Anda di halaman 1dari 10

Nama: Dian kusrini

Nim: 202076022
Prodi: Biologi

 Hewan langka yang ada di MALUKU

1. Burung Maleo

      Burung maleo (Eulipoa wallacei) adalah sejenis ayam hutan


berukuran kecil, dengan panjang sekitar 31cm, dan merupakan satu-
satunya spesies di dalam genus tunggal Eulipoa, Burung maleo
Maluku memiliki bulu berwarna coklat zaitun, kulit sekitar muka
berwarna merah muda, iris mata coklat, tungkai kaki gelap, paruh
kuning keabu-abuan, bulu sisi bawah abu-abu biru gelap dan
tungging berwarna putih.

telur maleo
          Di punggungnya terdapat motif berbentuk palang dan penutup
sayap yang berwarna merah gelap berujung abu-abu, Populasi
hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan perbukitan
dan hutan pegunungan di kepulauan Maluku dan pulau Misool di
Papua Barat. 
      Maleo Maluku adalah satu-satunya burung maleo yang diketahui
bertelur pada malam hari. Sarang burung Maleo Maluku biasanya
terdapat di daerah pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai dan
daerah-daerah yang hangat dari panas bumi.
Karena hewan langka ini di kenal dengan ukuran telurnya yang 6 kali
lebih besar dari telur ayam dan sangat bergizi untuk menjaga
kesehatan tubuh, karena telur maleo memiliki kandungan gizi 5 kali
daripada gizi telur ayam kampung, Oleh karena itulah mengapa
populasi burung maleo ini semakin menurun dari waktu ke waktu.
2. Babi rusa

      
Babi rusa (Babyrousa babirussa) adalah hewan yang hanya bisa
ditemukan di area Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan
Maluku. Habitat hewan babirusa ini banyak ditemukan di hutan
hujan tropis. Hewan ini memakan buah-buahan dan tumbuhan,
seperti mangga, jamur dan dedaunan. Panjang tubuh babirusa
sekitar 87 - 106 sentimeter. Tingginya hanya 65-80 sentimeter dan
berat tubuhnya dapat mencapai 90 kg. Biasanya mereka hidup
berkelompok dengan seekor pejantan yang paling kuat sebagai
pemimpinnya.
            Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu.
Taringnya panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya
dari duri rotan. Babirusa betina melahirkan satu sampai dua ekor
satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 125 hingga
150 hari. Bayi babirusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah itu
akan mencari makanan sendiri di hutan bebas. Selama setahun
babirusa betina hanya melahirkan satu kali. Usia dewasa seekor
babirusa lima hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24
tahun.
            Karena hewan langka ini sering merusak tanaman, hewan ini
sering diburu penduduk sekitar untuk dibunuh. Oleh karena itulah
mengapa populasi babirusa ini semakin menurun dari waktu ke
waktu.

3. Nuri Raja Ambon

             Burung Nuri Raja Ambon (Alisterus amboinensis) layak menjadi burung khas Maluku.


Burung berparuh bengkok yang sering disebut Nuri Raja saja ini memang ditetapkan
menjadi fauna identitas provinsi Maluku. Anugerah yang pantas bagi burung Nuri Raja yang
mempunyai bulu indah ini meskipun terkesan norak. Burung Nuri Raja Ambon sering disebut
Nuri Raja saja. Hewan ini dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Moluccan King-parrot, Ambon
King Parrot, atau Amboina King Parrot. Sedangkan dalam bahasa latin burng endemik Maluku ini
disebut Alisterus amboinensis. Nuri Raja atau Amboina King Parrot (Alisterus amboinensis)
merupakan satu dari 3 anggota King Parrot (Genus: Alisterus) selain Nuri Raja Papua
atau Papuan King Parrot(Alisterus chloropterus) dan Nuri Raja Australia atau Australian King
Parrot (Alisterus scapularis). Penampilan burung Nuri Raja Ambon memang khas. Selain seperti
jenis burung Nuri lainnya yang mempunyai paruh bengkok, burung yang mempunyai badan
sepanjang 35 cm ini memiliki bulu yang ‘semarak’ dan mencolok dengan kombinasi warna
merah, hijau, dan biru. Bulu pada kepala dan dada burung Nuri Raja Ambon (Alisterus
amboinensis) berwarna merah. Sayapnya berwarna hijau. Sedangkan bagian punggung bagian
atas berwarna biru menyala dan ekor mempunyai warna biru atau biru keunguan atau biru
kehitaman. Burung endemik yang ditetapkan sebagai maskot provinsi Maluku
mendampingi Anggrek Larat sebagai flora identitas provinsinya ini hidup secara berpasangan
atau dalam kelompok-kelompok kecil dengan suara kicauan yang agak ricuh. Burung Nuri Raja
Ambon mengkonsumsi buah, biji, madu, dan pucuk tanaman. Burung ini tinggal di lubang-
lubang pada pohon. Perkawinan terjadi sekitar pada bulan Februari hingga Maret.

