Anda di halaman 1dari 17

3.

Jenis-jenis Old World Monkey

1. Allen’s Swamp Monkey

Monyet rawa Allen (Allenopithecus nigroviridis) ialah spesies primata yang


dikategorikan dalam genusnya sendiri Allenopithecus dalam family Old World
Monkey . Monyet rawa Allen dinamai dari berpengalaman zoologi Amerika oleh Joel
Asaph Allen. Monyet ini ialah hewan yang lumayan kuat. Kulitnya berwarna hijau
keabu-abuan di unsur atas. Wajahnya berwarna kemerahan dengan bundel rambut
panjang di pipinya. Sapuan jari-jari dan jari-jari kaki mengarah ke teknik hidup akuatik
yang sebagian. Rawa Monyet Allen dapat mencapai panjang tubuh sarat dari 45 sampai
60 cm, dengan ekor selama 50 cm. Laki-laki, dengan berat sampai 6 kg, secara
substansial lebih banyak daripada wanita (hingga 3,5 kg).

2. Blue Monkey

Monyet biru atau Monyet yang diadem (Cercopithecus mitis) ialah spesies Old
World Monkey yang berasal dari Afrika Tengah dan Timur. Yang dapat ditemukan
mulai dari cekungan Sungai Kongo. Terlepas dari namanya, Monyet biru tersebut tidak
terlihat biru ia mempunyai sedikit rambut di wajahnya, dan ini kadang-kadang
menyerahkan penampilan biru. Monyet biru ditemukan di hutan evergreen dan hutan
bambu pegunungan, dan mayoritas hidup di atas pepohanan di hutan, jarang untuk turun
ke bawah tanah. Ini paling. Monyet jenis ini menyantap makanan terutama buah dan
dedaunan.Blue monkey lebih suka bermukim di pohon-pohon tinggi yang meluangkan
makanan dan lokasi berlindung.
3. Celebes Crested Macaque

The Celebes crested macaque (Macaca nigra), pun dikenal sebagai Monyet hitam
berjambul. Monyet jambul Sulawesi, atau Monyet hitam, ialah Old World Monkey
yang hidup di cagar Tangkoko di ujung unsur timur laut pulau Indonesia Sulawesi
(Celebes), serta di pulau tetangga yang lebih kecil. Nama local dikenal sebagai yaki
atau wolai, kulit dan wajah tidak berambut, dengan pengecualian sejumlah rambut putih
di bahu, seluruhnya hitam pekat. Mereka mempunyai mata coklat kemerahan
mencolok. Moncong panjang dengan pipi tinggi dan jumbai rambut panjang, atau
lambing. Mereka mempunyai penampilan “kera” karena nyaris tidak ada terlihat ekor.
Karena untuk ekornya hanya memiliki panjang sekitar 2 cm (1 in). Dengan panjang
total tubuh 44 cm (17 in) sampai 60 cm (24 in) dan berat 3,6 kg (8 lb) sampai 10,4 kg
(23 lb).

4. De Brazza Monkey’s

Monyet De Brazza (Cercopithecus neglectus) adalah jenis Old World Monkey yang
endemik di lahan basah Afrika Tengah. Mereka adalah salah satu primata Afrika paling
luas yang hidup di hutan. Guenon ini mempunyai bulu agouti abu-abu dengan
punggung coklat kemerahan, kaki dan ekor hitam dan pantat putih. Warna putih
menuruni pahanya, dan menjadi tanda bulan sabit berwarna oranye hadir di dahinya.
Kelopak mata putihnya sesuai dengan moncong dan janggutnya. Kedua jenis kelamin
mempunyai kantong pipi untuk membawa makanan ketika mereka menggali makan,
dan laki-laki mempunyai skrotum biru. De Brazza Monkey’s ialah spesies dimorfik
laki-laki beratnya dapat mencapai 7 kilogram, sedangkan berat pada sang wanita dapat
bertumbuh sekitar 4 kilogram.

