: “a qualitative study of social
dalam bentuk penerimaan dan pencarian
media and body image in early adolescent
dalam melakukan sesuatu hal (Surya, 2007).
girls” di Amerika Serikat menemukan hasil
Tik Tok merupakan suatu aplikasi bahwa Media sosial tampaknya berkontribusi
yang memungkinkan seseorang untuk terhadap ketidakpuasan tubuh pada remaja,
membantu mengekspresikan dirinya di media meskipun beberapa studi empiris
sosial. Bentuk pengekspresian diri disini bisa ada. Penelitian ini menggunakan enam
140 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148

kelompok fokus (total N = 38) untuk Tujuan penelitian yang ingin dicapai
mengeksplorasi hubungan antara penggunaan dalam penelitian sebagai beikut.
media sosial dan citra tubuh pada gadis remaja
awal (usia12-14). Analisis tematik 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh
mengidentifikasi pola dalam data. Di sampel penggunaan aplikasi TikTok terhadap
ini, penggunaan media sosial tinggi. kepercayaan diri remaja di Kabupaten
Sampang dari sudut pandang teori uses
Perempuan-perempuan mendukung and gratification.
beberapa masalah penampilan dan
perbandingan sosial, khususnya dengan teman 2. Untuk mengetahui seberapa besar
sebaya. Namun, mereka menampilkan literasi pengaruh penggunaan aplikasi Tiktok
media yang tinggi, penghargaan terhadap terhadap kepercayaan diri remaja di
perbedaan, dan Kepercayaan Diri, strategi Kabupaten Sampang dari sudut pandang
yang tampak membantu dalam mengurangi teori uses and gratification.
potensi hubungan negatif antara paparan
media sosial dan citra tubuh. Gadis-gadis Teori uses and gratification
melaporkan karakteristik ini dipelihara oleh memberikan pemahaman mengenai
positif pengaruh orang tua dan lingkungan konsekuensi keterlibatan individu secara aktif
sekolah yang mendukung. Hasil mendukung maupun kurang aktif dalam mengonsumsi
pendekatan ekologis ke pencegahan media. Katz, Blumer dan Gurevitch
ketidakpuasan tubuh. Meskipun pengaruh sebagaimana yang dikutip Richard
teman sebaya menguat sepanjang masa menyatakan teori Kegunaan dan Gratifikasi
remaja, saat ini temuan sewa menunjukkan memiliki beberapa dasar antara lain (West.
bahwa orang tua dan lingkungan sekolah 2008):
terkait dengan sikap dan perilaku anak 1. Masyarakat secara aktif mengevaluasi
perempuan perilaku mengenai media sosial dan memilih media yang menurutnya
dan citra tubuh. (Blair dkk, 2017). dapat bermanfaat untuk tujuan
Penggunaan aplikasi TikTok memiliki komunikasi. Teori ini sebagai penjabaran
pengaruh terhadap salah satu tugas lebih lanjut dari teori Maslow mengenai
perkembangan remaja yakni mengenai teori kebutuhan dan motivasi. Seseorang
kepercayaan diri. Banyaknya penggunaan akan melakukan sesuatu karena adanya
aplikasi TikTok di kalangan remaja berusia di motivasi yang ada pada dalam dirinya.
bawah 18 tahun berakibat pada pendirian (Fachrul, 2017). Ada masanya individu
maupun pemikirannya. Berdasarkan pra untuk terlibat secara aktif maupun kurang
penelitian yang dilakukan, peneliti melakukan aktif terhadap penggunaan media.
wawancara terhadap tiga orang antara lain 2. Anggota masyarakat yang menentukan
guru, masyarakat dan orang tua remaja di inisiatif atas pilihannya akan kebutuhan
Sampang. Mereka menyatakan bahwa kepuasan media tertentu,
kebanyakan remaja menghabiskan waktu 3. Dalam memberikan keputusan kebutuhan
untuk menggunakan aplikasi TikTok bahkan pada masyarakat media saling
penggunaan aplikasi TikTok tidak hanya pada berkompetensi antara satu dengan yang
saat waktu kosong atau istirahat melainkan lainnya, ketiga, kegunaan dari
pada saat berlangsungnya mata pelajaran juga penggunaan media ini mencakup pada
dilakukan. minat, motif serta kesadaran diri dari
pengguna media, serta khalayak dapat
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin secara aktif menilai isi yang ada pada
membuat rumusan masalah yaitu apakah ada media.
pengaruh antara penggunaan aplikasi TikTok
terhadap Kepercayaan Diri remaja di Tujuan menjadi dasar khalayak untuk
Kabupaten Sampang? aktif dalam menggunakan media. Setiap
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 141