Persebaran, Habitat, Populasi, dan Konservasi

Burung Nuri Raja Ambon (Alisterus amboinensis) merupakan hewan endemik yang hidup di


pulau Ambon, Seram dan wilayah Maluku Tengah lainnya serta wilayah Maluku Utara seperti
pulau Halmahera. Burung Nuri Raja Ambon mendiami hutan-hutan hujan dataran rendah dan
perkebunan hingga ketinggian 1.400 meter dpl. Populasi burung berbulu indah dan mencolok ini
di alam diperkirakan sekitar 70.000 ekor (IUCN Redlist: 1997). Dan berdasarkan jumlah populasi
tersebut, oleh IUCN Redlist dan BirdLife International burung yang dikenal sebagai Amboina
King Parrot ini dikategorikan dalam status konservasi Least Concern (Beresiko Rendah) sejak
1988, meskipun pada periode 1994-2000 statusnya pernah dinaikkan menjadi Near
Threatened(Hampir Terancam). Sedangkan CITES mendaftarnya dalam Apendiks II. Ancaman
utama terhadap populasi burung maskot Maluku ini adalah berkurangnya habitat akibat
menyempitnya luas hutan dan kerusakan hutan. Selain itu juga diakibatkan oleh perburuan liar
untuk diperdagangkan. Saya sendiri gak kebayang jika harus memakai baju senorak burung ini.
Mungkin juga burung Nuri Raja Ambon ini. Karena lantaran warna bulunya yang mencolok,
semarak bahkan cenderung norak itulah ia menjadi incaran para manusia yang norak juga.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Aves; Ordo: Psittaciformes; Famili: Psittacidae:
Genus: Alisterus; Spesies: Alisterus amboinensis. 

4. Bidadari Halmahera
Burung Bidadari halmahera (Semioptera wallacii) adalah jenis
cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28 cm, berwarna cokelat-
zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota genus
Semioptera. Burung jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat
mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud. Cirinya yang
paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang
keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau
diturunkan sesuai keinginan burung ini. Burung betinanya yang
kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil
serta punya ekor lebih panjang dibandingkan burung jantan.
George Robert Gray dari Museum Inggris menamai jenis ini untuk
menghormati Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris dan
pengarang buku The Malay Archipelago, orang Eropa pertama yang
menemukan burung ini pada tahun 1858. Burung Bidadari halmahera
adalah burung endemik kepulauan Maluku dan merupakan jenis
burung cenderawasih sejati yang tersebar paling barat. Makanannya
terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan. 
Burung jantan bersifat poligami. Mereka berkumpul dan
menampilkan tarian udara yang indah, meluncur dengan sayapnya
dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau
mencolok sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-
kibarkan.

5. kakatua jambul kuning


Kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea) adalah burung
berukuran sedang, dengan panjang sekitar 35 cm, dari marga
Cacatua. Burung ini hampir semua bulunya berwarna putih. Di
kepalanya terdapat jambul berwarna kuning yang dapat ditegakkan.
Kakatua jambul kuning berparuh hitam, kulit di sekitar matanya
berwarna kebiruan dan kakinya berwarna abu-abu. Bulu-bulu
terbang dan ekornya juga berwarna kuning. Burung betina serupa
dengan burung jantan.

