ADIWIYAH
ADIWIYAH
DOI: https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.7504
ABSTRAK
Semakin banyaknya pengguna media sosial TikTok pada remaja di Indonesia tentu akan berpengaruh
terhadap salah satu tahap perkembangan remaja yakni mengenai kepercayaan diri. Memiliki kepercayaan
diri sangat penting hal ini dikarenakan seorang remaja akan mampu untuk menilai diri sendiri dan
melakukan suatu pekerjaan secara efektif di dalam kehidupannya. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif dengan paradigma positivistik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran
kuesioner sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan. Sampel pada penelitian kali ini yakni remaja
dengan usia 15-19 tahun di Kabupaten Sampang. Tinjauan pustaka ini dimulai mengenai penggunaan media
sosial TikTok sampai pengaruhnya terhadap kepercayaan diri remaja yang kemudian berhubungan dengan
teori uses and gratification. Teori ini menjelaskan mengenai konsekuensi keterlibatan individu secara aktif
maupun kurang aktif dalam media. Setiap individu memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda dalam
menggunakan media. Salah satu kebutuhan yang ingin dipenuhi seseorang yakni mengenai peningkatan
kepercayaan diri. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan media sosial TikTok terhadap
kepercayaan diri remaja sebesar 54,5 %.
Kata kunci : Media Sosial TikTok, Kepercayaan Diri, dan Teori Uses and Gratification.
ABSTRACT
The growing number of TikTok social media users in mid teens in Indonesia will certainly affect the task of
adolescent development regarding self-confidence. Having self-confidence is very important because a
teenager will be able to judge himself and do a job effectively. This study uses quantitative research methods
with a positivistic paradigm. Data collection was carried out by distributing questionnaires according to
the sample criteria that had been done. The sample in this study is adolescents aged 15-19 years in Sampang
Regency. This literature review starts with the use of TikTok social media to its influence on adolescent self-
confidence to the uses and gratification theory that provides an understanding of the consequences of active
and less active involvement of individuals in consuming media to the explanation of the need for increased
self-confidence. This research uses simple linear regression analysis. The results revealed that there was a
significant effect of the use of TikTok social media on adolescent self confidence of 54.5%.
Keywords: TikTok Social Media, Self Confidence, and Theory of Uses and Gratification.
Cite this as :
Adawiyah, Dwi Putri Robiatul (2020). Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap
Kepercayaan Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Jurnal Komunikasi, 14(2), 135-148. Doi : Article History :
https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.7504 Received Juni, 11th 2020,
Acepted August, 03th 2020
© 2020 Dwi Putri Robiatul Adawiyah
135
136 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148
mengkhawatirkan hal-hal lain. Dengan dilakukan dalam banyak hal baik itu membuat
hidup akan menjadi luar biasa dan sangat video yang dapat menambah kreativitas,
hidup. membuat lpsync maupun membuat video
5. Kemampuan dapat ditingkatkan dengan tantangan yang dapat menumbuhkan
percaya diri Kepercayaan Diri nya yang masuk pada tahap
Seseorang yang percaya diri dapat perkembangan diri remaja. Berdasarkan hasil
dengan mudah meningkatkan pengamatan fenomena-fenomena yang terjadi
kemampuannya, adanya proses saat ini dengan adanya media sosial dapat
pembentukan dan role model yang membuat seseorang untuk menghilangkan
menjadi panutannya. Tentu dengan lelah serta mengusir kebosanannya. Salah satu
adanya hal ini dapat mempermudah yang media sosial yang sedang diminati oleh
dirinya untuk berkembang dengan segala remaja saat ini adalah TikTok. Media sosial
aspek inovasi yang baru. TikTok ini merupakan media audio visual,
dapat didengarkan juga dapat dilihat. Banyak
6. Percaya diri dapat membuat seseorang
pengguna media sosial TikTok dari kalangan
menghindari perilaku rendah diri
remaja. Para remaja sangat menyukai media
Seseorang memiliki berbagai sosial ini karena dapat menghibur dan mengisi
hambatan dalam menjalani hidupnya. waktu luang mereka.
