Anda di halaman 1dari 84

PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

REGISTRASI DAN PELAPORAN

Teknis Substantif Bidang Registrasi dan Pelaporan


pada Balai Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Anak
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG HAK CIPTA

Pasal 1

1. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasar-
kan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tan-
pa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-un-
dangan.

Pasal 113

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi se-
bagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara
Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau
pidana denda paling banyak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau peme-
gang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana di-
maksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ra-
tus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau peme-
gang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana di-
maksud dalam Pasal 9 ayat (l) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk
Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana pen-
jara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
REGISTRASI DAN PELAPORAN

Teknis Substantif Bidang Registrasi dan Pelaporan


pada Balai Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Anak

Oleh:
Herna Lusy
Mardjoeki

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
2020
PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI
REGISTRASI DAN PELAPORAN

Teknis Substantif Bidang Registrasi dan Pelaporan


pada Balai Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Anak

Penulis:
Herna Lusy
Mardjoeki

BPSDM KUMHAM Press


Jalan Raya Gandul No. 4 Cinere – Depok 16512
Telepon (021) 7540077, 754124 Faksimili (021) 7543709, 7546120
Laman: http://bpsdm.kemenkumham.go.id

Cetakan ke-1 : September 2020


Perancang Sampul : Yulius Purnomo
Penata Letak : Yulius Purnomo

Sumber Ilustrasi: GettyImages-598314069-59ab3a5b0d327a001198b649 (www.thoughtco.com)

xii+70 hlm.; 18 × 25 cm
ISBN: 978-623-6869-45-1

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.


Dilarang mengutip dan mempublikasikan
sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin dari Penerbit

Dicetak oleh:
PERCETAKAN POHON CAHAYA

isi di luar tanggung jawab percetakan


KATA SAMBUTAN

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-
Nya Modul Best practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Registrasi dan Pelaporan
Teknis Substantif Bidang Registrasi dan Pelaporan Pada Balai Pemasyarakatan
dan Lembaga Pembinaan Anak telah terselesaikan. Modul ini disusun untuk
membekali para pembaca agar mengetahui dan memahami salah satu tugas dan
fungsi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Modul Best Pratice merupakan strategi pendokumentasian pengetahuan


tacit yang masih tersembunyi dan tersebar di banyak pihak, untuk menjadi bagian
dari aset intelektual organisasi. Langkah ini dilakukan untuk memberikan sumber
– sumber pengetahuan yang dapat disebarluaskan sekaligus dipindah tempatkan
atau replikasi guna peningkatan kinerja individu maupun organisasi. Keberadaan
Modul Best practices dapat mendukung proses pembelajaran mandiri, pengayaan
materi pelatihan dan peningkatan kemampuan organisasi dalam konteks
pengembangan kompetensi yang terintegrasi (Corporate University) dengan
pengembangan karir.

Modul Best practices pada artinya dapat menjadi sumber belajar guna
memenuhi hak dan kewajiban pengembangan kompetensi paling sedikit 20 jam
pelajaran (JP) bagi setiap pegawai. Hal ini sebagai implementasi amanat Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN).

Dalam kesempatan ini, kami atas nama Badan Pengembangan Sumber


Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak atas dukungan dan kontribusinya dalam penyelesaian

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan v
modul ini. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas
publikasi ini. Semoga modul ini dapat berkontribusi positif bagi para pembacanya
dan para pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

Selamat Membaca… Salam Pembelajar…

Jakarta, Agustus 2020

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Hukum dan Hak Asasi Manusia,

Dr. Asep Kurnia

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


vi Registrasi dan Pelaporan
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas
kehendak dan perkenan-Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan dalam
rangka penyusunan Modul Best Practice berjudul Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Registrasi dan Pelaporan Teknis Substantif Bidang Registrasi dan Pelaporan Pada
Balai Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Anak.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Registrasi dan


Pelaporan Teknis Substantif Bidang Registrasi dan Pelaporan Pada Balai
Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Anak sebagai sumber pembelajaran
dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan terhadap keberagaman
bidang tugas dan fungsi serta kinerja organisasi Kemenkumham. Selain itu upaya
untuk memperkuat dan mengoptimalkan kegiatan pengabadian aset intelektual
dari pengetahuan tacit individu menjadi pengetahuan organisasi. Pengetahuan
tacit yang berhasil didokumentasikan, akan sangat membantu sebuah organisasi
dalam merumuskan rencana strategis pengembangan kompetensi baik melalui
pelatihan maupun belajar mandiri, serta implementasi Kemenkumham Corporate
University (CorpU).

Demikian Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Registrasi


dan Pelaporan Teknis Substantif Bidang Registrasi dan Pelaporan Pada Balai
Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Anak disusun, dengan harapan modul
ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi bagi pembaca khususnya
pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan vii
Depok, 19 Oktober 2020
Kepala Pusat Pengembangan Diklat
Teknis dan Kepemimpinan,

Hantor Situmorang
NIP 196703171992031001

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


viii Registrasi dan Pelaporan
DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN........................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Deskripsi Singkat............................................................................... 2
C. Tujuan Pembelajaran......................................................................... 3
D. Materi Pokok...................................................................................... 3
E. Petunjuk Belajar................................................................................. 4

BAB II KONSEP DASAR REGISTRASI DAN PELAPORAN ...................... 5


A. Pengertian Dasar Registrasi dan Pelaporan..................................... 5
B. Dasar Hukum Registrasi dan Pelaporan........................................... 8
C. Definisi Dalam Pelaksanaan Registrasi dan Pelaporan.................... 10
D. Gambaran Umum Registrasi dan Pelaporan..................................... 13

BAB III RUANG LINGKUP REGISTRASI DAN PELAPORAN .................... 15


A. Peranan Registrasi dan Pelaporan.................................................... 15
B. Jenis-jenis Buku Register.................................................................. 16
C. PELAPORAN KLIEN DAN ANAK DIDIK............................................ 34

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan ix
BAB IV STRATEGI DALAM PELAKSANAAN
REGISTRASI DAN PELAPORAN .................................................... 39
A. Sistem Registrasi dan Pelaporan...................................................... 39
B. Tata Cara Pelaksanaan Registrasi dan Pelaporan ........................... 40
C. Faktor Pendukung Keberhasilan Registrasi dan Pelaporan.............. 49

BAB V PENUTUP......................................................................................... 55
A. Kesimpulan........................................................................................ 55
B. Saran dan Rekomendasi................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 57

LAMPIRAN...................................................................................................... 59

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


x Registrasi dan Pelaporan
DAFTAR ISI

Data Jumlah Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dan Asisten Pembimbing


Kemasyarakatan (Apk )......................................................... 60
Jumlah Anak di LPKA dan Rutan/Lapas (Per Tanggal 20 Juli 2020).............. 64
Jumlah Anak di LPKA dan Rutan/Lapas Tahun 2015 – Juni 2020................. 65
Upaya Pendampingan Anak yang Berkonflik Dengan Hukum
Tahun 2015 – 2019............................................................... 66
Data Bulanan Anak Didik Per Kantor Wilayah: Bulan Juni Tahun 2020 ........ 67

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam proses Registrasi dan Pelaporan, menghendaki adanya
suatu standar yang baku dalam pelaksanaannya, di mana Registrasi
dan Pelaporan terhadap Tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan
serta Klien Pemasyarakan merupakan kegiatan utama dalam proses
Pemasyarakatan. Berdasarkan proses bisnis Pemasyarakatan standar
Registrasi di Lembaga Pembinaan Anak Sementara, Lembaga Pembinaan
Anak dan Balai Pemasyarakatan di berlakukan agar .adanya keseragaman
dalam pelaksanaan kegiatan Registrasi dan Pelaporan.

Selaras dengan filosofi pemasyarakatan, sistem pemasyarakatan


yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang
pemasyarakatan pada hakekatnya adalah sistem perlakuan/pembinaan
pelanggar hukum yang bertujuan pemulihan kesatuan hidup, kehidupan
dan penghidupan. Sebagai suatu sistem perlakuan, fungsi pemasyarakatan
menjadi sangat vital dan strategis dalam proses pembimbingan klien baik
anak dan dewasa.

Pelaksanaan sistem Pemasyarakatan dan pelaksanaan proses bisnis


pemasyarakatan, masih dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan.
Kesenjangan data, informasi, perbedaan persepsi dan pola pikir, serta
perbedaan penafsiran aparat dalam melakukan percatatan dan registrasi
mengakibatkan gerak maju pelaksanaan sistem pemasyarakatan, dan
proses bisnis pemasyarakatan, serta proses perlakuan menjadi terkendala,

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 1
dan terganggu, akibatnya Database tidak akurat, dan pengambilan kebijakan
pimpinan menjadi tidak tepat.

Dalam perspektif yang demikian itu peran Negara wajib hadir dan
peran Negara menjadi sangat penting, sehingga dalam rangka menjamin
kepastian hukum, diperlukan standar registrasi dan sistem pencatatan yang
baik, dan administrasi yang tertib sehingga secara yuridis sistem registrasi
dan pencatatan, serta Database Klien menjadi akurat dan akuntabel.

Dalam konteks itulah maka disusun Modul Registrasi dan Pelaporan,


untuk mewujudkan terselenggaranya operasionalisasi penyelenggaraan
tugas dan fungsi LPAS, LPKA dan Bapas secara efektif dan efisien.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Modul best practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Registrasi dan
Pelaporan dimaksudkan untuk membuat panduan teknis pelaksanaan
registrasi dan pelaporan yang diperoleh dari pengetahuan-pengetahuan
praktis berdasarkan pedoman dan pengalaman kerja individu sesuai dengan
tugas dan fungsi jabatan atau lingkup bidang tugas unit masing-masing.

Modul best practice ini membahas tentang dasar hukum dan pengertian
umum serta strategi dalam pelaksanaan registrasi dan pelaporan, di
mana lingkup pekerjaan utama kegiatan registrasi terdiri dari Penerimaan,
Pendaftaran, Perubahan Status, Pengakhiran, Penutupan, Pelaporan,
Evaluasi dan Pengarsipan. Tahapan Penerimaan terdiri dari penerimaan
orang dan Dokumen, Pemeriksaan Dokumen, dan terakhir penyerahan
kepada bagian registrasi untuk dicatat. Pendaftaran merupakan proses
pencatatan ke dalam sistem register pemasyarakatan baik ke dalam sistem
manual (buku register) maupun secara elektronik (SDP). Perubahan status
pada buku register dilakukan dengan mencoret dengan tinta merah dalam
buku register sedangkan dalam sistem elektronis dengan membuat catatan
atau keterangan dalam sistem Database pemasyarakatan (SDP).

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


2 Registrasi dan Pelaporan
Pelaporan dan Pengarsipan adalah pekerjaan pendukung yang juga
penting dalam sistem administrasi organisasi karena dari hasil pengamatan
dan evaluasi terhadap pekerjaan registrasi maka dapat diinventasisir,
diklasifikasi dan disusun laporan laporan yang sesuai periode waktu yang
dibutuhkan kemudian diarsipkan dalam bentuk fisik maupun melalui sistem
Database pemasyarakatan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Hasil Belajar.

Setelah mengikuti materi ini, para pembelajar diharapkan dapat


menjelaskan dan menjabarkan tentang pelaksanaan tugas dan fungsi
Registrasi dan Pelaporan di Balai Pemasyarakatan dan Lembaga
Pembinaan Khusus Anak .

2. Indikator Hasil Belajar.

Setelah mempelajari materi ini, para pembelajar diharapkan dapat:

a. Menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, dasar hukum


serta pengertian dari registrasi dan pelaporan;

b. Menjelaskan dan menerapkan tentang pelaksanaan tugas dan


fungsi Registrasi dan Pelaporan di Balai Pemasyarakatan dan
Lembaga Pembinaan Khusus Anak.

D. MATERI POKOK
Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, maka
isi bahan modul ini diuraikan ke dalam beberapa bagian pembahasan, di
mana yang satu dengan yang lain saling terkait dan mendukung tercapainya
tujuan pembelajaran. Selain menjelaskan tentang, Dasar Hukum, Definisi dan
Gambaran Umum tentang Registrasi dan Pelaporan di Balai Pemasyarakatan
dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak, Modul ini juga membahas tentang:

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 3
1. Ruang Lingkup Registrasi dan Pelaporan

a. Peranan Registrasi dan Pelaporan

b. Jenis - Jenis Buku Registrasi

c. Pelaporan Klien dan Anak Didik

2. Strategi Pelaksanaan Registrasi dan Pelaporan

a. Sistem Registrasi dan Pelaporan

b. Tatacara Pelaksanaan Registrasi dan Pelaporan

c. Faktor Pendukung Keberhasilan Registrasi dan Pelaporan

E. PETUNJUK BELAJAR
Metode pembelajaran antara lain Ceramah, Brainstorming, Diskusi
interaktif, simulasi dan Evaluasi dengan menggunakan Media Infocus serta
diberikan beberapa soal latihan di akhir sesi pembelajaran.

Agar dapat memahami seluruh isi modul best practice ini dengan baik,
peserta diklat diharapkan dapat membaca modul ini secara urut dan bertahap
beserta beberapa referensi dan peraturan-peraturan pendukung lainnya,
hal ini untuk mengurangi kesenjangan terhadap substansi dalam modul ini.
Peserta diklat disarankan juga untuk melakukan curah pendapat dengan
sesama rekan dan atau atasan karena metode tersebut dapat menambah
wawasan dan mempercepat pemahaman terhadap isi dalam modul ini
sekaligus penguatan tentang model pembelajaran dengan pendekatan
strategi Corporate University atau pembelajaran terintegrasi.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


4 Registrasi dan Pelaporan
BAB II
KONSEP DASAR REGISTRASI DAN PELAPORAN

Setelah membaca bab ini, para pembelajar diharapkan


dapat memahami dan menjelaskan tentang registrasi dan
pelaporan, pengertian, dasar hukum dan fungsi registrasi
dan pelaporan dalam pelaksanaan pembinaan anak dan
klien pemasyarakatan, proses registrasi, jenis-jenis buku
register dan pelaporan klien pemasyarakatan dan atau
anak.

A. PENGERTIAN DASAR REGISTRASI DAN PELAPORAN


Berasal dari bahasa Inggris ‘registration’ yang memiliki arti daftar.
Registrasi merupakan proses melakukan pengisian sejumlah hal atau
memenuhi persyaratan dari suatu objek yang nantinya dibutuhkan untuk
mengikuti suatu kegiatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008, p285), registrasi adalah pencatatan,
pendaftaran. Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar
(mendaftarkan); pencatatan nama, alamat, dan sebagainya ke dalam daftar.
Jadi, pendaftaran merupakan proses pencatatan identitas pendaftar yang
akan disimpan ke dalam suatu tempat penyimpanan yang nantinya akan
digunakan dalam proses pendaftaran.

