Anda di halaman 1dari 7

ORDO LAGOMORPHA

Lagomorpha adalah salah satu oedo mamalia yang mencakup kelinci-kelincian.


Lagomorpha ini memiliki tiga family dengan 75 genera dan 230 spesies, namun kini
hanya tersisa dua family dengan 11 genera dengan 91 spesies. Spesies lagomorpha
terkecil adalah Ochotona pallasi yang memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 15-22 cm
dan berbobot sekitar 99-396 gram. Sementara spesies lagomorpha terbesar adalah 
Lepus othus yang memiliki ukuran panjang tubuh sekitar 50-70 cm dengan panajng ekor
mencapai 8 centimeter dan panjang paha belakang mencapai 20 centimeter, memiliki
bobot rata-rata mencapai 4,8 kilogram. Sementara spesies lagomorpha dengan lompatan
tertinggi adalah Oryctolagus cuniculus domesticus dari Denmark yang mampu
melompat setinggi 99,5 cm.

Karakteristik Ordo Lagomorpha


 Mempunyai insicivus ke dua atau biasa disebut “peg teeth” yang terletak tepat
dibelakang gigi insicivus depan
 Insicivus selalu tumbuh sepanjang hidupnya
 Sebagian besar merupakan herbivora
 Terdapat “rostral fenestration”
 Telapak kaki berambut
 Telinga panjang (floppy ear) yang memiliki ukuran panjang rata-rata mencapai 50
cm (20 inchi)
 Hampir kesemuanya adalah herbivora (berbeda dengan rodensia yang kebanyakan
memakan omnivora;
 Penis jantan terletak di hadapan zakar (rodensia di belakang);
 Zakarnya tidak bertulang (bakulum).

Ciri umum Ordo-Family


Ordo lagomorpha dibagi menjadi 2 family, yaitu,
1. Family Leporidae
 Family ini mempunyai massa dari 300 gram (1,4 lbs) di kelinci kerdil sampai 5
kilogram (11 lbs) di kelinci Arktik.
 Panjang kepala dan tubuh dewasa berkisar antara 250 hingga 700 mm.
 Tidak seperti kebanyakan mamalia, betina biasanya lebih besar dari jantan.
 Pola warna bervariasi antara spesies dan musim, dan berkisar dari hitam ke
coklat kemerahan hingga putih.
 Tengkorak leporid memiliki profil melengkung dan hanya sedikit menyempit
antara orbit.
2. Family Ochotonidae
 Bertubuh kecil dengan ekor yang pendek.
 Tubuh ditutupi rambut yang panjang dan lembut dan umumnya berwarna
coklat keabu-abuan.
 Tungkai belakamg tidak begitu panjang jika dibandingkan dengan kelinci
lainnya.
 Kaki pendek dan berbulu dengan lima jari di depan dan empat di belakang.
 Kebanyakan ochotonidae memiliki berat antara 125 dan 200 gram dan
panjangnya sekitar 15 cm.

 Formula giginya adalah

Contoh Spesies

1. Pentalagus furness
A. Taksonomi
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Family : Leporidae
Genus : Pentalagus
Spesies : Pentalagus furness
B. Ciri khusus
 Rambut tebal dengan warna coklat tua atau hitam
 Jika dibandingkan dengan kelinci lain, Pentalagus furness memiliki telinga
yang lebih pendek (45 mm)
 Mata kecil dan cakar besar (panjang hingga 20 mm).
 Formula gigi untuk P. furnessi adalah 2/1 gigi seri, 0/0 kaninus, 3/2
premolar, dan 3/3 molar, dengan total 28 gigi.
 Rata-rata massa P. furnessi yang ditemukan di alam liar adalah 2,2 kg untuk
jantan dan 2,5 kg untuk betina dan panjang tubuh rata-rata 451 mm pada
jantan dan 452 mm pada betina.
C. Makanan
Pentalagus furnessi memakan rumput dan pakis, seperti rumput gajah Amerika.
Di penangkaran, P. furnessi diberi makan biji-bijian seperti biji Castanopsis
sieboldii.
D. Persebarannya di dunia
Pentalagus furnessi ditemukan secara eksklusif di Kepulauan Amami dan
Tokuno di kepulauan Nansei, sekelompok pulau di lepas pantai barat daya
Jepang yang terpisah dari daratan sekitar 1,5 juta tahun yang lalu.
E. Tingkat kepunahan
Pentalagus furnessi dianggap terancam oleh Red List International Union for
Conservation of Nature (IUCN) karena keberadaannya di daerah kurang dari 10
km2. Pentalagus furnessi diketahui hanya menghuni satu lokasi (Kepulauan
Nansei) dan mereka diperkirakan akan terus mengalami penurunan dalam area,
habitat, dan jumlah individu.