Tidak menutup kemungkinan rendah diri
dapat ada dalam pikiran seseorang Penelitian mengenai pengaruh media
dengan adanya Kepercayaan Diri ini sosial sudah pernah dilakukan oleh beberapa
dapat mengantipasi seseorang dari peneliti yang pertama penelitian yang
merendahkan dirinya sendiri dan dilakukan oleh Khattab Mona (2019) yang
melakukan segala sesuatu dengan baik. berjudul “Synching and performing: body (re)
presentation in the short video app Tik-Tok”
Monk sebagaimana yang dikutip di Filandia, menemukan hasil bahwa peran
dalam Surya menyatakan masa perkembangan citra tubuh dan masalah gender dan
remaja ini terdapat kecenderungan narsistik seksualitas. Keduanya dipandang sebagai
yang mana dalam narsistik terdiri dari dua produk dari kinerja tubuh representasi diri
faktor Kepercayaan Diri dan konsep diri. yang dapat diubah dan dibentuk untuk
Kurangnya rasa Kepercayaan Diri tentunya menyesuaikan diri dengan gagasan stereotip
merupakan sikap yang menunjukkan tentang kecantikan, kejantanan dan
ketidakcakapan serta paling merugikan. feminitas. Bahkan sambil menantang seperti
Perasaan takut mengalami kegagalan, takut itu norma, pengguna jelas mengakui
salah, takut ditolak dan dada berdebar-debar keberadaan mereka, menunjukkan kesadaran
yang diiringi oleh perasaan resah atau tak akan normatif yang diberlakukan gambar
tenang sebelum melakukan suatu tindakan, keseksian yang menentukan kecantikan dan
perbuatan atau kegiatan ternyata dapat biner gender yang masih membentuk
menyita energi yang dimilikinya. Cara dalam pergantian gender visual.
merespons segala ransangan dari luar yang
Kedua penelitian yang dilakukan oleh
menentukan konsep diri remaja. Jika
C. Blair Burnette, Melissa A. Kwitowski
seseorang dengan konsep diri positif, ia akan
(2017), Suzanne E. Mazzeo yang berjudul “I
menanggapi suatu rangsangan dengan positif
don’t need people to tell me I’m pretty on
juga. Ia akan terdorong untuk bertindak positif
social media: “a qualitative study of social
dalam bentuk penerimaan dan pencarian
media and body image in early adolescent
dalam melakukan sesuatu hal (Surya, 2007).
girls” di Amerika Serikat menemukan hasil
Tik Tok merupakan suatu aplikasi bahwa Media sosial tampaknya berkontribusi
yang memungkinkan seseorang untuk terhadap ketidakpuasan tubuh pada remaja,
membantu mengekspresikan dirinya di media meskipun beberapa studi empiris
sosial. Bentuk pengekspresian diri disini bisa ada. Penelitian ini menggunakan enam
140 | Jurnal Komunikasi, Vol. 14 No. 02, September 2020: 136-148
kelompok fokus (total N = 38) untuk Tujuan penelitian yang ingin dicapai
mengeksplorasi hubungan antara penggunaan dalam penelitian sebagai beikut.
media sosial dan citra tubuh pada gadis remaja
awal (usia12-14). Analisis tematik 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh
mengidentifikasi pola dalam data. Di sampel penggunaan aplikasi TikTok terhadap
ini, penggunaan media sosial tinggi. kepercayaan diri remaja di Kabupaten
Sampang dari sudut pandang teori uses
Perempuan-perempuan mendukung and gratification.
beberapa masalah penampilan dan
perbandingan sosial, khususnya dengan teman 2. Untuk mengetahui seberapa besar
sebaya. Namun, mereka menampilkan literasi pengaruh penggunaan aplikasi Tiktok
media yang tinggi, penghargaan terhadap terhadap kepercayaan diri remaja di
perbedaan, dan Kepercayaan Diri, strategi Kabupaten Sampang dari sudut pandang
yang tampak membantu dalam mengurangi teori uses and gratification.
potensi hubungan negatif antara paparan
media sosial dan citra tubuh. Gadis-gadis Teori uses and gratification
melaporkan karakteristik ini dipelihara oleh memberikan pemahaman mengenai
positif pengaruh orang tua dan lingkungan konsekuensi keterlibatan individu secara aktif
sekolah yang mendukung. Hasil mendukung maupun kurang aktif dalam mengonsumsi
pendekatan ekologis ke pencegahan media. Katz, Blumer dan Gurevitch
ketidakpuasan tubuh. Meskipun pengaruh sebagaimana yang dikutip Richard
teman sebaya menguat sepanjang masa menyatakan teori Kegunaan dan Gratifikasi
remaja, saat ini temuan sewa menunjukkan memiliki beberapa dasar antara lain (West.
bahwa orang tua dan lingkungan sekolah 2008):
terkait dengan sikap dan perilaku anak 1. Masyarakat secara aktif mengevaluasi
perempuan perilaku mengenai media sosial dan memilih media yang menurutnya
dan citra tubuh. (Blair dkk, 2017). dapat bermanfaat untuk tujuan
Penggunaan aplikasi TikTok memiliki komunikasi. Teori ini sebagai penjabaran
pengaruh terhadap salah satu tugas lebih lanjut dari teori Maslow mengenai
perkembangan remaja yakni mengenai teori kebutuhan dan motivasi. Seseorang
kepercayaan diri. Banyaknya penggunaan akan melakukan sesuatu karena adanya
aplikasi TikTok di kalangan remaja berusia di motivasi yang ada pada dalam dirinya.
