Anda di halaman 1dari 53

PERANCANGAN DAN ANALISIS

KONTRAK
Webinar Training – Jimly School of Law and Government
28 Juli 2020

1
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
2
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
PENGANTAR
● Perancangan Kontrak (Contract Drafting) tidak sama dengan Hukum
Perjanjian (Law of Contract) seperti Buku III B.W.
● Perancangan Kontrak memerlukan pengetahuan Hukum Perjanjian dan
kemampuan memahami sifat kerja sama dan faktor risiko.
● Teori-teori Hukum Perjanjian dan pemahaman atas operasi bisnis
berperan penting dalam perancangan kontrak yang tepat guna.
● Sesi ini akan terfokus pada teknik dasar perancangan dan analisis
kontrak.

3
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
PRINSIP DASAR
● Merupakan kesepakatan antara subyek hukum yang cakap.
● Merupakan kesepakatan yang berisi hak dan kewajiban (prestasi)
terkait objek kesepakatan.
● Harus memperhatikan hukum yang berlaku, ketertiban umum, dan
kesusilaan.
● Merupakan cerminan dari kesepakatan para pihak yang dituangkan
dalam kalimat hukum.
● Mencerminkan hasil negosiasi oleh masing-masing pihak.

4
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
Fitur Perjanjian Pendahuluan Perjanjian Pelaksanaan
Singkat (maksimal < 10 Lengkap, spesifik, dan
SIFAT KONTRAK Format halaman) dan bersifat umum technical

Dari segi lingkup dan Mengatur hal-hal yang Isi Perjanjian Pendahuluan
pelaksanaannya, dapat bersifat pokok/mendasar, + detail aturan pelaksanaan
misalnya: dan teknis hukum
diklasifikasikan menjadi: Substansi objek kerja sama,
harga/nilai, timeline,
1. Bersifat Pendahuluan milestone
(Preliminary) Sebagai perjanjian antara Perjanjian bersifat definitif
2. Bersifat Pelaksanaan yang akan digunakan
(Implementing) sebagai landasan
Tujuan pembuatan perjanjian
3. Konfirmasi/Pernyataan
bersifat definitif
Bersama
(Confirmatory/Joint
Statement) Kekuatan Mengikat/tidak mengikat Mengikat
Mengikat
Pendek, < 12 bulan (dapat Mengikuti dari bidang usaha
diperpanjang) → untuk yang dikerjasamakan:
Jangka Waktu dilanjutkan dengan infrastruktur, jasa
perjanjian definitif konsultasi, engineering
5 5
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
ANATOMI KONTRAK BISNIS
(UMUM)

6
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
ANATOMI KONTRAK BISNIS
(UMUM)

Secara umum anatomi kontrak terdiri dari:


1. Bagian Pendahuluan;
2. Bagian Isi
3. Bagian Penutup; dan
4. Lampiran (bila ada)
7
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
1. BAGIAN PENDAHULUAN
a) Sub Bagian Pembuka.
b) Sub Bagian Para Pihak
c) Sub Bagian Penjelasan

8
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
a) Sub Bagian Pembuka
Berisi kata pembuka, termasuk penyingkatan judul perjanjian dan tanggal
perjanjian.

Contoh:

Perjanjian Kerja Sama Operasi (selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat pada hari ini, [hari
dan tanggal] di [tempat, jika mungkin disebutkan] oleh dan antara:

This Assignment of Project Construction Contract (hereinafter referred to as the “Agreement”)


is made and entered into as of [date] by and between:

9
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
b) Sub Bagian Para Pihak
Berisi elaborasi dari pihak yang mengikatkan diri pada perjanjian.

Contoh:

PT XYZ, NPWP No. ___, yang didirikan dengan Akta Notaris ___, SH di Jakarta No. ___ tanggal
___ sebagaimana telah diubah dan terakhir dengan Akta No. ___ tanggal ___ yang telah
disahkan dengan Keputusan Menteri Kehakiman No. ___ tanggal ___ dan telah diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. ___ Tahun ___ (Berita Negara
Republik Indonesia tanggal ___ No. ___), berkedudukan di ___, dalam perbuatan hukum ini
diwakili secara sah oleh ___, Direktur Utama PT XYZ, selanjutnya disebut “XYZ”.

