Anda di halaman 1dari 1

Review Film Marlina Si Pembunuh dalam 4 Babak

Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak menceritakan kisah Marlina (Marsya Timothi)
untuk mencari keadilan akibat atas dirinya yang diperkosa, dan ternaknya yang dirampok. Marlina
dengan cerdik berhasil membunuh gerombolan perampok di rumahnya dengan sup ayam yang
dicampur buah beracun, serta memenggal kepala gembong perampoknya. Ssosok marlina yang kuat
dan bertanggung jawab digambarkan sutradara dalam adegan-adegan Marlina menenteng kepala
gembong perampok untuk dibawanya ke kantor polisi. Ia berniat mencari keadilan serta penebusan
dosa. Film ini mengisahkan feminisme yang kuat melalui tokoh Marlina. Ia dengan berani
mengalahkan dominasi laki-laki (simbil kekuatan) dengan cara yang cerdik (sehingga ia tidak
kehilangan sisi manis wanitanya). Selain marlina, tokoh wanita lain yang harus mendapat perhatian
adalah Novi. Seorang yang ditemui Marlina di jalan dan tengah mengandung sepuluh bulan.
Kehadiran Novi adalah kritik terhadap kepercayaan dan buaya Masyarakat Sumba yang memercayai
bahwa orang yang tak kunjung melahirkan merupakan buah akibat istri tak setia pada suaminya.
Film ini juga memotret ketimpangan pembangunan di daerah timur Indonesia dan bagaimana
warganya berdamai dengan keterbatasan tersebut. Dikisahkan untuk menuju kantor polisi, marlina
harus menaiki dan membajak truk. Sesampainya di kantor polisi, Marlina juga tidak mendapatkan
apa yang diharapkannya. Keadilan yang dicarinya terbentur urusan birokrasi di kepolisian Indonesia
yang berbelit serta polisi yang ‘enggan’ membantu masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, konvergensi aplikasi media telah membuatnya


lebih sulit lagi untuk menyatakan dengan tegas bahwa suatu situs tertentu ada atau tidak ada di dalamnya
keseluruhan contoh media sosial. Misalnya, toko online dapat menyematkan
tautan ke situs media sosial (melalui tombol berbagi yang sekarang ada di mana-mana untuk
situs seperti Facebook, Twitter, dan lainnya) atau telah menambahkan opsi untuk pelanggan
untuk mendiskusikan dan mengevaluasi barang yang dijual melalui komentar resensi dan
peringkat (yang terkadang menyerupai blog atau forum). Mengingat konvergensi bentuk media di satu sisi dan
keanekaragaman aplikasi di
yang lain, sulit untuk menetapkan daftar atribut teknis yang pasti
dapat digunakan untuk mengategorikan aplikasi yang diberikan sebagai milik atau dikecualikan
dari himpunan 'media sosial' dengan cara yang jelas. Sebagai gantinya, berikut ini
bagian, kita mulai dengan mengatur aplikasi media sosial dalam sejarahnya
konteks, kemudian beralih untuk membahas karakteristik yang terkait dengan
aplikasi media sosial ini sebagai cara memetakan medan.

Seiring berjalannya waktu, Perkembangan aplikasi media yang dalam titik tertentu semakin mirip, membuat
makin sulit untuk menyatakan dengan tegas bahwa suatu situs tertentu merupakan contoh media sosial atau
bukan. Misalnya, toko daring bisa m

Anda mungkin juga menyukai