Oleh :
Eca Novi Yanti
Novi Dwiasih
Nuri Astuti
Arradhia Nurul.A.
Isa Isnawanti
Paula Ivonia S.
Reliusman Dachi
Yudha Pradina
(12/331518/PA/14746)
(12/331309/PA/14580)
(12/331420/PA/14675)
(13/347653/PA/15348)
(13/347527/PA/15287)
(13/347587/PA/15320)
(13/347626/PA/15337)
(13/347601/PA/15328)
Mata Kuliah
Dosen Pengampu
: Pendidikan Kewarganegaraan
: Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si
PENDAHULUAN
menghapuskan piutang, diancam karena pemerasan dengan pidana penjara paling lama
sembilan tahun.
Dari pihak kepolisian dan dari berbagai pihak telah berupaya serius dalam
pemberantasan dan pencegahan kejahatan premanisme di indonesia terkhusus di daerah
perkotaan. Namun demikian, ternyata dengan berbagai upaya yang dilakukan selama ini
tidak serta-merta menghilangnya premanisme di Indonesia, bahkan semakin banyak dan
semakin menjadi-jadi.
Berdasarkan uraian di atas, maka kami tertarik untuk menulis tentang kejahatan
premanisme dan akar permasalahannya serta cara penanggulangannya-baik secara
pendekatan kesejahteraan maupun pendekatan kriminologis.
PEMBAHASAN
A. DEFINISI PREMANISME
Asal kata Premanisme dari dua suku kata preman dan isme. Preman jelas dari
bahasa Indonesia, bahasa Inggris yaitu Free Man dan bahasa Belanda yaitu Vrijman
yang berarti orang bebas, merdeka, tanpa ikatan, orang yang tidak bisa diatur oleh
siapapun sehingga kata preman menjadi sebuah bentuk indoktrinasi. Sedangkan isme
adalah aliran. Dari cikal bebas ini kemudian menjadi hasrat berbuat tanpa ada
penghalang sesuai keinginan.
Jadi, Premanisme adalah sebutan pejoratif yang sering digunakan untuk
merujuk kepada kegiatan sekelompok orang yang mendapatkan penghasilannya
terutama dari pemerasan kelompok masyarakat lain.
Jika melihat Kamus Bahasa Indonesia, beberapa definisi preman dan
premanisme dan disinkronkan dengan kenyataan memang cukup dialektis. Istilah
preman sendiri menurut kamus ini masih dalam ragam cakapan atau masih digunakan
dalam ragam tak baku. Preman sangat identik dengan dunia kriminal dan kekerasan
karena memang kegiatan preman tidak lepas dari kedua hal tersebut. Preman itu berarti
sebutan kepada orang jahat (penodong, perampok, pemeras dan lain-lain).
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Kekerasan (Violence
berasal dari bahasa Latin violentus yang berasal dari kata v atau vs berarti kekuasaan
atau berkuasa) adalah dalam prinsip dasar dalam hukum publik dan privat Romawi yang
merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang
mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat
seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang umumnya
berkaitan dengan kewenangannya yakni bila diterjemahkan secara bebas dapat diartinya
bahwa semua kewenangan tanpa mengindahkan keabsahan penggunaan atau tindakan
kesewenang-wenangan itu dapat pula dimasukan dalam rumusan kekerasan ini.
Sementara
menurut
Sosiolog,
Dr
Imam
B.
Prasodjo
dalam,
maupun hutang, dan perusahaan leasing yang menarik agunan berupa mobil atau
motor dengan cara-cara yang tidak manusiawi.
c. Preman tingkat atas yaitu kelompok organisasi yang berlindung di balik parpol atau
organisasi massa bahkan berlindung di balik agama tertentu. Mereka disewa untuk
membela kepentingan yang menyewa. Mereka sering melakukan tindak kekerasan
yang dilegalkan.
