78 216 1 PB
78 216 1 PB
96
Vol.
1
No.
4
–
Jurnal
Aplikasi
Teknologi
Pangan
Senyawa
Fungsional
dari
Ikan:
…
Efek
lain
dari
konsumsi
asam
lemak
ω-‐3,
EPA
and
hydrolyzate
dari
ikan
sardin
masak
yang
diproduksi
dengan
DHA,
adalah
sifat
inflammatory
dan
yang
menghambat
enzim
proteinase
dan
alkalase.
produksi
mediator
seperti
prostaglandin
E2
dan
leukotrine
B4
dari
leukosit
dan
aktivasi
makrofage.
Karena
sifat
ini,
n-‐3
Tabel
4.
Jenis
sifat
fungsional
dari
struktur
protein
ikan
LC
PUFA
dapat
membantu
mencegah
atau
mereduksi
gejala
Sifat
fungsional
Cara
aksi
rheumatoid
arthritis
dan
Crohn's
disease
(Jacobsen,
2004).
Daya
l arut
p rotein
Solvasi
n-‐3
LC
PUFA
dalam
minyak
ikan
mempunyai
berbagai
Penyerapan
dan
Menangkap
air
melalui
pengikatan
air
pengikatan
hidrogen
fungsi
yang
baik
bagi
kesehatan.
Fungsi-‐fungsi
tersebut
Viskositas
Mengentalkan
antara
lain
mereduksi
jumlah
serum
lemak
dan
Gelasi
Protein
Formasi
matrik
menkonversinya
ke
dalam
senyawa
eicosanoids,
yang
Kohesi
–
adesi
Adesi
berdampak
langsung
pada
fisiologi
and
sistem
vascular
Elastisitas
Ikatan
disulfida
(Murphy,
1990),
sistem
kekebalan
tubuh
dan
efek
anti-‐ Emuslifier
Susunan
emulsi
lemak
inflamasi,
khususnya
pada
penyakit
asma,
rematik
dan
Pengikat
lemak
Ikatan
dan
penangkapan
penyakit
autoimmune
(Pigott
and
Tucker,
1987;
Horrocks
hidrofilik
and
Yeo,
1999;
Simopoulos,
2002;
Shapiro,
2003).
Hasil
Pengikat
rasa
Penyerapan,
penelitian
Singer
et
al.
(1985),
menunjukkan
bahwa
EPA
penangkapan,
penyebaran
dan/
DHA
dari
ikan
makerel
efektif
untuk
mereduksi
tekanan
Busa
Penangkapan
udara
dan
darah
pada
pasien
di
Jerman
timur
(Soccol
and
Oetterer,
frormasi
lapisan
tipis
2003).
Selain
itu,
asam
linoleat
ω-‐6
dapat
mereduksi
Sumber:
Venugopal,
(2010)
tumbuhnya
tumor
dalam
hubungannya
sebagai
antioksidan
(Soccol
and
Oetterer,
2003).
Tabel
5.
Antiosidatif
peptida
dari
organisme
laut
Selain
bermanfaat
untuk
menjaga
kesehatan
jatung,
Asam
amino
Sumber
Referensi
n-‐3
LC
PUFA
sangat
penting
bagi
otak,
retina
and
jaringan
Val-‐Lys-‐Ala-‐Gly-‐ Tuna
Je,
et
al.,
2007
syaraf.
Oleh
karena
itu
otak
and
retina
tergantung
dari
DHA
Phe-‐Ala-‐Trp-‐
suplai.
DHA
penting
bagi
pengembangan
sistem
syaraf
bayi
Ala-‐Asn-‐Glu-‐
pada
trimester
ketiga
pada
saat
wanita
hamil,
dan
juga
pada
Glu-‐Leu-‐Ser
Leu-‐Gly-‐Leu-‐ Conger
eel
Ranathunga
et
saat
bayi
dan
anak-‐anak.
Oleh
karena
itu,
wanita
hamil
Asn-‐Gly-‐Asp-‐ al.,
2006
disarankan
untuk
meningkatkan
asupan
DHA
dan
susu
Asp-‐Val-‐Asn
formula
yang
mengandung
DHA
dalam
jumlah
yang
Arg-‐Pro-‐Asp-‐ Ikan
lidah
Jun
et
al.,
2004
mencukupi
(Jacobsen,
2004).
Phe-‐Pro-‐Leu-‐ kuning
Glu-‐Pro-‐Pro-‐Tyr
Protein
dan
Peptida
dari
ikan
Sumber:
Ngo
et
al.,
2011
Ikan
merupakan
hewan
laut
yang
kaya
akan
protein.
Menurut
Venugopal
(2010),
menyatakan
bahwa
jumlah
Tabel
6.
Senyawa
bioaktif
peptida
dari
laut
dan
aktivitasnya
kandungan
protein
pada
daging
ikan
mencapai
17-‐22%,
Aktivitas
Sumber
dengan
rata-‐rata
19%,
sementara
tuna
yang
dimasak
Anti-‐hipertensi
m elalui
Pacific
hake,
sardin,
mengandung
protein
sebesar
30%.