Daerah sebaran kakatua jambul kuning adalah Maluku, papua, Bali,


dan Timor, di tempat yang masih terdapat hutan-hutan primer dan
sekunder. Pakan unggas cerdas dan gemar berkawanan ini terdiri
dari biji-bijian, kacang, dan aneka buah-buahan. Burung betina
menetaskan antara dua sampai tiga telur dalam sarangnya di lubang
pohon.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang
terus berlanjut untuk perdagangan, serta daerah dan populasi
dimana burung ini ditemukan sangat terbatas
( source : http://id.wikipedia.org/wiki )

 Tanaman langka yang ada di MALUKU

1. Anggrek Larat Flora Identitas Propinsi Maluku


Anggrek Larat  (Dendrobium phalaenopsis) termasuk anggrek langka dari Maluku. Bahkan
anggrek Larat termasuk satu dari 12 spesies anggrek langka yang dilindungi di Indonesia.
Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis) juga ditetapkan sebagai flora identitas provinsi
Maluku. Anggrek ini dinamakan Anggrek Larat lantaran pertama kali ditemukan di pulau Larat,
Tanimbar, Maluku. Namun lantaran keindahannya itu, semakin hari anggrek larat semakin
langka di habitat aslinya. Anggrek Larat yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Cooktown
Orchid, berkerabat dekat dengan beberapa jenis anggrek lainnya seperti Anggrek Merpati,
Anggrek Albert, Anggrek Stuberi, Anggrek Jamrud, Anggrek Karawai, dan Anggrek Kelembai.
Dalam bahasa latin tumbuhan ini dikenal sebagai Dendrobium phalaenopsis dengan
sinonimVappodes phalaenopsis, dan Dendrobium bigibbum. Anggrek Larat yang ditetapkan
sebagai flora identitas provinsi Maluku ini mempunyai batang berbentuk gada dengan pangkal
berukuran kecil, bagian tengah membesar dan ujungnya mengecil kembali. Daun Anggrek Larat
(Dendrobium phalaenopsis) berbentuk lanset dengan ujung tidak simetris. Panjang daunnya
kira-kira 12 cm, dengan lebar kira-kira 2 cm. Bunga Anggrek Larat berwarna keungunan pucat
hingga ungu tua. Tersusun dalam bentuk tandan yang tumbuh pada buku-buku batangnya, agak
menggantung. Panjang tandan bunganya kurang lebih 60 cm dengan jumlah bunga tiap tandan 6
– 24 kuntum. Masing-masing bunga bergaris tengah kurang lebih 6 cm. Daun Kelopak berbentuk
lanset, berwarna keunguan. Daun Mahkota lebih pendek, tetapi lebih lebar dari pada
kelopaknya. Pangkalnya sempit dengan ujungnya runcing dan berwarna keunguan. Bibir
bertajuk tiga membentuk corong dengan tajuk tengahnya yang lebar, runcing atau meruncing.
Buah berbentuk jorong, panjang 3,2 cm namun bunganya jarang menjadi buah. Anggrek Larat
(Dendrobium phalaenopsis) yang pertama kali di temukan di pulau Larat, Maluku tumbuh baik
di daerah panas, pada ketinggian antara 0 – 150 m dpl. Di habitat aslinya, Anggrek yang
dijadikan bunga maskot provinsi Maluku ini tumbuh pada pohon-pohonan dan karang-karangan
kapur yang mendapat sinar matahari cukup.

Konservasi Anggrek Larat

Anggrek Larat pernah menjadi sangat terkenal di kalangan para pecinta Anggrek, di
samping Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis). Karenanya hingga saat ini banyak sekali
anggrek hibrida komersial dendrobium yang merupakan hasil persilangan dari anggrek spesies
(anggrek alami) jenis ini. Mungkin lantaran itu, di habitat aslinya anggrek Larat semakin langka
dan terancam punah. Bunga anggrek yang kemudian ditetapkan sebagai flora identitas provinsi
Maluku ini akhirnya ditetapkan menjadfi salah satu dari 12 spesies Anggrek yang langka dan
dilindungi di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999. Semoga Si Ungu
dari pulau Larat ini masih berkesempatan untuk menebarkan pesona keindahanya di habitat
aslinya.

Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo: Orchidales; Famili:


Orchidaceae; Genus: Dendrobium; Spesies: Dendrobium phalaenopsis.
 Taman Nasional yang ada di MALUKU

Taman nasional adalah kawasan yang di dalamnya ada tumbuhan, hewan, dan seluruh
ekosistem alam yang khas.
Taman Nasional memang mirip dengan Cagar Alam.
Namun kalau Cagar Alam tidak boleh dikunjungi tanpa izin, berbeda dengan Taman
Nasional.
Wilayah Taman Nasional boleh dikunjungi untuk kegiatan penelitian, pendidikan, rekreasi
dan pariwisata.
1. Taman Nasional Manusela adalah taman nasional yang terletak di Kepulauan
Maluku, Indonesia. Gunung Binaya, dengan ketinggian 3.027 meter, merupakan gunung tertinggi
di taman ini. Terdapat sekitar 117 spesies burung, 14 di antaranya endemik, seperti Nuri
Bayan, Kasturi tengkuk-ungu, Kakatua Maluku, Todiramphus lazuli, Todiramphus
sanctus, Philemon subcorniculatus dan Alisterus amboinensis.[1]
Taman Nasional Manusela merupakan perwakilan tipe ekosistem pantai, hutan rawa, hutan
hujan dataran rendah dan hutan hujan pegunungan di Maluku. Tipe vegetasi yang terdapat di
taman nasional ini yaitu mangrove, pantai, hutan rawa, tebing sungai, hutan hujan tropika
pamah, hutan pegunungan, dan hutan sub-alpin.

Keragaman hayati

Beberapa jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain tancang (Bruguiera sexangula),
bakau (Rhizophora acuminata), api-api (Avicennia sp.), kapur (Dryobalanops sp.), pulai
(Alstonia scholaris), ketapang (Terminalia catappa), pandan (Pandanus sp.), meranti (Shorea
selanica), benuang (Octomeles sumatrana), matoa/kasai (Pometia pinnata), kayu putih
(Melaleuca leucadendron), berbagai jenis anggrek, dan pakis endemik (Chintea binaya).
Sekitar 117 jenis burung terdapat di Taman Nasional Manusela, di mana 14 jenis di
antaranya endemik seperti kesturi ternate (Lorius garrulus), nuri tengkuk ungu/nuri kepala
hitam (L. domicella), kakatua Seram (Cacatua moluccensis), raja udang (Halcyon
lazuli dan H. sancta), burung madu Seram besar (Philemon subcorniculatus), dan nuri
raja/nuri ambon (Alisterus amboinensis).
Burung kakatua seram dan kalong seram (Pteropus ocularis)[2] merupakan salah satu satwa
endemik Maluku, yang keberadaannya terancam punah di alam akibat perburuan liar,
perusakan dan penyusutan habitatnya. Satwa lainnya di taman nasional ini adalah rusa
(Cervus timorensis moluccensis), kuskus (Phalanger orientalis orientalis), soa-soa
(Hydrosaurus amboinensis), babi hutan (Sus celebensis), luak (Pardofelis marmorata), kadal
panama (Tiliqua gigas gigas), duyung (Dugong dugon), penyu hijau (Chelonia mydas), dan
berbagai jenis kupu-kupu. Satwa marsupial yang terancam atau sudah punah antara
lain bandikot seram (Rhynchomeles prattorum).[3]
Penduduk
Masyarakat desa Manusela, Ilena Maraina, Selumena, dan Kanike, merupakan enclave di dalam
kawasan Taman Nasional Manusela. Masyarakat tersebut telah lama berada di desa-desa
tersebut, dan percaya bahwa gunung-gunung yang berada di taman nasional dapat memberikan
semangat dan perlindungan dalam kehidupan mereka. Kepercayaan mereka secara tidak
langsung akan membantu menjaga dan melestarikan taman nasional

Monografi
Terdapat sungai-sungai yang mengalir deras, dengan konfigurasi topografi terjal, enam buah
gunung/bukit dengan Gunung Binaya yang tertinggi (± 3.027 meter dpl).

Potensi Wisata
 Tepi Merkele, Tepi Kabipoto, Wae Kawa

Cocok untuk yang hobi Menjelajahi hutan, panjat tebing, pengamatan satwa/tumbuhan.

 Pasahari

Merupakan tempat pengamatan satwa rusa dan burung.

 Wai Isal

Lokasi yang cocok untuk Berkemah, menjelajahi hutan, pengamatan satwa/tumbuhan.

 Pilana

Lokasi untuk pengamatan kupu-kupu dan menjelajahi hutan.

 Gunung Binaya, Surga bagi yang hobi dalam bidang pendakian, menjelajahi hutan dan air
terjun.
 Air Terjun Ninivala
 Hatumete,tempat bagi para wisatawan untuk dapat menjelajahi kebudayaan warga
lokal.serta memiliki tempat yg ekstrem bagi para petualang untuk menjelajah alam sekitar. [4]
Sumber : wikipedia

Anda mungkin juga menyukai