d. Preman elit adalah oknum aparat yang menjadi backing perilaku premanisme, mereka
biasanya tidak nampak perilakunya karena mereka adalah aktor intelektual perilaku
premanisme
Sedangkan jika diilihat dari tempat dan kejadian, bentuk premanisme terbagi
atas;
a. Premanisme Terselubung
Bentuk premanisme ini tidak terlihat langsung, proses dan reaksinya hanya
dirasakan oleh korban yang dituntut untuk mengeluarkan biaya diluar aturan. Bentuk
premanisme ini biasanya di lingkungan birokrasi yang tumbuh akibat kebutuhan
seseorang yang dimanfaatkan oleh oknum dari dalam atau dari luar yang tidak
bertanggung jawab. Yang lebih fatal lagi aturan main ini kadang dijadikan sebuah
budaya. Bentuk premanisme ini yang kini sangat membudaya disekitar kita dengan
mengatasnamakan kemudahan dan kepuasan pelayanan. Yang secara tidak sadar kita
telah terkondisikan akan situasi tersebut. Secara tidak sadar pula hal itu telah
memupuk pertumbuhan prilaku premanisme terselubung yang bisa saja dituruti oleh
prilaku tersebut akan diulangi oleh penerusnya. Bahkan kemungkinan besar akan
ditiru oleh pihak lain dari kegiatan yang sejenis. Premanisme terselubung, yang lekat
dengan tindakan-tindakan yang koruptif, meskipun sudah ada regulasi yang jelas
dengan disahkannya Undang-undang anti Korupsi, namun hal tersebut sangat sulit
diberantas, karena sudah merupakan budaya birokrasi, kecuali dalam hal ini Polri
layaknya KPK menjadi sebuah lembaga superbodi yang bisa masuk dalam setiap lini
birokrasi, maupun perbankan tanpa melalui prosedur birokrasi yang rumit.
b. Premanisme Terbuka
Bentuk premanisme ini berupa pemerasan langsung dengan meminta
sejumlah uang atau materi dengan ancaman, atau melakukan pengrusakan serta
penganiayaan terhadap orang maupun kelompok lain. Biasanya pelakunya orang
orang yang nekad dan agak ekstrim. Premanisme terbuka biasanya hanya menyentuh
pelaku dilapangan atau biasa disebut preman jalanan, dan tidak dapat menyentuh
pada akar maupun actor intelektual di belakang praktek-praktek premanisme jalanan
ini, bukan rahasia lagi bahwa para preman-preman ini sebagian besar dikelola,
bahkan di manaje secara sistematis. Utamanya dalam hal menertibkan tindakantindakan premanisme yang dilakukan oleh organisasi massa tertentu dari kelompok
golongan tertentu, bahkan pada saat sebelum dimulainya tindakan-tindakan
premanisme ini mereka melakukan konsolidasi, dan persiapan matang sebelum
sampai pada sasaran, dan dengan memanfaatkan psikologi massa sehingga menjadi
semakin sulit untuk ditertibkan kecuali dengan cara-cara represif yang sudah pasti
akan menimbulkan korban jiwa.
masyarakat. Seperti akhir-akhir ini terjadi banyak tindak kriminalitas yang dilakukan
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang ditandai dengan banyaknya
terjadi pemalakan, pemerkosaan, pencurian, penganiayaan, bahkan pembunuhan.
Premanisme juga termasuk dalam tindakan kriminal dan kekerasan yang pasti
akan berdampak negatif seperti :
1. Merugikan pihak lain baik material maupun non material
2. Merugikan masyarakat secara keseluruhan
3. Merugikan Negara
4. Menggangu stabilitas keamanan masyarakat
5. Mangakibatkan trauma kepada para korban
Dengan kata lain dampak dari fenomena tindakan kriminal dan kekerasan ini
adalah mengakibatkan kersahaan dimasyarakat dan peran penegak hukum seperti polisi
akan sangat diandalkan untuk menangulanginya, namun peran masyarakat juga akan
sangat membantu para polisi dalam menangulangi seperti memberikan informasi dan
pengamanan lingkungan sekitarnya dengan melakukan siskamling (sistem keamanan
lingkungan) yang terintregasi dengan tokoh masyarakat dan polisi.
