DisusunOleh:
3. Imawansari (160205204)
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada
suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dan maupun penyaluran dana
nya. Penilaian terhadap kinerja bank dilakukan melalui analisis terhadap laporan
keuangannya. Laporan keuangan perusahaan salah satu sumber informasi yang penting
disamping informasi lain seperti informasi industry, kondisi perekonomian, pangsa pasar
perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya, sedangkan kinerja keuangan dapat dilihat
dari laporan keuangan bank. Laporan keuangan bank menunjukkan kondisi keuangan
bank secara keseluruhan. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen bank selama
satu periode. Agar informasi laporan keuangan yang diperoleh dari laporan keuangan
dapat bermanfaat Untuk mengukur kondisi keuangan maka perlu dilakukan analisis rasio
keuangan.
transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan. Laporan
keuangan adalah hasil tindakan perbuatan ringkasan data keuangan perusahaan sehingga
memberikan informasi kepada manajer perusahaan atau pihak lain yang berkepentingan.
Laporan keuangan disusun Untuk kepentingan manajemen perusahaan dan pihak lain
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Menurut Fahmi (2014), kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan
untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar1. Sedangkan Sucipto (2003)
laba.2
perusahaan adalah:
1
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 2
2
Sucipto, Penilaian Kinerja Keuangan, (sumatera utara: fakultas ekonomi UNSU, 2003), hlm. 34
b) Solvabilitas, yaitu yang mampu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
1. Faktor Internal
a. Manajemen personalia yaitu yang berkaitan dengan sumber daya manusia agar
secara manusiawi.
b. Kondisi Industri yaitu meliputi tingkat persaingan, jumlah perusahaan, dan lain-
lain.
menetapkan sasaran yang akan dicapai dimasa yang akan datang dan didalam
juga dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini apakah mereka
telah bekerja secara efektif atau tidak. Jika berhasil mencapai target yang
beberapa periode. Namun sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai yang
telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen dan harus diselidiki
Menurut susilo dkk (2000), kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai
kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal
dan maupun untuk memenuhi semua kewajibannya dengan baik sesuai dengan peraturan
a. Kemampuan untuk menghimpun dana dari masyarakat, dari lembaga lain, dan
modal sendiri.
3
Meutia Dewi, "Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT Smartfren Telecom, Tbk", JENSI,
Vol. 1, No. 1, Juni 2017, hlm. 6-8
Sedangkan kesehatan bank syariah itu sendiri dapat dilihat dari aktifitas
operasional dan kemampuan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini
operasional suatu bank. Jadi bisa dikatakan tenaga kerja merupakan asset perusahaan.4
Warsidi dan Bambang dalam Fahmi (2014) menyatakan analisis rasio keuangan
dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi
keuangan perusahaan.
Sedangkan menurut Munawir (2010), analisis rasio keuangan adalah analisis yang
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain, dan menggunakan alat analisa berupa rasio yang dapat menjelaskan
atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan
posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut diabandingkan
Sebagai alat analisis untuk mengukur kinerja keuangan, rasio keuangan memiliki
keunggulan dan kelemahan dalam penggunaanya. Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam
a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
4
Rieke Susanti Irawati, Rita Indah Mustikowati, "Penilaian Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Melalui
Pendekatan Capital, Asset, Earnings, Liquidity, Risiko Usaha dan Efisiensi Usaha", MODERNISASI, Vol. 8, No 1,
Februari 2012, hlm. 7-8.
b. Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan laporan
g. Lebih mudah melihat tren perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan
datang.
Selain kelebihan yang ada dari analisis rasio keuangan, J.Fred Weston dalam
a. Data keuangan disusun dari data akuntansi. Kemudian, data tersebut ditafsirkan
b. Prosedur pelaporan yang berbeda mengakibatkan laba yang dilaporkan berbeda pula,
c. Adanya manipulasi data dalam menyusun data, pihak penyusun tidak jujur dalam
memasukkan angka-angka dalam laporan keuangan yang mereka buat sehingga hasil
lainnya berbeda-beda.
e. Penggunaan tahun fiskal yang berbeda dan pengaruh musiman mengakibatkan rasio
f. Kesamaan rasio keuangan yang telah dibuat dengan standar industri belum menjamin
Menurut Kasmir (2010), terdapat enam rasio keuangan yang digunakan dalam
usahanya.
