Parkit Hijau
Parkit Miterd
Parkit Finsch's
Parkit Kuba
Parkit Matahari
Parkit Jandaya
Parkit Caatinga
Parkit Alexandria
Parkit Cobalt
Parkit Mentok
Parkit Grey
Parkit Malabar
Parkit Gunung
Parkit Malherbe's
Parkit Tui
Parkit Sulphur
Parkit Chevroned
Parkit Mutiara
Parkit Plain
Parkit Rosela
Parkit Monk
*KLUARGA MACAW
Spix's Macaw
Sayu Macaw
Hyacinth Macaw
Lear Macaw
Scarlet Macaw
Militer Macaw
* KLUARGA KAKATUA
Kakatua Raja
Kakatua Putih
Kakatua Maluku
Kakatua Tanibar/Goffin
* Kluarga Bayan
Bayan Senegal
* KLUARGA NURI
Nuri Dusky
Nuri Kardinal
Nuri Merah
Nuri Hitam
Nuri Brown
Nuri mengobrol
*KLUARGA PERKICI
Perkici Violet
Perkici Kesturi
Perkici Little
Perkici Glossopsitta
Perkici Charmosyna
Perkici Papua
Perkici Neopsittacus
Perkici Bondol
Perkici Pohnpei
Perkici Mindanao
Perkici Flores
Perkici Josephine
Perkici Iris
*KLUARGA SRINDIT
Srindit Srilangka
Srindit India
Srindit Filiphina
Srindit Sulawesi
Srindit Jawa
*KLUARGA FORPUS
Forpus Kacamata
Forpus Pasifik
PARUH BENGKOK
PENGANTAR:
- Cacatua sulphurea
- Cacatua moluccensis
- Cacatua alba
- Cacatua goffini
- Probosciger aterrimus
* Anak suku: Loriinae
* Marga:
- Lorius
- Trichoglossus
- Eos
- Psittrichas
* Jenis:
- Lorius lory
- L. domicellus
- Trichoglossus ornatus
- Eos histrio
- Psittrichas fulgidus
* Anak suku: Psittaiinae
* Marga:
- Eclectus
- Tanygnathus
- Loriculus
* Jenis:
- Edectus roratus
- Tanygnathus sumatranus
- Loriculus exilis
- L. catamene
Anggota burung paruh bengkok banyak digemari orang karena
mempunyai berbagai keistimewaan, seperti mudah dijinakkan
c. Status populasi
Anak jenis goliath dan stenolophus masing-masing
diperkirakan berjumlah 20.000 ekor. Sementara kondisi
aterrimus hampir langka karena populasinya diperldrakan
Cacatua goffini
kakatua-besarjambul-
Cacatua gallerita
b. Status populasi
Di alam, populasi kakatua koki menunjukkan angka yang
stabil dan relatif aman, yakni tercatat sekitar 500.000 ekor. Di
Indonesia, pengikisan populasi kakatua koki terjadi karena
perusakan habitat yang berupa hutan dataran tinggi (sampai
sekitar 1.000 m dpl), pembunuhan karena dianggap hama
pengganggu tanaman jagung, serta ditangkap secara liar dan
semena-mena untuk diperdagangkan sebagai hewan
kesayangan.
Sebagai upaya pelestariannya, kakatua koki ditetapkan sebagai
burung yang dilindungi sejak tahun 1978 melalui SK Menteri
Pertanian No. 742/Kpts/Um/12/1978 dan dipertegas lagi
dengan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 1999. Burung
ini, terutama ras ukuran besar (C.g.triton),mempunyai
kemampuan untuk menirukan suara-suara di sekelilingnya
(burung pelatah) serta mempunyai perilaku yang lucu dan
jinak terhadap manusia.
4. Kakatua-kecil jambul-kuning (Cacatua sulphurea)
Cacatua sulphuera
jambul-kuning (Cacatua
sulphurea
c. Status populasi
Di seluruh dunia, burung kakatua jenis ini diperkirakan ada
40.000 ekor, meliputi in situ dan ex situ. Sementara setiap
anak jenis raempunyai tingkat kelangkaan yang berbeda.
Untuk anak jenissulphurea populasi terbanyak yang masih
dapat bertahan terdapat di P. Buton, yakni 50100 ekor pada
sensus tahun 1997.
Anak jenis parvula tersebar di di beberapa pulau di Nusa
Tenggara, di antaranya yang mempunyai populasi terbanyak
dilaporkan di P. Komodo sebanyak 8590 ekor (sensus 1995)
dan di P. Moyo diperkirakan ada 1.600 ekor (sensus 1981).
Anak jenis citrinocristata diperkirakan antara 1.1502.644
ekor (analisa tahun 1995) yang telah mengalami penurunan
populasi terparah pada tahun 19861989, yakni mencapai
80%.
Anak jenis yang paling langka, yaitu abboti yang saat ini
hanya tersisa 5 ekor saja di P. Masakambing (sensus tahun
1997). Kecenderungan kelangkaan ini terutama disebabkan
oleh penangkapan untuk diperdagangkan dan juga karena
perasakan liabitat alaminya.
Cacatua moluccensis
atau
nuri-merah
kepala-
Salah satu hal yang menjadi daya tarik jenis nuri ini adalah
kepandaiannya berbicara dan berwarna indah sehingga banyak
dicari orang.
erythrothorax adalah
mantelnya
borwarna
ungu
dada, dan tungging terdapat warna biru yang terpisah satu saina
lain. Pada sayap bagian bawah mempunyai warna yang mirip
donganL. l. lory. Penyebarannya meliputi Papua bagian selatan
yang meluas ke arah Papua Nugini (di utara sampai Semenanjung
Onin dan di sclatan sampai Semenanjung Huon).