Banyak dari preman yang tertangkap berasal dari kalangan pengamen, tukang
parkir dan backing wilayah. Mungkin operasi ini belum menjangkau preman kelas
kakap atau bigbosnya, namun pemblokiran terhadap beberapa jasa keamanan seperti
jasa pengamanan truk akan mengurangi ruang gerak premanisme untuk saat ini. Seperti
kita ketahui tumbuhnya premanisme juga karena ada yang membutuhkan seperti jasa
rentenir maupun jasa pengamanan acara. Hal ini tentunya sangat mengkawatirkan di
tengah harapan masyarakat untuk kinerja yang lebih baik ternyata banyak yang belum
percaya dengan cara kerja pemerintah. Sehingga mereka mencari jalan yang tidak biasa
dalam menyelesaikan masalah
Namun premanisme itu sendiri lebih banyak terjadi pada kalangan masyarakat
kecil. Ini dikarenakan tekanan hidup dan kebutuhan untuk hidup membuat mereka
mencari pekerjaan yang tidak halal. Jika saja pemerintah bisa menurunkan beban
masyarakat dan memberikan kesempatan kerja bagi rakyatnya maka premanisme dapat
ditekan walaupun tidak 100 persen karena saya yakin di setiap masyarakat manapun
pasti ada penyakit ini. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat Indonesia maka
generasi muda akan dibekali pendidikan yang cukup karena mereka mendapat
pemahaman yang baik tentang kehidupan. Coba bayangkan pengamen dan pengemis,
untuk mengisi perut mereka saja mereka masih harus berpikir keras, bagaimana
mungkin orang tua mampu menyekolahkan mereka yang notabene harga pendidikan
semakin mahal dan tidak terjangkau bagi masyarakat kecil.
Jika anak-anak dibekali pendidikan yang cukup sehingga memiliki ketrampilan
dalam berwirausaha maka mereka tidak akan hidup sebagai pengemis atau gelandangan.
Siapa sih yang mau hidup seperti itu? Coba tanya hati kecil mereka, pasti tidak. Mereka
pasti mendambakan hidup berkecukupan dan sehat. Apalagi anak-anak kecil jika dari
kecil diajari hidup dengan kekerasan ( termasuk tayangan televisi yang akhir-akhir ini
cukup memprihatikan karena banyak adegan bahkan karakter yang jahat ditonjolkan ),
maka mereka akan terbiasa menyelesaikan masalah dengan cara semau gue. Ingat cara
berpikir orang ditentukan saat masa kanak-kanak. Seringkali trauma di masa kecil
membawa dampak yang buruk di kehidupan dewasanya.
Tidak jarang pula aksi premanisme justru berujung pada korban jiwa dengan
kondisi kematian yang cukup mengerikan. Fakta ini tentu menjadi ancaman serius bagi
ketenteraman masyarakat di tanah air. Kehadiran para preman jelas mengganggu
ketentraman dan ketertiban masyarakat. Bahkan, cenderung menjadi ancaman dan
penyebar rasa takut di tengah masyarakat. Keributan antarpreman di ruang-ruang publik
tindakan-tindakan premanisme. Dalam birokrasi, kita sering sekali diperas oleh oknumoknum birokrat yang tidak bertanggung jawab. Dari mulai tingkat desa hingga tingkat
pusat selalu ada saja tindakan premanisme.
Oleh karena itu, dengan adanya fenomena premanisme yang mengganggu
kestabilan keamanan dan kenyamanan Negara Indonesia ini dan juga tentunya sangat
meresahkan masyarakat akan berdampak besar bagi psikologis masayarakat sehingga
juga menghambat perkembangan SDM dan kemajuan Negara ini.
E. Penanggulangan Premanisme
Oleh karena premanisme merupakan kejahatan yang meresahkan banyak
orang, maka sudah seharusnya semua pihak bahu-membahu dalam menanggulangi
premanisme. Baik penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh
masyarakat sendiri.
Dalam hal menanggulangi tindakan premanisme ini, kita harus berangkat
dari akar permasalahannya, yaitu faktor penyebab lahirnya tindakan premanisme. Di
atas telah dijelaskan bahwa, setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan premanisme
semakin berkembang di negara kita, yakni : (1) tingkat kemiskinan yang tinggi; (2)
penegakkan hukum yang lemah; dan (3) lemahnya sistem hukum. Namun, jika
diperhatikan lebih jauh, akar penyebab lahirnya premanisme adalah kemiskinan yang
dipelihara oleh negara. Jadi, untuk mengatasi tindakan premanisme secara radix negara
harus fokus kepada penanggulangan kemiskinan. Akan tetapi, kemiskinan adalah suatu
masalah yang tidak mudah diatasi dalam waktu yang singkat. Sehingga, pemerintah dan
masyarakat diwajibkan untuk bekerjasama dalam memberantas premanisme yang selalu
meresahkan banyak pihak.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi
masalah premanisme :
a. Pendekatan Kesejahteraan (welfare approach)
Pendekatan kesejahteraan dalam pencegahan atau penaggulangan tindakan
premanisme adalah suatu upaya yang dilakukan dengan memberikan kemudahan
dalam memenuhi kebutuhan hidup para pelaku kejahatan premanisme, sehingga
mereka tidak perlu menjadikan kejahatan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan
hidupnya.