Fungsi
protein
tersebut
menghambat
a ktivitas
salmon,
tiram,
kolagen
ACE,
dengan
hasil
tulang
ikan,
organ
antara
lain
digunakan
sebagai
pembangun
struktur
utama
meningkatnya
dalam
HDL
pencernaan
bonito
dalam
sel,
enzim
dalam
membran,
hormon
dan
alat
kering,
FPH
pembawa.
Dilihat
dari
sisi
nutrisi,
protein
merupakan
Aktivitas
antioksidan
Alaska
pollack,
teripang,
sumber
energi
dan
asam
amino,
yang
penting
untuk
Saithe,
Round
scad
pertumbuhan
dan
perbaikan
sel.
Mussel,
Tuna
gelatin,
Selama
ini
ikan
dikenal
sebagai
sumber
protein
yang
Hoki
gelatin
murah.
Protein
dari
ikan
merupakan
sumber
yang
bagus
dari
Calcium-‐binding
Tulang
ikan
dari
hoki
sisi
fungsional
dan
nutrisi
untuk
memenuhi
kebutuhan
oligophosphopeptide
nutrisi
manusia.
Sifat
fungsional
protein
didefinisikan
Antifreeze
proteins
FPH
dari
antarctic
krill,
(cryostabilization)
salmon
sebagai
karakteristik
fisiko-‐kimia
dan
perhitungan
Gastrin
and
CGRPs
Ikan
kod
perubahan
dalam
sistem
makanan
selama
persiapan,
proses,
Atlantik/Greenland,
ikan
penyimpanan,
dan
konsumsi
(Venugopal,
2010).
sebelah,
Selain
sebagai
sumber
protein,
ikan
merupakan
Sardin,
limbah
hasil
sumber
bioaktif
peptida.
Senyawa
biaooktif
peptida
banyak
perikanan
ditemukan
pada
daging
ikan
dari
berbagai
macam
spesies
Aktivitas
menghambat
Tiram
(Kadam
and
Prabhasankar,
2010).
Venugopal
(2010),
HIV-‐I
protease
menambahkan
bahwa
limbah
pengolahan
ikan
dan
ikan
Prolyl
endopeptidase
Cod,
Salmon,
Trout
ekonomis
rendah
merupakan
sumber
terbaik
senyawa
inhibition
Defense
system
Mackerel
biokatif
peptida.
Sumber
terbaik
peptida
pada
ikan
laut
Sumber:
Venugopal,
2010
terdapat
pada
ikan
sardin
(Sardina
pilchardus)
yang
mengandung
fraksi
lipipeptic
dan
peptidic.
Selain
itu
protein
97
Vol.
1
No.
4
–
Jurnal
Aplikasi
Teknologi
Pangan
Senyawa
Fungsional
dari
Ikan:
…
Manusia
membutuhkan
protein
dari
jaringan
protein
dan
12%
lemak.
3,5
oz
daging
mengandung
90%
kebutuhan
sebagai
sumber
nitrogen.
Dalam
setiap
hari
kita
vitamin
D.
Selain
itu
ikan
herring,
mackerel,
dan
trout
membutuhkan
asupan
0,8
g/kg
berat
badan
dalam
setiap
merupakan
sumber
vitamin
D
(Venugopal,
2010).
hari.
Sedangkan,
seorang
atlet
membutuhkan
asupan
prtein
Kekurangan
akan
vitamin
D
berdampak
pada
2
g/kg
setiap
berat
badan.
Sementara
seorang
wanita
pada
ostephotosis,
kelemahan
jaringan,
dan
penurunan
sistem
umur
19
–
70
tahun
membutuhkan
46
g
protein
dalam
kekebalan
tubuh.
Diet
vitamin
D
dapat
mencegah
penyakit
setiap
hari
(Venugopal,
2010).
kanker
usus.
Selain
itu,
vitamin
D
juga
dapat
mengurangi
Selama
proses
pencernaan
protein,
banyak
peptida
resiko
kanker
pankreas
dan
kanker
usus
(Venugopal,
2010).
yang
diproduksi.
Peptide
berfungsi
sebagai
pembawa
pesan
Vitamin
D
juga
bagus
untuk
mengurangi
resiko
penyakit
biologi,
menstimulasi
respon
fisiologi.
Peptida
didapatkan
jantung
(Larsen
et
al.,
2011).
dari
protein
makanan
yang
berfungsi
untuk
menjaga
kesehatan
dan
mencegah
terjadinya
penyakit
jantung,
Mineral
syaraf,
sistem
kekebalan
dan
nutrisi
disamping
sebagai
Mineral
merupakan
senyawa
organik
yang
tersimpan
sumber
energi
dan
asam
amino
(Venugopal,
2010).
Menurt
dalam
makanan.
Mineral
dibagi
menjadi
beberapa
senyawa
Larsen
et
al.
2011,
sulit
mengenali
biaktif
yan
berasal
dari
antara
lain
mayor
mineral
dan
trace
elemen.
