Anda di halaman 1dari 33

Applications – Products

Applications - Products
Kuliah-2 : Metalurgi Serbuk

= Karakterisasi Serbuk =
Isi kuliah:

 Konsep
 Ukuran partikel
 Teknik pengukuran
 Data dan analisa ukuran partikel
 Luas permukaan – indeks bentuk
 Friksi interpartikel
(1) Konsep

 Partikel: unit terkecil dari sebuah serbuk yang tidak bisa dibagi lagi.

 Beberapa data penting partikel serbuk, a.l.:


(1) ukuran dan distribusi partikel,
(2) bentuk dan variasi partikel thd ukuran
(3) luas permukaan
(4) friksi inter-partikel
(5) aliran dan tumpukan (flow and packing)
(6) struktur internal partikel
(7) gradien kimia, permukaan film
(1) Konsep

 Beberapa contoh bentuk partikel serbuk (1)


(1) Konsep

 Beberapa contoh bentuk partikel serbuk (2)


(2) Ukuran partikel
 Ukuran partikel dapat didekati dengan memproyeksikan pada
sebuah bidang datar.

 Dasar analisa untuk pengukuran umumnya adalah nilai geometri,


spt: luas permukaan, luas proyeksi, dimensi maksimum, luas
penampang minimum, atau volume.

 Makin kompleks bentuk sebuah partikel maka makin banyak


parameter pengukuran dimensinya.
(2) Ukuran partikel

 Gambar di bawah memperlihatkan 6 cara yg mungkin mengukur


partikel. 3 cara berdasar proyeksi dimensi dan 3 lainnya
berdasarkan ekuivalen diameter lingkaran.
(2) Ukuran partikel

 Bentuk partikel yang makin kompleks, akan menambah parameter


pengukurannya.
(3) Teknik pengukuran partikel

 Terdapat beberapa teknik pengukuran partikel serbuk:

(1) SEM
(2) Pengayakan (ASTM E11)
(3) Sedimentasi
(4) Konduktivitas listrik
(5) Hambatan cahaya
(6) Teknik sinar x
(3) Teknik pengukuran partikel
-- ayakan --
 Pengayakan
 Standard yang digunakan
umumnya ASTM E11.

Bukaan ayakan mesh 18 –


400 atau 1000 mm – 38 mm.

Lebih umum digunakan sbg


salah satu cara pemisahan
material dengan ukuran ttt.
(3) Teknik pengukuran partikel
-- konduktivitas listrik --
 Prinsip teknik pengukuran partikel dengan konduktivitas listrik.
 KOnduktivitas listrik berubah
sbg akibat pergerakan sebaran
partikel dalam larutan elektrolit
melalui sebuah lubang.

Kemampuan ukur hingga 0.5 mm.

Hasil terbaik adalah untuk


pengukuran partikel ber-densiti
rendah spt. Keramik atau
polimer.
(3) Teknik pengukuran partikel

 Ketika partikel melalui


lubang, maka konduktivitas
listrik berubah sebanding
dengan volume partikel.

Besaran itulah yang


menjadi dasar analisa
pengukuran dan perhi-
tungan dimensi partikel.
(3) Teknik pengukuran partikel
-- sinar x --
 Micrometric sedigraph
Sampel dicampur dengan
cairan berviskositas tertentu,
shg memungkinkan partikel
bercampur dengan baik.

Intensitas sinar x digunakan


untuk menentukan laju endap
(settling rate) dan distribusi
partikel.
(4) Data dan analisa ukuran partikel

 Contoh analisa data ukuran partikel.


(4) Data dan analisa ukuran partikel

 Distribusi ukuran partikel

Distribusi partikel pada histogram


menggambarkan distribusi yang
tipikal dari partikel.

Menunjukkan pula bahwa tipe


ukuran partikel adalah
polidisperse
(berukuran beragam).
(4) Data dan analisa ukuran partikel

 Nilai kumulatif dalam grafik

Nilai rata2 partikel diambil/


ditentukan dari 50% populasi
kumulatif.
(4) Data dan analisa ukuran partikel

 Beberapa contoh distribusi


partikel serbuk yang mungkin
terjadi.
(5) Bentuk dan luas permukaan
 Bentuk partikel merupakan parameter yang terdistribusi yang dapat
mempengaruhi tumpukan (packing), aliran (flow) dan kemampuan
tekan (compressibility) serbuk.

 Sedangkan, luas permukaan digambarkan dalam terminologi luas


per satuan massa (m2/g). Jika A = luas dan V = volume partikel
(berbentuk bola), maka:

 A = pD2 V = pD3/6 dan w = rmV (w = berat)

 maka luas permukaan per satuan massa =

S = 6/(rmD) bentuk umum persamaa ini adalah: S = k/(rmD)

dimana k adalah faktor bentuk.


