Anda di halaman 1dari 32

Bahan Ajar

PENDAHULUAN

A. Topik Materi

Mengadministrasi server dalam jaringan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administrator
jaringan. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar di dapat hasil yang baik.
Membangun dan Mengkonfigurasi Server merupakan modul praktikum yang membahas tentang cara
membangun dan mengkonfigurasi paket-paket aplikasi server untuk jaringan lokal maupun jaringan
berbasis luas (WAN). Dalam modul ini dibahas pemasangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk
membangun sever. Kemudian dilanjutkan dengan menginstalsi paket-paket aplikasi dan
mengkonfigurasinya sehingga menjadi sebuah server yang dapat memberikan layanan kepada jaringan.
Layanan aplikasi yang direncanakan tersebut meliputi DNS, Web, dan CMS wordpress

B. Kompetensi Dasar

Membangun dan mengkonfigurasi server

C. Indikator

1. Siswa memasang perangkat keras jaringan sesuai topologi


2. Siswa menginstalasi paket-paket aplikasi layanan server
3. Siswa mengkonfigurasi alamat interface pada debian server debian
4. Siswa mengkonfigurasi DNS server debian sesuai dengan domain name server.
5. Siswa mengkonfigurasi Web Server debian
6. Siswa mengkonfigurasi CMS wordpres pada Web Server debian

D. Prasyarat Siswa

Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah :


1. Siswa telah lulus kompetensi inti Menginstalasi perangkat jaringan LAN (Local Area Network)
2. Siswa telah lulus kompetensi inti Menginstalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI dan CLI
3. Siswa mampu mengoperasikan komputer sesuai dengan intruksi manual book.

E. Manfaat Mempelajari Modul ini

Siswa mampu melakukan pekerjaan dan tugas yang menangani masalah administrasi server yang
tersambung dalam jaringan meliputi pemasangan perangkat jaringan dan layanan server seperti DNS,
Web server dan konfigurasi CMS Wordpress

Page | 1
Bahan Ajar

URAIAN MATERI

A. Pemasangan Perangkat Keras Jaringan

Membangun server pada jaringan lokal paling sedikit membutuhkan perangkat seperti PC server, PC client,
kabel UTP straight, switch/hub. Pemasangan perangkat-perangkat ini harus sesuai dengan desain topologi
yang sudah ditentukan agar jaringan yang dibangun terencana dengan baik. Berikut ini disajikan bentuk
topologi jaringan yang akan dibangun sehingga siswa dapat merencanakan perangkat-perangkat jaringan
yang dibutuhkan.

Yang perlu diperhatikan disini adalah penempatan perangkat-perangkat jaringan, misalnya dimana akan
diletakkan PC server dan PC client. Penempatan PC server biasanya berada pada tempat yang tidak mudah
dijangkau oleh pengguna PC client. Sedangkan PC client ditempatkan pada daerah yang mudah dijangkau
oleh para pengguna. Selanjutnya dalam pemasangan kabel-kabel yang menghubungkan seluruh
perangkat-perangkat jaringan, sebaiknya diberi pelindung agar kabel tidak mudah rusak disamping nilai
estetika tetap terjaga.

B. Konfigurasi Alamat Interface Server

Untuk berkomunikasi dengan komputer lain sebuah komputer harus memiliki IP Address (Alamat IP). IP
Address merupakan identitas komputer dalam jaringan yang berbentuk angka-angka, dan tersusun secara
unik, hal ini berarti dalam sebuah jaringan 1 IP Address digunakan oleh 1 Komputer.

Ada dua cara untuk mengkonfig IP Address. Cara pertama dengan metode On The Fly, namun konfigurasi
ini akan hilang jika komputer Reboot, caranya yaitu:
#ifconfig eth0 [IP Address kamu] netmask [netmask kamu] broadcst [IP broadcast kamu]
Misalnya:
# ifconfig eth0 192.168.12.1 netmask 255.255.255.0 broadcast 192.168.12.255

Cara kedua adalah dengan mengedit file di /etc/network/interfaces. Perintah command line yang
digunakan adalah:
# nano /etc/network/interfaces

Page | 2
Bahan Ajar

Selanjutnya mengisi atau mengubah script di dalam file interface yang terdapat dalam direktori
/etc/network/ sesuai alamat IP address yang ditentukan.