a. Rasio Likuiditas
Menurut Fredweston dalam Kasmir (2013), rasio likuiditas merupakan rasio yang
utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Sedangkan menurut Harahap
kewajiban jangka pendeknya. Dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah rasio yang
(utang) secara tepat waktu. Kasmir (2013) mengatakan bahwa rasio likuiditas yang biasa
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Dalam mengukur likuiditas yang penting bukan besar
kecilnya perbedaan aktiva lancar dengan hutang lancar melainkan harus dilihat
aktivalancar
Current ratio = ×100 %
hutang lancar
Cash ratio merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar uang kas yang
menggunakan dana kas yang tersedia. Sebaliknya, cash ratio yang rendah
untuk cash ratio adalah 50%. Rumus cash ratio yang digunakan yaitu:
(Utang Jangka Pendek) yang harus segera depenuhi dengan aktiva lancar yang
Rata-rata standar industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali atau 150%. Rumus
aktiva lancar−persediaan
Quick Ratio = ×100 %
hutang lancar
Rasio perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja
industri untuk rasio perputaran kas yaitu 10 kali. Adapun rumus yang digunakan
penkualan bersih
Cash Turn Over = ×1 kali
modal kerja bersih
rasio yang digunakan untuk melihat sampai sejauh apa perusahaan menggunakan
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Artinya seberapa besar beban
pengertian tersebut, dapat disimpulkan rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan
untuk melihat besarnya aktiva perusahaan yang dibantu oleh hutang. Rasio
solvabilitas yang umum digunakan menurut Kasmir (2013) adalah sebagai berikut:
Rasio Hutang (Debt Ratio) Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan
untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
rata standar industri untuk debt ratio adalah 35%. Rumus debt ratio yang
digunakan adalah:
total hutang
Debt Ratio = ×100 %
total aktiva
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan
ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluru hutang,
termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk
perusahaan. Dengan kata lain rasio ini digunaka nuntuk mengetahui setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Rata-rata standar industri
untuk debt to equity ratio adalah 80%. Rumus rasio hutang terhadap ekuitas yang
digunakan adalah:
total hutang
Debt to Equity Ratio = ×100 %
ekuitas
Long-Term Debt to Equity Ratio
Long-term debt to equity ratio adalah rasio antara utang jangka panjang dengan
modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah
modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara
Time interest earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan
bunga. Rasio ini diartikan juga kemampuan perusahaan untuk membayar biaya
bunga. Rata-rata standar industri untuk times interest earned adalah 10 kali.
EBIT
Time Interest Earned = ×100 %
biaya bunga
c. Rasio Profitabilitas
semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal,
dibandingkan dengan penjualan. Rata-rata standar industri untuk net profit margin
Gross profit margin adalah margin laba kotor yang menunjukkan laba yang relatif
penjualan. Rata-rata standar industri untuk gross profit margin yaitu 30%. Rumus
laba kotor
Gross Profit Margin = × 100%
penjualan
Rasio ini menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
investment adalah:
laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi
penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, maka akan semakin baik.
Artinya, posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rata-
rata standar industry untuk return on equity adalah 40%.Rumus yang digunakan
yaitu:
Laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk
saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan
yang tinggi. Rumus yang digunakan untuk menghitung laba per lembar saham
yaitu :
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk
memperikaran potensi risiko yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan
5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder
organisasi.5
Tingkat penilaian kesehatan bank umum dapat dilihat dari dua hal yaitu kualitatif dan
kuantitatif. Dari sisi kualitatif di lihat dari pengelolaannya, sejarah, dan pemiliknya.
Rasio Likuiditas yaitu kemampuan bank dalam mengembalikan hutang jangka pendek.
aktiva lancar
Rasio likuiditas =
hutang jangka pendek
panjang.
total aktiva
Rasio solvabilitas =
total hutang jangka panjang
5
Ibid, hlm. 3-6
Rasio Profitabilitas yaitu kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Ada dua
modal
CAR =
asset beresiko
4. Loan Deposit Ratio (LDR) adalah mengukur kemampuan bank dalam mengelola
Pinjama n
LDR =
simpanan
Tingkat kesehatan bank meliputi golongan sehat, cukup sehat, kurang sehat dan
a. Peringkat komposit 1 mencerminkan bahwa bank yang bersangkutan sangat baik dan
b. Peringkat komposit 2 mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu mengatasi
pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan, namun bank yang
bersangkutan masih mempunyai kelemahan- kelemahan minor yang dapat segera diatasi
c. Peringkat komposit 3 mencerminkan bahwa bank cukup baik, namun terdapat beberapa
d. Peringkat komposit 4 mencerminkan bahwa kondisi bank tergolong kurang baik, sensitif
yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan dan
apabila tidak segera dilakukan tindakan korektif yang efektif akan berpotensi untuk
1998 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
pembinaan dan pengawasan bank dilakukan oleh Bank Indonesia menetapkan bahwa:
a. Bank wajib memelihara tingkat kesehatan bank sesuai dengan ketentuan kecukupan
modal, kualitas asset, kualitas manajemen, likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan aspek
lain yang berhubungan dengan usaha bank,dan wajib melakukan kegiatan usaha sesuai
b. Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dan melakukan
kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara yang tidak merugikan bank dan
c. Bank wajib menyampaikan kepada Bank Indonesia segala keterangan dan penjelasan
mengenai usahanya menurut tata cara yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Bank atas permintaan Bank Indonesia, wajib memberikan kesempatan bagi pemeriksaan
buku-buku dan berkas milik bank, wajib memberikan bantuan dalam rangka
memperoleh kebenaran dari segala keterangan, dokumen dan penjelasan yang dilaporkan
oleh bank6.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
Yanuardin, "Studi Literatur Penilaian Bank Syariah-Asset", SAINTEKS, Februari 2020, hlm. 516-520
Definisi kinerja keuangan merupakan sebuah gambaran tentang kondisi dan
suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan
operasional perbankan secara normal dan maupun untuk memenuhi semua kewajibannya
dengan baik sesuai dengan peraturan yang berlaku. analisis rasio keuangan adalah
analisis yang menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain, dan menggunakan alat analisa berupa rasio yang dapat
menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya
keadaan posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Irawati, Rieke Susanti, Rita Indah Mustikowati, (2012), "Penilaian Kinerja Keuangan Perbankan
Syariah Melalui Pendekatan Capital, Asset, Earnings, Liquidity, Risiko Usaha dan Efisiensi
Meutia Dewi, (2017) "Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT