• Anda bertugas di IGD RSUD di pelosok (non-capable
PCI) menangani pasien dengan keluhan nyeri dada berat, ampeg, disertai keringat dingin banyak. • Keluhan dirasakan 30 menit sebelum masuk RS. Tiga hari sebelumnya, pasien sudah merasakan nyeri dada, namun hilang dengan sendirinya. • TTV saat datang – TD 160/90 SpO2 99 – HR 90 RR 28 EKG saat datang Jawaban : • Irama : sinus
• Rate : regular, 88 bpm
• Axis : lead I (+) lead avF (-) LAD
• Gelombang P : Normal • PR interval : 4 kotak kecil
• QRS : 2 kotak kecil, normal
• Q patologis : (-)
• Zona transisi : V3, V4
• Pembesaran ruang : (-)
• ST : ST elevasi di V1-V6 • T : T Tall di V2, V3, V4 hiperakut
• Kesan : Irama sinus, 88 bpm LAD, ST elevasi V1- V6
EKG II • Perempuan 67 tahun dengan keluhan berdebar-debar • Nyeri dada dan sesak disangkal, riw stroke 2 tahun yll (sumbatan) • TTV: TD 140/90 • HR : 140 ireguler, isi dan tegangan cukup • RR 26 • SpO2 99% (O2 kanul 3 lpm) Jawaban: • Irama : Atrial fibrilasi
• Rate : irregular, 110 bpm
• Axis : lead I (+) lead avF (+) Normoaxis
• Gelombang P : sulit dinilai
• PR interval : sulit dinilai
• QRS :2 kotak kecil, normal
• Q patologis : (-)
• Zona transisi : V3, V4
• Pembesaran ruang : (-)
• ST : tidak ada kelainan
• T : sulit dinilai
• Kesan : Atrial fibrilasi, rapid responds 110 bpm
EKG III • Laki-laki 42 tahun, berdebar-debar sudah 4 jam • Riwayat sebelumnya, berdebar hilang timbul • Riwayat TB paru • TD 130/80 • HR 160 bpm • RR 24 • SpO2 94 (room air) Jawaban : • Irama : atrial flutter • Rate : regular, 214 bpm • Axis : lead I (+) lead avF (+) Normoaxis • Gelombang P : Banyak, sulit dinilai • PR interval : sulit dinilai • QRS : 1,5 kotak kecil, normal • Q patologis : (-) • Zona transisi : V4, V5 • Pembesaran ruang : (-) • ST : tidak ada kelainan • T : sulit dinilai • Kesan : Atrial flutter, regular 214 bpm EKG IV • Tn M, 56 tahun • Sesak nafas bila beraktivitas ringan. Nyeri dada berat (-), kaki bengkak (+). 5 hari ini, terasa makin sesak, obat rutin dengan SpJP sudah habis 6 bulan • Riwayat rawat inap karena jantung 1 tahun yll, tidak kontrol karena takut ke RS • TD 160/90 mmHg • HR 43 x/menit • RR 24 • SpO2 95% (room air) jawaban irama :sinus ireguler frekuensi : tidak dapat dihitung karena ireguler dan perlu memperdurasi lead 2 axis :lead I (+), lead aVF (-), LAD gel P :P mitral (-), P pulmonal (+) lead 2 interval PR :4 kk komp QRS - Durasi : normal - Morfologi : tidak ada Q patologis - zona transisi :tidak bisa dinilai, - LVH : kriteria kornel ( S V3+ R AVL) = 30 kk segmen ST : ST Elevasi di V5& V6 gel T : T inverted di aVL Lain lain :- kesan : sinus ireguler, frekuensi tidak dapat dinilai, axis LAD, P pulmonal , LVH , ST elevasi di V5& V6 EKG V • Ny. A, perut membesar 3 bulan, disertai nyeri perut kanan atas. Nafsu makan menghilang. Sesak nafas (+). Nyeri dada (-) • TD 105/67; HR 150 x/menit • KU: tampak sakit sedang, perut terlihat membesar • JVP R+4 cmH2O • Cor: S1-2 takikardi, bising sistolik gr 3/6 pm. apex (+) • BU (+) lemas, ascites (+), Hepar 4 cm BAC • Edema inferior (+) minimal Jawaban: • Irama : Atrial flutter
• Rate : regular, 150 bpm
• Axis : lead I (+) lead avF (+) Normoaxis
• Gelombang P : sulit dinilai
• PR interval : sulit dinilai
• QRS :2 kotak kecil, normal
• Q patologis : (-)
• Zona transisi : V4, V5
• Pembesaran ruang : (-)
• ST : tidak ada kelainan
• T:-
• Kesan : Atrial flutter, regular 150 bpm