Dalam modul ini langkah-langkah kegiatan untuk konfigurasi alamat interface server adalah sebagai
berikut:

Page | 3
Bahan Ajar

1. Pengecekan interface server, dalam hal ini adalah eth0 dan eth1

Kalau kita perhatikan, IP address di Eth0 dan Eth1 belum sesuai dengan desain topologi yang akan
dibuat, sehingga harus kita konfigurasi ulang melalui file interfaces.

2. Konfigurasi Interface eth0 dan eth1

Edit seperti script berikut:

3. Restart Interface

4. Buat domain server kita

5. Buat script seperti berikut:

Page | 4
Bahan Ajar

6. Buat hostname server kita:

7. Buat script seperti ini:

Sampai di sini Tahap Konfigurasi Awal pada Debian untuk membangun server sudah selesai.

C. Instalasi dan Konfigurasi DNS Server

Sebelumnya kita sudah melakukan Konfigurasi Network Adapter pada VirtualBox dan Konfigurasi Network
pada Debian, maka sekarang kita akan Menginstall dan Mengkonfigurasi DNS Server. Langkah-langkah
untuk instalasi dan konfigurasi DNS Server akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk instalasi dan konfigurasi DNS server dan Aplikasi server lainnya, kita memerlukan media untuk
mengambil paket-paket yang akan diinstalasi tersebut. Paket-paket tersebut dapat diperoleh dari
repositori debian melalui internet (http://debian.org, http://kambing.ui.ac.id, dan lain-lain). Untuk
keperluan tersebut, server debian kita harus sudah terkoneksi ke internet. Namun dalam praktek ini,
kita tidak menggunakan repositori debian, melainkan dari DVD.iso instalasi yang ada dalam hard disk
kita. Untuk itu kita harus mengubah mount ke CD/DVD drive dari aplikasi VirtualBox dan Debian.

Caranya:
a. Dari menu utama VirtualBox, ubah mount ke CD.iso instalasi. Klik pada sistem operasi yang
berjalan [Debian 6.0.7]  [Settings]  [Storage]  [IDE Controller/Empty]  ikon CD 
[DVD.iso instalasi]  [OK].

Jika menggunakan Debian GUI, langsung saja dari menu [Device]  [CD/DVD Devices] 
[DVD.iso instalasi]  [OK].

Page | 5
Bahan Ajar

b. Selanjutnya dari sistem operasi Debian, ubah mount ke CD drive. Gunakan perintah:

2. Selanjutnya install paket bind9

Page | 6
Bahan Ajar

3. Setelah instalasi bind9 selesai, masuk ke direktori /etc/bind9/, dan lihat isi direktorinya.

4. Kemudian edit isi file named.conf.local

5. Buat script seperti berikut:

6. Lihat kembali isi direktori /etc/bind/.

7. Copy file db.local menjadi db.smknbi pada direktori yang sama. Lihat hasilnya:

8. Copy file db.255 menjadi db.192 pada direktori yang sama, dan lihat hasilnya :

9. Kemudian edit isi file db.smknbi

Isi seperti script berikut:

Page | 7
Bahan Ajar

10. Lalu edit isi file db.192

Isi seperti script berikut:

11. Edit juga isi file resolv.conf

Isi seperti script berikut:

12. Selanjutnya restart konfigurasi bind9 yang sudah kita lakukan.

13. Untuk mengetahui apakan DNS server sudah berjalan, lakukan tes dns dari localhost. Gunakan
perintah dig.

Page | 8
Bahan Ajar

Atau gunakan perintah nslookup:

Jika ditampilkan seperti gambar di atas, maka konfigurasi DNS server sudah berhasil dengan baik.

Page | 9
Bahan Ajar

14. Lakukan juga pengujian dengan perintah ping. Ping ke smknbi.net

Ping ke www.smknbi.net

Ping ke mail.smknbi.net

Ping ke ftp.smknbi.net

Sampai di sini tahap Instalasi dan Konfigurasi DNS Server sudah selesai.