Untuk melakukan upaya seperti ini, hal yang bisa dilakukan adalah :
1. Mengurangi angka kemiskinan
2. Menciptakan lapangan kerja dalam mengurangi angka pengangguran
3. Melakukan pelatihan keterampilan/mendirikan balai latihan keterampilan
(BLK) dalam memproduksi sesuatu yang bisa dijadikan sebagai sumber
penghasilan
2. Penempatan personil dan atau patroli yang efektif di tempat dan waktu yang
rawan terjadinya kejahatan premanisme bersama-sama dengan masyarakat
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, aksi premanisme
di Jakarta dipicu banyak persoalan sepele. Salah satu persoalan klise yakni masalah
sengketa lahan.
"Dari kasus yang diduga melibatkan preman itu diantaranya masalah sengketa lahan. Ada
juga preman-preman yang terlibat aksi pemerasan dan lain sebagainya" kata Rikwanto
kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/9/2012).
Terkait masalah sengketa lahan ini, kepolisian mengimbau masyarakat untuk mempercayai
pengamanan terhadap polisi atau jasa pengamanan formal.
"Sebaiknya menggunakan jasa pengamanan yang formal seperti satpam karena ada badan
hukumnya dan bisa dipertanggungjawabkan," urainya.
Contoh kasus sengketa lahan yang melibatkan kelompok etnis yang berujung aksi
premanisme seperti perebutan lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Dalam kasus itu, kelompok John Kei menyerang kelompok Hercules yang menjaga lahan
seluas 2,1 hektar di lokasi tersebut yang diklaim sebagai milik PT Sabar Ganda.
Dalam kasus itu, aparat polisi menembak mati Sammy Bingo dan Lumanggu saat hendak
menabrak petugas lalu lintas. 99 Orang dari kelompok John Kei ditahan atas dugaan pasal
170 KUHP dan 351 KUHP dalam penyerangan tersebut.
Dari data yang dihimpun Humas Polda Metro Jaya, beberapa kasus bentrokan antaretnis di
Jakarta yang terangkum sejak Januari-Agustus 2012 diantaranya:
1. Keributan antaretnis terjadi di halaman parkir Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto, 23
Februari 2012 lalu. Dua orang tewas bernama Ricky Tutu Boy dan Stanley AY Wenno
akibat luka bacok, sementara empat lainnya mengalami luka-luka serius yakni Jefri Ha
Kailola, Errol Karl Latumanui, Octavianus Max Millan dan Yopie Jhonatan Berhitu.
Sejumlah pelaku di antaranya Edo Kalong ditangkap polisi setelah kejadian. Termasuk
adik ipar perempuan Edo, Irene juga ditangkap atas keterlibatannya dalam penyerangan
tersebut.
Bentrokan terjadi bermula ketika korban sedang melawat temannya yang disemayamkan
di rumah duka RSPAD. Kemudian, Edo bersama 50 orang kelompok Edo membawa
senjata tajam dan mengeroyok korban. Polisi menyebut, bentrokan dipicu penagihan utas
atas penjualan narkoba yang belum dilunasi oleh korban.
2. Tanggal 19 Maret 2012 pukul 23.00 WIB. Keributa di Perumahan Titian Indah
Kelurahan Kalibaru, Medansatria, Kota Bekasi menimbulkan korban bernama Septian
Yahya Saputra (19) yang mengalami luka bacok. Keributan bermula saat warga pihak
lain minum minuman beralkohol dan membuat onar sehingga menimbulkan kekesalan
warga hingga berakhir perkelahian.
Buntut keributan yang terjadi di Perumahan Titian mengakibatkan aksi kekerasan lain
yang menimbulkan korban tewas. Keesokan harinya, 20 Maret 2012, Laode Amsir
(warga Ambon) tewas dibakar.
