Anda di halaman 1dari 6

MACAM – MACAM BURUNG

1. KACER

Pada Kacer Jawa atau bisa juga dibilang Kacer JATIM, memiliki warna hitam yang dominan
pada bulu. Hampir Seluruh tubuh berwarna hitam, kecuali pada sayap terdapat warna putih.
Penyebarannya mulai dari Seychelles (Afrika), Jawa dan Kalimantan (Indonesia). Kemampuan
berkicau sangat baik dan pintar menirukan suara-suara di sekelilingnya. Penampilan sangat
atraktif sambil memainkan ekor. Volume suara sedang. Jenis ini juga sangat suka dengan udara
panas, apalagi jika sudah gacor, sangatlah akan memukau orang yang melihatnya dan ingin
memilikinya dan juga ingin membuat burung kacer miliknya seperti apa yang di lihatnya dan
bagaimana cara merawat burung Kacer agar cepat gacor, bisa klik disini.

Ada juga Kacer yang bersal dari daerah jawa barat yaitu Bogor dan sekitarnya , atau orang sering
sebut dengan Kacer Jabar. Bedanya dengan kacer Jatim adalah separuh kebawah dari bagian
dada berwarna putih hingga sampai ekor. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat disini tentang
Perbedaan Burung Kacer Jatim dan Kacer Jabar.

Untuk menjaga agar tidak punah sebaiknya kita disarankan untuk mengembagbiakkan dengan
cara emnangkarkannya, dan bagaimana cara beternak atau menangkarkan burung Kacer silahkan
2. KENARI

Burung kenari merupakan burung dengan bentuk tubuh yang kecil dengan ukuran tinggi sekitar 8
cm dan pajang sekitar 10 - 12cm. Saat ini kenari merupakan salah satu jenis burung yang tidak
kalah ramainya dan paling banyak diminati oleh penggemar burung (kicau mania). Apalagi jika
sudah mulai berkicau dengan kicauan yang sangat indah dan gacor, itulah yang paling
menyenangkan bagi si pemiliknya, apalagi kalo sudah rajin dengan kicauan yang bervariasi atau
banyak orang bilang (ngeriwik: bhs. jawa) akan menjadi burung yang paling disukai. Memang
membutuhkan kesabaran bagaimana cara merawat burung Kenari agar cepat Gacor, untuk lebih
jelasnya bagaimana cara merawat Burung Kenari agar cepat Gacor dan ngeriwik bisa lihat disini.

Saking banyaknya permintaan di pasar hingga akhirnya beberapa orang banyak yang
menernakkannya. Dengan hanya membutuhkan sangkar yang tidak terlalu besar burung kenari
sudah dapat diternakkan, dan berikut adalah cara beternak kenari secara simpel, silahkan bisa
dicaca disini dan juga perlu diketahui jika ingin mengetahui tanda-tanda dan ciri-ciri sepasang
kenari sudah jodoh silahkan baca disini.
3. PLECI / CICI (KACA MATA)

Burung yang satu ini sekalipun bentuk badannya kecil dengan warna bulu yang hampir bisa
dibilang tidak ada warna jenis lain kecuali hanya kuning dan hijau lumut dan sedikit hitam,
berbeda jika dibandingkan dengan kenari yang sangat beragam warnanya dari mulai kuning,
orange, putih, warna lemon, coklat campur, variasi warna coklat dan kuning, merah, putih dan
banyak warna lainnya, saat ini burung pleci juga paling digemari oleh banyak orang. Apalagi jika
sudah gacor dan ngelpong, memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan untuk membuat
burung pleci bisa gacor dan ngeplong. Dan bagiamana cara merawat dan membuat burung pleci
cepat gacor dan ngeplong bisa dilihat disini.

Sekalipun kecil, karena dengan keunikan suara ocehannya saat ini sangat sering diikutsertakan
dalam lomba burung kicauan.
4. BRANJANGAN

Branjangan mempunyai kicauan yang nyaring dan pandai menirukan suara burung lain.
Branjangan merupakan burung persawahan/ladang yang suka hidup di area terbuka berumput.
Burung Branjangan adalah burung dari bangsa Passeriformes dari famili Alaudidae yang terkenal
dapat bernyanyi dengan indahnya. Kepiawaiannya dalam meniru suara burung lain serta gaya
bertarungnya dengan cara mengepakan sayap (istilah : ngeper) semakin menambah kesukaan
orang untuk memelihara burung ini.
5. CUCAK RAWA / CUCAK ROWO

Burung ini dikenal umum sebagai cucakrawa (cucakrowo : bahasa jawa), cangkurawah (Sunda),
dan barau-barau (Melayu). Dalam bahasa Inggris disebut Straw-headed Bulbul, mengacu pada
warna kepalanya yang kuning-jerami pucat.

Cucak rawa biasa ditemukan di payapaya dan rawa rawa di sekitar sungai yang sepi, atau di tepi
hutan. Sering bersembunyi di balik dedaunan dan hanya terdengar suaranya yang khas
melengking. Suara lebih berat dan lebih keras dari umumnya cucak dan merbah. Siulan jernih,
jelas, berirama baku yang merdu. Kerap kali terdengar bersahut sahutan. Di alam, burung ini
memangsa aneka serangga, siput air, dan berbagai buah-buahan yang lunak seperti buah jenis-
jenis beringin. Menyebar di dataran rendah dan perbukitan di Semenanjung Malaya, Sumatra
(termasuk Nias), Kalimantan, dan Jawa bagian barat. Di Jawa Barat terdapat sampai ketinggian
800 m dpl., namun kini sudah sangat jarang akibat perburuan.

Berukuran besar (28 cm), berkepala pucat dengan kumis hitam mencolok. Mahkota dan penutup
telinga jingga jerami, punggung coklat zaitun dan bercoret putih. Sayap dan ekor coklat
kehijauan, dagu dan tenggorokan putih. Dada abu-abu bercoret putih, perut abu-abu, tungging
kuning. Iris kemerahan, paruh hitam, kaki coklat gelap.
6. CIBLEK

Ciblek dikenal juga sebagai perenjak jawa. Burung ini termasuk burung endemik jawa,
Sumatera, dan Bali. Burung Ciblek jantan ataupun betina bisa diketahui dari fisik dan warna
paruh bagian bawah bulu tubuhnya. untuk jelasnya cara membedakan ciblek jantan dan betina
bisa dilihat disini.

Untuk jantan dewasa bagian bawah paruhnya berwarna full hitam dan mata yang memerah
menandakan bahwa burung tersebut sudah dewasa. Perbedaan Jantan dan betina juga bisa
diketahui dari suara yang dikeluarkan burung ciblek tersebut. Burung jantan akan mengeluarkan
suara yang bervariasi namun monoton dengan tembakan ciri khasnya ' ciklak .. ciklak .. ciklak '
dan biasanya diselingin dengan tembakan rapat ' crecetetet... " dan burung jantan akan langsung
bereaksi begitu melihat burung lain sesama jenisnya, sedangkan burung betina bersuara monoton
dan hanya membalas tembakan dari sang jantan 'ciap ciap ciap' dan sering bersuara memanggil '
ci ci ci.

Anda mungkin juga menyukai