Ketika mendengar kata registrasi, maka akan muncul pertanyaannya


pengertian sebuah kata yang juga sangat lazim didengar yaitu ‘register’.
Apa yang dimaksud dengan register? Apakah berbeda antara registrasi dan
register? Memang menjadi sebuah hal yang hampir sama antara register dan
registrasi. Registrasi adalah alat penyimpan yang memfasilitasi kemudahan

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 5
dan ketepatan pengambilan kembali data. Register adalah Buku catatan
atau daftar (nama dan lain-lain) yg disusun secara sistematik dan urut abjad.
Register dan registrasi memang menjadi hal yang tidak terlalu berbeda.
Register menjadi sebuah hal yang berupa catatan akan hal hal yang penting.
Keduanya merupakan sebuah data yang penting yang akan menjadi sebuah
penjelasan akan sebuah hal. Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan
tugas dan fungsi dibidang pemasyarakatan maka posisi registrasi/register
menjadi sangat strategis sebagai sebuah hal yang berisi tentang segala hal
identitas yang diperlukan terhadap seseorang yang menjadi Warga Binaan
Pemasyarakatan, dalam modul ini khususnya adalah klien pemasyarakatan
atau anak (pidana) yang akan menjadi bahan/informasi penting bagi
pengambilan keputusan lebih lanjut.

Identifikasi dari setiap klien pemasyarakatan dan atau anak sangat


penting dan harus diperhatikan saat tiba di BAPAS dan atau LPKA. Ini harus
diverifikasi lagi ketika klien pemasyarakatan selesai dalam pembimbingan
BAPAS dana tau ketika anak selesai/dikeluarkan dari pembinaan di LPKA.
Proses identifikasi meliputi pertanyaan verbal dari klien pemasyarakatan
dan atau anak tentang nama, tanggal lahir, pelanggaran, keputusan
menjadi klien pemasyarakatan dan tau keputusan pengadilan terhadap
anak, termasuk harus dilakukan pengambilan foto, dan sidik jari serta tanda
khusus yang secara phisik dimiliki oleh klien pemasyarakatan dan tau
anak. Oleh karena itu, prosedur dasar yang harus diikuti ketika memproses
seorang klien pemasyarakatan dan anak yang baru masuk dalam fasilitas
tersebut setidak-tidaknya harus mencakup: (1) memverifikasi identifikasi
klien pemasyarakatan dan/atau anak; (2) memverifikasi dokumentasi klien
pemasyarakatan dan/atau anak; (3) mencatat barang dan uang dari anak;
(5) memotret dan fingerprint; (6) memastikan bahwa pemeriksaan sosial dan
medis dipatuhi.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


6 Registrasi dan Pelaporan
Hal penting yang terkait dengan kegiatan registrasi yang pertama
adalah berkaitan dengan pengambilan foto bagi klien pemasyarakatan yang
baru dan atau anak yang baru masuk ke LPKA. Foto harus diambil terhadap
setiap klien pemasyarakatan dan atau anak yang baru masuk LPKA. Foto
harus menggambarkan wajah penuh dari klien pemasyarakatan dan atau
anak, tanpa kacamata dan tutup kepala. Perlu untuk menjadi perhatian
bahwa foto perlu diambil setiap kali terjadi perubahan penampilan dari klien
pemasyarakatan dan atau anak. Direkomendasikan untuk menggunakan
system fotography digital yang mempunyai kamera yang multi dimensi, dapat
memotret dari beberapa sudut pandang. Foto setiap klien pemasyarakatan
dan atau anak harus dilampirkan pada buku register atau dalam kartu khusus
yang tersimpan di fasilitas tersebut. Hal penting kedua adalah berkenaan
dengan pengambilan sidik jari. Sidik jadi harus diambil terhadap setiap klien
pemasyarakatan dan atau anak disaat yang bersangkutan pertama kali
datang ke BAPAS dan atau LPKA. Identifikasi sidik jari ini juga menjadi amat
penting pada saat klien pemasyarakatan dan atau anak selesai menjalani
pembimbingan dari BAPAS dan atau selesai menjalani masa pembinaan di
LPKA.

Lain halnya dengan urgensi kegiatan pelaporan. Kegiatan pelaporan


umumnya berfungsi untuk ;

1. Menunjukan kinerja dari Unit kerja Pemasyarakatan dalam hal ini


adalah BAPAS dan atau LPKA.

2. Sebagai sumber informasi untuk investigasi dalam rangka pengambilan


keputusan.

3. Menjadi akses publik (media sosial) dalam memperoleh Informasi


berbasis data yang sama.

4. Sebagai bentuk sarana/wadah yang mencakup hasil Pelaporan/


supervisi yang telah dan sedang dilaksanakan oleh PK terhadap klien ;

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 7
5. Sebagai pertanggungjawaban PK terhadap pelaksanaan tugas yang
dibebankan kepadanya ;

6. Sebagai umpan balik untuk penyempurnaan perencanaan program


atau kegiatan di masa yang akan datang ;

7. Sebagai alat bantu pimpinan dalam membuat suatu keputusan.

Hal penting lainnya yang perlu menjadi pemahaman adalah bahwa


seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat memungkinkan
proses regristrasi dan pembuatan laporan dapat semakin mudah, artinya
dapat dilakukan melalui aplikasi/sistem yang secara khusus dirancang dan
pada umumnya berbasis dalam jaringan (online). Dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi pemasyarakatan kita mengenal dengan adanya SDP (Sistem
Database Pemasyarakatan).

B. DASAR HUKUM REGISTRASI DAN PELAPORAN


Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Modul ini mengikuti
hierarki perundang-undangan, adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;

4. Undang-undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan


Pidana Anak;

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 31 tahun 1999, tentang Pembinaan


dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1999 tentang Kerja Sama


Penyelenggaraan Pembinaan danPembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan;

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


8 Registrasi dan Pelaporan
7. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan kedua


Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan
Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;

9. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas


Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02-


PR.07.03 tahun 1987 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak;

11. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


Nomor 15 tahun 2010 tentang Pedoman Umum Penanganan Anak
yang Berhadapan dengan Hukum;

12. Keputusan bersama Ketua MA RI, Jaksa Agung RI, Kepala Kepolisian
Negara RI, Menteri Hukum dan HAM RI, Menteri Sosial RI dan Menteri
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI Nomor: 166A/
KMA/SKB/XII/2009, 148 A/A//JA/12/2009, B/45/12/2009, M.HH-08
HM.03.02 Tahun 2009,10/PRS-2/KPTS/2009, 02/Men.PP dan PA/
XII/2009 Tentang Penanganan Anak yang berhadapan dengan hukum;

13. Petunjuk Teknis Menteri Kehakiman RI Nomor: E.40-PR.05.03 Tahun


1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan;

14. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.


PR.08.03 Tahun 2001 Tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas
Pemasyarakatan.

15. Standar Minimum Rules for the Treatment of Ofender.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 9
16. Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-836.
PK.01.01.04 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Registrasi Balai
Pemasysrakatan, Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) dan
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

C. DEFINISI DALAM PELAKSANAAN REGISTRASI DAN

PELAPORAN
1. Balai Pemasyarakatan yang selanjutnya disebut Bapas adalah unit
pelaksana teknis pemasyarakatan yang melaksanakan tugas dan
fungsi penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan, dan
pendampingan;

2. Lembaga Penempatan Anak Sementara yang selanjutnya disingkat


LPAS adalah tempat sementara bagi Anak selama proses peradilan
berlangsung;

3. Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang selanjutnya disingkat LPKA


adalah lembaga atau tempat Anak menjalani masa pidananya;

4. Registrasi adalah kegiatan pencatatan ke dalam buku register


yang memiliki akibat hukum dan sangat penting dalam menunjang
pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) ;

5. Buku register adalah buku tempat mencatat data (jati diri dan identitas)
baik berupa data informasi berdasarkan surat-surat serta pemberian
nomor register berdasarkan jenis bukunya;

6. Anak yang Berhadapan dengan Hukum adalah Anak yang berkonflik


dengan hukum, Anak yang menjadi korban tindak pidana, dan Anak
yang menjadi saksi tindak pidana;

7. Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya disebut


Anak adalah Anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


10 Registrasi dan Pelaporan
belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan
tindak pidana;

8. Anak yang Menjadi Korban Tindak Pidana yang selanjutnya disebut


Anak Korban adalah Anak yang belum berumur 18 (delapan belas)
tahun yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian
ekonomi yang disebabkan oleh tindak pidana;

9. Anak yang Menjadi Saksi Tindak Pidana yang selanjutnya disebut


Anak Saksi adalah Anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun
yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu
perkara pidana yang didengar, dilihat, dan/atau dialaminya sendiri;

10. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari proses


peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana;

11. Pembimbing Kemasyarakatan adalah pejabat fungsional penegak


hukum yang melaksanakan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan,
pengawasan, dan pendampingan terhadap Anak di dalam dan di luar
proses peradilan pidana;

12. Pendampingan adalah proses, cara atau perbuatan mendampingi


atau mendampingkan;

13. Pembimbingan adalah proses, cara atau perbuatan membimbingi


atau mengarahkan;

14. Penelitian Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Litmas adalah


kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data
yang dilakukan secara sistematis dan objektif dalam rangka penilaian
untuk kepentingan klasifikasi, pelayanan, pembinaan, pembimbingan,
pemberian hak-hak kepada warga binaan pemasyarakatan dan
penanganan Anak serta sebagai dasar pertimbangan penyidik,

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 11
penuntut umum dan hakim dalam penyelesaian perkara yang bersifat
independen;

15. Pengawasan adalah Proses pengamatan dan penilaian terhadap


pelaksanaan program/ kegiatan serta memberikan tindakan korektif
agar program/kegiatan terhadap penetapan atau putusan hakim dan
surat keputusan lainnya terkait asimilasi dan integrasi.

16. Wali adalah orang atau badan yang dalam kenyataannya menjalankan
kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap Anak;

17. Pendamping adalah orang yang dipercaya oleh Anak untuk


mendampinginya selama proses peradilan pidana berlangsung;

18. Klien Anak adalah Anak yang berada di dalam pelayanan,


pembimbingan, pengawasan, dan pendampingan Pembimbing
Kemasyarakatan;

19. Klien Pemasyarakatan yang selanjutnya di sebut Klien adalah


seseorang yang berada di dalam pelayanan , pendampingan,
pembimbingan dan pengawasan pembimbing Kemasyarakatan

20. Pra adjudikasi adalah tahapan dalam proses peradilan yang meliputi
penyidikan dan pra penuntutan;

21. Adjudikasi adalah tahapan dalam proses peradilan pada saat


pemeriksaan di sidang pengadilan;

22. Post adjudikasi adalah tahapan akhir dalam proses peradilan yang
berupa pelaksanaan pidana;

23. After care adalah bimbingan lanjutan yang diberikan kepada Warga
Binaan Pemasyarakatan yang selesai menjalani pembinaan dan/atau
pembimbingan sesuai dengan kebutuhan;

24. Assessment adalah pengukuran profesional untuk mengumpulkan


data dan informasi yang berkenaan dengan kepribadian, kondisi

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


12 Registrasi dan Pelaporan
kehidupan, psikososial, kondisi ekonomi dan kesehatan klien dan
keadaan saat terjadinya tindak pidana yang dapat digunakan petugas
BAPAS untuk menentukan pembimbingan klien sesuai dengan
kebutuhannya;

25. Assessment kebutuhan adalah penilaian yang dilakukan untuk


mengetahui kebutuhan pembimbingan yang paling tepat bagi klien
berdasarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tindak pidana
yang dilakukannya;

26. Assessment risiko adalah penilaian yang dilakukan terhadap klien


untuk melihat sejauh mana potensi risiko pengulangan tindak pidana
dapat terjadi;

27. Assessor adalah pejabat fungsional pemasyarakatan yang


melaksanakan assessment.

28. Asimilasi adalah proses pembinaan Anak yang dilaksanakan dengan


membaurkan Anak dalam kehidupan masyarakat;

29. Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat


adalah Program Pembinaan untuk mengintegrasikan Narapidana dan
Anak ke dalam kehidupan masyarakat setelah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan.

30. Pelaporan adalah proses, cara, perbuatan melaporkan suatu kegiatan


atau peristiwa yang telah dilakukan.

31. Laporan adalah suatu bentuk pertanggungjawaban atas suatu


kegiatan atau peristiwa yang telah dilakukan baik lisan maupun tulisan.

D. GAMBARAN UMUM REGISTRASI DAN PELAPORAN


Secara harfiah, Registrasi berarti pencatatan atau pendaftaran,
sehingga registrasi dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan pencatatan
data dan informasi seorang klien atau Anak ke dalam buku register yang

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 13
memiliki akibat hukum dan sangat penting dalam menunjang pelaksanaan
tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Lembaga Pembinaan
Khusus Anak (LPKA). Lingkup pekerjaan utama registrasi terdiri dari
Penerimaan, Pendaftaran, Pengakhiran, Penutupan Buku Register
dan Pelaporan. Tahapan penerimaan terdiri dari penerimaan orang dan
dokumen, pemeriksaan dokumen dan terakhir penyerahan kepada bagian
registrasi untuk dicatat. Pendaftaran merupakan proses pencatatan ke
dalam sistem register pemasyarakatan baik ke dalam sistem manual
di buku register maupun secara elektronik ke dalam sistem Database
pemasyarakatan (SDP). Pengakhiran adalah perubahan status pada buku
register yang dilakukan dengan mencoret dengan tinta merah dalam buku
register sedangkan dalam sistem elektronis dengan membuat catatan atau
keterangan dalam sistem Database pemasyarakatan (SDP).

Pelaporan adalah proses, cara, perbuatan melaporkan suatu peristiwa


atau kegiatan yang telah dilakukan. Pelaporan mempunyai peranan penting
dalam suatu organisasi, karena di dalam laporan terdapat penyajian data
dan fakta tentang suatu keadaan kegiatan dan dinamika organisasi. Dalam
suatu unit organisasi laporan utamanya adalah laporan fisik atau tertulis,
yang digambarkan sebagai bentuk pertanggungjawaban pekerjaan kepada
organisasi, baik secara vertikal terhadap unit yang sejajar maupun horizontal
yang disampaikan kepada atasan dari bawahannya. Ketersediaan laporan
dapat membantu pimpinan organisasi dalam membuat suatu keputusan

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


14 Registrasi dan Pelaporan
BAB III
RUANG LINGKUP REGISTRASI DAN PELAPORAN

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan para pembelajar


dapat memahami dan menjelaskan tentang peranan
registrasi dan pelaporan, jenis-jenis buku register dan
buku pelaporan dalam kegiatan pembimbingan klien
pemasyarakatan dan atau pembinaan anak di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak

A. PERANAN REGISTRASI DAN PELAPORAN


Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pemasyarakatan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan
Tata cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan
Tahanan, yang sangat jelas menyatakan bahwa setiap Tahanan dan Warga
Binaan Pemasyarakatan yang diterima harus didaftar. Dengan adanya
pendaftaran, pencatatan, pelaporan dan proses registrasi yang akurat dan
benar maka akan memberikan kepastian hukum dan status yang jelas bagi
seorang klien dan Anak didik di Bapas atau LPKA.

Registrasi memegang peranan penting dalam proses pembinaan


klien dan Anak didik karena registrasi merupakan tahap awal dalam
proses pemberian pelayanan kepada klien dan Anak didik. Tahap ini
wajib dilaksanakan untuk memberikan kepastian hukum dan menentukan
keabsahan klien dan Anak didik mendapatkan pembinaan serta untuk
pemenuhan hak klien dan Anak didik seperti pembimbingan, pengawasan
dan pendampingan serta pengeluaran bebas demi hukum dan remisi.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 15
B. JENIS-JENIS BUKU REGISTER
Setiap proses registrasi yang dilakukan pada klien dan Anak didik
dicatat di dalam buku register. Buku Register adalah buku yang digunakan
untuk mencatat dan mengindentifikasi klien dan Anak didik sesuai dengan
format yang berlaku. Pencatatan klien pada buku register dilakukan sesuai
dengan jenis bimbingan dan atau permintaan litmas, sedangkan pencatatan
Anak didik pada buku register dilakukan berdasarkan besarnya masa pidana,
barang bawaan, pembesuk, pelanggaraan disiplin, dan kesehatan, Adapun
jenis-jenis buku register tersebut adalah:

1. Buku-buku Register Klien Anak

a. Buku Register Litmas (kode: Buku I )

1) Buku Registrasi Litmas Diversi (Buku Reg I.A)

Buku registrasi litmas diversi adalah buku register yang


digunakan untuk mencatat permintaan litmas untuk proses
diversi.

2) Buku Register Litmas Anak Berusia Kurang dari 12 Tahun


(Buku Reg I.B), adalah buku register yang digunakan untuk
mencatat permintaan litmas untuk penanganan Anak yang
berusia kurang dari 12 tahun.

3) Buku Register Litmas Proses Peradilan (Buku Reg I.C)

Buku registrasi litmas proses peradilan adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat permintaan litmas
dari pihak kepolisian untuk penanganan perkara Anak.

4) Buku Register Litmas untuk Program Pelayanan Anak di


LPAS (Buku Reg I.D)

Buku register litmas untuk program pelayanan anak di


LPAS adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas Anak yang ditempatkan di LPAS.
Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
16 Registrasi dan Pelaporan
5) Buku Register Litmas Program Pembinaan Awal (Buku
Reg I.E)

Buku register litmas program pembinaan awal adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak
yang di litmas untuk pembinaan awal.

6) Buku Register Litmas Program Asimilasi (Buku Reg I.F)

Buku register litmas program asimilasi adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat permintaan litmas anak
untuk program assimilasi (CMK, sekolah, latihan kerja,dan
lainnya).

7) Buku Register Litmas Program Re-Integrasi (Buku Reg


I.G,H,I)

Buku register program re-integrasi adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat permintaan litmas anak
untuk program PB, CMB dan CB.

b. Buku Register Diversi (Kode: Buku II)

1) Buku Register Diversi Kepolisian (Buku Reg II.A)

Buku register diversi Kepolisian adalah buku register yang


digunakan untuk mencatat identitas Anak yang perkaranya
berhasil diselesaikan melalui diversi di tingkat penyidikan
kepolisian.

2) Buku Register Diversi Kejaksaan (Buku Reg II.B)

Buku register diversi Kejaksaan adalah buku register yang


digunakan untuk mencatat identitas Anak yang perkaranya
berhasil diselesaikan melalui diversi di tingkat penuntutan
kejaksaan.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 17
3) Buku Register Diversi Pengadilan (Buku Reg II.C)

Buku register diversi Pengadilan adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang
perkaranya berhasil diselesaikan melalui diversi, baik di
tingkat pengadilan dan sudah mendapatkan penetapan
pengadilan.

c. Buku Register Pendampingan (Kode: Buku III)

1) Buku Register Pendampingan Ditingkat Kepolisian (Buku


Reg III.A)

Buku register pendampingan ditingkat Kepolisian adalah


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
Anak yang diberi pendampingan dalam proses pra
adjudikasi (Penyidik).

2) Buku Register Pendampingan Ditingkat Kejaksaan (Buku


Reg III.B)

Buku register pendampingan ditingkat kejaksaan adalah


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
Anak yang diberi pendampingan dalam proses adjudikasi
(Kejaksaan).

3) Buku Register Pendampingan Ditingkat Pengadilan (Buku


Reg III.C)

Buku register pendampingan ditingkat pengadilan adalah


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
Anak yang diberi pendampingan dalam proses adjudikasi
(Pengadilan).

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


18 Registrasi dan Pelaporan
d. Buku Register Pembimbingan (Kode: Buku IV)

1) Buku Register Pembimbingan Diversi (Buku Reg IV.A)

Buku register pembimbingan diversi adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diberi
bimbingan berdasarkan kesepakatan diversi.

2) Buku Register Pembimbingan Penetapan Bagi Anak


Berusia Kurang dari 12 Tahun (Buku Reg IV.B)

Buku register pembimbingan penetapan bagi anak berusia


kurang dari 12 tahun adalah buku register yang digunakan
untuk mencatat identitas Anak berumur di bawah 12 tahun
yang menjalani bimbingan.

3) Buku Register Pembimbingan Penetapan Tindakan (Buku


Reg IV.C)

Buku register pembimbingan penetapan tindakan adalah


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
Anak yang diputus tindakan oleh hakim.

4) Buku Register Pembimbingan Pidana dengan Syarat


(pidana pembinaan di luar lembaga) (Buku Reg IV.D)

Buku register pembimbingan pidana dengan syarat (pidana


pembinaan di luar lembaga) adalah buku register yang
digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diputus
pidana dengan syarat oleh hakim berupa menjalani
pembinaan di luar lembaga.

5) Buku Register Pembimbingan Pidana dengan Syarat


(pelayanan masyarakat) (Buku Reg IV.E)

Buku register pembimbingan pidana dengan syarat


(pelayanan masyarakat) adalah buku register yang

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 19
digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diputus
pidana dengan syarat oleh hakim berupa melakukan
pelayanan masyarakat.

6) Buku Register Penmbimbingan Pidana dengan Syarat


(pidana pengawasan) (Buku Reg IV.F)

Buku register pembimbingan pidana dengan syarat (pidana


pengawasan) adalah buku register yang digunakan untuk
mencatat identitas Anak yang diputus pidana dengan
syarat oleh hakim berupa menjalani pidana di bawah
pengawasan.

7) Buku Register Pembimbingan Pidana Peringatan (Buku


Reg IV.G)

Buku register pembimbingan pidana peringatan adalah


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
Anak yang diputus pidana peringatan oleh hakim.

8) Buku Register Pembimbingan Pidana Pelatihan Kerja


(Buku Reg IV.H)

Buku register pembimbingan pidana pelatihan kerja adalah


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
Anak yang diputus pidana pelatihan kerja oleh hakim.

9) Buku Register Pembimbingan Asimilasi (Buku Reg IV.I)

Buku register pembimbingan Asimilasi adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat identitas Anak
yang mendapatkan program bimbingan Asimilasi.

10) Buku Register Pembimbingan CB (Buku Reg IV.J)

Buku register pembimbingan CB adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


20 Registrasi dan Pelaporan
mendapatkan program bimbingan CB.

11) Buku Register Pembimbingan CMB (Buku Reg IV.K)

Buku register pembimbingan CMB adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang
mendapatkan program bimbingan CMB.

12) Buku Register Pembimbingan PB (Buku Reg IV.L)

Buku register pembimbingan PB adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang
mendapatkan program bimbingan PB.

13) Buku Register Pembimbingan Tambahan (After Care)


(Buku Reg IV.M)

Buku register pembimbingan tambahan (after care) adalah


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
Anak yang mendapatkan program bimbingan lanjutan.

14) Buku Ekspirasi Pembimbingan dan Pengawasan(Buku


Reg IV.N)

Buku Ekspirasi Pembimbingan dan Pengawasan adalah


buku yang digunakan untuk mencatat identitas anak yang
sudah habis masa pembimbingan dan pengawasannya.

e. Buku Register Pengawasan (Kode: Buku V)

1) Buku Register Pengawasan Diversi (Buku Reg V.A)

Buku register pengawasan diversi adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diberi
pengawasan berdasarkan kesepakatan diversi.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 21
2) Buku Register Pengawasan Program Pelayanan Tahanan
di LPAS (Buku Reg V.B)

Buku register pengawasan program pelayanan tahanan


di LPAS buku register yang digunakan untukmencatat
identitas Anak di LPAS.

3) Buku Register Pengawasan Program Pembinaan di LPKA


(Buku Reg V.C)

Buku register pengawasan Program Pembinaan di LPKA


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
Anak di LPKA.

4) Buku Register Pengawasan Asimilasi (Buku Reg V.D)

Buku register pengawasan asimilasi adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diberi
pengawasan karena memperoleh program bimbingan
asimilasi.

5) Buku Register Pengawasan CB (Buku Reg V.E)

Buku register pengawasan CB adalah buku register yang


digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diberi
pengawasan karena memperoleh program bimbingan cuti
bersyarat.

6) Buku Register Pengawasan CMB (Buku Reg V.F)

Buku register pengawasan CMB adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diberi
pengawasan karena memperoleh program bimbingan cuti
menjelang bersyarat.

7) Buku Register Pengawasan PB (Buku Reg V.G)

Buku register pengawasan PB adalah buku register yang

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


22 Registrasi dan Pelaporan
digunakan untuk mencatat identitas Anak yang diberi
pengawasan karena memperoleh program bimbingan
pembebasan bersyarat.

8) Buku Register Pengawasan Program Tambahan (After


Care) (Buku Reg V.H), adalah buku register yang
digunakan untuk mencatat identitas klien Anak yang diberi
pengawasan karena memperoleh program bimbingan
lanjutan.

f. Buku Register Pidana Tambahan (Buku VI)

1) Buku Register Pidana Tambahan Perampasan Keuntungan


yang Diperoleh dari Tindak Pidana (Buku Reg VI.A)

Buku register pidana tambahan perampasan keuntungan


yang diperoleh dari tindak pidana adalah buku register
yang digunakan untuk mencatat identitas anak yang
mendapatkan pidana tambahan berupa perampasan
keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana.

2) Buku Register Pidana Tambahan Pemenuhan Kewajiban


Adat (Buku Reg VI.B)

Buku register pidana tambahan (pemenuhan kewajiban


adat) adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas anak yang mendapatkan pidana tambahan berupa
pemenuhan kewajiban adat.

g. Buku Pembantu (Klaper) (Buku VII)

1) Buku Kontrol Litmas (buku pembantu register litmas) (Buku


Reg VII.A)

Buku kontrol litmas adalah buku yang digunakan untuk


mengontrol pembagian tugas litmas.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 23
2) Buku Pemantauan dan Evaluasi dengan Instansi Lain
(Buku Reg VII.B)

Buku pemantauan dan evaluasi dengan instansi lain adalah


buku yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi
pembinaan dan pembimbingan yang dilakukan oleh pihak
lain (Lembaga sosial).

3) Buku Pembantu Kerjasama (Buku Reg VII.C)

Buku pembantu kerjasama adalah buku yang digunakan


untuk mencatat bentuk kerjasama yang dilakukan dengan
pihak lain.

2. Buku Register Klien Dewasa

a. Buku Register Litmas (Buku VIII)

1) Buku Register Litmas Proses Peradilan Dewasa (Buku


Reg VIII.A)

Buku register litmas proses peradilan dewasa adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat permintaan litmas
dari pihak kepolisian untuk penanganan perkara bagi klien
dewasa.

2) Buku Register Litmas untuk Program Pelayanan di RUTAN


(Buku Reg VIII.B)

Buku register litmas untuk program pelayanan di RUTAN


adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
permintaan litmas klien yang ditempatkan di RUTAN.

3) Buku Register Litmas Pembinaan Awal (Buku Reg VIII.C)

Buku register litmas pembinaan awal adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas klien yang di
litmas untuk pembinaan tahap awal.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


24 Registrasi dan Pelaporan
4) Buku Register Litmas Program Asimilasi (Buku Reg VIII.D)

Buku register litmas program asimilasi adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat permintaan litmas klien
untuk program assimilasi (CMK, sekolah, latihan kerja, dan
lainnya).

5) Buku Register Litmas Program Re-Integrasi (Buku Reg


VIII.E,F,G)

Buku register program re-integrasi buku register yang


digunakan untuk mencatat permintaan litmas anak untuk
program PB, CMB dan CB.

b. Buku Register Pembimbingan (Buku IX)

1) Buku Register Pidana dengan Syarat (Buku Reg IX.A)

Buku register pidana dengan syarat adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas klien yang
diputus pidana dengan syarat oleh hakim.

2) Buku Register Pembimbingan Asimilasi (Buku Reg IX.B)

Buku register pembimbingan Asimilasi adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat identitas klien
yang mendapatkan program bimbingan Asimilasi.

3) Buku Register Pembimbingan CB (Buku Reg IX.C)

Buku register pembimbingan CB adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas klien yang
mendapatkan program bimbingan CB.

4) Buku Register Pembimbingan CMB (Buku Reg IX.D)

Buku register pembimbingan CMB adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas klien yang
mendapatkan program bimbingan CMB.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 25
5) Buku Register Pembimbingan PB (Buku Reg IX.E)

Buku register pembimbingan PB adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas klien yang
mendapatkan program bimbingan PB.