5. Grivet

The grivet (Chlorocebus aethiops), pun dikenal sebagai Monyet hijau Afrika dan
Monyet savanna. Spesies ini ialah Jenis Old World Monkey dengan jumbai rambut
panjang putih sepanjang sisi wajah. Beberapa pihak memandang ini dan seluruh
anggota genus Chlorocebus menjadi satu spesies, Cercopithecus aethiops. Seperti yang
didefinisikan di sini, grivet diberi batas untuk Ethiopia, Sudan, Djibouti, dan Eritrea.
Di bagian selatan jangkauannya, ia bersentuhan dengan Monyet vervet yang juga dekat
(C. pygerythrus) dan Bale Mountains vervet (C. djamdjamensis)/
6. Japanese Macaque

Monyet Jepang (Macaca fuscata), pun dikenal sebagai Monyet salju, ialah spesies
Jenis Old World Monkey terestrial yang berasal dari Jepang. Mereka menemukan nama
mereka “Monyet salju” sebab mereka bermukim di wilayah di mana salju menutupi
tanah sekitar berbulan-bulan masing-masing tahun. Di sana tidak terdapat primata
lainnya atau non-manusia lainnya yang hidup di utara. Individu ini mempunyai bulu
abu-abu coklat, wajah merah, dan memiliki ekor pendek.

7. Java

Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), pun dikenal sebagai lutung ebony dan
lutung jawa, ialah Jenis Old World Monkey dari subfamili Colobinae. Yang sangat
umum ialah hitam glossy dengan nada kecoklatan pada kaki, sisi, dan “cambang”.
Ditemukan dan endemik di pulau Jawa, serta di sejumlah pulau Indonesia di sekitarnya.
Kata Latin auratus dalam nama ilmiahnya berarti “emas”, dan mengacu pada varian
warna yang tidak cukup umum. Perhatikan bahwa nama umum langur emas dipakai
untuk spesies yang berbeda.
8. Javan Surili

Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), pun dikenal sebagai lutung ebony dan
lutung jawa, ialah Jenis Old World Monkey dari subfamili Colobinae. Yang sangat
umum ialah hitam glossy dengan nada kecoklatan pada kaki, sisi, dan “cambang”.
Ditemukan dan endemik di pulau Jawa, serta di sejumlah pulau Indonesia di sekitarnya.
Kata Latin auratus dalam nama ilmiahnya berarti “emas”, dan mengacu pada varian
warna yang tidak cukup umum. Perhatikan bahwa nama umum langur emas dipakai
untuk spesies yang berbeda.

9. Kashmir Gray Langur

Lutur abu-abu Kashmir (Semnopithecus ajax) ialah Jenis Old World Monkey di
antara spesies lutung. Ini, laksana lutung abu-abu lainnya, ialah Monyet pemakan daun.
Mereka juga terdaftar sebagai salah satu jenis Monyet Terancam Punah dalam
Kumpulan Merah IUCN. Di Pakistan tersebut juga terjadi di Taman Nasional Machiara.
Mereka sebelumnya dirasakan sebagai subspesies dari Semnopithecus entellus dan
adalah salah satu dari sejumlah spesies Semnopithecus dinamai karakter dari The Iliad,
bareng dengan Semnopithecus hector dan Semnopithecus priam.
10. Kipunji

Kipunji (Rungwecebus kipunji), pun dikenal sebagai mangabey dataran tinggi.


Kipunji ialah spesies Jenis Old World Monkey yang hidup di hutan dataran tinggi
Tanzania. Kipunji mempunyai panggilan unik, yang dimana dicerminkan sebagai
‘honk-bark’. Yang membedakannya dari kerabat dekatnya, mangabey abu-abu dan
mangabey jambul hitam, yang panggilannya dicerminkan sebagai ‘whoop-gobbles’.
Meskipun tadinya dianggap sebagai anggota genus Lophocebus data genetik lantas
menempatkannya sebagai genus terpisah Rungwecebus. Kipunji ialah genus Monyet
baru kesatu yang ditemukan semenjak Allen’s rawa pada tahun 1923. Kipunji secara
independen ditemukan oleh semua peneliti dari Wildlife Conservation Society,
Universitas Georgia dan Conservation International.