Mayor
mineral
protein
dan
peptida,
karena
banyak
peptida
yang
melekat
dalam
tubuh
manusia
tersedia
lebih
dari
5
g
termasuk
dan
mengenkripsi
protein
dan
diedarkan
dan
diserap
selama
diantaranya
adalah
Ca,
F,
K,
S,
Na,
Cl,
dan
Mg.
Dan
banyak
proses
pengolahan
dan
pencernaan
makanan.
lagi
trace
mineral
yang
ada
lama
tubuh
manusia.
Jumlah
Senyawa
protein
pada
organisme
lautan
terdiri
dari
mineral
yang
ada
pada
ikan
seerti
K,
Ca,
Mg
dan
P
dan
rangkaian
bioaktif
peptida,
yang
dapat
menunjukkan
efek
mikromineral
seperti
Se,
F,
I,
Co,
dan
Mn
secara
keseluruhan
fisiologi
dalam
tubuh.
Beberapa
diantaranya
diidentifikasi
mencapai
0.6–1.5%
dari
berat
basah.
Fe,
Zn
dan
Se
bermanfaat
bagi
kesehatan
manusia
dan
dapat
digunakan
merupakan
trace
mineral
yang
kaya
di
ikan
(Venugopal,
untuk
mengurangi
kemungkinan
timbulnya
penyakit
jantung
2010).
(Ngo
et
al.,
2011).
Kerang
umumnya
kaya
akan
mineral
dua
kali
lebih
Peptida
bioaktif
biasanya
terdiri
dari
3-‐20
asam
banyak
dibandingkan
dengan
ikan
pada
umumnya.
Kerang
amino,
dan
aktivitas
bioaktif
peptida
tersebut
tergantung
kaya
akan
Zn,
Fe,
dan
Cu.
Sedangkan
udang
banyak
dari
komposisi
asam
amino
dan
sussunannya
(Pihlanto-‐ mengandung
Ca
daripada
ikan
dan
daging.
Sementara
ikan
Leppala,
2001).
Peptida
dari
organisme
laut
terdiri
dari
dari
segar
banyak
mengandung
Na.
Na
pada
produk
olahan
dan
enzim
terhidrolisa
protein
laut
serta
mempunyai
beberapa
produk
ikan
(beku,
kaleng,
asap,
dan
asin)
pada
umumnya
fungsi
fisiologis
antara
lain
sebagai
antioksidan
(Kim
et
al.,
tinggi
berkisar
antara
300
hingga
900
mg/100
g
(Venugopal,
2007),
anti
koagulan
(Rajapakse
et
al.,
2005)
anti-‐hipertensi
2010).
(Yokoyama,
et
al.,
1992),
dan
anti-‐bakteri
(Liu
et
al.,
2008)
.
Biopeptida
laut
yang
berfungsi
sebagai
antioksidan
Selenium
dan
yodium
mempunyai
potensi
yang
besar
sebagai
nutraeutical
dan
Pada
umumnya
beberapa
mineral
terkandung
dalam
pangan
fungsional.
jumlah
yang
besar
di
organisme
laut
dan
ikan
daripada
hewan
darat.
Selenium
dan
yodium
lebih
banyak
Vitamin
dan
mineral
terkandung
dalam
ikan
dibandingkan
dengan
hewan
darat
Hewan
laut
banyak
mengandung
vitamin
dan
mineral.
(Larsen
et
al.,
2011).
Ikan
umumnya
tuna
kaya
akan
Organisme
lautan
banyak
mengandung
vitamin
A
dan
D.
selenium.
Tetapi
pada
umunya
Selenium
banyak
terdapat
Selain
banyak
mengandung
vitamin,
organisme
lautan
juga
pada
produk
kekerangan
dari
pada
ikan.
Sementara
ikan
laut
kaya
akan
mineral.
Mineral
penting
lebih
banyak
terdapat
dan
kekerangan
kaya
akan
yodium.
Oysters
kaya
akan
pada
dari
hewan
laut
bila
dibandingkan
dari
organisme
yodium
diikuti
dengan
remis,
lobster,
udang,
udang
karang,
darat.
Selan
itu
limbah
hasil
perikanan
merupakan
sumber
dan
ikan
laut
(Venugopahl,
2010).
mineral
yang
bagus
karena
kandungan
mineral
yang
tinggi
Konsumsi
selenium
dapat
menghambat
tumbuhnya
(Venugopal,
2010).
kanker.
Laporan
American
Institute
of
Cancer
Research
(AICR)
menyatakan
bahwa
selenium
dapat
mencegah
kanker
Vitamin
A
kulit,
dan
kanker
paru-‐paru.
Keberadaan
selenium
dalam
Minyak
ikan
dari
laut
kaya
akan
vitamin
A,D,
dan
E.
tubuh
berdampak
pada
penyakit
jantung
dan
syaraf
(Larsen
Vitamin
A
banyak
terdapat
pada
hati
minyak
ikan.
et
al.,
2011).
sementara
hati
ikan
Halibut
dan
Cod
kaya
akan
vitamin
A
Konsumsi
yodium
yang
dianjurkan
untuk
orang
dan
D.
Ikan
sardine
mengandung
4500
IU
vitamin
A
and
up
dewasa
adalah
150
μg/hari.