Page | 10
Bahan Ajar

D. Instalasi dan Konfigurasi Web Server

1. Terlebih dahulu install apache (sebagai web server) dan links (sebagai web browser)

Jika ada pertanyaan “Do you want to continue [Y/n]?” Tekan tombol y dan ENTER pada keyboard
untuk melanjutkan.

2. Setelah proses instlasi apache2 dan links selesai, maka web server kita sudah berjalan. Hanya saja
tampilannya masih default. Tes dengan browser links ke server smknbi.net

Pada tampilan Welcome, pilih [OK] atau langsung ENTER.

Jika ditampilkan seperti gambar berikut, berarti webserver kita sudah berfungsi dengan baik.

Untuk keluar dari links, tekan pada keyboard tombol q, kemudian ENTER.

3. Jika kita ingin mengubah tampilan default webpage utama web server kita, maka lakukan
pengeditan pada file index.html yang terdapat pada direktori /var/www/.

Edit script yang ada dalam file tersebut. Anda dapat melakukan konfigurasi secara bebas pada file ini
untuk menghasilkan tampilan sesuai keinginan Anda, tergantung kreativitas anda. Setelah selesai
simpan dengan Ctrl + X lalu Y dan ENTER.

4. Selanjutnya restart konfigurasi web server, dengan perintah:

Page | 11
Bahan Ajar

5. Kemudian kita akses kembali web server dengan menggunakan aplikasi web browser links ke
smknbi.net.

Jika sudah ditampilkan seperti di atas, berarti konfigurasi pada file index.html yang baru saja kita
lakukan, sudah berjalan dengan baik.

6. Kemudian install paket php5.

Jika muncul pertanyaan: “Do you want to continue [Y/n]?” Tekan tombol keyboard y lalu ENTER,
untuk melanjutkan.

7. Edit file info.php yang terdapat pada direktori /var/www/.

8. Tambahkan script pada file info.php seperti berikut inti:

9. Restart kembali hasil konfigurasi pada file apache2.

10. Sekarang uji akses ke php di server dengan web browser dari PC client. Pada address bar, ketikkan
smknbi.net/info.php.

11. Install php5-mysql.

12. Install juga paket mysql-server.

Page | 12
Bahan Ajar

Jika muncul pertanyaan “Do you want to continue [Y/n]?” Ketikkan y lalu ENTER untuk
melanjutkan.

13. Setelah paket mysql-server berhasil diinstall, muncul form pengisian password root untuk mysql
seperti gambar berikut ini. Isikan password.

14. Masukkan kembali password yang sama pada form konfirmasi.

Tunggu hingga proses instalasi selesai.

15. Selanjutnya kita tes dengan cara mengetikan perintah mysql –u root –p. Jika diminta password,
masukkan password saat instalasi mysql-server sebelumnya.

Jika sudah muncul teks “mysql>” seperti gambar di atas, maka tekan Ctrl + C untuk keluar dari
mysql.

16. Selanjutnya install paket phpmyadmin dengan perintah:

Jika muncul pertanyaan “Do you want to continue [Y/n]?”, maka ketikkan y lalu ENTER untuk
melanjutkan.

17. Setelah itu akan muncul pilihan web server mana yang akan dikonfigurasi pada phpmyadmin. Pilih
apache2, seperti gambar berikut:

Page | 13
Bahan Ajar

18. Jika muncul pesan seperti berikut ini, pilih [No].

Tunggu hingga proses instalasi selesai.

19. Setelah itu kita buka konfigurasi file apache.conf pada direktori /etc/phpmyadmin/. (Note: di
sini kita tidak menggunakan editor nano, tapi menggunakan editor gedit agar lebih mudah
mengcopy-paste script yang ada di dalamnya).

20. Copykan isi seluruh script pada file apache.conf tersebut ke dalam file apache2.conf yang terdapat
dalam direktori /etc/apache2/. Caranya seleksi seluruh script menggunakan mouse atau Ctrl +
A pada keyboard. Cari menu [Copy] atau klik kanan pada script yang diseleksi, pilih [Copy].
Kemudian tutup editor gedit. Selanjutnya buka file apache2.conf pada direktori /etc/apache2,
dengan perintah:

Tempatkan kursor di baris paling akhir dari script file apache2.conf tersebut. Kemudian klik kanan,
lalu pilih [Paste]. Selanjutnya simpan dan keluar dari editor gedit.