11. Langur Chato

Lutung abu-abu atau lutung Hanuman, lutung jenis ini sangat luas tersebar dari
Subbenua India. Mereka ialah sekelompok Jenis Old World Monkey yang menyusun
keseluruhan genus Semnopithecus. Semua taksa secara tradisional sudah ditempatkan
dalam spesies Semnopithecus entellus tunggal. Lutung abu-abu besar sering di temukan
dan mendiami hutan, habitat yang tersingkap berhutan ringan, dan wilayah perkotaan
di subbenua India. Sebagian besar spesies ditemukan di dataran rendah sampai sedang.
Namun lutung abu-abu di Nepal dan abu-abu Kashmir muncul sampai 4.000 meter
(13.000 kaki) di Himalaya.
12. Malbrouck

Malbrouck (Chlorocebus cynosuros) ialah Jenis Old World Monkey dari Afrika
yang tergolong genus Chlorocebus. Spesies ini kadang diklasifikasikan sebagai
subspesies dari Monyet vervet (C. pygerythrus), atau dari grivet yang tersebar luas (C.
aethiops). Makanan dari spesies omnivora ini terdiri dari buah, biji, bunga, permen
karet, invertebrata, telur, anak ayam dan kadal. Malbrouck ialah primata langsing yang
lincah dengan kaki panjang dan ekor panjang. Bulu tersebut berwarna abu-abu zaitun.
dada dan unsur bawah berwarna putih, serta pipi dan alis, yang mengelilingi wajah
botak dan bercak pucat. Mata berwarna coklat. Alat kelaminnya berwarna cerah,
skrotum laki-laki berwarna biru, penis berwarna merah. Laki-laki biasanya 20% lebih
banyak dari perempuan dalam kelompok.

13. Vervet Monkey

Monyet vervet (Chlorocebus pygerythrus), atau vervet, ialah Jenis Old World
Monkey dari family Cercopithecidae yang berasal dari Afrika. Istilah “vervet” juga
dipakai untuk merujuk ke seluruh anggota genus Chlorocebus. Lima subspesies yang
bertolak belakang dapat ditemukan mayoritas di semua Afrika Selatan, serta sejumlah
negara timur. Vervet diperkenalkan ke Florida, St. Kitts, Ascension Island, dan Cape
Verde. Vervet Monkey yang banyak sekali herbivora ini mempunyai wajah hitam dan
warna rambut tubuh abu-abu, yang panjangnya berkisar dari 50 cm (20 inci) untuk
seekor jantan sedangkan 40 cm (16 inci) untuk seekor betina. Selain riset perilaku pada
populasi alami, Vervet Monkey bermanfaat sebagai model primata nonmanusia untuk
mengetahui perilaku genetik dan sosial manusia. Mereka telah disalin karena memiliki
ciri khas seperti manusia, laksana hipertensi dan kecemasan.

14. Bale Mountains Vervet

The Bale Mountains vervet (Chlorocebus djamdjamensis) ialah Jenis Old World
Monkey terestrial yang endemik di Ethiopia, ditemukan di hutan bambu di Pegunungan
Bale. Ini tadinya digambarkan sebagai subspesies dari grivet (Chlorocebus aethiops).
Semua spesies di Chlorocebus dulunya tergolong dalam genus Cercopithecus.

15. Guinea Baboon

The Guinea Baboon (Papio papio) ialah babon dari family Old World monkey.
Babon Guinea menempati area kecil di Afrika barat. Jangkauannya mencakup Guinea,
Senegal, Gambia, Mauritania unsur selatan dan Mali barat. Habitatnya tergolong hutan
kering, hutan galeri, dan padang rumput basa yang berdampingan atau stepa.
Rambutnya berwarna coklat kemerahan, tidak berambut, berwarna gelap-violet atau
hitam dengan moncong serupa anjing, yang dikelilingi oleh surai kecil, Babon Guinea
ialah spesies babon terkecil, dengan berat antara 13 dan 26 kg (28,6-57 pon). Rentang
hidup mereka ialah antara 35 dan 45 tahun.
16. Mandrill

