MUSKULOSKLELETAL
3. Pemberian AB : Cefalosporin
iv + aminoglikosida iv
4. Pencegahan tetanus
FRAKTUR LE-FORT (FR WAJAH)
• Le-fort 1 : fraktur maxilla
horizontalis (floating jaw, Guerin’s
sign -> ekimosis palatum)
• Le-fort 2 : fraktur piramidalis
(floating maxilla, ballooning face,
black eyes -> ekimosis periorbital)
• Le-fort 3 : pemisahan sempurna
rangka wajah dengan basis cranii
(panda facies/racoon eyes,
hooding eyes, disch face, bettle
sign)
Fr basis cranii
• Fr basis cranii
1. Anterior : rinorea, dan racoon
eyes. Pokoknya yang depan
semuanya
2. Media : otorea,
hemotympanum, bettle sign
Tanda LCS Hallo sign
Fr ekstremitas superior
• Gejala dan tanda : bahu turun, tonjolan pada pangkal leher, lengan
atas adduksi, tangan yang sehat menompang yang sakit, krepitasi (+)
Kalau dislokasi tidak ada krepitasi
Terapi :
1. Tanpa penyulit : fraktur simple non-displace, anak2 -> arm sling
2. Tertutup + simple + displaced (bergeser) -> 8 eight figure
3. Remuk, terbuka : operasi ORIF, indikasi : fraktur terbuka, kominutif,
cedera neurovascular, tulang memendek
Fraktur collum cirurgikum : cedera n. axillaris
Fraktur shaft humeri : cedera n. radialis -> drop hand
Fraktur epicondylus medial : cedera n. ulnaris -> claw hand
FRAKTUR RADIUS DAN ULNA
• Colles : dinner fork
deformity / garpu
• Smith : sekop
FRAKTUR RADIUS DAN ULNA
FRAKTUR FEMUR, TIBIA, DAN FIBULA
• Fraktur tibia tertutup tanpa angulasi : reposisi internal -> lanjutkan
dengan gips sirkuler
a) Long plaster -> gips panjang : proksimal paha – pangkal jari kaki
• Fraktur tibia terbuka :
a) Long plaster (gips panjang) -> buat jendela pada luka (u/ perawatan
luka)
b) OREF -> indikasi untuk fr terbuka gr 3
• Osteogenesis imperfecta/ brittle bone disease : etiopatogenesis -> kelainan genetic ->
mutai pada gen procollagen -> tulang mudah rapuh
GK : blue sclera, tuli, pendek
Ro : callus, kalsifikasi membrane interossei, pita radioopak di dekat lempeng pertumbuhan
• Rickets/rachitis, osteomalacia : etiologi -> defisiensi vit D (kalsitriol), def kalsium, GGK,
kurang sinar matahari, konsumsi antikonvulsan (feni dan feno), peny. GI tract
GK : antalgic gait, bowing legs (letter O), rachitic rosary
Ricketsia -> pd anak2. osteomalacia -> pd dewasa
• Spondilolisis : fr pd pars interarticularis arcus vertebra
Etiologi : pada anak muda atlet -> posisi hiperekstensi. Pd orgtua -> osteoporesis
GK : asimptomatik/LBP
Tanda : stork test/ tes bangau (+), scotty dog sign (+), tidak ada pergeseran
corpus vertebra
• Spondilolistesis : pergeseran permukaan (subluksasi) salah satu corpus
vertebra terhadap vertebra diatasnya ke segala arah (bisa disertai spondylosis.
