Anda di halaman 1dari 2

HEWAN KHAS MALUKU

Burung Nuri Raja Ambon (Alisterus amboinensis) layak menjadi burung


khas Maluku. Burung berparuh bengkok
yang sering disebut Nuri Raja. Hewan
ini dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai Moluccan King-parrot, Ambon
King Parrot, atau Amboina King Parrot.
Sedangkan dalam bahasa latin
disebut Alisterus amboinensis. Nuri Raja
atau Amboina King Parrot (Alisterus
amboinensis) merupakan satu dari 3
anggota King Parrot (Genus: Alisterus)
selain Nuri Raja Papua atau Papuan King
Parrot (Alisterus chloropterus) dan Nuri Raja Australia atau Australian King
Parrot (Alisterus scapularis).
1. Ciri-ciri khusus dan habitat asli
Burung Nuri Raja Ambon mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: paruh bengkok,
badan sepanjang 35 cm, bobotnya bisa mencapai 145
hingga 165 gram, bulu yang ‘semarak’ dan mencolok
dengan kombinasi warna merah, hijau, dan biru, Bulu
pada kepala dan dada burung Nuri Raja Ambon
(Alisterus amboinensis) berwarna merah, sayapnya
berwarna hijau sedangkan bagian punggung bagian
atas berwarna biru menyala dan ekor mempunyai
warna biru atau biru keunguan atau biru kehitaman.
Habitat asli Burung Nuri Raja Ambon (Alisterus
amboinensis) yaitu: merupakan hewan endemik yang hidup di pulau Ambon,
Seram dan wilayah Maluku Tengah lainnya serta wilayah Maluku Utara seperti
pulau Halmahera. Burung Nuri Raja Ambon mendiami hutan-hutan hujan
dataran rendah dan perkebunan hingga ketinggian 1.400 meter dpl. Burung ini
tinggal di lubang-lubang pada pohon.
2. Manfaat hewan
Dapat dijadikan sebagai objek wisata fauna.
3. Jumlah populasinya saat ini
Populasi burung berbulu indah dan mencolok ini di alam diperkirakan sekitar
70.000 ekor (IUCN Redlist: 1997). Dan berdasarkan jumlah populasi tersebut,
oleh IUCN Redlist dan BirdLife International burung yang dikenal
sebagai Amboina King Parrot ini dikategorikan dalam status konservasi Least
Concern (Beresiko Rendah) sejak 1988, meskipun pada periode 1994-2000
statusnya pernah dinaikkan menjadi Near Threatened (Hampir Terancam).
4. Penyebab kelangkaan
Penyebab kelangkaan yang menjadi ancaman utama terhadap populasi burung
maskot Maluku ini adalah berkurangnya habitat akibat menyempitnya luas
hutan dan kerusakan hutan. Selain itu juga diakibatkan oleh perburuan liar
untuk diperdagangkan. Karena lantaran warna bulunya yang mencolok,
semarak bahkan cenderung norak itulah ia menjadi incaran para manusia.
5. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah untuk
melindungi kelestariannya.
Upaya yang dapat dilakukan dengan konservasi in- situ fauna burung bidadari
endemik (Semioptera wallacii), melalui pendekatan sosial masyarakat dan
berguna sebagai acuan bagi masyarakat setempat dalam upaya menjaga
kelestarian alam.
6. Langkah-langkahmu sebagai pelajar untuk melindungi kelestariannya.
Menjaga dan merawat Burung Nuri Raja Ambon dan tidak boleh
diperdagangkan.

Burung Bidadari Halmahera, si cantik yang genit dari Maluku Utara


Burung bidadari adalah fauna endemik di Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara
endemik Maluku mempunyai nama latin Semioptera wallacii.
1. Ciri-ciri khusus dan habitat asli
Burung Bidadari berukuran sedang, sekitar 28
cm, Berwarna coklat kehijauan zaitun, Burung
bidadari jantan mempunyai mahkota warna ungu
dan ungu-pucat mengkilat serta warna hijau
zamrud pada dadanya, Burung Bidadari betina
berukuran lebih kecil dengan warna cokelat
zaitun dan serta punya ekor lebih panjang
dibandingkan burung jantan. Ciri khas burung
Bidadari (Semioptera wallacii) adalah adalah
dipunyainya dua pasang bulu putih yang panjang
yang keluar menekuk dari sayapnya.
Burung Bidadari merupakan satwa
endemik Maluku Utara dan menjadi jenis
Cenderawasih yang tersebar di kawasan paling barat. Burung ini bisa dijumpai
di pulau Halmahera dan Bacan di Maluku Utara. Beberapa lokasi yang menjadi
habitat burung Bidadari nan genit lagi indah ini adalah hutan Tanah Putih,
gunung Gamkonora, dan hutan Domato (Halmahera Barat), hutan Labi-labi di
area Taman Nasional Aketajawe dan hutan Lolobata (Halmahera Timur).
Burung bernama lokal weak-weka ini juga ditemukan di pulau Bacan.
2. Manfaat hewan
Dapat dijadikan sebagai objek wisata fauna.
3. Jumlah Populasinya saat ini.
Populasi burung Bidadari (Semioptera wallacii), Populasinya di alam bebas
disebutkan hanya tinggal 50 – 100 ekor.
4. Penyebab Kelangkaan
Menipisnya populasi burung bidadari bukan disebabkan penangkapan burung,
melainkan akibat penebangan dan penjarahan hutan di Halmahera, terutama
jenis kayu matowa. Akibatnya, spesies ini bidadari kehilangan habitat dan
banyak yang mati.
5. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah untuk
melindungi kelestariannya.
Upaya yang dapat dilakukan dengan konservasi in- situ fauna burung bidadari
endemik (Semioptera wallacii),melalui pendekatan sosial masyarakat dan
berguna sebagai acuan bagi masyarakat setempat dalam upaya menjaga
kelestarian alam.
6. Langkah-langkahmu sebagai pelajar untuk melindungi kelestariannya.
Menjaga dan merawat Burung Nuri Raja Ambon dan tidak boleh
diperdagangkan.

Anda mungkin juga menyukai