Selama
hamil
ditambahkan
to
500
IU
vitamin
D
tiap
100
g
daging.
Dengan
rata-‐rata
125
sebanyak
25
μg/hari
dan
menyusui
50
μg/hari
anjuran
μg/g
ikan.
Vitamin
A
banyak
ditemukan
dipsesies
ikan
kecil
konsumsi
yodium
dianjurkan.
Kekurangan
yodium
dapat
(Venugopal,
2010).
menyebabkan
fenomena
kerusakan
otak
dan
penurunan
mental
(Venugopal,
2010).
Vitamin
D
Salah
satu
sumber
vitamin
D
dari
organisme
perairan
Kalsium
adalah
ikan
salmon.
Ikan
salmon
terdiri
dari
25
%
protein
98
Vol.
1
No.
4
–
Jurnal
Aplikasi
Teknologi
Pangan
Senyawa
Fungsional
dari
Ikan:
…
Ikan
dikenal
sebagai
penghasil
kalsium
yang
penting
pada
tikus.
Efek
ini
dapat
digunakan
untuk
menghambat
bagi
tubuh
untuk
fungsi
fisiologis
tubuh.
Ikan
laut
stress
sebagai
akibat
reaksi
peroksidasi
pada
tubuh
manusia.
merupakan
sumber
kalsium,
dengan
variasi
antara
6
-‐
120
Astasantin
bersama-‐sama
dengan
Catasantin
digunakan
mg/100
g
tergantung
dari
spesies
ikan.
Kandungan
Ca
sebagai
sumber
pigmen
pada
kuning
telur
dan
kulit
kuning
mungkin
lebih
rendah
15
mg
di
mackerel,
15-‐50
di
ikan
pada
kulit
bebek
(Venugopal,
2010).
mayung,
haddok
dan
tiram
dan
100
mg
pada
ikan
salmon,
Ngo
et
al.
(2011),
menambahkan
bahwa
karotenoid
trout
dan
alaska
pollack
(Venugopal,
2010).
Selain
itu
tulang
bermanfaat
untuk
kesehatan
dalam
mencegah
penyakit
ikan
juga
bermanfaat
sebagai
sumber
kalsium
(Kadam
and
pada
manusia
antara
lain
jantung,
kanker
dan
penyakt
Prabhasankar,
2010).
Tulang
ikan
terdiri
dari
senyawa
kronis.
Menurut
Kadam
and
Prabhasankar
(2010),
astasantin
kalsium
dan
fosfor
yang
seimbang.
Ikan-‐ikan
kecil
sangat
potensial
sebagai
antioksidan.
Aktivitas
merupakan
sumber
kalsium
yang
bagus
(Venugopal,
2010).
antioksidannya
lebih
tinggi
dibandingkan
dengan
jenis
Konsumsi
ikan-‐ikan
tersebut
dapat
bermanfaat
bagi
antioksidan
yang
lain
antara
lain
vitamin
E
dan
β-‐karoten.
konsumen
yang
membutuhkan
asupan
kalsium.
Fungsi
astasanthin
antara
lain
sebagai
respon
kekebalan
Kalsium
digunakan
untuk
membentuk
dan
menjaga
tubuh,
fungsi
hati
dan
mata,
tulang
sendi,
postat,
dan
kekuatan
tulang.
Kekurangan
kalsium
dapat
menyebabkan
penyakit
jantung.
penyakit
mal
nutrisi
kalsium.
Jika
kalsium
tidak
tersedia
dalam
makanan,
maka
tubuh
akan
menggunakan
kalsium
Taurin
dalam
tulang
(Venugopal,
2010).
Ikan
merupakan
sumber
taurin
yang
potensial.
Menurut
Venugopal
2010,
kandungan
Ca
dan
P
pada
Molekul
taurin
terdiri
dari
kelompok
asam
sulfonat,
daripada
tulang
ikan
Cod
dan
Alaska
Pollack
lebih
besar
bila
carboxylic
acid
moiety.
Taurin
merupakan
asam
amino
bebas
dibandingkan
dengan
kandungan
Ca
pada
hewan
darat.
yang
banyak
terdapat
pada
tulang,
jaringan
jantung
dan
otak.
Taurin
banyak
ditemukan
di
ikan
jenis
cod,
mackerel,
Tabel
7.
Kebutuhan
kalsium
pada
berbagai
tingkatan
umur
manusia
salmon
hasil
budidaya
dan
liar,
tuna
albakor,
ikan
pari,
hiu,
Umur
Kebutuhan
kalsium
tiap
whiting
dan
beberapa
jenis
ikan
lainnya.
Taurin
banyak
hari
(mg/hari)
dimanfaatkan
untuk
mereduksi
tekanan
darah,
Anak-‐anak
800–1200
meningkatkan
kesehatan
jantung,
dan
mereduksi
kolesterol
Remaja
1200–1500
dalam
darah
(Kadam
and
Prabhasankar,
2010).