khalayak memiliki tingkat kebutuhan yang pemenuhan kepuasan khalayak penggunaan


berbeda dalam menggunakan media. Bahkan media begitu penting dalam aktivitas sehari-
beberapa ada yang menggunakan media untuk hari terdapat beberapa fungsi dari media, yang
menyelesaikan tujuannya. Teori uses and pertama sebagai sarana dalam mencari
gratification ini menjabarkan tentang peran informasi Kedua, sebagai fungsi untuk
media dalam memuaskan kebutuhan menedukasi. Ketiga, sebagai fungsi hiburan
konsumen. Swalon dalam Jalaluddin Rahmat bagi khalayak, untuk mengatasi hal tersebut
sebagaimana yang dikutip Romli teori khalayak akan berupaya untuk mencari hal-
kegunaan dan kepuasan digambarkan dalam a hal yang akan menyenangkannya. Keempat
dramatic break with effect tradition of the sebagai control sosial, diperlukan peran serta
past, merupakan suatu loncatan yang ada pers dalam upaya meluruskan hal-hal yang
dalam model jarum hipodermik. Ketertarikan kurang benar yang beredar dalam khalayak.
yang ada dalam model ini adalah tidak
mengenai apa yang dilakukan oleh media Kerangka Teori
pada seseorang melainkan ketika seseorang
melakukan sesuatu pada media. Dalam
pemenuhan kebutuhannya khalayak secara X
aktif berperan besar. Dalam istilah uses and Y
(Penggunaan (Kepercayaan
gratification penggunaan dan pemenuhan Aplikasi TikTok) Diri)
kebutuhan terdapat beberapa hal yang secara
tidak langsung memaknai adanya motif yang
tersendiri dalam berperilaku media. Ketika
kebutuhan psikologis dari efek media telah
terpenuhi maka tujuan dari penggunaan media
telah tercapai (Romli, 2016).
Teori Uses and
Katz Gurevitch sebagaimana yang di Gratification
kutip dalam Richard menjabarkan beberapa
tipe kepuasan khalayak oleh media antara lain
Gambar Kerangka Teori Peneliti, 2020
sebagai berikut, Pertama pada aspek
cognitive, berkaitan dengan Hipotesis Penelitian:
pengetahuan/pendidikan, pada aspek ini
Pada hipotesis kali ini akan muncul jika
Masyarakat ingin mendapatkan suatu
pemahaman dan pengetahuan informasi hipotesis nol terbukti tidak benar atau dalam
kata lain ditolak. Pada hipotesis ini
secara luas. Kedua, aspek Afektif bertujuan
menyatakan adanya hubungan antara variabel
untuk memperoleh pengalaman yang
(X) dan (Y) yang diteliti. Pada penelitian ini
menyenangkan, menguras emosi dan indah.
Hipotesis Alternatifnya (Ha) yaitu adanya
Ketiga aspek integrasi sosial, dalam aspek ini
hubungan antara penggunaan media sosial
untuk meningkatkan kualitas diri dan
tiktok dengan Kepercayaan Diri pada remaja.
Kepercayaan Diri nya. Keempat, aspek
integrasi sosial yang berhubungan dengan
peningkatan hubungan keluarga, sahabat,
METODE PENELITIAN
teman dan lainnya. Serta kelima aspek
pelepasan ketegangan, yakni berhubungan Metode penelitian kali ini
dengan pelarian dan pengadilan (West. 2008). menggunakan metode kuantitatif. Bungin
berpendapat, penelitian kuantitatif melihat
Dari beberapa tipe kebutuhan suatu fenomena sebagai perilaku sosial yang
masyarakat yang salah satunya membahas dapat diukur, diamati dan dikonsepkan yang
tentang Kepercayaan Diri yang ada pada ada pada masyarakat. Sedangkan paradigma
aspek integrasi sosial ini yang menjadi fokus yang digunakan kali ini yakni paradigma
pembahasan penelitian kali ini. Namun, dalam positivisme yang bebas nilai serta memiliki
142 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148