bawah 18 tahun berakibat pada pendirian (Fachrul, 2017). Ada masanya individu
maupun pemikirannya. Berdasarkan pra untuk terlibat secara aktif maupun kurang
penelitian yang dilakukan, peneliti melakukan aktif terhadap penggunaan media.
wawancara terhadap tiga orang antara lain 2. Anggota masyarakat yang menentukan
guru, masyarakat dan orang tua remaja di inisiatif atas pilihannya akan kebutuhan
Sampang. Mereka menyatakan bahwa kepuasan media tertentu,
kebanyakan remaja menghabiskan waktu 3. Dalam memberikan keputusan kebutuhan
untuk menggunakan aplikasi TikTok bahkan pada masyarakat media saling
penggunaan aplikasi TikTok tidak hanya pada berkompetensi antara satu dengan yang
saat waktu kosong atau istirahat melainkan lainnya, ketiga, kegunaan dari
pada saat berlangsungnya mata pelajaran juga penggunaan media ini mencakup pada
dilakukan. minat, motif serta kesadaran diri dari
pengguna media, serta khalayak dapat
Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin secara aktif menilai isi yang ada pada
membuat rumusan masalah yaitu apakah ada media.
pengaruh antara penggunaan aplikasi TikTok
terhadap Kepercayaan Diri remaja di Tujuan menjadi dasar khalayak untuk
Kabupaten Sampang? aktif dalam menggunakan media. Setiap
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 141
penilaian yang subjektif yang mana melihat yang digunakan adalah Tidak Setuju (TS),
suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang Netral (N), dan Setuju (S) dengan masing-
tampak. (Bungin, 2017). masing terdapat 10 pertanyaan terkait.
Peneliti telah menetapkan
karakteristik tertentu untuk dipelajari Tabel 1. Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator
sehingga dapat mengambil suatu kesimpulan
yang ada melalui penggeneralisasian wilayah Kelebih - Kemudahan
yang merupakan pengertian dari populasi, an menggunakan
Aplikasi Aplikasi
sedangkan spesifikasi karakteristik yang
- Watermark disetiap
berjumlah sebagian dari karakteristik dan Media
video
jumlah dari populasi (Sugiyono, 2014). Pada Sosial
- Editing video
penelitian ini, karakteristik populasi yang TikTok
Terbaru Topik-topik up to date
dipilih adalah remaja yang berusia 15-19 Fitur- - Video kreatif
tahun di Kabupaten Sampang. Pemilihan fitur - Video Challenge
terhadap usia 15-19 tahun dikarenakan pada aplikasi - Lypsinc
masa ini merupakan masa perkembangan Berani - Berani
remaja yang salah satunya terdapat tugas mengekspresikan
perkembangan diri remaja yakni mengenai hal-hal yang
Kepercayaan Diri . diinginkan
- Bertanggung Jawab
Berdasarkan data dalam badan pusat atas hal-hal yang
Keperc
statistik Populasi remaja yang berusia 15-19 telah dibagikan
ayaan
tahun sebanyak 99.285 orang dengan margin Diri Optimis Keyakinan terhadap
eror sebesar 10% atau 0,1, maka sampel dalam kemampuan diri
penelitian kali ini berjumlah: Konsep - Menerima akan
99.285 Diri (Self identitas diri
n= Concept) - Memahami diri
99.285x 0,1x0,1+1 sendiri secara penuh
= 99,89 Sumber : Data Olahan Peneliti, 2020
Maka jumlah sampel yang mengisi
kuesioner kali ini dibulatkan menjadi 100 HASIL DAN PEMBAHASAN
responden. Teknik pengumpulan data dengan
memggumakan accidental sampling melalui Hasil Uji Validitas Penelitian
penyebaran kuesioner secara langsung kepada Menurut Riyanto (2020, p. 63-64)
remaja di Kabupaten Sampang yang Validitas merupakan suatu alat untuk menguji
dilakukan selama dua hari, yaitu dimulai pada kebenaran suatu instrumen penelitian.