Dwasa
1000
Diet
taurin
dihubungkan
dengan
pencegahan
Tua
1500
Sumber:
Jung
et
al.,
2009
terhadap
penyakit
kardiovaskuler,
diabetes,
dan
tekana
darah
tinggi.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
taurin
Karotenoid
dapat
mengurangi
tingkat
trigeliserda
dalam
darah
dan
Senyawa
fungsional
lain
yang
terdapat
pada
ikan
dan
indek
a terogenik
( Larsen
et
al.,
2011)
organisme
lautan
adalah
karotenoid.
Karotenoid
merupakan
kelompok
senyawa
fat-‐soluble
yang
menyediakan
warna
APLIKASI
DALAM
PANGAN
merah
dan
oranye
pada
tanaman,
alga,
ikan
dan
Senyawa
-‐senyawa
fungsional
yang
terdapat
pada
cyanobacteria.
Karotenoid
di
alam
dibagi
menjadi
dua
yaitu
ikan
di
atas
telah
banyak
diaplikasikan
dalam
pangan,
baik
β-‐carotene
and
xanthophylls.
Hewan
perairan
kaya
akan
makanan
maupun
minuman.
Meningkatnya
kesadaran
karotenoid,
khususnya
warna
merah-‐orange,
astaxanthin.
konsumen
terhadap
kesehatan,
membuat
mereka
mulai
Umumnya
sumber
utama
karotenoid
pada
ikan
dan
shellfish
menkonsumsi
pangan
fungsional.
Pangan
fungsional
adalah
didapat
dari
algae,
yang
merupakan
sumber
tersebut
sebagian
diantaranya
memanfaatkan
senyawa
makanannya
serta
konsumsi
fitoplankton.
Karotenoid
pada
fungsional
d ari
i kan
d an
hewan
laut
lainnya.
hewan
perairan
dtemukan
pada
udang,
kepting,
dan
n-‐3
LC
PUFA
sangat
bermanfaat
bagi
kesehatan
crayfish.
Pada
udang
jumlah
terbesar
karotenoid
adalah
manusia.
Keberadaannya
dalam
ikan
dan
minyak
ikan
telah
Astaxanthin
dan
mono-‐
and
diesters
dan
produk
digunakan
sebagai
bahan
pangan
fungsional.
Misalnya
oksidansinya
β-‐carotene.
Sementara
ikan
salmon
dan
minyak
ikan
dapat
digunakan
sebagai
ingredient
pangan
crustaceae
mempunyai
jumlah
astaxanthin
and
fungsional
karena
memberikan
efek
untuk
mencegah
canthaxanthin
yang
signifikan
(Venugopal,
2010).
timbulnya
penyakit
cardiovaskuler.
Saat
ini
minyak
ikan
yang
Astaxanthun
banyak
ditemukan
pada
beberapa
karotenoid
mengandung
n-‐3
LC
PUFA
difortifikasikan
dalam
berbagai
yang
terdapat
pada
red
kelp
crab,
Taliepes
nuttulli,
snow
produk
antara
lain
margarin,
produk
susu,
sosis,
daging
and
crab
Chinocets
opilio,
hermit
crab,
Paralithodes
brevipes,
french
onion
dip,
bread,
mayonnaise,
salad,
es
krim,
susu
dan
bue
crab
(Sachindra
et
al.,
2005).
dan
susu
formula
(de
Roos,
2004;
Jacobsen,
2004).
Fungsi
karotenoid
digunakan
untuk
antioksidan.
Diet
Omega-‐3
juga
dimanfaatkan
dalam
pembuatan
telur
karotenoid
bermanfaat
bagi
pencegahan
penyakit
ayam
yang
kaya
akan
omega-‐3,
produk
hewani
kaya
omega-‐
diantaranya
adalah
penyakit
kanker
dan
kerusakan
mata.
3
antara
lain
susu
lemak,
dan
telur
bebek.
Pengkayaan
Astasanthin
bermanfaat
untuk
mengurangi
penyakit
jantung,
tersebut
dilakukan
dengan
cara
mencampurkan
omega-‐3
antikanker,
mencegah
katarak,
untuk
meningkatkan
sistem
pada
pakan
hewan
dan
tepung
ikan.
Alternatif
pengkayaan
kekebalan.
Astaxanthin
digunakan
untuk
mereduksi
stres
tersebut
dapat
digunakan
untuk
menambah
asupan
omega-‐
99
Vol.
1
No.
4
–
Jurnal
Aplikasi
Teknologi
Pangan
Senyawa
Fungsional
dari
Ikan:
…
3
pada
konsumen
yang
tidak
menyukai
ikan
laut
(de
Roos,
Rasio
konsumsi
ω-‐3
dan
ω
-‐6
adalah
0.2.
Beberapa
2004;
Jacobsen,
2004).
senyawa
fungsional
ω-‐3
LC
PUFA
telah
dimanfaatkan
pada
beberapa
produk
pangan
(Tabel
8
dan
9).
Tabel
8.
Contoh
beberapa
produk
komersial
tepung
Fish
Oil
(FO)
dan
senyawa
utama
penyusunnya
Produk
pangan
Nama
merk
DHA/EPA
dan
dosis
Minuman
Great
Circles,
USA
DHA/EPA
Ultrabalance,
USA
Produk
roti
Irish
Pride,
Ireland
FO
(EPA/DHA)
British
Bakeries,
U.K.