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner 10


BUTIR ANALISIS
● Bentuk badan usaha yang digunakan: PT, Koperasi,
Yayasan, CV, Firma, dll;
● Dokumen pengaturan kewenangan: AD, ART, dan Akta
Pendirian (Governing Documents);
● Kewenangan mewakili (Authorized Representation):
Direksi (1,2?), Pengurus, dan Rekan Pelaksana

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner 11


KESALAHAN YANG UMUM TERJADI

● Tidak memahami bentuk badan hukum dan


dokumen yang menjadi dasar aturan main; dan
● Tidak memiliki dan menelaah salinan dokumen
yang menjadi dasar aturan main tersebut.

12
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
c) SUB BAGIAN PENJELASAN
Berisi penjelasan tentang keahlian dan peran para pihak, tujuan kerja sama, dan
informasi umum kerja sama.
Contoh:

Para Pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut:

A. Bahwa Pihak Pertama adalah suatu perusahaan yang memiliki keahlian di bidang penanggulangan
bencana dan Pihak Kedua memiliki sumber daya berupa kendaraan dan peralatan penanggulangan
bencana;
B. Pihak Pertama membutuhkan sumber daya berupa kendaraan dan peralatan penanggulangan bencana
untuk mendukung kegiatan usahanya dan Pihak Kedua memiliki sumber daya berupa kendaraan dan
peralatan penanggulangan bencana yang diperlukan oleh Pihak Pertama;
C. Bahwa Pihak Pertama berniat untuk memesan dan membeli Barang (sebagaimana ditentukan
selanjutnya) dari Pihak Kedua dan Pihak Kedua berniat untuk menjual Barang kepada Pihak Pertama,
sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan di bawah ini;

13
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
BUTIR ANALISIS
● Perhatikan credential para pihak terkait keahlian
dan kemampuan yang diharapkan dalam kerja
sama
● Cermati rekam jejak dari proyek serupa yang
pernah dilakukan (success/failure)
● Kumpulkan informasi tentang kinerja dan rekanan
dalam proyek kerja sama terdahulu

14

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KESALAHAN YANG UMUM

● Tidak melakukan riset yang cukup tentang


track record masing-masing pihak
(success/failure rate, resources availability)

15

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


2. BAGIAN ISI KONTRAK

16

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


ISI KONTRAK
Bagian Isi terdiri dari pasal-pasal operasional yang mengatur substansi kerja sama: komersial,
operasional, dan mitigasi risiko.

Bagian Isi memuat klausul-klausul yang mengatur:


➢Definisi dan Penafsiran
➢Ketentuan Pokok Kerja Sama: Komersial, Teknis, dan Operasional
➢Mekanisme Pelaksanaan Kerja Sama: Jadwal, Milestone, Deliverables
➢Batasan (Covenants), Kesanggupan (Undertaking), dan Larangan (Restrictions): Pernyataan dan
Jaminan (Representations and Warranties), Ganti Rugi (Indemnity), dan Cidera Janji (Event of Default)
➢Jangka Waktu, Pengakhiran dan Konsekuensi
➢Pelanggaran dan Sanksi

Ketentuan Umum/Teknis Hukum: Hukum Yang Mengatur, Forum Penyelesaian Sengketa, Keadaan
Kahar, Domisili Hukum, Kerahasiaan, Bahasa Yang Digunakan, Keterpisahan, Pemberitahuan.

17

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KLAUSUL DEFINISI DAN PENAFSIRAN
Definisi Penafsiran

● Klausul Definisi adalah pasal Dimaksudkan untuk memastikan


yang mengatur tentang konsistensi penafsiran atas istilah-
berbagai definisi, interpretasi istilah yang umum digunakan dalam
maupun kon-struksi dalam kontrak: gender, singular/plural,
kontrak. hari, dll.
● Digunakan untuk istilah yang
digunakan berulang-ulang.
● Kata dimulai dengan huruf
kapital