penilaian yang subjektif yang mana melihat yang digunakan adalah Tidak Setuju (TS),
suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang Netral (N), dan Setuju (S) dengan masing-
tampak. (Bungin, 2017). masing terdapat 10 pertanyaan terkait.
Peneliti telah menetapkan
karakteristik tertentu untuk dipelajari Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator
sehingga dapat mengambil suatu kesimpulan
yang ada melalui penggeneralisasian wilayah Kelebih - Kemudahan
yang merupakan pengertian dari populasi, an menggunakan
Aplikasi Aplikasi
sedangkan spesifikasi karakteristik yang
- Watermark disetiap
berjumlah sebagian dari karakteristik dan Media
video
jumlah dari populasi (Sugiyono, 2014). Pada Sosial
- Editing video
penelitian ini, karakteristik populasi yang TikTok
Terbaru Topik-topik up to date
dipilih adalah remaja yang berusia 15-19 Fitur- - Video kreatif
tahun di Kabupaten Sampang. Pemilihan fitur - Video Challenge
terhadap usia 15-19 tahun dikarenakan pada aplikasi - Lypsinc
masa ini merupakan masa perkembangan Berani - Berani
remaja yang salah satunya terdapat tugas mengekspresikan
perkembangan diri remaja yakni mengenai hal-hal yang
Kepercayaan Diri . diinginkan
- Bertanggung Jawab
Berdasarkan data dalam badan pusat atas hal-hal yang
Keperc
statistik Populasi remaja yang berusia 15-19 telah dibagikan
ayaan
tahun sebanyak 99.285 orang dengan margin Diri Optimis Keyakinan terhadap
eror sebesar 10% atau 0,1, maka sampel dalam kemampuan diri
penelitian kali ini berjumlah: Konsep - Menerima akan
99.285 Diri (Self identitas diri
n= Concept) - Memahami diri
99.285x 0,1x0,1+1 sendiri secara penuh
= 99,89 Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020
Maka jumlah sampel yang mengisi
kuesioner kali ini dibulatkan menjadi 100 HASIL DAN PEMBAHASAN
responden. Teknik pengumpulan data dengan
memggumakan accidental sampling melalui Hasil Uji Validitas Penelitian
penyebaran kuesioner secara langsung kepada Menurut Riyanto (2020, p. 63-64)
remaja di Kabupaten Sampang yang Validitas merupakan suatu alat untuk menguji
dilakukan selama dua hari, yaitu dimulai pada kebenaran suatu instrumen penelitian.
Pengujian ini untuk mngetahui sejauhmana
12 hingga 13 Maret 2020.
fungsi variabel dapat bekerja. Ketika sesuatu
Penelitian ini menggunakan operasional dapat diukur maka suatu instrumen dikatakan
instrumen dengan menggunakan karakteristik valid. Pada uji validitas mengacu pada degree
of freedom (df) dengan perhitungan df = n-2
pada Media Sosial TikTok dan Kepercayaan
(n=jumlah dari responden) yang mengacu
Diri masing-masing sebanyak lima elemen. pada nilai r hitung dan r tabel dengan nilai
Disusun berdasarkan aspek dan indikator. signifikansi sebesar 0,1. Terdapat beberapa
Skala yang digunakan menggunakan model ketentuan yang dipenuhi, akan dinyatakan
Likert. Sugiyono (2014) mengemukakan valid, jika nilai r hitung ≥ r tabel.
bahwa skala likert digunakan untuk mengukur Pada penelitian kali ini uji validitas
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang menggunakan degree of freedom (df) dengan
tentang fenomena sosial. Pilihan jawaban perhitungan sebesar df = n-2 (100-2 = 98)
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 143

dengan nilai signifikansi sebesar 0,1 Analisis Korelasi Linear Sederhana


menggunakan SPSS yang menunjukkan 10 Tabel 3. Hasil Analisis Korelasi
pertanyaan pada variabel X yakni Media Media Kepercay
Sosial TikTok ditemukan hasil bahwa r hitung Sosial aan
≥ r tabel (r tabel=0,1654). TikTok Diri
Pada penelitian kali ini uji validitas Media Pearson
1 .738**
menggunakan degree of freedom (df) dengan Sosial Correlation
perhitungan sebesar df = n-2 (100-2 = 98) TikTok Sig. (2-tailed) .000
dengan nilai signifikansi sebesar 0,1
N 100 100
menggunakan SPSS yang menunjukkan 10
pertanyaan pada variabel Y yakni Kepercaya Pearson
.738** 1
an Correlation
Kepercayaan Diri ditemukan hasil bahwa r
Diri Sig. (2-tailed) .000
hitung ≥ r tabel (r tabel=0,1654).
N 100 100
Correlation is significant at the 0.01 level
Hasil Uji Reliabilitas Penelitian (2tailed).