(5) Bentuk dan luas permukaan

 Berbagai contoh bentuk-bentuk


partikel serbuk.
(5) Bentuk dan luas permukaan

Faktor bentuk (k)

- lingkaran = 6.00
- silinder = 6.89 – 7.21
- kubus = 7.44
- ellipsoid = 7.57
- flake = 24.00
(5) Bentuk dan luas permukaan
 Pengukuran luas permukaan partikel (gas adsorption SAA)

 Jumlah gas yang diserap pada tekanan tertentu  jumlah luas area
permukaan rongga partikel

 Umum dilakukan menurut metode BET (Brunnauer, Emmett,


and Teller) yg dikembangkan sejak 1938.

Prinsip: dalam keseimbangan, laju adsorpsi sama dengan laju


penguapan.

S = XmNoAo/(wM)

dimana: Xm=molekul yang diadsorpsi M= berat molekul adsorbat,


No= bil. Avogadro, Ao= luas rata-rata permukaan yang diisi oleh
adsorbat dan w= berat sampel.
(5) Bentuk dan luas permukaan

 Bentuk pori dan alat pengukur luas permukaan BET


(6) Friksi interpartikel
 Ada dua fokus perhatian dalam topik friksi interpartikel, yaitu:
aliran serbuk (powder flow) dan tumpukan (packing).
# Penting, khususnya dalam proses otomatisasi pengisian dlm
cetakan saat kompaksi, transportasi, pencampuran dan pengadukan
serbuk.

 Beberapa terminologi penting yang terkait.

 Apparent density = density (mass/volume), ketika serbuk dalam


keadaan (relatif) bebas TANPA agitasi.
 Tap density = densiti tertinggi yang dapat dicapai dengan vibrasi
tanpa aplikasi tekanan luar.
 Theoritical density = densiti menurut handbook suatu material
serbuk, dimana porositas tidak diperhitungkan.
(6) Friksi interpartikel

 Beberapa istilah terkait indeks gesekan (friction index) lainnya….

 Angle of repose =
sudut gundukan yang terbentuk
ketika serbuk dituang melalui
corong, dimana tangen sudut a
diperoleh dari tinggi gundukan
dibagi radiusnya.
(6) Friksi interpartikel
 Flow rate = diukur dengan
menuangkan serbuk secara
gravitasi melalui bukaan kecil.

Hall flowmeter
 partikel kasar
 bisa mengukur flow rate dan
apparent density

Scott volumeter
 Partikel lebih halus dengan

friksi interpartikel yang lebih


besar.
(6) Friksi interpartikel
 Beberapa pengaruh…..

 Tumpukan serbuk
- densiti tumpukan yang lebih tinggi umumnya sangat diinginkan dan dapat
dicapai dengan pengaturan: ukuran partikel, bentuk dan distribusi ukuran.
- Umumnya, partikel halus cenderung tinggi friksi interpartikelnya, shg
jumlah partikel yg bersentuhan di sekelilingnya menjadi kecil.
 makin kecil partikel makin rendah apparent density-nya.

- Bentuk bola memiliki tumpukan yang paling efisien. Alirannya juga baik tapi
compactibility-nya rendah. Sehingga seringkali, partikel tidak beraturan tapi
bundar lebih dipilih untuk mendapatkan kemampuan alir dan kompaksi yang
baik.

- Peningkatan dispersi ukuran partikel menghasilkan densiti tumpukan yang


lebih tinggi. Akan tetapi, jika distribusi ukuran terlalu lebar akan
meningkatkan luas permukaan sehingga malah menghasilkan tumpukan
yang buruk.
(6) Friksi interpartikel
 Pengaruh terhadap pencampuran

 Terdapat 2 sumber gaya interpartikel: intrinsik dan ekstrinsik.


Intrinsik  inheren (spt. Sifat magnet Fe)
Ekstrinsik  dipengaruhi ukuran partikel dan bentuk.

# Efek intrinsik:
 oksida mengeraskan permukaan shg menurunkan gesekan
 pengeringan/pengurangan kadar air  menghindari aglomerasi

# Efek ekstrinsik gesekan serbuk dapat dikontrol:


 pengurangan berat sampel
 pemilihan bentuk yg lebih halus
 ukuran yang relatif lebih kasar
Beberapa pengaruh

Hubungan antara
bilangan koordinasi
dan densiti tumpukan
diperlihatkan gbr di
samping.
Pengaruh bentuk

 Bentuk partikel
serbuk
mempengaruhi
karakteristik
alirannya.
Karakaterisasi powder Hf

Anda mungkin juga menyukai