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


18
KLAUSUL DEFINISI DAN PENAFSIRAN
Contoh Klausul Definisi: Contoh Klausul Penafsiran:

● “Hari Kerja” berarti suatu hari, selain Penafsiran. Dalam Perjanjian ini, kecuali konteksnya
hari Sabtu atau Minggu dimana menentukan lain:
bank komersial buka untuk kegiatan a. judul-judul pasal dan ayat dan daftar isi digunakan hanya
usaha sehari-hari di Indonesia. untuk memudahkan dan tidak akan memengaruhi
● “Denda” akan memiliki arti yang interpretasi dan penafsiran Perjanjian ini;
diberikan terhadapnya dalam Pasal b. kata-kata yang bermakna tunggal termasuk jamak dan
[*]. sebaliknya;
● “Otoritas Pemerintahan” berarti c. kata hari merujuk pada hari kalender kecuali ditentukan
setiap kementerian, departemen lain secara tegas dalam klausula termaksud;
atau lembaga atau badan resmi dari d. suatu ungkapan yang bermakna perseorangan termasuk
pemerintahan manapun (baik setiap perseroan, kemitraan, usaha patungan, asosiasi,
nasional, provinsi atau daerah) atau firma atau badan usaha apapun lainnya dan setiap
badan pembuat peraturan mana Otoritas Pemerintahan.
pun atau badan mana pun yang
menjalankan fungsi yang serupa. ©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
19
BUTIR ANALISIS
○ Cek istilah yang sudah memiliki arti khusus
berdasarkan peraturan, kamus hukum atau
pun kebiasaan.
○ Cermati istilah yang dimulai dengan huruf
kapital, namun tidak disertai definisi istilah
tersebut.
○ Perhatikan konsistensi penggunaan definisi
dalam keseluruhan kontrak.

20
KESALAHAN YANG UMUM

● Typo error dalam penggunaan huruf kapital


● Penggunaan istilah kontrak yang tidak baku
ataupun tidak didasarkan pada referensi yang
kredibel

21

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KLAUSUL KETENTUAN POKOK
KERJA SAMA

● Klausul Pokok adalah pasal-pasal yang mengatur tentang pokok-pokok kerja sama yang
dilakukan oleh para pihak, utamanya mengatur:
➢ Ruang lingkup kerja sama;
➢ Kewajiban dan hak masing-masing pihak;
➢ Harga/nilai kerja sama;
➢ Tahapan kerja sama (milestone).

● Ketentuan yang mengatur pokok-pokok kerja sama umumnya terdiri lebih dari satu
pasal, terutama apabila ruang lingkup kerja sama meliputi transaksi yang kompleks dan
terdiri dari rangkaian transaksi.
22

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


BUTIR ANALISIS
○ Pastikan para pihak memiliki kesepahaman atas
pokok-pokok kerja sama.

○ Libatkan pengguna (user) kontrak atau pihak yang


akan menjalankan kontrak dalam memastikan
akurasi informasi di bagian ini.

23

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KESALAHAN YANG UMUM TERJADI
● Ketidakmengertian drafter atas aspek teknis
kerja sama yang diperburuk dengan kurangnya
komunikasi antara drafter dengan user
● Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi
potensi risiko dan mitigasinya

24

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KLAUSUL ATURAN TEKNIS KERJA SAMA

● Klausul Spesifik Aturan Teknis Kerja Sama adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal yang
umumnya diatur dalam kerja sama yang dilakukan.

Contoh Klausul Pengiriman (Delivery):

1. Peralatan harus dikirim ke Pelabuhan Tanjung Perak – Surabaya, Indonesia atas dasar Cost
Insurance Freight (CIF) menurut Incoterms 2010.

2. Jadwal pengiriman Peralatan dimulai sejak tanggal diterbitkannya Letter of Credit atas unjuk
yang tidak dapat dibatalkan (L/C): pengiriman terakhir (tanggal Konosemen) peralatan utama
yaitu dalam waktu 9 (sembilan) bulan sejak tanggal penerbitan L/C dan pengiriman terakhir
(tanggal Konosemen) suku cadang yaitu 10 (sepuluh) bulan sejak tanggal penerbitan L/C.

25

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


BUTIR ANALISIS
○ Perlu melibatkan fungsi perusahaan yang terkait
dalam menyusun bagian ini: keuangan, perpajakan,
teknik, dan operasional.

○ Perlu memahami operasional kerja sama, potensi


risiko yang menyertainya dan antisipasi/mitigasinya.

○ Perlu memahami konvensi-konvensi internasional


yang terkait dengan mekanisme kerja sama:
Incoterms, ISDA, WIPO, etc.

26

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KESALAHAN YANG UMUM
● Kurangnya pemahaman drafter atas aspek-
aspek non legal yang tersebut di atas;
● Sehingga kualitas pasal-pasal yang dirancang
tidak cukup antisipatif terhadap potensi risiko
yang penting.

27

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KLAUSUL BATASAN, KESANGGUPAN DAN
LARANGAN (1)

Bagian perjanjian ini mengatur batasan-batasan berlaku terhadap masing-


masing pihak, baik berupa pernyataan, jaminan, keharusan maupun
larangan.

Contoh Klausul Batasan:


▪ Pihak Kedua tidak akan mengajukan permohonan pailit selama Perjanjian ini
berlangsung.

Contoh Klausul Kesanggupan:


▪ Penjual menyanggupi bahwa spesifikasi Peralatan yang akan disediakan oleh Penjual
adalah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di Republik Indonesia, sah
pada tanggal pengiriman Peralatan tersebut.
28

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KLAUSUL BATASAN , KESANGGUPAN DAN LARANGAN (2)

Contoh Klausul Pernyataan dan Jaminan:


Pihak Pertama dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Pihak Kedua bahwa setelah
penandatanganan Perjanjian ini dan untuk setiap saat selama Perjanjian ini berlaku:

▪ Pihak Pertama merupakan suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Republik
Indonesia dan memiliki izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan usahanya dan
melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini dan tunduk pada
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh Hukum;
▪ Pihak Pertama memiliki kekuasaan dan kewenangan untuk menandatangani Perjanjian ini
dan telah memperoleh persetujuan yang diperlukan, termasuk untuk menandatangani dan
melaksanakan Perjanjian ini dan setelahnya Perjanjian akan mengikat Konsultan;

29

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


BUTIR ANALISIS
○ Pahami konsekuensi dari setiap butir pernyataan,
jaminan, dan kesanggupan yang diberikan.

○ Sadari kemampuan untuk menaati segala bentuk


keharusan yang diatur dalam kontrak.

○ Perhatikan: lingkup, timing, dan bukti pemenuhan


jaminan dan kesanggupan.

30

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KESALAHAN YANG UMUM
● Lingkup pernyataan dan jaminan yang
diberikan terlalu luas: mencakup grup
perseroan hingga ke tingkat pemegang saham
pengendali
● Batasan waktu yang berlaku setiap saat
● Bukti pemenuhan yang sulit untuk diukur
31

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KLAUSUL JANGKA WAKTU,
PENGAKHIRAN, DAN KONSEKUENSI (1)

Contoh Klausul Jangka Waktu:

Perjanjian ini sah sampai dengan berakhirnya Masa Jaminan terakhir yang dimuat dalam Perjanjian ini, dan
tergantung kepada pengakhiran dini yang diatur di dalam Pasal 17 ini. Setiap perpanjangan Perjanjian akan sah
berdasarkan kesepakatan Para Pihak.

Contoh Klausul Pengakhiran:

Tanpa mengurangi ketentuan Pasal 17.1, Perjanjian ini dapat diakhiri lebih dahulu berdasarkan alasan-alasan di
bawah ini:
a. kesepakatan Para Pihak;
b. apabila terdapat hukum, kebijakan, atau perintah pengadilan yang menyebabkan ketidaksahan pelaksanaan
keseluruhan ketentuan Perjanjian ini oleh Pihak mana pun;
c. berdasarkan terjadinya peristiwa sebagaimana ditentukan di dalam Perjanjian ini termasuk peristiwa yang
diatur dalam Pasal 17.3, 17.4, 17.6 dan/atau keberlanjutan keadaan kahar berdasarkan Pasal 14.

32

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KLAUSUL JANGKA WAKTU, PENGAKHIRAN, DAN
KONSEKUENSI (2)

Contoh Klausul Konsekuensi dari Pengakhiran:


Dalam hal Perjanjian ini diakhiri oleh Pembeli berdasarkan Pasal 17.3 atau 17.4:
a. Penjual akan mengembalikan bagian dari Harga Kontrak secara proporsional kepada Pembeli
dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal pengakhiran.
b. Penjual akan membongkar dan membawa kembali keseluruhan Peralatan dan Dokumentasi
Teknis tanpa merusak properti milik Pembeli secara eksklusif dengan biaya dan risikonya sendiri,
dalam jangka waktu yang wajar yang disepakati oleh Para Pihak.

Dalam hal Perjanjian ini diakhiri oleh Penjual, Pembeli akan mengembalikan Peralatan dan
Dokumentasi Teknis yang telah diterimanya pada tanggal pengakhiran ke pelabuhan pengiriman
Penjual.

Para Pihak dengan ini setuju untuk mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata sehingga tidak ada perintah pengadilan dipersyaratkan untuk mengakhiri Perjanjian ini.
33

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


BUTIR ANALISIS
○ Perhatikan mekanisme pengakhiran: apakah perlu
pemberitahuan sepihak atau memerlukan suatu
konfirmasi bersama.