Kegunaan dari adanya uji reliabilitas


Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020
ini untuk menunjukkan konsistensi alat ukur
apabila dilakukan dengan berbagai
Berdasarkan tabel hasil korelasi di atas
kesempatan (Hadi, 2000). Penelitian ini akan
Variabel X yakni Media Sosial TikTok dan
semakin dianggap konsisten jika nilai Alpha
Variabel Y yakni Kepercayaan Diri memiliki
cronbach’s semakin mendekati angka 1.
nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari
Terdapat batas minimal penelitian ini dapat
alfa (𝛼) = 0,1. Hasil dari Pengaruh
dikatakan reliabel, jika nilai reabilitas berada
Penggunaan Media Sosial TikTok terhadap
di atas 0,6 maka penelitian ini dianggap
Kepercayaan Diri Remaja mengarah pada
reliabel sedangkan jika dibawah 0,6 maka
nilai positif yakni sebesar 0,738. Hal ini
dikatakan tidak reliabel. (Arikunto, 2014).
bermakna jika mengarah ke positif maka
hubungan antara Variabel X yakni Media
Tabel 2. Hasil Uji Realibilitas
Sosial TikTok dan Variabel Y yakni
No. Variabel Alpha Keterangan Kepercayaan Diri memiliki hubungan yang
1. Media Sosial 0,780 Reliable searah, semakin besar penggunaan media
TikTok sosial TikTok maka semakin besar pula
2. Kepercayaan 0,790 Reliable Kepercayaan Diri pada remaja di Kabupaten
Diri Sampang.
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020.
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Pada penelitian kali ini menggunakan
Tabel 4. Hasil Analisis Koefisien Determinasi
uji reliabilitas alpha cronbarch’s ditemukan
Std. Error
hasil pada Variabel X Media Sosial TikTok Adjusted of the
yakni sebesar 0,780, sedangkan untuk Model R R Square R Square Estimate
Variabel Y yakni Kepercayaan Diri sebesar 1 .738a .545 .541 3.26290
0,790. Karena nilai alpha cronbach’s pada
a. Predictors: (Constant), Media Sosial TikTok
penelitian ini di atas 0,6 maka penelitian ini
dikatakan reliabel. Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020.
144 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan kepercayaan diri remaja di Kabupaten


bahwa nilai koefisien determinasi R square Sampang. Persamaan regresinya yakni Ŷ =
sebesar 0,545 atau 54,5 % yang bermakna 4,703 + 0,791 X.
bahwa pengaruh penggunaan media sosial
TikTok terhadap kepercayaan Diri Remaja di
Kabupaten Sampang sebesar 54,5 %, Hasil Uji Anova
sedangkan untuk 45,5% dipengaruhi oleh Tabel. 6 Hasil Uji Anova
variabel lain diluar dari Variabel (X) media Sum of Mean
sosial TikTok. Model Squares df Square F Sig.
1 Regres 117.5 .000
1251.282 1 1251.282 a
Hasil Analisis Regresi Sederhana sion 30

Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Sederhana Residu


1043.358 98 10.647
al
Standar
Total 2294.640 99
Unstandard dized
ized Coeffici a. Predictors: (Constant), Media Sosial TikTok
Coefficients ents b. Dependent Variable: Kepercayaan Diri
Std. Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020.
Model B Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.703 1.230 3.823 .000 Berdasarkan tabel di atas maka dapat
Media diketahui bahwa nilai uji signifikansi
10.84 ANOVA F hitung sebesar 117,530 dengan
Sosial .791 .073 .738 .000
1 tingkat signifikansi sebesar 0,000 ≤ 0,1
TikTok
a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri dengan ini H1 diterima dan H0 ditolak. Nilai F
tabel sebesar 2,76 dengan demikian nilai F
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020
hitung yakni 117,530 ≥ F tabel. Hasil ini
Berdasarkan hasil tabel di atas, nilai menunjukkan bahwa Variabel X yakni media
konstanta dalam penelitian sebesar 4,703. sosial TikTok sangat mempengaruhi Variabel
Angka nilai kondtsnts menunjukkan bahwa Y yakni kepercayaan diri remaja di Kabupaten
dengan adanya penggunaan media sosial Sampang.
TikTok maka nilai konsistensi kepercayaan
diri remaja sebesar 0,791. Hal ini memiliki Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
makna bahwa Kepercayaan Diri akan
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-
mengalami perubahan sekitar 0,791 untuk
Smirnov
setiap unit perubahan yang terjadi pada
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
penggunaan media sosial TikTok.
Unstandardized
Dari hasil analisis diperoleh bahwa nilai Residual
t hitung lebih besar dari t tabel maka H1 N 100
diterima dan H0 ditolak yakni dengan nilai t Normal Mean .0000000
hitung sebesar 10,841 ≥ t tabel (1,660). Jika Parametersa Std. Deviation 3.24637734
Angka atau arah koefisien regresi bernilai Most Absolute .056
positif (+) maka arah garisnya bertambah Extreme Positive .056
Differences
(naik) sedangkan jika bernilai negative (-) Negative -.056
maka arah garisnya berkurang (turun). Pada Kolmogorov-Smirnov Z .564
penelitian ini nilai regresi positif maka dapat Asymp. Sig. (2-tailed) .908
dinyatakan bahwa penggunaan media sosial a. Test distribution is Normal.
TikTok berpengaruh positif terhadap Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020.
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 145

Berdasarkan hasil uji normalitas topik-topik up to date, tersedianya pembuatan


Kolmogorov-Smirnov di atas dari tabel di video kreatif, video challenge dan lypsinc.
atas diproleh nilai signifikansi sebesar 0,908 > Peneliti menggunakan semua karakteristik
yang ada pada media social TikTok.
0,1, karena nilai residual > 0,1 maka nilai
residual berdistribusi normal. Kedua pada variabel Y atau variabel
kepercayaan diri merupakan pertanyaan yang
ada pada nomor sebelas sampai dua puluh
Gambar Normal Plot yang di dalamnya terdapat teori kepercayaan
Normal P-P Plot of Regression Standardized diri. Terdapat beberapa karakteristik
Residual kepercayaan diri yang ada pada penelitian ini,
Dependent variable : kepercayaan Diri pertama Menurut Hakim dalam Kartini, 2019)
berpendapat Kepercayaan Diri merupakan
segala sesuatu dimana dapat mencapai tujuan
dalam hidupnya disertai dengan keyakinan
positif tentang kelebihan yang dimilikinya.
Kedua Menururt Hambly (dalam Kartini,
2019) menyatakan percaya diri adalah ketika
seseorang dapat melakukan sesuatu dengan
tenang yang dipenuhi keyakinan dirinya.
Terakhir Coleman (dalam Kartini, 2019)
berpendapat bahwa percaya diri merupakan
kemampuan dan harga diri disertai dengan
kesadaran diri yang kuat. Ketika seseorang
percaya diri, ia berani menunjukkan diri
dengan penuh keyakinan, berani
menunjukkan keberadaannya, berani untuk
Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020
menyatakan perbedaan pendapatnya dengan
Data dapat dikatakan normal jika yang lainnya, serta dapat secara mandiri
sebarannya berada pada sekitar garis diagonal membuat keputusan meskipun dalam kondisi
dan mengikuti garis. (Santoso, 2003). yang sulit. Serta dengan berani melakukan
Berdasarkan gambar normal Plot di atas pengorbanan demi kebenaran.
diketahui bahwa titik atau data tersebar pada Berdasarkan hasil penelitian dapat
sekitar garis diagonal dan mengikuti garis menjelaskan hasil dari variabel X dan variabel
maka data dapat dikatakan berdistribusi Y. penelitian ini berfokus pada pengaruh
secara normal. penggunaan media social TikTok terhadap
Berdasarkan hasil penelitian yang kepercayaan diri remaja di Kabupaten
telah dilakukan dapat menjelaskan hasil dari Sampang. Jika dikaitkan dengan teori uses
pengaruh variable X terhadap variabel Y. and gratification, setiap pengguna dapat
selanjutnya, peneliti akan melihat hasil dari terlibat secara aktif maupun pasif dalam
item-item kuesioner terhadap kajian teori. memilih media yang bermanfaat bagi dirinya.
Pertama pada variabel X atau variabel Teori ini sebagai lanjutan dari teori yang
penggunaan media sosial TikTok terdapat dijabarkan oleh Maslow (dalam Fachrul,
penjelasan mengenai karakteristik media 2017) mengenai teori kebutuhan dan motivasi.
sosial TikTok. Pertanyaan satu hingga Seseorang akan memenuhi kebutuhannya
pertanyaan sepuluh mencakup seputar karena ada motivasi yang ada pada dalam
indikator dari karakteristik penggunaan media dirinya. Hal ini memiliki makna bahwa dalam
sosial TikTok yakni kemudahan penggunaan media social TikTok terdapat
menggunakan aplikasi, watermark disetiap motivasi yang mendasari seseorang untuk
video, kemampuan editing video, terdapat mencapai kebutuhannya, motivasi tersebut
146 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148

tumbuh karena secara sadar memahami untuk setiap unit perubahan yang terjadi pada
manfaat dari penggunaan aplikasi TikTok. penggunaan media sosial TikTok.
Katz Gurevitch (dalam Richard, 2008)
menjabarkan beberapa tipe kepuasan Saran
khalayak oleh media antara lain sebagai
berikut, Pertama pada aspek cognitive, Media Sosial TikTok ini dapat
berkaitan dengan pengetahuan/pendidikan, membantu tugas perkembangan remaja yaitu
pada aspek ini Masyarakat ingin mendapatkan meningkatkan kepercayaan diri dengan
suatu pemahaman dan pengetahuan informasi prosentase sebesar 54,5% namun, tetap
secara luas. Kedua, aspek Afektif bertujuan diperlukannya pengawasan serta peran dari
untuk memperoleh pengalaman yang semua pihak terhadap remaja dalam
menyenangkan, menguras emosi dan indah. penggunaan media ini. Walapun banyak
Ketiga aspek integrasi sosial, dalam aspek ini konten dari aplikasi TikTok mengandung
untuk meningkatkan kualitas diri dan hal-hal yang negatif namun tidak menutup
Kepercayaan Diri nya. Aspek kepercayaan kemungkinan terdapat hal-hal positif juga di
diri inilah yang menjadi kebutuhan bagi dalamnya seperti banyaknya challenge positif
seseorang untuk memenuhinya. Seseorang untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja,
yang dimaksud tersebut tertuju pada remaja diperlukan sikap bijak dari para remaja dalam
hal ini disebabkan karena pada tugas menggunakan aplikasi TikTok ini. Selain
perkembangan remaja salah satu faktornya untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja,
adalah kepercayaan diri. aplikasi ini juga bermanfaat
untuk melakukan berbagai edukasi karena
lebih menarik baik dari segi tampilan maupun
PENUTUP musik2 yang ada sehingga dapat lebih efektif
penyaluran pesan yang akan disampaikan,
Kesimpulan seperti halnya mengedukasi mengenai cara
Berdasarkan Data di atas dapat pencegahan corona, Tidak hanya itu saja
disimpulkan bahwa penggunaan media sosial kegunaan aplikasi ini tidak hanya sekedar
TikTok dapat mempengaruhi kepercayaan diri membuat video untuk hiburan saja melainkan
remaja di Kabupaten Sampang. Hasil dari dapat dijadikan ajang untuk promosi produk
penelitian menemukan bahwa terdapat dan sama halnya dengan youtube jika
pengaruh yang signifikan antara Penggunaan memiliki banyak pengikut maka akan dapat
Sosial Media TikTok dengan Kepercayaan menghasilkan uang dari pengikut dan like
Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Hal ini video.
ditunjukkan dengan taraf signifikansi sebesar
10% yakni nilai thitung ≥ ttabel atau 10,841 ≥
1,660. Maka berdasarkan hasil tersebut H1 DAFTAR PUSTAKA
diterima dan H0 ditolak dengan nilai
prosentase sebesar 54,5 %, sedangkan untuk Atmaja, S., & Dewi, R. (2018). Komunikasi
45,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar Organisasi (Suatu tinjauan Teoritis
dari Variabel (X) media sosial TikTok. Dari dan Praktis). Inter Komunika Jurnal
hasil data persamaan regresi diperoleh nilai Komunikasi, 3(2), 192–206.
koefisien regresi bernilai positif (+), maka
dapat dikatakan bahwa penggunaan media Arikunto, S. (2014). Prosedur penelitian:
sosial TikTok berpengaruh positif terhadap Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Kepercayaan Diri dengan persamaan Rineka Cipta.
regresinya Ŷ = 4,703 + 0,791 X. Hal ini
memiliki makna bahwa Kepercayaan Diri Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas.
akan mengalami perubahan sekitar 0,791 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 147

