Anda di halaman 1dari 6

PROTOKOL WAWANCARA

Pembimbing: dr.Muflihatunnaimah,
M.Kes, Sp.KJ

Disusun oleh:

Isna Zalwa Noor F

H3A019058

Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa
RSJD DR Amino Gondonutomo Kota Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang
2021
Pasien perempuan datang ke Poli Jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo
dengan keluhan utama cemas yang dialami sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu.
Pasien mengeluhkan sering keringat dingin, merasa jantung berdebar-debar,
sering sakit kepala, leher terasa tegang, nafsu makan menurun. Pasien juga
mengeluhkan sulit tidur dan terkadang sulit berkonsentrasi. Keluhan pasien
dirasakan terus menerus setiap hari.
Gejala di awali 4 bulan yang lalu. Saat itu, pasien mengeluh lemas,
kemudian pasien medical checkup di Rumah Sakit dan hasil laboratoriumnya
menunjukkan gula darah puasa tinggi yaitu 303mmHg, sehingga malamnya
pasien sulit tidur karena terlalu memikirkan gula darahnya yang meningkat.
Sejak saat itu pasien sering mengeluh cemas akan kesehatannya,takut akan
komplikasi dari Diabetes, karena kakak iparnya sudah ada yang meninggal dan
mengalami gagal ginjal akibat dari diabetes itu, sehingga pasien mengalami
gangguan tidur selama 3 bulan dan mengalami penurunan berat badan 6 kg.
Pasien tidak memiliki riwayat mendengar suara atau hal-hal yang mengomentari
tentang dirinya ataupun merasa seperti ada yang memerintah atau
mengendalikan dari luar dirinya. Pasien sekarang beraktifitas seperti biasanya,
tapi jarang bergaul dengan tetangga seperti dulu. Pasien lebih suka tinggal
dirumah merawat cucunya. Sebelum kejadian itu, saat pasien masih kelas 1
SMP, bapak pasien meninggal setelah 3 tahun menderita sakit, pasien merawat
adiknya yang masih kecil Bersama ibunya. Setahun kemudian Nenek dari
ibunya yang serumah dengannya tiba-tiba terkena penyakit stroke dan
meninggal. Tahun 2011 lalu ibu pasien meninggal. Pasien sering merasa sedih
dan menangis jika mengingat masalalu bersama ibunya. Setiap pasien bercerita
akan masalalunya pasien menangis.
AUTOANAMNESIS ( 15 April 2021)

DM (Dokter Muda)