2. Brachylagus idahoensis

A. Taksonomi
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Family : Leporidae
Genus : Brachylagus
Spesies : Brachylagus idahoensis
B. Ciri Khusus
 Merupakan spesies kelinci terkecil di Amerika Utara
 Warna bulu mereka bervariasi dari coklat sampai abu-abu gelap dengan
putih di sekitar tepi telinga.
 Telinga dan kaki mereka sangat tertutup rambut dan mereka memiliki ekor
yang sangat pendek
 Beratnya antara 246 hingga 462 gram, rata-rata 398 hingga 436 g.
Panjangnya 23,5 hingga 29,5 cm
 Pada umumnya menunjukkan dimorfisme ukuran seksual, yaitu betina 1-
10% lebih besar daripada jantan.
C. Makanan
Brachylagus idahoensis ialah hewan herbivora yang makan sebagian besar
sagebrush (Artemisia sp.). Pada bulan-bulan musim panas dan musim semi
makanan mereka menjadi lebih bervariasi, termasuk lebih banyak rumput dan
dedaunan baru.
D. Persebarannya di dunia
Brachylagus idahoensis di sebagian besar wilayah Great Basin dan di Amerika
Serikat bagian barat.
E. Tingkat kepunahan
Negara bagian Washington mencantumkan B. idahoensis sebagai spesies yang
terancam punah dan diyakini bahwa hanya tersisa kurang dari lima puluh,
mungkin tidak ada yang tersisa di alam liar.

3. Sylvilagus aquaticus
A. Taksonomi
Regnum : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Lagomorpha
Family : Leporidae
Genus : Sylvilagus
Spesies : Sylvilagus aquaticus
B. Ciri khusus
 Tubuh ditutupi rambut yang berwarna cokelat tua atau hitam.
 Berat badan jantan dari 1816-2554 gram, dengan rata-rata 2.235 g. Betina
dari 1646-2668 gram, rata-rata 2161 g.
 Telinganya lebih kecil dibandingkan dengan cottontail lainnya.
 Sylvilagus aquaticus dilahirkan dengan bulu hingga 5 mm dengan berat
sekitar 61,4 g.
 Mata S. aquaticus tertutup ketika lahir dan terbuka dalam 4 hingga 7 hari.
C. Makanan
S. aquaticus adalah hewan herbivora yang memakan berbagai bahan tanaman,
termasuk rumput, semak, kulit pohon, bibit pohon, dan ranting.
D. Persebarannya di dunia
Sylvilagus aquaticus dapat ditemukan di sebagian besar Amerika Serikat bagian
selatan-tengah dan pantai Teluk. Sylvilagus aquaticus Ini berlimpah di
Alabama, Mississippi dan Louisiana. Sylvilagus aquaticus juga dapat ditemukan
di bagian Carolina Selatan, Tennessee, Texas, Oklahoma, Missouri, Kansas,
Illinois, Indiana, dan Georgia.
E. Tingkat kepunahan
Menurut IUCN tingkat spesies ini adalah Risiko Rendah. Sylvilagus aquaticus
memiliki peringkat global "Aman" dari NatureServe2007.

Anda mungkin juga menyukai