21. Restart apache2 dengan cara mengetikan perintah ini :

22. Lalu kita tes phpmyadmin dengan membuka web browser dari PC client. Ketikkan pada address bar:
smknbi.net/phpmyadmin. Pada menu login, masukkan user root dan password yang digunakan
pada saat proses instalasi mysql-server.

Page | 14
Bahan Ajar

23. Hasilnya akan seperti gambar berikut:

Sampai di sini, tahap Instalasi dan Konfigurasi Web Server telah selesai. Namun web server ini masih
kosong. Untuk mengisi kontennya kita ini perlu diinstall aplikasi aplikasi-aplikasi CMS seperti seperti
joomla, wordpress, dan lain-lain.

Page | 15
Bahan Ajar

E. Instalasi dan Konfigurasi CMS Joomla pada Web Server

Sebelum kita menginstall joomla ke dalam web server, terlebih dahulu kita mendownload software
joomla dari alamat http://www.joomla.org. Untuk mengetahui alamat detail atau link download
softwarenya, terlebih dahulu kita buka alamat web page joomla menggunakan PC Host kita. Di halaman
utama situs tersebut biasanya terdapat link download software joomla terbaru.
Untuk versi 3.1, link downloadnya:
http://joomlacode.org/gf/download/frsrelease/18622/83487/Joomla_3.1.5-Stable-Full_Package.zip
Untuk versi 2.5, link downloadnya:
http://joomlacode.org/gf/download/frsrelease/18624/83477/Joomla_2.5.14-Stable-Full_Package.zip

1. Setelah mengetahui alamat link untuk download joomla, maka selanjutnya mendownloadnya
menggunakan PC Debian server. Sebelum mendownloadnya, sekarang saya berada pada direktori
/home/habib/Downloads, agar nanti hasil download berada dalam direktori Downloads
tersebut. Anda dapat menempatkan hasil download pada direktori apa saja.

2. Download software joomla dari websitenya. Dalam tutorial ini kita menggunakan joomla versi 2.5
dengan alamat link downloadnya:
http://joomlacode.org/gf/download/frsrelease/18624/83477/Joomla_2.5.14-Stable-Full_Package.zip
Untuk mendownloadnya gunakan perintah wget.

Tunggu hingga proses download selesai.

3. Setelah proses download selesai, cari di mana anda menyimpan CMS Joomla tersebut. Karena saya
sudah menyimpannya pada direktori Downloads, maka saya masuk ke direktori Downloads dengan
perintah:

4. Selanjutnya tampilkan isi direktori Download.

Dari tampilan gambar di atas, terdapat sebuah file berektension zip bernama Joomla_2.5.14-Stable-
Full_Package.zip, merupakan sofware Joomla yang harus terlebih dahulu kita ekstrak.

5. Sebelum di ekstrak, terlebih dahulu kita buat direktori bernama Joomla di dalam direktori
/var/www.

6. Copikan file Joomla ke dalam direktori /var/www/joomla

(Note: Jika kesulitan menulis nama file Joomla yang terlalu panjang, maka cara pengetikan lebih
mudah adalah ketikkan terlebih dahulu “cp Joo” (tanpa tanda petik dan huruf J kapital, kemudian
langsung tekan tombol Tab pada keyboard, sehingga seluruh nama file tersebut tampil).

7. Sekarang kita pindah ke direktori /var/www/joomla

8. Lihat kembali isi direktori /joomla

Page | 16
Bahan Ajar

9. Ekstrak file Joomla dengan mennggunakan perintah unzip.

10. Jika ditampilkan pesan seperti berikut, berarti unzip command belum terinstal pada Debian anda.

Page | 17
Bahan Ajar

11. Maka harus kita install terlebih dahulu unzip dengan perintah:

12. Setelah selesai menginstall unzip, kembali ulangi perintah ekstrak Joomla seperti pada langkah 9 di
atas.
13. Jika proses ekstrak file Joomla selesai, maka lihat perubahan isi pada direktori /joomla

14. Pindah ke direktori /etc/apache2/sites-available dan tampilkan isi direktorinya.

15. Buat VirtualHost baru dengan cara mengcopy file default dan ganti namanya menjadi joomla di
dalam direktori yang sama.