EKG VI • NY. MI, 85 tahun dengan penurunan kesadaran 1 jam yll, riwayat lainnya tidak diketahui • TD 160/90, HR 50 bpm • GCS E2M3V2 • Cor S1-2 normal, bising (-), gallop (-) Jawaban : • Irama : Bradikardi, Reguler • HR : 1500/29 = 51 x/mnt (bradikardi) • Axis : LAD (lead I (+), aVF (-)) • Gelombang P : lebar 3 kk, beberapa P tidak diikuti QRS • Interval PR : memanjang 8 kk (lead II, III, aVR, aVF, V1 dan V2 ) curiga AV blok • Gelombang QRS ◦ Durasi : lebar 3 kk (0,012 dtk) • ◦ Zona transisi : V1-V2 ◦ Morfologi : tidak ada Q patologi • Segmen ST : abnormal (aVR, V1, V4, V5 dan V6) • Gelombang T : - • Lain2 ◦ QT interval : memanjang (lead I, V4, V5, V6) ◦ Gelombang U : - ◦ Premature Contraction : PVC R on T (V1,V2,V3) ◦ Artefact : - Kesan : Bradikardi, LAD, PR memanjang, PVC R on T.. EKG VII • Ny. M, 63 tahun, sesak nafas memberat seharian ini. Riwayat DM (+) 10 tahun, control rutin di Dokter keluarga (puskesmas). GDS terakhir 230 (tak terkontrol?) • TD 120/80, HR 140 bpm ireguler • SpO2 90% (NRM 10 lpm), RR 40 x/menit • Cor: S1-2 ireguler, bising (-), gallop (-) • Pulmo Ronkhi lap paru kanan-kiri, wheezing (+/+) • Extremitas edema (+/+) minimal jawaban irama :asinus ireguler frekuensi : 7 x 20 = 140 x/ menit axis :lead I (+), lead aVF (+), normoaxis gel P : tidak bisa dinilai interval PR : tidak bisa dinilai komp QRS - Durasi : sempit ( 1 kk) - Morfologi : tidak ada Q patologis - zona transisi : V3& V4 - LVH (-) RVH (-) segmen ST : ST depresi di V3, V4, V5, V6 gel T : T inverted di leadII, III, aVF kesan : atrial fibrilasi, frekuensi 140x/ mnt, normoaxis, gel P tidak dapat dinilai , interval PR tidak dapat dinilai , gel QRS sempit, ST depresi di V3, V4, V5, V6, T Inverted di lead II, III , aVF. EKG VIII • Pasien Tn. Y (45 th) dengan sinkope berulang. Datang ke RS diantar istri, post ditemukan pingsan di meja kerja di rumah. • Riwayat pingsan berulang kurang lebih 10 menit, bangun sendiri. Nyeri dada (-), sesak (-) • TD 130/80; HR 50 ireguler • Cor/pulmo dbn Jawaban: • Irama : Bukan sinus, ireguler • HR : 5 x 10 = 50 x/mnt (jumlah gel R selama 6 detik di lead II x 10) • Axis : LAD (lead I (+) dan aVF (-)) • Gelombang P : lebar 3 KK, (tapi beberapa gelombang P tidak di ikuti QRS) • Interval PR : memanjang (curiga AV blok) • Gelombang QRS ◦ Durasi : lebar 8 kk 0,016 dtk (lead II) ◦ Morfologi : tidak ada Q patologi ◦ Zona transisi : • Segmen ST : tidak dapat dinilai • Gelombang T : • Lain2 : ◦ QT interval : - ◦ Gelombang U : - ◦ Premature Contraction : tampak PVC Couplet ◦ Artefact : - Kesan : bukan Sinus, ireguler, bradikardi, LAD, beberapa gelombang P tidak dikuti QRS, QRS lebar di lead II, tampak PVC couplet EKG IX • Laki-laki 50 tahun, Riwayat CKD on HD, datang dengan KU gelisah, penurunan kesadaran. Nyeri dada (-), pasien non-kooperatif, meracau • TD 210/110 • HR 86 • SpO2 88% (room air) • KU gelisah >> Jawaban : • Irama : asinus ireguler • HR : tidak bisa dinilai • Axis : lead 1 (+), aVF (+) normoaksis • Gelombang P : tidak bisa dinilai • Interval PR : tidak bisa dinilai • Gelombang QRS – Durasi: 7 KK (melebar) di V1-V6 – Morfologi : tidak ada Q patologis – Zona transisi: V2 – LVH (-), RVH (-) • Segmen ST : ST elevasi di V3-V6 • Gelombang T : T tall di V3-V6 • Kesan : irama ventrikel, HR tidak bisa dinilai, gelombang P tidak bisa dinilai, interval PR tidak bisa dinilai, gelombang QRS melebar di V1-V6, ST elevasi di V3-V6, T tall di V3-V6 Jawaban : • Irama : asinus reguler • • HR : = 88 • Axis : lead 1 (+), aVF (-) LAD • Gelombang P : tidak bisa dinilai • Interval PR : tidak bisa dinilai • Gelombang QRS – Durasi: 6 KK (melebar) di V1-V6 – Morfologi : tidak ada Q patologis – Zona transisi: V2 – LVH (-), RVH (-) • Segmen ST: ST elevasi di V3-V6 • Gelombang T : T tall di V3-V6 • Kesan : irama ventrikel, HR 88 x/menit, aksis lead 1 (+), aVF (-) LAD, gelombang P tidak bisa dinilai, interval PR tidak bisa dinilai, gelombang QRS melebar di V1-V6, ST elevasi di V3-V6, T tall di V3-V6