Mandrillus (Mandrillus sphinx) ialah primata dari family Old World Monkey
(Cercopithecidae). Mandrills ditemukan di Kamerun selatan, Gabon, Guinea
Khatulistiwa, dan Kongo. Mandrills banyak sekali tinggal di hutan hujan tropis. Mereka
hidup dalam kumpulan yang paling besar. Mandrills juga berjenis omnivora yang
mayoritas terdiri dari buah dan serangga. Musim kawin mereka memuncak pada bulan
Juli sampai September, dengan puncak kelahiran yang sama pada bulan Desember
sampai April. Mandrills ialah Monyet terbesar di dunia. Mandrill diklasifikasikan
sebagai rentan oleh IUCN. Mandrill mempunyai bulatan berwarna hijau zaitun atau
abu-abu gelap dengan band kuning dan hitam dan perut putih. Wajahnya yang tidak
berbulu mempunyai moncong yang memanjang dengan ciri khasnya. Terus memiliki
garis merah pada unsur tengah dan tonjolan biru di kedua sisinya. Ia pun mempunyai
lubang hidung dan bibir yang berwarna merah, jenggot kuning dan berkas putih. Area
di dekat alat kelamin dan dubur berwarna-warni, menjadi merah muda, biru, merah,
dan ungu. Mereka pun mempunyai callosities iskial merah muda pucat. Warna fauna
lebih menonjol pada lelaki dewasa yang dominan.
17. Proboscis Monkey

Proboscis monkey atau Bekantan (Nasalis larvatus) atau Monyet berhidung


panjang, yang dikenal sebagai bekantan di Indonesia, ialah Old World Monkey yang
berwarna merah kecoklatan dengan hidung yang spektakuler besar. Ini endemik pada
pulau Asia Tenggara di Kalimantan. Spesies ini hidup bersebelahan dengan orangutan
Borneo. Mereka tergolong dalam genus monotypic Nasalis. Bekantan ini pun
menggunakan nama Indonesia (“Monyet Belanda”), sebab orang Indonesia menuliskan
bahwa penjajah Belanda mempunyai perut dan hidung yang sama besar. Bekantan ialah
spesies besar, menjadi di antara spesies Monyet terbesar pribumi Asia. Hanya Monyet
Tibet dan sejumlah lutung abu-abu yang dapat menyaingi ukurannya. Dimorfisme
seksual dibacakan pada spesies. Laki-laki mempunyai panjang kepala-tubuh 66-76,2
cm (26,0-30,0 in) dan seringkali berat 16-22,5 kg (35 hingga 50 lb), dengan berat
maksimum yang diketahui 30 kg (66 lb). Betina berukuran 53,3 sampai 62 cm (21,0
sampai 24,4 inci) dengan panjang kepala dan badan dan berat 7 sampai 12 kg (15
sampai 26 lb), dengan massa maksimum 15 kg (33 lb). Penambahan lebih lanjut ke
dimorfisme ialah hidung besar atau belalai laki-laki, yang bisa melebihi 10,2 cm (4,0
inci) panjangnya, dan menggantung lebih rendah dari mulut.

18. Rhesus Macaque

Rhesus macaque (Macaca mulatta) ialah salah satu spesies Old World Monkey yang
sangat terkenal. Mereka tercatat sebagai Kekhawatiran Terkecil di Kumpulan Merah
IUCN Spesies Terancam dalam pandangan penyaluran yang luas, diduga populasi
besar, dan toleransinya terhadap sekian banyak habitat. Berasal dari Selatan, Tengah,
dan Asia Tenggara, rhesus macaque mempunyai rentang geografis terluas dari masing-
masing primata non-manusia, menduduki keragaman besar elevasi dan sekian
banyak macam habitat, dari padang rumput ke wilayah kering dan hutan, tetapi pun
dekat dengan permukiman manusia.

19. Sanje Mangabey

The Sanje mangabey (Cercocebus sanjei) ialah Old World Monkey yang paling
terancam punah dari kumpulan mangabey kelopak mata putih dari Tanzania.
Panjangnya dapat mencapai 50–65 cm (20–26 inci), tidak termasuk ekor, dan berat bisa
mencapai 7–9 kilogram (15–20 lb), dan warna tubuhnya abu-abu. Mereka hidup di
hutan lembah, tetapi mayoritas tinggal di tanah, yang menciptakan mereka rentan
terhadap perburuan. Rata-rata makanan mereka 70% adalah buah, dan 10%-15%
memakan dedaunan.

20. Wolf’s Mona Monkey

Mona Monyet Wolf (Cercopithecus wolfi), pun disebut Wolf’s guenon, ialah Old
World Monkey berwarna-warni di family Cercopithecidae. Ini ditemukan di Afrika
tengah, khususnya antara Republik Demokratik Kongo dan Uganda. Ia hidup di hutan
hujan dataran rendah primer dan sekunder dan hutan rawa. Makanan mona Wolf
bertolak belakang tergantung lokasi. Meskipun didominasi oleh frugivora, meskipun
dapat mencari embrio dan serangga guna untuk penambahan protein. Pola makanan
menyantap daun khususnya terdiri dari daun muda dan mudah untuk dicerna. Guenons,
kumpulan primata Afrika terbesar, paling berwarna-warni. Warna mereka dipakai
dalam komunikasi intraspecific guna mengenali individu, spesies, dan calon pasangan
masing-masing. Mona Monyet Wolf berwarna abu-abu gelap dengan “sadel” merah di
punggungnya. Pelikan tergantung pada subspesies. Mona Monyet Wolf pun secara
seksual dimorfik dalam ukuran. Laki-laki menimbang, rata-rata, nyaris dua kali lipat
perempuan, 4,5 kilogram (10 lb) dan 2,5 kilogram (5,5 lb). Ukurannya yang kecil
membuatnya rentan terhadap predator, khususnya elang mahkota dan macan tutul.

4. Jenis-Jenis Old World Monkey ada di Indonesia

1. Celebes Crested Macaque/Monyet Wolai

Yaki atau Monyet wolai atau Monyet hitam sulawesi (Macaca nigra) adalah
satwa endemik Indonesia yang hanya terdapat Pulau Sulawesi bagian utara dan
beberapa pulau di sekitarnya. Yaki merupakan jenis monyet makaka terbesar yang ada
di Pulau Sulawesi. Cirinya yang khas dari yaki adalah warna seluruh tubuhnya yang
hitam dan memiliki rambut berbentuk jambul di atas kepalanya, serta memiliki pantat
berwarna merah muda.

Habitat dan tingkah lakuny era Hitam Sulawesi hidup secara berkelompok,
dengan jumlah antara 5-10 ekor setiap kelompoknya. Kelompok yang besar pada
umumnya terdiri atas beberapa pejantan dengan banyak betina dewasa dengan
perbandingan satu pejantan berbanding 3 ekor betina. Primata ini menyukai jenis–jenis
pohon yang tinggi dan bercabang banyak, seperti pada pohon Beringin (Ficus sp) dan
Dao (Dracontomelon dao). Hewan ini merupakan hewan omnivora (pemakan
segalanya), mulai dari buah-buahan hingga serangga. Dalam mempertahankan dirinya,
terdapat beberapa musuh utama Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) yakni
seperti ular Phyon. Primata ini banyak menghabiskan waktunya bersantai di pohon,
namun kera endemik Sulawesi ini tergolong sebagai hewan semiboreal yang artinya
selain menghabiskan waktu di pepohonan, kera ini juga sering berjalan-jalan di atas
tanah. Kera Hitam Sulawesi juga tergolong hewan diurnal, yaitu aktivitasnya
mayoritas dilakukan pada siang hari. Salah satu hal yang unik yang dimiliki Macaca
nigra yaitu pada bagian bokong yang dapat berpendar pada saat musim kawin pantat,
Kera hitam sulawesi betina akan berwarna lebih menyala dibanding kera hitam
sulawesi jantan. Pada Macaca nigra bertina, warna pink yang lebih cerah ini akan
bertahan sampai setelah Macaca nigra melahirkan anaknya. Sedangkan pada Macaca
nigra jantan, hanya pada saat musim kawin saja.

Status Konservasinya Kera Hitam Sulawesi merupakan satwa yang


dilindungi di Indonesia berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah
RI No.7 Tahun 1999. Populasi Kera Hitam Sulawesi berdasarkan data tahun 1998
diperkirakan kurang dari 100.000 ekor. Jumlah ini diyakini semakin mengalami
penurunan. Penurunan popolasi ini sebagian besar diakibatkan oleh perburuan liar.
Dikarenakan jumlah populasinya yang semakin hari semakin mengalami penurunan,
IUCN Redlist memasukkan Kera Hitam Sulawesi dalam daftar status
konservasi Critically Endangered (kritis) sejak tahun 2008. Dan CITES juga
memasukkan satwa endemik ini sebagai Apendix II.

