Review Film Marlina Si Pembunuh Dalam 4 Babak
Review Film Marlina Si Pembunuh Dalam 4 Babak
Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak menceritakan kisah Marlina (Marsya Timothi)
untuk mencari keadilan akibat atas dirinya yang diperkosa, dan ternaknya yang dirampok. Marlina
dengan cerdik berhasil membunuh gerombolan perampok di rumahnya dengan sup ayam yang
dicampur buah beracun, serta memenggal kepala gembong perampoknya. Ssosok marlina yang kuat
dan bertanggung jawab digambarkan sutradara dalam adegan-adegan Marlina menenteng kepala
gembong perampok untuk dibawanya ke kantor polisi. Ia berniat mencari keadilan serta penebusan
dosa. Film ini mengisahkan feminisme yang kuat melalui tokoh Marlina. Ia dengan berani
mengalahkan dominasi laki-laki (simbil kekuatan) dengan cara yang cerdik (sehingga ia tidak
kehilangan sisi manis wanitanya). Selain marlina, tokoh wanita lain yang harus mendapat perhatian
adalah Novi. Seorang yang ditemui Marlina di jalan dan tengah mengandung sepuluh bulan.
Kehadiran Novi adalah kritik terhadap kepercayaan dan buaya Masyarakat Sumba yang memercayai
bahwa orang yang tak kunjung melahirkan merupakan buah akibat istri tak setia pada suaminya.
Film ini juga memotret ketimpangan pembangunan di daerah timur Indonesia dan bagaimana
warganya berdamai dengan keterbatasan tersebut. Dikisahkan untuk menuju kantor polisi, marlina
harus menaiki dan membajak truk. Sesampainya di kantor polisi, Marlina juga tidak mendapatkan
apa yang diharapkannya. Keadilan yang dicarinya terbentur urusan birokrasi di kepolisian Indonesia
yang berbelit serta polisi yang ‘enggan’ membantu masyarakat.
Seiring berjalannya waktu, Perkembangan aplikasi media yang dalam titik tertentu semakin mirip, membuat
makin sulit untuk menyatakan dengan tegas bahwa suatu situs tertentu merupakan contoh media sosial atau
bukan. Misalnya, toko daring bisa m