6) Buku Register Pembimbingan Tambahan After Care (Buku


Reg IX.F)

Buku register pembimbingan after care adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat identitas klien
yang mendapatkan program bimbingan lanjutan.

7) Buku Ekspirasi Pembimbingan dan Pengawasan (buku


pembantu register) (Buku Reg IX.G)

Buku Ekspirasi Pembimbingan dan Pengawasan adalah


buku yang digunakan untuk mencatat identitas klien yang
sudah habis masa pembimbingan dan pengawasannya.

c. Buku Register Pengawasan (Buku X)

1) Buku Register Pengawasan Program di RUTAN (Buku Reg


X.A)

Buku register pengawasan program di RUTAN adalah


buku register yang digunakan untuk mencatat identitas
klienyang memperoleh program pelayanan di RUTAN.

2) Buku Register Pengawasan di LAPAS (Buku Reg X.B)

Buku register pengawasan di LAPAS adalah buku register


yang digunakan untuk mencatat identitas klienyang
memperoleh pembinaan di LAPAS.

3) Buku Register Pengawasan Program Asimilasi (Buku Reg


X.C)

Buku register pengawasan program asimilasi adalah buku

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


26 Registrasi dan Pelaporan
register yang digunakan untuk mencatat identitas klien
yang diberi pengawasan karena memperoleh program
bimbingan asimilasi.

4) Buku Register Pengawasan Program CB (Buku Reg X.D)

Buku register pengawasan program CB adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat identitas klien
yang diberi pengawasan karena memperoleh program
bimbingan cuti bersyarat.

5) Buku Register Pengawasan Program CMB (Buku Reg X.E)

Buku register pengawasan program CMB adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat identitas klien
yang diberi pengawasan karena memperoleh program
bimbingan cuti menjelang bersyarat.

6) Buku Register Pengawasan Program PB (Buku Reg X.F)

Buku register pengawasan program PB adalah buku


register yang digunakan untuk mencatat identitas klien
yang diberi pengawasan karena memperoleh program
bimbingan pembebasan bersyarat.

7) Buku Register Pengawasan Program Tambahan (after


care) (Buku Reg X.G)

Buku register pengawasan program tambahan (after care)


adalah buku register yang digunakan untuk mencatat
identitas klien yang diberi pengawasan karena memperoleh
program bimbingan lanjutan.

d. Buku Pembantu (Klaper) (Buku XI)

1) Buku Kontrol Litmas(Buku Reg XI.A)

Buku kontrol litmas adalah buku yang digunakan untuk

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 27
mengontrol pembagian tugas litmas.

2) Buku Pemantauan dan Evaluasi dengan Instansi Lain


(Buku Reg XI.B)

Buku pemantauan dan evaluasi dengan instansi lain adalah


buku yang digunakan untuk memantau dan mengevaluasi
pembinaan dan pembimbingan yang dilakukan oleh pihak
lain (Lembaga sosial).

3) Buku Pembantu Kerjasama (Buku Reg XI.C)

Buku pembantu kerjasama adalah buku yang digunakan


untuk mencatat bentuk kerjasama yang dilakukan dengan
pihak lain.

3. Buku Inspeksi

a. Buku Inspeksi Rutin (Sirut)

Buku inspeksi rutin (SIRUT) adalah buku yang mencatat hasil


pemeriksaan secara langsung dan seksama tentang pelaksanaan
peraturan (regulasi), tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan
oleh petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) secara rutin
(berkala)

b. Buku Inspeksi Mendadak (Sidak)

Buku inspeksi mendadak (SIDAK) adalah buku yang mencatat


hasil pemeriksaan secara langsung dan seksama tentang
pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas pokok dan fungsi yang
dilaksanakan petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) secara
mendadak (tiba-tiba) atau tanpa pemberitahuan.

c. Buku Inspeksi Pimpinan (Sipim)

Buku inspeksi pimpinan (SIPIM) adalah buku yang mencatat


hasil pemeriksaan secara langsung dan seksama tentang

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


28 Registrasi dan Pelaporan
pelaksanaan peraturan (regulasi), tugas pokok dan fungsi yang
dilaksanakan pimpinan di Balai Pemasyarakatan (Bapas).

4. Kartu /surat/ Laporan /Berita Acara

a. Kartu Pembinaan

1) Warna Kuning

Kartu pembinaan dengan warna kuning diperuntukkan


mencatat bimbingan dan penyuluhan terhadap klien yang
menjalani Anak Kembali ke Orang Tua (AKOT) serta
pidana bersyarat yang berisikan nomor registrasi, identitas
klien, tanggal lapor (datang dan pergi) serta paraf PK.

2) Warna Biru Muda

Kartu pembinaan dengan warna biru muda dipergunakan


untuk mencatat bimbingan dan penyuluhan terhadap klien
yang menjalani pembebasan bersyarat yang berisikan
nomor register, identitas klien, tanggal lapor (datang dan
pergi) dan paraf PK.

3). Warna Hijau

Kartu pembinaan dengan warna hijau dipergunakan untuk


mencatat bimbingan dan penyuluhan terhadap klien yang
menjalani Cuti Bersyarat dan Cuti Menjelang Bebas,
berisikan nomor register, identitas klien, tanggal lapor
(datang dan pergi) dan paraf PK.

b. Kartu Bimbingan

Kartu bimbingan adalah kartu yang digunakan untuk mencatat


bimbingan klien yang berisikan identitas klien, identitas orang
tua/ wali/ suami/ istri, tindak pidana, pengenalan dan pemahaman
klien dan hasil bimbingan.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 29
c. Surat Tugas

Dalam menjalankan tugas sebagai pembimbing kemasyarakatan


(PK), Kepala BAPAS akan memberikan surat penugasan. Surat
tugas ini menjadi dasar pelaksanaan pelaksanaan tugas sebagai
pembimbing kemasyarakatan.

d. Catatan Hasil Bimbingan dan Penyuluhan

Dalam melakukan pembimbingan dan penyuluhan, perlu


dibuatkan catatan yang tujuannya adalah untuk dapat melengkapi
sekaligus menyempurnakan laporan bimbingan. Catatan hasil
bimbingan berisikan identitas, materi dan saran.

e. Laporan Ringkas Evaluasi Bimbingan

Laporan ringkas evaluasi bimbingan adalah laporan yang


berisikan identitas, laporan ringkasan evaluasi perkembangan
klien/ hasil bimbingan selama dalam bimbingan klien menunjukan
perkambangan yang positif/ negatif, yakni kesimpulan terhadap
diri klien, saran-saran terakhir yang diberikan kepada klien.

f. Surat Pengakhiran Bimbingan

Surat pengakhiran bimbingan adalah surat yang menyatakan


bahwa bimbingan terhadap klien sudah berakhir. Isi surat ini
adalah identitas klien dan tanggal pengakhiran bimbingan.

g. Laporan Pengakhiran Masa Bimbingan Klien

Laporan pengakhiran masa bimbingan klien adalah suatu laporan


yang berisikan surat penetapan, identitas klien dan evaluasi dari
hasil pembimbingan.

h. Laporan Penerimaan Klien

Laporan penerimaan klien adalah laporan yang berisikan tentang


penerimaan klien baru yang akan menjalani pembimbingan di

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


30 Registrasi dan Pelaporan
Balai Pemasyarakatan.

i. Surat Panggilan

Surat panggilan adalah surat penghadapan klien yang sedang


menjalani masa bimbingan kepada pembimbing kemasyarakatan.

j. Laporan Tentang Klien Yang Meninggal Dunia

Laporan tantang klien yang meninggal dunia adalah laporan


yang berisikan identitas klien dan tanggal meninggalnya klien.

k. Laporan Tentang Klien Yang Melanggar Hukum Lagi

Laporan tentang klien yang melanggar hukum lagi adalah laporan


yang berisikan identitas dan jenis pelanggaran yang dilakukan
oleh klien.

l. Berita Acara Serah Terima Klien Pemasyarakatan

Berita acara serah terima klien pemasyarakatan berisikan identitas


klien, tanggal penyerahan dan instansi yang menyerahkan.

5. Buku-Buku Register Anak Didik

a. Buku Register Anak Didik B I, digunakan untuk mencatat


identitas Anak didik dengan masa pidana penjara 1 tahun

b. Buku Register Anak Didik B IIa, digunakan untuk mencatat


identitas Anak didik dengan masa pidana penjara di atas 3 bulan
sampai dengan 12 bulan

c. Buku Register Anak Didik B III, digunakan untuk mencatat


identitas Anak didikdengan masa pidana penjara 1 hari sampai 3
bulan

d. Buku Register D, digunakan untuk mencatat Uang dan barang-


barang titipan Anak didik

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 31
e. Buku Register E, digunakan untuk mencatat Pengunjung atau
Pembesuk Anak didik

f. Buku Register F, digunakan untuk mencatat identitas Anak didik


yang melakukan pelanggaran disiplin.

g. Buku Register G, digunakan untuk mencatat Identitas Anak


didik yang mengalami gangguan kesehatan/sakit.

h. Buku Register H, digunakan untuk mencatat Identitas Anak


didik yang diasingkan karena penyakit menular, kelainan jenis
kelamin dan gangguan jiwa.

i. Buku Register Titipan, digunakan untuk mencatat Identitas


titipan Anak didik yang dititipkan oleh LPKA dan instansi lain
atau Anak didik yang tertangkap pada saat sedang melarikan diri
dari LPKA, dengan jangka waktu yang telah ditentukan, dengan
dilampirkan berkas yang bersangkutan.

j. Buku Klaper Anak Didik adalah buku pencatatan yang memuat


daftar nama-nama Anak didik yang diurutkan berdasarkan abjad.

k. Buku Ekspirasi Anak Didik, digunakan untuk mencatat nama


Anak didik yang akan bebas dan ditandatangani oleh pejabat
yang berwenang.

l. Buku Jurnal Harian digunakan mencatat keadaan isi LPKA.


Penulisan pada buku jurnal harian juga disertai denganpembuatan
buku-buku jurnal yang mencatat tambah kurang dan pengalihan
jenis penahanan/mutasi golongan dari setiap penghuni LPKA.

m. Buku Ekspedisi Pengeluaran Anak Didik

Buku ini berisikan daftar Anak Didik yang dikeluarkan dari LPKA
beserta dengan alasan pengeluarannya yang ditanda tangani
oleh pejabat yang berwenang.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


32 Registrasi dan Pelaporan
n. Buku Ekspedisi Pemindahan Anak Didik

Buku ini berisikan daftar nama Anak didik yang dipindahkan ke


LPKA lain yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang.

o. Buku Ekspedisi Bebas, buku ini berisikan daftar Anak didik


yang bebas pada hari itu dan ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang.

p. Buku Registrasi Tambah Kurang, yaitu buku register yang


yang berisikan data Anak ddidk yang masuk dan Anak didik yang
keluaratau bebas.

q. Blanko/Surat/Berita Acara terkait Keregistrasian Anak Didik

1). Berita Acara Serah Terima Anak Didik

2). Blanko Sidik Jari Anak Didik

3). Blanko Identitas Anak Didik

4). Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Anak Didik

5). Berita Acara Pengeluaran ; sidang, Bon/Peminjaman,Sakit,


Alasan penting, pembebasan Anak didik

6). Surat Bebas

7). Berita Acara Serah Terima Pemindahan Anak Didik.

8). Daftar Perubahan (Integrasi dan Remisi )

Lembar daftar perubahan adalah suatu lembar berupa


informasi data dan informasi identitas Anak Didik, di mana
lembar tersebut digunakan untuk pencatatan pelaksanaan
perhitungan pidana bagi Anak Didik serta perubahan
tanggal pembebasan , perubahan tempat menjalani pidana
serta pengurangan masa pidana karena remisi atau hal-
hal yang berhubungan dengan perubahan lainnya.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 33
C. PELAPORAN KLIEN DAN ANAK DIDIK
Reporting atau pelaporan menurut Luther M. Gullick dalam bukunya
Papers on the Science of Administration merupakan salah satu fungsi
manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau
pemberian keterangan mengenai suatu hal yang bertalian dengan tugas dan
fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun
tertulis sehingga dalam penerimaan laporan dapat memperolah gambaran
bagaimana pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan. Selain itu,
pelaporan merupakan catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan
tertentu dan hasilnya disampaikan kepada pihak yang berwenang atau
membutuhkan laporan tersebut.

Laporan-laporan yang merupakan data yang disampaikan oleh 90


(sembila puluh) Balai Pemasyarakatan dan 33 (tiga puluh tiga) Lembaga
Pembinaan Khusus Anak di seluruh Indonesia kepada Kantor Wilayah dan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Laporan Jumlah Klien Dewasa dan Anak, jenis kelamin laki-laki


dan perempuan, dengan format laporan tersebut sebagai berikut:
REKAPITULASI JUMLAH KLIEN UPT BAPAS SELURUH INDONESIA
PER BULAN TAHUN 2020

JUMLAH KLIEN DEWASA JUMLAH KLIEN ANAK


No. NAMA UPT BAPAS TOTAL
LK PR JUMLAH LK PR JUMLAH
1
2
3
4
5
JUMLAH

2. Laporan Klien yang menerima program Asimilasi dan Integrasi


berdasarkan Permenkumham R.I Nomor 10 Tahun 2020, dengan
format laporan sebagai berikut:

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


34 Registrasi dan Pelaporan
Nama Bapas :

Waktu :

TGL 2/3 MP (Dewasa) atau TGL ½ MP anak)


(ASMILASI / INTEGRASI / PB / CB /

Jenis Klien (Anak / Dewasa)


Bapas Tujuan Pelimpahan

TGL Terakhir kali Melapor


No HP Klien/Keluarga
Asal LP/Rutan/LPKA

Jenis Kelamin (L/P)

Jenis Bimbingan

TGL Pencabutan
TGL Pelimpahan
Kabupaten/Kota

TGL Akhir Bimb


No & TGL SK
Tempat Lahir

Lama Pidana

BAPAS Asal
Pendidikan

Kecamatan
Pekerjaan
TGL Lahir

Nama PK
TGL Reg

Propinsi

No. Reg
Perkara
Alamat

Status
Nama

CMB)
No

1
2
dst

3. Laporan Pembimbingan dan Pengawasan Asimilasi dan Integrasi


Covid 19, dengan format sebagai berikut:
REKAPITULASI LAPORAN HARIAN PEMBIMBINGAN DAN PENGAWASAN ASIMILASI DAN INTEGRASI COVID 19
sampai dengan tanggal : ..../...../ 2020
PUKUL: ....... : ....... : ......WIB
ASIMILASI
PENERIMAAN DARI PENGURANGAN KLIEN
LP/LPKA/RUTAN KLIEN BERAKHIR KLIEN MASIH
KLIEN BERAKHIR KLIEN MENINGGAL KLIEN DICABUT
DAN MELANJUTKAN TOTAL DIBIMBING
BEBAS MURNI DUNIA ASIMILASINYA
INTERGRASI
DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)

INTEGRASI
PENERIMAAN DARI PENGURANGAN KLIEN
LP/LPKA/RUTAN KLIEN BERAKHIR KLIEN MASIH
KLIEN BERAKHIR KLIEN MENINGGAL KLIEN DICABUT
DAN MELANJUTKAN TOTAL DIBIMBING
BEBAS MURNI DUNIA ASIMILASINYA
INTERGRASI
DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML
(22) (23) (24) (25) (26) (27) (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42)

JUMLAH
PENERIMAAN DARI PENGURANGAN KLIEN
LP/LPKA/RUTAN KLIEN BERAKHIR KLIEN MASIH
KLIEN BERAKHIR KLIEN MENINGGAL KLIEN DICABUT
DAN MELANJUTKAN TOTAL DIBIMBING
BEBAS MURNI DUNIA ASIMILASINYA
INTERGRASI
DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML DWS ANK JML
(43) (44) (45) (46) (47) (48) (49) (50) (51) (52) (53) (54) (55) (56) (57) (58) (59) (60) (61) (62) (63)

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 35
4. Laporan Harian Jumlah Anak dan Tahanan Anak di LPKA, Lapas
dan Rutan, dengan format sebagai berikut:

Jumlah Anak di LPKA dan Rutan/Lapas


(Per tanggal ......, .................. 2020)

TAHANAN ANAK ANAK


SATKER
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

LPKA
RUTAN/LAPAS
JUMLAH
TOTAL: ..................