Etiologi : degenerative (osteoporosis), pd org muda traumatic
GK : LBP, tulang punggung tegang, gangguan gaya berjalan
Tanda : fr algojo (hangman’s fr) -> ciri cervical
Trauma sendi
1. Instabilitas sendi tersembunyi -> gambaran radiologi normal hanya
ada sprain
2. Subluksasi : radiologi -> ada bagian sendi yang bergeser dr
permukaan sendi pasangan
3. Luksasi (dislokasi ) -> permukaan artikularis hilang kontak secara
menyeluruh
• Sprain : cidera pd ligamentum • Dislok sendi panggul (COXA)
1. Derajat 1 : robek dikit (<1/2) • Poste : supir
2. Derajat 2 : robek ½ • Ante : penumpang
3. Derajat 3 : putus total atau Dislok ante : abang di depan-> abd,ekso
hampir total (FABER)
• Th/ PRICE Dislok poste : adk di belakang-> add,endo
(FADIR)
• P osisition
• R est
Dislok bahu :
• I ce
Dislok ante
• C ompression
Dislok poste
• E levation Dislok inferior
Sprain sendi lutut Lesi meniscus
• LCM : valgus stress (+) Letter • Mc murray test (+), bunyi
X “klik”
• LCL : varus stress • LMM : rotasi eksternal
(+)=collateral stress (letter O)
• LML : rotasi internal
• ACL : suara “pop” anterior
drawer test (+), lachmann • Tes aplay (+) = kebalikan mc
test (+) murray
• PCL : posterior drawer test • Th/ anti nyeri -> rujuk!!
(+)
• Lig. Patella
Sprain ankle
• Lateral ankle sprain
Cedera ATFL : pake high heels ->
nyeri sewaktu inversi, anterior
drawer test (+)
Cedera CFL : talar tilt stress (+)
Cedera PTFL : jarang
• Medial ankle sprain : nyeri Ketika
eversi -> kleiger test (+)
Kelainan tulang belakang
• Kifosis : bungkuk
• Lordosis : terlalu pulak lurus nya
macam model
• Skoliosis : huruf S
• Ulkus varikosus : ulkus statis. Etio : insufisiensi vena kronik, thrombosis vena
dalam, stasis vena (ulkus decubitus)
GK : bengkak kaki, gatal (nyeri ringan dan hilang jika diangkat), Riwayat varises
Lokasi : di betis bawah bisa sirkumferensial
Bentuk : tepi irregular, luas dan dangkal, jaringan granulasi, merah dan basah,
kulit disekitar eritema hiperpigmentasi
• Ulkus arteriosum (ulkus iskemik) -> bersih. Etiologi : atherosclerosis,
emboli arteri
GK : nyeri sangat pd mlm hari
Lokasi : distal dan bagian dorsum pedis, ujung jempol
Bentuk : tepi rata (punched out), dalam, dasar ulkus abu2 (jar granulasi tdk
sehat), rambut hilang, pucat dan dingin, pulsasi arteri tdk teraba, tdk
berdarah. Ulkus bisa menjadi hitam
• Ulkus neurotropik. Etio : tekanan pada kulit yang anestesi (kusta dan DM)
GK : tdk nyeri, Riwayat DM atau kusta, hipestesia (anastesi)
Lokasi : tumit dan metatarsal
Bentuk : punched out, jar.nekrotik, bisa mencapai subkutis dan tulang
Debridement -> mudah berdarah
• Lipoma : tumor jinak lemak • Ganglion : disekitar sendi atau
(berkapsul), tidak nyeri, kenyal, tendon, tdk nyeri, tapi bisa
mobile , slippage sign menekan saraf -> nyeri. Berasal
PA : signet ring dari sarung sendi/ tendon berisi
cairan
Th/ ekstirpasi atau eksisi
Th/ Rujuk -> aspirasi atau eksisi
Osteomyelitis
• Infeksi tulang oleh staph. Aureus (90%), adanya trauma, fr terbuka,
ulkus, hematogen
GK : demam, merah, bengkak di tmpt infeksi, ada Riwayat trauma atau
fr terbuka, penggunaan prostetik, ulkus atau infeksi sistemik -> ada
nanah
Dx X-Ray : lesi litik, lesi periosteal (codman triangle), sequester
• Radiologi :
- Osteomyelitis subakut : brodie abses
- Osteomyelitis kronis : destruksi
tulang masif, involucrum,
sequestrum, gas gangrene
(radiolusen dibwah kulit) ->
komplikasi Mjorlin’s ulcers