Pengujian ini untuk mngetahui sejauhmana
12 hingga 13 Maret 2020.
fungsi variabel dapat bekerja. Ketika sesuatu
Penelitian ini menggunakan operasional dapat diukur maka suatu instrumen dikatakan
instrumen dengan menggunakan karakteristik valid. Pada uji validitas mengacu pada degree
of freedom (df) dengan perhitungan df = n-2
pada Media Sosial TikTok dan Kepercayaan
(n=jumlah dari responden) yang mengacu
Diri masing-masing sebanyak lima elemen. pada nilai r hitung dan r tabel dengan nilai
Disusun berdasarkan aspek dan indikator. signifikansi sebesar 0,1. Terdapat beberapa
Skala yang digunakan menggunakan model ketentuan yang dipenuhi, akan dinyatakan
Likert. Sugiyono (2014) mengemukakan valid, jika nilai r hitung ≥ r tabel.
bahwa skala likert digunakan untuk mengukur Pada penelitian kali ini uji validitas
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang menggunakan degree of freedom (df) dengan
tentang fenomena sosial. Pilihan jawaban perhitungan sebesar df = n-2 (100-2 = 98)
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 143
tumbuh karena secara sadar memahami untuk setiap unit perubahan yang terjadi pada
manfaat dari penggunaan aplikasi TikTok. penggunaan media sosial TikTok.
Katz Gurevitch (dalam Richard, 2008)
menjabarkan beberapa tipe kepuasan Saran
khalayak oleh media antara lain sebagai
berikut, Pertama pada aspek cognitive, Media Sosial TikTok ini dapat
berkaitan dengan pengetahuan/pendidikan, membantu tugas perkembangan remaja yaitu
pada aspek ini Masyarakat ingin mendapatkan meningkatkan kepercayaan diri dengan
suatu pemahaman dan pengetahuan informasi prosentase sebesar 54,5% namun, tetap
secara luas. Kedua, aspek Afektif bertujuan diperlukannya pengawasan serta peran dari
untuk memperoleh pengalaman yang semua pihak terhadap remaja dalam
menyenangkan, menguras emosi dan indah. penggunaan media ini. Walapun banyak
Ketiga aspek integrasi sosial, dalam aspek ini konten dari aplikasi TikTok mengandung
untuk meningkatkan kualitas diri dan hal-hal yang negatif namun tidak menutup
Kepercayaan Diri nya. Aspek kepercayaan kemungkinan terdapat hal-hal positif juga di
diri inilah yang menjadi kebutuhan bagi dalamnya seperti banyaknya challenge positif
seseorang untuk memenuhinya. Seseorang untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja,
yang dimaksud tersebut tertuju pada remaja diperlukan sikap bijak dari para remaja dalam
hal ini disebabkan karena pada tugas menggunakan aplikasi TikTok ini. Selain
perkembangan remaja salah satu faktornya untuk meningkatkan kepercayaan diri remaja,
adalah kepercayaan diri. aplikasi ini juga bermanfaat
untuk melakukan berbagai edukasi karena
lebih menarik baik dari segi tampilan maupun
PENUTUP musik2 yang ada sehingga dapat lebih efektif
penyaluran pesan yang akan disampaikan,
Kesimpulan seperti halnya mengedukasi mengenai cara
Berdasarkan Data di atas dapat pencegahan corona, Tidak hanya itu saja
disimpulkan bahwa penggunaan media sosial kegunaan aplikasi ini tidak hanya sekedar
TikTok dapat mempengaruhi kepercayaan diri membuat video untuk hiburan saja melainkan
remaja di Kabupaten Sampang. Hasil dari dapat dijadikan ajang untuk promosi produk
penelitian menemukan bahwa terdapat dan sama halnya dengan youtube jika
pengaruh yang signifikan antara Penggunaan memiliki banyak pengikut maka akan dapat
Sosial Media TikTok dengan Kepercayaan menghasilkan uang dari pengikut dan like
Diri Remaja di Kabupaten Sampang. Hal ini video.
ditunjukkan dengan taraf signifikansi sebesar
10% yakni nilai thitung ≥ ttabel atau 10,841 ≥
1,660. Maka berdasarkan hasil tersebut H1 DAFTAR PUSTAKA
diterima dan H0 ditolak dengan nilai
prosentase sebesar 54,5 %, sedangkan untuk Atmaja, S., & Dewi, R. (2018). Komunikasi
45,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar Organisasi (Suatu tinjauan Teoritis
dari Variabel (X) media sosial TikTok. Dari dan Praktis). Inter Komunika Jurnal
hasil data persamaan regresi diperoleh nilai Komunikasi, 3(2), 192–206.
koefisien regresi bernilai positif (+), maka
dapat dikatakan bahwa penggunaan media Arikunto, S. (2014). Prosedur penelitian:
sosial TikTok berpengaruh positif terhadap Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Kepercayaan Diri dengan persamaan Rineka Cipta.
regresinya Ŷ = 4,703 + 0,791 X. Hal ini
memiliki makna bahwa Kepercayaan Diri Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas.
akan mengalami perubahan sekitar 0,791 Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pengaruh Penggunaan Aplikasi TikTok terhadap Kepercayaan D... (Dwi Putri Robiatul Adawiyah) | 147