P (Pasien)
DM : Selamat siang ibu AN?
P : Selamat siang dok.
DM : Perkenalkan nama saya Isna, saya dokter muda yang bertugas di
sini. Kalau boleh tahu nama ibu siapa?
P : AN dok.
DM : Datang ke sini sendirian?
P : Saya kesini dengan suami dok.
DM : Tanggal berapa ibul ahir?
P : Tanggal 1 Maret 1964 dok.
DM : Oh jadi umur ibusekarang 47thn yah?
P : iya dok.
DM : Ibu tinggal dimana dan bersama siapa?
P : Di Pedurungan Kidul, tinggal bersama suami dan 2orang anak perempuan saya.
DM : Apa aktivitas ibu sekarang?
P : Saya sekarang tinggal dirumah mengurus cucu, saya pensiunan perawat di
rumah sakit, saya dulu di bagian Obgyn
DM : Baik, mungkin ada yang bisa saya bantu?
P : Saya sering merasa cemas dok.
DM : Sejak kapan ibu merasa cemas?
P : Sejak 4 bulan terakhir ini dok,saya sudah berobat kesini sebelumnya.
DM : Keluhan apa lagi yang ibu rasakan?
P : Saya merasa sering berkeringat dingin, jantung berdebar-debar, sering sakit
kepala, leher terasa tegang, susah tidur, nafsu makan kurang dok.
DM : Pada keadaan apa saja, ibu merasakan keluhan tadi?
P : Pada saat saya melihat pasien di rumah sakit dan saya ingat kalau gula darahku
tinggi. Saya pasti merasa langsung cemas dok
DM : Bisa ibu cerita, kenapa ibu bisa merasa Cemas?
P : Begini dok, sekitar 4 bulan yang lalu, saya lemas dan pergi ke rumah
sakit untuk medical checkup dan ternyata gula darah puasa saya 303
mg/dL dok. Malamnya saya tidak bisa tidur karena saya memikirkannya terus.
Sejak saat itu saya selalu merasa cemas. Kalau saya sudah merasa cemas, saya
keringat dingin, jantung berdebar debar, leher jadi tegang, kepala saya
sakit. Saya takut komplikasi diabetes bisa merusak ginjal, dan
menyebabkan kematian, karena ipar saya sudah ada yang meninggal karena
diabetes.
DM : Apakah ada lagi hal yang membuat ibu cemas?
P : Saya takut sekali dok, saya tidak tau apa yang saya takutkan. Hanya saya
langsung keringat dingin apabila saya lihat pasien diabetes di rumah sakit,
tapi saya lawan rasa takut itu.
DM : Apakah ibu biasanya tiba-tiba sedih?
P : Iya dok.
DM : Bisakah ibu bercerita?
P : 3 Maret 1973, sayat masih kelas 3 SMP, bapak saya meninggal setelah
3 tahun menderita sakit dan saya merawat adik yang masih kecil bersama ibu.
Setahun kemudian Nenek dari ibu yang serumah dengan sayatiba-tiba
terkena penyakit stroke dan meninggal di pangkuannya. Tahun 1987 kakak
yang ke 2 pasien meninggal dan bayinya dirawat oleh ibu. Tahun 2011
lalu ibu meninggal. Sejak itu saya menangis dan sedih jika bercerita tentang
kehidupan saya.
DM : Bagaimana hubungan ibu dengan ibu anda?
P : Sangat baik, bagi saya dia adalah pahlawan dari bagi anak-anaknya, sosok
ibu yang sabar dan penyayang, dia rela melakukan apapun untuk mebesarkan
anaknya.
DM : Jadi sekarang ibu tinggal dengan siapa?
P : Suami dan kedua anak perempuan saya.
DM :Apakah ibu pernah mendengar suara-suara seperti memanggil anda,
menyuruh anda, atau mendengar bunyi?
P :Selama ini tidak pernah dok, saya hanya merasa cemas takut kalua saya sakit
diabetes, kena gagal ginjal. pokoknya saya takut dan sedih kalau
membahas tentang orangtua saya dok.
DM : Kalau melihat bayangan-banyangan?
P : Tidak pernah Dok
DM : Apakah ibu pernah merasa sangat senang sekali, tertawa, melompat atau
sangat sedih sekali?
P : Perasaan senang, iya dok, tapi tidak sampai saya tertawa sendiri dan
melompat. Wajar saja dok, tapi jika perasaan sangat sedih sering dok.
DM : Kapan itu?
P : Pada saat saya ingat masalaluku bersama dengan orangtua saya.
DM : Berapa lama ibu merasa terbawa kesedihan yang berlarut-larut?
P : Sejak saya SMP kelas 3, tapi setelah itu hingga sekarang masih
sedih,tapi saya mulai bisa atasi dok tidak seperti dulu.Saya bisa tahan air
mata saya dok
DM : Bagaimana waktu ibu lahir,normal?
P : Iya dok,normal.dan persalinan dibantu oleh bidan
DM : Ibu anak keberapa dan berapa bersaudara?
P : Saya anak ke tujuh dari tiga belas bersaudara♀,♀,♀,♀,♀,♀,♀,♂,♂,♂,♂,♂,♂
DM : Bagaimana hubungan anda dengan orang tua dan saudara?
P : Hubungan saya dengan orang tua saya sangat baik, begitupun orang tua
saya dengan saudara saya dok.
DM : Apakah ibumasih bergaul dengan tetangga?
P :Sudah sangat jarang dok,saya lebih merasa nyaman dirumah dan saya
takutnya juga kalau tetangga saya membicarakan hal hal yang
menakutkan jadi ndak bisa saya lupa, apalagi kalau bahas orang tua. Di rumah
ada cucu saya jagai dok.
DM : Kalau ibu dirumah apa yang ibu biasa lakukan?
P :Biasanya saya jaga cucu saya.
DM : Bagaimana dengan nafsu makan ibu?
P : akhir-akhir ini saya kurang nafsu makan dok. Sampai sampai dalam waktu 4
bulan ini, berat badan saya turun 6 kg.
DM :Pernah mengkomsumsi obat-obatan yang mungkin bikin ibu melayang?
P : Tidak pernah dok.
DM : Apakah ibu pernah Sakit sampai berobat kedokter atau dirawat di rumah
sakit?
P : Tidak pernah dok.
DM : Selain itu?
P : Cuma kolesterol saya pernah 320, kepala saya pusing, cuma itu dok.
DM : Saya rasa cukup. jangan banyak berfikir.kalau perasaan cemas itu datang
lagi ketika ibu hendak melihat pasien, karena ibu adalah mantan perawat
yang sudah sangat berpengalaman. Usahakan dilawan. Selain itu ibu jangan
terlalu terpuruk dan sedih dengan masalalu ibu, karena ibu punya 2 orang
anak, cucu dan suami ibu yang menyanyangi ibu. Jadikan masalalu itu
pembelajaran sehingga tidak terulang pada anak-anak ibu. Beranikan diri ibu.
Meskipun ibu di bantu dengan obat yang dokter berikan.
P : Iya dok,terima kasih banyak

Anda mungkin juga menyukai