5. Laporan Tahunan Jumlah Anak di LPKA,Rutan dan Lapas, dengan


format sebagai berikut:
Jumlah Anak di LPKA dan Rutan/Lapas
Tahun 2015 – Juni 2020
2015 2016 2017 2018 2019 Juni 2020
SATKER TAHANAN TAHANAN TAHANAN TAHANAN TAHANAN TAHANAN
ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK
ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK
LPKA
RUTAN/LA
PAS
JUMLAH

6. Laporan Upaya Pendampingan Anak, dengan format sebagai


berikut:

Upaya Pendampingan Anak yang Berkonflik dengan Hukum


Tahun 2015 – 2019

Tahun
Upaya
2015 2016 2017 2018 2019
Diversi kembali ke Ortu
Diversi Anak ke Panti Sosial
Putusan Anak kembali ke Ortu
Putusan diserahkan ke Panti Sosial
Putusan Pidana Bersyarat
Putusan Pidana Penjara
Jumlah

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


36 Registrasi dan Pelaporan
7. Laporan Jenis Tindak Pidana Tahanan Anak dan Anak di LPKA,
dengan format sebagai berikut: belum dibuatminta buatin ewin
spt konsep

Nama LPKA :
Bulan :

NO JENIS KEJAHATAN Anak / Tahanan TOTAL


1 Penadahan    
2 Pengrusakan    
3 Perkelahian    
4 Pelanggaran Lalin    
5 Kepemilikan Sajam    
6 Cyber Crime    
7 Kenakalan    
8 Penculikan    
9 Penggelapan    
10 Penyelundupan    
11 Perikanan    
12 ITE    
13 Human Trafficking    
14 Perjudian    
15 KDRT    
16 Pembakaran    
17 Penganiayan    
18 Pencurian    
19 Pemerasan    
20 Penipuan    
21 Perampokan    
22 Narkotika    
23 Pelecehan Seksual    
24 Terorisme    
25 Pembunuhan    

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 37
26 Politik    
27 Perlindungan Anak    
28 Money Laundering    
29 Anak Residivis    
30 Lain-lain    

8. Laporan Sebaran Covid 19 Anak dilingkungan LPKA,dengan


format sebagai berikut: buatin ewin

LAPORAN SEBARAN COVID 19,


TANGGAL: .......
Nama LPKA :
Kapasitas :
Isi :
-Anak :
-Tahanan :
Jumlah Pegawai :

Petugas
NO KETERANGAN Anak / Tahanan TOTAL
LPKA
1 Suspect      
2 Konfirmasi      
3 Meninggal      
4 Sembuh      
5 Probable      
6 Kontak Erat      

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


38 Registrasi dan Pelaporan
BAB IV
STRATEGI DALAM PELAKSANAAN
REGISTRASI DAN PELAPORAN

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan para pembelajar


dapat memahami dan menjelaskan tentang pelaksanaan
registrasi dan pelaporan di BAPAS dan LPKA yang
meliputi sistem registrasi dan pelaporan yang harus
diselenggarakan dengan tatacara tertentu secara tertib dan
memahami faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan
kegiatan registrasi dan pelaporan.

A. SISTEM REGISTRASI DAN PELAPORAN


1. Penerimaan secara harfiah diartikan sebagai proses, cara, perbuatan
menerima atau penyambutan. Sementara penerimaan dalam konteks
registrasi dapat dimaknai sebagai proses awal dari keseluruhan
rangkaian registrasi beserta dokumen yang menyertainya. Penerimaan
dilakukan oleh petugas penerimaan. Output dari penerimaan adalah
orang dan berkas yang diserahkan ke petugas registrasi.

2. Pendaftaran adalah proses, cara, perbuatan mendaftar (mendaftarkan);


pencatatan nama, alamat, dan sebagainya dalam daftar; perihal
mendaftar atau mendaftarkan. Dalam konteks registrasi, pendaftaran
dapat diartikan sebagai proses pencatatan pada buku register dan
perekaman pada aplikasi sistem database pemasyarakatan. Proses
pendaftaran dilaksanakan secara manual pada buku register dan
secara elektronis pada sistem database pemasyarakatan.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 39
3. Pengakhiran berarti proses, cara, perbuatan mengakhiri atau
menyudahi suatu kegiatan. Dalam konteks Registrasi Pemasyarakatan,
pengakhiran dapat dimaknai sebagai kegiatan mencoret data dan
catatan klien dan Anak didik pada buku register dan perubahan status
pada sistem database pemasyarakatan.

4. Penutupan Buku Register, adalah kegiatan menutup atau mengakhiri


pencatatan Klien atau Anak ke dalam buku register yang dilakukan
pada waktu tertentu dan syarat tertentu pula.

5. Pelaporan adalah proses, cara, perbuatan melaporkan suatu peristiwa


atau kegiatan yang telah dilakukan. Pelaporan mempunyai peranan
penting dalam suatu organisasi, karena di dalam laporan terdapat
penyajian data dan fakta tentang suatu keadaan kegiatan dan
dinamika organisasi. Dalam suatu unit organisasi laporan utamanya
adalah laporan fisik atau tertulis, yang digambarkan sebagai bentuk
pertanggungjawaban pekerjaan kepada organisasi, baik secara vertikal
terhadap unit yang sejajar maupun horizontal yang disampaikan kepada
atasan dari bawahannya. Ketersediaan laporan dapat membantu
pimpinan organisasi dalam membuat suatu keputusan.

B. TATA CARA PELAKSANAAN REGISTRASI DAN PELAPORAN


Untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang proses registrasi
dan pelaporan, saudara dapat mencermati alur pelaksanaan registrasi pada
skema di bawah ini:


1. Penerimaan

Prosedur pelaksanaan penerimaan klien dan Anak didik adalah


sebagai berikut:

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


40 Registrasi dan Pelaporan
a. Selama proses penerimaan berlangsung, petugas wajib
mengedepankan perlakuan yang ramah, menghormati harkat,
martabat dan hak,

b. Penerimaan wajib disertai surat-surat yang sah,

c. Penerimaan pertama kali dilakukan oleh petugas layanan


informasi atau petugas jaga,

d. Petugas layanan informasi atau petugas jaga yang menerima,


segera meneliti keabsahan surat-surat dan mencocokkan
dengan identitas.

e. Petugas layanan informasi mengantar beserta surat-surat


kepada Petugas registrasi,

f. Untuk di LPKA dan LPAS, petugas jaga menyerahkan Anak


didik beserta surat-surat dan barang-barang bawaan kepada
komandan jaga didampingi oleh petugas yang berwenang
melakukan putusan/vonis.

1) Komandan jaga meneliti kembali keabsahan surat-surat dan


barang-barang bawaan untuk dicocokkan dengan identitas
Anak, setelah cocok lalu dilakukan penggeledahan dengan
mengindahkan norma kesopanan dan menghormati harkat
dan martabat Anak.

2) Penggeledahan dilakukan diruangan khusus dengan


disaksikan minimaloleh satu orang petugas lain. Anak laki
digeledah oleh petugas laki-laki dan anak perempuan oleh
petugas perempuan.

3) Semua barang-barang bawaan hasil pemeriksaan wajib


dicatat dan dipisahkan berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 41
4) Setiap pengeledahan wajib dibuat berita acara
penggeledahan dan ditandatangani bersama petugas
pendamping dan Anak yang bersangkutan.

g. Tanggung jawab atas sah tidaknya penerimaan berada pada


Kepala UPT (Bapas dan LPKA ).

h. Dalam hal Kepala UPT tidak berada di tempat maka tanggung


jawab penerimaan diserahkan kepada pejabat struktural yang
ditunjuk sebagai pelaksana tugas Kepala UPT.

i. Pada prinsipnya penerimaan Klien atau Anak didik wajib


dilakukan pada saat jam kerja, namun pada keadaan tertentu
penerimaan dapat dilakukan di luar jam kerja , maka tanggung
jawab penerimaan diserahkan kepada petugas piket yang dijabat
oleh pejabat struktural satu tingkat di bawah kepala UPT.

2. Pendaftaran

Proses pendaftaran dilaksanakan secara manual pada buku


register dan secara elektronis pada sistem Database pemasyarakatan.

a. Pendaftaran pada buku register

Pendaftaran pada buku register dilaksanakan oleh petugas


registrasi di bawah pengawasan Kasubsi atau Kasi yang
membawahi bidang registrasi. Output dari kegiatan pendaftaran
adalah terverifikasinya berkas dan tercatatnya data klien dan
Anak didik pada buku register secara benar sesuai berkas dan
informasi yang ada.

b. Pendaftaran secara elektronis.

Pendaftaran secara elektronis dilaksanakan oleh petugas


sistem Database pemasyarakatan (SDP) di bawah pengawasan
kasubsi atau kasi yang membawahi bidang registrasi. Output dari

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


42 Registrasi dan Pelaporan
kegiatan pendaftaran secara elektronis adalah terekamnya data
klien dan Anak didik pada sistem Database pemasyarakatan
(SDP).

Prosedur pelaksanaan pendaftaran klien dan Anak didik adalah


sebagai berikut:

a. Petugas registrasi meneliti kembali keabsahan surat-surat,


dokumen untuk dicocokkan dengan identitas klien dan Anak
didik.

b. Untuk memastikan kesesuaian identitas perlu dilakukan


wawancara dengan menanyakan nama, usia dan tanggal lahir,
tempat kelahiran, jenis kelamin, kewarganegaraan, tempat
tinggal, agama, pekerjaan, tindak pidana yang dituduhkan, lama
pidana, instansi yang melakukan penahanan, masih ada perkara
lain atau tidak dan lain-lain yang dianggap perlu.

c. Dalam hal masih terdapat keraguan terhadap keabsahan surat


dan dokumen maka petugas UPT wajib melakukan koordinasi
dengan atasan pejabat yang mengirim klien atau Anak didik.

d. Petugas Registrasi wajib menolak klien atau Anak didik jika:

1) surat dan dokumen tidak sah.

2) surat dan dokumen tidak lengkap

e. Surat dan dokumen dikatakan sah apabila terdapat:

1) Nomor dan tanggal pengiriman, tanggal penahanan dan


putusan

2) Nama dan tanda tangan instansi pengirim klien atau Anak


didik

3) Cap asli instansi pengirimklien atau Anak didik

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 43
4) Berita Acara Penahanan dan Putusan (vonis) Anak didik

f. Surat dan dokumen dikatakan lengkap apabila terdapat;

1) Surat pengantar dari instansi yang mengirim atau memvonis

2) Surat perintah dari Kepala UPT yang mengirim klien

3) Surat perintah pelaksanaan putusan (vonis) Anak didik

4) Berkas penelitian kemasyarakatan

5) Surat keterangan yang menunjukkan bahwa Anak telah


berusia 14 tahun atau lebih

6) Surat keterangan dokter mengenai kondisi kesehatan klien


dan Anak didik. Khusus untuk klien atau Anak wanita wajib
ditambahkan dengan hasil tes kehamilan.

g. Petugas registrasi mencatat dengan tertib sesuai dengan


ketentuan dalam buku register

h. Mengambil teraan jari (tiga jari tengan kiri) pada surat keputusan
dan sepuluh jari kanan kiri pada kartu daktiloskopi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

i. Mengambil foto dengan ukuran setengah badan terdiri dari


posisi: tampak depan, tampak kanan, tampak kiri.

j. Selain dilakukan secara manual, pencatatan dilakukan secara


elektronik ke dalam Sistem Informasi Registrasi yang terintegrasi
sehingga dapat diakses oleh seluruh aparat penegak hukum
yang terlibat dalam proses peradilan Anak.

k. Pengambilan sidik jari dan foto dapat dilakukan secara manual


dengan memperhatikan tata cara pengambilan sidik jari dan
foto. Terkait dengan adanya Sistem Database Pemasyarakatan
(SDP) maka pengambilan sidik jari dan foto juga dapat dilakukan

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


44 Registrasi dan Pelaporan
dengan menggunakan finger scan dan kamera yang akan
terintegrasi langsung dengan SDP.

l. Dalam hal klien atau Anak didik yang dicatat dan didaftar yang
melakukan pengulangan tindak pidana maka dalam Buku
Register wajib dituliskan “R” (Residivis).

m. Petugas registrasi Bapas mencatat riwayat medis (kesehatan)


klien dan petugasregistrasi LPKA menyerahkan Anak didik
kepada petugas Bimkemas untuk diperiksa kesehatannya oleh
dokter atau paramedis LPKA.

n. Dalam hal penerimaan di luar jam dinas maka pemeriksaan


kelengkapan dan keabsahan surat dan dokumen serta kesehatan
Anak didik dilakukan saat itu juga, sedangkan pengambilan
foto dan sidik jariakan dilakukan keesokan harinya dan Berita
Acara yang ditandatangani petugas yang menerima Anak didik
adalah Berita Acara sementara dan harus diganti dengan berita
acara yang ditandatangani kepalaL PKA pada jam kerja dihari
berikutnya.

o. Penandatangan berita acara serah terima dilakukan oleh petugas


UPT yang ditandatangani oleh Kepala UPT. Jika Kepala UPT
sedang tidak ada di tempat maka penandatangan dilakukan oleh
pejabat struktural yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas Kepala
UPT.

p. Berita Acara serah terima harus dibuat rangkap dua. Satu untuk
dibawa oleh instansi yang mengirim dan satu untuk pengarsipan
di UPT beserta dengan surat dan dokumen pengiriman yang
lengkap.

q. Selanjutnya berkas diserahkan kepada Kepala UPT untuk


didisposisikan kepada Kasi/Kasubsi registrasi dan Anak didik

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 45
diserahkan kepada petugas pembinaan untuk ditempatkan
dalam ruangan admisi, orientasi dan observasi sesuai ketentuan.