Blair, Burnette C., A., Kwitowski Melissa, E., /02/25/11180077/di-balik-


Mazzeo Suzanne. (2017). I don’t fenomena-ramainya-tiktok-di-
need people to tell me I’m pretty on indonesia?page=all
social media: “a qualitative study of
social media and body image in early Mona, Khattab. (2019). “Synching and
adolescent girls. An International performing : body (re) presentation
Journal of Research Elsevier, p. 114- in the short video app Tik-Tok”.
125.https://www.sciencedirect.com/ Journal Osuva University of Vaasa.
science/article/abs/pii/S1740144517 16. 1.
30102X https://osuva.uwasa.fi/bitstream/han
dle/10024/10471/Osuva_Khattab_2
Bungin, Burhan. (2017). Edisi Kedua Metode 019.pdf?sequence=2&isAllowed=y.
Penelitian Kuantitatif Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ramdhani, N. 1991. Harga Diri dan Tingkat
Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Kecemasan pada Mahasiswa yang
Kencana. Sulit Bergaul. Laporan Penelitian.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan. Universitas Gajah Mada.
Bandung: Rosdakarya. Riyanto S., Aglis Andhita. (2020). Metode
Riset Penelitian Kuantitatif
Emia fitri, dkk, “Profil Kepercayaan Diri
Penelitian di Bidang Manajemen,
Remaja serta Faktor-Faktor yang
Teknik, Penidikan dan Eksperimen.
Mempengaruhi”, Nomor 1 (Juli,
Yogyakarta: Deepublish.
2018), Psikologi Perkembangan
Suatu Pendekatan Sepanjang Romli, Khomsahrial. (2016). Komunikasi
Rentang Kehidupan, Jakarta: Massa. Jakarta : Gramedia.
Erlangga.
S. Azwar. Realibilitas dan Validitas. 2000.
Fachrul Nurhadi, Zikri. (2017). Teori Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Komunikasi Kontemporer. Depok:
Kencana. Santoso, S. (2003). Mengatasi Berbagai
Masalah Statistik. Jakarta:
Hadi, Sutrisno. (2000). Metodologi Gramedia.
Penelitian, Yogyakarta: Andi
Yogyakarta Singgih, Yulia. (2008). Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja.
Hariansyah. (2018). Millenials “Bukan Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Generasi Micin”.Jakarta: Guepedia.
Sri Susanti, Dewi dkk. (2019). Analisis
Imron, R. M. (2018). TikTok Jadi Aplikasi Regresi dan Korelasi. Malang:
Terbaik di Play Store. IRDH.
https://inet.detik.com/mobile- Sugiyono. (2006). Statistika Untuk Penelitian.
apps/d4329137/tiktok-jadi-aplikasi- Bandung:Alfabeta
terbaik-di-play-store.
Sugiyono. (2014). Metode penelitian
Kartini, Sri. (2019). Krisis Percaya Diri. pendidikan: Pendekatan kuantitatif,
Semarang: Mutiara Aksara. kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Kusuma, P. W. (2020). Di Balik Fenomena
Ramainya TikTok di Indonesia, Surya, Hendra. (2007). Percaya Diri itu
https://tekno.kompas.com/read/2020 Penting. Jakarta: Gramedia.
148 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148

W. Gerungan. Psikologi Sosial. 2004. West, Richard. (2008). Pengantar Teori


Bandung: Rafika Aditama. Komunikasi Analisis dan Aplikasi
Edisi 3. Jakarta: Salemba Humanika

Anda mungkin juga menyukai