AYAM SUMATERA ATAU BIASA DIKENAL SEBAGAI

“AYAM BLACK SUMATERA”

Haris Afrizal
Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Jln. Kampus Udayana
Jimbaran , Kec. Kuta Selatan, Badung (Bali) 80361

ABSTRAK
Ayam Black Sumatera adalah strain asli dari Nusantara yang termasuk hewan peliharaan hias
yang tidak kalah cantik & indah dari jenis lainny. Dalam bahasa minangnya disebut dengan
Ayam Taduang yang merupakan berasal dari ras ayam kampung Indonesia. Saat ini
populasinya tidak begitu banyak sebab adanya ekspoitasi besar-besaran yang malah
berdampak sedikitnya jumlah di negeri sendirinya. Ayam tersebut tidak begitu gagah
layaknya ayam bangkok, namun ada beberapa kelebihan yang dapat dinikmati dari unggas
tersebut.
Kata kunci: Ayam Sumatera, Ayam black Sumatera, Eksploitasi, Strain

Ayam Lokal Waktu itu diimport ke Amerika Serikat

Ayam lokal berperan penting
sebagai bahan pangan sumber protein,
selain sebagai tabungan waktu paceklik,
dan ternak kesayangan. Ayam lokal juga
bermanfaat sebagai sumber daya genetik
yang sangat berharga sehingga perlu
dilestarikan dan dikembangkan. Di banyak
tempat, ayam lokal merupakan salah satu
pelengkap dalam upacara tradisional dan
keagamaan.
Asal Usul Ayam Peliharaan
Berdasarkan analisis variasi sekuen
Dloop mitokondria diketahui bahwa
domestikasi ayam dimulai di Asia Selatan
(Lembah Indus) dan lembah Sungai
Kuning/Henan Cina (Hanotte 2002) dan
Indonesia (Sulandari et al. 2007). Ayam
lokal di Eropa, Afrika, dan negara-negara
Timur Tengah (Turki, Suriah, Yordania,
Israel, Palestina, Irak, Georgia, Armenia,
dan Azerbaijan) berasal dari Asia Selatan,
sedangkan ayam lokal Jepang berasal dari
Cina (Hanotte 2002). Ayam lokal
Indonesia merupakan hasil domestikasi
ayam hutan merah (Gallus gallus) oleh
penduduk setempat dan memiliki ciri yang
sangat berbeda dengan ayam dari negara
lain (Sulandari et al. 2007).
Asal Usul Ayam Black Sumatera
Sejarah awal ayam sumatera ini
populer dimulai kira-kira abad ke 19.
dan negara eropa lainnya. Pada zaman
tersebut ayam sumatera hanya sekedar
dijadikan ayam aduan bahkan untuk
bersenang-senang saja. Karena
keunikannya akhirnya saat ini
dikategorikan sebagai ras hias.
Tahun 1847 ayam dari pulau
sumatra ini di ekspor ke Amerika Serikat,
Jerman tahun 1882 dan Inggris yakni 1902.
Bahkan juga telah didaftarkan pertama
kalinya ke American Poultry Association
Standard of Perfection tahun 1883 lalu.
Walau dianggap sebagai unggas primitif
namun banyak sekali kelebihan yang
dimiliki unggas ini.
Nah mungkin sedikit gambaran
mengenai asal mula dari ayam black
sumatra yang bisa ketahui bersama.
Karena kurangnya perhatian tersebut maka
membuat sedikitnya populasi di daerah
asalnya seprti ayam ciparage dan
sebagainya. Agar lebih rinci mari kita
lanjutkan informasi ini, berikut
pemaparannya.
Ciri-Ciri Ayam Black Sumatra
Karakteristik dari ayam sumatera antara
lain sebagai berikut :
 Bentuk kepala bulat tapi pendek bukan
panjang lonjong seperti ras lainnya.
 Pial/gelambir semakin lebih baik dan
ganteng.
 Paruh tebal dan pendek yang arahnya
melengkung ke bawah namun tajam
 Jengger sumpel tegak tapi bila semakin
kecil maka lebih bagus bukan kepleh
yang miring ke salah satu arah
 Leher memiliki panjang sedang dan
melenkung membentuk busur, kurang
lebih mirip ayam serama
 Cuping kecil berwarna hitam akan
tetapi ketika muda terkadang warna
sedikit putih.
 Postur punggung panjang.
 Rawis Hitam mengkilap kehijauan dan
kebiruan.
 Sayap mengarah ke bawah dubur
bahkan ada pula yang sampai saling
bertemu sayap sebelahnya.
 Ekor lumayan lebat dan panjang tapi
tidak seperi ayam onagadori.
 Kaki anak black sumatra baru menetas
umumnya kuning dan sedikit warna
hitam. Namun setelah 1 bulan
semuanya akan berubah hijau atau
hitam.
 Tepalak kaki masih terdapat warna
kuning, hitam dan kehijauan.
 Mempunyai postur badan yang tegak,
kecil dan padat.
 Warna bulu hitam legam
kehijauan/kemerahan dan mengkilap
layaknya sambel iler.
 Dapat menghasilkan telur sebanyak
100 butir setiap tahunnya.
 Ayam dewasa jantan memiliki bobot
antara 2,25-2,7 kg dan betina 1,8 kg
saja.
 Khusus jantan memiliki banyak taji
ketika menginjak usia dewasa.
 Telur berwarna putih.
Jenis Ayam Black Sumatera
Ayam sumatera ini sudah dikenal
diberbagai Negara dan Benua, ayam
sumatra hingga saat ini sudah diakui oleh
Neeri Belanda. Dari situ kita dapat
memaknai betapa pentingnya memahami