3. Pengakhiran

Dalam konteks Registrasi Pemasyarakatan, pengakhiran dapat


dimaknai sebagai kegiatan mencoret data dan catatan klien dan Anak
didik pada buku register dan perubahan status pada sistem Database
pemasyarakatan.

Pengakhiran dalam registrasi dilakukan karena hal-hal sebagai


berikut:

a. Telah selesai masa pidana atau bimbingan ;

b. Pindah bimbingan ke Bapas lain atau pindah ke LPKA lain;

c. Melakukan tindak pidana lagi;

d. Meninggal Dunia;

e. perubahan status hukum bagi Anak didik.

Prosedur pelaksanaan pengakhiran klien dan Anak didik adalah


sebagai berikut:

a. Petugas registrasi menerima berkas surat pengakhiran beserta


lampirannya;

b. Petugas registrasi meneliti data pada berkas pengakhiran dan


mencocokan dengan data pada buku register;

c. Petugas Registrasi melakukan perubahan status pada buku


register dengan mencoret data dengan menggunakan ballpoint
dengan tinta warna merah;

d. Pencoretan karena masa bimbingan atau masa pidana selesai,


pindah bimbingan, pindah ke LPKA lain dan meninggal dunia,

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


46 Registrasi dan Pelaporan
dilakukan dengan cara mencoret secara diagonal dari ujung kiri
bawah ke ujung kanan atas;

e. Pencoretan karena melanggar hukum, terindikasi mengulangi


tindak pidana, menimbulkan keresahan dalam masyarakat,
tidak melaksanakan wajib lapor, tidak melaporkan perubahan
alamat, tidak mengikuti atau mematuhi program pembimbingan,
dilakukan dengan cara mencoret secara diagonal dari ujung kiri
bawah ke ujung kanan atas secara terputus-putus;

f. Pencoretan karena adanya kesalahan dalam penulisan atau


pencatatan klien ke dalam buku register dilakukan dengan cara
mencoret secara diagonal dari ujung kiri bawah ke ujung kanan
atas dan diberikan alasan pencoretan;

g. Pencoretan dilakukan bersamaan dengan penandatanganan


oleh Kepala UPT;

h. Secara elektronis membuat keterangan dan catatan pengakhiran/


perubahan status ke dalam sistem Database Pemasyarakatan

4. Penutupan Buku Register

Prosedur pelaksanaan Penutupan Buku Register klien dan Anak


didik adalah sebagai berikut:

a. Setiap akhir tahun pada hari kerja, buku register wajib ditutup
dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Klien dan Anak didik yang telah tercatat dalam buku register
dihitung jumlahnya

2) Membuat rekapitulasi jumlah klien dan Anak didik


berdasarkan jenis kelamin, perkara, pendidikan dan umur

3) Dituliskan tanggal ditutupnya buku register

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 47
4) Kepala Bapas dan LPKA membubuhi tanda tangan dan
distempel

b. Pada saat pergantian kepala UPT buku register wajib ditutup


dan dibuatkan berita acara sebagai bentuk pertanggungjawaban
kepala UPT yang lama dengan yang baru dan sebagai tanda
serah terima tugas.

c. Kantor wilayah/ Direktorat Jenderal Pemasyarakatan/ Inspektorat


Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI wajib memeriksa
buku register sebagai bentuk pengawasan dan evaluasi

5. Pelaporan

Kegiatan bidang registrasi di UPT Pemasyarakatan tidak bisa


lepas dari pekerjaan pembuatan laporan, hal ini dapat diterapkan
melalui pemanfaatan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP),
namun laporan berbentuk fisik masih tetap diperlukanbaik bulanan,
insidentil maupun laporan dalam periode waktu tertentu.

Fungsi Pelaporan adalah:

a. Sebagai bahan untuk pertanggung jawaban

b. Sebagai alat untuk menyampaikan informasi

c. Sebagai alat pengawasan

d. Sebagai bahan penilaian

e. Sebagai bahan pengambilan keputusan oleh pimpinan.

Manfaat Laporan:

a. Sebagai dasar penentuan kebijakan

b. Sebagai bahan untuk penyusunan rencana kegiatan berikutnya

c. Dapat mengetahui perkembangan dan proses dari peningkatan


kegiatan

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


48 Registrasi dan Pelaporan
d. Menjadi sumber informasi

Laporan dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban petugas


kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan
harus memuat datayang tepat dan benar serta obyektif dan sistematis
sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan
keputusan. Laporan yang perlu dibuat antara lain laporan bulanan,
insidentil penerimaan, pengakhiran dan laporan lainnya sesuai
pelaksanaan tugas dan permintaan dari pimpinan.

Langka-langkah dalam pembuatan laporan adalah sebagai


berikut:

a. Menginventarisir data registrasi yang akan dilaporkan

b. Membuat klasifikasi data berdasarkan jenis kelamin, perkara,


pendidikan, umur, asal klien dan Anak didik atau sesuai
kebutuhan pimpinan

c. memasukan data yang sudah diklasifikasi untuk pembuatan


laporan, input ke dalam SDP

d. Laporan yang sudah dibuat ditandatangani kepala UPT.

C. FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN REGISTRASI DAN

PELAPORAN
Yang dimaksud dengan faktor pendukung adalah semua faktor yang
sifatnya turut mendorong, menyokong, melancarkan, menunjang membantu
dan mempercepat tercapainya tujuan suatu kegiatan. Dalam rangka
menunjang keberhasilan pelaksanaan registrasi dan pelaporan di Balai
Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak, maka dibutuhkan
hal-hal sebagai berikut:

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 49
1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat


penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik
institusi maupun perusahaan.

Kebutuhan sumber daya manusia untuk unit pelayanan registrasi


klien dan unit pelayanan registrasi Anak di UPT Pemasyarakatan
dapat diukur antara perbandingan ratio petugas dengan jumlah klien
atau Anak Didik serta berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam
melakukan suatu pekerjaan registrasi berdasarkan standar prosedur
kerja pelayanan registrasi. Hal ini disebabkan karena setiap Bapas
dan LPKA mempunyai jumlah klien atau Anak yang berbeda satu sama
lainnya. Perbandingan seorang petugas registrasi dengan jumlah klien
atau Anak didik yang harus diregistrasi yang ideal adalah 1 orang
petugas registrasi Bapas melayani 15 – 20 klien dan 1 orang petugas
registrasi LPKA melayani 10 – 15 Anak didik.

Pekerjaan registrasi memerlukan ketelitian dan kecermatan


dalam setiap tahapan pelaksanaanya, oleh karena itu diperlukan
sumber daya manusia yang terlatih dan mempunyai keterampilan
serta keahlian tertentu dibidang keregistrasian.

Kebutuhan Jumlah Petugas Pelaksana Registrasi di Bapas atau


LPKA adalah:

Kompetensi
No. Pelaksana Jumlah
Pendidikan Pelatihan
1. Petugas 1 SMA Keregistrasian Fotografi
pelaksana
penerimaan
2. Petugas 1 SMA PemrogramanSistem
pelaksana Informasi berbasis Web
pencatatan
Keregistrasian

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


50 Registrasi dan Pelaporan
3. Petugas 1 SMA Pelatihan Keregistrasian
pelaksana
pengeluaran

Secara umum standar kompetensi petugas pelaksana registrasi


dan klasifikasi yang dibutuhkan di Bapas maupun LPKA adalah dengan
pendidikan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) dan telah mengikuti
pelatihan bidang registrasi dengan kualifikasi sebagai berikut:

a. Sehat Jasmani dan Rohani

b. Memiliki pengetahuan dibidang peraturan perundang-undangan,


khususnya bidang keregistrasian

c. Mampu menghitung expirasi dengan menggunakan telraam

d. Mengerti tentang buku-buku register

e. Mampu mengoperasikan computer dengan baik

f. Mampu berkomunnikasi dengan baik dan efektif

g. Mempunyai integritas dan moralitas tinggi dalam pekerjaan

h. Memiliki ketelitian

2. Sarana dan Prasarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat


dalam mencapai maksud dan tujuan, dan Prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses atau kegiatan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Sarana dan prasarana mempunyai tujuan dan fungsi yang


sama yaitu untuk mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan
yang direncakan. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
melaksanakan kegiatan registrasi dan pelaporan, baik di Balai
Pemasyarakatanmaupun di Lembaga Pembinaan Khusus Anak adalah
sebagai berikut:

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 51
a. Ruang Kerja yang memadai bagi petugas registrasi;

b. Ruang Tunggu untuk menerima klien atau Anak Didik;

c. Ruang pengambilan Foto ;

d. Meja dan Kursi Kerja Petugas ;

f. Kursi Tunggu untuk Klien atau Anak Didik;

g. Komputer ;

h. Printer dan tintanya ;

i. USB ;

j. Mesin Scanner ;

k. Mesin dan Tinta Foto copy ;

l. Peralatan Daktiloscopi ;

m. Peralatan Fotografi ;

n. Papan Kontrol ;

o. Jaringan Internet ;

p. Buku-Buku Register ;

q. Buku Pembantu (Klaper) ;

r. Buku Inspeksi ;

s. Kartu Pembinaan dan Kartu Bimbingan ;

t. Buku Ekspirasi Anak ;

u. Buku Jurnal Harian ;

v. Buku Tambah Kurang ;

x. Buku Ekspedisi Pengeluaran Anak;

y. Buku Ekspedisi Pemindahan Anak ;

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


52 Registrasi dan Pelaporan
z. Buku Ekspedisi Bebas ;

aa. Buku Register Melarikan Diri ;

ab. Blanko Berita Acara Serah Terima, Sidik Jari dan Identitas Anak ;

ac. ATK: Pulpen tinta Hitam dan Merah, Pensil, Kertas HVS, Trigonal
Clip, Penggaris, Steples dan Map folio.

3. Anggaran atau Dana Kegiatan

Anggaran adalah sejumlah uang yang diperlukan dalam periode


tertentu untuk melaksanakan suatu kegiatan. Anggaran yang diperlukan
untuk kegiatan registrasi dan pelaporan di Bapas atau LPKA, tidak
dapat disama ratakan karena semua tergantung dari jumlah Klien
atau Anak Didik yang ada pada Bapas atau LPKA tersebut. Semakin
banyak Klien atau Anak Didik yang harus diregistrasi maka semakin
banyak pula biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
registrasinya.

Setelah mengetahui sarana dan prasarana yang diperlukan


dalam kegiatan registrasi dan pelaporan, maka selanjutnya kita bisa
menyusun anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan
registrasi tersebut, antara lain:

a. Anggaran pencetakan/pengadaan dan penjilidan buku-buku


register dan blanko

b. Anggaran pengadaan Alat Tulis Kantor

c. Anggaran untuk melakukan koordinansi dengan penegak hukum


lain.

(Kebutuhan biaya pelaksanaan kegiatan registrasi dan pelaporan


dapat dilihat pada lampiran modul ini)

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 53
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Registrasi adalah kegiatan pencatatan data dan informasi ke dalam
buku register yang memilik akibat hukum serta sangat penting dalam
menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Pemasyarakatan dan
Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Untuk menjalankan kegiatan registrasi
dan pelaporan, Petugas Registrasi Bapas dan LPKA harus memiliki pengertian
yang baik mengenai konsep dasar registrasi dan pelaporan yang meliputi
peranan registrasi dan pelaporan serta tata cara pelaksanaan registrasi
dan pelaporan yang baik dan benar sesuai dengan standar registrasi yang
sudah ditetapkan. Selain itu pengetahuan tentang buku-buku register dan
tata cata pengisiannya juga harus dikuasai serta faktor-faktor pendukung
dari kegiatan registrasi dan pelaporan harus dapat dipelajari.

Diharapkan dengan adanya Modul Best practice Pelaksanaan


Tugas dan Fungsi Registrasi dan Pelaporan, maka kesenjangan data dan
informasi, perbedaan persepsi dan pola fikir serta perbedaan penafsiran
petugas dalam melakukan proses registrasi dan pelaporan dapat dihilangkan
sehingga secara yuridis sistem registrasi dan pelaporan serta Database
Klien dan Anak menjadi akurat dan akuntabel, sebagai upaya mewujudkan
terselenggaranya operasionalisasi penyelenggaraan tugas dan fungsi Balai
Pemasyarakatan (BAPAS) dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 55
B. SARAN DAN REKOMENDASI
Terkait tugas dan fungsi Registrasi dan Pelaporan pada Balai
Pemasyarakatan dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak dapat disimpulkan
bahwa ada beberapa rekomendasi yang diberikan guna menunjang proses
tugas dan fungsi Registrasi dan Pelaporan antara lain:

1. Diperlukan ketelitian dan tertib administrasi guna menghindari


kesalahan registrasi maupun pelaporan.

2. Diperlukan sistem Teknologi Informasi yang memadai seperti server/


jaringan internet guna terkoneksi dengan jaringan Sistem Database
Pemasyarakatan.

3. Diperlukan adanya pemahaman yang baik dari petugas pemasyarakatan


dalam menjalankan tugas dan fungsi di bidang Registrasi dan Pelaporan
sehingga diperlukan bimtek maupun diklat terkait pelaksanaan tugas
dan fungsi di bidang Registrasi dan Pelaporan.