16. Tampilkan kembali isi direktori /sites-available

17. Selanjutnya edit isi file joomla

18. Ubah dan tambah script sehingga tampak seperti pada gambar sebelah kanan berikut:

Simpan setelah selesai mengganti dan menambah script seperti gambar di atas.

19. Non aktifkan VirtualHost default dan aktifkan VirtualHost joomla.

Page | 18
Bahan Ajar

20. Pindah ke direktori /var/www/joomla

Page | 19
Bahan Ajar

21. Ubah hak akses direktori joomla

22. Aktifkan service apache2

23. Sekarang kita pindah pada PC Client (Windows XP). Jalankan web browser, kemudian ketikkan
smknbi.net/phpmyadmin pada address bar. Gunakan user root dan masukkan passwordnya untuk
login.

24. Selanjutnya pada tampilan smknbi.net/phpmyadmin, ketikkan joomla pada bagian Ciptakan
database baru, lalu pilih [Ciptakan]

25. Sehingga menjadi seperti ini.

Page | 20
Bahan Ajar

26. Tutup halaman smknbi.net/phpmyadmin. Buka kembali web browser dan ketikkan pada address bar
alamat domain server kita yaitu smknbi.net.

27. Secara otomatis akan masuk ke halaman instalasi joomla. Pada halaman Pilih Bahasa klik [English
(United States)]  [Berikutnya].

28. Pada halaman Pre-Installation Check, Pilih [Next]

Page | 21
Bahan Ajar

Page | 22
Bahan Ajar

29. Pada halaman License, pilih [Next]

30. Pada halaman Database Configuration, ketikkan root pada Username, password mysql pada
Password, dan joomla pada Database Name, lalu pilih [Next].

31. Pada halaman FTP Configuration, langsung saja pilih [Next]

Page | 23
Bahan Ajar

Page | 24
Bahan Ajar

32. Pada halaman Main Configuration, isikan konfigurasi seperti gambar berikut, setelah selesai pilih
[Next]:

33. Pada halaman Remove installation folder, muncul tombol pesan “PLEASE REMEMBER TO
COMPLETELY, REMOVE THE INSTALLATION FOLDER”. Abaikan saja dan jangan diklik tombol pesan
tersebut.

34. Selanjutnya kita akan menghapus direktori instalasi Joomla dari Debian server. Terlebih dahulu kita
pindah ke direktori /var/www/joomla.

35. Hapus direktori installation

Page | 25
Bahan Ajar

36. Cek hasil konfigurasi kontent web server, dengan mengetikkan pada address bar: www.smknbi.net di
PC Client.

37. Sehingga akan ditampilkan seperti gambar berikut:

38. Selanjutnya cek konfigurasi tampilan Joomla dengan mengetikkan pada address bar:
www.smknbi.net/administrator

Page | 26
Bahan Ajar

Page | 27
Bahan Ajar

39. Sehingga tampak seperti berikut:

40. Selanjutnya cek hasil konfigurasi web database, dengan mengetikkan pada address bar:
www.smknbi.net/phpmyadmin

41. Selanjutnya isilah kontent web server joomla sesuai kreativitas anda dari
www.smknbi.net/administrator. Untuk itu anda harus menguasai cara membuat web dengan joomla.
Jika anda sudah terbiasa dengan membuat website basis joomla, maka anda akan lebih mudah
merancang dan mengisi web server ini.

Sampai di sini tahap Instalasi CMS Joomla pada Web Server Debian telah selesai dilakukan.

Page | 28
Bahan Ajar

TUGAS DAN LATIHAN

Gunakan panduan topologi berikut untuk mengerjakan soal di bawah ini.

1. Gantilah konfigurasi interface server dari gambar di atas, menjadi alamat IP address 192.168.200.1 dan
subnetmask 255.255.255.255.
2. Gantilah nama domain server di atas menjadi: smknbinaan.com
3. Gantilah hostname server di atas menjadi : server-smknbinaan
4. Konfigurasilah alamat name server berdasarkan alamat server yang sudah anda buat.
5.