asal usul daripada ayam sumatera ini.
Ada 3 lebih klasifikasi dari ayam
hias dengan berbagai varian warna bulu.
Kebanyakan masyarakat menjadikan
perihal tersebut sebagai bentuk hiasan
rumah. Sebagai berikut adalah klasifikasi
dari ayam sumatera :
1. Ayam White Sumatera
Pada jenis yang pertama ini
memiliki ciri khas berupa warna putih
menyeluruh ke bulunya, baik dasar dan
rawisnya sekaligus. Selain itu ada
karakteristik yang tidak ketinggalan
pada white yakni warna kulit dibagian
kepala dan lainnya berupa agak
kehitaman.
Dengan adanya ciri-ciri seperti
diatas menjadikan kita mudah untuk
mengetahui kualitas dan kuantitasnya.
Sebab diluar negeri unggas ini
sekarang dijadikan ajang kontes
keindahan yang sangat menyeluruh
baik dari bentuk jengger, postur, warna
dan proporsionalnya.
2. Ayam Blue Sumatera
Dari persilangan yang panjang dan
detail, akhirnya memunculkan strain
baru dari ayam sumatra dengan ciri
fisik bulu bercorak abu-abu kebiruan
dan kesempurnaan pola rawis hitam
sehinggas lebih tampil ganteng dan
berwibawa.
Masih banyak dikalangan masyarakat
luas yang bingung atara jenis ayam
blue sumatera dan splash. Karena
keduanya memiliki warna bulu yang
 sama ketika ayam tersebut beranjak
remaja. Hal tersebut tidak terlepas dari
sifatnya yang tenang dan tidak gemar
bertarung sesama lainnya. Maka dari
itu ia mendapati julukan sangat unik
dan sangat cocok dijadikan hewan
peliharaan khususnya hias.
3. Ayam Splash Sumatera
Berdasarkan perkawinan silang
yang ketiga ini akhirnya memunculkan
kembali klasifikasi ayam sumatra
dengan nama splash. Kenapa bisa
demikian? Sebab berbeda dengan
lainnya yang terdapat pada warna bulu.
Selain itu tidak banyak yang
mengembangbiakkan ini karena masih
langka dan tidak mudah untuk
mencetaknya.
Ciri-ciri fisik dari splash ini yakni
terdapat percikan/percampuran warna
bulu seperti putih, hitam, dan abu-abu.
Bahkan yang menjadi ciri khasnya
yaitu mata berwarna merah/hitam.
Bahkan dari informasi yang kami
ketahui jenis ini belum diakui oleh
American Standard Of Perfection.
4. Ayam Black Sumatera Asli
Warna dari hewan peliharaan ini
sangat indah dan memiliki kelebihan
dari panca warnanya. Sehingga
membuat daya tarik akan jenis ini
sangat banyak serta harganya tetap
mahal. Secara karakteristiknya ayam
ini mempunyai warna hitam yang
mengkilap seperti hitau kebiruan dan
merah. Oleh sebab itu di eropa sangat
banyak yang menyukainya. Meskipun
setiap negara mempunyai prinsip yang
berbeda-beda, namun nyatanya dari hal
itu masih sangat indah dan banyak
yang membudidayakannya sebagai
kategori hias sekarang ini.
Gaya Bertarung Ayam Black Sumatera
Hewan peliharaan ini juga
memiliki keunggulan dalam bertarung
layaknya ayam aduan lainnya. Pada zaman
dahulu di ekspor ke Amerika, Belanda dan
Inggris awalnya dijadikan unggas petarung
sebagai media hiburan. Karena lebih layak
dijadikan hias, maka sekarang telah
beralih untuk ayam hias yang hingga
seperti sekarang ini.
Gaya bertarung dari ayam sumatera
sebagai berikut:
 Pergerakan Agresif dan lincah
 Memiliki pukulan keras berkali-kali
 Akurasi tepat sasaran
 Menghempaskan tajinya ke musuh
 Mental baja dan tidak mudah
menyerah
Hal tersebut dikarenakan kebiasaan
ayam tersebut pada habitat liarnya, yaitu
salah satu cara untuk memikat hati betina
ialah menguasai wilayah dengan cara
mengalahkan ayam jantan hitam sumtra
lainnya. Maka dengan cara inilah menjadi
keunggulan tersendiri bagi ayam black
sumatera tersebut.
Kelebihan Ayam Black Sumatera
Sebagai unggas yang asal mulanya
dari Nusantara, kini malah banyak
peternak yang mendatangkan dari luar
negeri. Sebab adanya ekploitasi besar-
besaran hingga membuat langka di daerah
aslinya. Tidak main-main satu pasang
dewasa unggas peliharaan ini bisa
mencapai harga 18-20 juta.
Berikut adalah kelebihan dari ayam
sumatera:
 Mempunyai Kemampuan Terbang
 Terdapat berbabagau varian jenis
warna
 Haus Kekuasaan
 Memiliki warna yang indah dan unik
 Ras ayam asli Indonesia
 Mempunyai Gaya Bertarung Bagus
 Produksi telur banyak sekitar 100
butir/tahun
 Harga relatif stabil
 Terdapat kontes perlombaan
 Daya ketahanan akan penyakit bagus
 Perawatan mudah
 Dapat Berusia Panjang
Cara Merawat Ayam Sumatera
memudahkan bagi yang hendak menekuni
pelestarian ayam black sumatra yang
masih sangat berpeluang lebar.
Adapun hal penting yang tak boleh
ditinggalkan dalam beternak ayam yaitu :