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


56 Registrasi dan Pelaporan
DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

Undang-undang Nomor 11 Tahun 1912 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak

Peraturan Pemerintah R.I Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan


Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan

Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-636.PK.01.01.04


Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Registrasi Balai Pemasyarakatan
(Bapas), Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS) dan Lembaga
Penempatan Khusus Anak (LPKA).

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 57
LAMPIRAN

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 59
DATA JUMLAH PEMBIMBING KEMASYARAKATAN (PK) DAN ASISTEN
PEMBIMBING KEMASYARAKATAN (APK )

( per Bulan Juli 2020))


PK Utama = 5 PK

Madya = 147 PK

Muda = 617 PK

Pertama = 1255 PK

Terampil = 152 APK

Mahir = 222 APK

Penyelia = 12 APK

Total PK = 2.024 orang

Total APK = 386 orang

Total = 2.410

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


60 Registrasi dan Pelaporan
REKAPITULASI JUMLAH KLIEN UPT BAPAS SELURUH INDONESIA
PER BULAN AGUSTUS TAHUN 2020

JUMLAH KLIEN DEWASA JUMLAH KLIEN ANAK


NO NAMA UPT BAPAS TOTAL
LK PR JUMLAH LK PR JUMLAH
1 BAPAS KLAS II ACEH 2303 135 2438 50 6 56 2494
2 BAPAS KLAS II KUTACANE 58 6 64 13 0 13 77
3 BAPAS KLAS I MEDAN 17 3 20 0 0 0 20
4 BAPAS KLAS II SIBOLGA 563 16 579 68 0 68 647
5 BAPAS KLAS I PADANG 3037 376 3413 180 0 180 3593
6 BAPAS KLAS II BUKITTINGGI 902 37 939 15 1 16 955
7 BAPAS KLAS II PEKANBARU 1383 54 1437 23 0 23 1460
8 BAPAS KLAS II TANJUNG PINANG 773 35 808 15 0 15 823
9 BAPAS KLAS II PANGKAL PINANG 4526 168 4694 66 0 66 4760
10 BAPAS KLAS II JAMBI 1309 112 1421 30 0 30 1451
11 BAPAS KLAS II MUARA BUNGO 706 28 734 22 1 23 757
12 BAPAS KLAS I PALEMBANG 696 56 752 48 0 48 800
13 BAPAS KLAS II LAHAT 4643 223 4866 154 1 155 5021
14 BAPAS KLAS II BENGKULU 549 15 564 25 0 25 589
15 BAPAS KLAS II BANDAR LAMPUNG 334 12 346 19 0 19 365
16 BAPAS KLAS II METRO 223 3 226 12 0 12 238
17 BAPAS KLAS I JAKARTA BARAT 921 88 1009 16 0 16 1025
18 BAPAS KLAS I JAKARTA PUSAT 613 21 634 5 0 5 639
19 BAPAS KLAS I JAKARTA SELATAN 2306 91 2397 68 0 68 2465
20 BAPAS KLAS I JAKARTA TIMUR 955 21 976 22 0 22 998
21 BAPAS KLAS I BANDUNG 257 1 258 23 0 23 281
22 BAPAS KLAS II BOGOR 158 0 158 3 0 3 161
23 BAPAS KLAS II CIREBON 1015 94 1109 10 0 10 1119
24 BAPAS KLAS II GARUT 1508 112 1620 8 0 8 1628
25 BAPAS KLAS II SERANG 1620 150 1770 11 0 11 1781
26 BAPAS KLAS I YOGYAKARTA 735 65 800 16 0 16 816
27 BAPAS KLAS II WONOSARI 1301 29 1330 46 0 46 1376
28 BAPAS KLAS I SEMARANG 843 88 931 22 1 23 954
29 BAPAS KLAS II PEKALONGAN 853 30 883 20 1 21 904
30 BAPAS KLAS II MAGELANG 629 59 688 33 1 34 722
31 BAPAS KLAS II PATI 189 6 195 5 0 5 200
32 BAPAS KLAS II PURWOKERTO 2265 155 2420 96 6 102 2522
33 BAPAS KLAS II SURAKARTA 955 42 997 62 0 62 1059
34 BAPAS KLAS I MALANG 3148 141 3289 54 0 54 3343
35 BAPAS KLAS II PAMEKASAN 1315 30 1345 42 0 42 1387
36 BAPAS KLAS II MADIUN 1269 39 1308 19 1 20 1328
37 BAPAS KLAS II JEMBER 474 16 490 18 0 18 508
38 BAPAS KLAS I SURABAYA 1042 62 1104 19 1 20 1124
39 BAPAS KLAS II KEDIRI 1220 50 1270 13 0 13 1283
40 BAPAS KLAS II BOJONEGORO 681 41 722 26 0 26 748
41 BAPAS KLAS II PONTIANAK 978 27 1005 6 1 7 1012
42 BAPAS KLAS II SINTANG 702 13 715 82 1 83 798
43 BAPAS KLAS I BANJARMASIN 666 36 702 40 4 44 746
44 BAPAS KLAS II AMUNTAI 360 23 383 32 2 34 417
45 BAPAS KLAS II SAMARINDA 185 10 195 11 1 12 207
46 BAPAS KLAS II BALIKPAPAN 3604 226 3830 188 13 201 4031
47 BAPAS KLAS II PALANGKARAYA 2472 149 2621 24 1 25 2646
48 BAPAS KLAS II MUARA TEWE 768 52 820 68 2 70 890
49 BAPAS KLAS II PANGKALAN BUN 966 53 1019 43 0 43 1062
JUMLAH KLIEN DEWASA JUMLAH KLIEN ANAK
NO NAMA UPT BAPAS TOTAL
LK PR JUMLAH LK PR JUMLAH
50 BAPAS KLAS II MANADO 1858 137 1995 25 0 25 2020
51 BAPAS KLAS II GORONTALO 662 14 676 3 0 3 679
52 BAPAS KLAS II PALU 398 17 415 17 0 17 432
53 BAPAS KLAS II LUWUK 623 44 667 51 3 54 721
54 BAPAS KLAS II WATAMPONE 332 10 342 5 0 5 347
55 BAPAS KLAS II PALOPO 0 0 0 0 0 0 0
56 BAPAS KLAS I MAKASSAR 560 49 609 13 0 13 622
57 BAPAS KLAS II POLEWALI 244 5 249 5 0 5 254
58 BAPAS KLAS II KENDARI 0 0 0
59 BAPAS KLAS II BAU-BAU 0 0 0
60 BAPAS KLAS I DENPASAR 712 49 761 27 1 28 789
61 BAPAS KLAS II KARANGASEM 1402 78 1480 57 0 57 1537
62 BAPAS KLAS II MATARAM 1374 103 1477 34 1 35 1512
63 BAPAS KLAS II SUMBAWA BESAR 498 15 513 7 0 7 520
64 BAPAS KLAS II KUPANG 245 8 253 4 0 4 257
65 BAPAS KLAS II WAIKABUBAK 407 10 417 4 0 4 421
66 BAPAS KLAS II AMBON 1136 42 1178 33 0 33 1211
67 BAPAS KLAS II TERNATE 810 40 850 16 1 17 867
68 BAPAS KLAS II JAYAPURA 370 28 398 2 0 2 400
69 BAPAS KLAS II MERAUKE 3365 346 3711 30 0 30 3741
70 BAPAS KLAS II SORONG 780 21 801 3 1 4 805
71 BAPAS KLAS II MANOKWARI 515 26 541 5 0 5 546
72 BAPAS KLAS II KLATEN 326 20 346 3 0 3 349
73 BAPAS KLAS II NAGANRAYA 577 42 619 29 0 29 648
74 BAPAS KLAS II BATULICIN 513 15 528 44 0 44 572
75 BAPAS KLAS II NUSAKAMBANGAN 316 16 332 6 0 6 338
76 BAPAS KLAS II KOTABUMI 907 84 991 17 0 17 1008
77 BAPAS KLAS II MURATARA 144 10 154 4 3 7 161
78 BAPAS KLAS II SUBANG 783 60 843 15 0 15 858
79 BAPAS KLAS II PRINGSEWU 425 23 448 12 0 12 460
80 BAPAS KLAS II TARAKAN 978 43 1021 42 0 42 1063
81 BAPAS KLAS II OKU 626 14 640 43 3 46 686
82 BAPAS KLAS II CIANGIR 402 48 450 4 0 4 454
83 BAPAS KLAS II TANGERANG 0 0 0
84 BAPAS KLAS II BEKASI 381 22 403 5 0 5 408
85 BAPAS KLAS II FAKFAK 1 0 1 0 0 0 1
86 BAPAS KLAS II LHOUKSMAWE 475 35 510 7 1 8 518
87 BAPAS KLAS II SAMBAS 120 4 124 0 3 3 127
88 BAPAS KLAS II TIDORE 131 9 140 6 0 6 146
89 BAPAS KLAS II SAMPIT 0 0 0
90 BAPAS KLAS II SAUMLAKI 56 1 57 1 0 1 58

JUMLAH 82447 4787 87234 2470 62 2532 89766

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


Registrasi dan Pelaporan 61
JUMLAH KLIEN DEWASA JUMLAH KLIEN ANAK
NO NAMA UPT BAPAS TOTAL
LK PR JUMLAH LK PR JUMLAH
50 BAPAS KLAS II MANADO 1858 137 1995 25 0 25 2020
51 BAPAS KLAS II GORONTALO 662 14 676 3 0 3 679
52 BAPAS KLAS II PALU 398 17 415 17 0 17 432
53 BAPAS KLAS II LUWUK 623 44 667 51 3 54 721
54 BAPAS KLAS II WATAMPONE 332 10 342 5 0 5 347
55 BAPAS KLAS II PALOPO 0 0 0 0 0 0 0
56 BAPAS KLAS I MAKASSAR 560 49 609 13 0 13 622
57 BAPAS KLAS II POLEWALI 244 5 249 5 0 5 254
58 BAPAS KLAS II KENDARI 0 0 0
59 BAPAS KLAS II BAU-BAU 0 0 0
60 BAPAS KLAS I DENPASAR 712 49 761 27 1 28 789
61 BAPAS KLAS II KARANGASEM 1402 78 1480 57 0 57 1537
62 BAPAS KLAS II MATARAM 1374 103 1477 34 1 35 1512
63 BAPAS KLAS II SUMBAWA BESAR 498 15 513 7 0 7 520
64 BAPAS KLAS II KUPANG 245 8 253 4 0 4 257
65 BAPAS KLAS II WAIKABUBAK 407 10 417 4 0 4 421
66 BAPAS KLAS II AMBON 1136 42 1178 33 0 33 1211
67 BAPAS KLAS II TERNATE 810 40 850 16 1 17 867
68 BAPAS KLAS II JAYAPURA 370 28 398 2 0 2 400
69 BAPAS KLAS II MERAUKE 3365 346 3711 30 0 30 3741
70 BAPAS KLAS II SORONG 780 21 801 3 1 4 805
71 BAPAS KLAS II MANOKWARI 515 26 541 5 0 5 546
72 BAPAS KLAS II KLATEN 326 20 346 3 0 3 349
73 BAPAS KLAS II NAGANRAYA 577 42 619 29 0 29 648
74 BAPAS KLAS II BATULICIN 513 15 528 44 0 44 572
75 BAPAS KLAS II NUSAKAMBANGAN 316 16 332 6 0 6 338
76 BAPAS KLAS II KOTABUMI 907 84 991 17 0 17 1008
77 BAPAS KLAS II MURATARA 144 10 154 4 3 7 161
78 BAPAS KLAS II SUBANG 783 60 843 15 0 15 858
79 BAPAS KLAS II PRINGSEWU 425 23 448 12 0 12 460
80 BAPAS KLAS II TARAKAN 978 43 1021 42 0 42 1063
81 BAPAS KLAS II OKU 626 14 640 43 3 46 686
82 BAPAS KLAS II CIANGIR 402 48 450 4 0 4 454
83 BAPAS KLAS II TANGERANG 0 0 0
84 BAPAS KLAS II BEKASI 381 22 403 5 0 5 408
85 BAPAS KLAS II FAKFAK 1 0 1 0 0 0 1
86 BAPAS KLAS II LHOUKSMAWE 475 35 510 7 1 8 518
87 BAPAS KLAS II SAMBAS 120 4 124 0 3 3 127
88 BAPAS KLAS II TIDORE 131 9 140 6 0 6 146
89 BAPAS KLAS II SAMPIT 0 0 0
90 BAPAS KLAS II SAUMLAKI 56 1 57 1 0 1 58

JUMLAH 82447 4787 87234 2470 62 2532 89766

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


62 Registrasi dan Pelaporan
Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Registrasi dan Pelaporan 63
Jumlah Anak di LPKA dan Rutan/Lapas
(Per tanggal 20 Juli 2020)

TAHANAN ANAK ANAK


SATKER
LAKI- PEREM­ LAKI- PEREM­
JUMLAH JUMLAH
LAKI PUAN LAKI PUAN

LPKA 59 0 59 559 13 572

RUTAN/
LAPAS
309 4 313 570 18 588

JUMLAH 368 4 372 1.129 31 1.160

TOTAL: 1.532

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


64 Registrasi dan Pelaporan
Jumlah Anak di LPKA dan Rutan/Lapas
Tahun 2015 – Juni 2020

2015 2016 2017 2018 2019 Juni 2020


SATKER

Registrasi dan Pelaporan


TAHANAN TAHANAN TAHANAN TAHANAN TAHANAN TAHANAN
ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK
ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK ANAK

LPKA 165 1.086 125 1.168 167 1.087 230 1.301 196 1.173 53 526

RUTAN/
985 2.490 767 1.140 818 1.403 720 1.073 506 656 299 685
LAPAS

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


JUMLAH 1.150 3.576 892 2.308 985 2.490 950 2.374 702 1.829 352 1.211

65
Upaya Pendampingan Anak yang Berkonflik dengan Hukum
Tahun 2015 – 2019

Tahun
Upaya
2015 2016 2017 2018 2019

Diversi kembali ke Ortu 3.833 3449 4.102 2.733 1.441

Diversi Anak ke Panti Sosial 140 263 277 247 153

Putusan Anak kembali ke Ortu 401 358 432 303 172

Putusan diserahkan ke Panti


229 485 563 663 305
Sosial

Putusan Pidana Bersyarat 361 362 344 295 234

Putusan Pidana Penjara 2.261 2.342 3.639 1.695 978

Jumlah 7.225 7.259 9.357 5.936 3.253

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


66 Registrasi dan Pelaporan
Data Bulanan Anak Didik per Kantor Wilayah: Bulan Juni Tahun 2020

Tahanan Tahanan Total Anak Anak Total


Total
No Kantor Wilayah Anak Laki- Anak Tahanan Binaan Laki- Binaan Anak
Keseluruhan
Laki Perempuan Anak Laki Perempuan Binaan
1 KANWIL ACEH 7 0 7 33 0 33 40
2 KANWIL BALI 1 0 1 10 0 10 11
3 KANWIL BANGKA BELITUNG 0 0 0 10 0 10 10

Registrasi dan Pelaporan


4 KANWIL BANTEN 0 0 0 36 0 36 36
5 KANWIL BENGKULU 7 0 7 48 0 48 55
6 KANWIL D.I. YOGYAKARTA 1 0 1 6 0 6 7
7 KANWIL DKI JAKARTA 27 0 27 36 0 36 63
8 KANWIL GORONTALO 0 0 0 2 0 2 2
9 KANWIL JAMBI 6 0 6 14 0 14 20
10 KANWIL JAWA BARAT 33 0 33 69 1 70 103
11 KANWIL JAWA TENGAH 13 0 13 38 3 41 54
12 KANWIL JAWA TIMUR 28 0 28 81 1 82 110
13 KANWIL KALIMANTAN BARAT 7 0 7 34 1 35 42
14 KANWIL KALIMANTAN SELATAN 16 0 16 46 1 47 63
15 KANWIL KALIMANTAN TENGAH 3 0 3 21 0 21 24

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


16 KANWIL KALIMANTAN TIMUR 7 0 7 52 0 52 59
17 KANWIL KEPULAUAN RIAU 15 1 16 25 4 29 45
18 KANWIL LAMPUNG 29 0 29 46 1 47 76
19 KANWIL MALUKU 1 0 1 27 2 29 30
20 KANWIL MALUKU UTARA 1 0 1 4 0 4 5
21 KANWIL NUSA TENGGARA BARAT 4 0 4 9 0 9 13
22 KANWIL NUSA TENGGARA TIMUR 8 0 8 23 0 23 31
23 KANWIL PAPUA 7 1 8 24 1 25 33
24 KANWIL PAPUA BARAT 5 0 5 4 0 4 9
25 KANWIL RIAU 26 0 26 71 2 73 99
26 KANWIL SULAWESI BARAT 1 0 1 5 0 5 6
27 KANWIL SULAWESI SELATAN 24 1 25 45 1 46 71
28 KANWIL SULAWESI TENGAH 8 0 8 30 0 30 38
29 KANWIL SULAWESI TENGGARA 3 0 3 32 0 32 35
30 KANWIL SULAWESI UTARA 16 0 16 28 1 29 45
31 KANWIL SUMATERA BARAT 4 0 4 41 3 44 48
32 KANWIL SUMATERA SELATAN 23 0 23 129 1 130 153
33 KANWIL SUMATERA UTARA 17 1 18 108 1 109 127
JUMLAH 348 4 352 1187 24 1211 1563

67
Kementerian Hukum dan HAM RI
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Jalan Veteran No. 11 Jakarta Pusat

JUMLAH KLIEN ASIMILASI DAN INTEGRASI


SESUAI PERMENKUMHAM RI NO. 10 TAHUN 2020
PERIODE MEI - AGUSTUS 2020

JUMLAH KLIEN
NO NAMA KANWIL NO. NAMA UPT KET
MEI JUNI JULI AGUSTUS

1 ACEH 1 BAPAS KELAS II BANDA ACEH 463 482 482 482


ACEH 2 BAPAS KELAS II KUTACANE 115 115 115 115
ACEH 3 BAPAS KELAS II NAGAN RAYA 208 221 224 224
BAPAS KELAS II
ACEH 4 479 510 529 529
LHOKSEUMAWE
2 SUMATERA UTARA 5 BAPAS KELAS I MEDAN 3854 4474 4615 4615
SUMATERA UTARA 6 BAPAS KELAS II SIBOLGA 1000 1002 1002 1002
SUMATERA BARAT 7 BAPAS KELAS I PADANG 166 882 995 1033
SUMATERA BARAT 8 BAPAS KELAS II BUKITTINGGI 26 31 37 48
3 RIAU 9 BAPAS KELAS II PEKANBARU
BAPAS KELAS II TANJUNG
4 KEPULAUAN RIAU 10 583 665 790 790
PINANG
KEPULAUAN BAPAS KELAS II PANGKAL
5 11 543 627 764 770
BANGKA BELITUNG PINANG
6 BENGKULU 12 BAPAS KELAS II BENGKULU 627 736 826 861
SUMATERA
7 13 BAPAS KELAS I PALEMBANG 1086 1196 1216 1216
SELATAN
SUMATERA
14 BAPAS KELAS II LAHAT 372 393 394 395
SELATAN
SUMATERA BAPAS KELAS II MUSI RAWAS
15 285 336 351 351
SELATAN UTARA
SUMATERA BAPAS KELAS II OGAN
16
SELATAN KOMERING ULU INDUK
8 JAMBI 17 BAPAS KELAS II JAMBI 204
BAPAS KELAS II MUARA
JAMBI 18 456 506 567 568
BUNGO
BAPAS KELAS II BANDAR
9 LAMPUNG 19 928 1116 1166 1237
LAMPUNG
LAMPUNG 20 BAPAS KELAS II METRO 527 629 642 642
LAMPUNG 21 BAPAS KELAS II KOTABUMI 331
LAMPUNG 22 BAPAS KELAS II PRINGSEWU 192 225 259 275
BAPAS KELAS I JAKARTA
10 DKI JAKARTA 23 329 369 407 416
PUSAT
BAPAS KELAS I JAKARTA
DKI JAKARTA 24 508 601 712 717
BARAT
BAPAS KELAS I JAKARTA
DKI JAKARTA 25 744 872 941 941
TIMUR/ JAKARTA UTARA
BAPAS KELAS I JAKARTA
DKI JAKARTA 26 419 423 471 475
SELATAN
11 BANTEN 27 BAPAS KELAS II SERANG 555 615 700 722
BANTEN 28 BAPAS KELAS I TANGERANG 163 192 200 200
BANTEN 29 BAPAS KELAS II CIANGIR 356 409 468 473
12 DI YOGYAKARTA 30 BAPAS KELAS I YOGYAKARTA 277 349 449 473
DI YOGYAKARTA 31 BAPAS KELAS II WONOSARI 51 168 200 201
13 JAWA BARAT 32 BAPAS KELAS I BANDUNG 1337 1393 1696 1696
JAWA BARAT 33 BAPAS KELAS I CIREBON 573 689 744 744
JAWA BARAT 34 BAPAS KELAS II BOGOR 626 670 708 709
JAWA BARAT 35 BAPAS KELAS II GARUT 369 448 448 448
JAWA BARAT 36 BAPAS KELAS II BEKASI 304 306 779 779
BAPAS KELAS II SUBANG Modul Best
294 Practice
426 Pelaksanaan Tugas
476 dan Fungsi
6814 JAWA BARAT
JAWA TENGAH
37
38 BAPAS KELAS I SEMARANG 501 790
470
Registrasi791
791 dan Pelaporan
JAWA TENGAH 39 BAPAS KELAS II PEKALONGAN 431
BANTEN 29 BAPAS KELAS II CIANGIR 356 409 468 473
12 DI YOGYAKARTA 30 BAPAS KELAS I YOGYAKARTA 277 349 449 473
DI YOGYAKARTA 31 BAPAS KELAS II WONOSARI 51 168 200 201
13 JAWA BARAT 32 BAPAS KELAS I BANDUNG 1337 1393 1696 1696
JAWA BARAT 33 BAPAS KELAS I CIREBON 573 689 744 744
JAWA BARAT 34 BAPAS KELAS II BOGOR 626 670 708 709
JAWA BARAT 35 BAPAS KELAS II GARUT 369 448 448 448
JAWA BARAT 36 BAPAS KELAS II BEKASI 304 306 779 779
JAWA BARAT 37 BAPAS KELAS II SUBANG 294 426 470 476
14 JAWA TENGAH 38 BAPAS KELAS I SEMARANG 501 790 791 791
JAWA TENGAH 39 BAPAS KELAS II PEKALONGAN 431
JAWA TENGAH 40 BAPAS KELAS II MAGELANG 404 465 572 572
JAWA TENGAH 41 BAPAS KELAS II PATI 567 668 730 759
JAWA TENGAH 42 BAPAS KELAS I SURAKARTA 403 452 537 544
JAWA TENGAH 43 BAPAS KELAS II PURWOKERTO
JAWA TENGAH 44 BAPAS KELAS II KLATEN 290 342 397 406
BAPAS KELAS II
JAWA TENGAH 45 291 302 328 330
NUSAKAMBANGAN
15 JAWA TIMUR 46 BAPAS KELAS I SURABAYA 1274 1361 1416 1420
JAWA TIMUR 47 BAPAS KELAS I MALANG 19 26 29 29
JAWA TIMUR 48 BAPAS KELAS II MADIUN 322 395 445 446
JAWA TIMUR 49 BAPAS KELAS II KEDIRI
JAWA TIMUR 50 BAPAS KELAS II JEMBER 1057 1222 1142 1445
JUMLAH KLIEN
NO NAMA KANWIL NO. NAMA UPT KET
MEI JUNI JULI AGUSTUS
51 BAPAS KELAS II PAMEKASAN 252 263 329 346
JAWA TIMUR 52 BAPAS KELAS II BOJONEGORO 302 342 343 343
KALIMANTAN
16 53 BAPAS KELAS II PONTIANAK 1122
BARAT
KALIMANTAN
54 BAPAS KELAS II SINTANG 228 268 304 347
BARAT
KALIMANTAN
55 BAPAS KELAS II SAMBAS 0 0 0 0
BARAT
KALIMANTAN BAPAS KELAS II
17 56 367 394 394 394
TENGAH PALANGKARAYA
KALIMANTAN
57 BAPAS KELAS II MUARA TEWE 155 165 180 183
TENGAH
KALIMANTAN BAPAS KELAS II PANGKALAN
58 148 186 232 232
TENGAH BUN
KALIMANTAN
59 BAPAS KELAS II SAMPIT 172 194 222 222
TENGAH
KALIMANTAN
18 60 BAPAS KELAS II BALIKPAPAN 361 396 448 453
TIMUR
KALIMANTAN
61 BAPAS KELAS II SAMARINDA 639
TIMUR
KALIMANTAN
19 62 BAPAS KELAS I BANJARMASIN 521 628 734 753
SELATAN
KALIMANTAN
63 BAPAS KELAS II AMUNTAI 395 426 493 605
SELATAN
KALIMANTAN
64 BAPAS KELAS II BATULICIN 153 155 188 188
SELATAN
KALIMANTAN
20 65 BAPAS KELAS II TARAKAN 437 480 480 480
TIMUR
21 SULAWESI UTARA 66 BAPAS KELAS II MANADO 787 852 925 944
22 SULAWESI TENGAH 67 BAPAS KELAS II PALU 610
SULAWESI TENGAH 68 BAPAS KELAS II LUWUK 333 341 344 352
23 SULAWESI SELATAN 69 BAPAS KELAS I MAKASSAR 1657 1717 1717 1717
SULAWESI SELATAN 70 BAPAS KELAS II WATAMPONE 423 470 508 530
SULAWESI SELATAN 71 BAPAS KELAS II PALOPO 458 525 605 616
24 SULAWESI BARAT 72 BAPAS KELAS II POLEWALI 208 287 313 316
SULAWESI
25 73 BAPAS KELAS II KENDARI 399 406 422 422
TENGGARA
SULAWESI
74 BAPAS KELAS II BAU-BAU 226 260 306 322
TENGGARA
26 GORONTALO 75 BAPAS KELAS II GORONTALO 157 184 195 195
27 BALI 76 BAPAS KELAS I DENPASAR 514 608 608 608
ModulBALI
Best Practice Pelaksanaan Tugas
77 BAPAS KELAS dan Fungsi
II KARANGASEM 58 60 69 77
Registrasi dan Pelaporan
NUSA TENGGARA 69
28 78 BAPAS KELAS II MATARAM 470 541 619 619
BARAT
SULAWESI SELATAN 71 BAPAS KELAS II PALOPO 458 525 605 616
24 SULAWESI BARAT 72 BAPAS KELAS II POLEWALI 208 287 313 316
SULAWESI
25 73 BAPAS KELAS II KENDARI 399 406 422 422
TENGGARA
SULAWESI
74 BAPAS KELAS II BAU-BAU 226 260 306 322
TENGGARA
26 GORONTALO 75 BAPAS KELAS II GORONTALO 157 184 195 195
27 BALI 76 BAPAS KELAS I DENPASAR 514 608 608 608
BALI 77 BAPAS KELAS II KARANGASEM 58 60 69 77
NUSA TENGGARA
28 78 BAPAS KELAS II MATARAM 470 541 619 619
BARAT
NUSA TENGGARA BAPAS KELAS II SUMBAWA
79 361 481 494 495
BARAT BESAR
NUSA TENGGARA
29 80 BAPAS KELAS II KUPANG 424 501 572 572
TIMUR
NUSA TENGGARA
81 BAPAS KELAS II WAIKABUBAK 309 410 533 537
TIMUR
30 MALUKU 82 BAPAS KELAS II AMBON 0 0 0 5
MALUKU 83 BAPAS KELAS II SAUMLAKI
31 MALUKU UTARA 84 BAPAS KELAS II TERNATE 266 302 332 342
MALUKU UTARA 85 BAPAS KELAS II TIDORE 0 0 0 0
32 PAPUA 86 BAPAS KELAS II JAYAPURA 407 522 526 526
PAPUA 87 BAPAS KELAS II MERAUKE 131 145 161 195
33 PAPUA BARAT 88 BAPAS KELAS I MANOKWARI 115 130 140 142
PAPUA BARAT 89 BAPAS KELAS II SORONG 290
PAPUA BARAT 90 BAPAS KELAS II FAK-FAK 56 62 62 62

JUMLAH 38389 40800 44552 45936

Mengetahui,
Kasubdit Registrasi dan Evaluasi

ttd.

Dra. Herna Lusy, MM


NIP. 19630106 198203 2 001

Modul Best Practice Pelaksanaan Tugas dan Fungsi


70 Registrasi dan Pelaporan

Anda mungkin juga menyukai