○ Perhatikan tanggal efektif pengakhiran.

○ Cermati tindakan yang perlu dilakukan pasca


pengakhiran: identifikasi tindakan yang secara
praktis sulit untuk dilakukan seperti pengembalian
informasi atau komitmen menjaga kerahasiaan.

34

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KESALAHAN YANG UMUM

● Mekanisme pengakhiran yang tidak rinci; sehingga


memerlukan penegasan para pihak
● Tanggal efektif awal dan akhir perjanjian yang
menggantungkan kepada syarat tertentu
● Tidak mengatur konsekuensi pengakhiran suatu perjanjian
● Tidak memperhatikan keberadaan dan implikasi survival
clauses: indemnity, confidentiality, penyelesaian sengketa

35

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KLAUSUL PELANGGARAN, SANKSI DAN CIDERA JANJI

Contoh Klausul Pelanggaran dan Sanksi:

● Penjual wajib menginformasikan segera kepada Pembeli terkait segala keterlambatan atau
potensi keterlambatan pada setiap pengiriman Dokumentasi Teknis.

● Penjual wajib mengirimkan Dokumentasi Teknis sesuai dengan jadwal yang disepakati oleh
Para Pihak saat Rapat Awal proyek. Dokumen-dokumen penting akan diidentifikasi. Dalam
hal terjadi keterlambatan pengiriman Dokumen Teknis tersebut karena kesalahan Penjual,
Penjual wajib membayar ganti rugi (liquidated damages) sebesar 800 Euro untuk setiap
minggu penuh keterlambatan pada setiap jadwal pengiriman.

● Dalam hal Pihak Pertama tidak dapat melakukan pembayaran sebagaimana disepakati
dalam Pasal 4 Perjanjian ini, maka tindakan Pihak Pertama tersebut dikatakan sebagai
Peristiwa Cidera Janji
36

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


BUTIR ANALISIS
○ Pahami tipe-tipe pelanggaran beserta
konsekuensinya: wanprestasi pembayaran,
wanprestasi non-pembayaran/teknis.

○ Pahami jenis-jenis sanksi yang mungkin diterapkan


sesuai dengan tipe pelanggaran: denda, peringatan,
pengakhiran maupun eksekusi jaminan (jika ada).

○ Perhatikan remedial period yang diatur dalam


kontrak (jika ada) sebelum menyatakan terjadinya
wanprestasi.

37

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KESALAHAN YANG UMUM
● Sanksi yang sama terhadap segala jenis pelanggaaran
● Tidak mengatur remedial period yang sesuai dengan tipe
pelanggaran
● Ketidaksesuaian antara pelanggaran dengan sanksi yang
diberikan.

38

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KETENTUAN UMUM (1)
Klausula Ketentuan Umum adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal yang bersifat antisipatif, normatif dan prosedural
hukum. Oleh orang non-hukum, klausul ketentuan umum ini lebih dikenal sebagai “domain hukum”.

● Choice of Law/Governing Law atau Pilihan Hukum adalah kebebasan bagi para pihak sehubungan
dengan hukum mana yang harus diberlakukan untuk perjanjian yang mereka buat. Pada prinsipnya
para pihak boleh memilih hukum mana saja yang menegatur pelaksanaan suatu kontrak (hukum
negara Indonesia, Inggris, Singapura). Hukum yang diberlakukan hanyalah yang berkaitan dengan
perjanjian yang ditandatangani.
● Ketentuan penyelesaian sengketa, terdapat dua hal penting:

○ Hukum yang harus diberlakukan untuk menyelesaikan sengketa (governing law); dan

○ Forum untuk menyelesaikan sengketa (choice of forum).


Kedua hal di atas dapat dipilih oleh para pihak sesuai prinsip kebebasan berkontrak.

39

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KETENTUAN UMUM (2)

● Keadaan Kahar – mengatur konsekuensi apabila terjadi keadaan


memaksa/kahar yang mempengaruhi pelaksanaan perjanjian
● Kerahasiaan – membatasi penyebaran informasi yang terkandung dalam atau
terkait perjanjian ke pihak lain
● Bahasa yang digunakan – mengatur penggunaan Bahasa dalam perjanjian
● Keterpisahan – apabila terdapat sebuah klausul yang menjadi tidak dapat
diberlakukan maka klausul-klausul lainnya akan tetap berlaku dan disesuaikan
dengan tujuan perjanjian
● Pemberitahuan – klausul yang berisi informasi dan mekanisme korespondensi
antara para pihak dalam perjanjian

40

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


BUTIR ANALISIS
● Pahami konsekuensi dari pemilihan Governing Law
dalam suatu kontrak: yuridis, biaya & proses.
● Begitupula dengan pemilihan forum penyelesaian
sengketa.
● Idealnya, suatu kontrak dikonsultasikan dengan
konsultan hukum yang memiliki kompetensi sesuai
dengan pilihan hukum kontrak (Governing Law).