Dalam aspek perawatan ayam hias  Kandang DOC, Remaja & Indukan
dari pulau sumatra ini tidak rumit dan  Pakan Berkualitas
termasuk sangat mudah. Pasalnya selain  Vaksin & Vitamin
produksi sangat bagus juga bisa menjadi  Pembersihan Kandang
solusi peluang usaha ternak dengan hobi  Pengecekan berkala kesehatan dan
sobat. Karena dialamnya hewan peliharaan pertumbuhan
ini pun memakan sejenis serangga, biji  Mendatangkan Pejantan & Induk
bijian dan buah. Maka dari hal ini akan Betina Berkualitas

Kesimpulan dan Saran

Dari pembahasan diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwasanya jenis ayam di
Indonesia amatlah beragam, salahsatunya adalah Ayam Black Sumatera itu sendiri. Maka
dari itu hal- hal yang perlu kita jaga adalah agar tetap mepertahankan budidaya yang ada
bukan justru malah tidak mengetahuinya.

Dari sebab ketidaktahuan kita terhadap budidaya ternak tersebutlah dengan mudah negara
asing mengakui budidaya yang jelas berasal dari negeri kita sendiri.

Hal diatas belum tentu 100% sempurna. Ada beberapa hal lain yang harus terus
dikembangkan agar tidak berjalan ditempat. Sebab banyak yang sudah terlalu nyaman di zona
nyaman yang akhirnya malah merugikan peternak itu sendiri. Oleh hal tersebut perlunya
belajar pemasaran dan relasi beternak juga sangat bagus sebagai langkah mutakhir dalam
berkecimpung dunia ayam hias sebagai hobi.

Daftar Pustaka

Hanotte, O. 2002. Origin and domestication of chicken, a mitochodrial DNA perspective.

Chicken Diversity Consortium, International Livestock Research Institute. www.
animalscience.com/uploads/additional/Files/ WPSA2files/Hanotte.pdf. [21 March 2009].

Sulandari, S., M.S.A. Zein, S. Paryanti, dan T. Sartika. 2007. Taksonomi dan asal-usul ayam
domestikasi. hlm. 525. Dalam K. Diwyanto dan S.N. Prijono (Ed.). Keanekaragaman
Sumber Daya Hayati Ayam Lokal Indonesia: Manfaat dan Potensi. Pusat Penelitian
Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor.

https://duniabinatang.net/ayam/ayam-black-sumatra/ (diakses tanggal 18 April 2021)