Page | 29
Bahan Ajar

RANGKUMAN

1. Membangun server pada jaringan lokal paling sedikit membutuhkan perangkat seperti PC server, PC
client, kabel UTP straight, switch/hub. Yang perlu diperhatikan disini adalah penempatan perangkat-
perangkat jaringan, misalnya dimana akan diletakkan PC server dan PC client. Penempatan PC server
sebaiknya terlindung dari potensi bahaya seperti sinar matahari, hujan, kelembaban dan sebagainya.
Idealnya ditempatkan di dalam ruangan tertutup dan tidak mudah dijangkau oleh orang lain.

2. Fungsi utama dari sebuah system DNS adalah menerjemahkan nama-nama host (hostnames) menjadi
nomor IP (IP address) ataupun sebaliknya, sehingga nama tersebut mudah diingat oleh pengguna
internet. Fungsi lainnya adalah untuk memberikan suatu informasi tentang suatu host ke seluruh
jaringan internet. File-file yang dikonfigurasi pada DNS server adalah :
a. named.conf.local,
b. db.local,
c. db.255,
d. resolv.conf,
e. restart bind9

3. Web server merupakan salah satu layanan internet yang popular karena ke populerannya maka layanan
ini menjadi media yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan lembaga, institusi atau perusahaan.
Fasilitas ini juga memungkinkan kita mengakses informasi dan data efektif dan efisien. File-file yang
dikonfigurasi pada Web server adalah:
a. apache2,
b. links,
c. php5,
d. php5-mysql,
e. mysql-server,
f. phpmyadmin

4. Joomla adalah salah satu CMS Opensource yang didesain untuk digunakan dimulti scope. mulai dari yang
sederhana sampai yang komplek, bahkan sampai ke level corporate. joomla mudah dalam penginstalan,
sederhanda dalam memanage dan reliable. Tahapan proses untuk konfigurasi CMS Joomla:
a. Download software Joomla.
b. Buat dan Konfigurasi VirtualHost
c. Buat database Joomla
d. Konfigurasi database cms Joomla

Page | 30
Bahan Ajar

EVALUASI

Mata Pelajaran : Produktif TKJ Nama Siswa : ………………………………………………


Kompetensi Inti : KK-17. Menginstalasi server dalam jaringan
Tgl. Ujian : ………………………………………………
Komp. Dasar : 17.5 Membangun dan mengkonfigurasi server
Kelas/Semester : XII/1 Jam Mulai : …….… Jam Selesai : ..………

Soal Praktikum :

Dengan sistem operasi Debian Squeeze berbasis teks, bangun dan konfigurasilah sebuah server sesuai desain
topologi jaringan seperti di atas. Aplikasi yang akan dijalankan adalah DNS server, Web Server, dan CMS
Joomla yang terinstall pada web server. Acuan dan kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel Aspek Penilaian.

Peralatan :
PC server Debian Squeeze OS : 1 unit
PC Client : 2 unit
Kabel UTP straight : 3 bh
Penilaian :
Skor
No Aspek Penilaian Skor Maks
Diperoleh
A Persiapan 10
1. Persiapan peralatan dan bahan 5
2. Kerapian dalam penempatan dan pemasangan peralatan kerja 5
B Pelaksanaan 70
3. Konfigurasi interface (network) dan hostname 10
4. Instalasi dan konfigurasi DNS server 20
5. Instalasi dan konfigurasi Webserver 20
6. Instalasi dan konfigurasi CMS (Joomla atau Wordpress) 20
C Hasil 20
7. Koneksi server, client dan internet 5
8. Fungsi DNS server 5
9. Fungsi Webserver 5
10. Akses ke CMS (Joomla) 5
Skor 100

Page | 31
Bahan Ajar

Waktu Maksimum 120 menit

Penilai,

Nilai Akhir : …………………… Habib Ahmad Purba

DAFTAR PUSTAKA

Andi Micro, (2012), Dasar-Dasar Jaringan Komputer (Edisi Revisi 2012). Jakarta : ClearOS Indonesia

Pudja Mansyurin, (2011) Membuat Server dengan Linux OS (Ebook)

Tim Penulis Modul Dikmenjur, (2005), Mengadministrasi Server Dalam Jaringan. Jakarta : Departemen
Pendikan Nasional

http://habibahmadpurba.wordpress.com

Page | 32

Anda mungkin juga menyukai