Belalang bisa dikenali dari warnanya yang terlihat hijau menyerupai daun padi dan beberapa
jenis lain berwarna kekuningan. Belalang memiliki sepasang antena dengan ukuran yang pendek.
Kalau ada orang yang mendengar suara belalang berisik seperti jangkrik, ini kerap disebabkan
oleh bunyi gesekan antara femur di bagian belakang tubuhnya dengan bagian abdomen ataupun
sayap depan (stridulasi).
Ciri-ciri umum lainnya, belalang sangat pandai melompat dari satu pucuk daun ke daun yang
lain. Ini karena femur belakang memiliki ukuran yang panjang dan kuat untuk berpindah-pindah
dengan cara melompat.
Kedua sayap belalang tidak sering dipakai terbang, hanya untuk mendukung mobilitas atau
perpindahan belalang dari satu lokasi ke lokasi lain.
Bicara tentang anatomi belalang, biasanya ukuran tubuh belalang yang betina justru jauh lebih
besar ketimbang belalang jantan.
5 Jenis hewan Belalang
Belalang Kayu ( Hedge Grasshopper ).
Belalang kayu sering berada di pepohonan atau semak.
Belalang Sembah atau Belalang Sentadu. Namanya diambil dari kebiasaan belalang sembah yang
terlihat seperti orang yang menyembah. Uniknya, setelah kawin, belalang betina akan memakan
kepala belalang jantan untuk memberi suplai makanan kepada sel telur anak-anak mereka nanti.
Belalang Hijau.
Dapat mengubah warna tubuhnya dari hijau menjadi cokelat tergantung perubahan suhu
lingkungannya.
Belalang Batu.
Memiliki corak warna seperti batu, yaitu abu-abu kehitaman dan ada bercak putih. Warna ini
merupakan sistem perlindungan belalang batu agar tampak sama dengan lingkungan dan
mengecoh predator ataupun manusia.
Belalang Daun,
Belalang daun memiliki habitat di lingkungan semak atau daun-daunan sehingga mempengaruhi
kemampuan mengubah warna tubuhnya menjadi seperti daun. Hampir sulit membedakan antara
belalang daun dengan daun yang dihinggapinya karena kamuflase belalang daun yang sangat
sempurna.
Untuk membedakan dengan jenis serangga lain, belalang memiliki ciri-ciri khusus yang unik dan
tidak dimiliki oleh serangga lain. Berikut ciri-ciri khusus belalang:
Belalang memiliki sepasang antena yang pendek di atas kepala
Terdapat sepasang sayap
Pemakan tumbuhan atau herbivore
Belalang memiliki sistem pernapasan berupa trachea
Belalang memiliki sepasang mata yang tepat berada di depan
Belalang berkembang biak dengan cara bertelur
Terdapat sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang (4 buah kaki)
Belalang berwarna hijau tapi ada pula yang cokelat
Belalang dilengkapi dengan femur sebagai alat untuk melompat
Belalang berpindah tempat dengan cara melompat ataupun terbang
Belalang bisa dimakan bahkan meski sudah menjadi bangkai
Untuk berkembang biak, hewan belalang melakukan proses perkawinan dengan penyaluran
sperma ke dalam tubuh belalang betina.
Kemudian, sel-sel telur yang sudah siap akan ditaruh di dalam tanah dengan dilindungi oleh
daun-daun yang telah gugur. Selama proses bertelur, belalang betina dapat menghasilkan 300
butir telur dalam sekali proses selama 3 hingga 4 hari.
Beberapa minggu kemudian, telur akan menetas menjadi nimfa, belalang yang belum punya
sayap. Nimfa umumnya berwarna putih atau hijau dan berpindah tempat dengan melompat.
Nimfa yang sudah dewasa disebut imago. Jika sudah dewasa, maka sistem reproduksi akan
terbentuk dan siap untuk melakukan proses perkawinan atau berkembang biak. Begitulah
seterusnya menciptakan rantai perkembang biakan hewan belalang yang kontinyu.