41

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KESALAHAN YANG UMUM
● Menyepakati pilihan hukum yang mengatur perjanjian untuk
tunduk pada hukum negara tertentu tanpa berkonsultasi
dengan lawyer yang memenuhi syarat (qualified) dalam
yurisdiksi negara tersebut.
● Abai terhadap konsekuensi pemilihan forum penyelesaian
perselisihan: proses beracara, aspek pelaksanaan putusan
(enforceability), dan biaya.

42

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


Butir Analisis
● Pengetahuan landasan teori hukum penting untuk memahami
bagian ketentuan teknis hukum ini dengan baik.
● In-house legal harus dapat menjelaskan makna dan
konsekuensi setiap bagian ketentuan teknis hukum ini kepada
para pengguna (user) dari kontrak.
● Bagian ini merupakan domain hukum yang harus dipahami
oleh in-house legal dengan solid dan komprehensif.

KESALAHAN YANG UMUM


● In-house legal atau drafter terkadang tidak paham dengan
makna dan konsekuensi dari ketentuan teknis hukum dalam
kontrak.
43

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


3. BAGIAN PENUTUP

44

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


APA SAJA YANG ADA DALAM
BAGIAN PENUTUP?

SUB BAGIAN
SUB BAGIAN KATA PENEMPATAN TANDA
PENUTUP TANGAN

45

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


CONTOH KATA PENUTUP
Berisi kata pembuka, termasuk penyingkatan judul perjanjian dan tanggal
perjanjian.
• Demikian Perjanjian ini ditandatangani oleh Para Pihak melalui wakil yang berwenang dari
masing-masing pihak.
• Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup, masing-masing berlaku
sebagai aslinya dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.

• IN WITNESS WHEREOF the Parties have signed this Agreement under the hand of their duly
authorized representatives.
• IN WITNESS WHEREOF, this Agreement has been signed on the day and year first above written.
• IN WITNESS WHEREOF the Parties have executed and delivered this Agreement as of the date and
year first above written.

46
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
CONTOH PENEMPATAN TANDA TANGAN
Berisi kata pembuka, termasuk penyingkatan judul perjanjian dan tanggal
perjanjian.

 Penjual,  Borrower,
Oleh : _________ By : _________
Nama : _________ Name : _________
Jabatan : _________ Title : _________

47
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
BUTIR ANALISIS
● Pastikan individu yang menandatangani perjanjian
memiliki kewenangan untuk mewakili institusi
masing-masing.
● Samakan bentuk tanda tangan dengan yang tertera
dalam kartu identitas masing-masing individu (KTP,
Paspor).
• Meterai sebaiknya ditempelkan dalam kontrak yang
diatur berdasarkan hukum Indonesia, meskipun
ketiadaan meterai tidak membatalkan sahnya
perjanjian.
48

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


KESALAHAN YANG UMUM
● Alpa dalam memeriksa kewenangan individu
penandatangan perjanjian (terutama untuk
kontrak yang dibuat di bawah tangan)

49

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


04

BAGIAN LAMPIRAN
50

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


APA SAJA YANG ADA DALAM LAMPIRAN?
Lampiran kontrak dapat bervariasi sesuai dengan isi kontrak
yang ditandatangani, misalnya:
• Format perjanjian yang isinya sudah disetujui, namun baru
akan ditandatangani kemudian;
• Deskripsi & spesifikasi barang atau jasa yang akan
ditransaksikan;
• Professional opinions (pendapat-pendapat pihak
profesional), jika diperlukan;
• Laporan keuangan, hasil penilaian pihak independen, jika
diperlukan;
• Studi kelayakan, jika diperlukan;
• Lain-lain sesuai kesepakatan para pihak.
51
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner
Pertanyaan?
Komentar?

52

©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner


53
©Andi Gunawan & Associates, In Association with Rödl & Partner

Anda mungkin juga menyukai