Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ilma Aulia

NIM : 18030224037
Kelas : FRE’18
Mata Kuliah : OPTIK
POLARISASI

1) Menganalisis terkait terjadinya polarisasi.


a) Polarisasi Oleh Pemantulan
Cahaya yang tidak terpolarisasi dapat terpolarisasi karena pemantulan pada sudut
polarisasi, yaitu sudut Brewster’s (p).

Gambar 1. Ilustrasi Pemantulan

b) Polarisasi Oleh Penyerapan


Jika cahaya yang tidak terpolarisasi melewati suatu film Polaroid, maka molekul-
molekul penyusun film Polaroid menyerap sebagian cahaya yang melaluinya, sehingga
hanya cahaya tertentu saja yang berhasil melewatinya.

Gambar 2. Ilustrasi penyerapan

c) Polarisasi Oleh Pembiasan


Pembiasan terjadi ketika seberkas cahaya melewati 1 materialke material lainnya.
Pada kedua permukaan material terjadi perubahan arah berkas cahaya.

Gambar 3. Ilustrasi Pembiasan


d) Polarisasi Oleh Hamburan
Polarisasi cahaya terjadi secara parsial dari langit (sky). Polarisasi disebabkan oleh
hamburan molekul-molekul udara yang ada pada amosfer.

Gambar 4. Ilustrasi Hamburan


2) Menganalisis persamaan polarisasi dari berbagai bentuk
a) Polarisasi Linier
Hanya medan listrik E yang berosilasi dan arahnya tetap. Ekspresi osilasi dari
komponen medan listrik yang merambat dalam arah z positif :

(1)

Jika tidak ada perbedaan fase (fase relatif, = 0), maka :

(2)

Jika = 0, maka resultan komponen gelombang osilasi :


(3)

Apabila merupakan kelipatan ganjil ± , maka resultan komponen gelombang osilasinya


adalah :
(4)

merupakan amplitudo dan gelombangnya terpolarisasi linier seperti pada


Gambar 5 (a). Sedangkan merupakan amplitudo dan gelombangnya juga
terpolarisasi linier seperti pada Gambar 5 (b).

(a) (b)
Gambar 5. Polarisasi Linier

b) Polarisasi Lingkaran
Dari persamaan 1, komponen gelombang/ osilasi :

Apabila fase relatif atau


dan amplitudonya E0x = E0y = E0 , maka bentuk kedua komponen gelombang adalah

(5)
Gelombang resutannya adalah

(6)

Ilustrasi untuk keadaan polarisasi lingkaran R-state disajikan pada Gambar 6 (a).
Sedangkan untuk keadaan polarisasi lingkaran L-state disajikan pada Gambar 6 (b).

(a) (b)
Gambar 6. Polarisasi Lingkaran

c) Polarisasi Elips
Besar dan arah E berubah, menyapu (sweeps) suatu lintasan berbentuk elips
(elliptical helix). Dari persamaan 1, yaitu :

bentuk skalarnya dapat ditulis sebagai :

(7)

Kemudian diperoleh persamaan elips, yaitu :

(8)

Gambar 7. Polarisasi elips

Sumber:

Hecht, E. 2002. Optics.Fourth edition, Pearson Education, Inc., publishing as Addison Wesley,1301
https://youtu.be/E9qpbt0v5Hw
https://youtu.be/TjxR71AwWhI

Anda mungkin juga menyukai