FO
(EPA/DHA)
Allied
Foods,
NZ
FO
(EPA/DHA)
Wegman’s
Food
Markets,
USA
Asam
lemak
OMEGA-‐3
Coles
high
Top
bread,
Australia
37
mg/2
potong
AP
Foods
omega-‐3
bread,
Australia
200
mg/35g
penyajian
Kapsul
FO
Most
brands,
Australia
300
mg/kapsul
MEG-‐3TM
Ocean
Nutrition,
USA
Tepung
enkapsulasi
omega-‐3
Spread
MD
Foods,
U.K.
FO
(EPA/DHA)
Golden
Vale,
Ireland
FO
(EPA/DHA)
Berbagai
jenis
makanan
NovomegaTM
National
Starch
EPA/DHA
Association
(USA)
and
Omega
Protein
(USA)
Susu
formula
Mead
Johnson
Nutritionals,
USA
DHA,
ARA,
dan
asam
lemak
omega-‐6
Roti
whelheit
Arnold
Food,
Co.,
USA
DHA/EPA
Margarin
“Blue
Band
Uniliver,
Netherlands
DHA,
ALA,
dan
vitamin
B
Idee”!
Susu
St
Ivel’s
Advance
milk,
U.K.
Asam
lemak
Omega-‐3
Farmer’s
bestmilk,
Australia
21.2
mg/250
ml
Brown’s
(Heart
Plus)
milk,
Australia
150
mg/250
ml
Yogurt
Woodstock
Water
Buffalo
Co.,
VT
100
mg
EPA
dan
DHA
dalam
170
g
penyajian
Jus
jeruk
Oh
Mega
J,
Canada
Asam
lemak
Omega-‐3
Shwartz
Sparky
Ornage,
UK
Telur
Omega-‐3
enriched
eggs,
Gray
RidgeR
egg
farms
Omega-‐3
0.4
g/telur;
DHA
0.085
g/telur
Susu
Omega-‐3
enriched
milk
Neilson
DairyR
Oh
Omega-‐3:
0.02
mg/gelas
(dicampurkan)
DHA:
0.02
mg/gelas
(dicampurkan)
Sumber:
Swanson
dan
Evenson,
2001
dalam
Venugopal,
2010;
Young
and
Conquer,
2009.
Tabel
9.
Senyawa
fungsional
dari
ikan
yang
dimanfaatkan
dalam
roti
dan
pasta
Jenis
senyawa
Diterapkan
pada
Referensi
Minyak
tuna
mikroenkapsulasi
(MTM)
Roti
Yep
et
al.
(2002)
Konsentrat
minyak
ikan
Roti
Saldeen
et
al.
(1998)
Minyak
ikan
Roti
Liu
et
al.
(2001)
n−3
PUFA
Roti
Neilsen
(1992)
DHA
Biskuit,
kerupuk
Harrison
et
al.
(2004)
Enkapsulasi
Minyak
ikan
Spaghetti
Iafelice
et
al.
(2008)
1.2%
encapsulated
fish
oil
Spaghetti
Verardo
et
al.
(2009)
Surimi
Pasta
Huang
and
Resurreccion
(1988)
Sumber:
Kadam
dan
Parbasankar,
2010
Tabel
10.
Jenis
sifat
fungsional
dari
struktur
protein
ikan
Sifat
fungsional
Cara
aksi
Produk
Daya
larut
protein
Solvasi
Dispersion,
sup
Penyerapan
dan
Menangkap
air
melalui
pengikatan
hidrogen
Surimi,
produk
berbasis
surimi,
sosis,
bakso
pengikatan
air
ikan
Viskositas
Mengentalkan
Kuah,
sup
Gelasi
Protein
Formasi
matrik
Surimi,
produk
berbasis
surimi,
sosis,
pastel
Kohesi
–
adesi
Adesi
Surimi,
produk
berbasis
surimi,
sosis
Elastisitas
Ikatan
disulfida
Surimi,
produk
berbasis
surimi,
sosis,
Emuslifier
Susunan
emulsi
lemak
Sosis,
bakso
ikan,
sup
Pengikat
lemak
Ikatan
dan
penangkapan
hidrofilik
Sosis,
bakso
ikan
Pengikat
rasa
Penyerapan,
penangkapan,
penyebaran
Analaog
seafood
Busa
Penangkapan
udara
dan
frormasi
lapisan
tipis
FPH,
preparasi
pembuatan
produk
Sumber:
Venugopal,
(2010)
100
Vol.
1
No.
4
–
Jurnal
Aplikasi
Teknologi
Pangan
Senyawa
Fungsional
dari
Ikan:
…
Selain
ω
-‐3
PUFA,
sifat
fungsional
protein
dari
ikan
telah
banyak
dimanfaatkan
dalam
berbagai
produk
pangan
KESIMPULAN
(Tabel
10.).
Senyawa
bioaktif
peptida
dari
ikan
juga
banyak
Ikan
mengandung
senyawa
fungsional
yang
dimanfaatkan
dalam
berbagai
produk
pangan.
Aktivitas
bermanfaat
bagi
kesehatan.