3. L. l. somu (nuri somu). Ciri pada anak jenis ini adalah tiadanya
mantel ungu di tengkuk. lenyebarannya meliputi P. Papua
bagian tengah.dan daerah bagian selatan PapuaNugini.
4. L.l. salvadorii (nuri salvadori). Ras nuri ini mirip dengan L.
l. erythrothorca, tetapi warna ungunya lebih dominan dibanding
hitam. Warna ungu ini meluas sampai daerah bawah sayap.
Penyebarannya meliputi P. Papua bagian utara, dari Aitape
sampai Teluk Astrolabe.
5. L. l. viridicrissalis. Anak jenis viridicrissalis mirip dengan anak
jenis salvadorii, tetapi warna daerah dadanya lebih dominan
hitam serta meluas sampai bawah sayap. Penyebarannya meliputi
P. Papua bagian utara, dari Teluk Humboldt sampai Sungai
Memberamo.
6. 6) L. l.jobisiensi (nuri jobi). Ciri nuri jobi hampir mirip dengan L.
l. salvadorii, tetapi warna merah di dada dan ungu di bagian
mantelnya lebih pucat. Penyebarannya meliputi P. Yapen dan
Mios Num di Teluk Geelvink.
7. 7) L. l. cyanauchen (nuri biak). Ciri khas nuri biak adalah warna
biru pada bagian tengkuknya bersatu dengan warna hitam di
mahkotanya. Mantel ungu ini melingkar tidak penuh. Pada
bagian punggung terdapat pula warna biru yang melebar ke
bagian dada teras ke arah tungging. Pada sayap bagian bawah
terdapat warna biru, kuning, dan hitam yang tersusun dari
pangkal sampai ke ujung sayap. Penyebarannya hanya terdapat di
P. Biak di Teluk Geelvink.
c. Status populasi
Burung ini tersebar luas di P. Papua dan sekitarnya, teratama
di daerah dataran rendah. Populasinya diperkirakan lebih dari
100.000 ekor. Jenis nuri ini dilindungi sejak tahun 1970
melalui
Surat
Keputusan
Menteri
Pertanian
No.421/Kpts/Um/8/1970. Warna utamanya merah dengan
bagian kepalanya berwarna hitam. Pada bagian leher terdapat
kalung berwarna biru keunguan. Sayapnya berwarna hijau.
2. Perkici dora atau nuri ornet (Trichoglossus ornatus)
Psittrichas fulgidus
Warna tubuh nuri jenis ini pada umumnya merah tua. Pada
bagian leher terdapat kalung kuning. Bagian mahkota
kepala berwarna hitam agak violet. Sayapnya hijau. Mata dan
paruhnya merah oranye. Panjang tubuh antara 2829 cm.
Berat antara 200250 g. Kasturi tengkuk-biru maluku serupa
dengan nuri punggung-kuning (L. chlorocercus), tetapi dapat
dibedakan dengan kalung warna kuningnya lebih sempit
serta warna ungu pada bagian mahkota kepala belakangnya.
Penyebarannya meliputi daerah P. Seram. Dahulu pernah
tercatat dijumpai juga di P. Ambon dan P. Buru.
b. Status populasi
Habitat nuri merah kepala biru maluku berapa hutan primer
pada ketinggian 5001.000 m dpl. Namun, dewasa ini
habitat Lorius domicella sudah merambah sampai perkebunan
pepaya dan pisang. Populasi nuri ini semakin terancam
c. Status populasi
Populasi nuri bayan di dunia diperkirakan di atas 300.000
ekor. Di alam, habitat burung ini cukup beragam dari hutan
sampai daerah Niivana, mangrove, perkebunan kelapa, dan
hutan kayu putih di ketinggian sampai 1.900 m dpl. Namun,
paling umum dijumpai di hutan dataran rendah, pesisir, dan
perkebunan. Nuri bayan dijumpai hidup sendiri, berpasangan,
atau dalam kelompok kecil.
Nuri bayan mulai dilindungi sejak tahun 1972 melalui SK
Menteri Pertanian No.327/Kpts/Um/7/1972, dan dipertegas
lagi dengan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 1999.
Sementara anakjenis yang cukup kritis populasinya adalah
nuri bayan sumba.
2. Serindit paruh-merah atau serindit sulawesi (Loriculus
exilis)
leher
lebih
terang;
dan
iris
berwarna
kuning.
c. Status populasi
Habitatnya berapa hutan dataran rendah, pinggiran hutan,
perkebunan, dan persawahan sampai di ketinggian 800 m dpl.
Kastura sulawesi hidup berpasangan atau kelompok kecil.
Sering kali burung ini merupakan hama yang menyerang
perkebunan jagung. Perilakunya aktif di waktu malam.
Populasi di seluruh dunia tercatat sekitar 50.000 ekor.
Akibat tekanan lingkungan maka jenis ini dilindungi sejak
tahun 1979 melalui SK Mentan No. 757/Kpts/Um/i2/i979, dan
dipertegas lagi dengan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun
1999.
Sumber: Perawatan dan Penangkaran Burung Paruh
Bengkok yang Dilindungi, karya Widyabrata Prahara,
penerbit Penebar Swadaya.