2. Lutung

Lutung merupakan Monyet anggota suku Cercopithecidae ini menyebar terbatas


(endemik) di Indonesia bagian barat. berukuran sedang, dengan panjang kepala dan
tubuh antara 46-75 cm. Lutung budeng memiliki rambut tubuh berwarna hitam. Dan
seperti jenis lutung lainnya, lutung ini memiliki ekor yang panjang, antara 61-82
cmJantan dan betina dewasa umumnya berwarna hitam, dengan betina memiliki warna
putih kekuningan di sekitar kelaminnya. Anak lutung memiliki rambut tubuh berwarna
jingga keemasan. Subspesies nominal, T. a. auratus yang menyebar di Jawa bagian
timur, kadang-kadang memiliki individu dewasa yang berwarna jingga seperti bayi
lutung, namun sedikit lebih gelap dengan ujung rambut kuning.

Populasi, Konservasi, dan Ancaman. Populasi lutung jawa (Trachypithecus


auratus) semakin mengalami penurunan. Karena itu bintang pada 2008 dikategorikan
oleh IUCN Redlist dalam status konservasi Terancam (Vulnerable). CITES juga
memasukkan spesies ini dalam Apendiks II.
3. Proboscis Monkey/Nasalis larvatus

Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis monyet
berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari
dua spesies dalam genus tunggal monyet Nasalis. Ciri-ciri utama yang membedakan
bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan
di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas,
namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Monyet betina lebih memilih jantan
dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal
juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei (kxd) disebut bangkatan. Bekantan
jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan
berat mencapai 24 kg. Monyet betina berukuran 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini
juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengonsumsi
makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-
daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna. Ini mengakibatkan efek
samping yang membuat perut bekantan jadi membuncit.

Bekantan tersebar dan endemik di hutan bakau, rawa dan hutan pantai di pulau
Borneo (Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunai). Spesies ini menghabiskan sebagian
waktunya di atas pohon dan hidup dalam kelompok-kelompok yang berjumlah antara
10 sampai 32 monyet. Sistem sosial bekantan pada dasarnya adalah One-male group,
yaitu satu kelompok terdiri dari satu jantan dewasa, beberapa betina dewasa dan anak-
anaknya. Selain itu juga terdapat kelompok all-male, yang terdiri dari beberapa
bekantan jantan. Jantan yang menginjak remaja akan keluar dari kelompok one-male
dan bergabung dengan kelompok all-male. Hal itu dimungkinkan sebagai strategi
bekantan untuk menghindari terjadinya inbreeding. Bekantan juga dapat berenang
dengan baik, kadang-kadang terlihat berenang dari satu pulau ke pulau lain. Untuk
menunjang kemampuan berenangnya, pada sela-sela jari kaki bekantan terdapat
selaputnya. Selain mahir berenang bekantan juga bisa menyelam dalam beberapa detik,
sehingga pada hidungnya juga dilengkapi semacam katup. Bekantan merupakan maskot
fauna provinsi Kalimantan Selatan.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut,
serta sangat terbatasnya daerah dan populasi habitatnya, bekantan dievaluasikan
sebagai Terancam Punah di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam
CITES Appendix I.

4. Rhesus Macaque/Monyet rhesus

Monyet rhesus (Macaca mulatta), yang juga disebut Macaque Rhesus, adalah
salah satu spesies monyet Dunia Lama yang paling terkenal. Monyet ini banyak
terdapat di Afganistan hingga ke India utara dan Tiongkok selatan dan Asia Tenggara
Monyet rhesus bersifat dimorfis secara seksual. Monyet rhesus jantan dewasa tingginya
rata-rata sekitar 53 cm. Dan beratnya rata-rata 7,7 kg. Monyet betinanya lebih kecil,
tingginya rata-rata 47 cm dan beratnya 5,3 kg. Warnanya coklat atau kelabu dan
mukanya berwarna merah jambu dan biasanya penuh dengan bulu. Panjang ekor
mereka sedang, rata-rata antara 20,7 dan 22,9 cm.

Konservasi Monyet ini. Populasi Monyet Ekor Panjang secara umum masih
dianggap aman sehingga IUCN Redlist mengkategorikannya dalam status Least
Concern. Dan oleh CITES didaftar sebagai Apendiks II. Bahkan di Indonesia, primata
ini juga bukan termasuk salah satu binatang yang dilindungi.

Sumber :

David, Huang. 2009. Monyet Di dunia. Artikel Makhluk Hidup.

http://instingbinatang.com/monyet-di-dunia/. Diakses 25 Mei 2019

www.wikipedia.org/wiki/Crab-eating_Macaque. Diakses 25 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai