Salah satu fauna yang cukup unik yaitu Burung Beo. Keunikan beo ini terlihat dari suaranya yang
bisa menirukan suara yang didengarnya. Burung beo lebih dikenal sebagai burung yang sangat ahli dalam
menirukan suara manusia dan apapun yang ada di sekitarnya, hal ini dikarenakan beo memiliki struktur
yang berbeda jika dibandingkan dengan jenis burung penyanyi lainnya. Bahkan, burung beo memiliki
otak yang mampu mengendalikan untuk pembelajaran vocal yang bernama core dan memiliki cangkang
atau cincin luar yang relatif besar. Hal inilah yang menyebabkan burung beo bisa menirukan suara
manusia. Karena antara burung jantan dengan burung Betina memiliki ciri-ciri tersendiri, namun sangat
sulit untuk dibedakan.
Burung yang satu ini memang terkenal dengan kepiawaianya dalam berbicara, dan mengikuti
perkataan orang di dekatnya. Burung kakak tua berasal dari lokal asli negara indonesia. Dengan
keunikannya tersebut, tak heran jika banyak masyarakat membeli burung Kakaktua untuk peliharaan. Di
Indonesia sendiri, ada berbagai jenis Kakaktua.
1. Kakaktua Maluku
Jenis pertama adalah kakatua maluku, salah satu jenis yang hanya dapat kamu temui di Pulau Seram
Maluku bagian Selatan. Karena habitatnya yang hanya ditemui di Pulau Seram itulah, membuat kakaktua
Maluku pun disebut sebagai kakaktua seram. Jenis ini dapat tumbuh hingga mencapai 52 cm, dan hidup
hingga berumur 70 tahun.
Ciri ciri yang cukup mencolok dari unggas yang satu ini adalah, memiliki warna bulu berwarna putih
yang tebal. Penampilan tersebut semakin lengkap, dengan adanya jambul merah muda pada bagian atas
kepala. Burung Kakaktua Maluku inipun memiliki paruh yang sangat kuat, dimana ia dapat menggunakan
paruhnya untuk memecahkan batok kelapa. Ia memiliki sifat yang tidak agresif, dan gemar memakan biji
bijian dan serangga kecil.
2. Kakaktua Putih
Jenis yang satu ini mungkin menjadi jenis yang cukup populer, dan banyak ditemui di beberapa
tempat. Sama seperti namanya, Kakaktua putih memiliki warna dominasi putih. Unggas ini dapat
ditemukan di daerah Maluku Utara seperti Pulau Halmahera, Ternate, serta Pulau Tidore. Ukuran
tubuhnya hanya mencapai 45cm, dengan jambul yang juga berwarna putih.
Bentuk jambulnya sangat khas, yaitu berbentuk kipas dan paruh berwarna abu-abu. Jambul inilah yang
menjadi daya tarik masyarakat, karena bentuknya menyerupai sebuah mahkota yang indah dan unik.
Habitatnya sendiri berada di hutan tropis, dan sering memakan biji-bijian atau buah. Pada habitat aslinya
burung Kakaktua putih ini cukup dianggap hama, karena gemar memakan hasil pertanian petani.
Sesuai dengan namanya, kakaktua ini memiliki sebuah jambul di belakang kepalanya yang
mencuat keatas dan berwarna kuning. Si Jambul kuning ini dapat ditemukan di wilayah Nusa Tenggara,
Kepulauan Masalembu, dan Sulawesi.
Ukuran tubuhnya tak terlalu besar, yaitu hanya mencapai 35 cm. Di habitat aslinya ia gemar
membuat sarang di batang pohon, untuk menetaskan telurnya. Makanan burung kakatua kesukaannya
adalah biji-bijian atau buah, dan tergolong dengan unggas yang hampir punah.