VIVA.co.id - Sungguh sial nasib seorang begal sadis di Jalan Angkasa Raya, Kemayoran,
Jakarta Pusat ini. Bagaimana tidak, dia
menganiaya pemotor.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Suyatno menceritakan,
begal bernama Iskandar itu ditangkap petugas yang sedang berpatroli di lokasi beberapa
saat setelah pembegalan terjadi.
Menurut Suyatno, Iskandar dan tiga temannya baru saja merampas motor milik pria
bernama Armanto (24). Tak hanya itu, mereka berempat juga memukuli korban hingga
kritis.
"Lalu, korban dipukuli secara bersama-sama. Kemudian empat pelaku merampas motor
korban," kata Suyatno, Kamis, 31 Maret 2016.
Namun saat pelaku berusaha kabur, korban berteriak minta tolong. Secara kebetulan, mobil
patroli kepolisian yang dikemudikan Aiptu Sahuri dan Aipda Sarman melintas di lokasi dan
mendengar teriakan minta tolong korban.
Nahas bagi Iskandar, saat tiga temannya kabur dengan dua sepeda motor yang mereka
kendarai, Iskandar tertinggal bersama sepeda motor milik korban yang gagal dibawanya
kabur.
"Aiptu Sahuri dan Aipda Sarman pun langsung mendatangi TKP dan melakukan
penangkapan terhadap satu orang pelaku. Sementara tiga pelaku lainnya berhasil kabur,"
ujar Suyatno.
Suyatno mengatakan, Iskandar kini sudah diamankan ke Polsektro Kemayoran bersama
sepeda motor korban. Saat menjalani pemeriksaan, Iskandar membocorkan identitas ketiga
temannya yang kabur.
"Kita akan kejar karena identitas ketiga sudah diketahui," kata Suyatno.
Sementara itu, Armanto telah dibawa petugas kepolisian ke rumah sakit setempat untuk
mendapatkan perawatan medis akibat menderita luka.
Liputan 6.com, Jakarta - Enam begal spesialis perempuan dan laki-laki bertubuh kecil
dibekuk Polsek Tambora, Jakarta Barat. Mereka ditangkap saat kepolisian dari Polsek
Tambora tengah menggelar Operasi Cipta Kondisi di Jalan Bandengan Utara, Pekojan,
Jakarta Barat pada Kamis dini hari.
Keenam pelaku berinisial MR (16), IY (19), DS (19), WS (17), W (20), dan WU (20)
yang merupakan warga Grogol, Jakarta Barat. Sebelumnya polisi mendapatkan laporan
dan melakukan pengembangan dari peristiwa pembegalan yang terjadi di Jalan Meruya
Ilir, Kembangan Jakarta Barat pada Sabtu 5 Maret lalu dan kuat dugaan merekalah
pelakunya.
"Mereka beraksi menggunakan empat sepeda motor dengan memepet dan mengancam
korban bernama Muhammad Fauzi (17). Korban yang dipepet dan diacungkan pedang
samurai akhirnya menyerahkan sepeda motor tersebut," jelas Kapolsek Tambora Kompol
Muhammad Syafei, Kamis (7/4/2016) sore.
Dari keterangan Syafei, salah satu pelaku yang berinisial WS masih berstatus pelajar dan
baru saja mengikuti Ujian Nasional. Sementara lima pelaku lainnya merupakan remaja
putus sekolah.
"Saat mengadakan Operasi Cipta Kondisi, kami mencurigai keenam pelaku ini karena
mereka berkendaraan tanpa membawa surat-surat kendaraan dan pelat nomor kendaraan
palsu dipasang untuk mengelabui petugas," tutur dia.
PASURUAN - Aksi sadis begal jalanan di Jalur Pantura, Kecamatan Rejoso Kabupaten
Pasuruan berujung maut.
Tiga orang dari enam orang pelaku yang tertangkap basah, tewas mengenaskan dihajar
massa yang kalap. Ini terjadi setelah seorang korban tewas ditangan kawanan begal.
Satu persatu pelaku begal menjadi bulan-bulanan massa. Tidak hanya pukulan tangan
kosong, berbagai benda keras dan senjata tajam secara bergiliran diarahkan pada tubuh
pelaku.