Senyawa
fungsional
dari
ikan
antibakteri
dari
senyawa
peptida
telah
banyak
dimanfaatkan
telah
banyak
dimanfaatkan
pada
produk
pangan
fungsional
untuk
mengurangi
bakteri
pathogen
pada
makanan
dan
termasuk
makanan
dan
minuman.
Selain
itu,
juga
meningkatkan
shelf-‐life
produk
pangan.
Selain
itu,
dimanfaatkan
dalam
produksi
budidaya
ikan
dan
antibakteri
dari
peptida
ikan
digunakan
untuk
mencegah
pemeliharaan
hewan
ternak
untuk
meningkatkan
sifat
tumbuhnya
spora
bakteri
Clostridium
botulinum
pada
fungsional
produknya.
Beberapa
tahun
mendatang,
produk
keju.
Selain
itu,
peptida
dari
organime
lautan
pemanfaatan
senyawa
fungsional
dari
ikan
pada
produk
tersebut
digunakan
pada
daging
yang
dimasak
untuk
pangan
akan
semakin
meningkat
menyusul
peluang
pasar
menghambat
Listeria
monocytogenes
(Venugopal,
2010).
pangan
fungsional
menjanjikan
di
tahun-‐tahun
mendatang.
Tabel
11.
Senyawa
fungsional
dari
ikan
pemanfaatannya
dalam
DAFTAR
PUSTAKA
pangan
Senyawa
Sumber
Pemanfaatan
dalam
Olaizola,
M.
2009.
The
production
and
health
benefits
of
Fungsional
pangan
astaxanthin.
In:
Marine
Nutraceuticals
and
n-‐3
PUFA
Ikan
salmon,
halibut,
Susu,
yogurt,
jus,
Functional
Foods
Edited
by:
Barrow,
C.
and
Shahidi,
cod,herring,
capelin,
pasta
dan
minyak
ikan
roti,kerupuk,
tepung,
F.
CRC
Press.
Pp.
322-‐345
spageti
De-‐Roos,
N.
M.
2004.
The
potential
and
limits
of
functional
Karotenoid
Astaxanthin
Suplemen
makanan
foods
in
preventing
cardiovascular
disease.
In:
Kalsium
Kalsium
Kue
Functional
foods,
cardiovascular
disease
and
Taurine
Ikan
Cod
dan
mackerel
diabetes.
Edited
by:
A.
Arnoldi.
2004.
CRC
Press.
Selenium
&
Ikan
dan
organisme
Garam
Boca
Raton.
Pp.
1-‐9
Iodine
laut
Horrocks,
L.
A.
and
Yeo,
Y.
K.
1999.
Health
Benefits
of
Vitamin
D
Minyak
ikan
Jus
buah,
susu,
Docosahexaenoic
Acid
(DHA).
Pharmacol.
Res.,
40,
margarine,
211-‐225.
Peptida
Uang,
ikan,
kerang
Saus
tiram
Sumber:
Kadam
&
Prabhasankar,
2010;
Larsen
et
al.,
2011;
Shahidi,
http://ods.od.nih.gov.
akses:
9
september
2011.
2009;
http://ods.od.nih.gov;
Ngo
et
al.,
2011;
Olaizola,
2009.
Jacobsen,
C.
2004.
Developing
polyunsaturated
fatty
acids
as
functional
ingredients.
In:
Functional
foods,
Namun
dalam
penerapannya
terdapat
beberapa
cardiovascular
disease
and
diabetes.
Edited
by:
A.
hambatan
pemanfaatan
peptida
dari
ikan
dan
organisme
Arnoldi.
2004.
CRC
Press.
Boca
Raton.
Pp.
308
–
laut
pada
ikan
yaitu
rasanya
yang
pahit
(Ngo
et
al.,
2011).
322.
Dalam
penelitiannya
Shahidi
et
al.
(1995),
telah
melakukan
Jung,
W-‐K,
Shahidi,
F.,
and
Kim,
Se-‐Kwon.
2009.
Calcium
treatmen
terhadap
fish
protein
hydrolysate
(FPH)
dengan
from
Fish
Bone
and
Other
Marine
Resources.
In:
karbon
aktif
untuk
menghilangkan
rasa
pahit
peptida.
Rasa
Marine
nutraceutical
and
Functional
Foods
Edited
pahit
pada
peptida
disebabkan
oleh
formasi
peptida
yang
by:
Barrow
and
Shahidi.
CRC
Press.
Pp.
419-‐430.
mempunyai
berat
molekul
rendah
yang
terdiri
dari
2–23
Kadam,
S.U
dan
Prabhasankar,
P.
2010.
Marine
food
as
asam
amino
dengan
berat
molekul
antara
500–3000
Da,
functional
ingredients
in
bakery
and
pasta
products.
yang
dominan
terdiri
dari
composed
asama
amino
Food
Research
International
43.
Pp:
1975
–
1980.
hidrofobik
(Venugopal,
2010).
Sijtsma,
L.
2004.
Marine
micro-‐organisms
as
new
sources
of
Bioaktif
peptida
dari
ikan
berperan
penting
dalam
n-‐3
polyunstaurated
fatty
acids
(PUFA).