Sebagian warga bahkan menyeret pelaku yang sudah tidak berdaya dengan menggunakan
sepeda motor di jalan raya.
Aparat kepolisian yang ada di lokasi kejadian pun, tak mampu meredam amarah massa.
Beberapa kali tembakan peringatan yang dikeluarkan petugas untuk menghalau massa, tak
dihiraukan sama sekali.
Seorang pelaku yang telah diamankan di mobil patroli polisi, diambil paksa dihajar di
depan petugas.
Akibat aksi brutal warga, dua orang pelaku tewas mengenaskan di lokasi. Seorang pelaku
yang sempat dievakuasi di RSUD dr Soedarsono Kota Pasuruan akhir juga ditewas.
Tindakan beringas yang menjadi tontonan warga ini tak ubahnya bentuk pelampiasan
terhadap maraknya tindak kejahatan dijalanan.
Kawanan begal yang beraksi baik di kota maupun di pedesaan, kerap kali melukai
korbannya sebelum membawa kabur sepeda motornya.
Peristiwa nahas ini terjadi Minggu 17 April 2016 malam. Dimana saat itu, dua orang
pengendara sepeda motor Yamaha Vixion Nopol N 3905 TAI Muklison (47), warga Desa
Gunting, Kecamatan Rejoso berboncengan dengan temannya Tohir (45), warga Desa
Manikrejo Rejoso, dihadang kawanan begal.
Muklison berhasil meloloskan diri, sedangkan Tohir yang melakukan perlawanan tewas
disabet clurit pelaku.
Sejumlah warga yang mengetahui terjadi tindak kejahatan, spontanitas memberikan
bantuan. Warga yang berada di dalam rumah, berhamburan mengejar pelaku yang lari
tunggang langgang. Dari enam orang pelaku, warga berhasil menangkap basah tiga orang
komplotannya.
"Saat kejadian, warga sedang berkumpul di pinggir jalan dan mendengar teriakan orang
minta tolong. Warga spontan berusaha memberikan pertolongan dan mengejar pelaku.
Warga melampiaskan amarahnya, karena jengkel dengan tindakan pelaku kejahatan yang
sadis," kata Khumaidi, Kades Rejoso Lor.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota, AKP Riyanto, menyatakan, saat ini pihaknya tengah
melakukan pengejaran terhadap komplotan pelaku yang melarikan diri.
Para pelaku ini diduga kelompok tindak kejahatan dengan pemberatan yang selama ini
menjadi buronan polisi.
Ia mengatakan, kasus pemerasan yang dilakukan oleh Ketua LSM Basmi, Fadilah,
merupakan satu contoh yang tidak patut ditiru.
Kata Mardiaz, terkait kasus ini, pihaknya akan mendata seluruh LSM yang ada di Kota
Medan.
"Kami akan melakukan pendataan terhadap LSM-LSM yang ada di Medan. Nanti, kami
akan bekerjasama dengan Kesbangpolinmas," ungkap Mardiaz.
Dalam kasus ini, Fadilah sempat memeras PNS Dinas Pertamanan Kota Medan.
Ia meminta uang Rp10 juta, dengan dalih tidak akan melakukan demo di kantor Dinas
Pertamanan.
Sayangnya, ketika tersangka melakukan transaksi dengan korbannya Rahmat Sinuraya, ia
pun dibekuk petugas Sat Reskrim Polresta Medan.
Saat ini, Polresta Medan masih mendalami adanya dugaan pengurus LSM lain dalam kasus
ini.(ray/tribun-medan.com)
KESIMPULAN
Premanisme adalah suatu bentuk kejahatan yang meresahkan banyak orang,
sehingga perlu adanya upaya dalam mencegah dan memberantas tindakan premanisme
itu sendiri demi menjaga keamanan dan ketertiban umum. Dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan premanisme, hal yang perlu diperhatikan adalah akar permasalahan
DAFTAR PUSTAKA
Adler, A. 2004. What Life Should Mean To You. Penerjemah: Mely Septiani. Yogyakarta:
Alenia
2012.
Premanisme
di
Indonesia.
(https://everdnandya.wordpress.-
Rosyid.
2011.
Polri
dan
Premanisme
beserta
Solusinya.