In:
pengembangan
rasa
produk
pangan
yang
kaya
akan
protein.
Functional
foods,
cardiovascular
disease
and
FPH
telah
diterapkan
dalam
produk
pangan
antara
lain
diabetes.
Edited
by:
A.
Arnoldi.
2004.
CRC
Press.
kecap,
keju,
dan
produk
fermentasi
atau
produk
olahan
Boca
Raton.
daging.
Peptida,
Glu-‐Asp-‐Glu,
Asp-‐Glu-‐Ser,
and
Ser-‐Glu-‐Glu
Larsen,
R,
Eilersten,
K.E.,
and
Elvevoll,
E.O.
2011.
Health
telah
ditemukan
dalam
FPH
yang
mempunyai
sifat
seperti
benefits
of
marine
foods
and
ingredients.
asam
glutamat
(Venugopal,
2010).
Biotechnology
Advaces
29:
pp:
508-‐518.
Mineral
yang
terkandung
pada
ikan
telah
banyak
Murphy,
M.
G.
(1990),
Dietary
fatty
acids
and
membrane
dimanfaatkan
dalam
produk
pangan
diantaranya
Ca.
Ca
protein
function.
The
journal
of
Nutrition
banyak
terkandung
dalam
tepung
tulang
ikan.
Tepung
tulang
Biochemical,
1,
68-‐79.
ikan
dapat
dimanfaatkan
untuk
fortifikasi
produk
surimi
Ngo,
D.H.,
Wijesekara,
I.,
Vo,
T.S.,
Ta,
Q.V.,
Kim,
S.K.
2011.
(Kadam
and
Prabashankar,
2010).
Tepung
tulang
ikan
yang
Marine
food-‐derived
functional
ingredients
as
mengandung
Ca
digunakan
untuk
suplement.
Selain
itu
juga
potential
antioksidan
in
the
food
industry:
an
digunakan
dalam
kue,
beverages,
susu,
dan
sereal
dalam
overview,
Food
Research
International.
bentuk
kalsium
karbonat
(Venugopal,
2010).
Patel,
JV,
Tracey
I,
Hughes
EA
and
Lip
GY.
2010.
Omega-‐3
plyunsturated
acids
and
cardiovascular
disease:
101
Vol.
1
No.
4
–
Jurnal
Aplikasi
Teknologi
Pangan
Senyawa
Fungsional
dari
Ikan:
…
Notable
ethnic
of
differences
or
unfulfilled
Shapiro,
H.
2003.
Could
n-‐3
polyunsaturated
fatty
acids
promise?.
Journal
Thromb
Haemost
8:2095
–
2104.
reduce
pathological
pain
by
direct
actions
on
the
Pigott,
G.
M.
and
Tucker,
B.
W.
1987.
Science
opens
new
nervous
system?.
Prostaglandins
Leukot
Essent
fatty
horizons
for
marine
lipids
in
human
nutrition.
Food
Acids,
68,
219-‐224.
Review
International,
3,
105-‐108.
Simopoulos,
A.
P.
2002.
Omega-‐3
fatty
acids
in
inflammation
Rosell
M,
Wesley
AM,
Rydin
K,
Klareskog
L,
and
Alfredsson
and
autoimmune
disease.
The
American
Journal
of
L.
2009.
Dietary
fish
and
fish
oil
and
the
risk
of
Clinical
Nutrition,
21,
495-‐505.
rheumatoid
arthritis.
Epidemology
20:
896-‐901.
Soccol,
M.C.H.
and
Oetterer,
M.
2003.
Seafood
as
Functional
Sachindra,
N.
M.,
Bhaskar,
N.,
&
Mahendrakar,
N.
S.
2005.
Foods.
Brazilian
Archives
of
Biology
and
Technology.
Karotenoids
in
crabs
from
marine
and
fresh
waters
An
International
Journal.
46:443-‐454.
of
India.
LWT-‐
Food
Science
and
Technology,
38,
Szymanski
KM,
Wheeler
DC,
and
Mucci
LA.
2010.
Fish
221−225.
consumption
and
prostate
cancer
risk:
a
review
and
Shahidi,
F.
2009.
Nutraceutical
and
Functional
Foods:
whole
meta-‐analysis.
Am
J
Clin
Nutr
92:
1223-‐1233.
versus
processed
foods.
Trends
in
Food
Science
and
Young,
G.
and
Conquer,
J.
2009.
Omega-‐3s
and
their
impact
Technology.
20:
376-‐387.
on
brain
health.
In:
Marine
nutraceutical
and
Shahidi,
F.
2009.
Omega-‐3
Oils:
Sources,
applications,
and
Functional
Foods
Edited
by:
Barrow
and
Shahidi.
health
effects.
In:
Marine
Nutraceuticals
and
CRC
Press.
Pp.
63-‐92.
Functional
Foods
Edited
by:
Barrow,
C.
and
Shahidi,
F.
CRC
Press.
Pp.
23
–
62.
102
Vol.
1
No.
4
–
Jurnal
Aplikasi
Teknologi
Pangan